Anda di halaman 1dari 67

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECMASAN IBU

HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN


DI ERA PANDEMI COVID -19 DI PMB SUMIDJAH IPUNG
KOTA MALANG

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN OLEH:
JESSICA VERA FEBBYOLA
BOB0181765

i
ii

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2021
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECMASAN IBU
HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN
DI ERA PANDEMI COVID -19 DI PMB SUMIDJAH IPUNG
KOTA MALANG

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Pendidikan Diploma III Kebidanan STIKes Kendedes Malang

DISUSUN OLEH:
JESSICA VERA FEBBYOLA
BOB0181765

i
ii

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Penelitian : “FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN


DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER
III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI ERA
PANDEMI COVID-19”
Nama Mahasiswa : Jessica Vera Febbyola
NIM : BOB0181765
Prodi : DIII Kebidanan STIKes Kendedes Malang
Malang, .
Mahasiswa

Jessica Vera Febbyola


BOB0181765

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

Eva Inayatul Faiza, S.KM.,M.Kes Lilik Winarsih, SST.,M.Keb


NIDN. 0710028401 NIDN.0711118102

iii
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECMASAN IBU


HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN
DI ERA PANDEMI COVID -19 DI PMB SUMIDJAH IPUNG
KOTA MALANG

Disusun oleh:
JESSICA VERA FEBBBYOLA
BOB0181765

Telah dipertahankan dalam seminar di depan Dewan Penguji


Pada tanggal :

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

KETUA 1 (………………….) (………………….)


NIDN.0730068301 Tanda tangan Tanggal

PENGUJI I (………………….) (………………….)


NIDN. 0710028401 Tanda Tangan Tanggal

PENGUJI II (………………….) (………………….)


NIDN. 0711118102 Tanda Tangan Tanggal

Malang,…………..2021
Ka. Prodi DIII Kebidanan,

iv
v

Lilik Winarsih, SST,.M.Keb


NIDN. 0711118102
HALAMAN PERYATAAN ORISINALITAS

Karya tulis ini adalah hasil karya penulis sendiri, dan semua sumber yang dikutip
maupun dirujuk telah penulis nyatakan dengan benar.

Nama : JESSICA VERA FEBBYOLA


NIM : BOB 0181765

Tanda tangan : …………………

Tanggal : ……………………2021

vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademik STIKes Kendedes Malang, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : JESSICA VERA FEBBYOLA
NIM : BOB 0181765
Program Studi : DIII Kebidanan
Jurusan : Kebidanan
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
STIKes Kendedes Malang Hak Bebas Royalti Noneksklusiff (Non-exclusive
Royalty- Free Right) atas Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul :
“FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECMASAN
IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI
ERA PANDEMI COVID -19 DI PMB SUMIDJAH IPUNG KOTA
MALANG

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini STIKes Kendedes Malang berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : ………………….
Pada tanggal :………………......
Yang menyatakan

Matrai 60000

vii
viii

(…………………………………)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas semua rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “ Proposal Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul “faktor-faktor yang berhubungan dengan kecmasan ibu
hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di era pandemi covid -19 di
PMB Sumidjah Ipung Kota Malang“ sebagai salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi D III Kebidanan STIKes
Kendedes Malang.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan ali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. dr. Mulyohadi Sungkono, Sp.OG (K), selaku Pembina Yayasan Kendedes
Malang yang telah memberikan kesempatan menyusun Proposal Laporan
Tugas Akhir ini.
2. drg. Suharwati, selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang yang telah
memberikan kesempatan menyusun Proposal Laporan Tugas Akhir ini.
3. dr. Endah Puspitorini, MScIH, DTMPH, selaku PLH Ketua Yayasan
Kendedes Malang yang telah memberikan kesempatan menyusun Proposal
Laporan Tugas Akhir ini.
4. Dr. Edi Murwani, AMd.Keb, M.MRS selaku Ketua STIKes Kendedes Malang
yang telah memberikan kesempatan menyusun Proposal Laporan Tugas Akhir
ini.
5. Lilik Winarsih, SST., M.Keb, Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kendedes
Malang
6. Eva Inayatul F, M.Kes , Selaku Pembimbing I DIII Kebidanan STIKes
Kendedes Malang
7. Lilik Winarsih, SST., M.Keb, selaku pembimbing II DIII Kebidanan STIKes
Kendedes Malang
8. Indah Maulidiyah., SST.,MPH, selaku Pembimbing Akademik.
9. Orang tua dan keluargaku atas cinta, dukungan dan doa yang selalu diberikan
sehingga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini selesai pada waktunya

Penulis menyadari bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah yang telah dibuat
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mohon bimbingan dari berbagai pihak
untuk penyempurnaan Proposal Karya Tulis Ilmiah dan dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Malang, Februari 2021

ix
x

Peneliti,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERYATAAN ORISINALITAS................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI....................... v
KATA PENGANTAR...................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ x
DAFTAR TABEL............................................................................................. xi
CURRICULUM VITAE................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 2
1.3 Tujuan penelitian ...................................................................... 2
1.3.1 Tujuan umum ............................................................... 2
1.3.2 Tujuan khusus .............................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 3
1.4.1 Bagi Peneliti ................................................................. 3
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan ............................................. 3
1.4.3 Bagi Instansi Kesehatan ............................................... 3
1.4.4 Bagi Masyarakat ........................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Kehamilan Trimester 3................................................. 4
2.1.1 Pengertian Kehamilan................................................... 4
2.1.2 Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisologi .................. 4
2.1.3 Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasinya .................. 5
2.1.4 Persiapan Persalinan Di era Pandemi COVID-19......... 7
2.2 Konsep Kecemasan .................................................................. 9
2.2.1 Defenisi Kecemasan ............................................................ 9
2.2.2 Gejala – gejala Kecemasan .................................................. 9
2.2.3 Faktor – Faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu hami . 9
2.2.4 Tingkat Kecemasan ............................................................. 11
2.2.5 Pengukuran Kecemasan ...................................................... 12
2.3 Konsep Pengetahuan ........................................................................ 13
2.3.1 Definisi Pengetahuan .......................................................... 13
2.3.2 Tingkat Pengetahuan ........................................................... 14
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ................. 15

xi
xii

2.3.4 Kriteria Tingkat Pengetahuan .............................................. 15


2.4 Konsep Dukungan Keluarga .................................................... 16
2.4.1 Pengertian Dukungan Keluarga ................................... 16
2.4.2 Sumber Dukungan Keluarga ........................................ 16
2.4.3 Tujuan Dukungan Keluarga ......................................... 16
2.4.4 Jenis Dukungan Keluarga ............................................. 17
2.4.5 Manfaat Dukungan Keluarga ....................................... 17
2.4.6 Faktorr-faktor Yang Mempengaruhi Dukungan .......... 18
2.5 Kerangka Teori ......................................................................... 19
BAB III KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep....................................................................... 21
3.2 Hipotesis Penelitian ................................................................... 22
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ....................................................................... 23
4.2 Kerangka Kerja ......................................................................... 23
4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ................................... 24
4.3.1 Populasi ........................................................................ 24
4.3.2 Sampel .......................................................................... 24
4.3.3 Teknik Sampling .......................................................... 24
4.4 Kriteria Sampel ......................................................................... 24
4.4.1 Kriteria Inklusi ............................................................. 24
4.4.2 Kriteria Eksklusi .......................................................... 24
4.5 Variabel Penelitian .................................................................... 24
4.5.1 Variabel Independen .................................................... 24
4.5.2 Variabel Dependen ....................................................... 25
4.6 Definisi Operasional .................................................................. 25
4.7 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 26
4.8 Pengumpulan Data .................................................................... 27
4.8.1 Instrumen Penelitan ...................................................... 27
4.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................... 27
4.9 Pengolahan Data ........................................................................ 27
4.9.1 Editing .......................................................................... 27
4.9.2 Coding .......................................................................... 27
4.9.3 Tabulating ..................................................................... 28
4.10 Analisa Data ............................................................................ 29
4.11Etika penelitian ......................................................................... 29
4.11.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan) ..................... 29
4.11.2 Anonimity (Tanpa Nama) ............................................ 29
4.11.3 Confidentiality (Kerahasiaan) ...................................... 29

DAFTAR ISI
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal penelitian

Lampiran 2 Surat ijin studi pendahuluan dan penelitian dari STIKes Kendedes
Malang

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Krangka Teori Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan Di Era Pandemi Covid-19.......................................
20

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan Di Era Pandemi Covid – 19.....................................
21

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan Di Era Pandemi Covid-19.......................................
23

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III...............................


5

Tabel 4.1 Defenisi Oprasional Faktor-Faktor Yang Berhubungan


Dengan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan Di Era Pandemi Covid-19..................
25

xvi
CURRICULUM VITAE

Nama : Jessica Vera Febbyola


Tempat, tanggal lahir : Nibung, 27 September 2000
Alamat : jln. Ahmad Yani Utara No. 16. Asrama Putri Kendedes
Malang
Pekerjaan : Mahasiswa
Riwayat Pendidikan :
1. SDN 14 Pejampi , Kalimantan Barat, Lulus tahun
2. SMPN 03 Malo , Kec. Seluas, Kab. Bengkayang, Kalimantan Barat Lulus
Tahun
3. SMAN 01 Sanggau Ledo, Kalimantan Barat Lulus tahun 2018

xvii
FORM KONSULTASI BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH/ TUGAS
AKHIR
MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA KEBIDANAN

DATA PEMBIMBING KTI


PEMBIMBING : I / II (ketua penguji)
NAMA PEMBIMBING : INDAH MAULUDIYAH SST.,MPH
NIDN : 0711118102

DATA MAHASISWA BIMBINGAN


NAMA LENGKAP : JESSICA VERA FEBBYOLA
NIM : BOB0181765
KELAS : LILY
TEMA/ TOPIK KTI : IBU HAMIL TRIMESTER III
JUDUL KTI : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM
MENGHADAPI PERSALINAN DI ERA PANDEMI COVID-19 DI PMB
SUMIDJAH IPUNG

NO. Hari/Tgl. Waktu/Jam Materi Pembahasan TTD


Pembimbing
Konsultasi Konsultasi
18 JUNI - BAB 1 TUJUAN KHUSUS
2021 BERFOKUS PADA JUDUL
- BAB 3 HIPOTESIS
MENGACU PADA TUJUAN
KHUSUS
- KERANGKA KONSEP DI
BERI PENJELASAN
- BAB 4 APAKAH HANYA
KUESIONER KECEMASAN

1
2

Ket :
(*) Lingkari salah satu
Form bimbingan ini selalu diisi ketika berkonsultasi dengan pembimbing
KTI sebagai bukti file bimbingan yang dikirim di google form bimbingan
KTI

BAB I
PENDAHULUAN
3

1.1 Latar Belakang


Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)
merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan dan menilai
tingkat kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuatu negara.
AKI di Indonesia pada tahun 2017 sebesar 712/100.000 KH dan AKB di
Indonesia sebesar 10.294/1000 KH. Pada tahun 2017 Angka Kematian Ibu di
Jawa Timur mencapai 91,92 per 100.000 kelahiran hidup, dan pada tahun
2018 mengalami penurunan menjadi 91,45 per 100.000 kelahiran hidup.
( DINKES, 2018)
Survei yang dilakukan terhadap ibu hamil di Tiongkok pada awal
wabah corona virus disease 19 (COVID-19) sebanyak 29% melaporkan
mengalami kecemasan sedang hingga parah.(Wang etal., 2020).Selain itu
penelitian di amerika serikat menunjukan pada 2019 sebelum masa
pandemic adalah 16% Presentase, kecemasan saat kehamilan Sedangkan
pada masa pandemic corona virus disease (COVID-19), terjadi signifikansi
peningkatan kecemasan pada wanita hamil menjadi 59%. (Wang et al.,
2020). Angka kejadian kecemasan pada ibu hamil di Indonesia mencapai
373.000.000, diantaranya 28,7% atau sebanyak 107.000.000 ibu hamil
mengalami kecemasan saat menjelang proses persalinan.
(Wang Et AL., 2020).
Kecemasan pada ibu hamil dapat timbul khususnya pada trimester
ketiga kehamilan hingga saat persalinan, dimasa pada periode ini ibu hamil
merasa cemas terhadap berbagai hal seperti normal atau tidak normal
bayinya lahir, nyeri yang akan dirasakan, dan sebagainya. Dengan semakin
dekatnya jadwal persalinan, terutama pada kehamilan pertama, wajar jika
timbul perasaan cemas atau takut karena kehamilan merupaka pengalaman
yang baru (Usman, 2016).
Proses kehamilan normal dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang
bisa mengakibatkan kecemasan bagi ibu hamil. Hal ini terjadi karena adanya
berberapa di antara lain Faktor pengetahuan, dukungan dan perubahan fisik
selama kehamilan dan hal ini menyebabkan kecemasan pada ibu. Selain itu
di era pandemic COVID-19 ini menyebabkan bertambahnya kekhawatriran
dan kecemasan ibu hamil.( Kajdy et al. 2020 ). Menurut berberapa faktor
yang berhubungan dengan kecemasan yaitu pengetahuan, psikologi, ekonomi
, pengalaman, dukungan keluarga serta dukungan suami. Ibu hamil dengan
usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan usia hamil
resiko tinggi karena dapat terjadi kelainan atau gangguan pada janin,
sehingga dapat menimbulkan kecemasan pada ibu hamil tersebut ( Pieter,
2015 ).
Berdasarkan Hasil penelitian Zamriati, menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara umur, paritas dan pengalaman traumatis
dengan tingkat kecemasan ibu, sedangkan tingkat pendidikan tidak
4

mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat kecemasan ibu.


(Zamriati, 2017). Pada penelitian terdahulu yang di lakukan Arifin,
menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga
dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. (Arifin,2016)
Hasil penelitian Susilowati menunjukkan terdapat pengaruh yang secara
statistik signifikan antara dukungan keluarga maupun paritas terhadap
kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. (Susilowati,2017 ).
Studi pendahuluan Rosa menemukan bahwa terdapat hubungan umur dengan
tingkat kecemasan ibu trimester III dalam menghadapi persalinan serta
terdapat hubungan pendidikan dengan tingkat kecemasan ibu trimester III
dalam menghadapi persalinan. ( Rosa, 2016 ). Serta penelitian Suyati,
menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan
tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan.( Suyati,2016 ).
Corona virus belum memiliki efek tertentu bagi kehamilan. Di
inggris, 472 wanita hamil di rumah sakit dengan corona virus dengan
bayinya selama masa pandemic Sebagian wanita dalam penelitian ini hanya
memerlukan perawatan biasa dan di pulangkan dengan keadaan baik, sekitar
satu hari dari sepuluh wanita memerlukan perawatan intensif dan lima
wanita meninggal, meskipun belum di ketahui apakah virus ini adalah
penyebab kematiannya. (UKOSS,2020).Berdasarkan data WHO di Indonesia
covid -19 pada tanggal 2 maret 2020, hingga per 23 agustus 2020
indonesia telah melaporkan 153.535 kasus positif, dengan 6.680 kematian,
107.500 telah sembuh dan 39.353 kasus yang sedang dalam perawatan.
Pemerintah indinesia telah melakukan tes kepada 1.157.184 orang dari total
269 juta penduduk, yang bearti sekitar 4.292 orang per satu juta penduduk.
( Wikpedia, 2020).
Dimasa pandemi corona virus disease (COVID-19) ibu hamil
merasa semangkin cemas terutama untuk ibu hamil trimester III yang akan
sgera melahirkan. Kecemasan ibu di dasari bagaimana penyebaran virus ini,
yaitu melalui droplet saat bersin batuk atau berbicara. ( WHO, 2020)
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut maka
penulis tertarik untuk meneliti “Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan Di Era Pandemi COVID - 19 ”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merumuskan faktor – faktor apa
sajakah yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di era pandemic COVID-19 ?
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan umum
5

Untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kecemasan


ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di era pandemi
COVID – 19
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di era pandemic COVID-19 di pmb
sumidjah ipung
2. Mengidentifikasi dukungan keluarga ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di era pandemic COVID-19 di pmb
sumidjah ipung
3. Mengidentifikasi kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di era COVID-19 di pmb sumidjah ipung
4. Mengidentifikasi faktor paritas ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di era pandemic COVID – 19 di pmb
sumidjah ipung
5. Mengidentifikasi faktor Pendidikan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di era pandemi COVID-19 di pmb
sumidjah ipung
6. Mengidentifikasi faktor pekerjaan ibu hamil trimeter III dalam
menghadapi persalinan di era pandemic COVID-19

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi peneliti
Peneliti dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan
tentang faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan di masa pandemi
COVID– 19
1.4.2 Bagi institusi Pendidikan
Dapat memberik an masukan untuk mata ajar yang
berhubungan dengan manajemen faktor kecemasan pada ibu hamil
trimester III yang sedang mempersiapkan persalinan di masa
pandemi COVID-19.
1.4.3 Bagi instansi Kesehatan
Menambahkan informasi tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan kecemasan ibu hamil trimester 3 dalam
menghadapi persalinan di era pandemi COVID-19
1.4.4 Bagi masyarakat
Menambah wawasan masyarakat dan meningkatkan upaya
bagi responden dalam mempersiapkan persalinannya di masa
pandemi COVID -19
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Kehamilan Trimester 3


2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan trimester 3 adalah kehamilan yang di
mulai dari 28-42 minggu (Yuli, 2017).

2.1.2 Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisologi pada Ibu Hamil Trimester III
a) Rahim / uterus
Ukuran uterus membesar akibat dari hipertrofi dan hiperplasia
otot polos rahim, berat uterus naik dari 30 gram menjadi 1000 gram,
isthmus Rahim hipertrofi dan serviks uteri bertambah vaskularisasinya
dan bertambah lunak. Proses ovulasi berhenti, vagina dan vulva
berwarna lebih merah atau kebiruan. Pembesaran rahim menimbulkan
peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastin di bawah kulit
sehingga timbul stirae gravidarum. Kehamilan 36 minggu, tinggi
fundus uteri sekitar 3 jari di bawah proxesus xiphoideus. Pengukuran
tinggi fundus uteri berdasarkan usia kehamilan yaitu dari usia
kehamilan 22 minggu sampai 40 minggu hasilnya sesuai umur
kehamilan atau ± 2 cm.
( Mochtar, 2016)
b) Payudara
Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang dan
berat. Dapat terjadi noduli -noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli,
bayangan vena-vena lebih membiru. ( Mochtar, 2016)
c) Sirkulasi darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah
lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran
darah (hemodilusi). Sel darah merah semakin meningkat jumlahnya
untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi
pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume
darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis
(Manuaba, 2015).

6
7

d) Sistem respirasi
Pada kehamilan 32 minggu ke atas desakan oleh uterus yang
membesar kearah diafragma sehingga diafragma kurang leluasa
bergerak akibatnya ibu akan merasa sulit bernafas.
( Manuaba, 2015 )
e) Sistem pencernaan
Tingkat metabolik basal pada wanita hamil meningkat hingga
15-20% terutama pada trimester akhir. Terjadi kebutuhan protein dan
kalori meningkat. Wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan
bertambah, sering buang air kecil dan kadang dijumpai glukosuria,
serta berat badan ibu hamil akan meningkat. ( mocthar, 2016 )
f) Sistem pekemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena
kepala janin mulai turun ke PAP. Desakan ini menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh. Terjadinya hemodilusi menyebabkan
metabolisme air makin lancer sehingga pembentukan urin pun makin
bertambah (Manuaba, 2015 )
2.1.3 Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasinya
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dari seorang
wanita. Namun, selama kunjungan antenatal mungkin ia akan mengeluh
bahwa ia mengalami ketidaknyamanan. Sebagian besar dari keluhan ini
adalah hal yang normal. Sebagai bidan, penting untuk dapat membedakan
antara ketidaknyamanan normal dengan tanda bahaya. Walaupun
ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan tidak mengancam
keselamatan jiwa ibu, tetapi hal tersebut dapat menganggu ibu. Sebagai
seorang bidan harus dapat memberikan asuhan kebidanan untuk mengatasi
keluhan-keluhan tersebut (Ika, 2017).
Ketidaknyamanan yang dapat terjadi pada selama kehamilan
trimester 3 adalah sebagai berikut :
Table 2.1 Ketidaknyamanan Trimester III
Trimester III
Masalah Penyebab Cara Mencegah
Sesak 1) Pada kehamilan 33- 1) Sikap tubah yang benar
Nafas 36 kebanyakan ibu 2) Tidur dengan bantal ekstra
hamil akan 3) Makan jangan terlalu kenyang
merasakan susah porsi kecil tapi sering
bernafas hal ini 4) Jangan merokak
dikarenakan bayi 5) Jika berlebihan pergi kedokter
8

yang berada
dibawah diafragma
menekan perut ibu
2) Peningkatan kadar
progesterone
berpengaruh secara
langsung pada pusat
pernafasan untuk
menurunkan kadar
CO 2 serta
meningkatkan O2
Kram pada 1) kekurangan asupan 1) istirahat yang cukup, pengurutan
Kaki kalsium daerah betis
2) Pembesaran uterus 2) Selama kram kaki harus di fleksi
sehingga 3) Meningkatkan asupan kasium
memberikan 4) Meningkatkan asupan air putih
tekanan pada 5) Melakukan senam ringan
pembuluh darah 6) Membiasakan BAB secra teratur
pelvic, dengan 7) BAB segera setelah ada dorongan
deminkian dapat
menurunkan
sirkulasi darah dari
tungkai bagian
bawah
Oedema 1) Peningkatan kadar 1) Menganjurkan untuk minum 6-8
sodium dikarenakan gelas cairan sehari untuk
pengaruh hormonal menghindari dehidrasi
2) Kongesti sirkulasi 2) Memakai stocking
pada ekstremitas 3) Istirahat paha dan kaki
bawah ditinggikan
3) Peningkatan kadar 4) Bila dengan cara diatas tidak
permeabilitas hilang segera pergi ke dokter
kapiler 5) Meningkatkan asupan protein
4) Tekanan dari 6) Lakukan senam secara teratur
pembesaran uterus
pada vena pelvic
ketika duduk/ pada
kava interior ketika
berbaring
Kelelahan 1) Nokturia 1) Memperbanyak waktu istirahat
2) Penambahan berat 2) Mengkonsumsi makanan sehat
badan untuk menambah tenaga dan
9

3) Masalah mencukupi kebutuhan nutrisi ibu


gastrointestinal hamil
4) gangguan tidur 3) Rutin melakukan olahraga,
5) Kontraksi Uterus seperti berjalan kaki, berenang,
atau yoga untuk ibu hamil.
Olahraga rutin bisa mengurangi
rasa lelah yang ibu hamil alami
selama trimester akhir ini
4) Minum air putih yang cukup
5) Membatisi kegiatan yang tidak
penting. Jika ibu hamil
membutuhkan bantuan untuk
melakukan sesuatu jangan ragu
untuk meminta bantuan suami
ataupun keluarga
Sakit 1) Pembesaran 1) Memperbanyak waktu istirahat
Punggung payudara dapat 2) Mengkonsumsi makanan sehat
berakibat untuk menambah tenaga dan
ketegangan otot mencukupi kebutuhan nutrisi ibu
2) Keletihan hamil
3) Posisi tubuh 3) Rutin melakukan olahraga,
membungkuk ketika seperti berjalan kaki, berenang,
mengangkat barang atau yoga untuk ibu hamil.
4) Kadar hormone Olahraga rutin bisa mengurangi
yang meningkat rasa lelah yang ibu hamil alami
menyebabkan selama trimester akhir ini
cartilage pada sendi 4) Minum air putih yang cukup
besar lembek 5) Membatisi kegiatan yang tidak
5) Posisi tulang penting. Jika ibu hamil
belakang membutuhkan bantuan untuk
hiperlodosis melakukan sesuatu jangan ragu
untuk meminta bantuan suami
ataupun keluarga
Sumber : (Ika, 2017)

2.1.4 Persiapan Persalinan Di era Pandemi COVID-19


2.1.4.1 Persiapan melahirkan atau bersalin
Macam-macam persiapan melahirkan atau bersalin menurut Depkes RI
(2017), adalah:
a. Mengetahui tanggal perkiraan persalinan.
b. Suami dan keluarga mendampingi ibu hamil saat bersalin.
c. Siapkan tabungan untuk biaya persalinan.
10

d. Suami, keluarga, dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika


sewaktu-waktu diperlukan.
e. Merencanakan melahirkan di tolong oleh bidan atau dokter di
fasilitas Kesehatan.
f. Menyiapkan orang yang bersedia menjadi donor darah jika
sewaktu- waktu diperlukan dengan golongan darah yang sama
dengan ibu hamil.
g. Membuat rencana pembuatan keputusan jika terjadi
kegawatdaruratan. Hal ini meliputi siapa pembuat keputusan utama
dalam keluarga dan siapa yang akan membuat keputusan jika
pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan.

2.1.4.2 Persiapan persalinan di era COVID-19


A. Semua persalinan dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
B. Pemilihan tempat pertolongan persalinan ditentukan berdasarkan:
1) Kondisi ibu yang ditetapkan pada saat skrining
risikompersalinan.
2) Kondisi ibu saat inpartu.
3) Status ibu dikaitkan dengan COVID-19 :
a) Persalinan di RS Rujukan COVID-19 untuk ibu dengan
status: suspek, probable, dan terkonfirmasi COVID19
(penanganan tim multidisiplin).
b) persalinan di RS non rujukan COVID-19 untuk ibu
dengan status: suspek, probable, dan terkonfirmasi
COVID-19, jika terjadi kondisi RS rujukan COVID-19
penuh dan/atau terjadi kondisi emergensi. Persalinan
dilakukan dengan APD yang sesuai.
c) Persalinan di FKTP untuk ibu dengan status kontak erat
(skrining awal: anamnesis, pemeriksaan darah normal
(NLR < 5,8 dan limfosit normal), rapid test non
reaktif). Persalinan di FKTP menggunakan APD yang
sesuai dan dapat menggunakan delivery chamber
(penggunaan delivery chamber belum terbukti dapat
mencegah transmisi COVID-19).
d) Pasien dengan kondisi inpartu atau emergensi harus
diterima di semua Fasilitas Pelayanan Kesehatan
walaupun belum diketahui status COVID-19. Kecuali
bila ada kondisi yang mengharuskan dilakukan rujukan
karena komplikasi obstetrik.
C. Rujukan terencana untuk :
1) ibu yang memiliki risiko pada persalinan dan
11

2) ibu hamil dengan status Suspek dan Terkonfirmasi COVID-


19
D. Ibu hamil melakukan isolasi mandiri minimal 14 hari sebelum
taksiran persalinan atau sebelum tanda persalinan.
E. Pada zona merah (risiko tinggi), orange (risiko sedang), dan
kuning (risiko rendah), ibu hamil dengan atau tanpa tanda dan
gejala COVID-19 pada H-14 sebelum taksiran persalinan
dilakukan skrining untuk menentukan status COVID-19. Skrining
dilakukan dengan anamnesa, pemeriksaan darah NLR atau rapid
test (jika tersedia fasilitas dan sumber daya). Untuk daerah yang
mempunyai kebijakan lokal dapat melakukan skrining lebih awal.
F. Pada zona hijau (tidak terdampak/tidak ada kasus), skrining
COVID-19 pada ibu hamil jika ibu memiliki kontak erat dan atau
gejala. g. Untuk ibu dengan status kontak erat tanpa penyulit
obstetrik (skrining awal: anamnesis, pemeriksaan darah normal
(NLR < 5,8 dan limfosit normal), rapid test non reaktif),
persalinan dapat dilakukan di FKTP. Persalinan di FKTP dapat
menggunakan delivery chamber tanpa melonggarkan pemakaian
APD (penggunaan delivery chamber belum terbukti dapat
mencegah transmisi COVID-19).
G. Apabila ibu datang dalam keadaan inpartu dan belum dilakukan
skrining, Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus tetap melayani
tanpa menunggu hasil skrining dengan menggunakan APD sesuai
standar.
H. Hasil skrining COVID-19 dicatat/dilampirkan di buku KIA dan
dikomunikasikan ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan tempat
rencana persalinan.
I. Pelayanan KB pasca persalinan tetap dilakukan sesuai prosedur,
diutamakan menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(MKJP).
( Buku pedoman C0VID-19, 2020)
2.2 Konsep Kecemasan
2.2.1 Defenisi Kecemasan
Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian
individu yang subjektif, yang di pengaruhi alam bawah sadar dan
tidak di ketahui secara khusus penyebabnya. ( hawari 2016 ).
Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil apabila tidak di tangani
dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik
dan psikis. Fisik dan psikis adalah dua hal yang terkai dan saling
mempengaruhi. Jika kondisi fisiknya kurang baik, maka proses
berpikir, suasana hati, Tindakan yang bersangkutan dalam kehidupan
12

dalam kehidupan sehari-hari akan terkena imbas negatifnya ( west,


2016 ).

2.2.2 Gejala – gejala Kecemasan


Kecemasan adalah suatu yang menggoncangkan karena
adanya ancaman terhadap Kesehatan. Individu-individu yang
tergolong normal kadang kala mengalami kecemasan yang Nampak,
sehingga dapat di saksikan pada penampilan yang berupa gejala-
gejala fisik maupun mental. Lebih jelas pada individu yang
menghadapi gangguan mental. Lebih jelas lagi bagi individu yang
menghidap penyakit mental yang parah ( hawari 2016 ).
Keluhan -keluhan yang sering di kemukakan oleh orang yang
mengalami gangguan Kecemasan antara lain sebagai berikut :
( hawari 2016 )
1. Cemas, khawatir, firasat buruk ,takut akan pikirannya sendiri,
mudah tersinggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
3. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang
4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan
5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat
6. Keluhan-keluhan somatic, misalnya rasa sakit pada otot dan
tulang, pendengaran berdering ( tinnitus ), berdebar – debar ,
sesak nafas, gangguan pencernaan , gangguan perkemihan,
sakit kepala dan lain sebagainya.

2.2.3 Faktor – Faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu hamil ,


1. Usia
Usia mempengaruhi faktor psikologis seseorang, semakin tinggi
usia semakin baik tingkat kematangan emosi seseorang serta
kemampuan dalam menghadapi berbagai persoalan (Stuart, 2017).
2. Pendidikan
Tingkat pendidikan rendah seseorang akan dapat meyebabkan
orang tersebut mudah mengalami kecemasan, semakin tinggi
pendidikannya maka akan mempengaruhi kemampuan dalam
berpikir (Stuart, 2017).
3. Dukungan Keluarga
Pendampingan oleh keluarga saat ibu akan bersalin mempengaruhi
tingkat kecemasan pada ibu. Dukungan keluarga terutama
dukungan yang didapatkan dari suami akan menimbulkan
ketenangan batin, perasaan senang, aman dan nyaman sehingga
kecemasan ibu hamil berkurang (Manuaba, 2015).
4. Ekonomi
13

Jika kondisi ekonomi baik, maka ibu hamil akan mendapatkan


kesejahteraan fisik dan pesikologis secara baik pula dan sebaliknya
dengan kondisi ekonomi buruk maka ibu hamil tidak mendapat
kesejahteraan fisik dan pesikologis secara baik. Pekerjaan ibu
hamil tidak terlalu berat dan tidak terlalu banyak tenaga, dimana
ibu bisa menjalaninya selama kehamilan, pekerjaan bisa membawa
dampak positif. Ibu akan focus kepekerjaanya dan kecemasan ibu
dapat teralihkan. Ditempat kerja ibu bisa mendapatkan
pengetahuan tentang kehamilan dari teman kerjanya dan pekerjaan
ibu dapat menambah pendapatan keluarga (Astria, 2015).
5. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang setiap hari
dalam kehidupannya. Pengalaman dan pendidikan seseorang dari
sejak kecil akan mempengaruhi sikap dan penampilan seseorang.
Kesesuaian antara pekerjaan dalam diri seseorang memberikan
kesan dan pengetahuan. Diketahui ibu yang bekerja lebih aktif
dibanding dengan ibu yang tidak bekerja atau ibu yang bekerja
lebih stabil dibanding ibu yang tidak bekerja. Pekerjaan ibu dapat
mempengaruhi kecemasan karena adanya tekanan dari berbagai
stersor di tempat pekerjaan. Beban kerja yang terlalu berat atau
kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang
ibu hamil yang bekerja mengalami gangguan atau penyakit akibat
kerja, seperti kondisi lingkungan (Efendi, 2017).
6. Paritas
Pada primigravida, mereka secara aktif mempersiapkan diri untuk
menghadapi persalinan. Walaupun persalinan adalah proses alami
bagi seorang wanita untuk menjalaninya, tetapi seringkali ibu
hamil tidak dapat menghilangkan rasa khawatir dan takut dalam
menghadapi proses persalinan tersebut. Rasa takut dan cemas
berlebihan dengan sendirinya menyebabkan ibu sakit. Kemudian,
perasaan cemas berkepanjangan dapat membuat ibu hamil tidak
bisa berkonsentrasi dengan baik dan hilangnya rasa kepercayaan
diri. Bahkan untuk beberapa ibu penderita cemas berat
menghabiskan waktunya dengan merasakan kecemasan sehingga
mengganggu aktivitasnya.
7. Pengetahuan
Pengetahuan akan suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek
positif dan aspek negative Kedua aspek ini akan menentukan sikap
seseorang. Semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui,
maka akan menimbulkan sikap semakin positif terhadap objek
tertentu
8. Stressor internal
14

Merupakan stressor yang berasal dari dalam diri ibu sendiri.


Adanya beban psikologis yang ditanggung ibu dapat menyebabkan
gangguan perkembangan bayi dalam kandungan. Stressor internal
meliputi kecemasan yang dialami dalam diri ibu hamil tersebut,
misalnya kurang percaya diri, perubahan penampilan, perubahan
peran sebagai orang tua, sikap ibu terhadap kehamilan, persalinan,
dan kehilangan pekerjaan.
9. Stressor eksternal
Merupakan pemicu stres yang berasal dari luar diri ibu, seperti:
status social, relationship, kasih sayang, support mental, broken
home, dan respon negatif dari lingkungan.
10. Pengalaman
Dalam menjalani pengobatan Pengalaman awal pasien dalam
menajlani pengobatan merupakan hal yang berharga yang terjadi
pada individu terutama bagi masa yang akan datang. Apabila
pengalaman individu tentang pengobatan kurang maka cenderung
mempengaruhi peningkatan kecemasan saat menghadapi
pengobatan selanjutnya.
11. sosial ekonomi
Sosial ekonomi juga berkaitan dengan gangguan psikiatrik,
diketahui bahwa masyarakat kelas sosial ekonomi rendah
prevalensi gangguan psikiatriknya lebih banyak.
12. Adat istiadat
Ada berberapa kebiasaan, adat istiadat yang merugikan Kesehatan
ibu hamil. Keadaan ini jangan sampai menyinggung “ kearifan
lokal “ yang sudah berlaku di daerah tersebut.

2.2.4 Tingkat Kecemasan


Menurut Rahmatiah, 2015, ada empat tingkat kecemasan yang
dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat dan panik :
1. Kecemasan Ringan
Berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-
hari. Pada tingkat ini lapangan persepsi melebar dan individu akan
berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang
akan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas.
2. Kecemasan Sedang
Pada tingkat ini lapangan persepsi terhadap lingkungan menurun.
Individu lebih memfokuskan hal-hal yang penting saat itu dan
mengenyampingkan hal lain.
3. Kecemasan Berat
Pada kecemasan berat lapangan persepsi menjadi sangat sempit,
individu cenderung memiliki hal yang kecil saja dan mengabaikan
15

hal lain. Individu tidak mampu lagi berpikir realistis dan


membutuhkan banyak pengarahan untuk memusatkan perhatian pada
area lain.
4. Panik
5. Pada tingkatan ini lapangan persepsi individu sudah sangat
menyempit dan sudah terganggu sehingga tidak dapat
mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa
walaupun telah diberikan pengarahan.
2.2.5 Pengukuran Kecemasan
Menurut Max Hamilton dalam Schlaepfer (2016) kecemasan
dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang di sebut HARS
(Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala ini adalah pengukuran
kecemasan yang didasarkan pada munculnya symptom pada individu
yang mengalami kecemasan. Menurut skala HARS ada 14 symptom
yang nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap item
yang di observasi diberi 5 tingkatan skor antara 0 sampai dengan 4.
Skala HARS pertama kali diperkenalkan oleh Max Hamilton
tahun 2016 dan sekarang telah menjadi standar dalam pengukuran
kecemasan terutama pada penelitian trial clinic. Skala HARS telah
dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi untuk
melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93
dan 0,97. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, para peneliti
tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas karena instrument ini
sudah baku. Menurut Nursalam 2008 juga telah melakukan uji validitas
dan reliabilitas HARS.
Hasil dari penelitiannya tersebut didapatkan korelasi dengan
HARS (r hitung= 0,57- 0,84) dan (r table= 0,349). Hasil koefisien
reliabilitas dianggap reliable jika r> 0,60. Hal ini menunjukkan bawah
HRS-A cukup valid dan reliable.
Kuisioner skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) penilain
kecemasan terdiri dari 14 item, meliputi:
1. Perasaan cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah
tersinggung.
2. Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan
lesu.
3. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal
sendiri dan pada binatang besar.
4. Gangguan tidur : sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari,
tidur tidak pulas dan mimpi buruk.
5. Gangguan keccerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan
sulit konsentrasi.
16

6. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada


hobi, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari.
7. Gejala somatik : nyeri pada otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak
stabil dan kedutan otot.
8. Gejala semsorik : perasaan ditusuk- tusuk, penglihatan kabur, muka
merah dan pucat serta merasa lemah.
9. Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi
mengeras dan detak jantung hilang sekejap.
10. Gejala pernapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering
menarik napas panjang dan merasa napas pendek.
11. Gejala gastrointestinal : sulit menelan, obstipasi, berat badan
menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah
makan, perasaan panas di perut.
12. Gejala urogenital : sering kencing, tidak dapat menahan kencing,
aminorea, erekksilemah atau impotensi.
13. Gejala autonomy : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah,
bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala.
14. Perilaku atau sikap : gelisah, jati- jari gemetar, mengkerutkan dahi
atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek
dan cepat.
Cara penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai
dengan katagori :
0= Tidak ada (tidak ada gejala sama sekali)
1= Ringan (satu dari gejala yang ada)
2= Sedang (separuh dari gejala yang ada)
3= Berat (lebih dari setengah gejala yang ada)
4= Panik (semua gejala ada)
Penentuan tingkat kecemasan menurut Hamilton dalam Schlaepfer
(2016) dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1- 14 dengan hasil:
Skor kurang dari 14= tidak ada kecemasan
Skor 14- 20= kecemasan ringan
Skor 21-27= kecemasan sedang
Skor 28-41= kecemasan berat
Skor 42-56= panik.

2.3 Konsep Pengetahuan


2.3.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui
proses sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek
tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang penting dalam
terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior (Donsu,
17

2017).Pengetahuan atau knowledge adalah hasil penginderaan manusia


atau hasil tahu seseorang terhadap suatu objekmelalui pancaindra yang
dimilikinya. Panca indra manusia guna penginderaan terhadap objek
yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan. Pada
waktu penginderaan untuk menghasilkan pengetahuan tersebut
dipengaruhi oleh intensitas perhatiandan persepsi terhadap objek.
Pengetahuan seseorang sebagian besar diperoleh melalui indra
pendengaran dan indra penglihatan (Notoatmodjo, 2016).
Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari
pendidikan formal saja, tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non
formal. Pengetahuan akan suatu objek mengandung dua aspek yaitu
aspek positif dan aspek negative Kedua aspek ini akan menentukan
sikap seseorang. Semakin banyak aspek positif dan objek yang
diketahui, maka akan menimbulkan sikap semakin positif terhadap
objek tertentu (Notoatmojo, 2016).

2.3.2 Tingkat Pengetahuan


Menurut Notoatmodjo (dalam Wawan dan Dewi, 2010)
pengetahuan seseorang terhadap suatu objek mempunyai intensitas
atau tingkatan yang berbeda. Secara garis besar dibagi menjadi 6
tingkat pengetahuan, yaitu :
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai recall atau memanggil memori yang
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu yang spesifik dan
seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Tahu disisni merupakan tingkatan yang paling rendah.
Kata kerja yang digunakan untuk mengukur orang yang tahu
tentang apa yang dipelajari yaitu dapat menyebutkan, menguraikan,
mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.
2. Memahami (Comprehention)
Memahami suatu objek bukan hanya sekedar tahu terhadap
objek tersebut, dan juga tidak sekedar menyebutkan, tetapi orang
tersebut dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang
dike tahuinya. Orang yang telah memahami objek dan materi harus
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menarik kesimpulan,
meramalkan terhadap suatu objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami
objek yang dimaksud dapat menggunakan ataupun
mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi atau
kondisi yang lain. Aplikasi juga diartikan aplikasi atau penggunaan
18

hukum, rumus, metode, prinsip, rencana program dalam situasi


yang lain.
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang dalam menjabarkan
atau memisahkan, lalu kemudian mencari hubungan antara
komponen-komponen dalam suatu objek atau masalah yang
diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang telah sampai
pada tingkatan ini adalah jika orang tersebut dapat membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, membuat bagan (diagram)
terhadap pengetahuan objek tersebut.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam
merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari
komponen pengetahuan yang sudah dimilikinya. Dengan kata lain
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi
yang sudah ada sebelumnya.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian
berdasarkan suatu 17 kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-
norma yang berlaku dimasyarakat.

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan


Menurut Notoatmodjo (dalam Wawan dan Dewi, 2016) faktor-
faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a. Pendidikan
Pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan
seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju impian atau
cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan
mengisi kehidupan agar tercapai keselamatan dan kebahagiaan.
Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi berupa hal-
hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup. Menurut YB Mantra yang dikutip oleh
Notoatmodjo, pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk
juga perilaku akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk
sikap berpesan serta dalam pembangunan pada umumnya makin
tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima
informasi.
b. Pekerjaan
19

Menurut Thomas yang kutip oleh Nursalam (2016),


pekerjaan adalah suatu keburukan yang harus dilakukan demi
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Pekerjaan
tidak diartikan sebagai sumber kesenangan, akan tetapi merupakan
cara mencari nafkah yang membosankan, berulang, dan memiliki
banyak tantangan. Sedangkan bekerja merupakan kagiatan yang
menyita waktu.
c. Umur
Menurut Elisabeth BH yang dikutip dari Nursalam (2017),
usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai berulang tahun . sedangkan menurut Huclok (2015)
semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matangdalam berfikir dan bekerja. Dari segi
kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya
dari orang yang belum tinggi kedewasaannya.
d. Faktor Lingkungan
Lingkungan ialah seluruh kondisi yang ada sekitar manusia
dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku
individu atau kelompok.
e. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya pada masyarakat dapat memberikan
pengaruh dari sikap dalam menerima informasi.

2.3.4 Kriteria Tingkat Pengetahuan


Menurut Nursalam (2016) pengetahuan seseorang dapat
diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :
20

1. Pengetahuan Baik : 76 % - 100 %


2. Pengetahuan Cukup : 56 % - 75 %
3. Pengetahuan Kurang : < 56 %

2.4 Konsep Dukungan Keluarga


2.4.1 Pengertian Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan
interpersonal yang melindungi seseorang dari efek setres yang buruk.
(Kaplan dan Sadock, 2015). Dukungan keluarga menurut Friedman
(2017) adalah sikap, tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota
keluarganny, berupa dukungan informasional, dukungan penilaian,
dukungan instrumental dan dukungan emosional. Jadi dukunan
keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi
sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga
anggota keluarga merasa ada yang memperhatikannya. Jadi dukungan
sosial keluarga mengacu kepada dukungan-dukungan sosial yang
dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses
atau diadakan untuk keluarga yang selalu siap memberikan
pertolongan dan bantuan jika diperlukan
(Erdiana, 2015).
2.4.2 Sumber Dukungan Keluarga
Menurut Friedman (2017) terdapat tiga sumber dukungan
sosial umum, sumber ini terdiri atas jaringan informal yang spontan:
dukungan terorganisasi yang tidak diarahkan oleh petugas kesehatan
professional, dan upaya terorganisasi oleh professional kesehatan.
Dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan-dukungan
sosial yang di pandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang
dapat diakses atau diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa
atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa
orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan
dan bantuan jika diperlukan). Dukungan sosial keluarga dapat berupa
dukungan sosial keluarga internal, seperti dukungan dari suami/istri
atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga
eksternal. (Friedman, 2017 )
2.4.3 Tujuan Dukungan Keluarga
Sangatlah luas diterima bahwa orang yang berada dalam
lingkungan sosial yang suportif umumnya memiliki kondisi yang
lebih baik dibandingkan rekannya yang tanpa keuntungan ini. Lebih
khususnya, karena dukungan sosial dapat dianggap mengurangi atau
menyangga efek serta meningkatkan kesehatan mental individu atau
keluarga secara langsung, dukungan sosial adalah strategi penting
yang haru ada dalam masa stress bagi keluarga. (Friedman, 2017).
21

Dukungan sosial juga dapat berfungsi sebagai strategi


pencegahan guna mengurangi stress akibat negatifnya (Roth, 2015).
Sistem dukungan keluarga ini berupa membantu berorientasi tugas
sering kali diberikan oleh keluarga besar, teman, dan tetangga.
Bantuan dari keluarga besar juga dilakukan dalam bentuk bantuan
langsung, termasuk bantuan financial yang terus-menerus dan
intermiten, berbelanja, merawat anak, perawatan fisik lansia,
melakukan tugas rumah tangga, dan bantuan praktis selama masa
krisis. (Friedman, 2017).

2.4.4 Jenis Dukungan Keluarga


Menurut Friedman , menyatakan bahwa keluarga berfungsi
sebagai sistem pendukung bagi anggotanya. Anggota keluarga
memandang bahwa orang yang bersifat mendukung, selalu siap
memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Terdapat
empat dimensi dari dukungan keluarga yaitu:
a. Dukungan emosional
berfungsi sebagai pelabuhanistirahat dan pemulihan serta
membantu penguasaan emosional serta meningkatkan moral
keluarga. (Friedman, 2017).Dukungan emosianal melibatkan
ekspresi empati, perhatian, pemberian semangat, kehangatan
pribadi, cinta, atau bantuan emosional. Dengan semua tingkah laku
yang mendorong perasaan nyaman dan mengarahkan individu
untuk percaya bahwa ia dipuji, dihormati, dan dicintai, dan bahwa
orang lain bersedia untuk memberikan perhatia. (Sarafino, 2016)
b. Dukungan informasi,
keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan
disseminator (penyebar) informasi tentang dunia.(Friedman,
2017). Dukungan informasi terjadi dan diberikan oleh keluarga
dalam bentuk nasehat, saran dan diskusi tentang bagaimana cara
mengatasi atau memecahkan masalah yang ada. (Sarafino, 2016).
c. Dukungan instrumental
merupakan dukungan yang diberikan oleh keluarga secara
langsung yang meliputi bantuan material seperti memberikan
tempat tinggal, memimnjamkan atau memberikan uang dan
bantuan dalam mengerjakan tugas rumah sehari-hari (Sarafino,
2016).
d. Dukungan penghargaan,
keluarga bertindak (keluarga bertindak sebagai sistem
pembimbing umpan balik, membimbing dan memerantai
pemecahan masalah dan merupakan sumber validator identitas
anggota (Friedman, 2017).Dukungan penghargaan terjadi melalui
22

ekspresi penghargaan yang positif melibatkan pernyataan setuju


dan panilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa
orang lain yang berbanding positif antara individu dengan orang
lain (Sarafino, 2016).
2.4.5 Manfaat Dukungan Keluarga
Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi
sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial
berbedabeda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan. Namun
demikian, dalam semua tahap siklus kehidupan, dukungan sosial
keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai
kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan
kesehatan dan adaptasi keluarga. efek-efek penyangga (dukungan
sosial menahan efek-efek negatif dari stres terhadap kesehatan) dan
efek-efek utama (dukungan sosial secara langsung mempengaruhi
akibat-akibat dari kesehatan) ditemukan. Sesungguhnya efek-efek
penyangga dan utama dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan
kesejahteraan boleh jadi berfungsi bersamaan. ( Friedmand 2017 )

2.4.6 Faktorr-faktor Yang Mempengaruhi Dukungan


Menurut Purnawan (2018) faktor-faktor yang mempengaruhi
dukungan keluarga adalah:
1. Faktor internal
Tahap perkembangan Artinya dukungan dapat ditentukan oleh
faktor usia dalam hal ini adalah pertumbuhan dan perkembangan,
dengan demikian setiap rentang usia (bayi-lansia) memiliki
pemahaman dan respon terhadap perubahan kesehatan yang
berbeda-beda.
2. Pendidikan atau tingkat pengetahuan
Keyakinan seseorang terhadap adanya dukungan terbentuk oleh
variabel intelektual yang terdiri dari pengetahuan, latar belakang
pendidikan dan pengalaman masa lalu. Kemampuan kognitif akan
membentuk cara berfikir seseorang termasuk kemampuan untuk
memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit dan
menggunakan pengetahuan tentang kesehatan untuk menjaga
kesehatan dirinya.
3. Faktor emosi
Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap adanya
dukungan dan cara melakukannya. Seseorang yang mengalami
respon stress dalam setiap perubahan hidupnya cenderung
berespon terhadap berbagai tanda sakit, mungkin dilakukan
dengan cara mengkhawatirkan bahwa penyakit tersebut dapat
mengancam kehidupannya. Seseorang yang secara umum terlihat
23

sangat tenang mungkin mempunyai respon emosional yang kecil


selama ia sakit. Seorang individu yang tidak mampu melakukan
koping secara emosional terhadap ancaman penyakit mungkin.
4. Spiritual
Aspek spiritual dapat terlihat dari bagaimana seseorang menjalani
kehidupannya, mencakup nilai dan keyakinan yang dilaksanakan,
hubungan dengan keluarga atau teman, dan kemampuan mencari
harapan dan arti dalam hidup.
1. Eksternal
1. Praktik di keluarga
Cara bagaimana keluarga memberikan dukungan biasanya
mempengaruhi penderita dalam melaksanakan kesehatannya.
Misalnya, klien juga kemungkinan besar akan melakukan tindakan
pencegahan jika keluarga melakukan hal yang sama.
2. Faktor sosio-ekonomi
Faktor sosial dan psikososial dapat meningkatkan resiko
terjadinya penyakit dan mempengaruhi cara seseorang
mendefinisikan dan bereaksi terhadap penyakitnya. Variabel
psikososial mencakup: stabilitas perkawinan, gaya hidup, dan
lingkungan kerja.Seseorang biasanya akan mencari dukungan dan
persetujuan dari kelompok sosialnya, hal ini akan mempengaruhi
keyakinan kesehatan dan cara pelaksanaannya. Semakin tinggi
tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat tanggap
terhadap gejala penyakit yang dirasakan. Sehingga ia akan segera
mencari pertolongan ketika merasa ada gangguan pada
kesehatannya.
3. Latar belakang
budaya Latar belakang budaya mempengaruhi keyakinan,
nilai dan kebiasaan individu, dalam memberikan dukungan
termasuk cara pelaksanaan kesehatan pribadi.
( Purnawan 2018 )
24

2.5 Kerangka Teori


Kerangka teori adalah ringkasan dari tinjauan Pustaka yang di gunakan
untuk mengidentifikasi variable-variabel yang akan di teliti ( di amati ) yang
berkaitan dengan konteks ilmu ilmu pengetahuan yang di gunakan untuk
mengembangkan kerangka konsep penelitian.( Notoadmondjo, 2016 )

Faktor-Faktor yang Faktor – Faktor Faktor-faktor yang


mempengaruhi yang mempengaruhi mempengaruhi kecemasan :
dukungan keluarga : pengetahuan : 1. Pengetahuan
1. Faktor internal 1. Pendidikan 2. Dukungan keluarga
a. Pendidikan 2. Pekerjaan 3. Paritas
b. Faktor 3. Umur 4. Usia
emosi 4. Faktor 5. Pendidikan
c. Spiritual lingkungan 6. Pekerjaan
2. Faktor eksternal 5. Sosial budaya 7. Stressor Internal
a. Praktik 8. Stressor Eksternal
dikeluarga 9. Pengalaman
b. Faktor sosio – 10. Sosial Ekonomi
ekonomi 11. Adat Istiadat
c. Latar belakang

Ibu hamil Dukungan pengetahuan Tingkat Kecemasan


trimester III Keluarga Ibu Hamil

Tidak ada

1. Kurang 1. Baik
mendukung 2. Cukup Ringan
2. Mendukung 3. Kurang

Sedang

Berat

Panik
25

Gambar 2.1 Krangka Teori Faktor-Faktor Yang Berhubungan


Dengan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan Di Era Pandemi Covid-19
BAB III
KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep


Kerangka konsep penelitian adalah abstrak dari suatu realitas agar
dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan
keterkaitan antar variabel (baik variabel yang di teliti maupun yang tidak
teliti). Kerangka konsep akan membantu penelitian menghubungkan hasil
penemuan dengan teori (Nursalam,2015). Pada penelitian ini terdapat 2
variabel yaitu variable indenpenden dan dependen dimana peneliti ingin
meneliti apakah terdapat hubungan antara kedua variable.Variable dependen
pada penelitian ini adalah faktor- faktor yang mempengaruhi kecemasan
antara lain yaitu pengetahuan, dukungan keluarga, paritas, usia, Pendidikan ,
pekerjaan stressor internal, stressor eksternal, pengalaman, social ekonomi,
dan adat istiadat. Variable dependen pada penelitian ini adalah kecemasan ibu
hami trimester III dalam menghadapin persalinan. Namun pada penelitian ini
peneliti hanya meneliti 6 dari 9 faktor- faktor yang mempengaruhi kecemasan
ibu hamil. Adapun kerangka konsep faktor-faktor yang berhbungan dengan
kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di era
pandemi COVID-19 di pmb sumidjah ipung dapat di gambarkan sebagai
berikut :
Indenpenden

Faktor-faktor yang mempengaruhi


kecemasan : Dependen
1. Pengetahuan
2. Dukungan keluarga
3. Paritas Kecemasan Ibu Hamil
4. Usia TM 3 Dalam
5. Pendidikan Menghadapi Persalinan
6. Pekerjaan

7. Stressor Internal
8. Stressor Eksternal
7. Pengalaman
8. Sosial Ekonomi
9. Adat Istiadat

26
27

: Tidak di teliti
: Di teliti
: Berhubungan
Gambar 3.1 Gambar Kerangka Konsep Faktor-Faktor yang
berhubungan dengan kecemasan ibu hamil trimester 3
dalam menghadapi persalinan di era pandemi COVID – 19
28

3.2 Hipotesis Penelitian


Penelitian Semula istilah hipotesis dari bahasa Yunani yang
mempunyai dua kata ialah kata ”hupo” (sementara) dan ”thesis (pernyataan
ayau teori).Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih
lemah kebenarannya.Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah
sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau lebih (Tuckman,
2016). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Hipotesis dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut:
1. H1 : Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan
ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di era
pandemic COVID-19 di pmb sumidjah ipung
2. H2 : Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan
kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan di era pandemic COVID-19 di pmb sumidjah
ipung
3. H3 : Terdapat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di era pandemic COVID-19 di pmb
sumidjah ipung
4. H4 : Terdapat hubungan antara paritas ibu dengan kecemasan
ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di era
pandemic COVID-19 di pmb sumidjah ipung
5. H5 : Terdapat hubungan antara Pendidikan dengan kecemasan
ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di era
pandemic COVID-19 di pmb sumidjah ipung.
6. H6 : Terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kecemasan ibu
hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di era
pandemi COVID-19 di pmb sumidjah ipung
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Desain penelitian analitik adalah suatu metode penelitian yang di
gunakan untuk mengetahui bagaimana dan mengapa suatu fenomena terjadi,
melalui analisis statistic korelasi ( menguji hubungan atau pengaruh ) antara
faktor sebab akibat .penelitian ini bersifat analitik korelasi dengan rancangan
’crossectional’’ dimana variabel independen dan variabel dependen di teliti
secara bersamaan dan dalam satu waktu.

4.2 Kerangka Kerja

Populasi
Semua Ibu hamil trimester III yang berkunjung di PMB Sumidjah Ipung

Sampel
Sebagian ibu hamil trimester III yang berkunjung di PMB Sumidjah Ipung

Teknik Sampling
Purposive sampling

Desain Penelitian
analitik

Pengumpulan Data
Kuesioner

Pengolahan Data
Editing, Coding ,, Tabulating

Analisa Data
bivariat , rho sperman

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

29
30

Gambar 4.1 Keranka Kerja Faktor-Faktor yang berhubungan dengan


kecemasan ibu hamil trimester 3 dalam menghadapi
persalinan di era pandemi COVID – 19

4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling


4.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian, sedangkan
sampel adalah sebagian dari populasi tersebut. (Djarwanto 2015). Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil Trimester III
yang memeriksakan kehamilannya di PMB Sumidjah Ipung.

4.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik
mirip dengan populasi itu sendiri. Sampel disebut juga contoh. Nilai
hitungan yang diperoleh dari sampel inilah yang disebut dengan statistik
(Nawawi 2015). Adapun menjadi objek penelitian ini adalah Sebagian ibu
ibu hamil Trimester III yang memeriksakan kehamilannya di PMB
Sumidjah Ipung.

4.3.3 Teknik Sampling


Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan
sampel. Jadi, sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan
menggunakan sebuah teknik dalam menetapkan sampel yang akan diambil
sebagai subjek penelitian (Nawawi 2015).Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah purposive sampling, purposive sampling adalah
Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

4.4 Kriteria Sampel


4.4.1 Kriteria Inklusi
Berikut ini kriteria inklusi dari sampel penelitian yang akan diteliti :
1. Semua ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilannya di
PMB Sumidjah Ipung
2. Ibu hamil trimester III yang bersedia menjadi responden
4.4.2 Kriteria Eksklusi
Berikut ini kriteria inklusi dari sampel penelitian yang akan diteliti:
1. Ibu hamil trimester III yang tidak bersedia menjadi responden
2. Ibu yang saat pengambilan data sudah mengalami kontraksi tanda
inpartu
4.5 Variabel Penelitian
31

Variabel adalah suatu ciri yang dimiliki oleh anggota suatu


kelompok (orang, benda, situasi) yang berbeda yang dimiliki oleh
kelompok tersebut (Nursalam, 2015).
4.5.1 Variabel Independen
Variabel independen atau variable bebas yaitu variable yang
memengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain. Suatu kegiatan
stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada
variabel dependen. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan
diukur untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel
lain. (Nursalam, 2015) dalam penelitian ini variabel independen yaitu
Faktor- Faktor yang berhubungan dengan kecemasan

4.5.2 Variabel Dependen


Variabel dependen atau variable yaitu dipengaruhi atau nilainya
ditentukan oleh variabel lain dan bisa disebut variabel terikat (Nursalam,
2015).variabel dependen penelitian ini yaitu kecemasan menghadapi
persalinan.

4.6 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati
(diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati
artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat
diulangi lagi oleh orasng lain (Nursalam, 2015).

Tabel 4.1 Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Ibu


Hamil TM 3 Dalam Menghadapi Persalinan Di Era Pandemi
Covid -19

Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Parameter Skala Hasil ukur

Independen: Pengetahuan yang Kuesioner Mengisi Ordinal Hasil ukur


Faktor – dimiliki oleh ibu hamil lembar dikategorikan :
Faktor yang dalam memprogramkan kuesioner a. Baik
erhubungan atau merencanakan ibu (76%-100%)
dengan hamil dalam b. Cukup
kecemasan mempersiapkan (56%-75%)
persalinan c. Kurang
Pengetahuan (>56)
32

Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Parameter Skala Hasil ukur

( Dwi, 2017 )
Paritas Jumlah persalinan yang Melihat data Nominal Hasil ukur ;
pernah di alami ibu , baik kuesioner Melihat data Tidak
bayi yang meninggal yang telah kuesioner beresiko : bila
maupun yang masih diisi oleh yang telah paritas 1-3
hidup responden diisi oleh Berisiko : bila
responden paritas>3

( Ricka, 2017 )
Dukungan Sikap, Tindakan, Kuesioner Pengukuran Nominal a.Kurang
keluarga perhatian, motivasi serta tentang Favourable mendukung ≤
kasih saying yang di infomasional, Ya skor : 1 mean
berikan keluarga kepada instrumental Sering skor : b. Mendukung
ibu hamil trimester III dukungan 2 jika skor ≥
yang akan menghadapi penilaian dan Tidak skor : mean
persalinan dukungan 2 (Arikonto,2017
emosional Tidak pernah )
pengukuran

Umur Umur dalam tahun dari Kuesioner Ordinal 1. ≤ 20 tahun


sampel sampai saat 2. 20-35 tahum
dilakukan penelitian 3. > 35 tahun
Pendidikan Jenjang Pendidikan Kuesioner Ordinal 1. pendidiakn
terakhir yang di tempuh sd
2. pendidikan
Menegah
3. Pendidikan
Perguruan
tinggi
Pekerjaan Jenis pekerjaan utama Kuesioner Ordinal 1. Bekerja
sebagai usaha memenuhi 2. Tidak
kebutuhan hidupnya bekerja
Dependen : Respon emosional yang HARS Mengisi Ordinal Skor kurang
Tingkat tidak menentu terhadap (Hammilton lembar dari 14= tidak
kecemasan suatu objek yang tidak Anxietas kuesioner ada kecemasan
jelas yang dialami oleh Rating Scale) HARS Skor 14- 20=
ibu hamil TM III kecemasan
ringan
Skor 21-27=
33

Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Parameter Skala Hasil ukur

kecemasan
sedang
Skor 28-41=
kecemasan
berat
Skor 42-56=
panik.

4.7 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2021- mei 2021 di PMB ,
Sumidjah Ipung Kota Malang.
34

4.8 Pengumpulan Data


4.8.1 Instrumen Penelitan
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan
untuk pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal
yang ia ketahui (Arikunto, 2016).
A. Kuesioner kecemasan
Untuk pengambilan data mengenai tingkat kecemasan
menggunakan kuisioner baku berskala HARS (Hammilton
Anxietas Rating Scale) kuesioner ini terdiri dari 14 pertanyaan
disini responden diminta untuk memproyeksikan tingkat
kecemasan yang dirasakan dengan cara memberikan tanda (√)
pada lembar kuesioner.

B. Kuesioner Dukungan Keluarga


Untuk pengambilan data dukungan keluarga menggunakan
kuesioner yang telah di lakukan uji validitas dan reliabilitas
dimana kuesioner ini terdiri dari 10 pertanyaan. Dan cara
pengisian kuesioner yaitu dengan memberikan tanda (√) pada
lembar kuesioner.
C. Kuesioner Pengetahuan Persiapan Persiapan Persalinan
Untuk pengambilan data pengetahuan persiapan persalinan
menggunakan kuesioner yang telah di lakukan uji validitas dan
reliabilitas. Kuesioner ini terdiri dari 10 soal pengetahuan ibu tentang
persiapan persalinan setelah di lakukan uji validitas dan reliabilitas
semuanya valid dan reliabel.

4.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas


4.8.2.1 Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur
itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas dapat
dilakukan dengan menggunakan product moment. Suatu instrumen
dikatakan valid atau sahih apabila korelasi tiap butiran memiliki
nilai positif dan nilai r hitung > r tabel (Notoatmodjo, 2015).

4.8.2.2 Reliabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini
berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap
35

konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur
yang sama. Pengukuran reliabilitas menggunakan bantuan software
komputer dengan rumus alpha cronbach. Suatu instrumen
dikatakan reliable apabila r hitung > r table. (Notoatmodjo, 2015).
4.8.2.3 Proses Pengumpulan Data
Perizinan
a. peneliti terlebih dahulu mengajukan judul pada institute
pendidikan.
b. Institusi pendidikan mengajukan permohonan surat izin peneliti
yang ditujukan kepada Litbang dan Dinas Pendidikan.
c. Setelah mendapat izin dari Litbang dan Dinas Pendidikan,
kemudian membawa surat tembusan ke PMB
d. Setelah mendapat izin dari PMB , peneliti membawa surat
tembusan untuk memberitahukan bahwa peneliti akan
mengadaka penelitian di PMB tersebut.
e. Peneliti membuat proposal dengan bimbingan dari institusi
pendidikan dan telah diajukan terlebih dahulu kemudian
dilakukan penelitian.

4.9 Pengolahan Data


4.9.1 Editing
Setelah semua kuesioner terisi dengan jawaban responden
kemudian peneliti melakukan pemeriksaan kelengkapan jawaban
kembali apakah sudah terisi semua atau belum.
4.9.2 Coding
Setelah dilakukan pengecekan terhadap kuesioner selanjutnya
penelit melakukan pengkodean untuk memudahkan pengolahan data
dengan mengubah data bentuk data angka atau bilangan. Secara
berurutan dari data umum dan khusus di berikan kode sebagai berikut :
1. Responden
Responden 1 Di beri Tanda : 1
Responden 2 Di beri Tanda : 2 dan seterusnya
2. Klasifikasi
Ibu Hamil Trimester 3
3. Umur
≤ 20 tahun di beri kode 1
30-35 tahun di beri kode 2
>35 tahun di beri kode 3
4. Pendidikan
Tidak Sekolah di beri kode 0
SD di beri kode 1
36

SMP di beri kode 2


SMA di beri kode 3
Perguruan tinggi di beri kode 4
5. Pengetahuan
Baik di beri kode 1
Cukup di beri kode 2
Kurang di beri kode 3
6. Dukungan Keluarga
Tidak pernah 1
Kadang-Kadang 2
Sering 3
Selalu 4
7. Paritas
Tidak beresiko paritas 1
Beresiko 2
8. Pekerjaan
Bekerja 1
Tidak bekerja 2
9. Kecemasan
Tidak ada 1
Ringan 2
Sedang 3
Berat 4
Panik 5

4.9.3 Tabulating
Setelah data diedit dan di beri kode, kemudian peneliti
melakukan proses pentabulasian dimana data dimasukkan ke dalam
tabel distribusi frekuensi serta tabel silang untuk mendapatkan faktor
– faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil trmester III
dalam menghadapi persalinan di era COVID -19. Tabulasi data ini
bertujuan untuk mempermudah dalam proses uji hipotesis.

4.10 Analisa Data


Teknik analisa data adalah cara untuk mempermudah atau
menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
dimengerti. dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian
akan menggunakan ilmu statistic terapan yang hendak di analisis. Uji secara
bivaria di lakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel indenpenden
dan dependen,karena variabel indenpenden berbentuk ordinal dan dependen
bertbentuk nominal, maka Analisa data yang digunakan adalah rho spearmen.
Untuk mengetahui hubungan hubungan antara indenpenden dan dependen
37

Analisa ini bertujan menganalisis hubungan faktor pengetahuan, paritas dan


dukungan keluarga, pekerjaan, Pendidikan, dengan kecemasan ibu hamil
trimester 3 menghadapi persalinan di era COVID-19 maka data yang telah
terkumpul melalui kuesioner yang telah terisi, kemudian di tabulasi.

4.11 Etika Penelitian


4.11.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara
peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar
persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum
penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk
menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subyek
mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.
Jika subyek tersedia, maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan.
Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus
menghormati hak pasien (Hidayat,2016). Dalam penelitian ini
peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti kepada responden
yang bertujuan untuk ditandatangani sebagai tanda bahwa
responden bersedia menjadi subyek dari penelitian tersebut.
4.11.2 Anonimity (Tanpa Nama)
Masalah etika penelitian merupakan masalah yang
memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan
cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar alat ukur
dan hanya menuliskan kode pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang akan disajikan (Hidayat,2016). Dalam penelitian
ini peneliti menjelaskan bahwa nama responden tidak akan
dicantumkan dalam lembar wawancara atau hanya inisial
responden saja dan hasil dari penelitian yang akan dipresentasikan.
4.11.3 Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan
jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun
masalah-masalah lainya. Semua informasi yang telah dikumpulkan
dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya sekelompok data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat,2016).
Dalam penelitian ini peneliti menjelaskan bahwa kerahasiaan
responden akan terjamin, saat pengolahan data peneliti hanya
menggunakan
Lampiran 1
LEMBAR KUESIONER DUKUNGAN KELUARGA
Dimohon kerjasama ibu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini dengan cara mengisi atau memberi ceklist (√) pada lembar pernyataan yang
telah disediakan. Kami menjaga kerahasiaan identitas ibu dan apabila ibu bersedia
berpartisipasi dalam penelitian ini diharapkan untuk menandatangani lembar pernyataan
ini. Atas kesediaan dan kerjasama ibu peneliti mengucapkan terimakasih.

Isilah identitas lengkap ibu dibawah ini


Tanggal : …………………….
No Responden : …………………….
Nama : …………………….
Umur : …………………….
Pendidikan :
Tidak Sekolah, SD, SMP, SMA, MA, SMK/Sederajat
D1, D2, D3, S1/Sederajat
Pekerjaan : …………………….
Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama, pilih salah satu jawaban yang menurut
anda benar.
2. Jawablah dengan memberikan tanda check list (√) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan anda lakukan.
3. Keterangan pilihlan jawaban : Ya dan Tidak

No Perta nyaan Ya Tidak


Dukungan Informasional
Keluarga memberitahukan bahwa
ketidaknyamanan yang akan saya alami
1
saat proses persalinan adalah normal

Keluarga aktif mencari informasi dari


tenaga Kesehatan tentang menghadapi
2
persalinan

Dukungan Penghargaan
3 Keluarga mendengar keluh kesah saya akan
ketidaknyamanan yang akan terjadi saat
menghadapi persalinan

38
39

4 Keluarga peduli terhadap rasa takut saya


dalam menhadapi persalinan nanti
Keluarga dan suami
5 Keluarga selalu peduli melibatkan saya
dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan persiapan menghadapi
persalinan

Dukungan Instrumental

6 Keluarga menemani saya selama periksa


kehamilan dan akan menemani selama
persalinan nanti

7 Keluarga peduli dan mencukupi semua


kebutuhan saya untuk persiapan
menghadapi persalinan

Dukungan Emosional
8 Keluarga menanyakan perasaan saya
tentang persiapan menghadapi persalinan

9 Keluarga menenangkan saya saat saya


merasa cemas terhadap persalinan

10 Keluarga memotivasi saya untuk


berkomunikasi dan bertanya pada tenaga
Kesehatan tentang persiapan menghadapi
persalinan
40

LEMBAR KUISIONER PENELITIAN

Dimohon kerjasama ibu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dalam


penelitian ini dengan cara mengisi atau memberi ceklist (√) pada lembar pernyataan yang
telah disediakan. Kami menjaga kerahasiaan identitas ibu dan apabila ibu bersedia
berpartisipasi dalam penelitian ini diharapkan untuk menandatangani lembar pernyataan
ini. Atas kesediaan dan kerjasama ibu peneliti mengucapkan terimakasih.

Isilah identitas lengkap ibu dibawah ini


Tanggal : …………………….
No Responden : …………………….
Nama : …………………….
Umur : …………………….
Pendidikan :
Tidak, Sekolah, SD, SMP, SMA, MA, SMK/Sederajat
D1, D2, D3, S1/Sederajat
Pekerjaan : …………………….
Hamilton Rati ng Scale for Anxiety (HRS-A)
Silahkan berikan tanda (√) pada kolom isi sesuai dengan yang anda rasakan saat ini dengan
skala penelian:
NO GEJALA KECEMASAN
1 Saya mengalami perasaan cemas dalam menghadapi persalinan diantaranya:
□ cemas terhadap proses persalinan
□ firasat buruk menjalani
□ mudah tersinggung dengan orang lain
□ ketegangan menghadapi persalinan
2 Saya mengalami ketegangan menjelang persalinan:
□ merasa tegang
□ lesu
□ tidak bisa istirahat tenang
□ mudah terkejut
□ mudah menangis
□ gemetar
□ gelisah
3 Saya merasa ketakutan akan menghadapi persalinan ditandai dengan:
□ takut gelap
□ orang asing
□ ditinggal sendiri
□ pada binatang besar
□ pada keramaian lalu lintas
□ kerumunan orang banyak
4 Saya mengalami ganggaun tidur menjelang persalinan seperti:
41

□ sulit tidur
□ terbangun saat malam hari
□ tidur tidak nyenyak
□ bangun dengan lesu
□ banyak mimpi- mimpi
□ mimpi buruk
5 Saya mengalami gangguan terhadap kecerdasan menjelang persalinan seperti:
□ sukar konsentrasi
□ daya ingat menurun
□ mudah lupa
6 Saya mengalami perasaan depresi menjelang persalinan yang di tandai dengan:
□ hilangnya minat
□ berkurangnya kesenangan pada hobi
□ sedih
□ perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari
7 Saya mengalai gangguan gejala somatik menjelang persalinan seperti:
□ nyeri otot
□ kaku
□ kedutan otot
□ gigi gemerutuk
□ suara tidak stabil
8 Saya mengalai gangguan gejala sensorik menjelang persalinan seperti:
□ telinga berdering
□ penglihatan kabur
□ muka merah atau pucat
□ merasa lemas
□ perasan ditusuk- tusuk
9 Saya mengalami gangguan gejala kardiovaskuler menjelang persalinan seperti:
□ denyut jantung cepat
□ berdebar- debar
□ nyeri dada
□ denyut nadi cepatjk
□ rasa lesu
10 Saya mengalami gangguan gejala pernapasan menjelang persalinan seperti:
□ rasa tekanan pada dada
□ rasa tercekik
□ sering menarik nafas panjang
□ merasa napas pendek
11 Saya mengalami gangguan gejala gastrointestinal menjelang persalinan seperti:
□ sulit menelan makanan
□ berat badan menurun
□ mual muntah
□ nyeri lambung sebelum dan sesudah makan
42

□ merasa panas di perut


□ sulit buang air besar
12 Saya mengalami gangguan gejala uroginetal menjelang persalinan seperti:
□ sering kencing
□ tidak dapat menahan kencing
□ tidak datang haid
□ ekresi melemah
13 Saya mengalami gangguan gejala autonomy menjelang persalinan seperti:
□ mulut kering
□ mudah berkeringat
□ muka merah
□ bulu- bulu berdiri (merinding)
□ pusing atau sakit kepala
14 Saya mengalami gangguan gejala perilaku dan sikap menjelang persalinan
seperti:
□ gelisah
□ gemetar pada jari- jari
□ mengkerutkan dahi
□ muka tegang
□ otot tegang (tonus otot meningkat)
□ napas pendek dan panjang
43
44

KUESIONER PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 3


TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN

Dimohon kerjasama ibu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dalam


penelitian ini dengan cara mengisi atau memberi ceklist (√) pada lembar pernyataan yang
telah disediakan. Kami menjaga kerahasiaan identitas ibu dan apabila ibu bersedia
berpartisipasi dalam penelitian ini diharapkan untuk menandatangani lembar pernyataan
ini. Atas kesediaan dan kerjasama ibu peneliti mengucapkan terimakasih.

Isilah identitas lengkap ibu dibawah ini


Tanggal : …………………….
No Responden : …………………….
Nama : …………………….
Umur : …………………….
Pendidikan :
Tidak Sekolah, SD,SMP, SMA, MA, SMK/Sederajat
D1, D2, D3, S1/Sederajat
Pekerjaan : …………………….

NO. PERNYATAAN BENAR SALAH


1. Sebaiknya ibu hamil sejak kehamilannya sudah
menentukan akan melakukan persalinan di Rumah atau di
BPM/BPS.
2. Ibu hamil memilih bidan, atau dokter sebagai penolong
persalinannya sebelum ada tanda-tanda persalinan.
3. Ibu dan keluarga sebaiknya segera memberitahukan bidan
atau dokter terlebih dahulu apabila ada tanda-tanda
persalinan.
4. Sebaiknya ibu atau suami meminta tolong tenangga yang
memiliki kendraan untuk persiapan persalinan yang
sewaktu-waktu apabila jangkauan tempat perslinan jauh
dari rumah ibu.
5. Ibu hamil harus lebih mandiri dan melakukan semuanya
sendiri saat mendekati perkiraan persalinan.
6. Sebagai ibu hamil biasanya akan membuat rencana
melahirkan di bidan untuk menghemat biaya.
7. Suami sangat berperan penting dalam pengambilan
keputusan keluarga.
8. Jika kehamilan ibu diperkirakan bermasalah maka wajib
dipersiapkan tabungan untuk biaya persalinannya nanti.
9. Ibu dan keluarga sudah memiliki rencana dari awal
kehamilan siapa yang akan menjadi pendonor jika terjadi
45

kegawat daruratan.
10. Perlengkapan yang diperlukan sewaktu persalinan adalah
peralatan bayi, pembalut wanita dan kain.
DAFTAR PUSTAKA

Astria Y. (2016). Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III Dengan


Kecemasan Dalam MenghadapiPersalinan,

Cheng, C. Y., & Pickler, R. H. (2014). Perinatal stress, fatigue, depressive


symptoms, and immune modulation in late pregnancy and one month
postpartum. The Scientific World Journal, 2014.
https://doi.org/10.1155/2014/652630

Dinkes, RI . 2018. Profil Kesehatan Indoneisa.www.depkes.go.id/profil-


kesehatan-Indonesia-2018

Effati-Daryani, F., Mohammad-Alizadeh-Charandabi, S., Mirghafourvand, M.,


Taghizadeh, M., Bekhradi, R., & Zarei, S. (2018). Effect of Lavender
cream with or without footbath on sleep quality and fatigue in
pregnancy and postpartum: a randomized controlled trial. Women and
Health, 58(10), 1179–1191.
https://doi.org/10.1080/03630242.2017.1414101

Elisabeth, L. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. In Media.

Elisabeth, S. (2018). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. In Media.

Ika, P. (2017). Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Muha Medika.

Kuswanti, I. (2017). Asuhan Kehamilan. Pustaka Pelajar.

Mahmoudirad, G., Hosseini, M., Nasirizade, M., & Biabani, F. (2017). The
Effects of Benson’s Relaxation Response on Fatigue During
Pregnancy: A Two-Group Randomized Controlled Field Trial.
Modern Care Journal, 14(3), 4–8.
https://doi.org/10.5812/modernc.66965

Marmi, S. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Pustaka Belajar.

Nazir, M. S., Wahjoedi, B. A., Yussof, A. W., Abdullah, M. A., Singh, A., da
Cunha, S., Rangaiah, G. P., Stephen, J. L., Periyasamy, B., Rummel,
P., Grotjohn, T. A., Hove, G., Rego, A. S. C., Valim, I. C., Vieira, A.
A. S., Vilani, C., Santos, B. F., Hermiati, E., Mangunwidjaja, D., …
Access, O. (2018). No Title膠原病・血管炎にともなう皮膚潰瘍診
療 ガ イ ド ラ イ ン . Spectrochimica Acta - Part A: Molecular and

46
47

Biomolecular Spectroscopy, 192(4), 121–130.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2016. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.

Notoatmodjo. Soekidjo. 2015. Metode Penelitian Analitik Kesehatan, Jakarta :


Rinerka Cipta

Hidayat,.2016. Buku metodologi Penelitian Keperawatan Dan Kesehatan. Medika


Jakarta : Salemba Medika

Arikunto,.2016. Pengembangan Inatrumen Penelitian Dan Penilaian Program.


Yogyakarta: Pustaka Pelajaran

Dwi,.2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Ibu Hamil


Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di Wilayah Puskesmas
Kroya. Jombang. Sekolah tinggi Ilmu Kesehatsn Muhammadiyah
Jombang.

Ricka,.2017. Hubungan Krakteristik Ibu Hamil Trimester III Dengan Kecemasan


Dalam Menghadapi Persalinan Di Klinik Pratama Jannah.
Medan.Polikteknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Alih Jenjang
kebidanan.

Nurul Kamariah, D. (2018). Buku Ajar Kehamilan untuk Mahasiswa dan Praktisi
Keperawatan Serta Kebidanan. Salemba Medika.

Pieter, 2016. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group

Stuart,G.W (2018). Buku Saku Keperawatan Jiwa. edisi 3.Jakarta : EGC.

Susilowati. (2017). Pengaruh Dukungan Keluarga dan Paritas


TerhadapKecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan di RBHarapan Bunda Surakarta. Tesis. ProgramStudi
Magister KedokteranKeluarga. Minat Utama Pendidikan Profesi
Kesehatan. ProgramPascasarjana. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta. https://digilib.uns.ac.id

Suyati.(2016). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentangProses Persalinan


dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan.Prodi Kebidanan
FIK UNIPDU. http://www.journal.unipdu.ac.id

Trsetiyaningsih. 2017 . Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Primigravida


Trimester Ketiga Dengan Tingkat Kecemasan Di RSUD Pasar Rebo.
48

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20312437-S43476 Hubungan
%20karakteristik.pdf.

Zamriati. (2017) Faktor-Faktor Yang BerhubunganDengan Kecemasan Ibu Hamil


MenjelangPersalinan Di Poli KIA PkmTuminting. Journal
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas SamRatulangi Manado.

Anda mungkin juga menyukai