Anda di halaman 1dari 114

KESULITAN DOWNLOAD ??

Kunjungi: https://warungbidan.blogspot.com/2020/11/hubungan-pelaksanaan-asuhan-sayang-ibu.html

Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu dengan Proses persalinan di Desa XXX

Wilayah kerja Puskesmas XXX 2019

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang direncanakan

pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan kesakitan para ibu yang

diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran (Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam

jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi

pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang

kepala tanpa komplikasi baik ibu dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat

kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu

penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak

termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam

masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per

100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan pembangunan

millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian maternal sebesar ¾ dari angka

1
2

kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak 450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000

Kelahiran Hidup pada tahun 2015. Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran

bayi hidup masih terlalu lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium

(Millenium Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai target

MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015 seharusnya 5,5 persen

pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia tahun 2015

menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat 305 per

100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834, di tahun 2015

angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di laporkan saja ada 400

ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal setiap harinya. (Kemenkes RI ,

2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin disebabkan oleh

masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun 2015, WHO memperkirakan di

seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau

bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun 2015,

menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I sebanyak 10.294 kasus.

Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari 4.999 menjadi 4912 di tahun 2016

dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak 1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017 AKI

menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup. berjumlah 7 per

45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup

( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )


3

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012, di mana

Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan

AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin, yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup

menjadi 30/1.000 kelahiran hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi

Jawa Barat tahun 2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding

tahun 2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi periode

2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata 4.679/tahun. ( Dinas

Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018, menyebutkan bahwa

jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus. (Laporan Tahunan Dinas

Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5 kasus dan AKB 0

kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April 2019 di

PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang asuhan sayang ibu

yang berhubungan dengan proses persalinan mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin

tidak di temani suami mengatakan bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses

persalinannya Sedangkan 3 ibu yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa

tenang dan berkurang rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan

uraian latar belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN”

1.2 Perumusan Masalah


4

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat Hubungan

Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas XXX 2019.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan sayang ibu di

desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.

2. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa XXX

wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.

3. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu dengan Proses

persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu dengan proses

persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas XXX pada

bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian yaitu semua ibu yang melahirkan

di puskesms XXX Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode analitik

dengan pendekatan Cross Sectional.

1.5 Kegunaan Penelitian


5

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak meliputi:

1.5.1 Guna Teoritis

1. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah

khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian lanjutan yang berkaitan

dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu dengan Proses Persalinan.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan

pengalaman belajar mengenai pengetahuan Asuhan sayang ibu.

1.5.2 Guna praktis

1. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu bersalin

tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan Proses persalinan.

2. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada ibu yang

bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa lebih tenag

menghadapi proses persalinan nya.


BAB I

PENDAHULUAN

1.6 Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.

1
2

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
3

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
4

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.7 Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.8 Tujuan Penelitian

1.8.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.8.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

4. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

5. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


5

6. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.9 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.10Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.10.1 Guna Teoritis

3. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

4. Bagi Peneliti
6

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.10.2 Guna praktis

3. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

4. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


7

BAB I

PENDAHULUAN

1.11Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
8

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
9

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
10

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.12Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.13Tujuan Penelitian

1.13.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.13.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

7. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

8. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


11

9. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.14Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.15Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.15.1 Guna Teoritis

5. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

6. Bagi Peneliti
12

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.15.2 Guna praktis

5. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

6. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


13

BAB I

PENDAHULUAN

1.16Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
14

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
15

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
16

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.17Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.18Tujuan Penelitian

1.18.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.18.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

10. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

11. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


17

12. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.19Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.20Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.20.1 Guna Teoritis

7. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

8. Bagi Peneliti
18

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.20.2 Guna praktis

7. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

8. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


19

BAB I

PENDAHULUAN

1.21Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
20

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
21

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
22

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.22Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.23Tujuan Penelitian

1.23.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.23.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

13. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

14. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


23

15. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.24Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.25Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.25.1 Guna Teoritis

9. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

10. Bagi Peneliti


24

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.25.2 Guna praktis

9. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

10. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


25

BAB I

PENDAHULUAN

1.26Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
26

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
27

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
28

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.27Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.28Tujuan Penelitian

1.28.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.28.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

16. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

17. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


29

18. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.29Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.30Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.30.1 Guna Teoritis

11. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

12. Bagi Peneliti


30

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.30.2 Guna praktis

11. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

12. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


31

BAB I

PENDAHULUAN

1.31Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
32

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
33

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
34

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.32Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.33Tujuan Penelitian

1.33.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.33.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

19. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

20. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


35

21. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.34Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.35Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.35.1 Guna Teoritis

13. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

14. Bagi Peneliti


36

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.35.2 Guna praktis

13. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

14. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


37

BAB I

PENDAHULUAN

1.36Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
38

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
39

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
40

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.37Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.38Tujuan Penelitian

1.38.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.38.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

22. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

23. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


41

24. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.39Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.40Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.40.1 Guna Teoritis

15. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

16. Bagi Peneliti


42

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.40.2 Guna praktis

15. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

16. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


43

BAB I

PENDAHULUAN

1.41Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
44

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
45

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
46

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.42Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.43Tujuan Penelitian

1.43.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.43.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

25. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

26. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


47

27. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.44Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.45Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.45.1 Guna Teoritis

17. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

18. Bagi Peneliti


48

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.45.2 Guna praktis

17. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

18. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


49

BAB I

PENDAHULUAN

1.46Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
50

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
51

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
52

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.47Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.48Tujuan Penelitian

1.48.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.48.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

28. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

29. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


53

30. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.49Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.50Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.50.1 Guna Teoritis

19. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

20. Bagi Peneliti


54

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.50.2 Guna praktis

19. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

20. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


55

BAB I

PENDAHULUAN

1.51Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
56

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
57

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
58

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.52Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.53Tujuan Penelitian

1.53.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.53.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

31. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

32. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


59

33. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.54Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.55Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.55.1 Guna Teoritis

21. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

22. Bagi Peneliti


60

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.55.2 Guna praktis

21. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

22. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


61

BAB I

PENDAHULUAN

1.56Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
62

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
63

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
64

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.57Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.58Tujuan Penelitian

1.58.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.58.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

34. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

35. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


65

36. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.59Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.60Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.60.1 Guna Teoritis

23. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

24. Bagi Peneliti


66

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.60.2 Guna praktis

23. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

24. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


67

BAB I

PENDAHULUAN

1.61Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
68

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
69

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
70

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.62Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.63Tujuan Penelitian

1.63.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.63.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

37. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

38. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


71

39. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.64Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.65Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.65.1 Guna Teoritis

25. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

26. Bagi Peneliti


72

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.65.2 Guna praktis

25. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

26. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


73

BAB I

PENDAHULUAN

1.66Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
74

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
75

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
76

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.67Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.68Tujuan Penelitian

1.68.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.68.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

40. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

41. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


77

42. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.69Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.70Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.70.1 Guna Teoritis

27. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

28. Bagi Peneliti


78

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.70.2 Guna praktis

27. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

28. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


79

BAB I

PENDAHULUAN

1.71Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
80

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
81

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
82

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.72Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.73Tujuan Penelitian

1.73.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.73.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

43. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

44. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


83

45. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.74Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.75Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.75.1 Guna Teoritis

29. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

30. Bagi Peneliti


84

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.75.2 Guna praktis

29. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

30. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


85

BAB I

PENDAHULUAN

1.76Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
86

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
87

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
88

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.77Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.78Tujuan Penelitian

1.78.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.78.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

46. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

47. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


89

48. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.79Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.80Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.80.1 Guna Teoritis

31. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

32. Bagi Peneliti


90

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.80.2 Guna praktis

31. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

32. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


91

BAB I

PENDAHULUAN

1.81Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
92

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
93

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
94

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.82Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.83Tujuan Penelitian

1.83.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.83.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

49. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

50. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


95

51. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.84Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.85Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.85.1 Guna Teoritis

33. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

34. Bagi Peneliti


96

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.85.2 Guna praktis

33. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

34. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


97

BAB I

PENDAHULUAN

1.86Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
98

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
99

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
100

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.87Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.88Tujuan Penelitian

1.88.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.88.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

52. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

53. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


101

54. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.89Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.90Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.90.1 Guna Teoritis

35. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

36. Bagi Peneliti


102

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.90.2 Guna praktis

35. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

36. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


103

BAB I

PENDAHULUAN

1.91Latar Belakang

Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang

direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan

kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran

(Jidan,2014).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu

dan janin (Dwi, dkk, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium MDGs 5 yakni menurunkan angka kematian

maternal sebesar ¾ dari angka kematian maternal pada tahun 1999, sebanyak

450 per 100.000 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015.
104

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu

lamban untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Development Goals/MDGs .2015).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mencapai

target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015

seharusnya 5,5 persen pertahun. Namun data WHO, UNICEF, UNFPA dan

Bank Dunia tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih cukup tinggi tercatat

305 per 100.000 kelahiran. Sementara tahun 2016 menunjukan angka 4834,

di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, artinya Indonesia, dari agka yang di

laporkan saja ada 400 ribu ibu meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal

setiap harinya. (Kemenkes RI , 2015).

Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin

disebabkan oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun

2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI , 2015).

Jumlah kasus Angka Kematian Bayi (AKB) turun dari 33.278 di tahun

2015, menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I

sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan nagka kematian ibu trurn dari

4.999 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak

1712 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017

AKI menunjukan bahwa AKI berjumlah 780 per 100.000 kelahiran hidup.
105

berjumlah 7 per 45.684 kelahiran hidup. sedangkan data AKB berjumlah 7

per 45.684 kelahiran hidup ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Untuk AKB 2013, BPS melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012,

di mana Provinsi Jawa Barat mempunyai AKB sebesar 30/1.000 kelahiran

hidup. Dibandingkan AKB 2009, maka terjadi penurunan sebesar 6 poin,

yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 30/1.000 kelahiran

hidup.Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun

2015 terdapat 4019 bayi meninggal meningkat 82 orang dibanding tahun

2014 yang tercatat 3.937 kematian bayi. Range pelaporan kematian bayi

periode 2009 s/d 2015 antara 3.982 -5719 kematian bayi, dengan rata rata

4.679/tahun. ( Dinas Kesehatan Jawa Barat,2017 )

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu kematian bayi sebanyak 256 kasus.

(Laporan Tahunan Dinas Kesehatan,2018)

Berdasarkan data dari laporan tahunan kebidanan di PKM XXX tahun

2018, menyebutkan bahwa jumlah AKI berjumlah 3 kasus AKN berjumlah 5

kasus dan AKB 0 kasus. (Laporan Tahunan Kebidanan PKM XXX,2018)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 29 April

2019 di PKM XXX ,dari wawancara terhadap 6 Orang ibu bersalin tentang

asuhan sayang ibu yang berhubungan dengan proses persalinan

mengemukakan bahwa 3 ibu yang bersalin tidak di temani suami mengatakan

bahwa ibu tersebut takut menghadapi proses persalinannya Sedangkan 3 ibu

yang bersalin di temani suami nya ibu tersebut merasa tenang dan berkurang
106

rasa takut untuk menghadapi proses persalinan nya, berdasarkan uraian latar

belakang tersebut serta karena tidak terlaksana nya asuhan sayang ibu maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES

PERSALINAN”

1.92Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Asuhan Sayang Ibu Dengan Proses Persalinan di Desa XXX

wilayah kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

1.93Tujuan Penelitian

1.93.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan sayang ibu

dengan Proses persalinan di Desa XXX Wilayah kerja Puskesmas

XXX 2019.

1.93.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

55. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi pelaksanaan asuhan

sayang ibu di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun

2019.

56. Untuk mengetahui distribusi, frekuensi proses persalinan di desa

XXX wilayah kerja puskesmas XXX Tahun 2019.


107

57. Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu

dengan Proses persalinan di desa XXX wilayah kerja Puskesmas

XXX Tahun 2019.

1.94Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini tentang hubungan asuhan sayang ibu

dengan proses persalinan. Penelitian dilakukan di desa XXX wilayah kerja

Puskesmas XXX pada bulan April-Mei tahun 2019 dengan subjek penelitian

yaitu semua ibu yang melahirkan di puskesms XXX Metode yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu metode analitik dengan pendekatan Cross

Sectional.

1.95Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak meliputi:

1.95.1 Guna Teoritis

37. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah khasanah ilmu kebidanan sebagai acuan penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan pengetahuan Asuhan Sayang ibu

dengan Proses Persalinan.

38. Bagi Peneliti


108

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman belajar mengenai pengetahuan

Asuhan sayang ibu.

1.95.2 Guna praktis

37. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bukti kepada ibu

bersalin tentang adanya hubungan asuhan sayang ibu dengan

Proses persalinan.

38. Bagi Puskesmas XXX

Hasil penelitian ini dapat memberikan msukan terutama pada

ibu yang bersalin di temani suami atau keluarga nya akan merasa

lebih tenag menghadapi proses persalinan nya.


109

Anda mungkin juga menyukai