Anda di halaman 1dari 9

Nama : Desti Aliah Faradika

Nim : PO.71.20.1.20.007
Mata kuliah : Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu : Ismar Agustin S.Kp, M.Kes.
Pertemuan ke- :5

TUGAS MERESUME

STAFFING DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan atau staffing merupakan fungsi manajemen yang
merupakan dasar pelaksanaan kegiatan keperawatan (Julia et al. 2014). Perhitungan tenaga
perwat sangatlah berhubungan dengan beban kerja perawat Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengkaji beban kerja tenaga perawat, yakni rasio pasien disbanding
perawat, rasio tempat tidur disbanding, serta perlunya memperhitungkan tugas non-
keperawatan yang dilakukan oleh perawat seperti transport pasien (Kang et al. 2016)

Terdapat beberapa metode perhitungan kecukupan tenaga perawatdi tingkat institusi


diantaranya adalah:
A. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 81/MENKES/SK/2004, diantaranya :
1. Metode Daftar Susunan Pegawai (DSP) atau Authorized Staffing List
Metode ini dapat digunakan digunakan di berbagai unit kerja seperti
puskesmas, rumah sakit, dan saranan kesehatan laiinya.
Langkah-langkah dari metode ini adalah saebagai berikut:

S =          O____
300xN
 Menghitung produktivitas unit kerja secara kolektif dengan
menggunkaan rumus:
Keterangan :
S : Dayaguna staf / hari
N : Jumlah Staf
O : Output unit kerja

n =    NxK
T
 Menghitung kebutuhan SDM dengan rumus:
Keterangan :
n : jumlah SDM dibutuhkan
N : jumlah beban kerja
K : Kapasitas kerja/ manit
T : jumlah kerja per hari kebutuhan tenaga kerja yang tepat, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai
dengan struktur organisasi unit kerja tersebut.

2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM


Langkah ini bertujuan untuk memperoleh unit kerja dan kategori SDM yang
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan
peorangan pada pasien, keluarga dan masyarakat dalam dan di luar Rumah
Sakit.
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk penetapan unit kerja dan kategori
SDM adalah sebagai berikut:
1. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit dan uraian tugas pokok dan
fungsi masing-masing unit dan sub-unit kerja.
2. Keputusan Direktur RS tentang pembentukan unit kerja struktural dan
fungsional, misalnya: Komite Medik, Komite Pengendalian Mutu RS.
Bidang/Bagian Informasi.
3. Data pegawai berdasarkan pendidikan yang yang bekerja pada tiap unit
kerja di RS.
4. PP 32 tahun 1996 tentang SDM Kesehatan.
5. Peraturan perundang-undangan berkaitan dengan jabatan fungsional
SDM kesehatan.
6. Standar profesi, standar pelayanan dan standar operasional prosedur
(SOP) pada tiap unit kerja RS.
7. Menyusun standar beban kerja
Standar beban kerja merupakan volume/kuantatitas beban kerja selama 1
tahun per kategori SDM.
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan beban kerja masing-
masing kategori SDM utamanya adalah sebagai berikut:
1. Kategori SDM yang bekerja pada tiap unit kerja RS sebagaimana hasil
yang telah ditetapkan pada langkah kedua.
2. Standar profesi, standar pelayanan yang berlaku di RS.
3. Rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh tiap kategori SDM untuk
melaksanakan.menyelesaikan berbagai pelayanan RS.
4. Data dan informasi kegiatan pelayanan pada tiap unit kerja RS.
3. Menyusun standar kelonggaran
Tujuan untuk memperoleh factor kelonggaran tiap kategori SDM yang
meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan suatu
kegiatan yang terkait langsung atau dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas
atau jumlah kegiatan pokok/pelayanan.
Penyusunan factor kelonggaran sendiri dapat dilaknsanakan melalui
pengamatan dan kepada tiap kategori tantang:
1. Kegiatan-kegiatan yang tidak terkait langsung dengan pelayanan pada
pasien, misalnya rapat, penyusunan laporan kegiatan, menyusun
kebutuhan obat/bahan habis pakai.
2. Frekuensi kegiatan dalam suatu hari, minggu, dan bulan.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk menylesaikan kegiatan.

Standar beban kerja =    Rata-rata waktu per-faktor


kelonggaran
Waktu kerja tersedia

B. Menghitung Kebutuhan Tenaga Perawat Menurut Gillies


Formula Gillies
 Keperawatan Tidak Langsung : 1
jam/pasien/24 jam
 mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostic
 mempersiapkan pasien untuk tindakan keperawatan
 merapikan meja suntik, dll.
 Pendidikan Kesehatan : 15 menit/pasien/24 jam

PERHITUNGAN TENAGA

A = Jam Perawatan/24 Jam (Waktu yang dibutuhkan pasien)


B = Sensus Harian (BOR x Jumlah Tempat Tidur)
C = Jumlah Hari Libur
365= Jumlah hari kerja selama setahun
C. Menghitung Kebutuhan Tenaga Perawat Menurut Douglas
Klasifikasi PASIEN

Contoh Kasus :
Ruang rawat dengan 22 klien (3 klien dgn perawatan minimal, 14 klien dengan
perawatan parsial dan 5 klien dengan perawatan total) jumlah perawat yang
dibutuhkan untuk jaga pagi ialah :
Jawab :
3 x 0,17 = 0,51
14 x 0,27 = 3,78
5 x 0,36 = 1,80
Jumlah 6,09  6 orang

D. Resume Vidio Youtube


Dalam menghitung kebutuhan jumlah bahwa sebenarnya banyak rumusnya kita kenal ada
rumus Depkes ada rumus Douglas ada rumus Gilliesdan satu lagi adalah proporsi. Beberapa
sumber menyampaikan rekomendasi untuk proporsi ideal dari jumlah perawat dan jumlah
pasien Mengapa ini dilakukan tujuannya untuk menjamin keselamatan pasien dan juga
keselamatan barista ini yang pertama dari Federal oil register nose yang dikeluarkan untuk
menggali kita hampir sama sebenarnya kemudian juga ada California antara lain disampaikan
intensif atau critical care itu sampai 1 banding 2 Step bonnya 1 banding tidak telemetri 1
banding 3 neonatal intensive care 1 banding 2 opening drum itu 1 banding 1 pos anestesi 1
banding 2 kemudian lebar under CD 1 banding O2 dan sepertinya ini Sabtu konsep yang
memang bisa kita ikutin Dan ini juga sering bisa digunakan di Indonesia ini yang dari
California intensif atau kritikan er itu satu bagi di Indonesia rata-rata satu banding satu karena
banyak kegiatan non director yang juga dilakukan oleh tawa michu 1 banding 2 Operation
room 1 banding 1 pos anastesi recovery 1 banding 2 ruang PK itu 1 banding 2 antepartum 1
banding 4 postpartum atau rawat gabung Couples 1 banding 4 untuk yang hanya Ibu 1 banding
6 febriyatri 1 banding 4 kemudian Emergency Room itu adalah 1 banding 4 Icu pasir di
Emergency Room 1 banding 2 trauma fashion di Emergency Room 1 banding 1 step-down 1
banding 4 step-down ini di tahun 2008 itu Sakti rekomendasikan 1 banding 3 telemetri
inisialnya 1 banding 5 telemetry di tahun 2008 to 1 banding 4 medical-surgical itu 1 banding 6
di tahun 2008 tuh satu banding lima kita bisa ikutin yang mana kemudian ADR special iker
inisial itu 1 banding 5 kemudian di tahun 2008 itu 1 banding kemudian psikiatrik adalah 1
banding dari situ kita akan coba masukkan ke dalam rumus yang diharapkan bisa membantu
bapak ibu secara mudah menggunakan rumus proporsi ini di ruang oke yang pertama kami
sudah membuat dan rumus dengan memasukkan konstanta yang tadi disampaikan yaitu Icu kita
pakai satu banding satu kenapa Karena di Indonesia itu banyak juga kegiataan indirect cap dan
juga crown keperawatan yang dititipkan ketawa kemudian nicu satu banding satu hasil u-16 2/0
koma lima konstantanya jadi konstanta ini didapatkan dari perbandingan Oka satu banding satu
ruang PK 1 banding 2 atau 0,5 antepartum atau juga Dirawat sama dengan di rawat gabung 1
banding 40 koma 25 postpartum hanya ibunya saja 1 banding 600 17 anak itu 1 banding 40
koma 25 IG desa banding 30 koma lima medical surgical 1 banding 50 koma 2 vyatri 1 banding
600 25 kemudian di referensi yang lainnya skill Nursing facility misalnya pada klinik
perawatan luka kemudian Klinik Mandiri keperawatan itu adalah satu banding lima atau nol
bandingin 0,3 sedangkan dirawat jalan itu 1 banding 15 ABS sampai 20 dan disini saya
menggunakan rumus 1 banding 15 kemudian di dalam hitungan ini kita menggunakan pola 4
maka ini yang menjadi rumus juga 44 disini Maksudnya apa didalam suatu ruangan itu polanya
adalah pagi sore malam libur di ada empat kelompok itu Namun demikian untuk Nursing skills
facility hanya misalnya kita punya dua sip maka kita tulis di sini gua rawat jalan juga dua sip
maka kita tulis hanya ini sudah kita masukkan kemudian ada yang namanya faktor koreksi
faktor koreksi ini bisa ditambahkan apabila memang banyak sekali kegiatan non keperawatan
yang kadang-kadang dikejutkan oleh perawat kemudian penambahan faktor koreksi ini juga
mohon dilihat nanti rata-rata board harian yang ada di unit Apakah memang selalu 100%
ataukah misalnya rata-rata di bawah read namun persen sehingga kalau rata-rata di bawah 60%
sebelumnya faktor koreksi ini bisa di Hai keterbatasan SDM ini menjadi minimalis tidak
menggunakan faktor produksi Kenapa demikian ini kita sudah hitung perbandingan misalnya
medical-surgical itu 1 banding 5 pada hal di sore malam itu bisa saja pasien banyak istirahat
sehingga sebenarnya beberapa Rumah Sakit bisa memposisikan 1 banding 750 demikian kita
samakan sehingga jika memang bornya tidak optimal atau tidak maksimal maka sebenarnya
faktor koreksi ini bisa dipertimbangkan untuk tidak ada Bapak Ibu kitab juga di era profit ini
bisa menambahkan faktor koreksi 50% Kenapa faktor koreksi 50% ini karena rata-rata kita
menggunakan APD khususnya untuk yang di ruang populasi dengan menggunakan app di ada
suatu ketentuan bahwa penggunaannya itu maksimal antara tiga setengah sampai empat jam
Oleh sebab itu didalam suatu proses keju link-nya umumnya dibagi Larry di dalam satu sip
dibagi misalnya dari jam 7 sampai jam 12.30 pagi dua timnya yaitu 07.00 sampai misalnya
setengah tujuh delapan sembilan sepuluh sampai 10 8 9 10 11 sampai 11 kemudian sisanya
1140 Nah karena hal ini Bapak Ibu maka kita mau tidak mau harus melakukan suatu inovasi
maka kita membagi dua Diharapkan dengan membagi dua ini kelelahan juga tidak terjadi di a
perawatan sehingga kita memberikan koreksi 50sn Nah bapak-ibu setelah kita memahami pola
berpikir maka ini tidak yang kuning ini adalah rumus tidak perlu diminta bapak ibu tinggal
mengisi dari rata-rata bor harga jumlah pasien yang dirawat atau dikelola di unit tersebut
misalnya Icu rata-rata 6B maka kita akan langsung mendapatkan hasil kalau tanpa koreksi
hasilnya adalah kebutuhannya 64 kemudian kalau di Quraisy 25% kebutuhannya 80 sedangkan
kalau Quraisy 50% maka kebutuhannya jadi kalau kita lihat kalau dibagi dalam satu Persib
maka Persik itu kalau tanpa koreksi maka 16 orang akan dirawat oleh 16r jadi satu banding satu
nanti sore malam pun seperti itu jika ada tiba-tiba yang ada yang sakit kita bentuknya seleksi
karena yang sore kita yang ingin Walaupun memang teman-temannya intensif tetapi ada
beberapa tindakan yang memang karena apa ya ritme istirahat pasep dikurangi kalau kita
mempunyai memang kemampuan yang lebih bisa menambahkan forcasting 25% maka satu sip
dengan 16 Pasien itu ada 20 perawat yang berdinas tentunya ini dia sangat berkuasa nanti bisa
gradasinya ada yang menjadi isu baru Raiser kemudian juga Eh bener-bener bisa lebih leluasa
dan apabila ada cadangan ketika ada yang sakit Ada kebetulan mendadak itulah kebijakan
kemudian di era kau Fit itu jumlah dengan koreksi 50% menjadi 24 artinya 16 Pasien itu akan
dirawat 24 perawat Namun kita bagi dua sip karena ada penggunaan APD lengkap ini terutama
untuk yang ruang ICU iso artinya akan ada 12 perawat yang merawat 16m 16 passion artinya
ini adalah tiga dibanding numpang Jadi Sabtu Perawat akan merawat 1,3 basket seperti itu
namun sebagian karena ini dibagi menjadi dua tim 12 adalah ada di ruang repzone merawat
Sabtu banding sapu sepertiga kemudian 12 ada De Green sum membantu indirect jadi
membantu koordinasi membantu persiapan alat dan juga dokumentasi .
DAFTAR PUSTAKA

Elsye. 2017. Perhitungan Tenaga Keperawatan. http://elsye.staff.umy.ac.id/perhitungan-ten


aga-keperawatan/, diakses pada tanggal 14 Okt 2021 pukul 21:00

Noprianty, Richa. 2018. Perhitungan Jumlah Tenaga Keperawatan. http://dosen.stikesdhb.ac.id/r


icha-noprianty/wp-content/uploads/sites/16/2018/04/PERHITUNGAN-TENAGA-PER
AWAT.pdf, diakses pada tanggal 14 Okt 2021 pukul 21:00

Tutik. “Menghitung SDM Keperawatan.” YouTube, diunggah oleh Ruang Sharing keperawat
an_Rr Tutik, 10 Aug 2021, https://youtu.be/BjlKb6WjqOg

Anda mungkin juga menyukai