Anda di halaman 1dari 7

Volume 3 No.

1 Maret 2012 ISSN : 1907-1396

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL


TENTANG P4K DENGAN PENGGUNAAN STIKER P4K
DI DESA MIJEN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS

Ita Rahmawati1, dan Devi Rosita2

INTISARI

P4K dengan stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi bidan desa
khususnya, dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk
perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker. Menggunakan stiker
P4K mempunyai banyak tujuan yaitu diantaranya agar ibu hamil terdata, tercatat, dan terlaporkan
keadaannya oleh bidan dengan melibatkan peran aktif unsur – unsur tokoh masyarakat serta
masyarakat disekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil dan siap membantu apabila
ibu hamil membutuhkan pertolongan.
Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di Desa Mijen Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun 2011 sejumlah 116 ibu hamil yang diambil secara
incidental sampling. Analisa data menggunakaan uji chi square dan pengolahannya
menggunakan SPSS 16.0 for windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan ibu hamil baik yaitu
sebanyak 21 orang (46,7%), sebagian besar ibu hamil menggunakan stiker P4K yaitu sebanyak
27 orang (60 %). Hasil uji statistik dengan taraf signifikan 0,05 didapatkan hasil p=0,000
(pvalue<α) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan
penggunaan stiker P4K. Koefisien kontingensi 0,610 Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu
P4K hamil tentang P4K diharapkan semakin tinggi kesadaran ibu hamil untuk menggunakan
stiker P4K.
Dari hasil penelitian diharapkan ibu hamil dapat meningkatkan tingkat pengetahuan dan
menggunakan stiker P4K dengan baik sehingga kesehatan ibu hamil dapat terpantau dan dapat
melahirkan dengan selamat.

Kata Kunci : Pengetahuan, Penggunaan, P4K

PENDAHULUAN
Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB) senantiasa menjadi
indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Kematian ibu menurut WHO
adalah kematian wanita selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhir
kehamilan terlepas dari beberapa lama kehamilan berlangsung atau dimana lokasinya. Di negara
berkembang, sekitar 12% hingga 15 % wanita hamil mengalami komplikasi serius yang
mengancam jiwa (KEPMENKES,2010;h. 3).
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi dari tahun ke tahun menurun tetapi tidak signifikan. Dibandingkan dengan

Jurnal Kesehatan dan Budaya

HIKMAH 1
Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : 1907-1396

negara – negara ASEAN angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi. Angka
kematian Ibu tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian
Bayi pada tahun 2007 sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup (Departemen Kesehatan
RI,2007;h.23-25).
Target program prioritas MDGs tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) ¾ dibandingkan
antara tahun 1900-2015, dan Angka Kematian Bayi (AKB) 2/3 dibandingkan antara tahun
1900-2015. Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa tengah tahun 2010 mencapai 104,97 per
100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi mencapai 10,62 per 1.000 kelahiran
hidup (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,2011).
Berdasarkan data laporan Puskesmas maupun dari PWS-KIA Dinas Kesehatan
Kabupaten Kudus tahun 2010, jumlah kematian ibu sebesar 15 ibu atau sebesar 98,95 per
100.00 kelahiran hidup, sedangkan jumlah kematian bayi sebesar 1,5 per 1.000 kelahiran hidup
( Dinas kesehatan Kabupaten Kudus, 2010: h.12-14).
Angka Kematian Bayi (AKB) kecamatan Kaliwungu sebesar 12 per 1800 kelahiran
hidup, sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 2 orang (Dinas kesehatan Kabupaten
Kudus, 2010: h.13-14).
Penyebab utama kematian Ibu dan bayi di Indonesia dikelompokan menjadi penyebab
langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung biasanya terkait erat dengan kondisi
kesehatan ibu sejak proses kehamilan, proses persalinan, dan pasca persalinan. Sedangkan
penyebab tidak langsung lebih terkait dengan kondisi sosial, ekonomi, geografi serta perilaku
budaya masyarakat yang terangkum dalam 4 terlalu dan 3 terlambat (Departemen Kesehatan
RI,2007;h.144).
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Program pemerintah untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi dimulai sejak tahun 1980-an yaitu program Safe Motherhood Initiative
dan pada tahun 1994 pemerintah mencanangkan program penempatan bidan desa, penggunaan
buku KIA, penyedian dana, transportasi, donor darah berjalan, penyelenggaraan poliklinik desa,
posyandu, desa siaga ,dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi(
Program Kesehatan Ibu di Indonesia).
Progran Perencanaan Persalinan dan Pencegahan komplikasi (P4K) sudah dicanangkan
sejak tahun 2007, ini merupakan upaya terobosan dalam percepatan penurunan angka kematian
ibu dan bayi lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan, sekaligus
merupakan kegiatan yang membagun potensi masyarakat khususnya kepedulian masyarakat
untuk persiapan dan tindakan dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir (
Halimatusyaadiah, 2011).
P4K dengan stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi bidan desa
khususnya, dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk
perencanaan penggunaan KB paska persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media
notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu
dan bayi baru lahir (Prasetyawati, 2012;h.97).
Adapun manfaat Program Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) meningkatkan
cakupan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin. ibu nifas, dan bayi baru lahir

Jurnal Kesehatan dan Budaya

HIKMAH 2
Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : 1907-1396

melaui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang
aman dan persiapan menghadapi komplikasi serta tanda bahaya kehamilan (halimatusyaadiah,
2011).
Di Kabupaten Kudus P4K dijalankan semenjak progam ini di canangkan oleh
pemerintah yaitu tahun 2007. Program P4K di Kabupaten Kudus sudah berjalan 75 %. Seluruh
ibu hamil mendapatkan buku KIA namun tidak semua ibu hamil mendapatkan stiker P4K.
Bidan di Desa Mijen memberikan penyuluhan tentang manfaat, tujuan penggunaan stiker P4K
kepada ibu hamil setiap kontak dengan ibu hamil baik di poliklinik desa maupun di BPS .
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 23 Maret 2011 di desa Mijen
dari 10 ibu hamil hanya 4 orang (40%) ibu hamil yang menempel stiker P4K dan 6 orang (60
%) yang tidak menempel stiker P4K, dan 10 orang (100%) ibu hamil tesebut belum mengerti
tentang P4K. Hal ini menunjukan masih rendahnya tentang pengetahuan dan penggunaan stiker
P4K oleh ibu hamil di desa Mijen kecamatan Kaliwungu kabupaten Kudus.
Dari uraian tersebut penulis tertarik mengadakan penelitian tentang “Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil tentang P4K dengan Penggunaan Stiker P4K di desa Mijen Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Kudus tahun 2011.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan survey analitik menggunakan metode
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berada di
desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus pada bulan April 2011 sebanyak 116
orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknikAccidental
sampling.Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mendapat dan menggunakan
stikerP4K di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus sebanyak 45 orang. Analisa
data dalam penelitian ini adalah uji chi square.

HASIL PENELITIAN

a. Pengetahuan
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Di Desa Mijen
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun 2011
Pengetahuan Frekuensi (f) Presentase (%)
Baik 21 46,7
Cukup 13 28,9
Kurang 11 24,4
Jumlah 45 100

Jurnal Kesehatan dan Budaya

HIKMAH 3
Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : 1907-1396

b. Penggunaan Stiker P4K


Tabel 2 Distribusi Frekuensi Penggunaan Stiker P4K Pada Ibu Hamil Di Desa Mijen
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun 2011
Penggunaan Stiker P4K Frekuensi (f) Presentase (%)
Digunakan 27 60
Tidak digunakan 18 40
Jumlah 45 100

c. Hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan penggunaan stiker P4K
Tabel 3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang P4K Dengan Penggunaan Stiker
P4K di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus Bulan April 2011
Penggunaan
Pengetahuan Digunakan Tidak digunakan Jumlah p value
f (%) f (%) f (%)
Baik 21 (100) 0 (0) 21 (100)
Cukup 4 (30,8) 9 (69,2) 13 (100) 0,000
Kurang 2 (18,2) 9 (81,8) 11(100)
Jumlah 27 ( 60) 18 (40) 45 (100)

Hasil uji statistik menggunakan chi – Square dengan taraf signifikan α = 0,05 didapatkan
Pearson chi – Square = 0,000(ρ< α) sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima
yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K
dengan penggunaan stiker P4K,dengan keeratan hubungan kuat karena koefisien
kontingensinya 0,610. Makasemakin baik pengetahuan ibu hamil , maka ibu hamil akan
menempelkan stiker P4K.

PEMBAHASAN

1. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai
pengetahuan baik sebanyak 21 ibu hamil (46,7%), dan sebagian kecil responden mempunyai
pengetahuan kurang sebanyak 11 ibu hamil (24, 4%).
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penghindaran
terhadap suatu objek tertentu. Penghindaran melalui panca indra manusia yaitu penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasa, dan perabaan (Kamus Bahasa Indonesia, 2002).
Indikator pengetahuan tentang P4K diantaranya yaitu pengertian P4K, tujuan
pemasangan stiker P4K, manfaat P4K, komponen P4K, operasional P4K, indikator P4K,
pelaksanaan P4K di desa.
Dengan adanya data dalam stiker, suami, keluarga, kader, dukun, bersama bidan di desa
dapat memantau secara intensif keadaan perkembangan kesehatan ibu hamil.
Baik tidaknya pengetahuan ibu hamil tentang P4K dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Beberapa faktor tersebut diantaranya umur, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, sosial
budaya (Wawan dan Dewi,2010;h.16-18).

Jurnal Kesehatan dan Budaya

HIKMAH 4
Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : 1907-1396

Dari kuisioner yang penulis berikan, responden sudah maksimal menjawab pertanyaan
tentang P4K sehingga rata- rata reponden mempunyai pengetahuan baik. Pengetahuan yang
baik pada ibu hamil tentang P4K didapatkan melalui lingkungan sekitar, keluarga, media
massa dan yang paling menonjol yaitu informasi yang diberikan oleh bidan desa. Sedangkan
ibu yang berpengetahuan kurang mungkin disebabkan karena ibu kurang bersosialisasi
dengan masyarakat karena sibuk bekerja sebagai buruh dan kurang memperoleh informasi
dari lingkungan luar.
Bidan di desa dan kader kesehatan biasanya memberikan pendidikan kesehatan pada ibu
hamil khususnya tentang P4K pada saat mengadakan pemeriksaan ibu hamil, bidan di desa
biasanya memberikan informasi tentang penggunaan stiker P4K yaitu ditempel di depan
rumah.
Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan baik di pengaruhi oleh sumber informasi
yang didapatkan responden baik dari media cetak, media elektronik, maupun tenaga
kesehatan salah satunya bidan di desa.

2. Penggunaan Stiker P4K


Penggunaan adalah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu, pemakaian : kita harus
menggalakkan (Kamus Bahasa Indonesia, 2002).
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Desa Mijen
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus sudah menggunakan stiker P4K, dengan uraian
bahwa 27 responden (60%) sudah menempelkan stiker P4K sedangkan 18 responden (40%)
belum menggunakan stiker P4K.
Penggunaan stiker yang benar sebaiknya ditempel di depan rumah. Diharapkan dengan
pelaksanaan P4K dengan penempelan Stiker ini, kondisi kesehatan ibu hamil dapat dipantau
secara intensif agar dapat menjalani proses persalinan dengan aman dan selamat, serta
melahirkan bayi yang sehat, sehingga berkontribusi dalam penurunan kematian ibu dan bayi
di Indonesia, (Pedoman Praktis P4K dengan Stiker, Sebagai upaya percepatan penurunan
Angka Kematian Ibu (Depkes RI,2008).
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang tidak menggunakan stiker P4K
disebabkan karena belum mendapatkan stiker P4K, adapula ibu hamil yang telah mempunyai
banyak anak tidak mau menggunakan stiker P4K karena ibu hamil tesebut malu apabila
masyarakat disekitar tahu bahwa dirinya hamil, ibu hamil tidak mengerti tentang manfaat
dari penggunaan stiker P4K serta tujuan dari penggunaan stiker P4K dan bidan desa
terkadang kekurangan stiker P4K yang didapat dari pemerintah. Sedangakan manfaat dari
P4K diantaranya yaitu mempercepat berfungsinya desa siaga, Meningkatnya cakupan
pelayanan ANC sesuai standar, Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
terampil, meningkatnya keterampilan bidan dan dukun, tertanganinya kejadian komplikasi
secara dini, meningkatnya peserta KB pasca bersalin, terpantaunya mesakitan dan kematian
ibu dan bayi, menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi (Prasetyawati,
2011 ; 98).
Tujuan dari penggunaan stiker P4K diantaranya penempelan stiker P4K disetiap rumah
ibu hamil dimaksudkan agar ibu hamil terdata, tercatat, dan terlaporkan keadaannya oleh
bidan dengan melibatkan peran aktif unsur – unsur masyarakat seperti kader, dukun dan

Jurnal Kesehatan dan Budaya

HIKMAH 5
Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : 1907-1396

tokoh masyarakat, masyarakar sekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil, dan
apabila sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan, masyarakat siap sedia untuk membantu.
Dengan demikian ibu hamil yang mengalami komplikasi tidak terlambat untuk mendapat
penangan yang tepat dan cepat (Depkes RI, 2008 ; hal.1-2).
3. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Penggunaan Stiker P4K
Berdasarkan tabel 3 telah dilakukan analisa data dengan uji statistik Chi-Square. Syarat
uji Chi-Square (x2) terpenuhi, yaitu terdapat expected count< 5 pada 16,7% sel, dengan taraf
signifikan α = 0,05 didapatkan hasil Pearson Chi-Square = 0,000(ρ< α) sehingga dapat
disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu
hamil tentang P4K dengan penggunaan Stiker P4K.
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penghindaran
terhadap suatu objek tertentu. Penghindaran melalui panca indra manusia yaitu penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasa, dan perabaan (Kamus Bahasa Indonesia, 2002).
Penggunaan adalah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu, pemakaian : kita
harus menggalakkan (Kamus Bahasa Indonesia, 2002). Pengetahuan yang baik tentang P4K
akan membuat seseorang menggunakan stiker P4K yang dapat diperoleh dari interaksi sosial
baik dalam kelompok maupun diluar kelompok.
Pada penelitian selanjutnya, Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003),
menyimpulkan bahwa pengadopsian perilaku yang melalui proses seperti diatas dan didasari
oleh pengetahuan, kesadaran yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng
(ling lasting) namun sebaliknya jika perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan
kesadaran, maka perilaku tersebut bersifat sementara atau tidak akan berlangsung lama.
Perilaku manusia dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek fisik, psikis dan sosial yang secara
terinci merupakan refleksi dari berbagai gejolak kejiwaan seperti pengetahuan, motivasi,
persepsi, sikap dan sebagainya yang ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor pengalaman,
keyakinan, sarana fisik dan sosial budaya.
Nilai yang ditunjukkan pada Tabel 4.3 responden dengan pengetahuan baik sudah
menempel stiker P4K semua sebanyak 21 ibu hamil (46,7%), sedangkan pengetahuan cukup
dan belum menggunakan stiker P4K sebanyak 4 ibu hamil (8,9%) dan yang sudah
menggunakan stiker P4K sebanyak 9 ibu hamil (20%), kemudian pengetahuan kurang dan
menggunakan stiker P4K berjumlah 2 ibu hamil (4,4%) dan menggunakan stiker P4K
berjumlah 9 ibu hamil (20%).
Dengan demikian maka makin baik tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K dan
penggunaan stiker P4K diharapkan tidak ada lagi ibu hamil dan ibu bersalin yang meninggal
atau mengalami komplikasi karena perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi yang
kurang.
Pada uji statistik dengan menggunakan chi-Square dengan taraf signifikan α = 0,05
didapatkan hasil bahwa Pearson Chi-Square = 0,000(ρ< α) sehingga dapat disimpulkan H0
ditolak dan Ha diterima.
Pada hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan penggunaan stiker P4K di desa Mijen Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Kudus.

Jurnal Kesehatan dan Budaya

HIKMAH 6
Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : 1907-1396

SIMPULAN
Sebagian besar ibu hamil berpengetahuan baik tentang P4K yaitu 21 responden (46,7%),
sebagian besar ibu hamil menggunakan stiker P4K yaitu sebesar 27 responden (60%) dan ada
hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan
penggunaan stiker P4K di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.

SARAN
Bagi peneliti untuk lebih lagi mengembangkan pola pikir dalam melaksanakan penelitian,
sehingga bisa menambah wawasan dari ilmu pengetahuan mengenai hubungan tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan penggunaan Stiker P4K.Bagi Masyarakat ,
diharapkan setelah dilakukan penelitian ini masyarakat lebih memikirkan persiapan
persalinan dan pencegahan komplikasi dengan langkah awal melakukan penempelan stiker
P4K dengan harapan kedepan dapat berjalan dengan baik. Bagi Tenaga Kesehatan ,
diharapkan setelah dilakukan penelitian ini tenaga kesehatan lebih sering memberikan
penyuluhan kepada para ibu hamil. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dengan
dilakukannya penelitian ini mampu memberikan tambahan wawasan, informasi, dan sebagai
acuan untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang akan dilakukan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. Pedoman praktis program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)
dengan stiker. Jakarta: KDT Depkes RI; 2008.
.Depkes RI. Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
Dengan Stiker. Jakarta: KDT Depkes RI; 2010.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2011 (Diakses
pada tanggal 5 November 2012 pukul 15.00 WIB melalui http//:www.dinkesjateng.com)
Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. Profil kesehatan Jepara; 2011
Wawan dan Dewi. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.
Sarwono. Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka; 2007
Hani, Umi. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika; 2011
Yohana. Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Garda Media; 2011
Rahmawati, Ita. Intisari Asuhan Kebidanan. 2010
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian Bandung: Alfabeta;2010
Riwidikdo, Handoko. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia; 2010
Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.2005.
Sulistyaningsih. Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu; 2011.
Hidayat, Alimul Aziz. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis data. Jakarta : Salemba
Medika. 2007.
Dahlan, Sopiyudin. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika;2011
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia. 2009.
Nomi, Toshitaka. 2009. (Diakses pada tanggal 10 November 2012 pukul 20.30 WIB melalui
http://trihartonos.blogspot.com/2012/05/makalah-darah-dan-golongan-darah.html)

Jurnal Kesehatan dan Budaya

HIKMAH 7

Anda mungkin juga menyukai