Anda di halaman 1dari 4

Kesulitan download ?

Kunjungi: https://warungbidan.blogspot.com/2020/11/makalah-makrosomia-bayi-besar.html

Makalah Makrosomia (Bayi Besar)

A. Pengertian
Makrosomia adalah bila berat badannya lebih dari 4000 gram. Berat neonatus pada
umumnya kurang dari 4000 gram dan jarang melebihi 5000 gram. Frekuensi berat badan
lahir lebih dari 4000 gram adalah 5,3% dan yang lebih dari 4500 gram adalah 0,4%.
Bayi besar adalah bayi lahir  yang beratnya lebih dari 4000 gram. menurut
kepustakaan bayi yang besar baru dapat menimbulkan dytosia kalau beratnya melebihi
4500gram. Kesukaran yang ditimbulkan dalam persalinan adalah karena besarnya kepala
atau besarnya bahu. Karena regangan dinding rahim oleh anak yang sangat besar dapat
menimbulkan inertia dan kemungkinan perdarahan postpartum lebih besar.

B. Etiologi
1. Diabetes
Kehamilan merupakan sesuatu keadaan diabetogenik dengan resistensi insulin
yang meningkat dan ambilan glukosa perifer yang menurun akibat hormone plasenta
yang memiliki aktivitas anti-insulin. Dengan cara ini janin dapat menerima pasokan
glukosa secara kontinu. Insidennya 3-5% dari seluruh kehamilan.
2. Keturunan (orang tuanya besar-besar)
Seorang ibu hamil gemuk beresiko 4 sampai 12 kali untuk melahirkan bayi
besar. Bayi besar dapat disebabkan berat badan ibu yang berlebihan baik sebelum
hamil (obesitas) maupun kenaikannya selama hamil lebih dari 15 kg.
3. Multiparitas dengan riwayat makrosomia sebelumnya.
Bila bumil punya riwayat melahirkan bayi makrosomia sebelumnya, maka ia
beresiko 5-10 kali lebih tinggi untuk kembali melahirkan bayi makrosomia
dibandingkan wanita yang belum pernah melahirkan bayi makrosomia karna
umumnya berat seorang bayi yang akan lahir berikutnya bertambah sekitar 80-120 gr.
Bayi besar (bayi dengan berat badan lebih dari 4000 gr) dan sering terjadi pada ibu
yang telah sering melahirkan (multipara) dibandingkan dengan kehamilan pertama.
C. Faktor-Faktor Makrosomia
1. Bayi dan ibu yang menderita diabetes sebelum hamil dan bayi dari ibu yang
menderita diabetes selama kehamilan.
2. Terjadinya obesitas pada ibu juga dapat menyebabkan kelahiran bayi besar (bayi
giant).
3. Pola makan ibu yang tidak seimbang atau berlebihan juga mempengaruhi kelahiran
bayi   besar.

D. Tanda dan Gejala


1. Besar untuk usia gestasi
2. Riwayat intrauterus dari ibu diabetes dan polihidramnion
3. Pemantauan glukosa darah, kimia darah, analisa gas darah
4. Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht)

E. Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan melakukan penimbangan berat badan ibu secara
teratur, pengukuran tinggi fundus uteri dan pola makan yang benar, ANC teratur, USG;
pemeriksaan besar bayi dengan USG akan memberikan ketepatan sampai 90%,
sedangkan dengan pemeriksaan fisik saja misal dengan berat badan ibu dan tinggi fundus
uteri memberikan ketepatan sampai 50%.

F. Komplikasi
Bayi besar yang sedang berkembang merupakan suatu indikator dari efek ibu.
Walaupun dikontrol dengan baik dapat timbul pada janin, maka sering disarankan
persalinan yang lebih dini sebelum aterm. Biasanya dinilai pada sekitar kehamilan 38
minggu. Penilaian yang seksama terhadap pelvis ibu .Tingkat penurunan kepala janin dan
diatas serviks. Bersama dengan pertimbangan terhadap riwayat kebidanan
sebelumnya. Jika tidak maka persalinan dilakukan dengan seksio sesarea yang
direncanakan. Resiko dari trauma lahir yang tinggi jika bayi lebih besar dibandingkan
panggul ibunya perdarahan intrakranial, distosia bahu, ruptur uteri,serviks, vagina,
robekan perineum dan fraktur anggota gerak merupakan beberapa komplikasi yng
mungkin terjadi. Jika terjadi penyulit-penyulit ini dapat dinyatakan sebagai
penatalaksanaan yang salah. Karena hal ini sebenarnya dapat dihindarkan dengan seksio

1
sesarea yang terencana. Walaupun demikian, yang perlu dingat bahwa persalinan dari
bayi besar (baby giant) dengan jalan abdominal bukannya tanpa resiko dan hanya dapat
dilakukan oleh dokter bedah kebidanan yang terampil

G. Penanganan
1. Periksa kehamilan di pos bidan desa atau puskesmas baik itu dilakukan oleh bidan
maupun dokter umum akan menjadi tempat skrining awal, ada tidaknya masalah
seorang ibu.
2. Dengan periksa hamil teratur dapat ditekan risiko komplikasi bagi ibu yang sering
terjai akibat bayi besar.
3. Segera dirujuk kerumah sakit untuk konfirmasi pemeriksaan sonografi/sesar pada saat
menjelang persalinan.
4. Pemeriksaan kadar gula darah.

H. Penatalaksanaan Medis
Pemeriksaan klinik dan ultrasonografi yang seksama terhadap janin yang sedang
tumbuh, disertai dengan faktor-faktor yang diketahui merupakan predisposisi terhadap
makrosomia (bayi besar) memungkinkan dilakukannya sejumlah kontrol terhadap
pertumbuhan yang berlebihan. Pemantauan glukosa darah ( Pada saat datang atau umur 3
jam, kemudian tiap 6 jam sampai 24 jam atau bila kadar glukosa ≥ 45 gr% dua kali
berturut-turut).    Pemantauan elektrolit Pemberian glukosa parenteral sesuai indikasi
Bolus glukosa parenteral sesuai indikasi Hidrokortison 5 mg/kg/hari IM dalam dua dosis
bila pemberian glukosa parenteral tidak efektif.

I. Alasan Merujuk
Bila dijumpai diagnosis makrosomia, maka bidan harus segera membuat rencana
asuhan kebidanan untuk segera diimplementasikan, tindakan tersebut adalah merujuk
klien. Alasan dilakukannya rujukan adalah untuk mengantisipasi adanya masalah-masalah
terhadap janin dan juga ibunya.

J. Masalah potensial
Masalah potensial yang akan dialami adalah:
1. Resiko dari trauma lahir yang tinggi jika bayi lebih besar dibandingkan panggul
ibunya perdarahan intracranial

2
2. Distosia bahu
3. Ruptur uteri
4. Robekan perineum
5. Fraktur anggota gerak

K. Tindakan Selama Rujukan


1. Memberikan pengertian kepada ibu bahwa kehamilan ini harus dirujuk ke Rumah
Sakit karena bidan tidak mempunyai kapasitas untuk menganganinya.
2. Apabila ibu tidak bersedia dirujuk maka akan terjadi kemungkinan yang tidak
diharapkan baik bagi ibu maupun janin. Seperti : Resiko dari trauma lahir, distosia
bahu, robekan perineum, dll.
3. Mendampingi ibu dan keluarga selama di perjalanan.
4. Memberikan semangat kepada ibu bahwa kehamilan ini akan tertangani dengan baik
oleh tenaga kesehatan di tempat rujukan. Ibu agar tetap berdoa dan berusaha berpikir
positif.

Anda mungkin juga menyukai