Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. E DENGAN


GASTROENTERITIS DIRUANG
TOPAZ RUMAH SAKIT AR
BUNDA

DISUSUN OLEH :
SHELFI MEYLANI
DEFINISI

Gastroenteritis adalah buang air besar (defekasi) dengan


jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200
ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah
cair (setengah padat), dapat pula disertai defekasi yang
meningkat (Padila, 2013).
Jumlah kasus diare di Indonesia berdasarkan Data
BPJS, diketahui bahwa terdapat 344.528 kasus
diare di tahun 2017 dan 243.983 kasus diare di
tahun 2018. Lima Provinsi Terbanyak Kasus Diare
di 2017 dan 2018 adalah : 1). Jawa Barat 2). Jawa
Timur 3). Jawa Tengah 4). DKI Jakarta
5).Sumatera Utara.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah


kasus diare di Sumatera Selatan pada tahun 2015
berjumlah 94.667 sedangkan pada kasus 2019
berjumlah 174.808. Terdapat 5336 kasus
gastroenteritis pada tahun 2019 dan 2696 kasus
pada tahun 2020 di kota Lubuklinggau. Sedangkan
kasus gastroenteritis di RS AR Bunda Kota
Lubuklinggau sebanyak 216 dari bulan maret
sampai mei 2022.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAAN

Saluran pencernaan atau disebut juga dengan saluran


gastrointestinal, adalah saluran yang memanjang dari
mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi untuk
mencerna, memecah, dan menyerap zat gizi makanan
untuk dikirimkan melalui peredaran darah. Organ-
organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus
(kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar,
rektum, dan anus. Sementara itu, organ-organ
pencernaan pelengkap adalah mulut, kantung empedu,
kelenjar air liur, hati, dan pankreas.
SISTEM
PENCERNAAN
ETIOLOGI

Menurut Arif Muttaqin (2011) dan Suriadi (2010), penyebab dari


gastroenteritis sangat beragam , antara lain sebagai berikut :
1. Faktor infeksi :
• Infeksi bakteri : enteropathogenic, escherichia coli, salmonella, shigella,
V.Cholera, dan clostridium
• Infeksi virus : enterovirus, echoviruses, adenovirus, dan rotavirus
• Jamur : candida
• Parasit : giardia clamblia, amebiasis, crytosporidium dan cyclospora

2. Faktor malabsorbsi
Faktor malabsorbsi ini adalah kagagalan kinerja usus
untuk menyerap dengan baik nutrisi-nutrisi yang
masuk ke tubuh, nutrisi tersebut termasuk karbohidrat,
protein, lemak, air, elektrolit, mineral, dan vitamin,
yang dapat mengakibatkan ekresi pada tinja.

3. Faktor makanan
Makanan yang memicu diare berbeda-beda pada setiap
orang, tetapi umumnya termasuk susu olahan, makanan
pedas, dan kelompok sayuran tertentu, makanan yang
megandung kafein, makanan basi, makanan cepat saji
dan alkohol.
TANDA DAN GEJALA

• Suhu badan meningkat


• Nafsu makan berkurang atau tidak ada
• Timbul diare
• Feses makin cair, mungkin mengandung darah dan
atau lender 
• Warna feses berubah menjadi kehijau-hijauan karena
bercampur empedu.
• Muntah baik sebelum maupun sesudah diare
• Pucat, lemah
PENATALAKSANAAN

1.Mencegah dehidrasi
2.Mengobati dehidrasi
3.Mencegah gangguan nutrisi dengan
memberikan makan selama dan sesudah
diare.
4.Memperpendek lamanya sakit dan
mencegah diare menjadi berat.
REKAM MEDIS

A. IDENTITAS
Nama : Ny. E
Umur : 31 tahun
Jenis kelamin: Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama : BAB cair 8x/hari
Riwayat kesehatan sekarang : Pasien mengatakan BAB cair bercampur
lendir 8x/hari sejak 2 hari smrs, ampas (-), bau (-), badan lemas, mual,
tidak nafsu makan, porsi makan hanya 3 sendok makan dan perut terasa
nyeri (P: Nyeri timbul secara tiba-tiba, Q: Nyeri terasa seperti ditusuk-
tusuk, R: Lokasi nyeri diperut, S: Skala nyeri 5, T: Nyeru terasa hilang
timbul)
C. Riwayat penyakit dahulu : Pasien pernah dirawat dengan sakit yang
sama
D. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital : - TD : 120/70 mmHg
- Nadi : 86x/menit
- Respirasi : 22x/menit
- Suhu : 36.3 C
E. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 13,2 g/dl
Leucosit : 7500
Trombosit : 230000
CRP : 80 mg/l
F. Penatalaksanaan
- Ivfd NaCl 0,9% gtt 20/makro - Injeksi Desketoprofen 2x50 mg
- Injeksi Cefoperazone 2x1 gr - Sukralfate Syrup 3x4sdt
- Injeksi Esomax 1x40 mg - Lodia 3x1 tab
- Injeksi Granisentron 1x4 mg

G. Pemeriksaan Lanjutan
-
HASIL
LAB
ASUHAN KEPERAWATAN

Shelfi BAB III FIX NEW.docx


• Tanggal Assesment: 23-05-2022
• Jam masuk : 23:00 WIB
• Jam assesment : 23:05 WIB
• Sumber data : auto anamnesa
• Rujukan :-
• Cara masuk : kursi roda
• Pernah di rawat di RS Ar Bunda Lubuklinggau
pada Juni 2014 dengan diagnosa Dispepsia di
ruang Alexandrite
• Asal masuk : IGD
• BB sebelum sakit : 55 KG
• BB sesudah sakit : 53 KG
 Kesadaran : Compos mentis
 TD: 120/70 mmHg N:86 x/m RR: 20x/m
T:36,3 ◦C SPO2: 97℅ Skala nyeri: 5
 Riwayat alergi :-
 Barang berharga milik pasien : -
 Keluhan utama saat masuk RS:
Pasien mengatakan BAB cair 8 kali/hari

 Riwayat kesehatan sekaang:


Pasien mengatakan BAB cair bercampur lendir 8 kali/hari
sejak 2 hari SMRS, ampas(-), bau(-), badan lemas, mual,
tidak nafsu makan, porsi akan hanya 3 sendok makan dan
perut terasa nyeri(P: nyeri timbul secara tiba-tiba, Q: nyeri
terasa seperti di tusu-tusuk, R:lokasi nyeri di perut, S:
skala nyeri=5, T: nyeri terasa hilang timbul)
• Sistem susunan saraf pusat: TAK
• Sistem penglihatan : TAK
• Sistem pendengaran : TAK
• Sistem penciuman : TAK
• Sistem pernapasan : TAK
• Sistem kardiovaskuler : TAK
• Sistem pencernaan :
 Mulut: mukosa kering
 Lidah : kotor
 Peristaltik usus: hiperperistaltik
 BAB : diare frekuensi 8x/hari
• Sistem genitourinaria : TDK
• Sistem reproduksi : TDK
• Sistem integumen : TAK
• Sistem muskuloskletal : TAK
• Sistem endokrin : TAK

Daftar masalah keperawatan:


• Diare

• Nyeri akut

• Resiko defisit nutrisi


SEKIAN DAN TERIMAKASIH

KAMU NANYA ?

Anda mungkin juga menyukai