Anda di halaman 1dari 8

Tanda Bahaya Kehamilan yang Harus Diketahui Oleh Ibu Hamil

Di masa kehamilan memungkinkan untuk ibu hamil mengalami beberapa perubahan dan
keluhan pada tubuh. Keluhan-keluhan yang umum biasanya akan hilang sendiri, namun ada
beberapa keadaan tertentu yang perlu ibu hamil waspadai. Keadaan tersebut harus diketahui
oleh ibu hamil sebagai tanda bahaya pada masa kehamilan. Berikut adalah tanda-tanda
bahaya tersebut!

 Mual dan Muntah Terus Menerus

Mual muntah memang banyak dialami oleh ibu hamil, terutama ibu hamil pada trimester
pertama kehamilan. Namun jika mual muntah tersebut terjadi terus menerus dan berlebihan
bisa menjadi tanda bahaya pada masa kehamilan. Hal itu dikarenakan dapat menyebabkan
kekurangan gizi, dehidrasi, dan penurunan kesadaran sehingga membahayakan janin. Segera
temui dokter jika hal ini terjadi agar mendapatkan penanganan dengan cepat.

 Mengalami Demam Tinggi

Demam seringkali dianggap sebagai hal yang sepele. Moms harus mewaspadai hal ini jika
terjadi. Hal ini bisa saja jika demam dipicu karena adanya infeksi dan tentunya
membahayakan janin. Jika demam terlalu tinggi, moms harus segera diperiksakan ke rumah
sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.

 Pergerakan Janin di Kandungan Kurang

Pergerakan janin yang kurang aktif atau bahkan berhenti merupakan tanda bahaya
selanjutnya. Hal ini menandakan jika janin mengalami kekurangan oksigen atau kekurangan
nutrisi sehingga dapat mengancam keselamatan janin. Jika dalam dua jam janin bergerak di
bawah sepuluh kali, segera periksakan kondisi tersebut ke dokter.

 Tangan, kaki, dan muka bengkak

Selama masa kehamilan moms akan mengalami perubahan bentuk tubuh seperti
bertambahnya berat badan. Moms akan mengalami beberapa pembengkakan seperti pada
tangan, kaki dan wajah karena hal tersebut. Namun, jika pembengkakan pada kaki, tangan
dan wajah disertai dengan pusing kepala, nyeri ulu hati, kejang dan pandangan kabur segera
bawa ke dokter untuk ditangani, karena bisa saja ini pertanda terjadinya pre-eklampsia.

 Pendarahan Pervaginam

Pendarahan di vagina ketika hamil bisa mengindikasikan bermacam-macam hal. Moms harus
waspada jika mengalami pendarahan, hal ini bisa menjadi tanda bahaya yang dapat
mengancam jiwa, baik pada janin maupun pada moms sendiri. Jika moms mengalami
pendarahan hebat, nyeri perut parah, kram, atau hampir pingsan selama trimester pertama,
berbagai kondisi tersebut dapat menjadi tanda kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).
Selain itu, pendarahan berat dengan kram juga bisa menandakan keguguran, bila terjadi pada
trimester pertama atau awal trimester kedua kehamilan. Sementara, jika pendarahan dengan
nyeri perut terjadi di trimester ketiga, kondisi tersebut dapat menandakan solusio plasenta
(lepasnya plasenta dari lapisan rahim). Oleh karena itu, sebaiknya segera periksakan diri
moms ke dokter kandungan apabila moms mengalami pendarahan saat hamil.

 Keluar cairan dari vagina secara tiba-tiba

Jika moms mengeluarkan cairan dari vagina sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu,
maka itu dapat menjadi tanda air ketuban pecah lebih awal. Cairan ketuban bisa
disalahartikan dengan keputihan. Untuk membedakannya, cairan ketuban mengalir keluar
dan tidak bisa ditahan seperti keluarnya urine, serta dapat meresap ke celana dalam. Setelah
air ketuban pecah, bayi hanya memiliki sedikit perlindungan terhadap infeksi. Segera pergi
rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 Nyeri perut bagian bawah

Nyeri hebat di satu sisi atau kedua bawah perut merupakan tanda dari kehamilan ektopik,
keguguran, persalinan prematur, dan solusio plasenta. Namun, untuk benar-benar
memastikannya, moms perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada dokter.

 Pusing dan pingsan

Pusing dan pingsan pada masa kehamilan bisa menandakan tekanan darah yang rendah.
Kondisi ini bisa menyebabkan Anda jatuh, syok, bahkan sampai merusak organ. Jika Anda
mengalami pusing dan pingsan ketika hamil, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Nah, itulah tanda bahaya pada masa kehamilan yang harus moms ketahui agar dapat
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika moms mengalami salah satu atau lebih
tanda bahaya tersebut segera hubungi petugas kesehatan.
Ketidaknyamanan yang Dialami oleh Ibu Hamil

A. Ketidaknyamanan yang Dialami oleh Ibu Hamil pada Trimester I


1.   Ngidam
Sejak awal kehamilan, dorongan untuk ngemil atau makan-makanan tertentu
(ngidam) sering muncul pada ibu hamil. Keinginan untuk ngemil mungkin saja muncul
karena kebutuhan tubuh untuk makan sedikit  demi sedikit tetapi sering.biasanya terjadi
pada trimester I.

2.   Keputihan
Selama kehamilan keputihan akan bertambah dan tidak berwarna. Jika tidak ada rasa
gatal dan  tidak tercium bau yang kurang sedap maka ibu tidak perlu cemas. Jagalah
kebersihan alat kelamin dan gunakan selalu celana dalam yang bersih dan kering. Jika
keputihan berbau dan terasa gatal segera meminta pertolongan kepada petugas
kesehatan. Biasanya terjadi pada trimester I dan III.

3.      Rasa Mual-Muntah
Keadaan ini lebih sering terjadi di pagi hari walaupun keadaan yang dirasakan oleh
sekitar 50% ibu hamil ini dapat muncul kapan saja. Dapat terpicu hanya karena mencium
bau makanan atau parfum tertentu (yang pada kondisi normal tidak membuat mual). Hal
ini terjadi karena perubahan hormone dalam tubuh. Biasanya, hanya berlangsung selama
3 bulan pertama kehamilan, dan berhenti begitu masuk bulan ke-4. Fisiologi:  Perubahan
hormon dan faktor psikologis, refleksi kebahagian atau bisa juga karena rasa penolakan
terhadap kehamilan. Biasanya terjadi pada minggu ke 5-12 bisa terjadi lebih awal (2-3
minggu setelah hpht).

4.     Kelelahan
Kelelahan (fatigue) adalah suatu kondisi yang memiliki tanda berkurangnya kapasitas
yang dimiliki seseorang untuk bekerja dan mengurangi efisiensi prestasi, dan biasanya hal
ini disertai dengan perasaan letih dan lemah. Fisiologi : Peningkatan kadar estrogen,
progesteron serta merupakan respon fisiologi dari kehamilan. Biasanya terjadi pada
trimester I.

5.         Insomnia
Pada ibu hamil, gangguan tidur umunya terjadi pada trimester I dan trimester III. Pada
trimester III gangguan ini terjadi karena ibu hamil sering kencing (dibahas pada sub
bahasan sebelumnya yaitu sering buang air kecil/nokturia), gangguan ini juga disebabkan
oleh rasa tidak nyaman yang dirasakan ibu hamil seperti bertambahnya ukuran rahim yang
mengganggu gerak ibu.

6.      Sering buang air kecil


Begitu haid terlambat 1-2 minggu, biasanya ada dorongan untuk buang air kecil yang
sering. Hal ini terjadi karena meningkatnya peredaran darah  ketika hamil dan tekanan
pada kandung kemih akibat membesarnya rahim. Biar pun sering buang air kecil, ibu harus
tetap banyak minum agar tidak mengalami kekurangan cairan tubuh. Sering buang air kecil
juga dirasakan saat kehamilan sudah mencapai umur 9 bulan, saat kepala bayi masuk ke
rongga panggul dan menekan kandung kemih. sudah Supaya tidak mengganggu waktu
tidur sebaiknya ibu menghindari waktu minum pada malam hari dan diperbanyak pada
siang hari. Hal ini dimaksudkan agar ibu tidak sering kencing pada malam hari oleh karena
itu ibu dapat tidur dengan nyenyak.
Fisiologi:  Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandung kencing ibu hamil.

B. Ketidaknyamanan Yang Dialami Oleh Ibu Hamil Pada Trimester II


1. Haemorroida
Secara khusus ketidaknyamanan ini terjadi pada trimester II dan III. Hal ini sering
terjadi karena konstipasi. Sama halnya dengan varises, pembuluh darah vena didaerah
anus juga membesar. Diperparah lagi akibat tekanan kepala terhadap vena di rektum
(bagian dalam anus). Konstipasi berkontribusi dalam menimbulkan pecahnya hemorid
sehingga menimbulkan perdarahan. Untuk menghindari pecahnya pembuluh darah ini
maka dianjurkan untuk mengkonsumsi banyak serat, banyak minum, buah dan sayuran.
Kurangnya klep di pembuluh-pembuluh yang berakibat pada perubahan secara langsung
pada aliran darah. Pada kehamilan Progesterone menyebabkan relaksasi dindiong vena
dan usus besar. Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan spesifik pada
vena hemorrhoid, tekanan mengganggu sirkulasi venous dan menyebabkan kongesti pada
vena pelvic

2. Konstipasi
Konstipasi adalah gangguan pencernaan berupa terhambatnya pengeluaran dari sisa-
sisa makanan, akibatnya, ibu mengalami kesulitan untuk buang air besar (BAB). Biasanya,
feses menjadi keras, dan perut terasa nyeri atau mulas. Fisiologi : Peningkatan hormon
progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang.
3. Varises
Ketidaknyamanan ini terjadi pada Trimester kedua dan ketiga.  Akibat tekanan
pembuluh vena besar yang terletak dibelakang uterus, darah balik dari tubuh bagian
bawah terhambat dan menyebabkan peningkatn tekanan pembuluh vena, akibatnya
muncul varises. Vena membesar dan terasa nyeri. Lokasi tersering munculnya adalah betis,
paha dan vagina. Sehingga dianjurkan untuk jangan berdiri lama, berbaringlah
dengan posisi miring atau duduk dengan kaki ditinggikan.
 Fisiologi :  Sirkulasi darah selama hamil lebih banyak sehingga tidak teratasi oleh katub
yang mengalirkan darah ke jantung. Akibatnya, pembuluh darah kaki mekar, bahkan
sampai menonjol agar tertampung darah lebih banyak.

4. Gatal-gatal
Gatal-gatal terjadi pada perut paha payudara maupun pada bagian lain terutama pada
lipatan-lipatan. Terjadi pada semua trimester.

5. Ulu Hati Terasa Panas


Nyeri ulu hati dapat mulai dari awal kehamilan dan sering menjadi lebih hebat sejalan
dengan kemajuan kehamilan. Nyeri ulu hati disebabkan oleh dua hal-refluks (mengalir ke
atas) asam lambung ke dalam esofagus dan perubahan hormonal kehamilan. Sealam
kehamilan, tubuh menghasilkan hormon yang dapat merilekskan otot – otot involunter, di
mana otot tersebut normalnya mencegah asam lambung untuk mengalir kembali ke dalam
esofagus dan perubahan hormonal kehamilan. Selama kehamilan, tubuh menghasilkan
hormon yang dapat merilekskan otot – otot involunter, di mana otot tersebut normalnya
mencegah asam lambung untuk mengalir kembali ke dalam esofagus. Karena otot – otot
tersebut tidak melakukan fungsi sebagaimana biasanya, maka anda mengalami nyeri ulu
hati. Anda mungkin akan mengalami nyeeri ulu hati selama trimester ketiga terutama,
ketika rahim yang membesar menekan lambung dan sebagian usus. Hal ini dapat
menyebabkana isi lambung masuk kembali ke dalam esofagus. Fisiologi  :  peningkatan
hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot saluran cerna dan juga karena
rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong
asam lambung naik ke kerongkongan.

6. Nyeri Sendi
Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung yang terjadi pada
area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya seiring
pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi
wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh berat
uterus yang membesar. Jika wanita tersebut tidak memberi perhatian penuh terhadap
postur tubuhnya maka ia akan berjalan dengan ayunan tubuh kebelakang akibat
peningkatan lordosis. Lengkung ini kemudian akan meregangkan otot punggung dan
menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Masalah memburuk apabila wanita hamil memiliki
struktur otot abdomen yang lemah sehingga gagal menopang berat rahim yang membesar.
Tanpa sokongan, uterus akan mengendur. Kondisi yang membuat lengkung punggung
semakin memanjang. Kelemahan otot abdomen lebih sering terjadi pada wanta grande
multipara yang tidak pernah melakukan latihan untuk memperoleh kembali struktur otot
abdomen normal. Nyeri punggung juga bisa disebabkan karena membungkuk yang
berlebihan, berjalan tanpa istirahat, angkat beban, hal ini diperparah apabila dilakukan
dalam kondisi wanita hamil sedang lelah.

7. Chloasma (perubahan warna areola mammae)


Chloasma juga dikenal sebagai melasma atau seboroik melanosis adalah istilah yang
digunakan untuk perubahan warna kulit pigmen. Biasanya ini terjadi dalam coklat
kekuniangan patch atau bintik-bintik, yang diintensifkan oleh paparan sinar matahari.
Chloasma terjadi selama kehamilan, dan penggelapan kuliy biasanya terjadi selama 16
minggu usia kehamilan. Lesi dapat menghilang setelah melahirkan, namun muncul lagi
selama kehamilan berikutnya pada kondisi lain, lesi terkadang tidak dapat hilang meski
bertahun-tahun setelah melahirkan.

C. Ketidaknyamanan Yang Dialami Oleh Ibu Hamil Pada Trimester III


1.    Nafas Sesak/Hyperventilasi
Fisiologi  :  Hal ini terjadi karena rahim mendesak paru-paru dan diafragma.
a.       Penyebab
1.    Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena
tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan paru ibu.
2.    Peningkatan kadar progesteron berpengaruh secara langsung pada pusat pernafasan
untuk menurunkan kadar CO2 serta meningkatkan kadar O2.

2.    Edema Dependen
edema berarti meningkatnya volume cairan di luar sel (ekstraseluler) dan di
luar pembuluh darah (ekstravaskular) disertai dengan penimbunan di jaringan serosa.

3. Kram Kaki
 

Kram kaki adalah rasa sakit yang berasal dari otot  kaki  yang terjadi karena
adanya kejangpada otot karena mengalami kontraksi. kram kaki merupakan masalah
yang umum dan terjadi pada sebagian orang. Kondisi ini ditandai dengan
mengerasnya otot dan tulang secara tiba-tiba dan akan hilang dalam beberapa waktu.

4. Heart Burn ( panas dalam perut )


rasa panas dalam perut biasanya di asosiasikan dengan sensasi seperti
terbakar yang seringkali menjalar dari kerongkongan bagian bawah menuju bagian
bawah tulang dada. Haltersebut terjadi ketika asam lambung dari perut ibu terbawa
masuk ke dalam tenggorokan (esofagus) .

Anda mungkin juga menyukai