Anda di halaman 1dari 16

LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : keluarga tidak mengetahui tentang tanda bahaya


kehamilan

Pokok bahasa : manfaat mengetahui tanda bahaya kehamilan

Sasaran : keluarga Tn.S

Waktu : 30 menit

Tempat : rumah sasaran

Hari/tanggal : Senin, 26 April 2015

Penyuluh : Dini Setiawati

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, keluarga dapat
mengetahui tanda bahaya pada kehamilan.
2. Tujuan khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 30 menit, keluarga
dapat menjelaskan
a. Menjelaskan pengertian tanda bahaya kehamilan
b. Menjelaskan macam-macam tanda bahaya kehamilan
c. Menjelaskan manfaat mengetahui tanda bahaya kehamilan
B. Materi
1. Pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
3. Pencegahan tanda bahaya kehamilan
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
D. Kegiatan belajar mengajar
1. Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
b. Perkenalan
c. Menyampaikan maksud dan tujuan
d. Apersepsi
2. Inti
a. Menjelaskan materi tentang pentingnya mengetahui tanda bahaya
kehamilan.
b. Memberi kesempatan kepada keluarga untuk melakukan tanya
jawab
3. Penutup
a. Kesimpulan materi
b. Klarifikasi
c. Harapan dari penyuluh
d. Salam penutup
E. Alat bantu
1. Brosur
F. Sumber
1. Varney . 1997. Varney’s Midwifevery.
2.  Bennet, V.R. Brown, L.K .1993. Myles text book for midwives 
3.  Pusdiknakes : WHO: JHPIEGO. 2001. Buku asuhan antenatal.
4.  Saifuddin , Abdul Bari, dkk. 2002. Panduan praktis pela

G. Evaluasi
1. Apakah pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Sebutkan macam-macam tanda bahaya
3. Sebutkan manfaat mengetahui tanda bahaya
MATERI

A. Pengertian

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang


mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan
atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu
B.     Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan
Macam tanda bahaya kehamilan yaitu terdiri dari:
1. Mual muntah berlebih
Kebanyakan  ibu  hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan
sering merasa mual dan kadang-kadang muntah.Keadaan ini normal
dan akan hilang dengan sendirinya pada kehamilan lebih dari 3
bulan.Tetapi, bila ibu tetap tidak mau makan, muntah terus-menerus
sampai ibu lemah dan tak dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi
keadaan jani dan kesehatan ibu.
a)      Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1) Makan sedikit tapi sering
2) Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3) Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir
daripada makanan padat.
4) Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan
hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian
makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5) Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan
makan bersama sayuran serta makanan lain.
6) Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual
7) Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan
atau bunyi
8) Istirahat cukup
9) Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau
kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis,
2000:28)
b)      Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati.
Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan
oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.
2. Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan
oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan
meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat,
yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan
gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur,
dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan
visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang,
melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. Selain itu adanya
skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang
menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada
eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah
dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina
(oedema retina dan spasme pembuluh darah.
a) Penanganan Umum
1) Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi
seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan
gawat darurat.
2) Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk
tanda–tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit
sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
(Saifuddin, 2002: 33)
b) Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia
3. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup
normal. Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan
yang sedikit (spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya. Perdarahan
ini adalah perdarahan implantasi dan normal, perdarahan kecil dalam
kehamilan adalah pertanda dari “Friabel cervik”. 
Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu
tanda adanya infeksi. Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal)
yang menimbulkan rasa sakit pada ibu. Perdarahan ini bisa berarti
aborsi, kehamilan molar atau kehamilan ektopik. Pada akhir
kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan
kadang-kadang tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
Perdarahan ini dapat dibagi menjadi beberapa macam,yakni:
1. Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan
dapat disebabkan oleh keguguran atau keguguran yang
mengancam. Ibu harus segera meminta pertolongan bidan atau
dokter. Janin mungkin masih dapat diselamatkan. Bila janin tak
dapat diselamatkan, ibu perlu mendapat pertolongan agar
kesehatannya terjaga
2. Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah yang
hebat, pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan, meupakan keadaan
sangat berbahaya. Kehidupan ibu terancam, ia harus langsung di
bawa ke rumah sakit untuk diselamatkan jiwanya.
3. Perdarahan kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit,
merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera mendapat
pertolongan di rumah sakit.
4. Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah
melahirkan, sangat berbahaya dan merupakan penyebab kematian
ibu paling sering. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian dalam
waktu kurang dari 2 jam. Ibu perlu segera ditolong untuk
penyelamatan jiwanya.
5. Perdarahan pada masa nifas (dalam 42 hari setelah melahirkan)
yang berlangsung terus-menerus, disertai bau tak sedap dan
demam, juga merupakan tanda bahaya. Ibu harus segera di bawa ke
rumah sakit.
a) Penanganan Umum
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan
secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi,
tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya
syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum
terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi
ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting
untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan
berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai
dengan keperluan.(Saifuddin,2002 : 18-19).
4. Bengkak pada muka dan tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya
hilang setelah beristirahat atau meletakkan lebih tinggi. Bengkak bisa
menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan
fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung
atau pre eklamsia.
Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil
mempengaruhi system kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan
cairan. Ini dapat terlihat setelah kelahiran, ketika pergelangan kaki
yang bengkak secara temporer semakin parah. Ini dikarenakan
jaringan tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin selama dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan
dan akan dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal menjadi
urin. Oleh karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal,
kelebihan cairan yang menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah
hingga ginjal mampu memprosesnya lebih lanjut. Terkadang bengkak
membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang, terlihat mengkilat,
tegang dan sangat tidak nyaman. 
Kram kaki sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram
dihubungankan dengan kadar garam dalam tubuh dan perubahan
sirkulasi. Pengobatan cina menganggap kram ada hubungannya
dengan kekurangan energi pada darah dan ginjal.
Perawatan diri untuk ibu hamil yang mengalami kram kaki:
1. Selama akhir masa kehamilan, berbaringlah dengan kaki lebih
tinggi dari badan sesering mungkin, ini tidak hanya membuat libu
hamil beristirahat lebih nyaman, tetapi juga meningkatkan aliran
energi pada saluran ginjal.
2. Hindari pemakaian jenis sepatu tertentu pada akhir kehamilan,
terutama yang terbuat dari kulit akan melar dan longgar saat libu
hamil ingin memakainya saat melahirkan.
3. Jika bengkak terjadi pada tangan dan jari, pastikan untuk
melepaskan cincin sebelum terlalu sempit. Jika ibu hamil lupa dan
tetap memakainya cincin itu perlu dipotong agar tidak terjadi
penyumbatan.
4. Jika ibu hamil menderita kram jangan menambahkan garam pada
makanan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan
cairan. Ketika kram terjadi ulurkan sejauh mungkin untuk
mencegah kontraksi otot.
5. Kompreskan daun kubis (lebih baik yang berwarna hijau tua) di
sekeliling kaki ibu hamil kemudian dibasuh, tetapi jangan cuci
daun tersebut, lalu dinginkanj di lemari es kemudian dibalutkan di
kaki. Biarkan sampai lembab dan layu kemudian ganti dengan yang
baru sampai bengkak membaik.
a) Penanganan Umum
1) Istirahat cukup
2) Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan
yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang
mengandung karbohidrat serta lemak.
3) Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter
akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi
demi keselamatan ibu dan bayi.
b) Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan
keracunan kehamilan dengan tanda–tanda oedema (pembengkakan)
terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan
dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan
laboratorium.
5. Gerak Janin Berkurang atau Tidak Ada     
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau
ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika
bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah
terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa,
hal ini merupakan suatu risiko tanda bahaya. Bayi kurang bergerak
seperti biasa dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu yang terlalu
berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga
aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.
a) Penanganan Umum
1) Memberikan dukungan emosional pada ibu
2) Menilai denyut jantung janin (DJJ): a) Bila ibu mendapat
sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai
ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang
mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin,
2002 : 109)
b) Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress
6. Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW)       
Biasanya ketuban pecah menjelang persalinan, setelah ada tanda
awal persalinan seperti mulas dan keluarnya lendir, bercampu rsedikit
darah.Cairan ketuban biasanya berwarna jernih kekuningan. Bila
ketuban telah pecah dan cairan ketuban keluar sebelum ibu mengalami
tanda-tanda persalinan, janin dan ibu akan mudah terinfeksi. Hal ini
berbahaya bagi ibu maupun janin.Ibu perlu segera mendapat
pertolongan bidan terdekat untuk di bawa ke rumah sakit.
a) Penanganan Umum
1) Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
2) Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT)
untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan
membedakan dengan urin.
3) Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22
minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
4) Mengobservasi tidak ada infeksi
5) Mengobservasi tanda–tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
b) Komplikasi
1) Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan
solusio plasenta
2) Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
3) Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi
persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)
7. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan
normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin
menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah
yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa
berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks,
persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus,
abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
a) Penanganan Umum
1) Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital
(nadi, tensi, respirasi, suhu)
2) Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala
syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena
keadaan dapat memburuk dengan cepat.
3) Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002:
98)
b) Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara
lain: kehamilan ektopik; pre-eklampsia; persalinan prematur;
solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens (Irma,2008:7)

8. Sakit Kepala Hebat


Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang.
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
a) Penanganan Umum
1) Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh
tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat
daruratan.
2) Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum
termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan)
sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)
b) Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-
eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil,
dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,
koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)
9. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya
keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati
sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur,
kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat
merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002).
a) Penanganan
1) Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala
ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan
aspirasi secret, muntahan, atau darah
2) Bebaskan jalan nafas
3) Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
4) Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)
b) Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia,
hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
10. Selaput Kelopak Mata Pucat
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak
wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah,
kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen
yang dibutuhkan oleh bayi. Anemia sering terjadi pada kehamilan
karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan.
Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat
lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan
penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah
dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
a) Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat
cukup. (Curtis, 2000: 47)
b) Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh
langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan
trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed
abortion, kelainan kongenital, abortus/ keguguran. (Ayurai, 2009:
4).
11. Demam tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
a) Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum
banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
b) Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi
antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut
(infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)
C. Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan
Cara mencegah tanda bahaya kehamilan adalah sebagai berikut :
1. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang
mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga
dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
2. Meningkatkan mutu perinatal care.
3. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
4. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit
yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
5. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang
merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang
ditempatinya.
6. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa
kehamilan.
7. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
8. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih
intensif.
9. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
(Rachmat, 2007).
DAFTAR HADIR KELUARGA BINAAN

KELUARGA Tn. S RT 01 RW 13

KALITANJUNG BARAT

No Tanggal Nama Alamat Paraf

Anda mungkin juga menyukai