DISUSUN OLEH :
KADEK DEVITA SARI :(PBB220061)
LENI ASTRIANI :(PBB220062)
WIDYA SARI :(PBB220063)
A. Latar belakang
Masalah gangguan jiwa semakin meningkat,ini dipengaruhi oleh pola perilaku
atau psikologi yang di tunjukan olen individu yang menyebabkan distress,disfungsi,dan
menurunkan kualitas kehidupan.Hal ini mencerminkan disfungsi psikobilogis dan bukan
sebagai akibat dari penyimpanan social atu konflik dengan Masyarakat
(stuart,2016).Menurut Mahmuda (2018) gangguan jiwa menyebabkan terjadinya
kegagalan individu dalam kemampuannya mengatasi keadaan social,rendahnya harga
diri,rendahnya tingkat kompetisi,dan system pendukung yang berinteraksi dimana invidu
berada pada tingkat stress yang tinggi.
Perilaku merupakan suatu bentuk perbuatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
individu dalam kehidupannya sehari-hari baik yang dapat diamati secara langsung
maupun tidak, seperti: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, menulis, membaca, dan
sebagainya. Pada dasarnya perilaku yang dimiliki oleh manusia dipengaruhi oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor bawaan yang diwariskan oleh
orang tua, sedangkan faktor eksternal dapat berupa stimulus-stimulus yang didapatkan
dari lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Sehingga menyebabkan setiap orang memiliki perilaku yang berbeda-beda sebagai
akibat dari kedua faktor tersebut.
Perilaku itu sendiri oleh masyarakat pada umumnya dikelompokkan menjadi
perilaku yang baik (adaptif) dan perilaku tidak baik (mal-adaptif). Perilaku baik (adaptif)
adalah perilaku yang sesuai dengan aturan maupun norma-norma yang ada dalam
lingkungannya, contohnya: peserta didik yang menyelesaikan tugas tepat pada
waktunya, peserta didik yang memakai seragam saat berada di sekolah tepat pada
waktunya, dll. Perilaku tidak baik (mal-adaptif) adalah perilaku yang tidak sesuai atau
yang bertentangan dengan aturan maupun norma-norma yang ada, seperti: orang yang
melakukan tindakan korupsi, anak yang tumbuh menjadi remaja agresif karena meniru
contoh orang tua dan tekanan keadaan di dalam keluarga yang tidak harmonis, anak
yang suka memukul teman sebayanya, dan sebagainya. Tentunya perilaku-perilaku
tersebut menimbulkan respon atau dampak yang berbedabeda, baik itu positif maupun
negatif tergantung dari perilaku apa yang ditimbulkan.
B. Rumusan masalah
Gangguan jiwa menurut PPDGJ III adalah sindrom pola perilaku seseorang yang
secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya
(imprament) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia,yaitu fungsi
psikologik,perilaku,biologic dan gangguan itu tidak hanya terletak di dalam hubungan
antara orang itu tetapi juga dengan Masyarakat (Yusuf,A.H & .R & Nihayati,2015)
Gangguan jiwa merupakan deskripsi sindrom dengan variasi penyebab,banyak yang
belum di ketahui dengan pasti dan perjalanan penyakit tidak selalu bersifat kronis. Pada
umumnya di tandai adanya penyimpanan yang fundamental,karakteristik dan pikiran dan
persepsi . serta adanya efek yang tidak wajar atau tumpul (Yusuf. A.H & R &
Nihayati.2015
1. Ketegasan (tension)
Rasa putus asa dan murung,gelisah,cemas,perbuatan-perbuatan terpaksa
(convulsive),hysteria,rasa lemah,tidak mampu mencapai tujuan,takut dan pikiran-
pikiran buruk.
2. Gangguan kognisi pada persepsi
Merasa mendengar (mempersepsikan)suatu bisikan yang menyuruh
membunuh,meklempar,naik genting,membakar rumah,padahal orang disekitarnya
tidak mendengarnya dan suara tersebut sebenarnya tidak ada hanya muncul dari
dalam diri individu sebagai bentuk kecemasan sangat berat dia rasakan. Hal ini sering
disebut,klien bisa mendengar sesuatu melihat sesuatu atau merasakan sesuatu yang
sebenarnya tidak ada menurut orang lain.
3. Gangguan kemauan
Klien memiliki kemauan yang lemah (abulia) susah membuat keputusan atau
memulai tingkah laku,susah sekali bangun pagi,mandi,merawat diri sendiri sehingga
terlihat bau,kotor,dan acak acakkan.
4. Gangguan emosi
Klien merasa senang,gembira yang berlebihan. Klien merasa sebagai orang
penitng,sebagai raja,pengusaha,orang kaya,titisan bung karno tetapi di lain waktu dia
bisa merasa sangat sedih,menangis,tak berdaya (depresi)sampai ada ide ingin
mengakhiri hidupnya.
a. Skizofernia
Merupakan bentuk psikosa fungsional paling berat,dan menimbulkan disorganisasi
personalitas yang terbesar. Skizofernia juga merupakan suatu bentuk psikosa yang
sering dijumpai dimana mana sejak dahulu kala.
b. Depresi
Merupakan suatu masa tegang terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan
alam perasaan yang sedih dan gelisa penyertanya, termaksud pada pola tidur dan
nafsu makan,psikomotor,konsentrasi,kelelahan,rasa putus asa dan tak berdaya,serta
gagasan bunuh diri.
c. Kecemasan
Sebagai pengalam psikis yang biasa dan wajar,yang pernah dialamioleh setiap orang
dalam memacu indivu untuk mengatasi masalah yang dihadapi sebaik baiknya.
d. Ganguaan kepribadian
Klinik menunjukan bahwa gejala-gejala gangguan kepribadian (psikotapia)dan gejala-
gejala neurosa berbentuk hamper sama pada orang-orang dengan intelegensi tinggi
atauoun rendah. Jadi boleh dikatakan bahwa gangguan kepribadian,neurosa dan
gangguan intelegensi sebagai besar tidak tergantung pada satu atau lain tidak
berkorelasi
e. Gangguan mental organic
Merupakan gangguan jiwa yang psikotik atau non-psikotik yang di sebabkan oleh
gangguan fungsi jaringan otak ini dapat disebabkan pleh penyakit badaniah yang
terutama mengenai otak atau yang terutama diluar otak.
f. Gangguan psikosomatik
Merupakan komponen psikologik yang diikuti gangguan fungsi badaniah sering
terjadi perkembangan neurotic yang memperlihatkan Sebagian besar atau semata
mata karena gangguan fungsi alat-alat tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf
vegetative
g. Reterdasi mental
Reterdasi mental merupakan keadaan perkembangan jiwa yang tehenti atau tidak
lengkap,yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya keterampilan selama masa
perkembangan sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan sacara seluruh,
misalnya kemampuan kognitif,Bahasa,motoric,dan social (Yusup, A,H & ,R & Nihayati,
2015)
a. Terapi psikofarmaka
Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang berkerja secara selektif pada
system saraf pusat dan mempuyai efek utama terhadap aktifitas mental dan
perilaku,digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik yang berpengaruh terhadap
taraf kualitas hidup klien.
b. Terapi somatic
Terapi ini hanya dilakukan pada gejala yang ditimbulkan akibat gangguan jiwa
sehingga diharapkan tidak dapat menganggu system tubuh lain. Salah satu bentuk
terapi ini adalah electro convulsive therapy.
c. Terapi elektrokonvulasi (ECT)
Merupakan suatu jenia pengobatan somatic dimana arus listrik digunakan pada otak
melalui elektroda yang ditempatkan pada pelipis. Arus tersebut cukup menimbulkan
kejang grand mal, yang darinya diharapkan efek yang terapeutik tercapai.
Mekanisme kerja ECT sebenarnya tidak diketahui, tetapi diperkirakan bahwa ECT
menghasilkan perubahan-perubahan biokimia di dalam otak (peningkatan kada
epinefrin dan serotonin)mirip dengan obat anti depresen.
d. Terapi modalitas
Terapi modalitas adalah suatu pendekatan klien gangguan yang bervariasi yang
bertujuan mengubah perilaku klien gangguan jiwa dengan perilaku maladaptifnya
menjadi perilaku yang adaptif (yusuf, A.H & ,R & Nihayati 2015)
E. Pengertian perilaku
Perilaku adalah seluruh kegiatan atau aktivitas manusia yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak diamati oleh orang lain. Perilaku merupakan Tindakan
manusia yang bentangannya sangat luas yaitu mulai dari
berjalan,bicara,menangis,tertawa,berkerja dan sebagainya. ( fitriani, S. 2011).
Perilaku muncul sebagai bentuk respon individu terhadap rangsangat dari luar. Hal
ini sesuai dengan pwryataan dari skinner (1938) dalam machfoedz, 1 (2007), bahwa
perilaku merupakan respon atau rekasi orang terhadap rangsangan atai stimulus
darinluar. Skinner (1938) dalam fitriani. S (2011) membedakan 2 respon yaitu:
F. Perubahan perilaku
Secara teori perubahan perilaku sseorang menerima atau mengadopsi perilaku baru
dalam kehidupannya mengalami 3 tahapan yaitu :
1.) Pengetahuan
Sebelum seseorang mengadopsi sebuah perilaku ia harus tahu terlebih dahulu
apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarga
2.) Sikap
Setelah mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau
bersikap terhadap stimulus atau objek Kesehatan tersebut.
3.) Tindakan
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek Kesehatan,maka kemudian
mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui,proses
selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempratikkan apa yang
diketahui atau dikapinya.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan-kadaan yang tidak normal, baik yang
berhubungan dengan fisik maupun dengan mental.Keabnormalan tersebut tidak
disebabkan oleh sakit atau rusaknya bagian-bagian anggota badan, meskipun kadang-
kadang gejalanya terlihat pada fisik. Keabnormalan itu dapat dibagi menjadi atas dua
golongan yaitu: gangguan jiwa (neurose) dan sakit jiwa (psychose).Factor-factor
penyebab gangguan jiwa adalah: frustasi (tekanan perasaan), konflik (pertentangan
batin), kecemasan (anxiety).