Anda di halaman 1dari 14

*MAKALAH PKN

HAM DAN DEMOKRASI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas PKN
Dosen Pembimbing:La Ode Idrus ,SH.,M.H

Disusun Oleh:LENI ASTRIANI (PBB220062)


POLITEKNIK BAU-BAU JURUSAN KESEHATAN PRODI REKAM MEDIS
Jl.lakarambau,lipu,betoambari,kota baubau
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dariNya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah
PKN dengan bahan kajian yang berjudul “HAM DAN DENOKRASI”. Dan saya
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya
selama pembuatan makalan ini berlangsung.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat saya perbaiki. Karena saya sadar, makalah yang saya buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.
Kata Pengantar--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Isi----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bab I Pendahuluan----------------------------------------------------------------------------------------------------------
A.Latar Belakang Masalah------------------------------------------------------------------------------------------------
B.Rumusan Masalah--------------------------------------------------------------------------------------------------------
C.Tujuan Penulisan Makalah---------------------------------------------------------------------------------------------
Bab II Pembahasan----------------------------------------------------------------------------------------------------------
A.Pengertian Demokrasi---------------------------------------------------------------------------------------------------
B.Perkembangan Demokrasi Di Indonesia-----------------------------------------------------------------------------
C.Pengertian Hak Asasi Manusia Atau (HAM)-----------------------------------------------------------------------
D.Perkembangan Pemikiran HAM--------------------------------------------------------------------------------------
E.Perkembangan Pemikiran HAM Di Indonesia---------------------------------------------------------------------
F.Hubungan Antara HAM Dan Demokrasi----------------------------------------------------------------------------
Bab III Penutup--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A.Kesimpulan----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
B.Saran------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hak Asasi Manusia adalah norma yang telah diakui, diterima, dan disepakati secara
internasional. Hak Asasi Manusia tak hanya dihasilkan melalui deklarasi, tetapi juga melalui
perjanjian antar-negara (states parties) serta sejumlah protokol yang digunakan sebagai tata
cara pelaksanaannya.

Adapun demokrasi adalah sistem politik dan pemerintahan yang didasarkan atas mandat
yang bersumber dari rakyat (civil). Secara formal dan pokok terdiri atas tiga lembaga negara,
yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Semakin ketiga lembaga ini mencapai keseimbangan
(equilibrium), kian demokratis pula sistem negara bersangkutan.Mandat rakyat biasanya
diperoleh melalui proses pemilihan umum, bukan melalui pengangkatan. Jika setiap mandat
diperoleh melalui pemilihan yang jujur, semakin demokratis pula proses pemilihannya.
Seluruh proses demokratis ini dipercaya bukan karena hasil paksaan apalagi kudeta militer,
melainkan atas dasar mandat yangjelas diperoleh dari konstituen.Demokrasi mempunyai arti
penting bagi masyarakat karena dengan demokrasi hak masyarakat untuk menentukan sendiri
jalannya organisasi pemerintahan sesuai kehendaknya dapat dijamin.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dirumuskan adalah :
1. Pengertian Demokrasi ?
2. Bagaimana perkembangan Demokrasi di Indonesia?
3. Pengertian Hak Asasi Manusia?
4. Bagaimana perkembangan pemikiran tentang HAM didunia dan di indonesia?
5. Hubungan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui apa pengertian Hak Asasi Manusia, serta hubungannya
danperkembangannya terhadap Demokrasi yang berkembang.
2. Untuk mengetahui penerapan hukum yang mengatur Hak Asasi Manusia serta
Penerapannya terhadap kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi
Secara etimologi demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yang diutarakan di
Athenakuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari
sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern demos artinya rakyat
atau penduduk disuatu tempat dan kratos/kratein artinya kekuasaan atau kedaulatan. Dari dua
kata tersebut manjadi istila demokrasi artinya kekuasaan atau kedaulatan, kekuasaan
tertinggi berada dalam keputusan rakyat, rakyat berkuasa, pemerintah rakyat dan oleh rakyat.

Sementara secara terminologi demokrasi sebagai berikut:


a. Josefh A Schmeter, Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai
keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan
dengan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat.
b. Sidney Hook, Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang penting secara langsung atau
tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari
rakyat dewasa.
c. Philippe c Schemitter dan terry Lynn Karl, Demokrasi merupakan suatu sistem
pemerintahan dimana pemerintahan dimana dimintai tanggungjawab atas tindak-tindakan
mereka di wilayah publik oleh warga negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui
kompetisi dan kerjasama dengan para wakil mereka yang telah terpilih.
d. Henry B Mayo, Demokrasi merupakan sistem politik yang menunjukkan bahwa
kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara
epektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala dan diselenggarakan dalam suasana
terjaminnya kebebasan politik.

Dari pendapat para ahli diatas terdapat benang merah atau ttik singgung tentang pengertian
demokrasi yaitu rakyat sebagai pemegang kekuasaan, pembuat dan penentu keputusan dan
kebijakan tertinggi dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan serta mengkontrol
terhadap pelaksanaan kebijakannya baik yang dilakukan secara langsung oleh rakyat atau
mewakilinya melalui lembaga perwakilan.

Ciri-ciri pokok pemerintahan demokratis


a. Pemerintahan berdasarkan kehendak dan kepentingan rakyat banyak, dengan ciri-ciri
tambahan;
b. Konstitusional, yaitu bahwa prinsip-prinsip kekuasaan, kehendak dan kepentingan
rakyat diatur dan ditetapkan dalam konstitusi;
c. Perwakilan, yaitu bahwa pelaksanaan kedaulatan rakyat diwakilkan kepada beberapa
orang;
d. Pemilihan umum, yaitu kegiatan politik untuk memilih anggota-anggota parlemen;
e. Kepartaian, yaitu bahwa partai politik adalah media atau sarana antara dalam praktik
pelaksanaan demokrasi
f. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan, misalnya pembagian/pemisahan
kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif.
g. Adanya tanggung jawab dari pelaksana kegiatan pemerintahan.
h. Adanya perlindungan Hak Asasi Manusia.

B. Perkembangan Demokrasi di Indonesia


C.
Perkembangan demokrasi di Indonesia dilihat dari segi waktu dibagi dalam empat periode
yaitu;
1. Periode 1945-1959 (Demokrasi Parlementer)
Demokrasi pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer. Sistem
parlementer ini mulai berlaku sebulan setelah kemerdekaan diproklamasikan. Sistem ini
kemudian diperkuat dalam Undang-Undang Dasar 1949 (Konstitusi RIS) dan Undang-
Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950. Meskipun sistem ini dapat berjalan dengan
memuaskan di beberapa negara Asia lain, sistem ini ternyata kurang cocok diterapkan di
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan melemahnya persatuan bangsa. Dalam UUDS 1950,
badan eksekutif terdiri dari Presiden sebagai kepala negara konstitusional (constitutional
head) dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.

2. Periode 1959-1965 (Orde Lama)


Demokrasi Terpimpin Pandangan A. Syafi’i Ma’arif, demokrasi terpimpin sebenarnya
ingin menempatkan Soekarno sebagai “Ayah” dalam famili besar yang bernama Indonesia
dengan kekuasaan terpusat berada di tangannya. Dengan demikian, kekeliruan yang besar
dalam Demokrasi Terpimpin Soekarno adalah adanya pengingkaran terhadap nilai-nilai
demokrasi yaitu absolutisme dan terpusatnya kekuasaan hanya pada diri pemimpin. Selain
itu, tidak ada ruang kontrol sosial dan check and balance dari legislatif terhadap eksekutif.

3. Periode 1965-1998 (Orde Baru) Demokrasi Pancasila


Ciri-ciri demokrasi pada periode Orde Lama antara lain presiden sangat mendominasi
pemerintahan, terbatasnya peran partai politik, berkembangnya pengaruh komunis, dan
meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik. Menurut M. Rusli Karim, rezim Orde
Baru ditandai oleh; dominannya peranan ABRI, birokratisasi dan sentralisasi pengambilan
keputusan politik, pembatasan peran dan fungsi partai politik, campur tangan pemerintah
dalam persoalan partai politik dan publik, masa mengambang, monolitisasi ideologi negara,
dan inkorporasi lembaga nonpemerintah

4. Periode 1998-sekarang( Reformasi )


Orde reformasi ditandai dengan turunnya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998.
Jabatan presiden kemudian diisi oleh wakil presiden, B.J. Habibie. Turunnya presiden
Soeharto disebabkan karena tidak adanya lagi kepercayaan dari rakyat terhadap pemerintahan
Orde Baru. Bergulirnya reformasi yang mengiringi keruntuhan rezim tersebut menandakan
tahap awal bagi transisi demokrasi Indonesia. Transisi demokrasi merupakan fase krusial
yang kritis karena dalam fase ini akan ditentukan ke mana arah demokrasi akan dibangun.

D. Pengertian Hak Asasi Manusia(HAM)


Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh
dan dibawanya bersamaan kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat.Hak-
hak ini dimiliki manusia tanpa perbedaan angsa, ras, agama atau kelamin, karenanya bersifat
asasi dan universal.
Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa
“Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang,
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”

Ciri Pokok Hakikat HAM


Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa ciri
pokok hakikat HAM yaitu:
1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia
secara otomatis.
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
D. Generasi keempatyang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam proses
pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak negative
seperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat. Selain itu program pembangunan yang
dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara keseluruhan melainkan memenuhi
kebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh Negara-
negara di kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang
disebut Declaration of the basic Duties of Asia People and Government.menurut jimly,
konsepsi hak asasi manusia yang terakhir inilah yang justru tepat disebut sebagai Konsepsi
HAM Generasi Kedua, karena sifat hubungan kekuasaan yang diaturnya memang berbeda
dari konsepsi-konsep HAM sebelumnya. Sifat hubungan kekuasaan dalam konsepsi Generasi
Pertama bersifat vertikal, sedangkan sifat hubungan kekuasaan dalam konsepsi Generasi
Kedua bersifat horizontal. Dengan demikian, pengertian konsepsi HAM generasi kedua dan
generasi ketiga sebelumnya cukup dipahami sebagai perkembangan varian yang sama dalam
tahap pertumbuhan konsepsi generasi pertama.. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak
seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap
mempunyai HAM walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau
melanggar HAM.

E. Perkembangan Pemikiran HAM


Perkembangan Pemikiran HAM dibagi dalam 4 generasi, yaitu :

A. Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang
hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan
politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II, totaliterisme dan adanya
keinginan Negara-negara yang baru merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib hukum
yang baru.

B. Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga
hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM generasi kedua
menunjukan perluasan pengertian konsep dan cakupan hak asasi manusia. Pada masa
generasi kedua, hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga terjadi
ketidakseimbangan dengan hak sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik.

C. Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi ketiga
menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum
dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan pembangunan.
Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM generasi ketiga juga mengalami
ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan terhadap hak ekonomi dalam arti
pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak lainnya terabaikan
sehingga menimbulkan banyak korban, karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang
dilanggar.

D. Generasi keempatyang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam


proses pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan
dampak negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat. Selain itu program
pembangunan yang dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara keseluruhan
melainkan memenuhi kebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat
dipelopori oleh Negara-negara di kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan
deklarasi hak asasi manusia yang disebut Declaration of the basic Duties of Asia
People and Government.menurut jimly, konsepsi hak asasi manusia yang terakhir
inilah yang justru tepat disebut sebagai Konsepsi HAM Generasi Kedua, karena sifat
hubungan kekuasaan yang diaturnya memang berbeda dari konsepsi-konsep HAM
sebelumnya. Sifat hubungan kekuasaan dalam konsepsi Generasi Pertama bersifat
vertikal, sedangkan sifat hubungan kekuasaan dalam konsepsi Generasi Kedua
bersifat horizontal. Dengan demikian, pengertian konsepsi HAM generasi kedua dan
generasi ketiga sebelumnya cukup dipahami sebagai perkembangan varian yang sama
dalam tahap pertumbuhan konsepsi generasi pertama.

Sejalan dengan pemikiran ini maka PBB memprakarsai berdirinya sebuah komisi HAM
untuk pertama kali yang diberi namaComission on Human Rights pada tahun 1946. Komisi
inilah yang kemudian menetapkan secara terperinci beberapa hak-hak ekonomi, dan sosial,
disamping itu hak politis yaitu:
a. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya.
b. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, perlakuan atau penghukuman lain
yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat kemanusiaan.
c. Setiap orang berhak untuk bebas dari segala bentuk perbudakan.
d. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya.
e. Setiap orang berhak untuk bebas memiliki keyakinan, pikiran dan hati nurani.
f. Setiap orang berhak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum.
g. Setiap orang berhak atas perlakuan yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan.
h. Setiap orang berhak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut.
i. Setiap orang berhak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.
j. Setiap orang berhak akan status kewarganegaraan.
k. Setiap orang berhak untuk bebas bertempat tinggal di wilayah negaranya, meninggalkan
dan kembali ke negaranya.
l. Setiap orang berhak memperoleh suara politik.
m. Setiap orang berhak bebas dari segala bentuk perlakuan diskriminatif dan berhak
mendapatkan perlindungan hukum dari perlakuan yang bersifat diskriminatif tersebut.

E. Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia

Pemikiran HAM periode sebelum kemerdekaan yang paling menonjol pada Indische Partij
adalah hak untuk mendapatkan kemerdekaan serta mendapatkan perlakukan yang sama hak
kemerdekaan.
Boedi Oetomo, dalam konteks pemikiran HAM, pemimpin Boedi Oetomo telah
memperlihatkan adanya kesadaran berserikat dan mengeluarkan pendapat melalui petisi –
petisi yang dilakukan kepada pemerintah kolonial maupun dalam tulisan yang dalam surat
kabar goeroe desa. Bentuk pemikiran HAM Boedi Oetomo dalam bidang hak kebebasan
berserikat dan mengeluarkan pendapat.

Pemikiran HAM sebelum kemerdekaan juga terjadi perdebatan dalam sidang BPUPKI antara
Soekarno dan Soepomo di satu pihak dengan Mohammad Hatta dan Mohammad Yamin pada
pihak lain. Perdebatan pemikiran HAM yang terjadi dalam sidang BPUPKI berkaitan dengan
masalah hak persamaan kedudukan di muka hukum, hak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak, hak untuk memeluk agama dan kepercayaan, hak berserikat, hak untuk
berkumpul, hak untuk mengeluarkan pikiran dengan tulisan dan lisan.

Pengakuan akan Hak Asasi Manusia di Indonesia telah tercantum dalam Undang-Undang
Dasar 1945 yang sebenarnya lebih dahulu ada dibandingkan dengan Deklarasi PBB yang
lahir pada 10 Desember 1948. Pengakuan akan Hak Asasi Manusia di Indonesia telah
tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya
adalah sebagai berikut:

1. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Pertama


2. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Keempat
3. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945
4. Ketetapan MPR

Ketetapan MPR mengenai Hak Asasi Manusia Indonesia tertuang dalam ketetapan MPR
No.XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Berdasarkan hal itu, kemudian keluarlah
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia sebagai undang-undang
yang sangat penting kaitannya dalam proses jalannya Hak Asasi Manusia di Indonesia. Selain
itu juga Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

F. Hubungan Antara Demokrasi dan HAM

Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi merupakan konsepsi kemanusiaan dan relasi
sosial yang dilahirkan dari sejarah peradaban manusia di seluruh penjuru dunia.Konsepsi
HAM dan demokrasi dalam perkembangannya sangat terkait dengan konsepsi negara
hukum.Dalam sebuah negara hukum, sesungguhnya yang memerintah adalah hukum, bukan
manusia.
Tujuan negara Indonesia sebagai negara hukum yang bersifat formal tersebut mengandung
konsekuensi bahwa negara berkewajiban untuk melindungi seluruh warganya dengan suatu
undang-undang terutama melindungi hak-hak asasinya demi kesejahteraan hidup bersama.

Demokrasi punya keterkaitan yang erat dengan Hak Asasi Manusia karena makna terdalam
dari demokrasi adalah kedaulatan rakyat, yaitu rakyatlah sebagai pemegang kekuasaan politik
tertinggi dalam suatu negara.Posisi ini berarti, secara langsung menyatakan adanya jaminan
terhadap hak sipil dan politik rakyat. Ukuran untuk menilai demokratis atau tidaknya suatu
negara, antara lain semakin besarnya tingkat kemerdekaan misalnya, kebebasan untuk
menyatakan pendapat, kemerdekaan untuk menganut keyakinan politik, hak untuk
diperlakukan sama dihadapan hukum.
Hanya kemudian patut dijelaskan lebih lanjut, bahwa persoalan demokrasi bukanlah sebatas
hak sipil dan politik rakyat namun dalam perkembangannya, demokrasi juga terkait erat
dengan sejauh mana terjaminnya hak-hak ekonomi dan sosial dan budaya rakyat.Maka negara
demokratis juga diukur dari sejauh mana negara menjamin kesejahteraan warga negaranya,
seberapa rendah tingkat pengangguran dan seberapa jauh negara menjamin hak-hak warga
negara dalam mendapatkan penghidupan yang layak.Hal inilah yang secara langsung ataupun
tidak langsung menegaskan bagaimana hubungan yang terjalin antara demokrasi dan Hak
Asasi Manusia.

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa, Hak Asasi Manusia akan terwujud dan dijamin
oleh negara yang demokratis dan demikian sebaliknya, demokrasi akan terwujud apabila
negara mampu manjamin tegaknya Hak Asasi Manusia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Demokrasi adalah salah satu bentuk pemerintahan dalam sebuah negara dengan kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung ataupun melalui perwakilan.
Sedangkan HAM merupakan hak yang melekat pada manusia secara kodrati dan tidak dapat
dihilangkan oleh pihak lain.
Demokrasi dan HAM merupakan elemen yang penting untuk mewujudkan suatu negara yang
berkeadaban
Demokrasi punya keterkaitan yang erat dengan Hak Asasi Manusia sebab Hak Asasi Manusia
akan terwujud apabila dijamin oleh negara yang demokratis dan demikian sebaliknya,
demokrasi akan terwujud apabila negara mampu manjamin tegaknya Hak Asasi Manusia.
Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17 Agustus 1945,
para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945 (yang disahkan
pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik
Indonesia menganut paham atau ajaran demokrasi, dimana kedaulatan berada ditangan
Rakyat. Oleh karena itu Indonesia sebagai negara demokratis harus mampu menjamin
tegaknya HAM agar dapat mewujudkan suatu negara yang berkeadaban.Dan perkembangan
demokrasi dan HAM di Indonesia dapat dilihat dari periode sebelum kemerdekaan hingga
periode setelah kemerdekaan (hingga sekarang).

B. Saran
Pemerintah harus lebih meningkatkan jaminan terhadap penegakan Hak Asasi Manusia di
Indonesia karena di masa sekarang ini masih banyak terjadi kasus-kasus pelanggaran HAM.
Dan Pemerintah harus lebih aktif lagi dalam penerapan hukum terhadap pelanggaran HAM,
sehingga dengan begitu Demokrasi pun berjalan dengan seimbang dan sesuai keinginan
masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com,www.google cendikia.com,www.google scholar.com

Anda mungkin juga menyukai