Oleh :
SITI IS DWI RAHAYU
NIM : 2019012437
1
2022HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG PROPOSAL KTI
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Siti Is Dwi Rahayu, NIM 2019012437 dengan
judul Proposal “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. X DENGAN FOKUS
INTERVENSI PENERAPAN INHALASI SEDERHANA TERHADAP
BERSIHAN JALAN NAFAS DENGAN INFEKSI SALURAN
PERNAPASAN AKUT DI PUSKESMAS TOROH 1”, telah diperiksa dan
disetujui untuk diujikan.
Mengetahui,
Pembimbing Utama Ka. Prodi D III Keperawatan
ii
i
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL KTI
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Siti Is Dwi Rahayu, NIM 2019012437 dengan
judul Proposal “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. X DENGAN FOKUS
INTERVENSI PENERAPAN INHALASI SEDERHANA TERHADAP
BERSIHAN JALAN NAFAS DENGAN INFEKSI SALURAN
PERNAPASAN AKUT DI PUSKESMAS TOROH 1”, telah dipertahankan
didepan dewan penguji pada tangal 2 Agustus 2022.
Dewan Penguji
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
Dekan Falkultas Sain dan Kesehatan Ka. Prodi D III Keperawatan
iii
ii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan proposal KTI ini dengan
judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. X DENGAN FOKUS
INTERVENSI PENERAPAN INHALASI SEDERHANA TERHADAP
BERSIHAN JALAN NAFAS DENGAN INFEKSI SALURAN
PERNAPASAN AKUT DI PUSKESMAS TOROH 1”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal KTI ini penulis banyak
mengalami hambatan dan kesulitan. Oleh karena adanya bantuan, bimbingan, dan
dukungan dari berbagai pihak sehingga proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan. Untuk ini perkenankan penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Ns. Purhadi, M.Kep.Selaku Rektor Universitas An Nuur Purwodadi.
2. Ns. Suryani, M.Kep. Selaku Kepala Fakultas Sains dan Kesehatan
Universitas An Nuur Purwodadi.
3. Ns. Wahyu Riniasih, M.Kep. Selaku Kepala Program Studi DIII
Keperawatan Universitas An Nuur Purwodadi.
4. Ns. Mika Agustiana, M.Kep. Selaku pembimbing dalam penyusunan Tugas
Akhir yang telah membantu memberikan petunjuk dan pengarahan dengan
sabar serta semangat dan dorongan untuk menyelesaikan proposal Karya
Tulis Ilmiah ini.
5. Bapak Ibu dosen Universitas An Nuur Purwodadi yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
6. Kedua orang tua yang saya sayangi dan saya cintai yang selalu mendukung
dan mendoakan saya dalam meraih cita-cita.
7. Sahabat-sahabat saya Mentuls, Dubski, Geghi, Dan Petty yang saya
sayangi dan selalu memberi support, motivasi, semangat serta dukungan
kepada saya.
8. Teman-teman seperjuangan DIII Keperawatan yang saling memberikan
semangat dan motivasi.
9. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believeing in
me, I wanna thank me for doing all this hard work, Iwanna thank me for
iv
iii
having no days off, I wanna thank me for never quitting, for just being me
at all times.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi tercapainya proposal ini yang lebih sempurna di kemudian hari.
Akhir kata penlis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan berperan serta dalam pembuatan proposal ini dari awal sampai
akhir. Semoga allah SWT meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
iv
COVER.............................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG PROPOSAL....................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL KTI.............................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................5
D. Manfaat........................................................................................6
E. Sistematika Penulisan..................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
vi
v
Gambar 2.1 Anatomi Sistem Pernafasan......................................................8
DAFTAR LAMPIRAN
vii
vi
Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Data Kampus
Lampiran 2 Surat Pengambilan Data Dinkes
Lampiran 3 Lembar Hasil Penelitian
Lampiran 4 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5 Lembar Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 6 Hasil Plagiarisme
Lampiran 7 Jadwal Penelitian
Lampiran 8 Lembar Konsul
Lampiran 9 Lembar Oponen
Lampiran 10 SOP Inhalasi Sederhana
Lampiran 11 Jurnal Terapi Inhalasi Sederhana
viii
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
saluran pernapasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad
renik atau bakteri, virus maupun reteksia tanpa tau disertai dengan radang
saluran pernapasan atas secara khas timbul dengan hidung tersumbat dan
terus mengeluarkan sekret dari hidung, sakit tenggorokan dan rasa tidak
nyaman saat menelan, bersin, dan batuk nyaring dan kering adalah gejala
dengan panas disertai salah satu lebih gejala : tenggorokan sakit atau nyeri
telan, pilek, batuk kering atau berdahak. Period prevalani ISPA dihitung
0,29% (151 juta jiwa) dan negara indutri 0,05% (5 juta jiwa). ISPA
1
2
maju. Terdapat 156 juta kasus ISPA dan paling banyak terjadi di India (43
juta), China (21 juta), dan Pakistan (10 juta) serta Bangladesh, Indonesia
dan Nigeria masing-masing 6 juta kasus. Dari semua kasus ISPA yang
2021).
ISPA diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala,
tenggorokan terasa sakit atau nyeri saat menelan, pilek, batuk kering atau
waktu 1 bulan terakhir terdapat lima provinsi dengan ISPA tertinggi adalah
Angka ini masih sangat jauh dari target Standar Pelayanan Minimal (SPM)
pernapasan akut dan 3.793 terjadi pada anak usia 0-14 tahun (Pujiningsih,
2018).
2021 adalah sebanyak 147.644 serta perkiraan kasus balita yang terkena
ISPA sebanyak 5.733 kasus. Menurut data laporan kasus pada Pukesmas
Toroh I, data tahun tahun 2021 memiliki angka kejadian ISPA selalu
setempat. Jumlah penderita ISPA mencapai 283 kasus pada balita usia 1-5
untuk mengatasi sumbatan pada jalan napas yang dialami. Bersihan jalan
napas itu merupakan hal yang penting karena jalan napas merupakan jalan
obat antibiotic, terapi O2, terapi nebulizer dan secara non farmakologis
Menurut jurnal Susi dengan judul efektifitas terapi uap air dan
minyak kayu putih terhadap bersihan jalan nafas anak usia balita 3-5 tahun
dilakukan dengan pemberian obat secara dihirup, obat dapat dihirup untuk
metode alami yang baik dengan uap dan panas (Susi, Dewi, 2020).
5
(Handayani,S.,Immawati,Dewi, 2021).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
keperawatan.
sesak napas.
sederhana.
E. Sistematika Penulisan
proposal KTI.
BAB II
KONSEP TEORI
2018).
bagian atas dan saluran pernafasan bagian bawah. Inveksi ini disebabkan
oleh virus, jamur, dan bakteri. ISPA akan menyerang host, apabila ketahanan
pada anak di bawah lima tahun karena pada kelompok usia ini adalah
Pernafasan
8
9
a. Organ Pernafasan
1. Hidung
selaput lender.
2. Faring
tiga, yaitu:
tengah.
lingual.
3. Laring
4. Trakea
laring yang terbentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari tulang-
oleh otot polos. Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang
2020).
5. Bronkus
a) Bronkiolus
b) Bronkiolus terminalis
c) Bronkiolus respiratori
pertukaran gas.
6. Paru-Paru
Gelembug alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika
kiri, terdiri dari pulmo sinistra lobus superior dan lobus inferior.
(Ester, 2020).
terdapat pula arteri dan vena bronkialis, yang berasal dari aorta,
3. Klasifikasi
paru-paru (alveoli).
4. Manifestasi Klinis
5. Patofisiologi ISPA
tehadap infeksi maupun partikel dan gas yang ada di udara amat
tergantung pada tiga unsur alami yang selalu terdapat pada orang
alveoli, dan antibodi. Infeksi bakteri mudah terjadi pada saluran nafas
lapisan mukosa dan gerak silia adalah asap rokok dan gas SO2
2018).
6. Etiologi
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri,virus dan riketsia.
saluran napas atas yang tidak berfungsi untuk pertukaran gas, termasuk
rongga hidung, faring dan laring, yang dikenal dengan ISPA antara lain pilek,
(Fatmawati, 2018).Patway
ISPA
Mukus dibronkus
Bersihan jalan
meningkat Gangguan
napas tidak
pertukaran gas
efektif
Anoreksia
Intake menurun
Defisit Nutrisi
sembuh sendiri 5-6 hari jika tidak terjadi invasi kuman lainnya.
a. Sinusitis paranasal
tampak lebih besar, nyeri kepala bertambah, rasa nyeri dan nyeri
yang menetap dan rangsang faring yang menetap tanpa sebab yang
b. Penutupan tubaeusthachii
kecil dan bayi dapat disertai suhu badan yang tinggi (hiperpireksia)
penyaluran sekret.
ke syarafpusat (meningitis).
c. Penyebaran infeksi
22
meningitispurulenta.
9. Penatalaksanaan ISPA
a. Non Farmakologis
b. Farmakologis
1. Definisi
a. Pertumbuhan
besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel atau organ yang bisa
2018).
b. Perkembangan
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat
(Suriani, 2018).
1. Faktor Genetik
2. Faktor Lingkungan
anoksia embrio.
meningkat 3-5 cm, pada umur 35-45 tahun tinggi badan labil
kemudian menyusut.
penilaian :
obesitas.
warna diameter (tebal atau tipis), sifat (kriting atau lurus) dan
g. Gigi
Saat erupsi gigi susu, saat tinggal dan erupsi gigi permanen
(Pamungkas, 2019).
reening Test)
a. Pengertian
b. Manfaat
c. Isi DDST
antaranya :
3) Bahasa (Language)
28
d. Prosedur DDST II
1) Motorik kasar
d) Melompat jauh
29
2) Kognitif
kang
e) Makan sendiri
3) Motorik Halus
her sempit
4) Bahasa
1) Motorik kasar
2) Kognitif
a) Sangat mandiri
rang lain
5) Motorik halus
ar
ya
u segitiga
6) Bahasa
1) Motorik kasar
c) Melompat ke atas
2) Kognitif
jawab
3) Motorik halus
aik
4) Bahasa
1. Definisi
33
bekerja lebih cepat dan langsung dan tidak memiliki efek samping
antara lain lebih mudah untuk dilakukan dan biaya lebih terjangkau
(Handayani,S.,Immawati,Dewi, 2021).
kayu putih. Inhalasi aman untuk segala usia, para ahli paru anak
ringan yang baru saja terjadi batuk berdahak, paru-paru basah, batuk
berdahak berat dan lama, batuk kronis atau batuk yang berulang-
2021).
2. Tujuan
(Handayani,S.,Immawati,Dewi, 2021).
3. Indikasi
4. Kontra indikasi
tidak sedang tidur, karena ketika tidur nafas balita menjadi teratur dan
5. Prosedur
b. Langkah-langkah :
1) Tahap Orientasi
a) Mengucapkan salam
b) Memperkenalkan diri
c) Kontrak waktu
2) Tahap kerja
b) Mempersiapkan alat
diberi pengalas
tisu
3) Tahap terminasi
36
b) Rapikan alat
c) Cuci tangan
6. Hasil
D. Konsep Pengkajian
1. Pengkajian
sebagai berikut :
a. Data Umum
pernapasan, pneumonia.
dihindari.
1. Pola Oksigenasi
2. Pola Nutrisi
3. Pola Eliminasi
4. Pola Aktivitas/Bekerja
lingkungan.
7. Pola Berpakaian
pendapat.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe atau dari kepala ke kak
tubuh.
lingkar dada.
wheezing.
m. Kaji musculoskeletal
n. Kaji neurologis
3. Diagnosa Keperawatan
Subjektif (-)
napas).
adekuat.
Subjektif : (dispnea)
Subjektif : (ortopnea)
Subjektif : (dispnea)
metabolism.
Subjektif (-)
ideal).
e. Hipertermi (D.0130)
Subjektif (-)
Subjektif (-)
44
hangat).
4. Fokus Intervensi
1) Ekspektasi
Meningkat.
2) Kriteria hasil
c) Mengi menurun
d) Wheezing menurun
f) Dispnea membaik
g) Ortopnea membaik
i) Sianosis membaik
j) Gelisah membaik
Tindakan
1) Observasi
karakteristik).
2) Terapeutik
putih tersebut
3) Edukasi
menit.
4) Kolaborasi
perlu
adekuat
1) Ekspektasi
Membaik
2) Kriteria hasil
b) Kapasitas meningkat
f) Dipnea menurun
i) Ortopnea menurun
gas.
Tindakan
1) Observasi
2) Terapeutik
pasien
48
3) Edukasi
1) Ekspektasi
Meningkat
2) Kriteria hasil
b) Dispenia menurun
d) Pusing menurun
f) Diaforesis menurun
g) Gelisah menurun
i) PCO2 membaik
j) PO2 membaik
k) Takikardia membaik
l) pH arteri membaik
49
m)Sianosis membaik
gas
Tindakan
1) Observasi
2) Terapeutik
3) Edukasi
kebutuhan metabolisme.
1) Ekspektasi
Membaik
2) Kriteria hasil
meningkat
meningkat
meningkat
meningkat
51
meningkat
kesehatan meningkat
l) Sariawan menurun
n) Diare menurun
seimbang.
Tindakan
1) Observasi
2) Terapeutik
makanan)
3) Edukasi
4) Kolaborasi
5. Hipertermia (D.0130)
53
normal.
1) Ekspektasi
Membaik
2) Kriteria hasil
a) Menggigil menurun
c) Kejang menurun
e) Pucat menurun
f) Takikardi menurun
g) Takipnea menurun
h) Hipoksia menurun
m)Ventilasi membaik
Tindakan
1) Observasi
2) Terapeutik
3) Edukasi
perlu
5. Implementasi
duduk yang nyaman untuk klien, beri perlak pengalas, tempatkan kom
6. Evaluasi
perbandingan 2-3 tetes kayu putih untuk 1 gelas air hangat 2 kali
sehari pagi hari setelah bangun tidur dan sebelum tidur pada malam
hari.
E. Metodologi
(hidayat, 2019).
yang berbeda taraf. Cara pengambilan data variabel bebas dan variabel
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pasien anak dengan usia balita 3-5
mengalami ISPA.
4. Fokus Studi
pasien anak yang mengalami ISPA dengan batasan usia 3-5 tahun
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan antara lain : TTV set
inhalasi.
a. Data Primer
b. Data sekunder
jurnal, web, dan lain sebagainya. Data yang diperoleh dari data
58
sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber yang tidak langsung
7. Etika Penelitian
a. Informed Consent
responden.
b. Anonymity
c. Confidentiality
DAFTAR PUSTAKA
Ester. (2020). Rpl angkatan iii jurusan keperawaatan poltekes kemenkes kendari
2020.
Halimah. (2019). Kondisi lingkungan rumah pada balita penderita infeksi saluran
pernapasan (ispa) didesa teke kecamatan palibelo kabupaten Bima.
60
Kunci, K., Nafas, B. J., Sederhana, I., & Putih, M. K. (2022). Jurnal Cendikia
Muda Volume 2 , Nomor 1 , Maret 2022 ISSN 2807-3649 APPLICATION OF
SIMPLE INHALATION USING WHITE WOOD OIL TO IMPROVE
Yustiawan , Penerapan Inhalasi … PENDAHULUAN ISPA merupakan
61
singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang berarti ma. 2, 147–
155.
Padila, P., Andari, F.N., & Andri, J. (2019). Hasil Skrining Perkembangan Anak
Usia Toddler antara DDST dengan SDIDTK. Jurnal Keperawatan Silampari,
3 (1), 244-256.
Susi, Dewi, P. (2020). Efektifitas Terapi Uap Air Dan Minyak Kayu Putih
Terhadap Bersihan Jalan Nafas Anak Usia Balita 3-5 Tahun Pada Penderita
Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Kelurahan Garageh Bukittinggi.
(Responden)
Keterangan:
*coret yang tidak perlu
Lampiran 5
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth. Calon Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
Saya bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi DIII
Keperawatan Universitas An Nuur :
Nama : Siti Is Dwi Rahayu
NIM : 2019012437
Prodi : Program Studi DIII Keperawatan
Alamat : Sale Klopoduwur Rt 01/Rw 04, Banjarejo-Blora
Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Asuhan Keperawatan
Pada An. X Dengan Fokus Intervensi Penerapan Inhalasi Sederhana Terhadap
Bersihan Jalan Nafas Dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Di Puskesmas
Toroh 1”.
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi Bapak/ Ibu
sebagai responden, kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Jika Bapak/ Ibu tidak bersedia
untuk menjadi responden, maka diperbolehkan untuk tidak ikut berpartisipasi
dalam penelitian ini. Apabila selama pengambilan data terdapat hal-hal yang tidak
diinginkan maka Bapak/ Ibu berhak untuk mengundurkan diri. Apabila Bapak/ Ibu
menyetujui, maka saya mohon kesediaannya untuk menandatangani lembar
persetujuan untuk menjadi responden penelitian ini.
Purwodadi, 2 Agustus 2022
Hormat Saya,
Lampiran 7
JADWAL PENELITIAN
Bulan
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
1 Pengajuan Tema
3 Studi pendahuluan
4 Penyusunan proposal
5 Ujian Proposal
6 Revisi ujian proposal
7 Perijinan penelitian
8 Pengambilan data
9 Penyusunan laporan hasil
10 Sidang KTI
11 Pengumpulan dokumen
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10