PROPOSAL PENELITIAN
ISUKRI
19312034
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan
ISUKRI
19312034
PROPOSAL
ISUKRI
19312034
Pembimbing
Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
STIKes Payung Negeri Pekanbaru
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa proposal penelitian yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya
sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa proposal penelitian ini
adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya
tersebut.
Isukri
NIM. 19312034
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat yang telah
dilimpahkannya Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Proposal ini, yang
diajukan guna melengkapi dan memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
sarjana keperawatan STIKes Payung Negeri dengan judul “Hubungan Tingkat
Kecemasan Pasien Asma Terhadap Kejadian Covid-19 di Lingkungan Kelurahan
Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rohil”.
Dalam penyelesaian menyelesaikan Proposal ini penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini perkenankanlah
peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu DR. Deswinda, S.Kep, Ns, M. Kes selaku ketua STIKes Payung Negeri
Pekanbaru.
2. Ibu Ns. Sri Yanti, M.Kep, Sp. Kep. MB, selaku ketua Prodi S1 Keperawatan
STIKes Payung Negeri Pekanbaru.
3. Ibu Ns, Yureya Nita, M.Kep. selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, dan masukan dalam menyelesaikan tugas.
4. Seluruh Staf Dosen beserta Karyawan dan karyawati STIKes Payung Negeri
Pekanbaru yang telah banyak memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada
peneliti selama mengikuti pendidikan di STIKes Payung Negeri Pekanbaru.
5. Teristimewa ucapan terimakasih kepada kedua orang tua tercinta yang selalu
memberikan dukungan, motivasi dan doa yang tiada henti kepada saya.
6. Teman-teman seperjuangan yang telah menjadi rekan selama di STIKes Payung
Negeri.
7. Tak lupa pula terima kasih untuk sahabat sekaligus teman-teman sekelas saya
selama saya menempuh perkuliahan ini yang senantiasa membantu,
memberikan semangat, serta mendoakan saya setiap harinya
.
v
Semoga Allah SWT selalu memberikan berkah dan karunianya kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis, Aamiin
ya rabbal „alamin. Harapan peneliti semoga pembaca dapat memberikan kritikan
yang sifatnya membangun guna lebih sempurnanya proposal ini.
Akhir kata semoga Proposal ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu keperawatan.
Isukri
1931203
iv
DAFTAR ISI
SAMPUL LUAR................................................................................................i
SAMPUL DALAM............................................................................................ii
HALAM PERSETUJUAN...............................................................................iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN……………................iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................v
DAFTAR ISI .....................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan penelitian..........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................6
viii
DAFTAR SKEMA
ix
DAFTAR TABEL
x
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Semakin maraknya penyebaran covid-19 di seluruh dunia khususnya
di Indonesia menyebabkan meningkatnya tingkat kecemasan diberbagai
kalangan, apalagi yang menderita penyakit di beberapa ssistem tubuh,
salah satunya di sistem pernafasan yakni asma. Padatnya penduduk
Indonesia menyebabkan semakin cepatnya penyebaran virus corona,
ditambah lagi kecamatan tanah putih ini merupakan salah satu daerah
yang menghubungkan kota pekanbaru dan kabupaten rohil, sehingga
tingkatt kecemasan didaerah ini cukup menghawatirkan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Hubungan Tingkat Kecemasan Pasien Asma terhadap Kejadian
Covid-19 di Lingkungan Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah
Putih Kabupaten Rohil.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien asma di kelurahan
sedinginan kecamatan tanah putih kabupaten rohil.
b. Untuk mengetahui gambaran kejadian covid 19 di lingkungan
kelurahan sedinginan kecamatan tanah putih kabupaten rohil
c. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat
kecemasan pasien asma terhadap kejadian covid-19.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dijadikan sebagai tambahan informasi mengenai masalah-masalah
yang berhubungan terhadap pasien asma dengan kejadian covid 19 di
lingkungan kelurahan sedinginan.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan bagi institusi kesehatan khusunya bidang keperawatan,
penelitian ini dapat menjadi masukan ataupun referensi pembelajaran
yang berhubungan dengan pasien asma dan kejadian covid-19.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan atau sumber untuk penelitian selanjutnya, dan
mendorong bagi yang berkepentingan untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
4. Bagi Responden
Diharapkan penelitian ini dapat membantu subjek dalam memberikan
pemahaman baru tentang hubungan tingkat kecemasan pasien asma
terhadapat kejadian covid-19.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Konsep Kecemasan
a. Definisi Kecemasan
Ansietas dapat diartikan sebagai suatu respon perasaan yang tidak
terkendali. Ansietas adalah respon terhadap ancaman yang sumbernya
tidak diketahui, internal, dan samar-samar. Ansietas berbeda dengan rasa
takut, yang merupakan respon dari suatu ancaman yang asalnya
diketahui, eksternal, jelas, atau bukan bersifat konflik (Murwani, 2009).
Ansietas merupakan keadaan emosi dan pengalaman subyektif
individu. Keduanya adalah energi dan tidak dapat diamati secara
langsung. Seorang perawat menilai pasien ansietas berdasarkan perilaku
tertentu. Penting untuk diingat bahwa ansietas adalah bagian dari
kehidupan sehari-hari. Ansietas adalah dasar kondisi manusia dan
memberikan peringatan berharga. Bahkan, kapasitas untuk menjadi
ansietas diperlukan untuk bertahan hidup. Selain itu, seseorang dapat
tumbuh dari ansietas jika seseorang berhasil berhadapan, berkaitan
dengan, dan belajar dari menciptakan pengalaman ansietas (Stuart, 2016).
b. Respon Ansietas dan Gangguan Ansietas
Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup,
tetapi tingkat ansietasnya yang parah tidak berjalan sejalan dengan
kehidupan. Adapun tingkat ansietas menurut (Murwani, 2009):
1. Ansietas ringan
Adalah berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan
seharihari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan
9
10
.
RENTANG RESPONS ANSIETAS
2. Respons maladaptif
terlarang.
e. Penatalaksanaan kecemasan
1. Farmakologi, (Depkes RI, 2008)
a. Antiansietas
1) Golongan Benzodiazepam
13
2)
Buspiron b.
Antidepresi
Golongan Serotonin Norepinephrin Reuptake Inhibitors
(SNRI). Pengobatan yang paling efektif untuk pasien dengan
kecemasan menyeluruh adalah pengobatan yang
mengkombinasikan psikoterapi dan farmakoterapi. Pengobatan
mungkin memerlukan cukup banyak waktu bagi klinisi yang
terlibat (Mansjoer, 2010)
2.
Nonfarmakolo
gi a.
Distraksi
Merupakan metode menghilangkan kecemasan dengan cara
mengalihkan perhatian pada hal-hal lain sehingga pasien
akan lupa terhadap cemas yang dialami. Stimulus sensori yang
menyenangkan menyebabkan pelepasan endorfin yag bisa
menghambat stimulus cemas yang mengakibatkan lebih sedikit
stimuli cemas yang ditransmisikan ke otak, sehingga dapat
menurunkan hormon-hormon stresor, mengaktifkan hormon
endorfin alami, meningkatkan perasaaan rileks, dan mengalihkan
perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem
kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta
memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan
aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih lambat
tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi,
pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih
baik (Potter & Perry, 2010) (Potter & Perry, 2010).
2. Konsep Asma
a. Definisi Asma
14
b. Etiologi
Penyebab awal terjadinya inflamasi saluran pernapasan
pada penderita asma belum diketahui mekanismenya (Soedarto, 2012).
Terdapat berbagai keadaan yang memicu terjadinya serangan
asma, diantara lain:
1. Kegiatan fisik (exercise)
15
adalah salah satu gejala awal dari asma. Kemudian sesak nafas
parah dengan ekspirasi memanjang disertai wheezing (di apeks dan
hilus). Gejala utama yang sering muncul adalah dipsnea, batuk dan
mengi. Mengi sering dianggap sebagai salah satu gejala yang harus ada
bila serangan asma muncul.
d. Patofisiologi
3. Asma campuran
Asma campuran merupakan gabungan dari dua jenis asma
yang telah disebutkan sebelumnya dan asma ini paling umum
terjadi.
f. Pemeriksaan Diagnostik
Berdasarkan gejala klinis dan keluhan penderita, diagnosis asma
dapat ditegakkan. Riwayat adanya asma dalam keluarga dan adanya
benda-benda yang dapat memicu terjadinya reaksi asma penderita
memperkuat dugaan penyakit asma. Pemeriksaan spinometri hanya dapat
dilakukan pada penderita berumur di atas 5 tahun. Jika pemeriksaan
spinometri hasilnya baik, perlu dilakukan beberapa pemeriksaan untuk
menetapkan penyebab asma, yaitu: (Soedarto, 2012)
1. Uji alergi untuk menentukan bahan alergen pemicu asma
2. Pemeriksaan pernapasan dengan peak flow meter setiap hari selama
1-2 minggu
3. Uji fungsi pernapasan waktu melakukan kegiatan fisik
4. Pemeriksaan untuk mengetahui adanya gastroesophageal reflux
disease
5. Pemeriksaan untuk mengetahui adanya penyakit sinus
6. Pemeriksaan Sinar-X thorax dan elektrokardiogram untuk
menemukan penyakit paru, jantung, atau adanya benda asing
pada jalan napas penderita
g. Penatalaksanaan
Prinsip umum dalam pengobatan saat terjadi serangan asma
antara lain :
1. Menghilangkan obstruksi jalan nafas
2. Mengenali dan menghindarkan faktor yang dapat
menimbulkan serangan asma
19
3. Konsep Covid-19
a. Definisi Covid-19
c. Manifestasi Klinis
d. Penegakkan Diagnosis
4. Kasus Probable
Pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk
covid- 19 tetapi inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan
atau seseorang dengan hasil konfirmasi positif pan-
coronavirus atau beta coronavirus.
5. Kasus Terkonfirmasi
Seseorang yang secara laboratorium terkonfirmasi
covid-19.
e. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan radiologi : foto toraks, CT-scan toraks, USG
toraks. Pada pencitraan dapat menunjukkan: opasitas bilateral,
konsolidasi subsegmental, lobar atau kolaps paru atau nodul,
tampilan groundglass.
b) Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah
c) Saluran napas atas dengan swab tenggorok (nasofaring dan
orofaring). Salarunan napas abwah (Sputum, bilasan bronkus,
BAL, bila menggunkanan endotrakeal tube dapat berupa aspirat
endotrakeal.
d) Bronkoskopi
e) Fungsi pleura sesuai kondisi
f) Pemeriksaan kimia darah
g) Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran
napas (sputum, bilasan bronkus, cairan pleura) dan darah. Kultur
24
B. Penelitian Terkait
1. Berdasarkan penelitian (Izma daud & Alfian, 2017) dengan judul
“Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kejadian Asma Pada Pasien
Asma Bronkial” Hasil penelitian menggunakan desain anlitik dan
pendekatan cross secsational, alat pengumpulan data berupa kuesioner.
Didapatkan hasil ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan
kejadian asma di wilayah kerja puskesmas kuin raya banjarmasin
dengan kekuatan korelasi sangat kuat (p value = 0,000 < α 0,05 dan
nilai r = 0,780).
2. Berdasarkan hasil penelitian dari (Dhona Anggreni & safitri, 2020)
dengan judul „‟Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Covid - 19
Dengan Kepatuhan Dalam Menerapkan Protokol Kesehatan Di Masa
New Normal‟‟. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik
dengan rancang bangun cross sectional. Metode ini dilakukam dengan
111 orang sampel usia dari 15 tahun sampai 23 tahun di kabupaten
Mojokerto. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara remaja tentang covid 19 dan kepatuhan untuk
menerapkan protokol kesehatan.
25
C. Kerangka konsep
(Hidayat, 2010), kerangka konsep merupakan kegiatan penelitian
yang dilakukan meliputi, siapa yang akan diteliti (subjek),
variabel yang akan diteliti (variabel independen), dan
variabel yangmempengaruhi dalam penelitian (variabel dependen).
Skema 2.2
Kerangka Konsep
D. Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah pertanyaan tentang hubungan yang
diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat di uji secara
empiris, biasanya hipotesis terdiri dari pertanyaan terhadap variable
independen dan dan variable dependen (Arikunto, 2013).
1. Ha
METODE PENELITIAN
b. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dimulai dari persiapan penelitian
yang dilakukan mulai bulan Desember 2020 dan pelaksanaan
penelitian hingga seminar hasil penelitian yaitu bulan Februari-
Mei 2021, jadwal penelitian lengkap dapat dilihat pada table
3.1
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
Tahun 2021
No Uraian Kegiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei
2020 2021 2021 2021 2021 2021
Persiapan (Pengajuan Judul
1 Skripsi)
2 Pembuatan Proposal
3 Seminar Proposal
laksanaan, Pengumpulan dan
4 Pengolahan Data
5 Penyusunan Laporan skripsi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili
populasi yang akan diambil (Notoatmojo, 2015). Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien asma yang mengalami
ansietas di wilayah kerja puskesmas kelurahan tanah putih dari
bulan januari sampai bulan maret 2021 yang berjumlah 61 orang.
dipilih secara random sampling yang sekaligus dapat digunakan
untuk menggambarkan keadaan populasi. Sampel menjadi
bagian dari populasi yang digunakan untuk menarik kesimpulan
tentang populasi. Teknik yang digunakan untuk mengambil
sampel pada penelitian ini adalah total sampling, dimana seluruh
populasi dijadikan sampel karena total populasi kuang dari 100.
(Swarjana, 2016).
3. Sampling
Sampling merupakan metode atau cara menentukan sampel
dan besar dalam penelitian dari populasi yang ada, untuk
menentukan beberapa sampel yang akan diambil (Notoatmojo,
2015). Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini
adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki peneliti
(Notoatmojo, 2015). Teknik purposive sampling termasuk dalam
metode penentuan sampel non-probability sampling dengan
menggunakan ktiteria-kriteria khusus terhadap data sampel.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang
ditemui saat dilakukan penelitian yang memenuhi kriteria inklusi
sebagai berikut:
1. Bersedia menjadi responden
2. Masyarakat yang menderita asma dan mengalami ansietas
bersedia untuk mengisi kuesioner.
29
D. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang akan digunakan
untuk mengumpulkan data. Instrument penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar kuesioner
(Notoatmojo, 2015). Alat pengumpulan data yang digunakan
oleh peneliti adalah kuesioner, yaitu suatu alat pengumpul data
secara formal pada subjek dengan menjawab pertanyaan tertulis.
Kuesioner yang disebarkan peneliti adalah kuesioner yang
menggunakan tipe check list (√) atau daftar cek yang merupakan
daftar yang berisi pernyataan atau pertanyaan yang diamati dan
responden memberikan jawaban dengan memberikan check list
(√) Bagian pertama terdiri dari data demografi yaitu nama, umur,
anak keberapa, alamat dan jenis kelamin.
Instrumen penelitian adalah cara atau alat yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian atau alat
ukur (Notoatmojo, 2012). Dalam penelitian ini instrument yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu daftar
pertanyaan yang disusun secara tertulis. Pengumpulan data
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur yaitu
kuesioner yang terdiri dari 5 pertanyaan (Kejadian Covid-
19),dan 14 pertanyaan (ansietas). dimana pertanyaan tersebut
merupakan kuesioner yang sudah di uji validitas sebelumnya.
Kuesioner ini menggunakan skala Guttman dengan 2 pilihan
yaitu “YA” dan “TIDAK” (untuk kejadian covid-19), dan
30
Tabel 3.2
Definisi Operasional
G. Etika Penelitian
Menurut (Hidayat, 2012) etika penelitian sangat penting
karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia, maka segi etika harus diperhatikan dalam kegiatan
penelitian. Etika penelitian keperawatan meliputi:
1) Informed concent (persetujuan)
Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian ini. Tujuannya agar subjek mengerti
maksud, tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika
subjek bersedia maka mereka harus menandatangani informed
32
HubunganTingkat
kecemasan Ada hubungan Tidak N
Ada hubungan
kejadian covid-19
Terjadi A b a+b c+d
Tidak terjadi C d a+b+c+d
N a+c b+d
Keterangan :
Sel a : ada hubungan tingkat kecemasan terhadap terjaddinya kejadian covid-19
Sel b : tidak ada hubungan tingkat kecemasan terhadap terjadinya kejadian
covid-19
Sel c : ada hubungan tingkat kcemesan terhadap tidak terjadinya kejadian
ccovid-19
Sel d : tidak ada hubungan tingkat kecemasan terhadap tidak terjadinya kejadian
covid-19
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi responden berdasarkan gambaran
Kejadian covid19 di Puskesmas Rawat Inap
Sedinginan Kecamatan Tanah Putih
Total 35 100
(sumber : Analisa Data Primer 2021)
B. Analisa Bivariat
Tabel 4.5
Distribusi data Hubungan Tingkat Kecemasan Pasien Asma
Terhadap Kejadian Covid-19 di Puskesmas Rawat Inap
Sedinginan Kecamatan Tanah Putih
Kecemasan
Pasien asma N % N % N %
Tidak Cemas 22 100% 0 0% 22 100% 0,000
dengan risiko rendah kejadian covid19 sebanyak 2 responden (40%), dan yang risiko
tinggi kejadian covid19 sebanayak 3 responden (60%). Hasil uji statistic di peroleh P
value = 0,000 dimana ɑ = 0,05 ini berarti p < ɑ sedangkan hipotesis alternative gagal
ditolak, yang berarti ada Hubungan Tingkat Kecemasan Pasien Asma Terhadap
Kejadian Covid-19 di Lingkungan Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih
Kabupaten Rohil.
41
DAFTAR PUSTAKA
42
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI
RESPONDEN PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN STIKES
PAYUNG NEGERI
PEKANBARU TAHUN
2020
Responden
(……………………………)
43
KUISIONER
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN ASMA
TERHADAP KEJADIAN VIRUS COVID-19
DILINGKUNGAN KELURAHAN SEDINGINAN
KECAMATAN TANAH PUTIH
KABUPATEN ROHIL
PETUNJUK PENGISIAN
1. Berikut ini disajikan pertanyaan-pertanyaan mohon kepada responden bersedia
memberikan bantuan untuk pengisian lembar observasi
2. Memberikan tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia yang sesuai dengan
pendapat anda sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
DATA DEMOGRAFI
Inisial :
Jenis Kelamin :
Agama :
Usia : tahun
Kuisioner Kejadian Covid-19
Kuisioner ini terdiri dari 5 pertanyaan.dimohonkan untuk membaca
pertanyaan dengan seksama satu per satu, pilihlah jawaban pada kolom berikut sesuai
dengan apa yang anda lakukan, silahkan beri tanda ceklis (√) dikolom yang telah
disediakan.
Keterangan :
1. Ya
2. Tidak
45
Kuesioner Ansietas Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)
Cemas
firasat buruk
takut akan pikiran sendiri
mudah tersinggung
2 Ketegangan 0 1 2 3 4
merasa tegang
Lesu
tidak bisa istirahat tenang
mudah terkejut
mudah menangis
Gemetar
Gelisah
3 ketakutan 0 1 2 3 4
pada gelap
46
pada orang asing
ditinggal sendiri
pada binatang besar
4 Gangguan Tidur 0 1 2 3 4
sukar masuk tidur
terbangun malam hari
tidur tidak nyenyak
bangun dengan lesu
banyak mimpi mimpi buruk
mimpi menakutkan
5 gangguan kecerdasan 0 1 2 3 4
sukar konsentrasi
daya ingat menurun
daya ingat buruk
6 perasaan depresi 0 1 2 3 4
(murung)
hilangnya minat
berkurang kesenangan pada
hobi
sedih
bangun dini hari
perasaan berubah-ubah
sepanjang hari
7 gejala somatik / fisik 0 1 2 3 4
(otot)
47
8 gejala kardiovaskuler 0 1 2 3 4
Takikardia
berdebar-debar
nyeri di dada
denyut nadi mengeras
rasa lesu/lemas seperti mau
pingsan
detak jantung menghilang
(berheti sekejap)
9 gejala somatik / fisik 0 1 2 3 4
(sensorik)
tinitus (telinga berdenging)
penglihatan kabur
muka merah atau pucat
merasa lemas
perasaan ditusuk-tusuk
10 gejala respiratori 0 1 2 3 4
(pernapasan)
rasa tertekan atau sempit di
dada
rasa tercekik
sering menarik nafas
nafas pendek / sesak
11 gejala gastrointestinal 0 1 2 3 4
(pencernaan)
sulit menelan
perut melilit
gangguan pencernaan
nyeri sebelum dan sesudah
makan
perasaan terbakar di perut
rasa penuh atau kembung
mual
muntah
48
buang air besar lembek
sukar buang air besaar
(konstipasi)
kehilangan berat badan
12 gejala urogenital 0 1 2 3 4
(perkemihan dan
kelamin)
sering buang air kecil
tidak dapat menahan air
seni
tidak datang bulan
darah haid berlebihan
darah haid amat sedikit
masa haid berkepanjangan
masa haid amat pendek
haid beberapa kali dalam
sebulan
menjadi dingain (frigid)
ejakulasi dini
ereksi melemah
ereksi hilang
13 gejala autonom 0 1 2 3 4
mulut kering
muka merah
mudah berkeringat
kepala pusing
kepala terasa berat
kepala terasa sakit
bulu-bulu berdiri
14 tingkah laku (sikap) pada 0 1 2 3 4
wawancara
Gelisah
tidak tenang
jari gemetar
kerut kening
49
muka tegang
otot tegang / mengereas
nafas pendek dan cepat
muka merah
LAMPIRAN STATISTIC SPSS
TABEL MASTER HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN ASMA
TERHADAP KEJADIAN VIRUS COVID19
NAMA UMUR JENIS-KELAMIN PENDIDIKAN SKOR KECEMASAN KETERANGAN SKOR KEJADIAN COVID19 KETERANGAN
DAS 34 LAKI-LAKI SMP 14 tidak_cemas 2 resiko_rendah
D 34 PEREMPUAN SMA 16 cemas_sedang 1 resiko_rendah
M 30 PEREMPUAN SMP 17 cemas_ringan 2 resiko_rendah
P 33 PEREMPUAN SMA 15 cemas_ringan 2 resiko_rendah
ZL 42 PEREMPUAN SMP 14 tidak_cemas 2 resiko_rendah
E 33 PEREMPUAN SMP 17 cemas_sedang 2 resiko_rendah
NI 49 LAKI-LAKI SMP 27 cemas_berat 3 resiko_tinggi
RA 50 LAKI-LAKI SMA 27 cemas_sedang 3 resiko_tinggi
AN 40 PEREMPUAN SMA 22 cemas_sedang 3 resiko_tinggi
FN 43 PEREMPUAN SMA 15 cemas_ringan 2 resiko_rendah
SY 43 LAKI-LAKI SMP 15 cemas_ringan 2 resiko_rendah
ML 43 LAKI-LAKI SMP 15 cemas_sedang 2 resiko_rendah
AT 42 PEREMPUAN SMP 15 cemas_ringan 1 resiko_rendah
AF 41 PEREMPUAN SD 15 cemas_berat_sekali 2 resiko_rendah
MS 40 PEREMPUAN SD 16 cemas_ringan 1 resiko_rendah
F 44 LAKI-LAKI SMP 17 cemas_ringan 2 resiko_rendah
DF 44 PEREMPUAN SMP 14 cemas_sedang 1 resiko_rendah
NR 40 LAKI-LAKI SMP 13 tidak_cemas 2 resiko_rendah
SK 44 LAKI-LAKI SMP 13 cemas_berat 2 resiko_rendah
DY 47 LAKI-LAKI SD 13 tidak_cemas 1 resiko_rendah
DW 44 PEREMPUAN SD 12 cemas_ringan 2 resiko_rendah
YN 49 PEREMPUAN SD 10 tidak_cemas 1 resiko_rendah
TY 44 LAKI-LAKI PT 11 tidak_cemas 1 resiko_rendah
AN 44 PEREMPUAN PT 13 cemas_ringan 2 resiko_rendah
AY 34 LAKI-LAKI SMA 12 tidak_cemas 1 resiko_rendah
RB 48 PEREMPUAN SMP 30 cemas_berat 4 resiko_tinggi
RI 34 LAKI-LAKI SMA 25 cemas_sedang 3 resiko_rendah
S 33 PEREMPUAN PT 31 cemas_berat 4 resiko_tinggi
E 35 LAKI-LAKI SD 13 tidak_cemas 1 resiko_rendah
U 44 PEREMPUAN SD 12 cemas_sedang 2 resiko_rendah
PR 37 PEREMPUAN SMP 11 tidak_cemas 1 resiko_rendah
TS 43 LAKI-LAKI SMA 15 cemas_ringan 2 resiko_rendah
YR 35 LAKI-LAKI SMP 13 tidak_cemas 1 resiko_rendah
JF 42 LAKI-LAKI SMP 12 tidak_cemas 2 resiko_rendah
KS 42 PEREMPUAN SMP 12 cemas_berat_sekali 1 resiko_rendah
BT 47 PEREMPUAN SD 10 tidak_cemas 2 resiko_rendah
YA 42 PEREMPUAN SMP 13 tidak_cemas 2 resiko_rendah
ZA 43 PEREMPUAN SMP 12 cemas_ringan 2 resiko_rendah
RI 43 PEREMPUAN SMP 12 tidak_cemas 2 resiko_rendah
SP 31 PEREMPUAN SMP 16 cemas_ringan 2 resiko_rendah
SA 48 LAKI-LAKI SMP 17 cemas_ringan 2 resiko_rendah
AY 34 LAKI-LAKI SD 12 tidak_cemas 2 resiko_rendah
NM 47 PEREMPUAN SD 16 cemas_ringan 2 resiko_rendah
I 33 LAKI-LAKI SMA 14 tidak_cemas 2 resiko_rendah
AS 51 LAKI-LAKI SD 12 tidak_cemas 2 resiko_rendah
TA 46 LAKI-LAKI SMP 13 tidak_cemas 1 resiko_rendah
RY 33 LAKI-LAKI SMA 11 tidak_cemas 2 resiko_rendah
FY 49 PEREMPUAN SD 16 cemas_ringan 2 resiko_rendah
SU 44 PEREMPUAN SMP 23 cemas_ringan 3 resiko_tinggi
AT 52 PEREMPUAN SMP 25 cemas_sedang 3 resiko_tinggi
AS 33 PEREMPUAN SD 26 cemas_sedang 2 resiko_rendah
YN 51 PEREMPUAN SMP 14 cemas_berat_sekali 2 resiko_tinggi
SN 42 PEREMPUAN SMP 15 cemas_ringan 2 resiko_rendah
ST 42 PEREMPUAN SD 22 cemas_sedang 2 resiko_rendah
RY 28 LAKI-LAKI SMP 21 cemas_berat_sekali 2 resiko_tinggi
N 30 LAKI-LAKI SMA 20 cemas_ringan 2 resiko_rendah
AR 33 PEREMPUAN PT 12 tidak_cemas 2 resiko_rendah
Y 41 LAKI-LAKI SMP 13 tidak_cemas 2 resiko_rendah
TS 42 PEREMPUAN SD 15 cemas_ringan 2 resiko_rendah
R 43 LAKI-LAKI SMP 14 tidak_cemas 2 resiko_rendah
ZE 44 LAKI-LAKI SMA 33 cemas_berat_sekali 3 resiko_tinggi
Frequencies
Statistics
JENIS_KELAMIN PENDIDIKAN
N Valid 61 61
Missing 0 0
Minimum 1 1
Maximum 2 4
Frequency Table
JENIS_KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
nilai_cemas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kejadian_vovid19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Cases
kejadian_vovid19
cemas_ringan Count 18 1 19
cemas_sedang Count 8 3 11
cemas_berat Count 1 3 4
cemas_berat_sekali Count 2 3 5
Total Count 51 10 61
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 61