Anda di halaman 1dari 5

TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA TRIMESTER 1,2, DAN 3

A. Trimester pertama

Trimester pertama kehamilan merupakan masa dimana janin sedang dalam proses
pembentukan sistem saraf, pembentukan jantung dan organ-organ tubuh lain.Pada masa ini,
otak bayi juga sedang berkembang dengan pesat. Intinya, banyak hal penting yang terjadi
pada trimester pertama kehamilan. Di sisi lain, pada masa itu tubuh ibu sedang menyesuaikan
diri dengan berbagai perubahan yang dialami, seperti mual, muntah, sering buang air kecil,
dan nyeri pada payudara.Gejala-gejala normal tersebut wajar terjadi pada ibu hamil yang
sedang melewati masa trimester pertama kehamilannya.Namun, jika ibu mengalami hal yang
lebih buruk dari itu, maka jangan diabaikan begitu saja. Tanda-tanda bahaya tersebut bisa
saja berakibat fatal bagi ibu dan janin.

1. Perdarahan melalui vagina

Kondisi yang satu ini memiliki banyak penyebab dan bukan hanya terjadi pada trimester
pertama kehamilan. Meskipun sebagian ibu hamil yang mengalami perdarahan di trimester
pertama dapat menyelesaikan masalah kehamilan tersebut dan akhirnya melahirkan bayi yang
sehat,  namun tak jarang juga beberapa kasus perdarahan vaginal dapat membawa risiko
buruk bagi janin. American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG)
menegaskan pada setiap ibu hamil untuk segera menghubungi dokter ketika terjadi
perdarahan semasa hamil.Studi yang dipublikasikan oleh American Pregnancy Association
menyebutkan bahwa 20-30 persen perempuan mengalami perdarahan dengan level berbeda di
awal kehamilan. Jika sudah begitu, maka ibu memerlukan penanganan khusus saat
mengalami perdarahan.Sesedikit apapun darah keluar dari vagina semasa hamil, Mama tetap
harus segera konsultasi ke dokter kandungan.

2. Mual dan muntah secara berlebihan

Mual dan muntah adalah keluhan paling umum pada trimester pertama kehamilan. Hal
tersebut merupakan akibat dari meningkatnya kadar hormon beta HCG dalam darah. Namun,
jika ibu mengalami mual dan muntah secara berlebihan, maka Mama perlu berkonsultasi
dengan dokter kandungan. Mual dan muntah secara berlebihan bisa menyebabkan asupan
nutrisi tidak tercukupi bahkan bisa berakibat penurunan berat badan yang berbahaya di masa
kehamilan.

3. Demam tinggi

Suhu tubuh ibu hamil memang cenderung lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak
sedang hamil, tapi kenaikan suhu itu normal dan tidak tergolong demam.Namun jika demam
terjadi, yaitu ketika suhu sudah mencapai 38°C atau lebih, maka ibu hamil harus segera
dibawa ke dokter.Demam adalah pertanda adanya infeksi, maka dari itu dokter perlu mencari
tahu penyebab demam tersebut. Perlu digarisbawahi juga, ibu hamil tidak direkomendasikan
mengkonsumsi sembarang obat, sebaiknya obat hanya boleh dikonsumsi jika sudah mendapat
izin dari dokter. Hal yang bisa ibu lakukan sendiri adalah banyak minum dan istirahat yang
cukup.

4. Keputihan yang disertai gejala lain


Jika sebatas lendir keluar dari vagina, maka hal tersebut tergolong normal.Namun jika
keputihan juga disertai oleh rasa gatal, panas atau perih saat buang air kecil, berbau, dan
lendir berwarna, maka hal tersebut perlu diwaspadai. Kondisi tersebut bisa saja merupakan
indikasi infeksi jamur atau bakteri. Beberapa infeksi bisa mengakibatkan kelahiran prematur
atau infeksi pada janin. Maka dari itu, jangan ragu untuk menghubungi dokter untuk
melakukan penindakan selanjutnya.
5. Perih saat buang air kecil

Gejala tersebut bisa saja menjadi pertanda infeksi saluran kemih (ISK). Ibu hamil rentan
terkena ISK yang ditandai dengan rasa nyeri atau panas saat buang air kecil. Meskipun risiko
ISK meningkat seiring pertambahan usia kehamilan, bukan berarti kehamilan trimester
pertama bebas dari risiko tersebut.Jika Mama mengalami hal tersebut, maka segeralah
berkonsultasi dengan dokter kandungan, karena ISK yang terlambat ditangani dapat
menyebabkan kontraksi prematur bahkan bisa berujung pada keguguran.

6. Nyeri atau bengkak pada kaki dan betis

Di awal kehamilan, rasa nyeri atau pembengkakan kaki merupakan indikasi adanya
kelainan yang bukan disebabkan oleh kehamilan. Bisa saja hal tersebut menandakan adanya
kelainan ginjal, saraf, ada tumor, atau kelainan lain. Maka dari itu, untuk memastikannya,
dokter perlu mencari penyebab keluhan tersebut. Jika penyebabnya infeksi, maka besar
kemungkinan kondisi janin akan terpengaruh.

7. Sakit kepala berat

Meningkatnya sirkulasi darah karena perubahan hormon membuat ibu hamil kerap
merasakan sakit kepala. Selain itu, ada juga sakit kepala yang dipicu oleh tekanan darah
tinggi, kadar gula darah yang rendah karena perut lama tidak diisi makanan, atau
kelelahan.Jika ibu merasa tidak mengonsumsi makanan apapun selama 3 jam, cobalah
mengkonsumsi makanan sehat untuk menaikkan kadar gula darah. Namun jika ibu merasakan
sakit kepala hebat yang terus berlanjut dan tidak reda dengan beristirahat atau dengan makan
yang cukup, bahkan sakit kepala sudah mengganggu aktivitas, maka ibu perlu berkonsultasi
dengan dokter.Konsumsi obat bebas selama kehamilan tidak dianjurkan karena penyebab
pasti keluhan sakit kepala belum diketahui dan dikhawatirkan obat bebas justru menekan
keluhan sehingga wanita hamil tidak mendapatkan penanganan yang tepat.Jika ibu
mengalami sakit kepala, cobalah beristirahat, mungkin saja ibu hanya kelelahan. Namun jika
sakit kepala sudah mengganggu aktivitas, maka jangan ragu untuk segera menghubungi
dokter.Nah, itulah ketujuh kejanggalan gejala yang mungkin saja ibu rasakan pada trimester
pertama kehamilan.Sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan pada ibu dan janin, maka
sebaiknya pengecekan kehamilan dengan dokter kandungan perlu dilakukan secara rutin.
B. Trimester kedua

1. Perdarahan vagina
Perdarahan vagina adalah tanda peringatan pertama dari keguguran jika terjadi di trimester
kedua. Keguguran pada trimester kedua (sebelum 20 minggu) dapat disebabkan oleh
beberapa faktor berbeda, yang meliputi:

A. Masalah rahim, seperti septum uterus (rahim terbagi menjadi dua bagian terpisah)
B. Inkompetensi serviks (leher rahim terbuka terlalu cepat dan memicu kelahiran dini)
C. Kelainan kromosom
D. Penyakit autoimun yang dimiliki ibu, seperti lupus.

Perdarahan di trimester 2 juga dapat diakibatkan oleh:

 Persalinan dini
 Masalah plasenta, seperti plasenta previa dan plasenta abruptio.

Masalah-masalah ini memang lebih sering terjadi pada trimester ketiga, tetapi juga dapat
terjadi pada akhir trimester kedua.
2. Ketuban pecah dini
Ketuban akan pecah ketika Anda melahirkan. Namun jika terjadi terlalu dini, bahkan sudah
pecah di trimester 2 itu dapat menyebabkan masalah serius bagi bayi Anda. Bayi harus
dikeluarkan secepatnya karena bayi tidak lagi memiliki perlindungan terhadap infeksi.
Penyebab pasti dari ketuban pecah pada trimester 2 ini tidak selalu jelas. Namun dalam
banyak kasus, sumber masalahnya adalah infeksi pada lapisan membrannya.
Kantung ketuban yang pecah pada trimester 2 dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Diperkirakan sekitar ¼ dari semua kelahiran prematur diakibatkan ketuban pecah pada
trimester kedua. Bayi yang lahir antara minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan berisiko paling
tinggi mengalami masalah medis jangka panjang yang serius, terutama penyakit paru-paru.
3. Preeklampsia
Preeklampsia adalah masalah tekanan darah tinggi yang terjadi ketika kandungan memasuki
usia minggu ke-20. Tekanan darah tinggi dikatakan preeklampsia jika angka tensi mencapai
140/90 bahkan lebih saat hamil.
Seorang ibu hamil dapat mengalami preeklampsia meski tidak pernah memiliki riwayat
hipertensi sebelumnya. Pada kehamilan pertama, preeklamsia lebih mungkin terjadi selama
trimester ketiga. Namun, beberapa ibu hamil mengalami preeklampsia sejak trimester kedua.

C. Trimester ketiga
Trimester ketiga adalah masa-masa yang mendebarkan buat pasangan menunggu kelahiran si
buah hati. Karenanya memang butuh perhatian dan perawatan yang ekstra supaya terhindar
dari risiko penyakit selama kehamilan trimester ketiga.

Ada gejala ataupun situasi yang patut diwaspadai seiring dengan usia kehamilan yang
menginjak trimester ketiga, di antaranya sebagai berikut:

1. Perdarahan

Jika ibu hamil mengalami perdarahan hebat yang diiringi dengan sensasi nyeri perut yang
parah dan kram seperti menstruasi, itu bisa menunjukkan gejala gangguan ibu hamil trimester
ketiga yang berbahaya. Ada beberapa kemungkinan kenapa kondisi demikian bisa terjadi.
Bisa karena kondisi plasenta yang tidak berada di tempat semestinya, infeksi di mulut rahim
ataupun kondisi rahim yang sobek. Sebenarnya tidak perlu sampai menunggu perdarahan
sampai terjadi. Caranya, ketika ibu hamil merasakan rasa sakit yang sangat parah maka
segera datang ke rumah sakit untuk mendapatkan informasi dan saran medis yang tepat.

2. Mual Parah

Kondisi mual saat kehamilan adalah situasi yang normal. Namun, ketika rasa mual diiringi
dengan muntah hebat apalagi diare maka ini gejala tanda bahaya hamil trimester ketiga. Pada
beberapa situasi gejala mual muntah parah bisa jadi merupakan tanda kalau ibu mengidap
preeklamsia. Apalagi kalau disertai dengan pembengkakan anggota tubuh serta gangguan
penglihatan dan pernapasan.

3. Tingkat Aktivitas Bayi yang Menurun

Umumnya menginjak kehamilan trimester ketiga aktivitas janin akan semakin intens.
Gerakan janin bisa mulai dirasakan di minggu ke-16. Karena itu, penting untuk ibu hamil
memerhatikan kapan saja bayi bergerak intens dan menghitung setiap pergerakannya.
Mengetahui jadwal bayi bergerak akan membuat ibu sadar kapan tingkat aktivitas bayi
menurun.

Umumnya bayi akan bergerak sehabis ibu makan atau ketika mengonsumsi minuman dingin.
Ketika bayi tidak melakukan pergerakan selama dua jam ataupun kurang dari enam kali
selama 24 jam ini bisa jadi penanda berbahaya.

4. Kontraksi Pada Awal Trimester Ketiga

Kontraksi yang terjadi di awal trimester ketiga bisa jadi tanda persalinan prematur.
Mengalami kontraksi palsu menginjak kehamilan trimester ketiga awal adalah hal yang biasa
terjadi dan umumnya kontraksi ini tidak intens dan akan segera menghilang. Namun, kalau
kontraksi yang dirasakan ibu hamil tidak kunjung hilang dan berlangsung selama lebih dari
empat kali dalam kurun waktu sejam, lalu diiringi dengan pecahnya air ketuban bisa jadi ini
menandakan kelahiran awal.

5. Sakit Kepala Parah

Sakit kepala parah diiringi dengan sakit perut, gangguan visual dan pembengkakan selama
trimester ketiga, bisa jadi ini merupakan tanda-tanda preeklamsia. Ini adalah kondisi yang
serius dan berkembang menjadi kondisi yang fatal. Gangguan ini ditandai oleh peningkatan
tekanan darah dan kelebihan protein dalam urine yang biasanya terjadi setelah minggu ke-20
kehamilan.

6. Flu

Flu pada masa kehamilan trimester ketiga kerap menjadi gejala yang patut diwaspadai oleh
ibu hamil. Ini bisa jadi pertanda kalau kondisi ataupun stamina ibu sedang tidak fit. Flu yang
terjadi menginjak usia kehamilan trimester ketiga dapat berkembang menjadi komplikasi
yang berbahaya, seperti bronkitis dan pneumonia.

Anda mungkin juga menyukai