.
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi pada ibu hamil selama 10 menit,
diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan zat gizi
pada ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat :
a. Mengerti tentang apa yang dimaksud makanan bergizi
b. Mengetahui apa yang terjadi bila kekurangan gizi
c. Mengetahui manfaat makanan bergizi yang diperlukan ibu hamil dan menyusui
d. Mengetahui kebutuhan makanan ibu hamil dan menyusui sehari-hari
B. Strategi Acara
No Kegiatan Respon Waktu
1. Pendahuluan
Menyampaikan salam Membalas salam
Menjelaskan tujuan Mendengarkan 2 menit
Kontrak waktu Memberi respon
Tes awal
2. Inti Mendengarkan dengan penuh
Pengertian gizi seimbang ibu perhatian
hamil
Kebutuhan zat gizi untuk ibu 8 menit
hamil
Gizi yang baik di konsumsi
Dampak kekurangan gizi pada ibu
hamil
3. Penutup
Tanya jawab Menanyakan yang belum
Tes akhir jelas 5 menit
Menyimpulkan hasil Aktif bersama
penyuluhan menyimpulkan
Memberi salam penutup Membalas salam
C. Metode
Ceramah, Tanya Jawab
LAMPIRAN
A.Definisi
Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi
Kehamilan triwulan II
Pada kehamilan triwulan II nafsu makan ibu biasanya sudah meningkat. Kebutuhan akan
zat gizi tenaga seperti : nasi, roti, singkong, gula, minyak, santan, dll lebih banyak dibandingkan
kebutuhan saat tidak hamil. Demikian juga kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur seperti :
lauk-pau, sayuran, dan buah-buahan berwarna. Tambahan kalori dan protein adalah 285kalori
dan protein 12 gram terdiri dari :
Nasi ½ piring
Ikan ½ potong
Tempe 1 potong
Sayuran 1 ½ mangkok
Minyak ½ sendok makan
Kehamilan akhir triwulan III
Pada saat ini janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Umumnya, nafsu makan ibu sangat baik dan sering merasa lapar. Jangan makan berlebihan
sehingga berat badan naik terlalu banyak. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan
hidrat arang seperti makanan yang manis-manis dan gorengan dikurangi. Bahan makanan sumber
zat pembangun dan pengatur perlu diberikan lebih banyak disbanding kehamilan triwulan II
karena selain untuk pertumbuhan janin yang sangat pesat juga diperlukan ibu untuk persalinan.
Pada masa ini, lambung menjadi sedikit terdesak dan ibu merasa kepenuhan. Karena ibu berikan
makanan dalam porsi kecil, asal saja sering agar zat gizi yang diperlukan ibu dapat terpenuhi.
I. Menu sehari-hari
Susunlah menu sehari-hari berpedoman pada slogan 4 sehat 5 sempurna. Makanan yang
terdiri dari beras atau padanannya, ikan atau padanannya, tempe atau padanannya, sayuran dan
buah. Untuk ibu hamil dan ibu menyusui perlu ditambah susu untuk menyempurnakan yakni :
memenuhi kebutuhan zat gizi yang mungkin masih kurang lengkap dalam susunan 4 sehat
sehingga menjadi 4 sehat 5 sempurna.
Gunakan aneka ragam bahan setempat dalam hidangan makanan sehari-hari dalam jumlah
yang cukup. Dengan makan aneka ragam bahan makanan, kekurangan gizi pada bahan makanan
yang satu dapat saling dilengkapi oleh zat-zat yang terdapat pada jenis bahan makanan lainnya.
Dengan demikian, akan dapat dicegah keadaan kekurangan atau kelebihan zat gizi.
Selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan zat besi dan zat kapur meningkat. Zat besi dalam
makanan berfungsi mencegah terjadinya kurang darah pada ibu hamil. Zat kapur berfungsi
mencegah terjadinya kerontokan gigi, tulang pinggul rapuh pada ibu hamil. Tulang pinggul yang
rapuh dapat mengakibatkan kesulitan pada saat melahirkan. Kebutuhanzat besi umumnya tidak
dapat terpenuhi hanya dari makanan sajasedangkan kebutuhan zat kapur dapat dipenuhi dari
makanan sehari-hari yang mengandung cukup zat kapurnya, ibu perlu diberikan satu butir tablet
besi setiap harinya. Minumlah tablet besi segera setelah makan.
Ibu hamil harus makan 1 piring nasi + lauk pauknya dan minum lebih banyak dari pda saat
tidak hamil karena selama hamil ibu makan untuk dirinya sendiri dan janin
dalam kandungannya.
Untuk mencegah kurang darah selama hamil, ibu harus banyak makan-makanan sumber zat
besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah dan kacang- kacangan
lain, telur, ikan dan daging. Jangan lupa minm tablet besi 1 butir sehari.
Untuk mencegah gigi rontok dan tulang panggul rapuh, ibu harus banyak makan-makanan
sumber zat kapur seperti: kacang-kacangan, ikan teri atau ikan kecil yang dimakan bersama
tulangnya, sayuran daun hijau seperti : bayam, daun katuk, daun singkong dan susu.
Kenalilah gejala kurang darah ( anemia) selama kehamilan yaitu pucat, pusing, lemah dan
penglihatan berkunang-kunang.
Selama hamil makanlah makanan beraneka ragam setiap hari dalam jumlah yang cukup.
Hal ini sangat bermanfaat untuk :
- Kesehatan ibu hamil
- Pertumbuhan dan kesehatan janin dalam kandungan
- Kelancaran melahirkan
- Kelancaran menyusui
Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah makanan yang segar-segar seperti : buah-buahan,
sari buah, sayur bening, dan sayur segar lainnya.
Hindarkan pantangan terhadap makanan karena akan merugikan kesehatan ibu. Hindarkan
juga merokok dan minum-minuman keras karena akan mmbahayakan keselamatan janin.
Perhatikan kenaikan berat badan ibu selama hamil. Kenaikan berat badab normal selama
kehamilan 10-12,5 kg.
- Triwulan I : 700 – 1400 gram/minggu
- Triwulan II dan III : 350-400 gram/minggu
Jangan lupa memeriksakan diri kepada bidan atau puskesmas secara teratur agar ibu dan
kandungannya tetap sehat dan dapat imunisasi TT 2x selama kehamilan.
Selama hamil sebaiknya ibu idak melakukan pekerjaan yang berat.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pada ibu menyusui ,diharapkan klien mengetahui pentingnya
gizi ( makanan yang harus dikonsumsi ) untuk kecukupan gizi pada ASI.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan para ibu menyusui mampu :
1. Menjelaskan pentingnya memperhatikan gizi ibu ketika menyusui
2. Menyebutkan macam – macam zat gizi yang di butuhkan oleh ibu yang sedang
menyusui
3. Menyebutkan sumber dan jenis makanan yang perlu dikonsumsi oleh ibu yang sedang
menyusui
C. Kegiatan Penyuluhan
Gizi ibu menyusui adalah makanan yang mengandung zat – zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
selama masa menyusui dalam meningkatkan produksi ASI sebagai makanan bayi.
Ikan sebaiknya dikurangi karena mengandung polutan yang dapat memebahayakan bayi
Kacang dapat menyebabkan alergi
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1×30 menit, klien mampu mengerti dan memahami tentang
masalah tumbuh kembang pada bayi.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1×30 menit diharapkan klien dapat:
Proses Pelaksanaan
Kegiatan Peserta
NO. Pelaksanaan Kegiatan Petugas Edukasi
* Memberikan kesempatan
kepada peserta edukasi untuk
menanyakan hal-hal yang belum
dimengerti
* Melakukan evaluasi
pemahaman dengan memberikan
pertanyaan secara langsung
kepada peserta edukasi selama
evaluasi
* Menjawab pertanyaan
* Menyampaikan materi
dari petugas
penyuluhan
* Mendengarkan
kesimpulan dari materi
* Terminasi penyuluhan
3. Evaluasi 10 menit
Lampiran Materi
PENDAHULUAN.
Mempelajari tumbuh kembang memang sangat menarik karena cara manusia tumbuh
menjadi besar dan berkembang merupakan proses yang mengagumkan dan banyak menyimpan
misteri yang belum terungkap. Istilah tumbuh merupakan peristiwa bertambahnya ukuran fisik
dan structural tubuh, sedangkan perkembangan merupakan peristiwa bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan fungsi tubuh. Laju tumbuh kembang setiap individu tidak selalu sama.
Ketika dalam kandungan dan dua tahun pertama setelah lahir, proses tumbuh kembang
berlangsung pesat sekali. Selanjutnya berkurang perlahan lahan pada umur 3-4 tahun. Seiring
dengan pertumbuhan jasmaninya terjadi perkembangan jiwa, intelegensi, dan perilaku anak.
Peristiwa tumbuh kembang banyak dipengaruhi oleh faktor genetic, gizi, dan lingkungan. Faktor
genetik diturunkan dari orang tuanya. Dengan demikian, yang dapat diupayakan adalah
peningkatan gizi dan penciptaan lingkungan hidup yang mendukung.
Seperti yang kita ketahui bahwa masa bayi dan balita sangat rentan terhadap penyakit, seperti flu,
diare, bronchitis, atau penyakit infeksi lainnya. Jika anak sering menderita sakit dapat
menghambat atau mengganggu proses tumbuh kembangnya.
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh. Pertumbuhan berhubungan
dengan bertambahnya ukuran dan volume serta jumlah sel yang mengakibatkan bertambahnya
ukuran makhluk hidup.
Perkembangan
Perkembangan adalah proses pematangan fungsi organ tubuh, berkaitan dengan pematangan sifat
dan karakter manusia, lebih bersifat kualitatif.
Kecepatan pertumbuhan pada setiap tahapan usia berbeda beda. Sebagai contoh dapat
diperhatikan penjelasan berikut.
Otak bayi tumbuh sangat cepat selama dalam proses kandungan dan pertumbuhannya
akan lengkap pada usia 2 tahun.
Waktu lahir, tengkorak bayi sudah berukuran ¾ dari ukuran dewasa.
Pertumbuhan organ sex berlangsung lambat pada masa kanak kanak, tetapi melaju pada
masa akil baliq
Umumnya, pada usia 4 bulan pertama, berat badan bayi 2x lebih besar dibandingkan
waktu baru lahir dan pada usia 4 tahun, panjang / tingginya menjadi 2x lebih besar
dibandingkan waktu lahir.
Pemantauan pertumbuhan dapat dilakukan dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badan secara teratur pada waktu tertentu sehingga normal tidaknya pertumbuhan anak dapat
diketahui.
Kemampuan gerak
Kemampuan berbicara
Kecerdasan
Kemandirian/ percaya diri
Kemampuan bergaul
Stimulasi dapat dilakukan sejak bayi baru lahir. Kegiatan ini sebenarnya tidak memerlukan
waktu khusus, tetapi dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan mengasuh dan merawat bayi
setiap hari seperti saat mandi dan menggantikan popok
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang, ada beberapa prisip dasar yang perlu diperhatikan
yakni :
· Berceloteh
A. TUJUAN PENYULUHAN/KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Penyuluhan ini, Ibu diharapkan dapat mengerti dan memahami
pentingnya Gizi pada Balita.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah mengikuti penyuluhan ini, Ibu diharapkan dapat mengerti dan memenuhi
kebutuhan Gizi Pada Balita .
b. Mengetahui Menu Makanan Pada Balita
c. Mengetahui Faktor yang mempengaruhi status Gizi Balita
d. Mengetahui masalah -masalah yang mempengaruhi Gizi Balita
B. MATERI PENYULUHAN
Terlampir
C. PROSES PENYULUHAN
KEGIATAN
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menyebutkan topik
2 Penyajian Menjelaskan tentang Mendengarkan dan 30 menit
materi pemenuhan Gizi pada Balita. memperhatikan penyuluhan.
penyuluhan Menjelaskan Menu Makanan Mendengarkan penyuluhan.
pada Balita.
Menjelaskan Faktor yang Menanyakan hal-hal yang
mempengaruhi status Gizi kurang jelas.
Balita
Memberi pertanyaan pada Menjawab pertanyaan
peserta secara lisan.
3 Penutup Merangkum materi Menjawab salam 15 menit
penyuluhan
Mengucapkan salam penutup
D. METODE
Ceramah
Tanya Jawab
Akibat diare (mencret), anak akan kehilangan banyak air dan elektrolit (dehidrasi)
yang menyebabkan tubuh kekurangan cairan, gangguan gizi sebab masukkan
makanan kurang sedang pengeluaran bertambah, dan hipoglikemia yaitu kadar
gula darah turun di bawah normal.
Pokok Bahasan : KB Jangka Panjang
Sub Pokok Bahasan : KB IUD
Sasaran : Ibu – Ibu Usia Subur
Waktu : 09.00 s/d Selesai
Tempat : Posyandu Lestari IV
Tanggal : 20 Januari 2021
Penyuluh : Winarni, A.Md.Keb
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu memahami tentang alat kontrasepsi IUD.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian IUD dan Jenis IUD.
2. Prosedur Pemasangan dan pasca pemasangan
3. Indikasi dan kontraindikasi IUD
4. Keuntungan dan kerugian IUD
5. Efek samping IUD
6. Waktu pemasangan IUD
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
E. Kegiatan Penyuluhan
Waktu Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluh Sasaran
5 Menit Pendahuluan Membuka acara dengan Menjawab salam
mengucapkan salam kepada
peserta
Menyampaikan topic, maksud Mendengarkan penyuluh
dan tujuan penkes kepada
peserta Menyetujui kesepakatan
Kontrak waktu untukwaktu pelaksanaan penkes
kesepakatan pelaksanaan penkes
dengan peserta
20 Menit Kegiatan Inti Penyuluh menjelaskan tentang : Mendengarkan penyuluh
Pengertian IUD dan Jenismenyampaikan semua
IUD. materi sampai selesai
Prosedur Pemasangan dan
pasca pemasangan
Indikasi dan kontraindikasi
IUD
Keuntungan dan kerugian IUD
Efek samping IUD
Waktu pemasangan IUD
1. Pengertian Kontrasepsi IUD
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat sementara atau
menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis,
menggunakan alat atau dengan operasi. (Saefuddin, 2009).
IUD (Intra Uterine devices) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah alat
kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukan kedalam rongga rahim, yang
harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu
IUD (Intra Uterine device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan kedalam rahim,
terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga, dan bentuknya
bermacam-macam. (Subrata, 2012).
Jadi Alat Kontrasepsi IUD merupakan alat yang dimasukan kedalam rahim yang bersifat
sementara yang terbuat dari plastik yang lentur dan ada pula yang dililit tembaga yang
berntuknya bermacam-macam.
2. Jenis-jenis IUD
Alat Masa Bentuk
Penggunaan
Multiload 3 tahun Batang tegak lurus dengan panjang 3,6
cm ;250mm2 lilitan tembaga
mengelilingi batang.
Multiload 3 tahun Batang tegak lurus dengan panjang 2,5
CU250 cm;250 mm2 lilitan tembaga
Pendek mengelilingi batang.
Multiload 5 tahun 375mm2 lilitan tembaga mengelilingi
CU375 batang.
Flexi-T300 5 tahun 300 mm2 lilitan tempat mengelilingi
batang.
Nova T 300 5 tahun 380mm2 lilitan kawat tembaga dengan
inti perak mengelilingi batang.
T safe 380 A 8 tahun 380mm2 lilitan mengelilingi batang dan
cincin tembaga mengelilingi tiap ujung
masing-masing lengan.
GyneFix 5 tahun IUD tanpa bingkai dengan 6 tabung
tembaga dengan panjang masing-masing
5mm dan diameter 2,2mm dengan total
330 mm2 lilitan tembaga mengelilingi
batang dan lengan.
3. Penjelasan Metode
Sebuah IUD dimasukan melalui saluran serviks dan dipasang dalam uterus. IUD
memiliki benang yang menggantung turun kedalam vagina. Yang dapat diperiksa oleh
wanita guna memastikan alat tersebut pada posisi yang benar. IUD mencegah kehamilan
dengan merusak kemampuan hidup sperma dan ovum melalui perubahan tuba falopi dan
cairan uterus, ada reaksi terhadap benda asing disertai peningkatan leukosit. Kondisi ini
mngurangi kesempatan ovum dan sperma bertemu dan menghambat pembuahan.
Tembaga pada IUD bersifat toksik terhadap sperma dan ovum.( Saefuddin, 2009).
CARA KERJA
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi
b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
c. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi.
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
4. Prosedur Pemasangan
Sebelum pemasangan, masa menstruasi terakhir diambil untuk menyingkirkan kehamilan
yang telah ada, dan test kehamilan bila dibutuhkan. Wanita harus mengosongkan
kandung kemih karena akan membuat pemasangan lebih mudah meraba uterus pada
abdomen dan lebih nyaman bagi wanita. (Notoatmodjo, 2010).
Selama pemasangan IUD/AKDR, klien anda mungkin menggenggam tangannya dan
membuat dirinya merasa nyaman. Sebelum dipasang pemeriksaan bimanual sangat
diperlukan untuk memastikan ukuran, posisi dan arah uterus dan huna memeriksa bahwa
tidak ada nyeri tekan. (Notoatmodjo, 2010).
Keterampilan dan pengalaman pemasangan akan membantu mengurangi masalah efek
samping. Namun bila wanita ingin mendapat anestesi lokal guna mengurangi nyeri atau
pernah mengalami pengalaman masa lalui, amak AKDR dapat dipasang dengan
memberikan gel lidokain atau blok paraservikal. (Notoatmodjo, 2010).
Pemasangan AKDR dilakukan dengan suatu “tehnik tanpa sentuhan” sehingga harus
menggunakan sepasang sarung tangan bersih setelah pemeriksaan bimanual. Spekulum
steril dimasukan kedalam vagina dan letak serviks dicari, spekulum ini dibersihkan
dengan bol kapan steril dan larutan antiseptik. Sonde uterus dimasukan kedalam uterus
melalui saluran serviks untuk mengukur panjang, arah, dan potensi uterus. Tindakan ini
dapat menyebabkan kram seperti nyeri menstruasi yang seharusnya berkurang saat sonde
uterus dikeluarkan. Serviks dapat distabilkan dengan korsep allis atau tenakulum
sehingga AKDR dapat dipasang lebih mudah, hal ini dapat menyebabkan rasa tidak
nyaman karena serviks sangta peka. Selanjutnya AKDR dimasukan melalui canalis
secvikasli kedalam uiterus. Benang AKDR dipendekan saat telah berada diposisinya dan
dilipat keatas kebelakang serviks. Apabila ada masalah dengan pemasangan, klienharus
dirujuk ke spesialis AKDR. (Notoatmodjo, 2010).
Setelah pemasangan, anda harus menganjurkan klien berbaring terlentang dan
beristirahat. Analgetik dibutuhkan selama nyeri menstruasi. Handuk santasi harus
digunakan sejak awal guna mengurangi resiko infeksi. Klien dapat mengalami
pendarahan, ini adalah waktu yang baik untuk mengingatkan tentang masalah awal dan
kapan harus kembali. Anda harus mengajariklien anda cara memeriksa benang AKDR
dan menganjurkan klien untuk melakukan hal ini setiap menstruasi. (Notoarmodjo,
2010).
5. Pasca Pemasangan
Setelah pemasangan AKDR, wanita harus dianjurkan datang kembali lebih awal dari janji
pertemuan 4-6 minggu bila mereka mengalami tanda-tanda infeksi, karena 20 hari
pertama setelah pemasangan adalah masa infeksi paling tinggi. Apabila klien menderita
neyri abdomen bawah atau pireksia, ia harus kembali lebih awal. Menganjurkan wanita
pantang koitus selama 48 jam merupakan tindakan yang tepat sehingga lendir serviks
dapat kembali normal, yang membantu memberi perlindungan dari infeksi yang lebih
berat.
6. Efektifitas
IUD sangat efektif,(efektifitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti
halnya pil. Tipe multiload dapat dipakai sampai 3 tahun, Nova T dan Copper T 200
(CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun, Cu T380 A dapat dipakai 8 tahun. Kegagalan rata-
rata 0,8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.
7. Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim
(cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan
masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan
pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah :
a. Usia reproduktif
b. Keadaan multi para
c. Mengiginkan kontrasepsi jangka panjang
d. Perempuan menyususi yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang
e. Setelah melahirkan dan sedang menyusui
f. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
g. Resiko rendah dari IMS
h. Tidak menghendaki metoda hormonal
i. Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
j. Tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi hormonal
k. Gemuk ataupun kurus
Pemasangan IUD dapat di lakukan oleh dokter ataupun bidan yang telah di latih secara
khusus. Pemeriksaan secara berkala harus di lakukan setelah pemasangan 1 minggu, lalu
setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya di lakukan setiap 6
bulan sekali.
AKDR dapat di gunakan pada ibu dalam segala kemungkinan keadaan misalnya :
a. Perokok
b. Pasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat adanya infeksi
c. Sedang memakai anti biotik atau anti kejang
d. Gemuk ataupun kurus
e. Sedang menyusui
Begitu juga dalam keadaan seperti di bawah ini dapat menggunakan AKDR :
a. Penderita tumor jinak payudara
b. Penderita kanker payudara
c. Pusing-pusing atau sakit kepala
d. Tekanan darah tinggi
e. Varises di tungkai atau di vulva
f. Penderita penyakit jantung
g. Pernah menderita stroke
h. Penderita diabetes
i. Menderita penyakit hati
j. Malaria
8. Kontraindikasi
Yang tidak di perkenankan menggunakan IUD adalah:
a. Belum pernah melahirkan
b. Hamil atau di duga hamil
c. Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat
kemaluan, perdarahan di leher rahim dan kanker rahim
d. Perdarahan vagina yang tidak di ketahui
e. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis,serviksitis)
f. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering mengalami abortus septik
g. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri
h. Penyakit trofoblas yang ganas
i. Di ketahui menderita TBC pelvik
j. Kanker alat genital
k. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
l. Miom submokosum
m. Sering ganti pasangan (Notoadmodjo: 2010)
9. Keuntungan
Efektif dengan proteksi jangka panjang
AKDR dapat epektif segera setelah pemasangan
Dapat di gunakan setelah menopouse (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
Tidak ada interakdi dengan obat-obat
Tidak mengganggu hubungan suami istri
Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kesuburan kembali setelah IUD di angkat
Epek sampingnya sangat kecil
Memiliki epek sistemik yang sangat kecil
10. Kerugian
o Menoragie
o Dismenorea
o Sedikit peningkatan resiko kehamilan ektopik apabila ada kegagalan IUD
o Peningkatan resiko infeksi radang panggul
o IUD terlepas keluar
o Perforasi uteru, usus dan kandung kemih
o Malposisi IUD
o Kehamilan yang di sebabkan oleh pengeluaran perforasi atau malposisi
Benang hitam Periksa apakah klien hamil. Bila tidak hamil dan AKDR masih
di tempat, tidak ada tindakan yang perlu di lakukan.
Menderita nyeri Paling sering di temukan pada AKDR yang mengandung
kepala atau migrain progestin. Bila sakitnya berat, rujuk klien dan cabut AKDR,
keluhan ringan berikan analgetik
Penyakit jantung sebaiknya jangan di beri AKDR yang mengandung progestin
karena progestin mempengaruhi lipid dan vasokontriksi
Stroke/riwayat stroke Sebaiknya jang di beri AKDR yang mengandung progestin
Nyeri haid hebat Dapat di sebabkan oleh AKDR klien perlu di rujuk. Umumnya
terjadi pada permulaan pemakaian
Riwayat kehamilan Jelaskan pada klien tanda-tanda kehamilan ektopik dan bila ada
ektopik segera mencari pertolongan di rumah sakit
Gejala penyakit katup Berikan anti biotik saat insersi AKDR bila anemia (hb<9),
jantung ganti dengan metode kontrasepsi lain
14. Pemantauan dan petunjuk bagi klien
Klien hendaknya di berikan pendidikan mengenai manfaat dan resiko AKDR. Bila terjadi
ekspulsi AKDR dapat kembali di pasang. Pemeriksaan AKDR di lakukan setiap bulan atau bila
terdapat keluhan (nyeri, perdarahan, demam, dsb)
Kembali memeriksa diri setelah 4-6 minggu pemasangan AKDR
Selama bulan pertama mempergunakan AKDR periksalah benang AKDR secara rutin
setelah haid
Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa keberadaan benang setelah
haid apabila mengalami
o Kram/kejang di perut bagian bawah
o Perdarahan (spotting) di antara haid atau setelah senggama
o Nyeri setelah senggama atau apabila pasangan mengalami tidak nyaman selama melakukan
hubungan seksual
Copper T-380A perlu dilepas setelah 10 tahun pemasangan, tetapi dapat dilakukan lebih
awal apabila di inginkan
Kembali ke klinik apabila
o Tidak dapat meraba benang AKDR
o Merasakan bagian benang keras di AKDR
o AKDR terlepas
o Siklus terganggu/ meleset
o Tarjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan
o Adanya infeksi
A. Pengertian
Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan
hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau
berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya (Francis & John 2000).Diabetes
Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh
karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem
dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja
insulin yang tidak adekuat. (Brunner & Sudart 2001) Diabetes Melitus adalah penyakit
kelebihan kadar gula darah di dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah
akibat kekurangan insulin.
B. Macam DM dan Penyebabnya
Klasifikasi Diabetes Mellitus:
1. DM Tipe I (IDDM)
Penderita sangat bergantung terhadap insulin karena terjadi proses autoimun yang
menyerang insulinnya. IDDM merupakan jenis DM yang diturunkan (inherited).
2. DM Tipe II (NIDDM)
Jenis DM ini dipengaruhi baik oleh keturunan maupun factor lingkungan. Seseorang
mempunyai risiko yang besar untuk menderita NIDDM jika orang tuanya adalah
penderita DM dan menganut gaya hidup yang salah.
3. DM Gestasional
DM jenis ini cenderung terjadi pada wanita hamil dan dalam keluarganya terdapat
anggota yang juga menderita DM. Faktor risikonya adalah kegemukan atau obesitas.
4. DM Sekunder
Merupakan DM yang berkaitan dengan keadaan atau sindrom lain (pancreatitis, kelainan
hormonal, dan obat-obatan).
Sore :
LAMPIRAN MATERI
MATERI PENYULUHAN
1. Definisi Hipertensi
Hypertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran
darah yang sering terjadi pada usia setengah umur atau lebih di mana terjadi peningkatan
dari tekanan sistolik di atas standard dihubungkan dengan usia dan merupakan penyebab
utama jantung koroner, cidera cerebro vaskuler.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1990) Hypertensi didefinisikan sebagai suatu
peninggian yang menetap daripada tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan
diastolik di atas 90 mmHg. Peninggian tekanan darah yang terus menerus yang merupakan
gejala klinis karena hal tersebut dapat menunjukkan keadaan seperti hypertensi heart disease
arteriole nefrosclerosis.
2. Tanda dan Gejala Hypertensi
a. Kepala terasa pusing
b. Rasa berkunang-kunang
c. Rasa pegal di bahu dan perasaan panas / gelisah
d. Kurang tidur
e. Gangguan penglihatan
f. Anoreksia
3. Faktor resiko hipertensi
a. Keturunan
b. Usia
c. Merokok
d. Obesitas
e. Stess
f. Aktivitas fisik
g. Asupan
4. Cara Mencegah HypertensiPencegahan penyakit hypertensi ada 2, yaitu:
a. Pencegahan Primer.
1) Mengatur diet agar berat badan tetap ideal, juga untuk menjaga agar tidak terjadi
hypertensi kolesterolemia, DM, dsb.
2) Dilarang merokok.
3) Mengubah kebiasaan makan sehari-hari dan mengkonsumsi rendah garam.
4) Melakukan exercise untuk mengendalikan dari perasaan well being.
b. Pencegahan Lain
1) Menurunkan berat badan pada penderita gemuk.
2) Diet rendah garam dan diet lunak.
3) Mengubah kebiasaan hidup.
4) Olahraga secara teratur.
5) Kontrol tekanan darah secara teratur.
6) Obat-obatan anti hypertensi.
Tabel Jenis Makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan.
Minuman
DAFTAR PUSTAKA
1. Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia.
“Penuntun Diet”; Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia Pustaka Utama
2. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, “Kapita Selekta
Kedokteran” Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakrta, 1999
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MATERI PENYULUHAN
F. Cara Cuci Tangan 6 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir,
ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan .Bersihkan kedua
pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan
membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai
handuk atau tisu