Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEMAHAMI GIZI SEIMBANG DALAM SIKLUS KEHIDUPAN PEREMPUAN

Dosen Pengampun : Eva Inayatul F,SKM.,M.Kes

Dibuat Oleh :

Lisa Lestari (BOB0191784)

Maisya (BOB0191785)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Askeb
Persalinan yang berjudul MEMAHAMI GIZI SEIMBANG DALAM SIKLUS KEHIDUPAN
PEREMPUAN” dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Muljo Hadi Sungkono, SpOG (K), selaku pembina Yayasan Kendedes Malang.

2. drg. Suharwati, selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang.

3. dr. Endah Puspitorini, MscIH.,DTMPH, selaku PLH Ketua Yayasan Kendedes Malang.

4. Dr. Edi Murwani, Amd.Keb., SPd., MMRS, selaku Ketua Stikes Kendedes Malang.

5. Lilik Winarsih, SST., M.Keb, selaku ketua Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes
Kendedes Malang.

6. Eka Yuni Indah Nurmala, SST., M.Keb, selaku Wakil Ketua I STIKes Kendedes MalanG

7. Eva Inayatul F,SKM.,M.Kes selaku Dosen pengajar mata kuliah OBSTETRI

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Untuk itu
mohon masukan yang positif demi kesempurnaan penyusunan makalah ini. Demikian, saya
ucapkan Terimakasih.

Malang,14 Oktober 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................................


Daftar Isi..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................................
1.2 Tujuan Masalah…………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
2.1 Memahami Gizi Seimbang Dalam Siklus Kehidupan Perempuan
a. Prinsip Gizi Dalam Fertilitas
b. Prinsip Gizi Dalam Menstruasi
c. Prinsip Gizi Dalam Menopause
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada masa ini
terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang
terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan
atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.

Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri.
Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan dengan pemeriksaan darah. Antropometri
merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT)
direkomendasikan sebagai indikator yang baik untuk menentukan status gizi remaja. Masalah gizi pada
remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi
belajar, risiko melahirkan bayi dengan BBLR, penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah
dilakukan menunjukkan kelompok remaja menderita/mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi
tersebut antara lain Anemi dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi anemi berkisar
antara 40%-88%, sedangkan prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%-40%. Banyak
faktor yang menyebabkan masalah ini. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi
masalah gizi tersebut membantu upaya penanggulangannya dan lebih terpengaruh dan terfokus.

Standar kebutuhan gizi masa dewasa Jumlah kebutuhan energi seseorang pada dasarnya berbeda
tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, dan aktifitas seseorang. Sebagai contoh, seseorang
laki-laki dewasa (20 – 59 tahun) dengan barat badan 62 kg, tinggi 165 cm dan aktifitas sedang
membutuhkan energi kurang lebih 3000 kilo kalori, sedangkan bila wanita dewasa berat 54 kg tinggi 156
cm dengan aktifitas sedang membutuhkan 2250 kilo kalori. Apabila orang yang sama dengan aktifitas
lebih berat, maka kebutuhan bagi laki-laki sebesar 3600 kilo kalori dan wanita 2600 kilo kalori.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Memahami Gizi Seimbang Dalam Siklus Kehidupan Perempuan

energi pada remaja perempuan tahun kebutuhan energinya sekitar kal per kg berat badan
perhari. Dan usia tahun sebesar kal per kg berat badan perhariprotein Kebutuhan protein usia tahun
adalah 50g per hari ,13-15 tahun sekitar 57g per hari dan usia tahun adalah 55g perlemak lemak
dapat di peroleh dari daging berlemak , jeroan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan di simpan
oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu di perlukan.asupan lemak yang terlalu rendah
juga mengakibatkan energi yang di konsumsi tidak mencukupi,karna satu gram lemak menghasilkan
9 kalori.vit dan mineral kebutuhan vitami dan mineral pada saad ini cukup meningkat.gol vit b yaitu
vit b1(diamin),vit b2(riboflafin) sedangkan niasin di perlukan dalam metabolisme energi.zat gizi yang
berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam polat dan vit b12.vitamin di perlukan dalam
pertumbuhan kerangka tubuh atau tulang. Selain itu agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan
baik , maka kebutuhan vit a,c,dan e juga di perlukan.fe(zat besi) kekurangan fe atau zat besi dapat
menimbulkan kekurangan darah yang di kenal dengan kekurangan gizi bezi( AGB). Zat besi
terkandung pada sayuran berwarna hijau,kacang kacangan ,hati,telur,dan daging.fe lebih baik di
konsumsi bersanma vit c, karena akan mudah terabsorbsi pengaruh status gizi.

a. Prinsip Gizi Dalam Fertilitas

Kesuburan seseorang selain dapat di pengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor usia, juga
dapat di pengaruhi oleh faktor gizi pasangan.Kekurangan nutrisi pada seseorang akan
berdampak penurunan fungsi reproduksiapabila seseorang mengalami anoreksia
nervosa,maka akan terjadi perubahan hormonal yang di tandai dengan penurunan berat
badan hal ini terjadi karena kadar gonadrotopin menurun, serta penurunan pola sekresinya.
Pada wanita anoreksia kadar hormon steroid mengalami perubahan yaitu meningkatnya
kadar testosteron serum dan penurunan ekskresi 17-keto-seteroid dalam urine, di antaranya
androsteron dan epiandrosteron,dampaknya terjadi perubahan siklus ovulasi .Bila anoreksia
tidak terlalu berat dapat di berikan hormon GRH (gonado trophin relating hormone),karena
hormon tersebut dapat mengembalikan siklus haid ke arah normal.

Keadaan ini terjadi apabila peningkatan berat badan terlalu cepat,pada umumnya
peningkatan berat badan di sebabkan karena asupan gizi berlebihan. bila siklus berlangsung
tanpa ovulasi pada wanita gemuk, menunjukan adanya kelainan pada pengeluaran hormon.

Walaupun telah terbukti bahwa gizi lebih maupun gizi kurang mengurangi tingkat
fertilitas,namun mekanisme terjadinya masih belum jelas. asupan tinggi lemak berpengaruh
terhadap kadar hormon steroid,dibuktikan diet rendah lemak memperpanjng siklus,hari
menstruasi serta memperpanjang lamanya fase folikuler.

Zat gizi pendukung fertilitas

Kesuburan seseorang selain dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor usia juga dipengaruhi faktor
gizi.Faktor gizi ini mempunyai peranan penting dalam mendukung kesuburan.Untuk meningkatkan
kesuburan di perlukan pengetahuan tentang berbagai jenis makanan yang dapat meningkatkan
kesuburan dan makanan yang harus dihindari agar kesuburan tetap terjaga. Berikut ini adalah zat gizi
yang dapat mendukung fertilitas : 

 Karbohidrat Sebagai zat pembangkit energi karbohidrat diperlukan untuk mendukung


fertilitas.Zat ini juga menjaga kebugaran agar fertilitas dapat berjalan dengan cara namun
karbohidrat yang tidak terpakai dapat tertimbun menjadi lemak oleh sebab itu asupan
karbohidrat juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi obesitas.Obesitas juga dapat menurunkan
libido pada pria dan wanita. Contoh: Nasi, gandum ,roti dll

 Lemak Lemak berfungsi sebagi sumber energi yang menghasilkan 9 Kkal untuk setiap gramnya.
Pengaruhnya dalam fertilitas sebagiai peningkat libido pada pria dan wanita. Contoh: avokad
dan coklat.

b. Prinsip Gizi Dalam Menstruasi

Komposisi diet baik secara kuantitatif maupun kualittatif, dianggap memengaruhi siklus menstruasi dan
penempilan reproduksi. Tetapi timbul pertanyaan seberapa sering faktor diet dipandang sebagai
penyebab timbulnya amenore, masih jarang penelitian yang menggunakan diet sebagai metoda
perlakuan, dan uraiannya sering tidak lengkap atau tumpang tindih. Siklus menstruasi dipengaruhi
bukan saja oleh diet vegetarian tetapi diet yang bervariasi dalm hal lemak, serat dan nutrien lainnya
(Krummel, 1996).
PENYAKIT PENYAKIT YANG TIMBUL PADA SAAT MENSTRUASI:

 Amenore

Amenore adalah tidak ada menstruasi. Istilah ini digunakan untuk perempuan yang belum mulai
menstruasi setelah usia 15 tahun (amenore primer) dan yang berhenti menstruasi selama 3
bulan, padahal sebelumnya pernah menstruasi (amenore sekunder).

Amenore primer biasanya disebabkan oleh gangguan hormon atau masalah pertumbuhan.
Amenore sekunder dapat disebabkan oleh rendahnya hormon pelepas gonadotropin (pengatur
siklus haid), stres, anoreksia, penurunan berat badan yang ekstrem, gangguan tiroid, olahraga
berat, pil KB, dan kista ovarium.

 Sindrom Pramenstruasi (PMS)

Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah sekelompok gejala fisik, emosi, dan perilaku yang
umumnya terjadi pada minggu terakhir fase luteal (seminggu sebelum haid). Gejala biasanya
tidak dimulai sampai 13 hari sebelum siklus, dan selesai dalam waktu 4 hari setelah perdarahan
dimulai.

Beberapa gejala PMS yang sering dirasakan:

 Payudara menjadi lembut dan bengkak, mudah tersinggung, murung dan emosi labil (mood
swing)

 Tidak tertarik seks (libido menurun)

 Depresi,Jerawat berkala

 Perut kembung atau kram

 Sakit kepala atau sakit persendian

 Sulit tidur

 Sulit buang air besar (BAB)

 Kalsium
Salah satu asupan yang sangat dibutuhkan di masa menstruasi adalah kalsium. Jadi menjelang
haid, seimbangkan asupan kalsium dalam tubuh Anda. Hal ini juga baik untuk mengatasi
peningkatan risiko osteoporosis. Kalsium bisa Anda dapatkan dari produk olahan susu. Susu juga
dipercaya dapat mengatasi kembung, kram, dan rasa ngidam. Konsumsilah 1.200 mg kalsium
setiap hari.
Berikut ini beberapa makanan yang kaya kalsium:
–   1 cangkir yogurt rendah lemak (448 mg kalsium).
–   3,5 ons sarden dengan tulang (380 mg).
–   1 cangkir susu tanpa lemak (300 mg).
–   1 ons keju (200 – 270 mg).
–   1 sdm blackstrap molasses (175 mg).
–   ½ cangkir cottage chesee (153 mg).
–   ½ cangkir bayam masak (140 mg).
–   ½ cangkir tahu (138 mg).
–   ½ cangkir kedelai hijau masak (130 mg).
–   ½ cangkir kacang (119 mg).
–   1 cangkir butternut squash masak (100 mg).
–   ½ cangkir collard hijau masak (100 mg).

 Omega-3 (Biji Rami)


Sekitar 11 persen wanita payudaranya nyeri (sedang hingga berat) menjelang haid. Studi terbaru
mengatakan, biji rami yang mengandung omega-3 dapat mengatasi hal ini.
Para peneliti di University of Toronto menguji efek biji rami pada wanita premenopause dengan
nyeri payudara. Untuk periode enam bulan, satu kelompok wanita makan muffin yang
mengandung 25 gram biji rami setiap hari, sementara kelompok yang lain makan muffin tanpa
biji rami. Wanita yang makan muffin biji rami melaporkan, nyeri payudara berkurang. Ini
mungkin karena lignan dalam biji rami adalah tanaman estrogen yang bersaing dengan estrogen
manusia.

 Vitamin B6
Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dapat membantu mengatasi PMS yang
berhubungan dengan depresi serta gejala fisik.
–   1 pisang (0,7 mg B6).
–   3,5 ons salmon masak (0,7 mg).
–   3,5 ons daging ayam atau kalkun masak (0,6 mg).
–   1 buah kentang panggang (0,4 mg).
–   ¾ cangkir jus prune (0,4 mg).
–   3,5 ons halibut masak (0,4 mg).
–   3,5 ons udang masak (0,4 mg).

Berikut adalah beberapa yang perlu diperhatikan dalam asupan wanita haid :

 Perbanyak konsumsi zat besi


Wanita haid kehilangan darah dalam tubuh cukup banyak, hal ini mengakibatkan wanita haid
merasa mudah lelah. Untuk mengatasinya, wanita harus menambah asupan makanan tinggi zat
besi. Zat besi banyak ditemukan pada sereal, kacang kedelai, tahu, bayam, dan kacang-kacangan
lainnya.
 Makanlah karbohidrat kompleks

Buah-buahan, sayuran, dan makanan yang belum diproses sangat diperlukan saat menstruasi.
Buah yang mengandung gula bisa membantu kebutuhan tubuh akan gula. Coba buah aprikot,
jeruk, plum, pir, timun, jagung, dan wortel.

 Perbanyak konsumsi sayur dan ikan


Sayur dan ikan mengandung linoleat dan asam liblenic yang tinggi yang dapat merelaksasi otot
ketika menstruasi. Dengan demikian, rasa sakit karena kram perut pun bisa terkurangi.

 Konsumsi buah-buahan
Buah-buahan mengandung banyak vitamin yang dapat membantu meringankan rasa sakit pada
perut saat haid. Sebut saja avokad yang mengandung vitamin E yang dapat menghilangkan rasa
sakit kram pada perut dan mengurangi peradangan, lalu pisang yang mengandung vitamin B6.
Vitamin ini dapat mengurangi depresi ketika wanita mengalami haid.

 Perbanyak minum air untuk menghindari dehidrasi.


Minumlah minimal 2 liter per hari sehingga tubuh Anda merasa segar dan tidak kekurangan
cairan. Minum air putih yang bersih dan jernih selain juga memberikan cairan juga memberikan
kelembapan dalam tubuh Anda.

 Konsumsi mineral
Zinc yang terkandung dalam labu mampu menekan rasa kram pada perut ketika haid.

 Manjakan diri dengan cokelat pekat


      Menyantap cokelat pekat, minimun 60 persen kadar cokelatnya, setiap hari selama Anda
menstruasi, akan memberi antioksidan dan meningkatkan serotonin yang bisa memperbaiki
mood.

 Makanlah makanan kaya magnesium


      Makanan kaya magnesium seperti buncis, tahu, dan kacang diyakini mengurangi kembung
pada perempuan yang sedang menstruasi.

 Jangan lupakan vitamin


      Konsumsilah vitamin yang banyak, terutama vitamin E yang membantu mengurangi gejala-
gejala PMS. Anda akan menemukannya di alpukat dan kuning telur. Vitamin b6 juga membantu
mengatasi kembung dan memperbaiki mood Anda. Vitamin ini bisa ditemukan di kentang,
pisang, dan oatmeal. Vitamin C dan zinc juga mendukung kesehatan reproduksi telur pada
perempuan.
c. Prinsip Gizi Dalam Menopause

Menopause di masukan kedalam kelompok rentan gizi meskipun tidak ada hubungannya dengan
pertumbuhan badan, bahkan sebaiknya sudah terjadi involusi dan degenerasi jaringan dan sel-selnya.
Timbulnya kerentanan terhadap kondisi gizi di sebabkan kondisi fisik, baik anatomis maupun
fungsionalnya.

Gigi-geligi menopause mungkin sudah banyak yang rusak bahkan copot, sehingga memberikan kesulitan
dalam mengunyah makanan. Maka makanan harus diolah sehingga tidak perlu digigit atau dikunyah
keras-keras. Makanan yang dipotong kecil-kecil, lunak dan mudah di telan akan sangat membantu para
menopause dalam mengkonsumsi makanannya.

Fungsi alat pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya juga sudah menurun, sehingga makanan yang mudah
dicerna dan tidak memberatkan fungsi kelenjar pencernaan,. Makanan yang tidak banyak mengandung
lemak,pada umumnya lebih mudah dicerna, tetapi harus cukup mengandung protein dan karbohidrat.
Kadar serat yang tidak dicerna jangan terlalu banyak, tetapi harus cukup tersedia untuk melancarkan
peristalsis dan dengan demikian melancarkan pula defaecatie, dan menghindarkan obstipasi, factor lain
yang mengganggu kondisi gizi menopause secara tidak langsung ialah kondisi psikis yang labil menjadi
sangat sensitif.

Patut diingat kembali bahwa keperluan energi pada masa menopause sudah menurun, jadi jangan
disediakan seperti masih belum berusia lanjut. Ada baiknya bila mereka dijaga jangan sampai menjadi
kegemukan, karena akan lebih menderita berbagai kelainan atau penyakit gizi yang berhubungan
dengan kondisi obesitas tersebut. Frekuensi penyakit diabetes mellitus, cardiovascular diseases terdapat
meningkat pada kelompok menopause yang umum sangat ditakuti ialah kemungkinan meningkat untuk
mendapat penyakit kanker.

Makanan yang dibutuhkan dalam masa menopause ini sebenarnya tidak terlalu banyak. Pola
makanannya juga tidak boleh sama seperti saat usia 30-40 tahun. Karena kebutuhan nustrisinya jelas
berbeda dan dapat dipastikan kelebihan sehingga nantinya akan disimpan dalam bentuk lemak, pada
bokong, payudara dan perut.

Makan makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan pendukung untuk hidup berkualitas pada
wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan adalah
sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan, usia dan
aktifitas. Yang jumlah umumnya lebih rendah dibandingkan kebutuhan pada usia dewasa.

Cara mengatur makanan bagi usia menopause adalah :

1. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip kebutuhan gizinya yaitu kebutuhan energi memang


lebih rendah dari pada usia dewasa muda (turun sekitar 5-10%), kebutuhan protein sebesar 1
gr/kg BB, kebutuhan lemak berkurang, kebutuhan karbohidrat cukup (sekitar 50%), kebutuhan
vitamin dan mineral sama dengan usia dewasa muda. Atau dengan cara praktis melihat di DKGA
(Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan)

2. Menu yang disajikan untuk usia menopause harus mengandung gizi yang seimbang yakni
mengandung sumber zat energi, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur. Dalam hal
ini kita bisa mengacu pada makanan empat sehat lima sempurna.

3. Karena menopause mengalami kemunduran dan keterbatasan maka konsistensi dan tekstur
atau bentuk makanan harus disesuaikan. Sebagai contoh : gangguan pada gigi (gigi
tanggal/ompong), maka bentuk makanannya harus lunak, misal nasi ditim, lauk pauk dicincang
(ayam disuwir, daging sapi dicincang/digiling)

4. Makanan yang kurang baik bagi menopause adalah makanan berlemak tinggi seperti seperti
jerohan (usus, hati, ampela, otal dll), lemak hewan, kulit hewan (misal kulit ayam, kulit sapi,
kulit babi dll), goreng-gorengan, santan kental. Karena seperti prinsip yang disebutkan tadi
bahwa kebutuhan lemak di usia menopause berkurang dan pada menopause mengalami
perubahan proporsi jaringan lemak. Hal ini bukan berarti menopause tidak boleh
mengkonsumsi lemak. Pada usia menopause harus mengkonsumsi lemak namun dengan
catatan sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai contoh misalnya bila menu hari ini lauknya sudah
digoreng, maka sayurannya lebih baik sayur yang tidak bersantan seperti sayur bening, sayur
asam atau tumis. Bila hari ini sayurnya bersantan maka lauknya dipanggang, dikukus, dibakar
atau ditim.

5. Pada usia menopause harus diberi pengertian untuk mengurangi atau kalau bisa menghindari
makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi. Contoh bahan makanan yang
mengandung garam natrium yang tinggi adalah garam dapur, vetsin, daging kambing, jerohan,
atau makanan yang banyak mengandung garam dapur misalnya ikan asin, telur asin, ikan
pindang. Mengapa pada masa menopause harus menghindari makanan yang mengandung
garam natrium yang tinggi ? Hal ini dikarenakan pada lansia mudah mengalami hipertensi. Hal
ini, seperti yang dijelaskan tadi bahwa elastisitas pembuluh darah telah menurun dan terjadi
penebalan di dinding pembuluh darah yang mengakibatkan mudahnya terkena hipertensi.
Selain itu indera pengecapan pada menopause mulai berkurang, terutama untuk rasa asin,
sehingga rasa asin yang cukup-pun terasa masih kurang bagi mereka, lalu makanan ditambah
garam yang banyak, hal ini akan meningkatkan tekanan darah pada menopause. Jadi kita
memang perlu sampaikan kepada wanita menopause bahwa panduan rasa asinnya tidak bisa
lagi dipakai sebagai ukuran, karena bila dengan panduan asin dari wanita menopause, untuk
kita yang belum menopause akan terasa asin sekali.

6. Di usia menopause harus memperbanyak makan buah dan sayuran, karena sayur dan buah
banyak mengandung vitamin, mineral dan serat. Wanita menopause sering mengeluhkan
tentang konstipasi/susah buang air besar, nah dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang kaya
akan serat maka akan melancarkan buang air besar. Untuk buah, utamakan buah yang bisa
dimakan dengan kulitnya karena seratnya lebih banyak. Dengan mengkonsumsi sayuran dan
buah sebenarnya di usia menopause tidak perlu lagi mengkonsumsi suplemen makanan.

7. Selain konsumsi sayur dan buah, menopause harus banyak minun air putih. Kebutuhan air yakni
1500 – 2000 ml atau 6 -8 gelas perhari. Air ini sangat besar artinya karena air menjalankan
fungsi tubuh, mencegah timbulnya penyakit di saluran kemih seperti kencing batu, batu ginjal
dan lain-lain. Air juga sebagi pelumas bagi fungsi tulang dan engselnya, jadi bila tubuh
kekurangan cairan maka fungsi, daya tahan dan kelenturan tulang juga berkurang. Air juga
berguna untuk mencegah sembelit, karena untuk penyerapan makanan dalam usus
memerlukan air.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status nutrisi pada wanita menopause diantaranya :

 Penurunan hormone

Menurunya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, sehingga
menimbulkan gangguan buang air besar misalnya sembelit. Redahnya hormon estrogen dan
hormon paratiroid menyebabkan pengapuran pada tulang (dekalsifikasi), artinya tulang
kekurangan kalium sehingga keropos dan mudah patah.

Menurunnya pengeluaran hormon insulin dan tiroksin menyebab-kan perubahan pada


metabolisme tubuh. Perubahan metabolisme, penurunan estrogen, serta menurunnya
pengeluaran hormon paratiroid menyebabkan perubahan sistem jantung dan pembuluh darah.

 Gizi

Gizi seimbang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tubuh baik untuk energi,
penambahan kalsium dan sebagainya.
KESIMPULAN

3.1 Standar kebutuhan gizi masa dewasa Jumlah kebutuhan energi seseorang pada dasarnya berbeda
tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, dan aktifitas seseorang. Sebagai contoh, seseorang
laki-laki dewasa (20 – 59 tahun) dengan barat badan 62 kg, tinggi 165 cm dan aktifitas sedang
membutuhkan energi kurang lebih 3000 kilo kalori, sedangkan bila wanita dewasa berat 54 kg tinggi 156
cm dengan aktifitas sedang membutuhkan 2250 kilo kalori. Apabila orang yang sama dengan aktifitas
lebih berat, maka kebutuhan bagi laki-laki sebesar 3600 kilo kalori dan wanita 2600 kilo kalori.

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2014. Pedoman Asuhan Gizi Terstandar (PAGT), Kemenkes RI Kemenkes RI. 2010.
Pedoman Pemenuhan Gizi Pekerja Selama Bekerja, Kemenkes RI Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar
Ilmu Gizi, Gramedia, Jakarta Kemenkes. 2014. Pedoman Gizi Seimbang, Kemenkes RI Soekirman, Tuti
Soenardi, Sri Wahjoe Soekirman, Sunita Almatsier, Sudarmani Djoko, Husaini Mahdi, Muhilal, Didit
Damayanti, Pritasari. (2006) Hidup Sehat Gizi Seimbang dalam siklus kehidupan manusia, Gramedia
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Olahraga Prestasi. Kemenkes RI Rosenbloom, CA, Coleman, EJ. 2012.
Sport Nutrition, A Practice Manual for Professionals, Academy of Nutrition and Dietetics, Diana
Faulhaber, Publisher Damayanti, Didit, Pritasari, Sri Wahjoe Soekirman, Perilaku Makan Atlet Pada PON
Tahun 2000 di Surabaya, Akademi Gizi, Departemen Kesehatan, RI, Jakarta, 2000 Johnston, P. Joan, S.
2006. Nutritional Implication of Vegetarian Diets in Modern in Health and Disease, tenth edition.
Damayanti, Didit, E Haddad, L Beeson, K Jaceldo, K Oda. 2014. Dietary sources of vitamin B12 intake
among participants of AHS-2 calibration study The FASEB Journal, April 2014, volume 28 no 1
supplement

Anda mungkin juga menyukai