Vindegaard N, Benros ME. COVID-19 pandemic and mental health consequences: Systematic review of the current evidence. Brain, Behavior, and Immunity 89 (2020) 531–542
Dampak Mental Covid-19
• Pada tenaga kesehatan
• Chen et al., 2020; Mo et al., 2020; Lu et al., 2020; Zhang et al., 2020; Xu et al.,
2020; Cai et al., 2020: Peningkatan (gejala) depresi dan ansietas,
meski ketika pandemi sudah terkendali.
• Xiao et al., 2020a: kualitas tidur buruk
• Sun et al., 2020: PTSS tidak berbeda dengan populasi umum
• Zhang et al., 2020: gejala OCD lebih tinggi
Vindegaard N, Benros ME. COVID-19 pandemic and mental health consequences: Systematic review of the current evidence. Brain, Behavior, and Immunity 89 (2020) 531–542
Faktor Risiko
Ansietas dan Depresi
Demografi Psikik Sosial/pekerjaan
tinggal sendirian penilaian kesehatan mandiri kenalan yang suspek Covid-19
rendah
tingkat pendidikan rendah/tinggi kualitas tidur buruk dukungan keluarga rendah
status pendidikan persepsi beban stres tinggi pendapatan keluarga tidak stabil
tidak punya anak/punya >2 anak distress kehidupan sebelumnya paparan media sosial tinggi
tinggal di perkotaan/pedesaan kurang kesiapan psikologis bekerja di garis depan > lini kedua
penyakit kini dan dahulu, termasuk kurang pengetahuan mengenai rumah sakit sekunder > tersier
psikiatrik dan penyalahgunaan zat pandemi
temuan risiko pada perempuan dan dampak pada kehidupan sehari- >10 tahun pengalaman kerja
usia tidak konsisten hari
tidak melakukan langkah preventif
Vindegaard N, Benros ME. COVID-19 pandemic and mental health consequences: Systematic review of the current evidence. Brain, Behavior, and Immunity 89 (2020) 531–542
TENAGA KESEHATAN BISA STRES?
Fenomena global, dari distress hingga diagnosis
Dampak Langsung Dampak Tidak Langsung
APD (persediaan dan kecakapan menggunakan) Kekhawatiran akan dampak bagi diri dan keluarga
Keterpaparan dengan kondisi kesakitan Ekspresi emosi meninggi
Stigma di antara sesama Nakes
Hossain MM, Tasnim S, Sultana A, Faizah F, Mazumder H, Zou L, et al. Epidemiology of mental health problems in COVID-19: a review. F1000Research 2020, 9:636
Talevi D, Socci V, Carai M, Carnaghi G, Faleri S, Trebbi E, et al. Mental health outcomes of the CoViD-19 pandemic. Riv Psichiatr 2020; 55(3): 137-144
Distress Thermometer
Nakes, manusia, tidak sempurna Kemampuan untuk membantu sejawat secara psikososial?
Hati-hati stigma karena kurang paham
PERILAKU STRES
• Secara umum, psikopatologi akan menurunkan fungsi
kepribadian seseorang
• Psikopatologi secara luas: distress, masalah mental, s.d.
gangguan jiwa
• Fungsi kepribadian: termasuk kinerja formal dan nonformal
*Singh G. A Study of Emotional Stability Among Players and Non-Players of Chandigarh Schools. 2015. (IJSTE/ Volume 2 / Issue 5 / 003)
Aktivitas Psikomotor
• Manfaat yang diperoleh akan maksimal apabila
dilakukan dengan sepenuh jiwa, tidak ditahan-
tahan
• Ingat: tujuan aktivitas psikomotor
Langkah pertama: tidak harus
investasi(narcissistic
apresiasi atau prestasi energi mental supply), tetapi
dalam aktivitas (bukan
kesehatan secara keseluruhan
gengsi atau cari
perhatian)
EKSPRESI RELASI
EMOSI SOSIAL
FASILITASI OLEH INSTITUSI
YANG MENAUNGI
AKTIVITAS
PSIKOMOTOR
Intervensi Farmakologi
• Tidak semua masalah perlu diselesaikan dengan obat
• Pada berbagai kondisi fisik medik pun, langkah pertama adalah
perubahan gaya hidup (non-farmakologi)
• Salah satu yang memberi perubahan permanen: maturasi kepribadian
• Menjadi dokter berarti tidak tergantung pada obat ataupun alat, tapi
bukan berarti meninggalkan sama sekali potensi manfaat farmakologi
• Psikofarmaka: target-symptoms, bukan menyasar diagnosis
TANTANGAN BAGI KITA: RESISTENSI
Keengganan untuk berubah, atau ikut terlibat
*Buselli R, Baldanzi S, Corsi M, Chiumiento M, Lupo ED, Carmassi C, et al. Psychological Care of Health Workers during the COVID-19 Outbreak in Italy: Preliminary Report of an
Occupational Health Department (AOUP) Responsible for Monitoring Hospital Staff Condition. Sustainability 2020, 12, 5039
Tantangan: Resistensi
Bentuk resistensi dari tenaga kesehatan
• “Saya tidak mungkin sakit”
• “Saya tidak salah”
• “Saya sudah benar”
• “Saya masih bisa/kuat/mampu”
• “Itu bukan saya”
• dsb.