Dosen Pembimbing:
Ibu Gilang Purnama Sari, SST, MKes.
Oleh: Kelompok 1
1. Ela (P17324222008)
2. Hanny Nur Afifah Y. (P17324222010)
3. Karisma Nursyifa (P17324222012)
4. Rahira dinar savira (P17324222029)
5. Resti Aprilia Habibah (P17324222032)
6. Shepi Septiani Hermawan (P17324222037)
Tingkat 1A
PROGRAM STUDI KEBIDANAN BOGOR
POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG
Jl. DR. Sumeru No.116, Menteng, Bogor Barat, Kota Bogor,
Jawa Barat 16111, Indonesia
2022/2023
1
Daftar Isi
2
BAB 1
A. Latar Belakang
Status gizi ibu selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang
dikandung. Malnutrisi pada ibu selama hamil dapat menyebabkan prematuritas dan
hambatan pertumbuhan bayi. Selain itu, rendahnya status gizi dan pola konsumsi yang
salah pada ibu hamil dapat mengakibatkan gangguan gizi antara lain anemia,
kekurangan berat badan pada ibu hamil, gangguan pertumbuhan janin, berat badan lahir
rendah (BBLR), serta panjang badan lahir pendek. Di Indonesia, masalah gizi merupakan
salah penyebab kematian ibu dan anak yang dapat dicegah melalui penanganan gizi.
Selain penyebab kematian pada bayi, bayi yang lahir dengan BBLR menyebabkan obesitas
dan bersiko menderita penyakit tidak menular.
3
Penyebab terhambatnya pertumbuhan janin yang menyebabkan BBLR dikarenakan
kurangnya asupan gizi selama dalam kandungan. Pola konsumsi makan ibu selama
hamil berpengaruh terhapat kejadian BBLR.
Kebutuhan energi pada trimester III terus meningkat sampai akhir kehamilan. Selama
trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Sama halnya
dengan energi, kebutuhan protein wanita hamil juga meningkat 68 % dari sebelum hamil.Ibu
hamil yang kekurangan satu atau lebih zat gizi yang berlangsung menahun akan
menyebabkan ibu hamil mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK).
Berat badan lahir rendah dan panjang badan lahir pendek yang masih tinggi salah
satunya dapat disebabkan oleh kurangnya asupan energi dan protein saat hamil yang
sebenarnya dapat diatasi oleh ibu hamil. Beberapa penelitian sebelumnya juga
menunjukkan hasil penelitian yang berbeda terkait hubungan asupan gizi ibu hamil dengan
kejadian BBLR dan panjang badan lahir bayi.
B. Tujuan
BAB 2
Ubahlah cara makan anda meskipun anda sudah merasa makan dangan baik.
Ingat, anda sekarang sedang hamil maka diet makanan anda harus mengikuti diet
makan untuk ibu hamil. Pada kehamilan Anda membutuhkan lebih banyak
konsumsi protein ,kalori (untuk energi),vitamin dan mineral seperti asam folat
4
dan zat besi untuk perkembangan bayi anda juga. Ingat, anda membutuhkan
tambahan 300 kalori perhari. Menghindari makanan yang membahayakan
diantara makanan yang harus dihindari adalah dagingdan telur mentah, keju lunak
,susu yang tidak dipasteurisasi, alkohol, juga kafein. Untuk lebih lengkapnya
mengenaimakanan yang harus dihindari.
Ibu hamil harus makan lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan janin dalam
kandungannya. Walaupun demikian, jumlah- nya tidak harus dua kali lebih banyak
dari makanan biasa, tapi disesuaikan dengan ke- butuhan ibu berdasar umur
kehamilan. Harus diperhatikan pada kualitas makanannya, bukan hanya kuantitas
(jumlahnya) saja.
5
Asupan gizi ibu hamil yang kurang dari kebutuhannya akan berpengaruh pada
kon- disi kehamilannya ataupun saat melahirkan. Selain itu, juga berdampak buruk
pada pertumbuhan janin, hingga bisa menyebab- kan bayi lahir cacat.
Status gizi ibu hamil dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Selain
IMT. ada lagi penilaian status gizi yang biasanya digunakan untuk menapis
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil. Seorang ibu hamil yang
mengalami KEK akan meningkatkan risiko dilahirkannya Bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR), pendarahan, kematian dan gangguan per- tumbuhan serta
perkembangan janin.
Indeks antropmetri yang digunakan untuk melakukan penapisan KEK adalah
Lingkar Lengan Atas (LILA). Ambang batas KEK pada ibu hamil adalah 23,5 cm,
sehingga apabila menginginkan bayinya lahir normal dan sehat, seorang ibu hamil
harus berupaya agar lingkar lengan atasnya minimal sebesar 23,5 cm. Pita LILA
merupakan alat ukur yang khusus digunakan untuk mengukur LILA ibu hamil.
1. Tetapkan posisi bahu dan siku. Lengan yang diukur adalah lengan kiri. Lengan
harus dalam posisi bebas. Lengan baju dan otot lengan tidak dalam keadaan
tegang atau kencang.
2. Letakkan pita antara bahu dan siku.
3. Tentukan titik tengah lengan.
4. Lingkarkan pita pada tergah lengan.
5. Pita jangan terlalu ketat dan jangan terlalu longgar
6. Baca angka pada betas lingkaran.
Selain dengan menggunakan pita LILA khusus, pengukuran lingkar lengan atas dapat
pula menggunakan pita metlin yang tersedia di rumah, asal cara pengukurannya tepat
sesual prosedur. Pentingnya Pengukuran Lingkar Langan Atas (LILA) pada Ibu
Hamil LILA merupakan salah satu indikator status gizi pada ibu hamil. Apabila
seorang ibumenginginkan bayinya lahir normal dan sehat, dia harus berupaya agar
lingkar lengan atasnya minimal sebesar 23,5 cm. Ibu hamil dengan LILA kurang dari
23.5 cm termasuk dalam kelompok Kekurangan Energi Kronis (KEK) Seorang ibu
hamil yang mengalami KEK akan meningkatkan risiko dilahirkannya bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), pendarahan, kematian, dan gangguan
pertumbuhan serta permbangan Janin.
6
Kecukupan gizi pada ibu hamil Untuk pertumbuhan janin yang memadai
diperlukan zat- yang adekuat. Pengaturan gizi selama kehamilan perlu di- perhatikan
sejak hingga Kecukupan gizi agar ibu terpenuhi kebutuhan gizinya, menjaga status
gizi ibu hanil agar tetap notmal dan mendukung pertumbihan jaringan pada janin
PENGATURAN MAKAN BAGI IBU HAMIL
1. Trimester pertama (1-3 bulan). Pada trimester pertama umumnya ibu mengalami
penurunan nafsu makan, tapl harus diusahakan tetap makan. Tips untuk ibu hamil
yang mual muntah adalah makan karbohidrat dalam bentuk kering seperti roti dan
krakers dalam porsi kecil tapi sering. Penambahan kalori pada trimester pertama
adalah 180 kkal, yang dapat dilakukan dengan penambahan satu gelas susu.
2. Trimester kedua (4-6 bulan). Pada trimester kedua janin mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat dan perlunya simpanan lemak untuk ca dangan ASI. Nafsu
makan ibu juga sudah mulai membaik, jadi sebaiknya ibu makan tiga kali sehari
dan ditambah selingan sebanyak dua kall. Jumlah dan kualitas makanan harus
ditambah. Penambahan kalori pada trimester I adalah 300 kkal, dapat dilakukan
dengan penambahan dua gelas susu.
3. Trimester ketiga (7-9 bulan). Pada trimester ketiga asupan gizi yang mencukupi
diperlukan untuk menun- jang pertumbuhan janin yang semakin pesat dan
pembentukan sel-sel otak. Porsi makan diberikan dalam jumlah kecil tapi sering.
Penting juga diper- hatikan asupan konsumsi zat besi. Pada tiga bulan terakhir
kehamilan dianjurkan mengonsumsi suplemen zat besi (tablet tambah darah).
Kurang darah pada ibu hamil dapat menyebabkan kegawatan saat melahirkan,
seperti pendarahan hingga kematian. Penam- bahan kalori untuk trimester II
adalah 300 kkal yang dapat dilakukan dengan penambahan dua gelas susu.
7
tambah darah). Kurang darah pada ibu hamil dapat menyebabkan kegawatan
saat melahirkan, seperti pendarahan hingga kematian. Penam- bahan kalori
untuk trimester II adalah 300 kkal yang dapat dilakukan dengan penambahan
dua gelas susu.
4. Aplikasi Makanan Sehari, Untuk memudahkan aplikasi jumlah kalori yang
harus dicukupi oleh ibu hamil, kita dapat menyusun jumlah bahan makanan
sehari dalam Ukuran Rumah Tangga (URT), atau ukuran yang biasa disajikan
dalam masakan rumah tangga. Misalnya 1 porsi nasi adalah 100 gram, setara
dengan ¾ gelas atau 1 piring Adapun yang dimaksud bahan makanan penukar
adalah pengganti bahan makanan dengan nilai gizi yang hampir sama dengan
nilai gizi bahan makanan utama. Misalnya nasi atau penukarnya artinya 100
gram nasi dapat ditukar dengan bahan makanan sumber karbohidrat lain,
seperti kentang, roti, dan mi. Bahan makanan biasanya dibagi dalam tujuh
golongan
Ukuran Rumah Tangga (URT) adalah ukuran yang biasa disajikan dalam masakan
rumah tangga. Aplikasi kebutuhan gizi dalam ukuran rumah tangga sangat
memudahkan ma- syarakat dalam memenuhi kebutuhan gizi- nya.
Adapun bahan makanan penukar adalah pengganti bahan makanan dengan
nilai gizi yang hampir sama dengan nilai gizi bahan makanan utama yang dapat
digunakan untuk membuat variasi hidangan.
1. Nasi 100 gram, URT: tiga perempat gelas mengandung 175 kkal, 4 gram protein,
dan 40 gram karbohidrat. Dapat ditukar dengan 200 gram ken- tang (2 buah), 80
gram roti (4 lembar), dan 50 gram mi (1 gelas).
2. Daging 50 gram, URT 1 potong mengan- dung 95 kkal, 10 gram protein, dan 6
gram lemak. Dapat ditukar dengan 50 gram ikan (1 potong), 60 gram telur (1
butir), dan 50 gram ayam (1 potong).
3. Tempe 50 gram, URT 2 potong kecil atau 1 potong sedang, mengandung 80 kkal,
6 gram protein, dan 8 gram karbohidrat. Dapat ditukar dengan 100 gram tahu (1
buah besar atau 2 buah sedang), dan 25 gram kacang hijau (2,5 sendok makan).
4. Bayam 100 gram, URT 1 gelas atau 1 mangkok sedang mengandung 50 kkal dan
10 gram karbohidrat. Dapat di- tukar dengan 100 gram buncis (1 gelas atau 1
mangkok), dan 100 gram wortel (1 gelas atau 1 mangkok)
5. Ngandung 40 kkal 10 gram karbohi drat. Dapat ditukar dengan 150 gram
semangka (1 potong sedang), pisang ambon 75 gram (1 buah), dan 100 gram jeruk
(2 buah kecil atau 1 buah besar).
8
6. Susu 200 gram, URT1 gelas, mengandung 110 kkal, 7 gram protein, 7 gram
lemak, dan 9 gram karbohidrat. Dapat ditukar dengan 25 gram tepung susu full
cream (5 sendok makan) dan 200 gram yoghurt (1 gelas).
7. Minyak 5 gram, URT setengah sendok mengandung 45 kkal dan 5 gram lemak.
Dapat ditukar dengan margarin 5 gram (setengah sendok makan) dan santan 50
gram (seperempat gelas).
9
Bab 3
A. Kesimpulan
Asupan energi dan asupan protein selama hamil berpengaruh terhadap berat badan
dan panjang badan bayi saat lahir. Berdasarkan jenis kelamin bayi, asupan energi
berpengaruh terhadap berat badan dan panjang badan bayi saat lahir. Ibu harus mendapat
kan edukasi tentang pola makan ibu hamil agar mengetahui makanan yang harus di
konsumsi atau di hindari selama hamil supaya gizi seimbang ibu terpenuhi saat hamil.
B. Saran
Diharapkan ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan asupan energi dan protein
selama kehamilan dengan cara makan dengan porsi sedikit atau sering, serta mengikuti
penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan untuk meningkatan pengetahuan ibu hamil
terkait jenis makana yang mengandung energi dan potein sehingga kebutuhan janin
tercukupi dan bayi lahir dengan berat badan serta panjang badan yang normal.
10
Daftar Pustaka
Yurniati. dan Marlina. 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil. Fakultas
Keperawatan, Universitas Indonesia Timur
Taba Jumran. 2018. faktor faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil.politeknik
kesehatan kendari
11