Pendahuluan
Gastroenteritis adalah suatu keadaan dimana feses hasil dari buang air besar (defekasi) yang berkonsistensi cair ataupun setengah cair,
dan kandungan air lebih banyak dari feses pada umumnya.Gastroentritis akut adalah diare yang berlangsung dalam waktu kurang dari 14
hari yang mana ditandai dengan peningkatan volume, frekuensi, dan kandungan air pada feses yang paling sering menjadi penyebabnya
adalah infeksi yaitu berupa virus, bakteri dan parasit.
Gastroenteritis yang diakibatkan oleh bakteri dapat bervariasi dari ringan sampai berat dan biasanya manifestasinya berupa muntah,
diare, dan rasa tidak nyaman pada perut,sedangkan gastroenteritis yang diakibatkan oleh virus mungkin menyebar dari orang ke orang
melalui transmisi fecal-oral makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Gastroenteritis akut masih menjadi salah satu penyumbang morbiditas tertinggi hingga saat ini di berbagai negara di dunia dan
khususnya di negara berkembang dengan tingkat sanitasi yang masih tergolong kurang seperti Indonesia.Penanganan dini yang cepat,
tepat dan adekuat harus dilakukan dalam mengatasi gastroenteritis akut agar pasien tidak jatuh ke kondisi yang lebih parah.
Dalam penegakan diagnosis gastroenteritis akut bisa dilihat langsung dari anamnesis, pemeriksaan fisik, penampakan klinis dan
penentuan diagnosis definitif bisa menggunakan pemeriksaan laboratorium. Dalam pemberian terapi sangat penting dalam penanganan
gastroenteritis akut disamping pemberian obat spesifik terhadap agen penyebab yang bisa diketahui dari manifestasi klinis hasil
laboratorium.
Tujuan
1. Dapat memberikan pemahaman terkait gastroenteritis kepada penulis maupun pembaca.
2. Penulis maupun pembaca diharapkan mampu menerapkan teori terkait gastroenteritis dalam menangani
pasien-pasien dengan kasus tersebut.
3. Untuk memenuhi persyaratan pendidikan Kepaniteraan Klinik Program Pendidikan dan Profesi Dokter
(P3D) di Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Manfaat
Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap penulis dan pembaca
terutama yang terlibat dalam bidang medis dan juga memberikan wawasan kepada masyarakat
umum agar lebih mengetahui dan memahami tentang gastroenteritis
BAB II
Tinjauan Pustaka
Definisi
Gastroenteritis akut adalah keadaan penyakit yang terjadi ketika makanan atau air yang terkontaminasi
mikroorganisme patogen (seperti Clostridium perfringens, Vibrio cholera, E. Coli.) atau racunnya dikonsumsi
(Panesar dan Bali, 2016).
Acute Gastroenteritis (AGE) didefinisikan oleh European Society for Pediatric Gastroenterology,
Hepatology and Nutrition (ESPGHAN) sebagai penurunan konsistensi tinja dan/atau peningkatan frekuensi BAB
(biasanya 3 kali dalam 24 jam), dengan atau tanpa demam atau muntah.
Diare akut biasanya berlangsung kurang dari 7 hari dan tidak lebih dari 14 hari (Guarino et al., 2014). Episode diare infeksi
akut tetap menjadi beban penyakit utama pada anak-anak di seluruh dunia (Depoorter, 2022).
Etiologi Gastroenteritis
Etiologi
Penyebab gastroenteritis akut dapat dibedakan
menjadi 2 kelompok penyebab utama:
•Infeksi
•Non Infeksi
Infeksi
Non Infeksi
Makanan: intoksikasi, alergi, malabsorbsi, dan maldigesti
Imunodefisiensi
Baru menjalani tindakan tertentu: gastrektomi, gastroenterostomi
Faktor Risiko
Gastroenteritis
Faktor Risiko
Patogenesis
Gastroenteritis
Gejala Klinis
Gejala Klinis
Mual 93%
Muntah 81%
Diare 89%
Kandugnan cairan
>200cc/24 jam
Diagnosis Gastroenteritis akut
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
-Onset Pemeriksaan fisik Pemeriksaan Feses
-Frekuensi umum + Vital sign Pemeriksaan darah
-Konsistensi Pemeriksaan fisik Elektrolit
-Volume abdomen Kimia Asam-Basa
-Keluhan GI Lain Pemeriksaan Creatinine
-Keluhan sistemik Dehidrasi Spesifik berdasarkan
-Faktor Diet → Turgor kecurigaan
-Riwayat Obat → Mata cekung → Eksklusi DD
-Riwayat Penyakit → Mukosa
-Gejala lain
TATALAKSANA
Rehidrasi
• Pilihan cairan:
• Oral: diare tanpa komplikasi atau dehidrasi ringan
• Intravena: diare dehidrasi sedang-berat atau ada komplikasi lain
• Kebutuhan cairan:
• Dehidrasi minimal: defisit cairan < 3% kebutuhan cairan normal
• Dehidrasi ringan-sedang: defisit cairan 3-9% kebutuhan cairan
normal
• Dehidrasi berat: defisit cairan > 9% kebutuhan cairan normal
Diet
• Minum 8-10 gelas per hari
• Hindari susu sapi (laktosa) atau makanan pencetus
• Makanan padat dalam jumlah sedikit namun frekuensi sering
• Serat soluble untuk mengeraskan feses
• Stop kafein dan alkohol
Terapi Etiologik
• Virus: tidak diberikan antivirus
• Parasit (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia)
Metronidazole 4 x 250-500 mg
• E. coli patogen (EPEC), toksigenik (ETEC), hemoragik (EHEC); Enterobacter
aerogenes; Shigella sp:
Siprofloksasin 2 x 500 mg p.o atau selama 3 hari
Kotrimoksazol forte 2 x (160 mg + 800 mg) tab p.o selama 5 hari
• Salmonella sp:
Kloramfenikol 4 x 500 mg p.o selama 10-14 hari atau
Siprofloksasin 2 x 500 mg p.o selama 3-5 hari atau
Kotrimoksazol forte 2 x (160 mg + 800 mg) tab p.o selama 10 - 14 hari
• Vibrio cholera:
Tetrasiklin 4 x 500 mg p.o selama 3 hari atau
Doksisiklin 4 x 300 mg p.o, dosis tunggal atau
Siprofloksasin 2 x 500 mg p.o selama 10-14 hari
Terapi Simtomatik
• Antimotilitas: loperamide 4 mg, dilanjutkan 2 mg setiap BAB cair
• Antispasmodik: hyoscin n-butiromid 20 mg 2-3 kali per hari
• Pengeras feses: atapulgit 2 tablet setelah diare
• Antiemetik: dimenhydrinate 4 x 50 mg, 1-2 hari bila ada gejala
KOMPLIKASI
Komplikasi
• Dehidrasi
• Ketidakseimbangan elektrolit
• Asidosis metabolik
• Syok hipovolemik
• Penurunan berat badan
PROGNOSIS
Prognosis
Dengan penggantian cairan yang adekuat, perawatan yang
mendukung, dan terapi antimikrobial jika diindikasikan, prognosis
diare infeksius sangat baik.
BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Zulham
Tanggal Masuk: 28/05/2022 Dokter Ruangan:
Umur : 61 tahun
dr. Harvinda Arya Pratiwi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Jam: 22:18 WIB Dokter Chief of Ward
Pekerjaan : Pegawai Negeri
dr. Tara Rizvira Monica
Agama : Islam
Alamat : Jl. Ruang: Zaitun 1 Dokter Penanggung Jawab Pasien:
Sidobakti/Mawar Hijau XI No. 38, Namo
Rambe dr. M. Irfan Lubis, M.Ked(PD), Sp.PD
Anamnesa:
Keluhan Utama : Mual dan Muntah
Telaah : Hal ini dialami pasien 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Mual dijumpai 1 hari sebelum masuk rumah
sakit. Muntah ada lebih dari lima kali dalam 1 hari. Muntah seperti apa yang dimakan. Muntah darah tidak dijumpai.
Nyeri ulu hati tidak dijumpai. Nafsu makan menurun. Frekuensi buang air besar dengan konsistensi cair sepuluh kali
sehari. Berisi cairan lebih banyak daripada ampas. Buang air besar berlendir dan berdarah tidak dijumpai. Nyeri saat
buang air kecil tidak dijumpai. Lemas dijumpai 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Lemas mengganggu aktivitas.
Lemas dirasakan semakin memberat. Kepala terasa hoyong tidak dijumpai. Pandangan berkunang-kunang tidak
dijumpai. Demam tidak dijumpai. Batuk dan sesak napas tidak dijumpai. Riwayat nyeri dada dijumpai 2 minggu
yang lalu sehingga pasien berobat ke dokter jantung dan dikatakan ada penyempitan. Nyeri dada saat ini tidak
dijumpai. Riwayat hipertensi dijumpai sudah 5 tahun, namun tidak minum obat antihipertensi. Tekanan darah
sistolik tertinggi 170 mmHg. Riwayat diabetes melitus tidak dijumpai
RPK : -
RPT : Coronary Artery Disease, Hipertensi
RPO : ISDN, Plavix, Valsartan, Bisoprolol
Jantung
ANAMNESIS ORGAN :(-) Edema :(-)
Sesak nafas :(-)
Palpitasi :(-)
Angina pectoris
Lain-lain :(-)
Saluran Pernapasan
Batuk-batuk :(-) Asma, bronchitis :(-)
Dahak :(-) Lain-lain :(-)
Saluran Pencernaan
Nafsu Makan : Normal Penurunan BB :(-)
Keluhan Menelan :(-) Keluhan Defekasi : BAB cair, air lebih
banyak dari ampas
Keluhan Perut :(-) Lain-lain :(-)
Saluran Urogenital
Nyeri BAK :(-) BAK Tersendat :(-)
Batu :(-) Keadaan Urin : normal, kuning
jernih
Haid :(-) Lain-lain :(-)
Sendi dan Tulang
Inspeksi HATI
LIMFA
Pembesaran : (-)
GINJAL
Ballotement : (-)
Perkusi
Pekak Hati : (+)
Auskultasi
ANAMNESA Pasien datang dengan keluhan mual dijumpai 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Muntah ada
lebih dari lima kali dalam 1 hari. Muntah seperti apa yang dimakan. Nafsu makan menurun.
Frekuensi buang air besar dengan konsistensi cair sepuluh kali. Berisi cairan lebih banyak
daripada ampas..
Status Lokalisata
Thorax
Intoksikasi makanan
Alergi makanan
Dispepsia Fungsional
DIAGNOSIS Gastroenteritis Akut + Hipertensi Stage 1 + CAD + Hiperkalemia (5.32) + AKI Stage 1 dd CKDG2
SEMENTARA (eGFR 53,4)
i
PENATALAKSANAAN Medikamentosa :
- Bisoprolol 1x2,5mg
- Valsartan 1x160mg
-ISDN 3x5 mg
- Clopidogrel 1x75 mg
- Kalitake 3x1
- Alprazolam 1x 0,5 mg
- Paracetamol 2 x 1000mg
Archietobias, M. A. 2016, ‘Diare akut dan dehidrasi ringan-sedang + hipokalemia’, J Medula Unila, 4(3), pp. 94–98.
Barr, W. & Smith, A. 2013, ‘Diagnosis in general practice: Acute diarrhoea in adults’, BMJ (Online), 339(7711), pp. 46–48. doi:10.1136/bmj.b1877.
Barr, W. & Smith, A. 2014, ‘Acute Diarrhea in Adults’, American Family Physician, 89(3).
Chow, C. M., Leung, A. K. C. & Hon, K. L. 2010, ‘Acute gastroenteritis: From guidelines to real life’, Clinical and Experimental Gastroenterology,
3(1), pp. 97–112. doi:10.2147/ceg.s6554.
Fleckenstein, J. M., Matthew Kuhlmann, F. & Sheikh, A. 2021, ‘Acute Bacterial Gastroenteritis’, Gastroenterology Clinics of North America, 50(2),
pp. 283–304. doi:10.1016/j.gtc.2021.02.002.
Granado-Villar, D., Cunill-De Sautu, B. & Granados, A. 2012, ‘Acute Gastroenteritis’, 33(11), pp. 487–495.
Graves, Nancy S. 2013, ‘Acute gastroenteritis’, Primary Care - Clinics in Office Practice, 40(3), pp. 727–741. doi:10.1016/j.pop.2013.05.006.
Griffiths, M. 2015, Crash Course Gastrointestinal System. 4th edn. Philadelphia: Elsevier.
Jameson, J. L., Kasper, D. I., Longo, D. L., Fauci, A. S., Hauser, S. I. & Loscalzo, J. 2018, Harrison’s Principles of Internal Medicine. 20th edn. New
York: McGraw-Hill.
Makmun, D., Simadibrata, M., Abdullah, M., Syam, A. F. & Fauzi, A. 2009, Konsensus Penatalaksanaan Diare Akut pada Dewasa di Indonesia.
Jakarta: Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia.
Papadakis, M. A., McPhee, S. J. & Rabow, M. W. 2022, Current Medical Diagnosis and Treatment 2022. 61st edn. New York: McGraw-Hill.
Riddle, M. S., Dupont, H. L. & Connor, B. A. 2016, ‘ACG clinical guideline: Diagnosis, treatment, and prevention of acute diarrheal infections in
adults’, American Journal of Gastroenterology, 111(5), pp. 602–622. doi:10.1038/ajg.2016.126.
Saskatchewan Registered Nurse Association 2019, Acute Gastroenteritis: Adults. Saskatchewan: Saskatchewan Registered Nurse Association.
Setiati, Siti; Alwi, Idrus; Sudoyono, Aru. W; K. Simadibrata, Marcellus; Setiyohadi, Bambang; Syam Ari, F. 2014, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu
Penyakit Dalam.