Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN DIABETES MELITUS GESTATIONAL

Dosen Pengampu :
Wildan Akasyah S.Kep, Ns.,M.Kep

Disusun oleh :
Kelompok 6
Fitri Lailatul Azizah 10220029
Hana Ikrimatuz Zahro’ 10220030
Imron Yoga Pratama 10220032
Handi Pratama Subianto 10220086

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya
Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide idenya sehingga asuhan keperawatan ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami
berharap semoga asuhan keperawatan ini bisa menambah pengetahuan para pembaca tentang
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Diabetes Melitus Gestational.
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB 1 ............................................................................................................................................. 4
1.1 Latar belakang................................................................................................................ 4
1.2 Tujuan ............................................................................................................................. 4
BAB 2 ............................................................................................................................................. 5
2.1 Definisi ............................................................................................................................. 5
2.2 Etiologi............................................................................................................................. 5
2.3 Klasifikasi........................................................................................................................ 5
2.4 Manifestasi klinis ............................................................................................................ 5
2.5 Patofisiologi ..................................................................................................................... 6
2.6 WOC ................................................................................................................................ 6
2.7 Komplikasi ...................................................................................................................... 7
BAB 3 ............................................................................................................................................. 8
I. IDENTITAS UMUM KELUARGA ..................................................................................... 8
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA ......................................... 9
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN ........................................................................................ 11
IV. STRUKTUR KELUARGA .................................................................................................. 12
V. FUNGSI KELUARGA ........................................................................................................ 12
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA ................................................................................ 13
BAB 4 ........................................................................................................................................... 20
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Diabetes melitus dengan kehamilan (Gestational Diabetes Militus /GDM) adalah kehamilan
normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistance (ibu hamil gagal mempertahankan
euglycemia). Pada golongan ini, kondisi diabetes dialami sementara selama masa kehamilan,
artinya kondisi diabetes atau intoleransi glukosa pertama kali didapati selama masa kehamilan,
biasanya pada trimester kedua atau ketiga. (Rahayu & Rodiani, 2016). Diabetes mellitus memiliki
gejala antara lain rasa haus yang berlebihan (polidipsi), sering kencing (poliuri) terutama malam
hari, sering merasa lapar (poliphagi), berat badan yang turun dengan cepat, keluhan lemah,
kesemutan pada tangan dan kaki, gatal-gatal, penglihatan jadi kabur, impotensi, luka sulit sembuh,
keputihan, penyakit kulit akibat jamur di bawah lipatan kulit, dan pada ibu-ibu sering melahirkan
bayi besar dengan berat badan > 4 kg (Riskesdas, 2013).
Asuhan keperawatan keluarga menurut PERKESMAS 279 tahun 2006 merupakan asuhan
keperawatan yang ditujukan pada keluarga rawan kesehatan / keluarga miskin yang mempunyai
masalah kesehatan yang di temukan di masyarakat dan dilakukan di rumah keluarga. Kegiatannya
antara lain mengidentifikasi keluarga rawan kesehatan / keluarga miskin dengan masalah
kesehatan di masyarakat, penemuan dini suspek kasus kontak serumah, pendidikan kesehatan
terhadap keluarga, kunjungan rumah (home visit/home health nursing) sesuai rencana, pelayanan
keperawatan dasar langsung (direct care) maupun tidak langsung (indirect care), pelayanan
kesehatan sesuai rencana, misalnya memantau keteraturan berobat pasien dengan pengobatan
jangka panjang, pemberian nasehat (konseling) kesehatan keperawatan dirumah dan dokumentasi
keperawatan.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi diabetes melitus gestational
2. Untuk mengetahui etiologi diabetes melitus gestational
3. Untuk mengetahui klasifikasi diabetes melitus gestational
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis diabetes melitus gestational
5. Untuk mengetahui patofiologi diabetes melitus gestational
6. Untuk mengetahui komplikasi diabetes melitus gestational
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Diabetes melitus dengan kehamilan (Gestational Diabetes Militus /GDM) adalah
kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistance (ibu hamil gagal
mempertahankan euglycemia). Pada golongan ini, kondisi diabetes dialami sementara selama
masa kehamilan, artinya kondisi diabetes atau intoleransi glukosa pertama kali didapati
selama masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua atau ketiga. (Rahayu & Rodiani,
2016).

2.2 Etiologi
Menurut (Zainuddin, 2017), pada saat seorang wanita hamil, perubahan hormon-
hormon dalam tubuhnya membuat kerja insulin menjadi tidak efektif. Karena kerja insulin
membantu penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh tidak efektif, akibatnya jumlah glukosa
dalam darah meningkat dan penyebab lainnya adalah :
1. Pola makan
2. Faktor keturunan/genetik
3. Stres dan merokok
4. Obesitas
5. Kerusakan sel-sel pankreas

2.3 Klasifikasi
Klasifikasi diabetes melitus gestasional:
1. Kelas A1
Pasien dengan dua atau lebih nilai abnormal pada tes toleransi glukosa dengan
gula darah puasa yang normal. Kadar glukosa darah harus dikontrol dengan diet.
2. Kelas A2
Pasien tidak diketahui mengalami diabetes sebelum hamil tetapi memerlukan
obat untuk mengontrol glukosa darah.

2.4 Manifestasi klinis


Tanda dan gejala pada diabetes melitus Gestasional sangatlah mirip dengan penderita
diabetes melitus pada umumnya, seperti:
1. Poliuria(banyak kencing)
2. Polidipsea (haus dan banyak minum)
3. Polifagia (banyak makan)
4. Badan lemah, kesemutan,pandangan kabur, dan pruritus vulva
5. Ketonemia (kadar keton berlebihan dalam darah)
6. Gula darah 2 jam >200 mg/dl
7. Gula darah sewaktu >200 mg/dl
8. Gula darah puasa > 126mg/dl

2.5 Patofisiologi
● Pada kehamilan terjadi perubahan hormonal mayor, terdapat penyesuaian metabolisme
karbohidrat maternal dan fetal.
● Wanita hamil normal penurunan gula darah puasa dan tingkat asam amino peningkatan
gula darah postprandial, asam lemak bebas, keton, trigliserida dan sekresi insulin sebagai
respon terhadap glukosa menjaga tersedianya pasokan nutrient ke janin tetap konstan
● Pada kehamilan awal (lebih dari 20 minggu) metabolisme karbohidrat maternal
dipengaruhi peningkatan estrogen dan progesteron
Estrogen memperkuat kerja insulin dengan menstimulasi sekresi insulin dari pankreas dan
memperbaiki penggunaan glukosa perifer
● Pada keadaan lanjut dari kehamilan, level basal insulin meningkat.
Laktogen plasenta manusia yang disekresi oleh sinsitiotrofoblas plasenta setelah umur
kehamilan lebih dari 20 minggu merupakan suatu antagonis insulin.
● Pada tingkat sel, peningkatan ikatan insulin ke jaringan sel adipose dan sel hepatosit
menyebabkan resistensi insulin dikarenakan mekanisme postreseptor
● Pada keadaan hamil apabila sel beta pankreas tidak dapat secara cukup mensekresi insulin
resistensi insulin pada organ-organ yang sensitif insulin seperti hati dan otot → diabetes
gestasional.

2.6 WOC
2.7 Komplikasi
Komplikasi yang didapatkan pada ibu dengan diabetes gestasional berkaitan dengan
hipertensi, pre-eklampsia, dan peningkatan risiko operasi caesar. Pengaruh diabetes melitus
terhadap kehamilan :
a. Pengaruh kehamilan, persalinan dan nifas terhadap DM.
1) Kehamilan dapat menyebabkan status prediabetik menjadi manifes (diabetic).
2) DM akan menjadi lebih berat karena kehamilan.
b. Pengaruh penyakit gula terhadap kehamilan diantaranya:
1) Abortus dan partus premature
2) Hidronion
3) Pre-eklamsi
4) Kesalahan letak jantung.
5) Insufisiensi plasenta.
c. Pengaruh penyakit terhadap persalinan
1) Gangguan kontraksi otot rahim partus lama/terlantar.
2) Janin besar sehingga harus dilakukan tindakan operasi.
3) Gangguan pembuluh darah plasenta sehingga terjadi asfiksia sampai
4) dengan lahir mati.
5) Perdarahan post partum karena gangguan kontraksi otot rahim.
6) Post partum mudah terjadi infeksi.
7) Bayi mengalami hypoglikemi post partum sehingga dapat menimbulkan
8) kematian.
d. Pengaruh DM terhadap kala nifas
1) Mudah terjadi infeksi post partum
2) Kesembuhan luka terlambat dan cenderung infeksi mudah menyebar
e. Pengaruh DM terhadap bayi
1) Abortus, premature < usia kandungan 36 minggu
2) Janin besar (makrosomia)
3) Dapat terjadi cacat bawaan, potensial penyakit saraf dan jiwa
BAB 3
3.1 KASUS

Ibu. D dengan usia kehamilan 28 minggu, mengatakan memiliki Riwayat Diabetes. Hasil
pemeriksaan GDS 262 g/dl. Ibu. D mengatakan tidak tahu mengenai makanan apa yang
dianjurkan, dihindari, dan dibatasi untuk penderita diabetes melitus. Dari hasil observasi, Ibu. D
masih menggunakan gula biasa bukan gula khusus untuk diabetes melitus. Ibu. D juga jarang
mengecek gula darah secara rutin.

3.2 PENGKAJIAN

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA

a. Identitas Kepala Keluarga :

Nama : Tn. B Pendidikan : SMA

Umur : 42 th Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam Alamat : Kel. Bawang Kec. Pesantren

Suku : Jawa No.Telp : 081251039492

b. Komposisi Keluarga

No. Nama L/P Umur Hub.Keluarga Pekerjaan Pendidikan


1.
Ny. D P 35 th Istri Wiraswasta SLTA
2. An. R L 12 th Anak IRT SD

c. Genogram

d. Type Keluarga :

a) Jenis type keluarga :

Keluarga Inti
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut :
-
c) Suku Bangsa :

Jawa
d) Asal suku bangsa :

Jawa
e) Budaya yang berhubungan dg kesehatan :

-
f) Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :

-
g) Status Sosial Ekonomi Keluarga :

Penghasilan perbulan dari Tn. B kurang lebih Rp. 5.000.000,00 hal itu dikatakan cukup
untuk makan, sekolah anak, dan keperluan lain
h) Anggota keluarga yang mencari nafkah :

Kepala keluarga / Tn. B


i) Penghasilan
Rp. 5.000.000,00/ bulan
j) Upaya lain :
-
k) Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Sering berkumpul bersama untuk menghilangkan penat
Terkadang keluar kota kota untuk berlibur

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua) :

Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak yang pertama usia 12
tahun
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :

Tahap perkembangan saat ini adalah Istri Tn. B menderita diabetes melitus dengan usia
kehamilan 28 minggu, mengatakan memiliki Riwayat Diabetes. Hasil pemeriksaan GDS
262 g/dl. Ibu. D mengatakan tidak tahu mengenai makanan apa yang dianjurkan,
dihindari, dan dibatasi untuk penderita diabetes melitus. Dari hasil observasi, Ibu. D
masih menggunakan gula biasa bukan gula khusus untuk diabetes melitus. Ibu. D juga
jarang mengecek gula darah secara rutin.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :

a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :

b) Riwayat penyakit keturunan :

 Diabetes

c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :

No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan


Kesehatan (BCG/Polio/DPT kesehatan yang
telah
/HB/Campak)
dilakukan
1. Tn. B 42 th 64 Baik Selesai Tidak Ada -

2. Ny. D 35 th kg Kurang Baik Selesai Diabetes -


12 th 79 Baik Selesai Tidak Ada -
3. An. R
kg
50
kg

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan

Keluarga selalu pergi ke Puskesmas jika merasa sakit


e) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Ny. N ada riwayat diabetes seblumnya dari ibu


III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

a. Karakteristik Rumah

a) Luas rumah
6 x 7 meter²
b) Type rumah
Rumah Keluarga
c) Kepemilikan
Milik sendiri
d) Jumlah kamar/ruangan
5 ruangan. Ruang tamu, 2 ruang tidur, kamar mandi, dapur.
c) Ventilasi/jendela

Terdapat ventilasi tiap kamar/ruanga


d) Septic tank
Ada
e) Sumber air minum
Galon
f) Kamar mandi/WC
Ada
g) Pengolahan Sampah
Keluarga selalu membuang limbah keluarga di TPS terdekat
h) Kebersihan lingkungan
Lingkungan nampak bersih dan rapi
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

Keluarga Tn. B bertetangga dengan keluarga yang mayoritas dari satu daerah dan satu
bahasa yakni jawa. Semua tetangga beragama Islam dari suku jawa asli. Kerja bakti
membersihkan kamar dilakukan bersama 2 minggu sekali. Hubungan dengan tetangga
sangat dekat dan bersifat kekeluargaan. Kunjung mengunjung dilakukan hampir setiap hari
c. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga ini tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal. Kepala keluarga mencari
nafkah dan anak-anak dirumah bersama Ibu
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Keluarga Tn R setelah pulang kerja tidak ada aktifitas formal, cuma terkadang kumpul-
kumpul biasa

IV. STRUKTUR KELUARGA

a. Pola/cara Komunikasi Keluarga


Tn. B dan Ny. D mengatakan komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka. Menurut Tn.
B kadang-kadang menegur dengan kepada Ny. D melalaikan merawat anaknya.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Kepala keluarga yang sering mengatkan untuk menjaga anaknya khususnya merawat
anaknya yang sakit.
c. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)

Tn. B sebagai kepala keluarga, Ny. D sebagai ibu rumah tangga, An. R sebagai anak
d. Nilai dan Norma Keluarga

Keluarga memandang sakit disebabkan oleh faktor manusianya disamping juga penyakit
datangnya dari sang maha kuasa , bukan karena faktor magis dan lainnya. Menurut Tn. R
kita harus berusaha untuk sekuat tenaga dalam menjaga kesehatan kita selain itu juga
meyakini pada nila-nila agama Islam. Oleh karena itu apabila ada salah satu keluarga yang
sakit sering berobat ke sarana kesehatan terdekat

V. FUNGSI KELUARGA

A. . Fungsi afektif
 Menurut Tn. B dan Ny. D memandang dirinya masing-masing layaknya manusia
normal lainnya. Tn. B mengatakan keluarganya saling menghormati satu sama lain dan
tetap mempertahankan keharmonisan keluarga.
B. Fungsi sosialisasi
 Menurut keluarga, kehidupan mereka tidak lepas dari berbgai macam lingkungan jadi
yang terpenting bisa menjaga sikap dan prilaku dalam masyarakat untuk menjaga
kerukunan antar keluarga yang lain
C. Fungsi perawatan kesehatan
 Secara Umum keluarga masih belum mampu mengenal penyakit Diabetes Melitus
yang diderita olah istri/ibunya. Dalam mengambil keputusan tindakan kesehatan masih
lemah, kemampuan memberikan perawatan pada Ny. D masih kurang, kemampuan
menciptakan lingkungan yang meningkatkan status kesehatan masih kurang, demikian
kemampuan dalam memanfaatkan sarana kesehatan masih kurang dan tidak konsisten.
D. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak : 2
b) Akseptor : Tidak, -
E. Fungsi ekonomi
 Tn. B mengatakan kondisi keuangan keluarga saat ini cukup untuk makan sehari-hari.
Oleh karena itu pemanfaatan keuangan seefisien mungkin.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA

A. Stressor jangka pendek dan panjang


 Menurut Tn. B pada 2 bulan yang lalu sering memikirkan keadaan istrinya yang hasil
pemeriksaan gulanya tinggi tetapi, Ny. D mengatakan tidak terlalu cemas karena
semuanya sudah diatur oleh yang Maha Kuasa sampai akhirnya Tn. B meminta istrinya
pergi ke puskesmas terdekat.
B. Kemampuan keluarga berespon pada stressor
 Keluarga selalu berharap Ny. D selalu dalam keaadaan sehat dan senantiasa dalam
lindungan Allah
C. Strategi koping yang digunakan
 Tn. B bersama istri selalu berdiskusi untuk memecahkan problem keluarga. Selain itu
Tn. B dan Ny. D mengatakan disamping berusaha juga berdo’a pada Yang Maha
Kuasa. kalau kebutuhan yang sangat mendesak maka keluarga Tn. B selalu meminta
bantuan kepada sanak familinya dan juga kepada tetangganya terdekat
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
a. Identitas
 Nama : Ny. D
 Umur : 35 th
 L/P : P
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : -
b. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini
Ny. D dengan usia kehamilan 28 minggu, mengatakan memiliki Riwayat Diabetes. Hasil
pemeriksaan GDS 262 g/dl. Ibu. D mengatakan tidak tahu mengenai makanan apa yang
dianjurkan, dihindari, dan dibatasi untuk penderita diabetes melitus. Dari hasil observasi,
Ibu. D masih menggunakan gula biasa bukan gula khusus untuk diabetes melitus. Ibu. D
juga jarang mengecek gula darah secara rutin.
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien mengatakan tidak pernah sakit parah.
d. Tanda-tanda vital :
 Sistem Cardio Vascular : 115/90 mmHg
 Sistem Respirasi : 20 x/ menit
 Suhu : 36,5 °C
 Nadi : 98 x/menit
e. Sistem Gastrointestinal (GI Track)
Auskultasi bising usus 18x/menit
f. Sistem Persyarafan
Fungsi saraf normal , tidak ada paralase
g. Sistem Genetalia
Inspeksi kelamin ada
IX. HARAPAN KELUARGA
 Terhadap masalah kesehatannya : keluarga berharap pasien makin
tahu akan penyakit yang diderita
 Terhadap petugas kesehatan yang ada : keluarga berharap pasien
mendapat informasi sebijak mungkin
ANALISA DATA

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI


1. DS :
 Pasien mengatakan tidak tahu
mengenai makanan apa yang
dianjurkan, dihindari, dan
dibatasi untuk penderita
diabetes melitus.
DO :
Ketidakmampuan
 Pasien masih menggunakan MANAJEMEN
keluarga mengenal
gula biasa bukan gula khusus KESEHATAN
masalah anggota
untuk diabetes melitus. KELUARGA TIDAK
keluarga dengan
 Pasien jarang mengecek gula EFEKTIF
diabetes
darah secara rutin.
 TTV :
o TD : 115/90 mmHg
o S : 36,5°c
o RR : 20 x/ menit
o N : 98 x/ menit
 GDS : 262 g/dl

PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d. ketidakmampuan keluarga mengenal


1. masalah diabetes d.d. Pasien mengatakan tidak tahu mengenai makanan apa yang
dianjurkan, dihindari, dan dibatasi untuk penderita diabetes melitus
PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No Diagnosa Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

Kep Total

Sifat masalah : Masalah ansietas


Skala : Aktual sudah terjadi, tetapi
3/3 x 1 = keluarga selalu
3 1
1 memberi support
pada Ny. D agar
segera sembuh
Kemungkinan masalah Ny. D merasa bisa
dapat diubah : menerima
Skala : Mudah pendidikan
kesehatan yang
diberikan. Ada
2/2 x 2 =
2 2 perawat yang bisa
2
dihubungi setiap
waktu untuk
memberi informasi
terkait penyakit
Potensial masalah untuk Masalah lanjut
dicegah : belum terjadi.
Skala : Tinggi Adanya keinginan
3/3 x 1 = Ny. D untuk
3 1
1 mengandalikan
kadar gula darah
didukung penuh dari
keluarga
Menonjolnya masalah : Keluarga tidak
Skala : Masalah tidak merasakan bahwa
dirasakan 0/1 x 1 = penyakit Ny. D
0 1
0 adalah sebuah
bentuk masalah
TOTAL SKOR 4

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor


Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d.
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
diabetes d.d. Pasien mengatakan tidak tahu
4
1. mengenai makanan apa yang dianjurkan, dihindari,
dan dibatasi untuk penderita diabetes melitus.
INTERVENSI

Diagnosa Tujuan dan Kriteria


Intervensi
Keperawatan Hasil

Manajemen Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan


kesehatan tindakan keperawatan Observasi :
keluarga tidak selama 1x6 jam, maka
 Identifikasi kesiapan dan
efektif b.d. diharapkan Manajemen
kemampuan menerima informasi
ketidakmampuan Kesehatan Meningkat
 Identifikasi faktor-faktor yang
keluarga dengan kriteria hasil :
dapat meningkatkan dan
mengenal masalah
 Melakukan
menurunkan motivasi perilaku
diabetes d.d.
tindakan untuk
hidup bersih dan sehat
Pasien
mengurangi faktor
mengatakan tidak Terapiutik :
resiko 5
tahu mengenai 
 Menerapkan Sediakan materi dan media
makanan apa yang pendidikan kesehatan
program
dianjurkan,  Jadwalkan pendidikan kesehatan
perawatan 5
dihindari, dan
 Aktivitas hidup sesuai kesepakatan
dibatasi untuk
sehari-hari efektif  Beri kesempatan untuk bertanya
penderita diabetes
memenuhi tujuan Edukasi :
melitus.
Kesehatan 5
 Jelaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Dx Implementasi Evaluasi

1. Mengidentifikasi kesiapan dan S : Pasien mengatakan sudah paham


1.
kemampuan menerima informasi mengenai makanan apa yang dianjurkan,
2. Mengidentifikasi faktor-faktor dihindari, dan dibatasi untuk penderita
yang dapat meningkatkan dan diabetes melitus
menurunkan motivasi perilaku O : pasien tampak paham akan informasi
hidup bersih dan sehat penyakit yang diderita
3. Menyediakan materi dan media
A : Masalah teratasi
pendidikan kesehatan
4. Menjadwalkan pendidikan P : Hentikan Intervensi
kesehatan sesuai kesepakatan
5. Memberi kesempatan untuk
bertanya
6. Menjelaskan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan
7. Mengajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
BAB 4
PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi hanya pada ibu hamil. Diabetes
cenderung sering terjadi pada ibu hamil di trimester kedua, tepatnya di antara minggu ke 24
sampai ke 28 kehamilan. Kondisi ini terjadi ketika tubuh perempuan tidak dapat menghasilkan
cukup insulin selama 9 bulan kehamilan. Insulin merupakan hormon yang membantu
mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh. Jika tidak ditangani dengan tepat, diabetes
gestasional dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu maupun bayi. Wanita yang mengalami
diabetes saat hamil tidak selalu berarti memiliki riwayat diabetes sejak sebelum kehamilannya.

Calon ibu yang sebelum program kehamilannya memiliki kadar gula normal dapat saja
memilikinya hanya semasa kehamilan karena faktor tertentu. Meski demikian, memang ada
beberapa wanita yang mungkin sudah punya diabetes sebelum kehamilan tapi tidak
mengetahuinya. Beda dengan jenis lainnya, diabetes gestasional adalah diabetes yang dapat
disembuhkan. Diabetes ini dapat sembuh dan kadar gula kembali normal setelah ibu
melahirkan. gestasional adalah salah satu kondisi yang umum terjadi pada ibu hamil. Mengutip
dalam laman American Pregnancy, diketahui sekitar 2 hingga 5 persen wanita hamil
mengalami kondisi ini. Risikonya meningkat menjadi 7-9 persen pada ibu hamil apabila
memiliki faktor risiko yang umum, seperti berat badan berlebih atau hamil di atas usia 30
tahun. Diabetes pada ibu hamil ini dapat dicegah dengan mengurangi faktor yang
meningkatkan risikonya.

4.2.Saran

Sebaiknya ibu hamil lebih rajin untuk mengkontrol gula darah semasa kehamilan, serta
rutin periksa kandungan ke dokter, melakukan hal hal yang bisa mencegah penyakit diabetes
saat hamil, dan menerapkan hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Zainuddin, Ali Imran. KARAKTERISTIK PASIEN DIABETES MELITUS


GESTASIONAL DI. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin , 2017.

Pramana, K. A. A. P., Wiguna, V. V., Rusdhy, A., Hamid, H., & Wibowo, E. P. (2021).
Manajemen Kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasional. Jurnal Kedokteran Unram,
10(3.1), 711-715.

Rahayu, A., & Rodiani, R. (2016). Efek Diabetes Melitus Gestasional terhadap Kelahiran Bayi
Makrosomia. Jurnal Majority, 5(4), 17-22.

Metzger BE, Coustan DR (Eds.): Proceedings of the Fourth International Work-shop-Conference


on Gestational Diabetes Mellitus. Diabetes Care 21 (Suppl. 2): B1–B167, 1998

Langer L, Conway DL, Berkus MD, Xenakis EM-J, Gonzales O: A comparison of glyburide and
insulin in women with gestational diabetes mellitus. N Engl J Med 343:1134–1138, 2000

Adli, F. K. (2021). DIABETES MELITUS GESTASIONAL: DIAGNOSIS DAN FAKTOR


RISIKO. Jurnal Medika Hutama, 3(01 Oktober), 1545-1551.

https://diabetesjournals.org/care/article/26/suppl_1/s103/21729/Gestational-Diabetes-Mellitus
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/masalah-kehamilan/diabetes-gestasional-adalah-
pada-ibu-hamil/
https://www.alodokter.com/apa-itu-diabetes-gestasional

Anda mungkin juga menyukai