Proposal Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Kelulusan Diploma III Keperawatan Uniersitas An Nuur
Oleh :
ANIF INAROTUL ULYA
NIM : 2019012406
i
HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG PROPOSAL KTI
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Anif Inarotul Ulya, NIM 2019012406 dengan
judul Proposal “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. X DENGAN
FOKUS INTERVENSI PENERAPAN FISIOTERAPI DADA TERHADAP
BERSIHAN JALAN NAFAS DENGAN ISPA DI PUSKESMAS
KARANGRAYUNG 1”, telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
Mengetahui,
Pembimbing Utama Ka. Prodi D III Keperawatan
ii
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Anif Inarotul Ulya, NIM 2019012406 dengan
judul Proposal “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. X DENGAN
FOKUS INTERVENSI PENERAPAN FISIOTERAPI DADA TERHADAP
BERSIHAN JALAN NAFAS DENGAN ISPA DI PUSKESMAS
KARANGRAYUNG 1”, telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tangal
11 Juli 2022.
Dewan Penguji
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
Dekan Falkultas Sain dan Kesehatan Ka. Prodi D III Keperawatan
KATA PENGANTAR
iii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan proposal KTI ini dengan
judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. X DENGAN FOKUS
INTERVENSI PENERAPAN FISIOTERAPI DADA TERHADAP
BERSIHAN JALAN NAFAS DENGAN ISPA DI PUSKESMAS
KARANGRAYUNG 1”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal KTI ini penulis banyak
mengalami hambatan dan kesulitan. Oleh karena adanya bantuan, bimbingan, dan
dukungan dari berbagai pihak sehingga proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan. Untuk ini perkenankan penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Ns. Purhadi,S.Kep.,M.Kep.Selaku Rektor Universitas An Nuur Purwodadi.
2. Ns. Suryani,S.Kep.,M.Kep. Selaku Kepala Fakultas Sains dan Kesehatan
Universitas An Nuur Purwodadi.
3. Ns. Wahyu Riniasih,S.Kep.,M.Kep. Selaku Kepala Program Studi DIII
Keperawatan Universitas An Nuur Purwodadi.
4. Ns. Meity MulyaS.S.Kep.,M.Kes. Selaku pembimbing dalam penyusunan
Tugas Akhir yang telah membantu memberikan petunjuk dan pengarahan
dengan sabar serta semangat dan dorongan untuk menyelesaikan proposal
Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Bapak Ibu dosen Universitas An Nuur Purwodadi yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
6. Kedua orang tua yang saya sayangi dan saya cintai yang selalu mendukung
dan mendoakan saya dalam meraih cita-cita.
7. Kakak dan dedek yang saya sayangi yang selalu memberi support dan
semangat kepada saya.
8. Sahabat-sahabat saya Dubski, Sitay, Geghi, Petty, dan Bella yang saya
sayangi dan selalu memberi support, motivasi, semangat serta dukungan
kepada saya.
9. Teman-teman seperjuangan DIII Keperawatan yang saling memberikan
semangat dan motivasi.
10. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believeing in
iv
me, I wanna thank me for doing all this hard work, Iwanna thank me for
having no days off, I wanna thank me for never quitting, for just being me
at all times.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi tercapainya proposal ini yang lebih sempurna di kemudian hari.
Akhir kata penlis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan berperan serta dalam pembuatan proposal ini dari awal sampai
akhir. Semoga allah SWT meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
v
COVER............................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG PROPOSAL.................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL KTI............................................. iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah.......................................... 4
D. Manfaat........................................................................................ 5
E. Sistematika Penulisan.................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 2.1 Fisiologi Sistem Pernafasan.....................................................8
DAFTAR LAMPIRAN
vii
Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Data Kampus
Lampiran 2 Surat Pengambilan Data Dinkes
Lampiran 3 Lembar Hasil Penelitian
Lampiran 4 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5 Lembar Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 6 Hasil Plagiarisme
Lampiran 7 Jadwal Penelitian
Lampiran 8 Lembar Konsul
Lampiran 9 Lembar Oponen
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kasus gangguan pernapasan yang terjadi pada anak bersifat ringan, akan
disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri yang melibatkan organ saluran
Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam sampai
tubuh anak masih rendah. Kejadian batuk pilek pada balita di Indonesia
1
2
dapat ditularkan melalui air ludah, bersin, dan udara pernapasan yang
virus dan sering terjadi pada semua golongan umur, tetapi ISPA yang
terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan lingkungan yang tidak bersih
13 juta anak balita meninggal setiap tahun dan sebagian besar kematian
Sudan 1,5%), dan Nepal (0,3%). ISPA merupakan salah satu penyebab
utama kematian dengan membunuh kurang lebih 4 juta dari 13 juta anak
balita setiap tahun. Ketua Unit Kerja Koordinasi Respiratory Ikatan Dokter
WHO melaporkan hampir enam juta anak balita meninggal dunia dan 16%
dari jumlah tersebut disebabkan oleh ISPA (Putra & Wulandari, 2019).
2021 adalah sebanyak 141.644 serta perkiraan kasus balita yang terkena
ISPA sebanyak 5.733 kasus. Menurut data laporan kasus pada Puskesmas
setempat. Jumlah penderita ISPA mencapai 290 kasus pada balita usia 1-5
dahak atau sputum yang jika menumpuk dapat membuat pernapasan tidak
ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu dengan tujuan
pasein ISPA.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
keperawatan.
ISPA.
akan datang.
oleh mahasiswa.
6
E. Sistematika Penulisan
KTI.
penelitian.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
saluran pernapasan atas atau bawah yang disebabkan oleh virus atau
yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, tanpa atau
7
8
a. Rongga hidung
2021).
b. Laring
Saat kita bernafas, udara akan melewatu dua pita suara yang
c. Faring
d. Trakhea
e. Paru-paru
f. Pleura
g. Bronkiolus
h. Alveolus
3. Klasifikasi
telinga (otomatismedia).
4. Etiologi
gas, termasuk rongga hidung, faring dan laring, yang dikenal dengan
5. Patofisiologi
Tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan
sebelumnya rendah.
maupunpartikel dan gas yang ada di udara amat tergantung pada tiga
unsur alamiyang selalu terdapat pada orang sehat yaitu keutuhan epitel
bakteri mudah terjadi pada saluran nafas yang sel-sel epitel mukosanya
telah rusak akiba tinfeksi yang terdahulu. Selain hal itu,hal-hal yang
6. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala ISPA sesuai dengan anatomi saluran pernafasan yang
terserang yaitu:
7. Komplikasi
sendiri 5-6 hari jika tidak terjadi invasi kuman lainnya. Komplikasi
a. Sinusitisparanasal
tampak lebih besar, nyeri kepala bertambah, rasa nyeri dan nyeri
b. Penutupan tubaeusthachii
anak adalah:
penyaluran sekret.
ke syarafpusat (meningitis).
b. Penyebaran infeksi
meningitispurulenta.
8. Penatalaksanaan
a. Non Farmakologis
b. Farmakologis
pasien ini dengan dosis 1 respul/8 jam. Hal ini sudah sesuai
c. Asuhan keperawatan
1) Mengistirahatkan pasien
1. Definisi
Istilah tumbuh kembang pada anak adalah terdiri dari dua hal yang
karena fisik saja melainkan juga ukuran dan struktur organ tubuh serta
et al., 2018).
dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Tinggi badan, Berat
pola yang teratur dan dapat ditunjukkan sebagai hasil dari proses
tidur bayi, merangkai satu kalimat yang terdiri dari dua kata ataupun
(Sutarto, 2019).]
k sebagai berikut :
berikut
sa akil balik.
organ-organ.
ercapai.
ebut sefalokaudal (dari ujung kepala hingga ujung kaki) serta pro
Remaja meliputi :
21
a. Masa prenatal
2) Masa remaja :
a. Faktor herediter
hitam.
b. Faktor lingkungan
1) Pengaruh prenatal
3) Nutrisi
pencegahan.
Posisi nak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah, atau
ada saudara yang lain. Anak tengah diantara anak tertua dan
24
c. Faktor internal
berikut :
1) Kecerdasan
2) Emosi
5. Tes DDST
a. Pengertian
2019).
b. Manfaat
c. Isi DDST
diantaranya :
26
3) Bahasa (Language)
wajah.
d. Prosedur DDST II
1) Motorik kasar
d) Melompat jauh
2) Kognitif
belakang
e) Makan sendiri
3) Motorik Halus
berleher sempit
4) Bahasa
1) Motorik kasar
2) Kognitif
a) Sangat mandiri
orang lain
3) Motorik halus
gambar
talinya
atau segitiga
4) Bahasa
1) Motorik kasar
c) Melompat ke atas
2) Kognitif
bertanggung jawab
3) Motorik halus
baik
4) Bahasa
anak yaitu tahap rajin dan rendah diri terjadi pada umur 6-12 tahun
suatu yang diinginkan atau prestasinya. Sehingga anak pada usia ini
rajin dalam melakukan suatu hal akan tetapi apabila harapan anak ini
inferioritas.
(Krismawati, 2018)
Dalam tahap ini, anak akan belajar bahwa dirinya memiliki kontrol
bahwa apabila anak tidak berhasil melewati fase ini, maka anak
33
tahap selanjutnya.
tahapan ini akan membuat sang anak takut mengambil inisiatif atau
Pada tahap ini, terjadi perubahan pada fisik dan jiwa di masa
34
teman sebaya tinggi. Apabila anak tidak sukses pada fase ini, maka
sebaliknya.
tahun)
balasan dari apa yang telah dunia berikan untuk dirinya, juga
krisis pada masa ini maka ketrampilan ego yang dimiliki adalah
tahun ke atas)
Pada tahap usia lanjut ini, mereka juga dapat mengingat kembali
ke masa lalu itu terasa menyenangkan dan pencarian saat ini adalah
1. Definisi
nafas tidak efektif adalah batuk, dispnea, gelisah suara nafas abnormal
(Hidayatin, 2019)
36
a. Postural drainage
hari(Worjodiarjo, 2018).
b. Perkusi
Teknik ini berupa tepukan yang ritmis dan terah ke bagian paru,
dahak yang lengket pada dinding saluran napas dapat terlepas dan
semua kondisi paru boleh diberikan tapotemen / perkusi ada hal hal
(Worjodiarjo, 2018).
c. Vibrasi
2018).
sebanyak 2 kali secara berturut turut tanpa ada jeda (dalam satu
dan batuk yang kedua ntuk mengeluarkan mukus dari paru paru.
Saat keluar dahak jangan lupa tutuplah mulut dengan sapu tangan /
2. Tujuan
3. Prosedur
handscrub.
b. Langkah-langkah :
b) Mencuci tangan
2) Tahap Orientasi
keluarga/pasien
3) Tahap kerja
a) Mencuci tangan
c) Memasang alas/perlak
k) Mencuci tangan
4) Tahap terminasi
d) Membereskan alat
e) Mencuci tangan
4. Hasil
1. Pengkajian
a. Data Umum
pernapasan, pneumonia.
8) Riwayat sosial
penyakit infeksi.
2) Pola nutrisi
klinis), D (Diit).
3) Pola eliminasi
sirkulasi).
43
6) Pola persepsi
berlebihan.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe atau dari kepala ke kaki.
c. Kaji tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, lingkar kepala, dan
lingkar dada.
wheezing.
m. Kaji musculoskeletal
n. Kaji neurologis
3. Pemeriksaan perkembangan
a. Tes DDST
3) Bahasa (language)
psikososial anak yaitu tahap rajin dan rendah diri terjadi pada
Erikson :
4. Pemeriksaan Penunjang
b. Roetgen
maksilaris
etmodalis
dilakukan.
sinus yang sakit (akan terlihat lebih suram daripada yang sehat)
49
5. Pathway
Invasi kuman
Korteks cemas
Merangsang mekanisme
serebri
pertahanan tubuh terhadap
hospitalisasi
adanya mikroorganisme
Nyeri
Perubahan
Penumpukan sekresi mucus proses
Ketidakefektifa
pada jalan napas keluarga
n pola napas
Intoleransi
aktivitas
6. Diagnosa Keperawatan
ventilasi adekuat.
c. Hipertermi (D.0130)
sehari-hari.
patogenik .
7. Fokus Intervensi
ISPA meliputi :
a. Ekspektasi
Meningkat.
b. Kriteria hasil
c) Mengi menurun
d) Wheezing menurun
f) Dispnea membaik
g) Ortopnea membaik
i) Sianosis membaik
j) Gelisah membaik
Tindakan
1) Observasi
baring lama.
berlebihan
2) Terapeutik
makan
3) Edukasi
adekuat
1) Ekspektasi
Membaik
2) Kriteria hasil
b) Kapasitas meningkat
f) Dipnea menurun
i) Ortopnea menurun
gas.
Tindakan
1) Observasi
2) Terapeutik
pasien
3) Edukasi
3. Hipertermia (D.0130)
rentang normal.
1) Ekspektasi
Membaik
2) Kriteria hasil
a) Menggigil menurun
c) Kejang menurun
e) Pucat menurun
f) Takikardi menurun
g) Takipnea menurun
h) Hipoksia menurun
m) Ventilasi membaik
Tindakan
1) Observasi
2) Terapeutik
3) Edukasi
perlu
membutuhkan tenaga.
1) Ekspektasi
Meningkat
2) Kriteria hasil
meningkat
n) Sianosis menurun
proses pemulihan.
Tindakan
1) Observasi
kelelahan
2) Terapeutik
3) Edukasi
4) Kolaborasi
asupan makanan.
informasi
1) Ekspektasi
Menurun
2) Kriteria hasil
d) Demam menurun
e) Kemerahan menurun
f) Nyeri menurun
g) Bengkak menurun
h) Vesikel menurun
Tindakan
1) Observasi
pelayanan kesehatan
2) Terapeutik
3) Edukasi
Rabies, tetanus)
dan konstan.
62
1) Ekspektasi
Menurun
2) Kriteria hasil
b) Meringis menurun
d) Gelisah menurun
j) Mual menurun
k) Muntah menurun
p) Fokus membaik
r) Perilaku membaik
Tindakan
1) Observasi
nyeri
2) Terapeutik
hangat/dingin.
3) Edukasi
8. Implementasi
9. Evaluasi
sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan
a. Evaluasi Formatif
b. Evaluasi Sumatif
E. Metodologi
(hidayat, 2019).
yang berbeda taraf. Cara pengambilan data variabel bebas dan variabel
2. Subjek Penelitian
ISPA.
mengalami ISPA.
67
4. Fokus Studi
pasien anak yang mengalami ISPA dengan batasan usia 1-15 tahun
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan antara lain : TTV set
a. Data Primer
cara tanya jawab secara tatap muka antara peneliti dengan pasien
sebagainya.
b. Data sekunder
jurnal, web, dan lain sebagainya. Data yang diperoleh dari data
sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber yang tidak langsung
7. Etika Penelitian
a. Informed Consent
responden.
b. Anonymity
responden.
c. Confidentiality
peneliti.
70
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.5281/zenodo.3552008
Novikasari, L., Safaat, I., & Furqoni, P. D. (2021). Pengabdian Terhadap
Masyarakat Pada Balita Menderita ISPA Menggunakan Terapi
Komplementer Fisiotrapi Dada. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada
Masyarakat (Pkm), 4(2), 464–469. https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i2.2833
70
Padila, P., Andari, F. N., & Andri, J. (2019). Hasil Skrining Perkembangan Anak
Usia Toddler antara DDST dengan SDIDTK. Jurnal Keperawatan Silampari,
3(1), 244–256. https://doi.org/10.31539/jks.v3i1.809
Pamungkas, A. Y. (2019). Asuhan keperawatan anak pada An.I dengan diagnosa
medis Dengue Haemoragic fever di Ruang Rawat Inap Anggrek RSUD
Soedjati soemodiardjo purwodadi. Universitas An Nuur Purwodadi.
Pangesti, N. A., & Setyaningrum, R. (2020). Penerapan Teknik Fisioterapi Dada
Terhadap Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Dengan
Penyakit Sistem Pernafasan. MOTORIK Journal Kesehatan
SekolahTinggiIlmuKesehatanMuhammadiyahKlaten, 15(2), 55–60.
http://ejournal.stikesmukla.ac.id/index.php/motor/article/view/63
Pitriani. (2020). Dasar Kesehatan Lingkungan.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik (1st ed.). DPP PPNI.
PPNI. (2018a). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed.). DPP PPNI.
PPNI. (2018b). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan (1st ed.). DPP PPNI.
Putra, Y., & Wulandari, S. S. (2019). Faktor Penyebab Kejadian Ispa. Jurnal
Kesehatan, 10(1), 37. https://doi.org/10.35730/jk.v10i1.378
Sabila, I., Nusri, T. M., Fitriani, D., & Pinilih, A. (2021). Hubungan Lingkungan
Fisik Rumah Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita
di Puskesmas Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2020.
Http://Ejournal2.Litbang.Kemkes.Go.Id/Index.Php/Spirakel/Article/View/
4668, 13(1), 1–9.
Supartini. (2018). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. In Jakarta. EGC.
Suriani, Y. (2018). Asuhan Keperawatan Pada An.R Dengan Gangguan ISPA
(Infeksi Saluran Pernapasan Akut) Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Haji
Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. Pogram Studi
Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang,
13–17.
Sutarto. (2019). Lingkungan Pendidikan dalam Perspektif Al Quran Dan
Implikasinya Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak. Edukasi
Islami, 08(02), 287–308.
72
(Responden)
Keterangan:
*coret yang tidak perlu
Lampiran 5
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth. Calon Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
Saya bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi DIII
Keperawatan Universitas An Nuur :
Nama : Anif Inarotul Ulya
NIM : 2019012406
Prodi : Program Studi DIII Keperawatan
Alamat : Plosorejo Rt 08/Rw 03, Godong-Grobogan
Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Asuhan Keperawatan
Pada An. X Dengan Fokus Intervensi Penerapan Fisioterapi Dada Terhadap
Bersihan Jalan Nafas Dengan Ispa Di Puskesmas Karangrayung 1”.
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi Bapak/ Ibu
sebagai responden, kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Jika Bapak/ Ibu tidak bersedia
untuk menjadi responden, maka diperbolehkan untuk tidak ikut berpartisipasi
dalam penelitian ini. Apabila selama pengambilan data terdapat hal-hal yang tidak
diinginkan maka Bapak/ Ibu berhak untuk mengundurkan diri. Apabila Bapak/
Ibu menyetujui, maka saya mohon kesediaannya untuk menandatangani lembar
persetujuan untuk menjadi responden penelitian ini.
Hormat Saya,
Lampiran 7
JADWAL PENELITIAN
Bulan
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
1 Pengajuan Tema
3 Studi pendahuluan
4 Penyusunan proposal
5 Ujian Proposal
7 Perijinan penelitian
8 Pengambilan data
10 Sidang KTI
11 Pengumpulan dokumen
Lampiran 8
Lampiran 9