Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DEMOKRASI LANGSUNG DI ERA MODERN

Disusun Oleh :

M AKBAR ASSEGAF

22100198

HUKUM 01

Pengampu :

Ellectrananda,SH.,MH

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SLAMET RIYADI


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata kuliah Ilmu
Negara yang membahas tentang Demokrasi langsung diera modern dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan Pancasila, dan
serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang
bersifat membangun demi kesempurnaannya. Akhirkata, semoga makalah ini dapat membawa
manfaat untuk pembaca.
DAFTAR ISI

BAB1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................... 3

C. Tujuan........................................................................................................ 4

D. Manfaat..................................................................................................... 5

BABII PEMBAHASAN MASALAH

1. Demokrasi langsung di era modern........................................................ 12

BAB III PENUTUP


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Demokrasi merupakan sebuah penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, dan tanpa


demokrasi kreativitas manusia tidak mungkin berkembang. Prinsip dasar demokrasi adalah
bahwa demokrasi terkait dengan interaksi sesama manusia dan dalam keterkaitan itu terdapat
saling memahami sesuai dengan karakter manusia sebagai homo social. Demokrasi sebagai
suatu sistem telah dijadikan alternatif dalam berbagai tatanan akivitas bermasyarakat dan
bernegara di beberapa negara termasuk memberi ruang kepada media massa yang bebas untuk
menjalankan fungsinya. Salah satu konsep dari sistem negara yang demokratis itu adalah
adanya peran pers yang bebas.

Pers merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan demokrasi, bahkan pers dapat
disebut sebagai pilar keempat demokrasi (the fourth of estate). Walaupun berada di luar sistem
politik formal, keberadaan pers memiliki posisi strategis dalam informasi massa, pendidikan
kepada publik sekaligus menjadi alat kontrol social paling efektif untuk mengendalikan
penyimpangan, dan mengontrol jalannya pemerintahan. Karenanya, kebebasan pers menjadi
salah satu tolok ukur kualitas demokrasi di sebuah negara. Dalam iklim kebebasan pers dapat
dikatakan bahwa pers mempunyai peran lebih kuat dari ketiga pilar demokrasi lain yang
berpotensi melakukan abuse of power.

Negara demokrasi adalah suatu negara dengan Pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk
rakyat demokrasi berasal dari kata Yunani yaitu Demos yang artinya rakyat dan kratein yang
artinya kekuasaan dan bisa juga diartikan pemerintah. bentuk negara demokrasi dikenal ada
dua macam yaitu demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung. Demokrasi Langsung yaitu
suatu negara yang pemerintahannya dilakukan oleh semua warga negara keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pemerintahan negara dilakukan secara langsung semua warga negara
sedangkan demokrasi tidak langsung yaitu suatu negara yang pemerintahannya dilakukan oleh
rakyat yang dilaksanakan melalui badan perwakilan yang dipilih oleh rakyat.

1) Makna Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan Menurut Plato, Demokrasi adalah suatu
bentuk pemerintahan dimana pemerintah itu dipegang oleh Rakyat dan dijalankan untuk
kepentingan rakyat banyak. Menurut Aristoteles, Demokrasi merupakan bentuk dari
pemerintahan yang buruk sedang yang baik disebutnya polity atau politeia. Sidney Hook
mengatakan demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah
yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang
diberikan secara bebas kepada rakyat dewasa. Menurut International Commission for jurist,
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan
keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh
mereka dan yang bertanggungjawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang
bebas.

2) Demokrasi sebagai sistem politik

Menurut Henry B Mayo demokrasi sebagai sistem politik adalah demokrasi yang menunjukkan
bahwa kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakilwakil yang diawasi
secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip
kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.

3) Demokrasi sebagai sikap hidup Menurut Mohammad Hatta, demokrasi memerlukan syarat-
syarat hidupnya yakni rasa tanggung jawab dan toleransi pada pemimpin-pemimpin politik.

Henry B Mayo mengatakan bahwa demokrasi adalah nilai satu penyelesaian pertikaian secara
damai dan sukarela, menjamin perubahan secara damai dalam masyarakat dinamis, pergantian
penguasa secara teratur, penggunaan paksaan sedikit mungkin, pengakuan dan penghormatan
terhadap keanekaragaman, penegakan keadilan, memajukan ilmu pengetahuan, pengakuan
penghormatan atas kebebasan.

Demokrasi adalah sikap hidup yang harus tumbuh dan berkembang didalam diri warga. Negara
baik yang sedang memerintah maupun yang tidak sedang memerintah. Negara demokrasi
tanpa adanya sikap hidup dan budaya demokrasi hanya akan menghasilkan kekacauan dan
anarki.

Dalam perjalanan demokrasi dan sitem politik di Indonesia bukti-bukti menunjukan bahwa UUD
1945 selalu diperdebatkan dan dirubah sesuai kepentingan politik, Sehingga terjadi beberapa
kali perombakan isi dari UUD yaitu di masa pemerintahan era Kemerdekaan (tahun 1945-
1959), era Demokrasi Terpimpin (tahun 1959-1966), era Orde Baru (1966-1998) dan era
Reformasi (1998-Sekarang). Pada era kemerdekaan berlaku 3 (tiga) perundangan yaitu : UUD
(1945, RIS dan UUDS 1950). Namun selama proses tersebut item demokrasi dan hukum belum
dapat ditegakan, sehingga muncullah Dekrit presiden 5 Juli 1959, yang pada intinya harus
kembali kepada UUD 1945. Sistem politik Demokrasi yang harus berdasarkan UUD 1945, namun
pada pelaksanaannya menggunakan Demokrasi Terpimpin yang berlaku sistem otoritarian.
Kemudian beralih pada era Demokrasi Orde Baru 1966. Pada era tersebut Rakyat dan
pemerintah bekerjasama menjalankan pemerintahan yang demokratis dan menegakan hukum
dengan semboyan Kembali ke UUD 1945 dengan murni dan konsekuen. Yang pelaksanaannya
dikenal dengan demokrasi Pancasila. Kemudian di tahun 1998 berlangsunglah Era Reformasi
yang diawali perubahan mendadak dari sistem politik otoriter ke sistem demokrasi rakyat. Pada
saat pergantian kepemimpinan di bawah presiden BJ Habibie, sistem demokrasi berubah 180
derajat. Kebebasan membentuk partai partai politik, Lembaga-lembaga perwakilan bebas
berbicara. Dengan demikian perlu kita pahami Bersama bagaimana menjalankan demokrasi
yang sesungguhnya yang diharapkan rakyat dan pemerintahan.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan dan analisa dari demokrasi langsung di era modern

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui demokrasi langsung di era modern

D. Manfaat

1. Manfaat yang dapat diambil yaitu membantu pembaca dalam memahami demokrasi
langsung di era modern

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

1. Pengertian Demokrasi Langsung di Era Modern


A. Demokrasi Menurut Para Ahli

1. Abraham Lincoln

Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.

2. Charles Costello

Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan
pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga
negara.

3. John L. Esposito

Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya
berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang
jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

B. Sejarah

1. Kata "demokrasi" pertama muncul pada mazhab politik dan filsafat Yunani kuno di negara-
kota Athena. Dipimpin oleh Cleisthenes, warga Athena mendirikan negara yang umum dianggap
sebagai negara demokrasi pertama pada tahun 507-508 SM. Cleisthenes disebut sebagai
"bapak demokrasi Athena. Demokrasi Athena berbentuk demokrasi langsung dan memiliki dua
ciri utama: pemilihan acak warga biasa untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di
pemerintahan dan majelis legislatif yang terdiri dari semua warga Athena Semua warga negara
yang memenuhi ketentuan boleh berbicara dan memberi suara di majelis, sehingga tercipta
hukum di negara-kota tersebut. Akan tetapi, kewarganegaraan Athena tidak mencakup wanita,
budak, orang asing (μέτοικοι metoikoi), non-pemilik tanah, dan pria di bawah usia 20 tahun.
Dari sekitar 200.000 sampai 400.000 penduduk Athena, 30.000 sampai 60.000 di antaranya
merupakan warga negara. Pengecualian sebagian besar penduduk dari kewarganegaraan
sangat berkaitan dengan pemahaman tentang kewarganegaraan pada masa itu. Nyaris
sepanjang zaman kuno, manfaat kewarganegaraan selalu terikat dengan kewajiban ikut serta
dalam perang.

2 Pemungutan suara kisaran pertama dilakukan di Sparta pada 700 SM. Apella merupakan
majelis rakyat yang diadakan sekali sebulan. Di Apella, penduduk Sparta memilih pemimpin dan
melakukan pemungutan suara dengan cara pemungutan suara kisaran dan berteriak. Setiap
warga negara pria berusia 30 tahun boleh ikut serta. Aristoteles menyebut hal ini
"kekanakkanakan", berbeda dengan pemakaian kotak suara batu layaknya warga Athena.
Tetapi Sparta memakai cara ini karena kesederhanaannya dan mencegah pemungutan bias,
pembelian suara, atau kecurangan yang mendominasi pemilihan-pemilihan demokratis
pertama.

3 Meski Republik Romawi berkontribusi banyak terhadap berbagai aspek demokrasi, hanya
sebagian kecil orang Romawi yang memiliki hak suara dalam pemilihan wakil rakyat. Suara
kaum berkuasa ditambah-tambahi melalui sistem gerrymandering, sehingga kebanyakan
pejabat tinggi, termasuk anggota senat, berasal dari keluarga-keluarga kaya dan ningrat Namun
banyak pengecualian yang terjadi. Republik Romawi juga merupakan pemerintahan pertama di
dunia Barat yang negara-bangsanya berbentuk Republik, meski demokrasinya tidak menonjol.
Bangsa Romawi menciptakan konsep klasik dan karya-karya dari zaman Yunani kuno terus
dilindungi Selain itu, model pemerintahan Romawi menginspirasi para pemikir politik pada
abad-abad selanjutnya dan negara-negara demokrasi perwakilan modern cenderung meniru
model Romawi, bukan Yunani, karena Romawi adalah negara yang kekuasaan agungnya
dipegang rakyat dan perwakilan terpilih yang telah memilih atau mencalonkan seorang
pemimpin Demokrasi perwakilan adalah bentuk demokrasi yang rakyatnya memilih perwakilan
yang kemudian memberi suara terhadap sejumlah inisiatif kebijakan, berbeda dengan
demokrasi langsung yang rakyatnya memberi suara terhadap inisiatif kebijakan secara
langsung.

Bangsa pertama yang mengadopsi konstitusi demokrasi adalah Republik Korsika tahun 1755.
Konstitusi Korsika didasarkan pada prinsip pencerahan dan sudah mengizinkan hak suara
wanita. Pada tahun 1789, Perancis pasca Revolusi mengadopsi deklarasi HAM dan warga
negara, konvensi nasional dipilih oleh semua warga negara pria pada tahun 1792.

Penetapan hak suara pria universal di Perancis tahun 1848 adalah peristiwa penting dalam
sejarah demokrasi ditetapkan bulan Maret 1848 setelah Revolusi Perancis 1848. Tahun 1848,
serangkaian revolusi pecah di Eropa setelah para pemimpin negara dihadapkan dengan
tuntutan konstitusi liberal dan pemerintahan yang lebih demokratis dari rakyatnya. Walaupun
tidak disebut demokrasi oleh para bapak pendiri Amerika Serikat, mereka memiliki keinginan
yang sama untuk menguji prinsip kebebasan dan kesetaraan alami di negara ini. Konstitusi
Amerika Serikat diadopsi tahun 1788 menetapkan pemerintahan terpilih dan menjamin hak dan
kebebasan sipil.

Pada zaman kolonial sebelum 1776 dan beberapa saat setelahnya, hanya pemilik properti pria
dewasa berkulit putih yang boleh memberi suara, budak Afrika, sebagian besar penduduk
berkulit hitam bebas dan wanita tidak boleh memilih. Di garis depan Amerika Serikat,
demokrasi menjadi gaya hidup dengan munculnya kesetaraan sosial, ekonomi, dan politik. Akan
tetapi, perbudakan adalah institusi sosial dan ekonomi, terutama di 11 negara bagian di
Amerika Serikat Selatan. Sejumlah organisasi didirikan untuk mendukung perpindahan warga
kulit hitam dari Amerika Serikat ke tempat yang menjamin kebebasan dan kesetaraan yang
lebih besar.

Transisi abad ke-20 ke demokrasi liberal muncul dalam serangkaian “gelombang demokrasi”
yang diakibatkan oleh perang, revolusi, dekolonisasi, religius dan ekonomi. Perang Dunia I dan
pembubaran Kesultanan Utsmaniyah dan Austria-Hongaria berakhir dengan terbentuknya
beberapa negara bangsa baru di Eropa, kebanyakan di antaranya tidak terlalu demokratis. Pada
tahun 1920-an, demokrasi tumbuh subur tetapi terhambat Depresi Besar.

Amerika Latin dan Asia langsung berubah ke sistem kekuasaan kediktatoran. Fasisme dan
kediktatoran terbentuk di Jerman Nazi, Italia, Spanyol, dan Portugal, rezim non-demokratis di
Baltik, Balkan, Brasil, Kuba, Cina, dan Jepang.

Jenis-jenis Demokrasi

Dilihat dari cara penyaluran aspirasi rakyat

1. Demokrasi Langsung

Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi yang memberikan kesempatan kepada seluruh
warga negaranya dalam permusyawaratan saat menentukan arah kebijakan umum dari negara
atau undang-undang. Bisa dikatakan demokrasi langsung adalah demokrasi yang bersih karena
rakyat diberikan hak mutlak untuk memberikan aspirasinya.

2. Demokrasi Tidak Langsung

Demokrasi tidak langsung adalah sistem demokrasi yang dijalankan menggunakan sistem
perwakilan.

Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi di mana setiap rakyat memberikan
suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan. Dalam sistem ini, setiap rakyat
mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh
langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung digunakan pada
masa awal terbentuknya demokrasi di Athena di mana ketika terdapat suatu permasalahan
yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya. Di era modern sistem
ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan
mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit. Selain itu, sistem ini
menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki
waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara.

Sejak merdeka hingga hari ini, Indonesia merupakan sebuah Negara yang menerapkan sistem
demokrasi. Hal ini berawal dari adanya demokrasi yang dipimpin oleh Soekarno yang kemudian
dilanjutkan dengan demokrasi Pancasila yang digunakan pada era kepemimpinan Soeharto. Ia
pun menjadi presiden di Indonesia berpuluh puluh tahun. Dan kemudian muncullah demokrasi
yang sebenarnya pada masa turunnya rezim Soeharto pada tahun 1998. Dimulai dengan adanya
pemilu daerah atau presiden yang melibatkan rakyat secara adil dan bersama-sama.
Berlangsungnya demokrasi di Negara ini memang sudah sangat panjang. Dan sudah barang
tentu memperoleh banyak tantangan di dalamnya.Namun, karena bangsa ini adalah bangsa
yang gigih, maka berbagai tantangan yang kemudian menghadang demokrasi dapat
diatasi. Tentu saja tidak salah jika beberapa lembaga penelitian yang terdapat di Amerika
dikenal dengan Freedom House kebetulan memberikan bahwa Indonesia masuk ke dalam
sebuah Negara berkembang yang paling berhasil di dalam menerapkan sistem demokrasi. Dan
di era seperti sekarang ini, demokrasi di Indonesia kebetulan berlangsung pada suatu wilayah
yang baru dan dikenal dengan era digital. Era ini muncul karena adanya perkembangan
teknologi yang amat pesat. Selain itu, juga ditambah dengan perkembangan informasi dan
komunikasi yang tak kalah cepatnya. Dan tentu saja, munculnya era satu ini amat memberikan
dampak untuk seluruh bidang kehidupan manusia, termasuk juga di dalamnya sistem
demokrasi.

Berdasar pada hasil survey yang dipaparkan pada Bloomberg Tv Indonesia bahwa pengguna
media sosial dan juga chatting platform di Negara Indonesia, baik itu yang menggunakan
platform Wa, Line, Path, BBM, Twitter, Facebook dan lain sebagainya mencapai 70 an juga
pengguna. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang luar biasa untuk kehidupan. Pengguna internet
tersebut kemudian bisa memperoleh informasi yang berkembang dengan amat mudah.
Termasuk untuk memperoleh informasi tentang kinerja dari pemerintah yang ada. Akhirnya,
banyak pengguna internet yang kemudian memberikan masukan, kritikan, saran bahkan
hujatan tanpa adanya filter yang memadai. Sesungguhnya semua orang diperbolehkan untuk
berkata, entah itu orang yang pakar atau ahli dalam bidangnya atau orang yang sesungguhnya
bukan ahli bahkan tidak tahu apa-apa. Hal ini sangat wajar terjadi dan masuk ke dalam dampak
era digital yang lebih mengarah kepada kebebasan. Namun, disamping memberikan dampak
kurang baik, era digital sesungguhnya juga memberikan hal positif untuk kehidupan. Dan
menariknya, pengguna media sosial di sini tidak hanya sebatas kawula muda, namun juga
banyak lagi yang lainnya, termasuk jajaran pejabat pemerintah. Bahkan, tak jarang para pejabat
tersebut berbicara atas nama pemerintah dan sebagainya. Dan tidak kalah menarik lagi bahwa
di era digital sebagaimana sekarang ini, banyak pemuda dan pemudi yang mulai menggunakan
hak pilihnya dan tentu saja sudah mengalami peningkatan.dengan memunculkan kebanggaan
tersendiri untuk Indonesia. Sebagai rakyat yang berpengaruh kepada kedaulatan Negara,
mereka memiliki hak yang bukan sembarang baik di dunia maya. Namun, sebaiknya adanya
kemudahan dari alat komunikasi yang ada bisa dijadikan media untuk berbagai kegiatan yang
sifatnya positif. Juga memberikan masukan kepada pemerintah terkait kinerja mereka dengan
bahasa yang santun dan beradab. Demikianlah ulasan tentang pengertian demokrasi untuk
meningkatkan pemahaman kita soal demokrasi. Dengan memahami demokrasi dan berbagai
hal yang berkaitan dengannya secara utuh, maka tentu saja itu bisa memberikan efek dan
dampak positif untuk kita , masyarakat dan kemajuan berbangsa.

Pemerintahan model demikrasi adalah pemerintahan yang bersandarkan pada kedaulatan


rakyat atau bendasarkan kekuasaannya pada pilihan atau kehendak rrakyat malalui mekanisme
pemulihan Umum (pemilu) yang berlangsung secara jujur, bebas, aan, dan adil. Dalam teori
Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara sejak dahulu kala dibagi menjadi dua
yaitu: monarchie dan republik. Untuk menentukan suatu Negara itu berbentuk monarchie dan
republik, dalam Ilmu Negara banyak macam ukuran yang dipakai. Antara lain Jellinek dalam
bukunya yang berjudul Allgemene Staatslehre memakai sebagai kriteria bagaimana
dinayatakan. Jika kehendak Negara itu ditentukan oleh satu orang saja, maka bentuk Negara itu
monarchie dan jika kehendak Negara itu ditentukan oleh orang banyak yang merupakan suatu
majelis, maka bentuk negaranya adalah republik. caranya kehendak negara itu tidak banyak
banyak mengandung kelemahan. Faham Duguit lebih lazim dipakai, yang menggunakan sebagai
kriteria bagaimana caranya kepala Negara itu diangkat. Dalam Droit PendapatJellinek karena ini
penganutnya bukunya yang berjudul Traite de Contitutionel jilid 2, diutarakan jika seorang
kepala negara diangkat berdasarkan hak waris atau keturunan maka bentuk negaranya disebut
monarchie dan Kepala Negaranya disebut raja atau ratu. Jika kepala negara dipilih melalui suatu
pemilihan umum untuk masa jabatan yang ditentukan, maka bentuk negaranya disebut
republik dan Kepala Negaranya adalah seorang Presiden.] de Droit Sama hal nya monarki
republik itu dapat dibagi menjadi:

1) Republik mutlak (absolute)

2)Republik konstitusi

3) Repulik parlemen

Menurut ketentuan yang telah dijelaskan di atas maka negara Indonesia mempunyai bentuk
negara sebagai republik. Hal ini didasarkan atas cara pemilihan presiden, bahkan bukan hanya
oleh majelis melainkan langsung dipilih oleh Rakyat. Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 1 dinyatakan
bahwa negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang bebentuk Republik.

Demokrasi Indonesia di Era Modern

Demokrasi juga dapat dipandang sebgai sebuah fenomena kekuasaan dalam suatu institusi
negara di bidang politik dimana kekuasaan terbesar berada ditangan rakyat, pengaruh
demokrasi di era modern sekarang sangatlah banyak terutama dikalangan mahasiswa
contohnya aktifnya mahasiswa dalam melakukan aksi demo sebagai perwujudan protes,
musyawarah sebagai cara penyelesaian masalah dengan damai dan lainnya. Namun kurangnya
perwujudan demokrasi ini menimbulkan kalimat bahwa adanya hukum yang “tumpul diatas”.
Sehingga terbentuknya berbagai organisasi kemasyarakatan misalnya pemuda pancasila, ikatan
pemuda karya, karang taruna, GMPEKAT IB, Dll.

Demokrasi dan Masyarakat Indonesia

Masyarakat Indonesia umumnya termasuk elit politik yang mengklaim sebagai "pejuang
demokrasi" memiiiki hanya sedikit pengalaman demokrasi yang benar-benar otentik. Kalaupun
Indonesia duiu pemah menerapkan "Demokrasi Terpimpin" di masa Presiden Soekarno, dan
"Demokrasi Pancasila" pada masa Presiden Soeharto, maka pada praktiknya, semua itu agaknya
tidak lebih daripada sekadar"pseudo-demokrasr atau "quasi demokrasf”. Mengalami demokrasi
(experiencing democracy), dengan demikian, merupakan sesuatu yang baru bagi masyarakat
Indonesia umumnya. Karena itu, mengalami demokrasi, kaiau perlu akan melibatkan proses
"trialandeiTof'seper” sering diulang- ulang Nurchoilsh Madjid. Pada batas terlentu, argumen
Nurchoilsh Madjidtentang "trial and error atas demokrasi bisa dipahami.

Pada permulaan pertumbuhannya, demokrasi telah mencakup bebrapa asas dan nilai yang
diwariskan kepadanya dari masa yang lampau, yaitu gagasan mengenai demokrasi dari
kebudayaan Yunani Kuno dan gagasan mengenai kebebasan beragama yang dihasilkan oleh
aliran reformasi serta perangperang agama yang menyusulnya. Sistem demokrasi yang terdapat
di Negara kota Yunani Kuno abad ke-6 sampai abad ke-3 SM merupakan demokrasi langsung,
yaitu suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik
dijalankan secara langsung oleh seluruh warga Negara yang bertindak berdasarkan prosedur
mayoritas.Gagasan demokasi Yunani boleh dikatakan hilang dari muka dunia Barat ketika benua
Eropa memasuki abad pertengahan. Sebelum abad pertengahan berakhir, di Eropa Barat pada
permulaan abad ke-16 muncul Negara-negara nasional dalam bentuk yang modern,
menyebabkan Eropa Barat mengalami beberapa perubahan social dan cultural dalam rangka
mempersiapkan jalan untuk memasuki zaman yang lebih moderndengan keyakinan bahwa akal
dapat memerdekakan diri dari pematasan-pembatasannya. Dua kejadian itu adalah
Renaissance dan Reformasi. Tidak dapat dibantah bahwa demokrasi merupakan as.as dan
system yang paling baik di dalam system politik dan ketatanegaraan. Khazanah pemikiran dan
preformansi politik di berbagai Negara sampai pada satu titik temu tentang ini, yaitu demokrasi
adalah pilihan terbaik dari berbagai pilihan lainnya. Di zaman modern sekarang ini, hampir
semua negara mengklaim menjadi penganut paham demokrasi. Hasil penelitian Amos J. Peaslee
pada tahun 1950, dari 83 UUD Negara-negara yang diperbandingkannya, terdapat 74 negara
yang konstitusinya secara resmi menganut prinsip kedaulatan rakyat (90%). Konsep demokrasi
itu dipraktekkan di seluruh dunia secara berbeda-beda dari satu negara ke negara lain. Setiap
negara dan bahkan setiap orang menerapkan definisi dan kriterianya sendiri-sendiri mengenai
demokrasi. Ia sudah menjadi paradigma dalam bahasa komunikasi dunia mengenai system
pemerintahan dan system politik yang dianggap ideal, meskipun dalam prakteknya setiap orang
menerapkan standar yang berbeda-beda, sesuai kepentingannya masing-masing.

Dalam sistem kedaulatan rakyat, kekuasaan tertinggi dalam suatu negara dianggap berada di
tangan rakyat negara itu sendiri. Demokrasi pertama-tama merupakan gagasan yang
mengandaikan bahwa kekuasaan itu pada hakekatnya berasal dari rakyat, dikelola oleh rakyat,
dan untuk kepentingan seluruh rakyat. Jargon yang kemudian dikembangkan sehubungan
dengan ini adalah “kekuasaan itu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Dalam sistem
participatory democracy, dikembangkan pula tambahan bersama rakyat, sehingga menjadi
“kekuasaan pemerintahan itu berasal dari rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat dan bersama
rakyat”. Artinya, kekuasaan itu pada pokoknya diakui berasal dari rakyat, dan karena itu
rakyatlah yang sebenarnya menentukan dan memberi arah serta yang sesungguhnya
menyelenggarakan kehidupan kenegaraan. Keseluruhan system penyelenggaraan negara pada
dasarnya juga diperuntukan bagi seluruh rakyat itu sendiri. Bahkan negara yang baik diidealkan
pula agar diselenggarakan bersama-sama denganrakyat dalam arti dengan melibatkan
masyarakat dalam arti yang seluas-luasnya.

BAB III

PENUTUP

Setelah mengungkap tentang wajah demokrasi Indonesia sejak masa pasca kemerdekaan
sampai sekarang, pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimana propek demokrasi
Indonesia untuk masa-masa akan datang. Kita mempunyai keyakinan, bahwa demokrasi akan
dapat ditingkatkan kualitas pelaksanaannya di Indonesia. Hasil pembangunan selama lebih dari
tiga dasa warsa terakhir ini, menjadikan masyarakat Indonesia mengalami transformasi sosial
yang sangat fundamental. Proses transformasi sosial tersebut merupakan produk dari
pembangunan nasional yang berlangsung sejak Orde Baru dan Orde Reformasi. Tidak dapat
disangkal bahwa pembangunan nasional telah membawa hasil positif di dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, sekalipun dengan tingkat distribusi yang masih belum baik. Dampak
dari kondisi ini adalah terjadinya tuntutan ke arah kehidupan politik yang lebih demokratis. Hal
ini merupakan suatu yang alami sifatnya.Salah satu indikator dari keberhasilan demokrasi
adalah terjadinya rotasi kekuasaan secara teratur dan damai, tanpa melalui kekerasan. Lewat
Pemilu 1999 dan Pemilu 2004 rotasi itu telah terbukti berjalan mulus. Pemilu 2009 menjadi
batu ujian apakah demokrasi di Indonesia akan semakin menjadi kenyataan.Empat kriteria
pokok praktik politik demokrasi adalah: Pertama, partisipasi politik yang luas dan otonom.
Praktik politik demokrasi pertama-tama mensyaratkan adanya partisipasi politik yang otonom
dari seluruh elemen masyarakat, perseorangan ataupun kelompok. Pembatasan partisipasi
adalah sebuah praktik antidemokrasi. Praktik politik demokrasi juga mensyaratkan adanya
partisipasi politik yang luas, dalam arti tidak ada pembatasan dan eksklusivitas dalam
penentuan sumber-sumber rekruitmen politik dan tidak ada pula eksklusivitas dalam formulasi
kebijakan-kebijakan politik.Kedua, sirkulasi kepemimpinan politik secara efektif dan kompetitif.
Praktik demokrasi mensyaratkan adanya jaminan mekanisme sirkulasi kepemimpinan politik
yang diadakan secara berkala, selektif, kompetitif dan melibatkan keseluruhan elemen
masyarakat dalam prosesnya. Baik keberkalaan, selektivitas maupun sifat kompetitif dari
sirkulasi kepemimpinan politik merupakan kriteria-kriteria operasional yang amat penting.
Namun, kriteria-kriteria tersebut hanya akan memenuhi persyaratan demokrasi apabila
melibatkan semua warga negara dalam keseluruhan prosesnya.Ketiga, kontrol terhadap
kekuasaan yang efektif. Persyaratan praktik demokrasi lain yang tidak kalah pentingnya adalah
adanya kontrol yang efektif terhadap kekuasaan.

DAFTAR PUSTAKA

Mahfud MD, M, 2000, Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia, Studitentang Interaksi Politik dan
Kehidupan Ketatanegaraan,Jakarta, PT.Rineka Cipta.Morgenthou, HJ, 1990, Politik antar
Bangsa, Jakarta , Yayasan Obor Indonesia.

Phicumbritz, “Pengertian Demokrasi”, diakses dari; Pureklolon, Thomas T., “materi kuliah
civics”, Universitas Pelita Harapan, semester genap, 2014.

Suci Wulandari, “Makalah Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani”, diakses dari
http://suciwulandari017.wordpress.com/2013/05/21/makalah-budayademokrasi-menuju-
masyarakat-madani/ pada tanggal 21 Mei 2021.

Affan Gaffar, Demokrasi Politik”, Makalah Seminar “Perkembangan Demokrasi di Indonesia


Sejak 1945” (Jakarta: Widyagraha LIPPI, 1993.

Gunawan Sumodiningrat & Ary Ginanjar Agustian, Mencintai Bangsa dan Negara Pegangan
dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara di Indonesia, (Bogor: PT.Sarana Komunikasi Utama,
2008), hlm. 44.

Zamroni. (2012). Pendidikan demokrasi pada masyarakat multikultural. Gavin Kalam Utama.

Allgemene Staatslehre ,1914. Joeniarto, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara, Jakarta:
PT Bina Aksara, 1984.
Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi
Manusia dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE Uin Syarif Hidayatullah, 2000.

Joeniarto, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1984).

Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi
Manusia dan Masyarakat Madani, (Jakarta: ICCE Uin Syarif Hidayatullah, 2000).

Tim ICCE UIN Jakarta, Op, Cit, Joeniarto, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara, (Jakarta:
PT Bina Aksara, 1984).

Anda mungkin juga menyukai