Anda di halaman 1dari 35

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Gizi pada Ibu Hamil


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya pemenuhann  Gizi Pada Ibu Hamil
Sasaran : Ibu hamil
Waktu : 09.00 s/d Selesai
Tanggal : 03 Februari 2021
Tempat : Posyandu Lestari I
Penyuluh : Restu Utami Dwi Lestari, A.Md.Keb

.
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi pada ibu hamil selama 10 menit,
diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan zat gizi 
pada ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat :
a. Mengerti tentang apa yang dimaksud makanan bergizi 
b. Mengetahui apa yang terjadi bila kekurangan gizi 
c. Mengetahui manfaat makanan bergizi yang diperlukan ibu hamil dan menyusui 
d. Mengetahui kebutuhan makanan ibu hamil dan menyusui sehari-hari 
B. Strategi Acara
No Kegiatan Respon Waktu
1. Pendahuluan
       Menyampaikan salam        Membalas salam
      Menjelaskan tujuan       Mendengarkan 2  menit
       Kontrak waktu        Memberi respon
      Tes awal
2. Inti Mendengarkan dengan penuh
       Pengertian gizi seimbang ibu perhatian
hamil
       Kebutuhan zat gizi untuk ibu 8  menit
hamil
       Gizi yang baik di konsumsi
       Dampak kekurangan gizi pada ibu
hamil

3. Penutup
         Tanya jawab          Menanyakan yang belum
         Tes akhir jelas 5 menit
         Menyimpulkan hasil          Aktif bersama
penyuluhan menyimpulkan
         Memberi salam penutup          Membalas salam
C. Metode
Ceramah, Tanya Jawab
LAMPIRAN

GIZI UNTUK IBU HAMIL

A.Definisi 

            Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi

B. Manfaat makanan bergizi untuk ibu hamil


a. Menjaga kesehatan ibu hamil dan menyusui
b.Untuk kesehatan janin yang dikandung
c. Meningkatkan produksi ASI

C. Yang terjadi bila kekurangan gizi :

a.       Pengaruh bagi ibu hamil :


-          Ibu lemah dan kurang nafsu makan
-          Perdarahan dalam masa kehamilan
-          Kemungkinan infeksi tinggi
-          Anemia atau kurang darah, Hb < 11 gr%

b.      Pengaruh pada waktu persalinan


-          Persalinan sulit dan lama
-          Persalinan sebelum waktunya (premature)
-          Perdarahan setelah persalinan
-          Perdarahan dengan operasi cenderung meningkat

c.       Pengaruh pada janin :


-          Keguguran
-          Bayi lahir mati
-          Cacat bawaan
-          Anemia pada bayi
-          Berat badanlahir rendah
-          Keadaan umum kesehatan bayi baru lahir kurang

d.      Pengaruh bagi ibu menyusui :


-          Volume ASI kurang
-          Kadar lemak dan vitamin dalam ASI cenderung kurang

D.  Makanan yang baik bagi ibu hamil

-Daging tanpa Lemak


-Telur
-Ikan salmon
-Kacang-kacangan
-Ubi jalar
-Walnut
-Sayuran Daun Berwarna Hijau Tua.
-Buah-buahan dan sayuran Beraneka   Warna
-Biji-bijian (gandum tinggi serat dan   nutrisi, termasuk vitamin E, selenium,   dan fitonutrien)
-Makanan Olahan (yoghurt yang terbuat   dari susu

E. 7 Jenis Makanan Yang Kurang Baik Dikonsumsi Saat Hamil


 Daging setengah matang
 Produk susu yang tidak dipasteurisasi
 Telur mentah dan setengah matang
 Kafein
 Alkohol
 Ikan tertentu karena kandungan merkuri yang tinggi
 Sayuran yang tidak dicuci
F. Keperluan zat gizi tambahan
            Keperluan zat gizi tambahan yang diperlukan pada kehamilan menurut risalah Widya
Karya Pangan dan Gizi VI (1998) adalah:
 Kalori 2200 + 285 kal
 Protein 48 + 12 gr
 Ca 500 + 400 mg
 Fe 26 + 20 mg
 Vit A 500 + 200 RE
 Thiamin 1 + 0,2 mg
 Riboflavin 1,2 + 0,2 mg
 Niacin 9 + 1 mg
 Vit C 60 + 10 mgr
 Vit D - 5 + 10 μg

G. Makanan ibu hamil


  Kehamilan tiwulan I
            Pada kehamilan triwulan I biasanya nafsu makan ibu kurang, dan sering timbul rasa mual
dan ingin muntah. Namun, makanan ibu hamil harus tetap diberikan seperti biasa. Berikan
makanan dengan porsi kecil tetapi sering dan yang segar-segar, misalnya : susu, telur, buah-
buahan seperti : sari buah-buahan, jeruk, asinan, sup, dll atau makanan ringan lainnya seperti :
biscuit crakers, dsb sesuai dengan selera ibu masing-masing, ikut pedoman 4 sehat 5 sempurna.

  Kehamilan triwulan II
            Pada kehamilan triwulan II nafsu makan ibu biasanya sudah meningkat. Kebutuhan akan
zat gizi tenaga seperti : nasi, roti, singkong, gula, minyak, santan, dll lebih banyak dibandingkan
kebutuhan saat tidak hamil. Demikian juga kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur seperti :
lauk-pau, sayuran, dan buah-buahan berwarna. Tambahan kalori dan protein adalah 285kalori
dan protein 12 gram terdiri dari :
Nasi ½ piring
Ikan ½ potong
Tempe 1 potong
Sayuran 1 ½ mangkok
Minyak ½ sendok makan
  Kehamilan akhir triwulan III

            Pada saat ini janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Umumnya, nafsu makan ibu sangat baik dan sering merasa lapar. Jangan makan berlebihan
sehingga berat badan naik terlalu banyak. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan
hidrat arang seperti makanan yang manis-manis dan gorengan dikurangi. Bahan makanan sumber
zat pembangun dan pengatur perlu diberikan lebih banyak disbanding kehamilan triwulan II
karena selain untuk pertumbuhan janin yang sangat pesat juga diperlukan ibu untuk persalinan.
Pada masa ini, lambung menjadi sedikit terdesak dan ibu merasa kepenuhan. Karena ibu berikan
makanan dalam porsi kecil, asal saja sering agar zat gizi yang diperlukan ibu dapat terpenuhi.

H. Komposisi makanan ibu hamil dalam sehari-hari


Bahan Wanita Dewasa Ibu hamil
makanan Tidak Hamil
Triwulan I Triwulan II Triwulan III
Nasi 3 ½ piring 3 ½ piring 4 piring 3 piring
Ikan 1 ½ potong 1 ½ potong 2 potong 3 potong
Tempe 3 potong 3 potong 4 potong 5 potong
Sayuran 1 ½ mangkok 1 ½ mangkok 3 mangkok 3 mangkok
Buah 2 potong 2 potong 2 potong 2 potong
Gula 5 sdm 5 sdm 5 sdm 5 sdm
Susu - 1 gelas 1 gelas 1 gelas
Air 4 gelas 6 gelas 6 gelas 6 gelas

Gunakan minyak atau santan pada waktu memasak

I. Menu sehari-hari

  Susunlah menu sehari-hari berpedoman pada slogan 4 sehat 5 sempurna. Makanan yang
terdiri dari beras atau padanannya, ikan atau padanannya, tempe atau padanannya, sayuran dan
buah. Untuk ibu hamil dan ibu menyusui perlu ditambah susu untuk menyempurnakan yakni :
memenuhi kebutuhan zat gizi yang mungkin masih kurang lengkap dalam susunan 4 sehat
sehingga menjadi 4 sehat 5 sempurna.
  Gunakan aneka ragam bahan setempat dalam hidangan makanan sehari-hari dalam jumlah
yang cukup. Dengan makan aneka ragam bahan makanan, kekurangan gizi pada bahan makanan
yang satu dapat saling dilengkapi oleh zat-zat yang terdapat pada jenis bahan makanan lainnya.
Dengan demikian, akan dapat dicegah keadaan kekurangan atau kelebihan zat gizi.
  Selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan zat besi dan zat kapur meningkat. Zat besi dalam
makanan berfungsi mencegah terjadinya kurang darah pada ibu hamil. Zat kapur berfungsi
mencegah terjadinya kerontokan gigi, tulang pinggul rapuh pada ibu hamil. Tulang pinggul yang
rapuh dapat mengakibatkan kesulitan pada saat melahirkan. Kebutuhanzat besi umumnya tidak
dapat terpenuhi hanya dari makanan sajasedangkan kebutuhan zat kapur dapat dipenuhi dari
makanan sehari-hari yang mengandung cukup zat kapurnya, ibu perlu diberikan satu butir tablet
besi setiap harinya. Minumlah tablet besi segera setelah makan.

J. Pesan-pesan penting untuk ibu hamil

  Ibu hamil harus makan 1 piring nasi + lauk pauknya dan minum lebih banyak dari pda saat
tidak hamil karena selama hamil ibu makan untuk dirinya sendiri dan janin
dalam     kandungannya.
 Untuk mencegah kurang darah selama hamil, ibu harus banyak makan-makanan sumber     zat
besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah dan kacang-    kacangan
lain, telur, ikan dan daging. Jangan lupa minm tablet besi 1 butir sehari.
  Untuk mencegah gigi rontok dan tulang panggul rapuh, ibu harus banyak makan-makanan
sumber zat kapur seperti: kacang-kacangan, ikan teri atau ikan kecil yang dimakan      bersama
tulangnya, sayuran daun hijau seperti : bayam, daun katuk, daun singkong dan      susu.
  Kenalilah gejala kurang darah ( anemia) selama kehamilan yaitu pucat, pusing, lemah dan
penglihatan berkunang-kunang.
  Selama hamil makanlah makanan beraneka ragam setiap hari dalam jumlah yang cukup.
    Hal ini sangat bermanfaat untuk :
     -          Kesehatan ibu hamil
     -          Pertumbuhan dan kesehatan janin dalam kandungan
     -          Kelancaran melahirkan
     -          Kelancaran menyusui
  Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah makanan yang segar-segar seperti : buah-buahan,
sari buah, sayur bening, dan sayur segar lainnya.
  Hindarkan pantangan terhadap makanan karena akan  merugikan kesehatan ibu. Hindarkan
juga merokok dan minum-minuman keras karena akan mmbahayakan keselamatan janin.
Perhatikan kenaikan berat badan ibu selama hamil. Kenaikan berat badab normal selama
kehamilan 10-12,5 kg.
     -          Triwulan I : 700 – 1400 gram/minggu
     -          Triwulan II dan III : 350-400 gram/minggu
  Jangan lupa memeriksakan diri kepada bidan atau puskesmas secara teratur agar ibu dan
kandungannya tetap sehat dan dapat imunisasi TT 2x selama kehamilan.
  Selama hamil sebaiknya ibu idak melakukan pekerjaan yang berat.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Gizi pada Ibu Menyusui


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya pemenuhann  Gizi Pada Ibu Menyusui
Sasaran : Ibu menyusui
Tanggal : 10 Februari 2021
Waktu : 15.00 wib
Tempat : Ruang bersalin UPTD Puskesmas Majenang II
Penyuluh : Restu Utami Dwi Lestari, A.Md.Keb

 
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pada ibu menyusui ,diharapkan klien mengetahui pentingnya
gizi ( makanan yang harus dikonsumsi ) untuk kecukupan gizi pada ASI.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan  diharapkan para ibu menyusui mampu :
1. Menjelaskan pentingnya memperhatikan gizi ibu ketika menyusui
2. Menyebutkan macam – macam zat gizi yang di butuhkan oleh ibu yang sedang
menyusui
3. Menyebutkan sumber dan jenis  makanan yang perlu dikonsumsi oleh ibu yang sedang
menyusui
C. Kegiatan Penyuluhan
      

No Tahap / Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien


1 Pra interaksi        Mengucapkan salam pembuka        Menjawab salam
3 Menit        Memperkenalkan diri        Mendengarkan
       Menjelaskan maksud dan tujuan
2 Interaksi        Menjelaskan pentingnya        Mendengarkan
10 menit meemperhatikan gizi ibu ketika        Memperhatikan
menyusui        Berdiskusi dengan
       Menjelaskan kebutuhan zat gizi ibu penyuluh
menyusui
       Menyebutkan sumber dan jenis
makanan yang harus dikonsumsi oleh
ibu menyusui
       Menjelaskan hal – hal yang harus
diperhatikan oleh ibu menyusui
       Diskusi seputar gizi ibu menyusui
3 Post interaksi        Menggali pengalaman peserta dalam        Menceritakan
mengkonsumsi makanan selama pengalaman
menyusui
       Memberikan masukan
       Menyimpulkan hasil penyuluhan
       Salam Penutup

D. Metode           : Ceramah dan diskusi


MATERI GIZI IBU MENYUSUI
2.1         Pengertian

Gizi ibu menyusui adalah makanan yang mengandung zat – zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
selama masa menyusui dalam meningkatkan produksi ASI sebagai makanan bayi.

2.2         Manfaat gizi bagi ibu menyusui

      Pembentukan ASI yang diperlukan sebagai makanan bagi bayi


      Untuk pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan
      Mempertahankan sirkulasi yang adekuat bagi ibu selama prosese pemulihan
      Meningkatkan pertahanan tubuh selama proses pemulihan
      Menyeimbangkan kebutuhan energi dalam aktivitas ibu dengan peningkatan metabolism
(pembakaran) dalam tubuh

2.3         Karakteristik makanan bagi ibu menyusui

           Makanan seimbang: kalori, protein dan karbohidrat


           Jumlahnya lebih banyak dari makanan ibu hamil
           Kebutuhan air lebih banyakk setiap hariblebih dari 6 gelas
           Makanan tidak mengandung bumbu yang merangsang: cabe

2.4         Kebutuhan gizi ibu menyusui

1)        Kebutuhan kalori, 825 kilokalori diperoleh dari :


     Beras, singong, kentang, gandum, jagung
     Mie, minyak, minyak hewani
2)       Kebutuhan protein 25 gram diperoleh dari :
     Kacang – kacangan, tahu, tempe
3)       Kebutuhan vitamin C 30 mg diperoleh dari :
        Buah – buahan : jeruk, jambu biji
4)        Kebutuhan vitamin A 2500 IU diperoleh dari :
        Kuning telur, susu, sayuran hijau, minyak ikan, buah – buahan kuning, hati
5)        Kebutuhan zat besi diperoleh dari :
     Hati, daging, sayuran hijau, kuning telur, kacang - kacang

2.5         Takaran menu nutrisi ibu menyusui dalam sehari

           Nasi : 4-5 piring


           Ikan : 2-3 potong
           Ikan : 2-3 potong
           Tempe : 4-5 potong
           Sayuran : 3 mangkok
           Buah : 2 potong
           Gula : 2-5 sendok the
           Air : 8 gelas

2.6         Makanan yang harus dihindari

           Ikan sebaiknya dikurangi karena mengandung polutan yang dapat memebahayakan bayi
           Kacang dapat menyebabkan alergi

2.7         Penyebab apabila ibu menyusui kurang gizi

           Produksi ASI menurun


           Gizi yang didapat bayi tidak optimal
           Kadar lemak dan vitamin dalam ASI cenderung kurang
          
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Tumbuh Kembang Pada Masa Bayi


Sub Pokok Bahasan : Tumbuh Kembang Pada Masa Bayi
Sasaran : Wanita Usia Subur
Waktu : 09.00 s/d Selesai
Tempat : Posyandu Budi Asih I
Tanggal : 3 Februari 2021
Penyuluh : Restu Utami Dwi Lestari, Amd.Keb (PMB)

Tujuan                              
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1×30 menit, klien mampu mengerti dan memahami tentang
masalah tumbuh kembang pada bayi.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1×30 menit diharapkan klien dapat:

1. Menyebutkan pengertian pertumbuhan dan perkembangan dengan benar.


2. Menyebutkan stimulasi tumbuh kembang bayi.
3. Menjelaskan proses tumbuh kembang bayi sesuai umur.
4. Menyebutkan kebutuhan pada masa bayi.
Metode                                   : Ceramah, Tanya Jawab.
Materi Terlampir

Proses Pelaksanaan
Kegiatan Peserta
NO. Pelaksanaan Kegiatan Petugas Edukasi

*  Menjawab salam dan


*  Mengucapkan salam dan berespon terhadap
perkenalan kegiatan yang ada
*  Menjelaskan tujuan umum *  Mendengarkan
dan tujuan khusus penyuluhan penjelasan tentang tujuan
penyuluhan
*  Menggali pengalaman awal
tentang pengertian pertumbuhan *  Menjawab pertanyaan
dan perkembangan dari petugas
1. Persiapan 5 menit

2. Pelaksanaan 15 menit *  Menyampaikan materi *  Mendengarkan


penyuluhan tentang : informasi selama proses
1.   Pengertian pertumbuhan & penyuluhan
perkembangan *  Bertanya secara aktif
tentang hal-hal yang
belum dipahami selama
2.   Stimulus tumbuh kembang
pross penyuluhan

3.   Proses tumbuh kembang


bayi
4.   Kebutuhan pada masa bayi

*  Memberikan kesempatan
kepada peserta edukasi untuk
menanyakan hal-hal yang belum
dimengerti

*  Menciptakan suasana yang


kondusif saat menyampaikan
materi

*  Melakukan evaluasi
pemahaman dengan memberikan
pertanyaan secara langsung
kepada peserta edukasi selama
evaluasi
*  Menjawab pertanyaan
*  Menyampaikan materi
dari petugas
penyuluhan
*  Mendengarkan
kesimpulan dari materi
*  Terminasi penyuluhan
3. Evaluasi 10 menit
 

Lampiran Materi
PENDAHULUAN.
            Mempelajari tumbuh kembang memang sangat menarik karena cara manusia tumbuh
menjadi besar dan berkembang merupakan proses yang mengagumkan dan banyak menyimpan
misteri yang belum terungkap. Istilah tumbuh merupakan peristiwa bertambahnya ukuran fisik
dan structural tubuh, sedangkan perkembangan merupakan peristiwa bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan fungsi tubuh. Laju tumbuh kembang setiap individu tidak selalu sama.
Ketika dalam kandungan dan dua tahun pertama setelah lahir, proses tumbuh kembang
berlangsung pesat sekali. Selanjutnya berkurang perlahan lahan pada umur 3-4 tahun. Seiring
dengan pertumbuhan jasmaninya terjadi perkembangan jiwa, intelegensi, dan perilaku anak.

Peristiwa tumbuh kembang banyak dipengaruhi oleh faktor genetic, gizi, dan lingkungan. Faktor
genetik diturunkan dari orang tuanya. Dengan demikian, yang dapat diupayakan adalah
peningkatan gizi dan penciptaan lingkungan hidup yang mendukung.

Seperti yang kita ketahui bahwa masa bayi dan balita sangat rentan terhadap penyakit, seperti flu,
diare, bronchitis, atau penyakit infeksi lainnya. Jika anak sering menderita sakit dapat
menghambat atau mengganggu proses tumbuh kembangnya.

TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA


1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Pada dasarnya, manusia selalu tumbuh dan berkembang untuk melakukan proses kehidupan. Hal
ini mempengaruhi tubuh manusia itu sendiri. Pertumbuhan berkaitan dengan kuantitas dan
perkembangan lebih pada kualitas.

 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh. Pertumbuhan berhubungan
dengan bertambahnya ukuran dan volume serta jumlah sel yang mengakibatkan bertambahnya
ukuran makhluk hidup.

 Perkembangan
Perkembangan adalah proses pematangan fungsi organ tubuh, berkaitan dengan pematangan sifat
dan karakter manusia, lebih bersifat kualitatif.

Kecepatan pertumbuhan pada setiap tahapan usia berbeda beda. Sebagai contoh dapat
diperhatikan penjelasan berikut.

 Otak bayi tumbuh sangat cepat selama dalam proses kandungan dan pertumbuhannya
akan lengkap pada usia 2 tahun.
 Waktu lahir, tengkorak bayi sudah berukuran ¾ dari ukuran dewasa.
 Pertumbuhan organ sex berlangsung lambat pada masa kanak kanak, tetapi melaju pada
masa akil baliq
 Umumnya, pada usia 4 bulan pertama, berat badan bayi 2x lebih besar dibandingkan
waktu baru lahir dan pada usia 4 tahun, panjang / tingginya menjadi 2x lebih besar
dibandingkan waktu lahir.
Pemantauan pertumbuhan dapat dilakukan dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badan secara teratur pada waktu tertentu sehingga normal tidaknya pertumbuhan anak dapat
diketahui.

2. Stimulasi Tumbuh Kembang


Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua, agar anak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya.  Upaya untuk merangsang tumbuh
kembang anak disebut stimulasi tumbuh kembang anak.

Perkembangan anak meliputi 4 aspek, yaitu :

1. Perkembangan gerak kasar.


2. Perkembangan gerak halus
3. Perkembangan bicara, bahasa, dan kecerdasan, serta
4. Perkembangan pergaulan dan percaya diri.
Jenis perkembangan anak yang perlu di stimulasi sebagai berikut:

 Kemampuan gerak
 Kemampuan berbicara
 Kecerdasan
 Kemandirian/ percaya diri
 Kemampuan bergaul
Stimulasi dapat dilakukan sejak bayi baru lahir. Kegiatan ini sebenarnya tidak memerlukan
waktu khusus, tetapi dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan mengasuh dan merawat bayi
setiap hari seperti saat mandi dan menggantikan popok

Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang, ada beberapa prisip dasar yang perlu diperhatikan
yakni :

1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang


2. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak bermain.
3. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur bayi.
4. Gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana dan aman untuk bayi.
5. Memberikan pujian apabila anak berhasil melakukan kegiatan stimulasi.
1. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi
NO. USIA BAYI PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN

·      Menggerakkan kepala dari sisi ke sisi pada saat posisi


tengkurap
·      Cengkraman yang kuat

·      Menatap tangan dan jari-jari

·      Mengikuti gerakan dengan mata


1. 1 bulan

·      Menahan kepala dan leher sebentar pada saat telungkup


·      Membuka dan menutup tangan, pukulan diarahkan tanpa
arah

·      Mulai bermain dengan jari-jari, membuat asosiasi (menangis


berarti digendong atau diberi makan)

·      Tersenyum dengan responsif, mengadakan kontak mata


2. 2 bulan

·      Meraih dan mengambil objek, kepala tegak saat digendong,


mulai merasakan beban pada kaki
·      Mengenggam objek dengan tangan, mengisap ibu jari dan
meninju

·      Berguman, memekik

·      Menirukan anda saat anda menjulurkan lidah, mulai tertawa


3. 3 bulan
·      Mendorong badan ke atas dengan tangan pada posisi
telungkup, duduk bertumpu pada lengan
·      Mengambil objek, menggenggam seperti menggunakan
sarung tangan

·      Tertawa keras, mengamati dengan akurat

·      Menikmati bermain dan mungkin menangis ketika


dihentikan, mengangkat lengan sebagai isyarat “gendonglah aku”
4. 4 bulan

·      Mulai berguling ke salah satu sisi badan


·      Belajar memindahkan objek dari tangan yang satu ke tangan
yang lain

·      Meniup raspberry (menyemburkan busa)

·      Menjangkau mama atau papa dan menangis kalau ditinggal


5. 5 bulan

·      Berguling ke sisi kiri dan kanan


·      Memakai tangan untuk menyambar objek kecil

·      Berceloteh

·      Mengenali wajah pengasuh, keluarga dan teman yang sudah


akrab
6. 6 bulan

·      Bergerak sedikit – mulai merangkak


·      Belajar menggunakan ibu jari dan jari tangan lainnya

·      Berceloteh dengan cara yang lebih kompleks

·      Merespon ekspresi emosi orang lain


7. 7 bulan

·      Duduk tanpa dibantu


·      Mulai bertepuk tangan

·      Merespon kata-kata yang sudah akrab, melihat ketika


dipanggil

·      Bermain permainan interaktif seperti cilukba


8. 8 bulan

9. 9 bulan ·      Mungkin mencoba naik/merangkak ke atas tangga


·      Menguasai genggaman cubit

·      Belajar keberadaan objek — bahwa sesuatu ada bahkan


kalau mereka tidak dapat melihatnya

·      Sedang takut-takutnya sama orang asing

·      Menarik diri untuk berdiri


·      Menyusun dan mengurutkan mainan

·      Melambaikan bye-bye dan mengangkat tangan untuk


mengatakan “naik”

·      Belajar memahami sebab akibat. Contoh: saya menangis,


mama dating
10 10 bulan

·      Menjelajah menggunakan perabotan


·      Membalik halaman saat anda membaca

·      Memanggil mama atau papa dengan “mama” atau ” dada”


11. 11 bulan

·      Berdiri tanpa dibantu dan mungkin memulai langkah


pertama
·      Membantu pada saat dipakaikan baju (memasukkan tangan
ke lengan baju)

·      Mengucapkan kira-kira 2 sampai 3 kata (biasanya “mama”


dan”dada”)

·      Bermain permainan meniru seperti pura-pura sedang nelpon


12. 12 bulan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Gizi pada Balita


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya pemenuhann  Gizi Pada Balita
Sasaran : Ibu dan Balita
Waktu : 09.00 s/d Selesai
Tanggal : 5 Februari 2021
Tempat : Posyandu Budi Asih I
Penyuluh : Restu Utami Dwi Lestari, Amd.Keb (PMB)

A. TUJUAN PENYULUHAN/KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Penyuluhan ini, Ibu  diharapkan dapat mengerti dan memahami
pentingnya Gizi pada Balita.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah mengikuti penyuluhan ini, Ibu  diharapkan dapat mengerti dan memenuhi
kebutuhan Gizi Pada Balita  .
b. Mengetahui  Menu Makanan Pada Balita
c. Mengetahui  Faktor yang mempengaruhi status Gizi Balita
d. Mengetahui masalah -masalah  yang mempengaruhi Gizi Balita

B.   MATERI PENYULUHAN
Terlampir

C.  PROSES PENYULUHAN
KEGIATAN
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menyebutkan topik
2 Penyajian Menjelaskan tentang Mendengarkan dan 30 menit
materi pemenuhan Gizi pada Balita. memperhatikan penyuluhan.
penyuluhan Menjelaskan Menu Makanan Mendengarkan penyuluhan.
pada Balita.
Menjelaskan Faktor yang Menanyakan hal-hal yang
mempengaruhi status Gizi kurang jelas.
Balita
Memberi pertanyaan pada Menjawab pertanyaan
peserta secara lisan.
3 Penutup Merangkum materi Menjawab salam 15 menit
penyuluhan
Mengucapkan salam penutup

D.  METODE
Ceramah
Tanya Jawab

MATERI GIZI BALITA

A. Pemenuhan Gizi pada Balita


1. Mengenal Balita
Secara harfiah, balita (anak bawah lima tahun) adalah anak usia kurang dari lima tahun
sehingga bayi usia dibawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Namun, karena
faal (kerja alat tubuh semestinya) bayi usia dibawah satu tahun berbeda dangan anak usia
diatas satu tahun, banyak ilmuwan yang membedakannya. Utamanya, makanan bayi
berbentuk cair, yaitu air susu Ibu (ASI), sedangkan umumnya anak usia lebih dari satu than
mulai menerima makanan padat seperti orang dewasa.
Anak usia 1-5 tahun dapat pula dikatakan mulai disapih atau selepas menyusu sampai
dengan pra sekolah. Sesuai dengan pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan, faal
tubuhnya juga mengalami perkembangan sehingga jenis makanan dan cara pemberiannya
pun harus disesuaikan dengan keadaannya. Menurut Persagi (1992), berdasarkan
karakteristiknya balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak usia lebih
dari 1 tahun sampai tiga tahun yang dikenal dengan “batita” dan anak usia lebih dari tiga
tahun sampai lima tahun yang dikenal dengan usia “prasekolah”.
2. Karakteristik Balita
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari
apa yang disediakan ibunya. Dengan  kondisi demikian, sebaiknya anak balita
diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar
dari masa usia pra sekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relati lebih besar.
Namun, perut yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu
diterimanya dalam sekali makan lebih kecil daripada anak yang usiany lebih besar. Karena
itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekwensi sering.
3. Karakteristik Usia Prasekolah
Pada usia prasekolah, anak menjadi konsumen aktif yaitu mereka sudah dapat memilih
makanan yang disukainya. Masa ini juga sering dikenal sebagai “masa keras kepala” akibat
pergaulan dengan lingkungan terutama dengan anak-anak yang lebi besar, anak mulai
senang jajan. Jika hal ini dibiarkan, jajanan yang dipilih dapat mengurangi asupan zat gizi
yang diperlukan bagi tubuhnya sehingga anak kurang gizi.
Perilaku makan sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologis, kesehatan, dan social anak.
Oleh karena itu, keadaan lingkungan dan sikap keluarga merupakan hal yang sangat penting
dalam pemberian makan pada anak agar tidak cemas dan khawatir terhadap makanannya.
Seperti pada orang dewasa, suasana yang menyenangkan dapat membangkitkan selera
makan anak.

B.     Menu Makanan Balita


Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhab fisik dan kecerdasan anak.
Oleh karenanya, pola makanan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain
dengan pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan.
Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang
diperlukannya secara utuh dalam satu hari. Waktu-waktu yang disarankan adalah :
1. Pagi hari waktu sarapan
2. Pukul 10.00 sebagai selingan, tambahkan susu
3. Pukul 12.00 waktu makan siang
4. Pukul 16.00 sebagai selingan
5. Pukul 18.00 waktu makan malam
6. Sebelum tidur malam tambahkan susu
7. Jangan lupa kumur-kumur dengan air putih atau gosok gigi
Contoh Pola Jadwal Pemberian Makanan Menjelang Anak Usia 1 tahun
Jadwal makanan ini fleksibel (dapat bergeser, tetapi jangan terlalu jauh)
1. Pukul 06.00 : Susu
2. Pukul 08.00 : Bubur saring/Nasi tim
3. Pukul 10.00 : Susu/Makanan selingan
4. Pukul 12.00 : Bubur saring/Nasi tim
5. Pukul 14.00 : Susu
6. Pukul 16.00 : Makanan selingan
7. Pukul 18.00 : Bubur saring/Nasi tim
8. Pukul 20.00 : Susu
Gizi makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan termasuk pertumbuhan sel otak
sehingga dapat tumbuh optimal dan cerdas, untuk ini makanan peril diperhatikan keseimbangan
gizinya sejak janin melalui makanan ibu hamil. Petumbuhan sel otak akan berhenti pada usia 3-4
tahun.
Pemberian makanan balita sebaiknya beraneka ragam, menggunakan makanan yang telah
dikenalkan sejak bayi usia enam bulan yang telah diterima oleh bayi, dan dikembangkan lagi
dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga.
Makanan selingan tidak kalah pentingnya diberikan pada jam diantara makan pokoknya.
Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak cukup menerima porsi makan karena anak
susah makan, namun pemberian yang berlebihan pada makanan selingan tidak baik karena akan
mengganggu nafsu makannya.
Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu
sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti tahu isi daging, sayuran, roti isi yogurt,
ayam, pizza, dan lain-lain.
Fungsi Makanan Selingan adalah :
1. Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan makanan
selingan
2. Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi, siang dan
malam)
3. Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktivitas anak pada usia balita
Makanan selingan yang baik dibuat sendiri dirumah sehingga sangat hygienis
dibandingkan jika dibeli diluar rumah.
Bila terpaksa membeli, sebaiknya dipilih tempat yang bersih dan dipilih yang
lengkap gizi, jangan hanya sumber karbohidrat saja seperti hanya mengandung gula saja.
Makanan ini jika diberikan terus menerus sangan berbahaya jika sejak kecil hanya senang
yang manis-manis saja maka kebiasaan ini akan dibawa sampai dewasa dan resiko
mendapat kegemukan menjadi meningkat. Kegemukan merupakan faktor resiko pada usia
yang relatif mudah dapat terserang penyakit tertentu.

C.    Menu Untuk Balita yang Sedang Sakit


Penyakit balita secara umum biasanya adalah gejala panas, diare, batuk, muntah.
Tindakan terbaik adalah berkonsultasi ke dokter supaya lekas ditangani dengan obat yang tepat,
sehingga cepat sembuh. Untuk mempercepat kesembuhan balita, bisa diimbangi dengan
pengaturan makanannya
1. Untuk balita dengan panas tinggi
Penderita penyakit yang disertai panas tinggi kebutuhan gizinya meningkat. Hal ini
disebabkan metabolism tubuh meningkat menyerap zat-zat gizi menurun dan adanya
faktor lain yang berhubungan dengan penyakitnya. Nafsu makan pun biasanya menurun.
Makanan hendaknya memenuhi syarat-syarat:
a. Konsistensinnya lunak. Makanan pokok seperti Nasi tim, kentang pure, bubur, dan
lain-lain
b. Kebutuhan kalori meningkat sebaiknya diberikan porsi kecill dan sering
c. Sumber protein seperti susu, daging, hati, ikan, telur, tahu, tempe, dan kacang-
kacangan diberikan lebih dari porsi normalnya
d. Kebutuhan air diberikan lebih banyak. Karena suhu lebih tinggi dari normal sehingga
banyak terjadi penguapan melalui keringat. Sari buah sangat baik karena mengandung
air, vitamin dan mineral
e. Makanan minuman tidak boleh diberikan terlalu panas atau terlalu dingin
2. Untuk balita dengan gejala mencret (diare)
Diare pada bayi dan anak merupakan penyakit utama di Indonesia. Diare diartikan
sebagai buang air besar (BAB) tidak normal atau bentuk tinja encer dengan frekuensi
lebih banyak dari biasanya.
Penyebab diare dan beberapa faktor, yaitu :
a. Infeksi. Infeksi virus atau infeksi bakteri pada saluran pencernaan merupakan
penyebab diare pada anak
b. Malabsorpsi. Gangguan absorpsi biasanya terhadadap zat-zat gizi yaitu karbohidrat
(umumnya  laktosa), lemak dan protein
c. Makanan basi, beracun, atau alergi terhadap makanan tertentu
d. Faktor psikologis. Rasa takut, cemas (umumnya jarang terjadi pada anak)

Akibat diare (mencret), anak akan kehilangan banyak air dan elektrolit (dehidrasi)
yang menyebabkan tubuh kekurangan cairan, gangguan gizi sebab masukkan
makanan kurang sedang pengeluaran bertambah, dan hipoglikemia yaitu kadar
gula darah turun di bawah normal.

Pengaturan makanannya secara umum adalah :


a. Cairan harus cukup untuk menggantikan cairan yang hilang, baik melalui muntah
maupun diare. Setiap kali buang air besar beri minum satu gelas larutan oralit atau
larutan gula garam.
b. Berikan makanan yang rendah serat, cukup energi, protein, vitamin dan mineral.
c. Suhu makanan dan minuman lebih baik dalam keadaan hangat, tidak panas atau
terlalu dingin.
d. Bentuk makanan lunak.
3. Untuk balita dengan gejala penyakit saluran pernafasan
Penyakit saluran pernafasan yang dikenal adalah bronchitis, dan umumnya disebabkan
virus, misalnya virus influenza. Selain juga karena cuaca dan polusi udara.
Mengatur makanannya dengan :
a. Banyak diberi minum, terutama sari buah-buahan sebaiknya diberikan dalam keadaan
hangat.
b. Makanan diberikan dalam keadaan lunak.
c. Susu dapat diberikan dalam bentuk minuman atau campuran seperti syrup dan lain-
lain. Bisa juga dibentuk makanan kecil seperti pudding.
d. Hindari makanan yang digoreng.
4. Untuk balita dengan gejala muntah
Muntah adalah gejala dari beberapa penyakit antara lain keracunan makanan, infeksi
appendiks, gula darah yang sangat rendah, dan lain-lain.
Syarat makanannya :
a. Berikan makanan lunak yang mudah dicerna, dalam porsi kecil bertahap dan
sering.
b. Banyak cairan untuk mengganti cairan yang keluar, seperti sari buah yang segar
dan susu campur buah supaya segar.
c. Cukup protein, meningkat karena penyakitnya yang membutuhkan peningkatan
protein dibandingkan dengan kebutuhan biasa. Bisa diperoleh dari telur, susu,
daging, ayam dan lain-lain.
d. Lemak perlu diberikan, untuk menberi rasa dan meningkatkan kalori. Tetapi
berikan makanan yang mudah dicerna dan secukupnya, karena kelebihan lemak
akan membuat mual.

5. Untuk balita dengan gejala batuk


Gejala batuk bisa bercampur dengan gejala lain, misalnya pada penyakit bronchitis yang
disertai panas, demikian juga penyakit lain seperti flu dan sebagainya.
Pengaturan makanan yang perlu diperhatikan :
a. Kalau ada gejala panas, beri makanan lunak dan banyak cairan ataupun minum
b. Nafsu makan yang menurun akibat batuk terus menerus harus diimbangi makan yang
cukup supaya kondisi tubuh membaik
c. Untuk memudahkan pengaturan makanannya, beri pori kecil tetapi sering dan
bertahap supaya kebutuhan gizinya terpenuhi
d. Cukup protein karena penyakit dengan gejala batuk membutuhkan protein lebih tinggi
dari biasanya
e. Jangan makan gorengan atau bumbu yang merangsang agar tidak  menimbulkan
batuk
f. Kurangi mengkonsumsi yang terlalu manis dan bisa menimbulkan batuk seperti
coklat, permen, manisan, dan minuman manis
g. Setelah anak sembuh, kalau berat badannya turun perlu ditingkatkan konsumsi
makanannya.
D.  Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Balita
Perhitungan Berat Badan Ideal
1. Berat badan ideal anak umur 1 tahun = 3 x BB Lahir
2. Berat badan ideal anak umur 2 tahun = 4 x BB Lahir
SATUAN ACARA PENYULUHAN

 
Pokok Bahasan : KB Jangka Panjang
Sub Pokok Bahasan : KB IUD
Sasaran : Ibu – Ibu Usia Subur
Waktu : 09.00 s/d Selesai
Tempat : Posyandu Lestari IV
Tanggal : 20 Januari 2021
Penyuluh : Winarni, A.Md.Keb

A.  Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu memahami tentang alat kontrasepsi IUD.

B.  Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian IUD dan Jenis IUD.
2. Prosedur Pemasangan dan pasca pemasangan
3. Indikasi dan kontraindikasi IUD
4. Keuntungan dan kerugian IUD
5. Efek samping IUD
6. Waktu pemasangan IUD

C.  Materi
Terlampir

D.  Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
E.   Kegiatan Penyuluhan
Waktu Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluh Sasaran
5 Menit Pendahuluan       Membuka acara dengan      Menjawab salam
mengucapkan salam kepada
peserta
      Menyampaikan topic, maksud       Mendengarkan penyuluh
dan tujuan penkes kepada
peserta       Menyetujui kesepakatan
      Kontrak waktu untukwaktu pelaksanaan penkes
kesepakatan pelaksanaan penkes
dengan peserta
20 Menit Kegiatan Inti Penyuluh menjelaskan tentang : Mendengarkan penyuluh
      Pengertian IUD dan Jenismenyampaikan semua
IUD. materi sampai selesai
      Prosedur Pemasangan dan
pasca pemasangan
      Indikasi dan kontraindikasi
IUD
      Keuntungan dan kerugian IUD
      Efek samping IUD
      Waktu pemasangan IUD

15 Menit Evaluasi       Tanya


/ Jawab       Menanyakan yang belum
Penutup jelas
      Memberikan pertanyaan
      Menjawab pertanyaan
kepada peserta
      Menyimpulkan dan
      Mendengarkan
mengklarifikasi materi
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada peserta
      Menutup acara dan
mengucapkan salam serta
      Mendengarkan penyuluh
terimakasih kepada sasaran menutup acara dan
menjawab salam
Lampiran
METODE ALAT KONTRASEPSI IUD

1. Pengertian Kontrasepsi  IUD
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat sementara atau
menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara mekanis,
menggunakan alat atau dengan operasi. (Saefuddin, 2009).
IUD (Intra Uterine devices) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah alat
kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukan kedalam rongga rahim, yang
harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu
IUD (Intra Uterine device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan kedalam rahim,
terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga, dan bentuknya
bermacam-macam. (Subrata, 2012).
Jadi Alat Kontrasepsi IUD merupakan alat yang dimasukan kedalam rahim yang bersifat
sementara yang terbuat dari plastik yang lentur dan ada pula yang dililit tembaga yang
berntuknya bermacam-macam.
2. Jenis-jenis IUD
Alat Masa Bentuk
Penggunaan
Multiload 3 tahun Batang tegak lurus dengan panjang 3,6
cm ;250mm2 lilitan tembaga
mengelilingi batang.
Multiload 3 tahun Batang tegak lurus dengan panjang 2,5
CU250 cm;250 mm2 lilitan tembaga
Pendek mengelilingi batang.
Multiload 5 tahun 375mm2 lilitan tembaga mengelilingi
CU375 batang.
Flexi-T300 5 tahun 300 mm2 lilitan tempat mengelilingi
batang.
Nova T 300 5 tahun 380mm2 lilitan kawat tembaga dengan
inti perak mengelilingi batang.
T safe 380 A 8 tahun 380mm2 lilitan mengelilingi batang dan
cincin tembaga mengelilingi tiap ujung
masing-masing lengan.
GyneFix 5 tahun IUD tanpa bingkai dengan 6 tabung
tembaga dengan panjang masing-masing
5mm dan diameter 2,2mm dengan total
330 mm2 lilitan tembaga mengelilingi
batang dan lengan.
3. Penjelasan Metode
Sebuah IUD dimasukan melalui saluran serviks dan dipasang dalam uterus. IUD
memiliki benang yang menggantung turun kedalam vagina. Yang dapat diperiksa oleh
wanita guna memastikan alat tersebut pada posisi yang benar. IUD mencegah kehamilan
dengan merusak kemampuan hidup sperma dan ovum melalui perubahan tuba falopi dan
cairan uterus, ada reaksi terhadap benda asing disertai peningkatan leukosit. Kondisi ini
mngurangi kesempatan ovum dan sperma bertemu dan menghambat pembuahan.
Tembaga pada IUD bersifat toksik terhadap sperma dan ovum.( Saefuddin, 2009).
CARA KERJA
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi
b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
c. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi.
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
4. Prosedur Pemasangan
Sebelum pemasangan, masa menstruasi terakhir diambil untuk menyingkirkan kehamilan
yang telah ada, dan test kehamilan bila dibutuhkan. Wanita harus mengosongkan
kandung kemih karena akan membuat pemasangan lebih mudah meraba uterus pada
abdomen dan lebih nyaman bagi wanita. (Notoatmodjo, 2010).
Selama pemasangan IUD/AKDR, klien anda mungkin menggenggam tangannya dan
membuat dirinya merasa nyaman. Sebelum dipasang pemeriksaan bimanual sangat
diperlukan untuk memastikan ukuran, posisi dan arah uterus dan huna memeriksa bahwa
tidak ada nyeri tekan. (Notoatmodjo, 2010).
Keterampilan dan pengalaman pemasangan akan membantu mengurangi masalah efek
samping. Namun bila wanita ingin mendapat anestesi lokal guna mengurangi nyeri atau
pernah mengalami pengalaman masa lalui, amak AKDR dapat dipasang dengan
memberikan gel lidokain atau blok paraservikal. (Notoatmodjo, 2010).
Pemasangan AKDR dilakukan dengan suatu “tehnik tanpa sentuhan” sehingga harus
menggunakan sepasang sarung tangan bersih setelah pemeriksaan bimanual. Spekulum
steril dimasukan kedalam vagina dan letak serviks dicari, spekulum ini dibersihkan
dengan bol kapan steril dan larutan antiseptik. Sonde uterus dimasukan kedalam uterus
melalui saluran serviks untuk mengukur panjang, arah, dan potensi uterus. Tindakan ini
dapat menyebabkan kram seperti nyeri menstruasi yang seharusnya berkurang saat sonde
uterus dikeluarkan. Serviks dapat distabilkan dengan korsep allis atau tenakulum
sehingga AKDR dapat dipasang lebih mudah, hal ini dapat menyebabkan rasa tidak
nyaman karena serviks sangta peka. Selanjutnya AKDR dimasukan melalui canalis
secvikasli kedalam uiterus. Benang AKDR dipendekan saat telah berada diposisinya dan
dilipat keatas kebelakang serviks. Apabila ada masalah dengan pemasangan, klienharus
dirujuk ke spesialis AKDR. (Notoatmodjo, 2010).
Setelah pemasangan, anda harus menganjurkan klien berbaring terlentang dan
beristirahat. Analgetik dibutuhkan selama nyeri menstruasi. Handuk santasi harus
digunakan sejak awal guna mengurangi resiko infeksi. Klien dapat mengalami
pendarahan, ini adalah waktu yang baik untuk mengingatkan tentang masalah awal dan
kapan harus kembali. Anda harus mengajariklien anda cara memeriksa benang AKDR
dan menganjurkan klien untuk melakukan hal ini setiap menstruasi. (Notoarmodjo,
2010).
5. Pasca Pemasangan
Setelah pemasangan AKDR, wanita harus dianjurkan datang kembali lebih awal dari janji
pertemuan 4-6 minggu bila mereka mengalami tanda-tanda infeksi, karena 20 hari
pertama setelah pemasangan adalah masa infeksi paling tinggi. Apabila klien menderita
neyri abdomen bawah atau pireksia, ia harus kembali lebih awal. Menganjurkan wanita
pantang koitus selama 48 jam merupakan tindakan yang tepat sehingga lendir serviks
dapat kembali normal, yang membantu memberi perlindungan dari infeksi yang lebih
berat.
6. Efektifitas
IUD sangat efektif,(efektifitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti
halnya pil. Tipe multiload dapat dipakai sampai 3 tahun, Nova T dan Copper T 200
(CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun, Cu T380 A dapat dipakai 8 tahun. Kegagalan rata-
rata 0,8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.
7. Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim
(cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan
masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan
pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah :
a. Usia reproduktif
b. Keadaan multi para
c. Mengiginkan kontrasepsi jangka panjang
d. Perempuan menyususi yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang
e. Setelah melahirkan dan sedang menyusui
f. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
g. Resiko rendah dari IMS
h. Tidak menghendaki metoda hormonal
i. Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
j. Tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi hormonal
k. Gemuk ataupun kurus
Pemasangan IUD dapat di lakukan oleh dokter ataupun bidan yang telah di latih secara
khusus. Pemeriksaan secara berkala harus di lakukan setelah pemasangan 1 minggu, lalu
setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya di lakukan setiap 6
bulan sekali.
AKDR dapat di gunakan pada ibu dalam segala kemungkinan keadaan misalnya :
a. Perokok
b. Pasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat adanya infeksi
c. Sedang memakai anti biotik atau anti kejang
d. Gemuk ataupun kurus
e. Sedang menyusui

Begitu juga dalam keadaan seperti di bawah ini dapat menggunakan AKDR :
a. Penderita tumor  jinak payudara
b. Penderita kanker payudara
c. Pusing-pusing atau sakit kepala
d. Tekanan darah tinggi
e. Varises di tungkai atau di vulva
f. Penderita penyakit jantung
g. Pernah menderita stroke
h. Penderita diabetes
i. Menderita penyakit hati
j. Malaria

8. Kontraindikasi
Yang  tidak di perkenankan menggunakan IUD adalah:
a. Belum pernah melahirkan
b. Hamil atau di duga hamil
c. Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat
kemaluan, perdarahan di leher rahim dan kanker rahim
d. Perdarahan vagina yang tidak di ketahui
e. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis,serviksitis)
f. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering mengalami abortus septik
g. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri
h. Penyakit trofoblas yang ganas
i. Di ketahui menderita TBC pelvik
j. Kanker alat genital
k. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
l. Miom submokosum
m. Sering ganti pasangan  (Notoadmodjo: 2010)
9. Keuntungan   
Efektif dengan proteksi jangka panjang
  AKDR dapat epektif segera setelah pemasangan
  Dapat di gunakan setelah menopouse (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
  Tidak ada interakdi dengan obat-obat
Tidak mengganggu hubungan suami istri
  Tidak berpengaruh terhadap ASI
  Kesuburan kembali setelah IUD di angkat
  Epek sampingnya sangat kecil
  Memiliki epek sistemik yang sangat kecil
10. Kerugian  
o   Menoragie
o   Dismenorea
o   Sedikit peningkatan resiko kehamilan ektopik apabila ada kegagalan IUD
o   Peningkatan resiko infeksi radang panggul
o   IUD terlepas keluar
o   Perforasi uteru, usus dan kandung kemih
o   Malposisi IUD
o   Kehamilan yang di sebabkan oleh pengeluaran perforasi atau malposisi

11. Efek samping dan komplikasi


Efek samping umum terjadi:
o   Perubahan siklus haid (umum pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3
bulan )
o   Haid lebih lam dan banyak
o   Perdarahan (spotting) antar menstruasi
o   Saat haid lebih sakit
a.       Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3sampai 5 hari setelah
pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila
pemasangan benar)
b.      Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
c.       Tidak baik di gunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti
pasangan
Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD,PRP
dapat memicu infertilitas
a.       Prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvik di perlukan dalam pemasangan IUD
b.      Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangn IUD,
biasanya menghilang dalam 1-2 hari
c.       Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri, petugas terlatih yang dapat
melepas
d.      Mungkin IUD dapat keluar dari uterus tanpa di ketahui (sering terjadi apabila IUD
di pasang segera setelah melahirkan )
e.       Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah
kehamilan
f.       Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu
12. Waktu  pemasangan
a.       2-4 hari setelah melahirkan
b.      40 hari setelah melahirkan
c.       Setelah terjadinya keguguran
d.      Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 di hitung dari hari pertama haid
e.       Menggantikan metode KB lainnya
f.       Pada akhir masa menstruasi karena servik agak terbuka pada waktu ini setelah
menderita abortus (segera atau dalam waktu hari apabila tidak ada gejala infeksi)

13.     Keadaan  yang memerlukan perhatian khusus


Keadaan Anjuran
Amenorea periksa apakah sedang hamil, apabila tidak, jangan lepas
AKDR, lakukan konseling dan selidiki penyebab amenorea
apabila di kehendak. Apabila hamil jelaskan dan sarankan
untuk melepas AKDR apabila talinya terlihat, atau kehamilan
lebih dari 3 minggu. Apabila benang tidak terlihat atau
kehamilan lebih dari 13 minggu, AKDR jangan d lepaskan.
Apabila klien sedang hamil dan ingin mempertahankan
kehamilannya tanpa melepas AKDR, jelaskan kemungkinan
adanya resiko kegagalan kehamilan dan infeksi serta
perkembangan harus lebih di amati dan diperhatikan

Kram Pikirkan kemungkinan terjadi infeksi dan beri pengobatan yang


sesuai. Jika tidak parah dan tidak di temukan
penyebabnya,cukup beri analgetik saja. Jika penyebabnya tidak
dapat di temukan dan menderita kram berat, cabut AKDR
kemudian ganti AKDR baru, atau cari metode kontrasepsi lain

Benang hitam Periksa apakah klien hamil. Bila tidak hamil dan AKDR masih
di tempat, tidak ada tindakan yang perlu di lakukan.
Menderita nyeri Paling sering di temukan pada AKDR yang mengandung
kepala atau migrain progestin. Bila sakitnya berat, rujuk klien dan cabut AKDR,
keluhan ringan berikan analgetik
Penyakit jantung sebaiknya jangan di beri AKDR yang mengandung progestin
karena progestin mempengaruhi lipid dan vasokontriksi
Stroke/riwayat stroke Sebaiknya jang di beri AKDR yang mengandung progestin
Nyeri haid hebat Dapat di sebabkan oleh AKDR klien perlu di rujuk. Umumnya
terjadi pada permulaan pemakaian
Riwayat kehamilan Jelaskan pada klien tanda-tanda kehamilan ektopik dan bila ada
ektopik segera mencari pertolongan di rumah sakit
Gejala penyakit katup Berikan anti biotik saat insersi AKDR bila anemia (hb<9),
jantung ganti dengan metode kontrasepsi lain
14.     Pemantauan  dan petunjuk bagi klien
Klien hendaknya di berikan pendidikan mengenai manfaat dan resiko AKDR. Bila terjadi
ekspulsi AKDR dapat kembali di pasang. Pemeriksaan AKDR di lakukan setiap bulan atau bila
terdapat keluhan (nyeri, perdarahan, demam, dsb)
         Kembali memeriksa diri setelah 4-6 minggu pemasangan AKDR
         Selama bulan pertama mempergunakan AKDR periksalah benang AKDR secara rutin
setelah haid
         Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa keberadaan benang setelah
haid apabila mengalami
o   Kram/kejang di perut bagian bawah
o   Perdarahan (spotting) di antara haid atau setelah senggama
o   Nyeri setelah senggama atau apabila pasangan mengalami tidak nyaman selama melakukan
hubungan seksual
         Copper T-380A perlu dilepas setelah 10 tahun pemasangan, tetapi dapat dilakukan lebih
awal apabila di inginkan
         Kembali ke klinik apabila
o   Tidak dapat meraba benang AKDR
o   Merasakan bagian benang keras di AKDR
o   AKDR terlepas
o   Siklus terganggu/ meleset
o   Tarjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan
o   Adanya infeksi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pengetahuan tentang DM dan Diet untuk DM.


Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus.
Sasaran : Lansia
Tempat : Posyandu Tunas III
Hari/Tanggal : 17 November 2020
Waktu : 09.00 WIB
Penyuluh : Winarni, A.Md.Keb

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :


Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1x 20 menit,di harapkan pasien
yang menderita DM  mampu memahami tentang Diabetes Mellitus.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Diabetes mellitus selama 1x20 menit,
diharapkan pasien yang menderita DM mengerti tentang :
1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Penyebab Diabetes Meliitus
3. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
4. Resiko Terkena Diabetes Mellitus
5. Komplikasi Diabetes Mellitus
6. Pencegahan dan Pengobatan Diabetes Mellitus
7. Gizi Seimbang pada Diabetes Mellitus
C. Proses Kegiatan
Metode  : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab dan liflet
D. Strategi Pelaksanaan :

No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audiens


1 Pembukaan 5 menit - Salam Menjawab salam
- Apresiasi
2. Penyampaian 10  menit Menyampaikan materi : -Mendengarkan penjelasan
materi - Menjelaskan pengertian dari penyuluh dan menyimak
DM -mengajukan pertanyaan.
- Menjelaskan penyebab
DM
- Menjelaskan tanda
tanda   dan gejala DM
- Menjelaskan faktor resiko
DM
- Menjelaskan komplikasi
DM
- Menjelaskan pencegaan
dan pengobatan DM
- Menjelaskan gizi
seimbang pada penderita
DM
Memberikan kesempatan
untuk pertanya.
3 Penutup 5 menit terimakasih -Mempraktekan
-Mengevaluasi dengan -Menjawab pertanyaan
-Memberikan kesimpulan -Menyimak
-Membuat rencana tindak -Menjawab salam
lanjut
-Mengucapkan salam
pemutup.

MATERI DIABETES MELLITUS

A. Pengertian
Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan
hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau
berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya (Francis & John 2000).Diabetes
Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh
karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem
dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja
insulin yang tidak adekuat. (Brunner & Sudart 2001) Diabetes Melitus adalah penyakit
kelebihan kadar gula darah di dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah
akibat kekurangan insulin.
B. Macam DM dan Penyebabnya
Klasifikasi Diabetes Mellitus:
1. DM Tipe I (IDDM)
Penderita sangat bergantung terhadap insulin karena terjadi proses autoimun yang
menyerang insulinnya. IDDM merupakan jenis DM yang diturunkan (inherited).
2. DM Tipe II (NIDDM)
Jenis DM ini dipengaruhi baik oleh keturunan maupun factor lingkungan. Seseorang
mempunyai risiko yang besar untuk menderita NIDDM jika orang tuanya adalah
penderita DM dan menganut gaya hidup yang salah.
3. DM Gestasional
DM jenis ini cenderung terjadi pada wanita hamil dan dalam keluarganya terdapat
anggota yang juga menderita DM. Faktor risikonya adalah kegemukan atau obesitas.
4. DM Sekunder
Merupakan DM yang berkaitan dengan keadaan atau sindrom lain (pancreatitis, kelainan
hormonal, dan obat-obatan).

Secara umum penyebab DM adalah


1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4.  Kurang gerak
5.  Kehilangan insulin
6.  Alkoholisme
7.  Obat-obatan
C. Tanda dan Gejala DM
1. Berat badan menurun
2. Banyak makan banyak minum
3. Banyak kencing
4. Luka sulit sembuh
5.  Cepat lelah & mengantuk
6. Kesemutan pada jari
7. Penglihatan kabur
8. Impotensi pada pria
D. Faktor Resiko terkena DM
1. Gaya hidup yang salah
2. Kurang olah raga
3. Obesitas
E. Komplikasi DM
1. Penyakit jantung
2. Penyakit stroke
3. Gangguan saraf
4. Gangguan mental
5. Kerusakan ginjal
6. Infeksi pada kulit
7. Kebutaan
8. Sirkulasi darah pada kaki menjadi buruk.
F. Pengobatan Dan Pencegahan DM
1. Mengatur makanan yang sehat
2. Menjalani pemeriksaan gula darah
3. Berolah raga secara teratur
4. Menjaga keseimbangan berat badan
5. Menggunakan obat sesuai anjuran dokter.

G. Gizi Seimbang Untuk Penderita DM


1. Makanlah aneka ragam makanan
a. Sumber zat tenaga ( Karbohidrat, lemak )
b. Sumber zat pembangun ( Protein )
c. Sumber zat pengatur ( vitamin, air dan mineral)
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energy
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat komplek dan serat
4. Batasi konsumsi lemak
5. Gunakan garam beryodium 1 sendok the perhari
6. Makanlah sumber zat besi
7. Biasakan makan pagi
8. Minum air bersih dan cukup (krg lebih 8 gelas perhari)
9. Olahraga teratur
10. Makanlah makanan yang aman kesehatan
11. Hindari minuman alkohol dan merokok
Cara Mengatur Diet
a. Makanlah secara teratur.
b. Aturlah penggunaan makanan sumber karbohidrat kompleks.
c. Makanlah aneka ragam sayuran sebanyak-banyaknya.
d. Semua macam buah boleh dimakan.
e. Gunakanlah daftar bahan makanan penukar.
MakananYang Diperbolehkan.
a. Karbohidrat (nasi, roti, mie, singkong) dll). Protein (ikan,ayam tanpa kulit, tempe, tahu,
kacang-kacangan).
b. Lemak (makanan yang dipanggang, dikukus, direbus, atau dibakar).
c. Buah-buahan tinggi serat (jeruk, papaya, mangga, dll).
d. Sayur-sayuran (bayam, buncis, kacang panjang, wortel, dll).
Makanan yang dibatasi.
a. Bergula (gula pasir, gula merah, sirup, jelly, susu kental manis, dodol, dll).
b. Lemak (makanan siap saji, gorengan, martabak, dll).
c. Banyak garam (ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan, dll) jika ada hipertensi.
Contoh Menu 1 Hari
Contoh menu:
Pagi:

Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)


Telur 1 butir (50 gr)
Sayuran ½ gelas belimbing (50 gr)
Minyak ½ sendok makan (5 gr)
Siang:

Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)


Daging 2 potong (50 gr)
Sayuran ¼ gelas belimbing (75 gr)
Minyak 1 sendok makan (10 gr)
Buah 1 buah pisang (75 gr)

Sore :

Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)


Ayam 1 potong (50 gr)
Sayuran ¼ gelas belimbing (75 gr)
Buah 1 buah apel malang (75 gr)
Minyak 1 sendok makan (10 gr)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan : Hipertensi
Sasaran : Lansia
Hari/Tanggal : 22 Januari 2021
Waktu : 09.00 – selesai
Tempat : Posyandu
Penyuluh : Winarni, A.Md.Keb
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 
Setelah dilakukan pendidikan penyuluhan tentang hipertensi,di harapkan  memahami
tentang penyakit hipertensi.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 20 menit  mampu menjelaskan:
1. Menyebutkan arti dari hipertensi.
2. Menyebutkan tanda dan gejala
3. Menyebutkan faktor resiko
4. Mengidentifikasi cara mencegah hipertensi
C. Proses Kegiatan
Metode : Ceramah, Tanya Jawab
D. Strategi Pelaksanaan

No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audiens


1 Pembukaan 5 menit - Salam Menjawab salam
- Apresiasi
2. Penyampaian 10  menit Menyampaikan materi: -Mendengarkan penjelasan dari
materi - Menjelaskan pengertian penyuluh dan menyimak
hipertensi -mengajukan pertanyaan.
- Menjelaskan tanda dan
gejala hipertensi
- Menjelaskan faktor resiko
hipertensi
- Menjelaskan cara mencegah
hipertensi
Memberikan kesempatan untuk
pertanya.
3 Penutup 5 menit terimakasih -Mempraktekan
-Mengevaluasi dengan -Menjawab pertanyaan
-Memberikan kesimpulan -Menyimak
-Membuat rencana tindak lanjut -Menjawab salam
-Mengucapkan salam pemutup.

LAMPIRAN MATERI
MATERI PENYULUHAN
1. Definisi Hipertensi
Hypertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran
darah yang sering terjadi pada usia setengah umur atau lebih di mana terjadi peningkatan
dari tekanan sistolik di atas standard dihubungkan dengan usia dan merupakan penyebab
utama jantung koroner, cidera cerebro vaskuler.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1990) Hypertensi didefinisikan sebagai suatu
peninggian yang menetap daripada tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan
diastolik di atas 90 mmHg. Peninggian tekanan darah yang terus menerus yang merupakan
gejala klinis karena hal tersebut dapat menunjukkan keadaan seperti hypertensi heart disease
arteriole nefrosclerosis.
2. Tanda dan Gejala Hypertensi
a. Kepala terasa pusing
b. Rasa berkunang-kunang
c. Rasa pegal di bahu dan perasaan panas  / gelisah
d. Kurang tidur
e. Gangguan penglihatan
f. Anoreksia
3. Faktor resiko hipertensi
a. Keturunan
b. Usia
c. Merokok
d. Obesitas
e. Stess
f. Aktivitas fisik
g. Asupan
4. Cara Mencegah HypertensiPencegahan penyakit hypertensi ada 2, yaitu:
a. Pencegahan Primer.
1) Mengatur diet agar berat badan tetap ideal, juga untuk menjaga agar tidak terjadi
hypertensi kolesterolemia, DM, dsb.
2) Dilarang merokok.
3) Mengubah kebiasaan makan sehari-hari dan mengkonsumsi rendah garam.
4) Melakukan exercise untuk mengendalikan dari perasaan well being.
b. Pencegahan Lain
1) Menurunkan berat badan pada penderita gemuk.
2) Diet rendah garam dan diet lunak.
3) Mengubah kebiasaan hidup.
4) Olahraga secara teratur.
5) Kontrol tekanan darah secara teratur.
6) Obat-obatan anti hypertensi.

Tabel Jenis Makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan.

Golongan Makanan yang boleh Makanan yang tidak


Bahan Diberikan Boleh diberikan
Makanan
Sumber Hidrat Beras, bulgur, kentang, Roti, biskuit, dan kue-kue
arang singkong, terigu, tapioka, yang dimasak dengan garam
hunkwe, gula, makanan yang dapur dan atau soda.
diolah dari bahan makanan
tersebut di atas tanpa garam
dapur dan soda seperti:
makaroni, mi, bihun, roti,
biskuit, kue-kue kering, dan
sebagainya.
Daging dan ikan maksimum Otak, ginjal, lidah, sardin,
Sumber 100 gr sehari; telur maksimum keju, daging, ikan dan telur
Protein 1 btr sehari; susu maksimum yang diawet dengan garam
hewani 200 gr sehari dapur seperti: daging asap,
ham, bacon, dendeng, abon,
ikan asin, ikan kaleng,
kornet, ebi, udang kering,
telur asin, telur pindang, dan
sebagainya.
Keju, kacang tanah dan
semua kacang-kacangan dan
Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak
hasilnya yang diolah dan dengan garam dapur dan lain
Sumber dimasak tanpa garam. ikatan natrium.
Protein Nabati
Sayuran yang diawet dengan
garam dapur dan lain ikatan
Semua sayuran segar, sayuran natrium, seperti: sayuran
yang diawet tanpa garam dalam kaleng, sawi asin,
Sayuran dapur, natrium benzoas dan asinan, acar, dsbnya
soda
Buah-buahan yang diawet
dengan garam dapur dan lain
ikatan natrium.
Semua buah-buahan segar;
Buah-buahan buah-buahan yang diawet Margarin dan mentega biasa.
  tanpa garam dapur, natrium
benzoat dan soda. Garam dapur, baking
powder, soda kue, vetsin, dan
Minyak, margarin tanpa bumbu-bumbu yang
garam, mentega tanpa garam. mengandung garam dapur
Lemak seperti: kecap, terasi, magi,
Semua bumbu-bumbu segar tomato kecap, petis, tauco.
dan kering yang tidak
mengandung garam dapur dan Coklat.
Bumbu-bumbu lain ikatan natrium.
 

Teh, kopi, minuman botol


ringan.

Minuman

DAFTAR PUSTAKA
1. Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia.
“Penuntun Diet”; Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia Pustaka Utama
2. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, “Kapita Selekta
Kedokteran” Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakrta, 1999
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pengendalian Infeksi


Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan Cuci tangan yang benar
Sasaran : Anak TK
Waktu : 09.00 s/d Selesai
Tanggal : 5 Agustus 2018
Tempat : TK Negeri pembina Salebu
Penyuluh : Winarni, A.Md.Keb

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan , klien mampu memahami tentang 6 Langkah cuci tangan
yang benar
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan klien dapat :
1. Menyebutkan pengertian dari cuci tangan
2. Menyebutkan alasan dari pentingnya mencuci tangan
3. Meyebutkan manfaat melakukan 6 Langkah cuci tangan yang benar
4. Menyebutkan 5 waktu penting melakukan cuci tangan sehari-hari
5. Mampu menjelaskan dan memperagakan 6 langkah cuci tangan dengan benar
menggunakan sabun dan hand rub
C. Metode Pembelajaran
Metode            : Ceramah dan diskusi
D. Strategi pelaksanaan

No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audiens


1 Pembukaan 5 menit - Salam Menjawab salam
- Apresiasi
2. Penyampaian 10  menit Menyampaikan materi : -Mendengarkan penjelasan
materi - Menjelaskan pengertian dari penyuluh dan menyimak
cuci tangan -mengajukan pertanyaan.
- Menjelaskan pentingnya
cuci tangan
- Menjelaskan manfaat cuci
tangan
- Menjelaskan 5 waktu
penting cuci tangan sehari
- hari
- Menjelaskan dan
memperagakan 6 langkah
cuci tangan
Memberikan kesempatan
untuk pertanya.
3 Penutup 5 menit Terimakasih -Mempraktekan
-Mengevaluasi dengan -Menjawab pertanyaan
-Memberikan kesimpulan -Menyimak
-Membuat rencana tindak -Menjawab salam
lanjut
-Mengucapkan salam
pemutup.

MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN MENCUCI TANGAN


Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat secara bersamaan
menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air mengalir dengan tujuan
menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin. Ada dua prosedur pencucian tangan yang
dapat dilakukan.
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepat dianggap sebagai sebab
utama infeksi nosokomial yang menular di pelayanan kesehatan, penyebaran mikroorganisme
multiresisten dan telah diakui sebagai kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah

B.  PENTINGNYA MENCUCI TANGAN


Penularan lewat Tangan
1. Infeksi fecal-oral: gastroenteritis (virus, kuman, parasit), kolera, disenteri, tifus, cacingan,
hepatitis A, leptospirosis, candidiasis, polio.
2. Tak langsung lewat tangan: SARS, flu burung.
3. Langsung lewat kuku tangan: bisul, jerawat, makanan tercemar (basi)

C. MANFAAT MENCUCI TANGAN


Hal utama dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
1. sederhana dan efektif mencegah infeksi
2. menciptakan lingkungan yang aman
3. pelayanan kesehatan menjadi aman
4. bila tangan kotor,cuci dengan sabun atau antiseptic di air mengalir
5. bila tangan tak  tampak kotr,bersikamn denga gosok cairan berbasis alcohol atau hand
sanitizer
D. 5 WAKTU  PENTING MELAKUKAN CUCI TANGAN SEHARI-HARI
1. sebelum memasukan makanan ke dalam mulut
2. sebelum mengolah makanan
3. sebelum memegang bayi
4. setelah menceboki anak
5. setelah buang air kecil(BAK) dan buang air besar (BAB)

F. Cara Cuci Tangan 6 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir,
ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan .Bersihkan kedua
pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan
membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai
handuk atau tisu

Anda mungkin juga menyukai