Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 25 Mei 2021 sampai


20 Juni 2021 tentang “Hubungan pengetahuan dengan sikap lansia tentang
pencegahan covid19 di Kelurahan Cempeda Rahuk wilayah Kerja Puskesmas
Rawat Inap Sedinginan Kecamatan Tanah Putih” dengan jumlah responden
sebanyak 49 orang, penelitian dilakukan dengan cara menyebar kuesioner secara
langsung dan bekerja sama dengan Puskesmas Rawat Inap Sedinginan Kecamatan
Tanah Putih. Dengan hasil yang didapatkan sebagai berikut:

A. Analisa Univariat
Analisa univariat dalam penelitian ini memaparkan distribusi frekuensi
dan persentase tentang data karakteristik usia,jenis kelamin, pendidikan dan
umur responden dari data gambaran pengetahuan lansia Dengan Kesiapan
Lansia Dalam tentang pencegahan covid19 di Kelurahan Cempeda Rahuk
wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sedinginan Kecamatan Tanah Putih,
adapun hasil univariat pada penelitian ini dapat dilihat pada uraian berikut:
1. Gambaran karakteristik responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekwensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia,
Jenis Kelamin, Pendidikan Di Puskesmas Rawat
Inap Sedinginan Kecamatan Tanah Putih
N Karakteristik Frekuensi(n) Persentase %
o Responden
1 Usia
60-74 (Elderly) 48 98%
>74 (Old) 1 2%
Total 49 100
2 Jenis kelamin
Laki-laki 14 28,6%
Perempuan 35 71,5%
Total 49 100
3 Pendidikan
SD 15 30,6%
SMP 17 34,7%
SMA 13 26,5%
D3 2 4,1%
S1 2 4,1%
Total 49 100
(Sumber : Analisis Data Primer 2021)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa karakteritik


responden berdasarkan usia mayoritas berada pada rentang usia elderly
(60-74 tahun) yaitu sebanyak 48 orang (98%), berdasarkan jenis kelamin
mayoritas responden yaitu perempuan sebanyak 35 orang (71,5%), dan
berdasarkan tingkat pendidikan responden rata-rata memiliki latar
belakang pendidikan SMP yaitu sebanyak 17 orang (34,7%)

2. Gambaran tingkat pengetahuan lansia tentang pencegahan covid19.


Tabel 4.2
Distribusi frekuensi responden berdasarkan gambaran tingkat
pengetahuan lansia tentang pencegahan Covid 19 Di
Puskesmas Rawat Inap Sedinginan
Kecamatan Tanah Putih

No Interpretasi Frekwensi Presentase(%)


1 Tinggi 33 67,3%
2 Rendah 16 32,7%
Total 75 100
Berdasarkan hasil analisa dari variabel tingkat pengetahuan lansia
tentang pencegahan covid19 menunjukan bahwa responden sebagian besar
memiliki tingkat pengetahuan, tinggi yaitu sebanyak 33 orang (67,3%).
3. Gambaran sikap lansia dalam pencegahan covid19

Tabel 4.3
Distribusi frekuensi responden berdasarkan gambaran
tingkat kesiapan wanita di Puskesmas Rawat
Inap Sedinginan Kecamatan Tanah Putih

No Interpretasi Frekuensi(n) Presentase(%)


1 Positif 28 57,1%
2 Negatif 21 42,9%

Total 35 100
(sumber : Analisa Data Primer 2021)

Berdasarkan hasil analisa dari variabel sikap lansia dalam


pencegahan covid19 menunjukan bahwa sebagian besar responden
memiliki sikap positifdalam pencegahan covid19 yaitu sebanyak 28 orang
(57,1%).

4. Uji normalitas data


Hasil uji normalitas jika dilihat dari kurva histogram, tampak
bahwa data tidak simetris kiri dan kanan yaitu menceng kekiri berarti data
berdistribusi tidak normal. Hasil dari uji skewness juga digunkan untuk
melihat suatu data berdistribusi normal atau tidak dengan hasil pembagian
skewness dengan standar eror dengan tingkat pengetahuan (-0,763/0,340)
= -0,259 dan sikap lansia (-0,298/0,340) = -0,876 Hasilnya dalam rentang
-2 sampai dengan +2 berarti data berdistribusi normal, dan hasil uji kurtois
didapatkan pada variabel tingkat pengetahuan (-1,479/0,668) = (-2,214)
dan variabel sikap lansia (-1,994/0,668) = (-2,338). Hasilnya tidak dalam
rentang -2 sampai dengan +2 berarti data tidak berdistribusi normal.
B. Analisa Bivariat

Tabel 4.4
Distribusi data hubungan tingkat pengetahuan dengan Sikap lansia dalam
pencegahan covid 19 di Kelurahan Cempeda Rahuk wilayah Kerja
Puskesmas Rawat Inap Sedinginan Kecamatan Tanah Putih

Sikap Lansia Negative Positif Total P value

Pengetahuan
Lansia N % N % N %
Rendah 13 81,3% 3 18,8% 16 100% 0,000

Tinggi 8 24,3% 25 75,7% 33 100%


Total 21 42,9% 28 57,1% 49 100

Sumber : analisa data primer, 2021

Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan 16 responden memiliki tingkat


pengetahuan yaitu rendah, yang memiliki sikap negative dalam pencegahan
covid19 sebanyak 13 responden (81,3%), dan yang memiliki sikap positif
dalam pencegahan covid19 sebanyak 3 responden (18,8%). Sedangkan
responden yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi yaitu 33 responden, yang
memiliki sikap negative dalam pencegahan covid19 sebanyak 8 responden
(24,3%), dan yang memiliki sikap positif dalam pencegahan covid19 sebanyak
24 responden (75,7%) Hasil uji statistic di peroleh P value = 0,000 dimana ɑ =
0,05 ini berarti p < ɑ sedangkan hipotesis alternative gagal ditolak, yang berarti
ada hubungan Hubungan pengetahuan dengan sikap lansia tentang pencegahan
covid19. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 13,542./13.
BAB V
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan akan dibahas dari analisa data
univariat dan bivariate yang dihubungkan dengan teori, konsep, penelitian
terkait. Analisa data univariat dan bivariat digunakan untuk memberikan
gambaran karakteristik responden yaitu usia, jenis kelamin, responden dan
juga diperoleh gambaran mengenai pengetahuan lansia dan sikap lansia.
Analisa univariat digunakan untuk melihat hubungan tingkat pengetahuan
dengan sikap lansia dalam penecegahan covid19.
1. Analisa Univariat
a. Karakteristik responden
1) Usia
Hasil penelitaian menumukan bahwa usia pelaku rawat terbanyak
berada pada tahap usia elderly (60-74 tahun) yaitu sebanyak 48 orang
(98%). Sebuah survey yang dilakukan oleh WHO sebanyak 4000 terkait
Covid-19 menunjukkan masih ada lansia (25%) yang tidak tahu sama
sekali tentang Covid-19. Ada yang tahu gejala virus ini tetapi belum
tahu cara pencegahan. Terjadinya peningkatan pengetahuan setelah
difasilitasi dengan informasi kepada lansia akan tetapi sebagian besar
masih belum melakukan physical distancing (Habibi, 2020) Beberapa
tulisan yang menyatakan bahwa di usia lanjut rentan terhadap infeksi
Covid-19 yang berarti dengan usia yang rentan harus meningkatkan
kesiapsiagaan terhadap virus ini (UNFPA, 2020). Peneliti berasumsi
elderly merupakan usia rentan yang membutuhkan perhatian khusu dan
peningkatan informasi-informasi pencegahan covid19.
2) Jenis kelamin
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitan diketahui
responden didapatkan jenis kelamin mayoritas responden yaitu
perempuan sebanyak 35 orang (71,5%). Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Rahel (2020) dengan judul kesiapsiagaan
remaja dalam menghadapi wabah Covid-19 didapatkan bahwa
kesiapsiagaan jenis kelamin perempuan sebanyak 58 responden (55%)
dan jenis kelamin laki-laki sebanyak 47 responden (45%). Penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Fika, 2020) dengan judul
perilau physical distancing mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada masa pandemic Covid-19 didapatkan bahwa perilaku physical
distancing yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 329 responden
(78,7%) dan jenis kelamin laki-laki sebanyak 89 responden (21,3%).
Peneliti berasumsi bahwa jenis kelamin perempuan lebih cenderung
untuk mengikuti protokol kesehatan untuk menjaga kesehatan mereka
maupun orang lain karena perempuan lebih mengutamakan perasaan
dibandingkan dengan laki-laki yang selalu menyepelekan protokol
kesehatan dan tidak terlalu memikirkan kesehatan mereka maupun
orang lain karena lebih mengutamakan pikiran mereka sendiri.

3) Gambaran sikap lansia dalam pencegahan covid19


Berdasarkan hasil analisa dari variabel sikap lansia dalam
pencegahan covid19 menunjukan bahwa sebagian besar responden
memiliki sikap positif dalam pencegahan covid19 yaitu sebanyak 28
orang (57,1%). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Peng, (2020), yaitu mengenai korelasi antara tingkat
pengetahuan yang baik dengan sikap pencegahan COVID-19, dalam
penelitiannya bertuliskan mayoritas responden memiliki sikap positif
sebanyak 80 (95,2%) diikuti presentase sikap paling tinggi berada di
kategori sikap baik sebanyak 79 orang (94%). Rasa tanggung jawab
akan menguurangi penularan covid19 dimasyarakat kelak mendorong
mereka untuk menunjukkan sikap yang positif dalam pencegahan
COVID-19 . Selain hasil penelitian yang dilakukan oleh Peng, hasil
penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2020) juga mendukung
penelitian ini, dimana didapatkan responden yang memiliki Sikap baik
(69,2%) tentang pencegahan COVID-19 pada Masyarakat di
Kalimantan Selatan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Honarvar et
al (2020) juga mendukung hasil penelitian ini, dimana mayoritas
responden yaitu 67% memiliki pengetahuaan yang baik selaras dengan
sikap pencegahan mereka tentang COVID-19. Asumsi peneliti bahwa
sikap lansia tentang pencegahan COVID19 di Indonesia tergolong baik
dan hal ini dapat pencegah penularan COVID-19 di Indonesia.
4) Gambaran Tingkat pengetahuan lansia
Berdasarkan hasil analisa dari variabel tingkat pengetahuan
lansia tentang pencegahan covid19 menunjukan bahwa responden
sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan, tinggi yaitu sebanyak 33
orang (67,3%). . Pengetahuan masyarakat tentang COVID-19
merupakan aspek yang sangat penting dalam masa pandemic seperti
sekarang ini, yang meliputi penyebab COVID-19 dan karakteristik
virusnya, tanda dan gejala, istilah yang terkait dengan COVID-19,
pemeriksaan yang diperlukan dan proses transmisi serta upaya
pencegahan penyakit tersebut. Pengetahuan masyarakat yang tinggi
tentang COVID-19 ini berpengaruh terhadap kejadian dan pencegahan
penyakit COVID-19. Pengetahuan yang baik dapat didukung oleh
penerimaan terhadap informasi yang beredar di masyarakat tentang
COVID-19 (Sulistyaningtyas, 2020). Pada penelitian (Usman, 2020)
mengenai pengetahuan dan sikap mahasiswa kesehatan tentang
pencegahan COVID-19 di Indonesia yang terdiri dari 444 responden
didapatkan pengetahuan paling tinggi di kategori baik sebanyak 228
(51,35%) sedangkan sikap paling tinggi berada di kategori sikap baik
sebanyak 206 (46,39%), dengan melihat data tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap mahasiswa kesehatan
tentang pencegahan COVID19 di Indonesia tergolong baik dan hal ini
dapat pencegah penularan COVID-19 di Indonesia. Asumsi peneliti
tingkat pengetahuan tidak dibatasi oleh usia, semakin tua usia sesorang
maka semakin tinggi juga tingkat pengetahuan mereka.
2. Analisis Bivariat
Berdasarkan hasil analisis didapatkan data dari 49 responden yang
diteliti diperoleh sebagai berikut :
b. Hubungan Tingkat pengetahuan lansia dengan sikap lansia dalam
pencegahan covid19
Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan tingkat
pengetahuan lansia dan sikap lansia dalam pencegahan covid19
didapatkan 16 responden memiliki tingkat pengetahuan yaitu rendah,
yang memiliki sikap negative dalam pencegahan covid19 sebanyak 13
responden (81,3%), dan yang memiliki sikap positif dalam pencegahan
covid19 sebanyak 3 responden (18,8%). Sedangkan responden yang
memiliki tingkat pengetahuan tinggi yaitu 33 responden, yang memiliki
sikap negative dalam pencegahan covid19 sebanyak 8 responden
(24,3%), dan yang memiliki sikap positif dalam pencegahan covid19
sebanyak 24 responden (75,7%) Hasil uji statistic di peroleh P value =
0,000 dimana ɑ = 0,05 ini berarti p < ɑ sedangkan hipotesis alternative
gagal ditolak, yang berarti ada hubungan Hubungan pengetahuan
dengan sikap lansia tentang pencegahan covid19. Dari hasil analisis
diperoleh pula nilai OR = 13,542./13.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sari (2020) dimana tingkat pengetahuan masyarakat mempengaruhi
kepatuhan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan penyebaran
virus corona. Hasil penelitian yang dilakukan oleh prihati juga
menyimpulkan bahwa pengetahuan yang baik berkaitan erat dengan
perilaku yang baik dalam pencegahan infeksi COVID-19 dibuktikan
dengan data yang menunjukkan bahwa 50 orang (100%) memiliki
tingkat pengetahuan baik dan mayoritas memiliki perilaku pencegahan
yang baik juga (Prihati et al., 2020). Penelitian yang dilakukan oleh
Natalia (2020) juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan (p=.006) dengan arah
positif (r=269), bahwa semakin tinggi pengetahuan, semakin tinggi
tingkat perilaku pencegahan atau kesiapsiagaan. Hal ini sejalan dengan
penelitian pada masyarakat di China ditemukan bahwa terdapat
hubungan pengetahuan dengan sikap terhadap COVID-19 .
Asumsi peneliti menyebutkan bahwa semakin tinggi pengetahuan
seseorang maka semakin positif juga sikap dalam pencegahan penularan
covid19..
c. Keterbatasan penelitian
Dalam penyelesaian skripsi ini peneliti mengalami hambatan
atau keterbatasan yaitu peneliti mengalami kesulitan dalam mencari
responden dan menyebarkan kuesioner Dan dengan adanya wabah
covid 19 ini juga dapat menyulitkan peneliti dalam berkomunikasi
secara langsung, sehingga peneliti menunggu cukup lama untuk respon
responden dalam pengisian kuesioner.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian Hubungan pengetahuan dengan sikap lansia
tentang pencegahan covid19 di Kelurahan Cempeda Rahuk wilayah Kerja
Puskesmas Rawat Inap Sedinginan Kecamatan Tanah Putih yang telah
dilakukan dengan jumlah responden 49 orang dapat disimpulkan :
1. Dari hasil observasi tingkat pengetahuan lansia tentang pencegahan
covid19 menunjukan bahwa responden sebagian besar memiliki tingkat
pengetahuan, tinggi yaitu sebanyak 33 orang (67,3%).
2. Dari hasil observasi penilaian sikap lansia dalam pencegahan covid19
menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap
positifdalam pencegahan covid19 yaitu sebanyak 28 orang (57,1%).
3. Berdasarkan hasil analisis mengenai Hubungan pengetahuan dengan
sikap lansia tentang pencegahan covid19 didapatkan 16 responden
memiliki tingkat pengetahuan yaitu rendah, yang memiliki sikap
negative dalam pencegahan covid19 sebanyak 13 responden (81,3%),
dan yang memiliki sikap positif dalam pencegahan covid19 sebanyak 3
responden (18,8%). Sedangkan responden yang memiliki tingkat
pengetahuan tinggi yaitu 33 responden, yang memiliki sikap negative
dalam pencegahan covid19 sebanyak 8 responden (24,3%), dan yang
memiliki sikap positif dalam pencegahan covid19 sebanyak 24
responden (75,7%) Hasil uji statistic di peroleh P value = 0,000 dimana
ɑ = 0,05 ini berarti p < ɑ sedangkan hipotesis alternative gagal ditolak,
yang berarti ada hubungan Hubungan pengetahuan dengan sikap lansia
tentang pencegahan covid19. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR
= 13,542./13
B. Saran

1. Bagi tempat penelitian


Bagi tenaga kesehatan disarankan untuk melakukan promosi kesehatan
terkait pencegahan penularan covid19 pada lansia
2. Bagi institusi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
dan informasi untuk melengkapi referensi kepustakaan dan bahan
pengkayaan teori khususnya lansia dengan pencegahan penularan
covid19
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih mengembangkan lagi
hasil penelitian dengan variabel yang berbeda pada penelitian ini seperti
hubungan dukungan social terhadap prilaku lansia dalam pencegahan
covid19.

Anda mungkin juga menyukai