Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA IBU HAMIL

DI WILAYAH DUSUN KEMIRI SONGO, JEMBER

Oleh:

Kurniati

Nim:18030031

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr.SOEBANDI

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


LEMBAR PENGESAHAN

Jember,18 NOVEMBER 2020

Pembimbing Akademik Pembimbing Praktek

Ernawati Anggraini.,SST,MM Yayuk Liliana.,Amd.Keb


NIK. …………………………... NIP. 196904011990012001

Mahasiswa

Kurniati

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasa : Tanda bahaya kehamilan

Hari/Tanggal : Selasa, 18 November 2020


Tempat : Posyandu,Mumbulsari, jember.

Waktu : 10.00 WIB

I. Latar Belakang

Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatau tanda
bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007)

Macam-Macam
Macam tanda bahaya kehamilan menurut Tiran (2007) terdiri dari:
a. Perdarahan Pervaginam
 Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada masa
awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar
waktu terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan
normal, perdarahan kecil dalam kehamilan adalah pertanda dari “Friabel cervik”. 
 Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda
adanya infeksi. Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang
menimbulkan rasa sakit pada ibu. Perdarahan ini bisa berarti aborsi, kehamilan
molar atau kehamilan ektopik. Pada akhir kehamilan, perdarahan yang tidak
normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tetapi tidak selalu disertai
dengan rasa nyeri.

b. Sakit kepala yang hebat


 Sakit kepala selama kehamilan adalah umum dan seringkali merupakan
ketidaknyaman yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
suatu masalah yang serius adalah sakit kepala yang hebat yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. 
 Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayangan. Sakit kepala
yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklamsia.
 Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan umumnya
disebabkan oleh peregangan pembuluh darah diotak akibat hormon kehamilan,
khusunya hormon progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah, pusing atau tertekan
atau pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan lebih sering terjadi atau
makin parah, jika sebelumnya menderita migrain kondisi ini dapat semakin
bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.

c. Masalah visual
 Karena pengaruh hormonal, ketajaman visual ibu dapat berubah dalam
kehamilan. Perubahan yang kecil adalah normal. Masalah visual yang
mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual
mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayangan/berbintik-bintik.
Perubahan visual ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat. Perubahan
visual mendadak mungkin merupakan tanda pre eklamsia.

d. Bengkak pada muka dan tangan


 Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada
kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat
atau meletakkan lebih tinggi. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius
jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal
jantung atau pre eklamsia.
 Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil mempengaruhi
system kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan cairan. Ini dapat terlihat
setelah kelahiran, ketika pergelangan kaki yang bengkak secara temporer semakin
parah. Ini dikarenakan jaringan tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin selama dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan dan akan
dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal menjadi urin. Oleh karena ginjal
belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan cairan yang menempuk
dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya lebih
lanjut. Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang,
terlihat mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman. 
 Menurut pengobatan tradisional Cina, odem atau bengkak disebabkan
karena penipisan energi pada meridian limpa dan ginjal. Energi yang secara alami
berkurang sesuai usia, sehingga wanita hamil dengan usia lebih dari 35 tahun
lebih rentan pada penyakit ini dibandingkan wanita hamil dengan usia lebih muda.
 Kram kaki sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram dihubungankan
dengan kadar garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi. Pengobatan cina
menganggap kram ada hubungannya dengan kekurangan energi pada darah dan
ginjal.
Perawatan diri untuk ibu hamil yang mengalami kram kaki:
1. Selama akhir masa kehamilan, berbaringlah dengan kaki lebih
tinggi dari badan sesering mungkin, ini tidak hanya membuat libu hamil
beristirahat lebih nyaman, tetapi juga meningkatkan aliran energi pada
saluran ginjal.
2. Hindari pemakaian jenis sepatu tertentu pada akhir kehamilan,
terutama yang terbuat dari kulit akan melar dan longgar saat libu hamil
ingin memakainya saat melahirkan.
3. Jika bengkak terjadi pada tangan dan jari, pastikan untuk
melepaskan cincin sebelum terlalu sempit. Jika ibu hamil lupa dan tetap
memakainya cincin itu perlu dipotong agar tidak terjadi penyumbatan.
4. Jika ibu hamil menderita kram jangan menambahkan garam pada
makanan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan cairan.
Ketika kram terjadi ulurkan sejauh mungkin untuk mencegah kontraksi
otot.
5. Kompreskan daun kubis (lebih baik yang berwarna hijau tua) di
sekeliling kaki ibu hamil kemudian dibasuh, tetapi jangan cuci daun
tersebut, lalu dinginkanj di lemari es kemudian dibalutkan di kaki. Biarkan
sampai lembab dan layu kemudian ganti dengan yang baru sampai
bengkak membaik.

e. Nyeri abdomen yang hebat


 Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah
tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang
setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu,
iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.

f. Bayi kurang bergerak seperti biasa


 Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6,
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Apabila ibu tidak
merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini merupakan suatu risiko tanda
bahaya. Bayi kurang bergerak seperti biasa dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu
yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga
aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.

Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan


1. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi
yang mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu
sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik
(rumah sakit).
2. Meningkatkan mutu perinatal care
3. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
4. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta
penyakit yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
5. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang
merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang
ditempatinya.
6. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa
kehamilan.
7. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
8. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan
lebih intensif.
9. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
(Rachmat, 2007)

Komplikasi tanda bahaya kehamilan


a. Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
1. Kelainan letak plasenta.
2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi).
Perdarahan pada trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi,
perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk
menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan
USG, pengamatan leher rahim dan Pap smear.

b. Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:


1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2. Perdarahan.
3. Stress fisik atau mental.
4. Kehamilan ganda.
5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.

c. Bayi lahir belum cukup bulan.


d. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
e. Keguguran (abortus).
f. Persalinan tidak lancar / macet.
g. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
h.Janin mati dalam kandungan.
i.Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
j.Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006

II. Tujuan
Setelah diberikan penyuluhan, peserta diharapkan mengetahui tentang pentingnya
bahaya dalam kehamilan.
III. Tujuan Khusus
1. Peserta memahami tentang tanda bahaya kehamilan
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
3. Komplikasi tanda bahaya kehamilan
4. Pencegahan tanda bahaya kehamilan
5. Cara mengurangi resiko tanda bahaya kehamilan

IV. Sasaran
Ibu-ibu hamil

V. Komunikator
Mahasiswa
VI. Materi
Terlampir
VII. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah, demontrasi,
tanya jawab, dan diskusi. Metode ceramah dipadukan dengan metode diskusi dan tanya
jawab yang dimaksudkan untuk memotivasi minat dan keterlibatan peserta penyuluhan .
VIII. Media
1. Leaflet

IX. Pengorganisasian

Penyaji : meliana aprilia (kelompok 6)

Dokumentasi : mellin intan

IX. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Pembicara Peserta


5. 2 Menit Pembukaan :
1. Memberi salam. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan
3. Menyampaikan topik pembahasan. Mendengarkan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan. Mendengarkan
5. Melakukan kontrak langsung. Mendengarkan
Mendengarkan dan
Memberikan persetujuan
6. 30 Menit Penyajian Materi :
1. Mengkaji pengetahuan awal peserta Menjawab
tentang topik yang akan
disampaikan.
2. Menyampaikan materi tentang : Mendengarkan dan
 Pengertian tanda bahaya memperhatikan
kehamilan
 Macam-macam tanda bahaya
kehamilan
 Komplikasi tanda bahaya
kehamilan
 Pencegahan tanda bahaya
kehamilan
 Cara mengurangi resiko tanda
bahaya kehamilan
 Kesimpulan

7. 10 Menit Evaluasi :
1. Memberikan kesempatan kepada Bertanya
peserta untuk bertanya
2. Menanyakan kembali pada peserta
tentang materi yang telah diberikan Menjawab

8. 3 Menit Penutup :
1. Menyimpulkan materi Mendengarkan
2. Memberi salam Menjawab salam

X. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Jumlah peserta yang hadir pada penyuluhan lebih dari 10orang
b) Penyelenggara penyuluhan dilakukan di posyandu
2. Evaluasi Proses
1. Peserta antusias dan aktif terhadap penyuluhan
2. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalakan tempat sebelum
penyuluhan selesai.
3. Peserta mengajukan pertanyaan dan fasilitator menjawab pertanyaan dengan
benar
3. Evaluasi Hasil
a) Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh
sesuai dengan tujuan khusus, yaitu peserta dapat : mengetahui tanda bahaya
kehamilan
b) Peserta dapat memahami macam-macam tanda bahaya kehamilan
c) Peserta dapat memahami komplikasi tanda bahaya kehamilan
d) Peserta dapat memahami pencegahan tanda bahaya kehamilan
e) Peserta dapat mengetahui cara mengurangi resiko tanda bahaya kehamilan

4. Antisipasi masalah
Bila peserta tidak aktif dalam kegiatan (tidak ada pertanyan) fasilitator dapat
menstimulasi dengan cara berdialog dengan pemberi materi dalam membahas apa
yang sedang diberikan.
DAFTAR HADIR
PENYULUHAN GIZI IBU HAMIL
DUSUN KEMIRI SONGO

No. Nama Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai