Anda di halaman 1dari 75

LAMPIRAN 1

(SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
GIZI PADA IBU HAMIL

Disusun Oleh:

Sela Aptiyanti
NIM. P07224321089

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Topik : Gizi Pada Ibu Hamil


Hari / Tanggal : Rabu, 15 Desember 2021
Tempat : Puskesmas Lempake
Sasaran : Ibu R
Pelaksana : Sela Apriyanti

1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan Ibu hamil
dapat memahami kebutuhan gizi yang harus dikonsumsi selama kehamilan.

2. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan selama 20 menit, diharapkan Ibu hamil :
d. Menjelaskan pengertian gizi ibu hamil
e. Menguraikan manfaat gizi pada ibu hamil
f. Menguraikan hubungan gizi dengan perubahan fisiologis pada ibu hamil
g. Menguraikan dampak yang akan terjadi akibat pemenuhan gizi yang
kurang pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya
h. Menjelaskan pola makanan yang baik bagi Ibu hamil
i. Menguraikan jenis makanan bagi ibu hamil

3. Materi
Terlampir

4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi dan Tanya jawab

5. Media
Leaflet
6. Kegiatan
N
WAKTU KEGIATAN RESPON KLIEN
O

1 5 menit Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan Kesehatan

Pembukaan Pembukaan

- Mengucapkan salam - Menjawab salam


- Memperkenalkan diri pada
klien
- Menjelaskan maksud dan
tujuan

2 15 menit Kegiatan Inti Kegiatan Inti

- Menjelaskan pengertian a. Mendengarkan dengan seksama


gizi ibu hamil melihat dan memperhatikan
- Menguraikan manfaat gizi penjelasan yang disampaikan
pada ibu hamil b. Mengajukan pertanyaan yang
- Hubungan gizi dengan tidak dipahami/dimengerti
perubahan fisiologis pada c. Mendengarkan dan
Ibu hamil memperhatikan dengan seksama
- Menguraikan dampak yang
terjadi bila kekurangan gizi
pada bumil
- Menjelaskan pola makanan
yang baik bagi ibu hamil
- Menjelaskan jenis makanan
yang bergizi pada ibu hamil

3 5 menit Penutup Penutup

a. Evaluasi penyuluhan dengan a. Dapatmengulang kembali


mengajukan pertanyaan pesan-pesan yang disampaikan
b. Mengucapkan terima kasih
kepada ibu atas kesediaan
mendengarkan
penyuluhan
c. Mengucapkan salam

7. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara lisan setelah belajar dan mengajar
berlangsung, meliputi beberapa pertanyaan, sebagai berikut:

a. Jelaskan pengertian gizi Ibu hamil?


b. Sebutkan manfaat gizi Ibu hamil?
c. Bagaimana pemenuhan gizi terhadap kehamilan ibu ?
d. Sebutkan apa saja dampak yang terjadi bila asupan gizi
pada Ibu hamil kurang?
e. Bagaimana pola makan yang baik bagi Ibu hamil ?
f. Apa saja jenis makanan yang bergizi bagi Ibu hamil ?
MATERI

GIZI IBU HAMIL

1. PENGERTIAN GIZI PADA BUMIL


Gizi pada kehamilan suatu pemenuhan gizi yang di peroleh melalui diet
dan asupan makanan yang diperlukan ibu hamil yang disesuaikan dengan
kebutuhannya. Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung :

b. Zat tenaga
c. Zat pembangun
d. Zat pengatur

2. MANFAAT GIZI PADA BUMIL


Manfaat gizi pada Ibu hamil adalah :
a. Menjaga kesehatan ibu Hamil
b. Menjaga kesehatan janin yang ada dalam kandungan
c. Persiapan untuk menghadapi persalinan

3. GIZI DAN PENGARUH PERUBAHAN FISIOLOGIS KEHAMILAN


Selama hamil hormom estrogen dan progesteron menyebabkan
relaksasi otot-otot polos termasuk traktus intestinal, mengurangi gerakan
usus sehingga zat-zat gizi lebih lama diabsorpsi. Selain mempengaruhi alat
pencernaan, progesteron juga mempengaruhi metabolisme-metabolisme
karbohidrat yaitu :
a. Berupa penimbunan lemak dan tingginya eksresi sodium ginjal.
b. Hormon estrogen menyebabkan retensi cairan secara fisiologis.
c. Peningkatan hormon HCG menyebabkan mual di pagi
hari/morning sickness
d. Tingginya sirkulasi steroid menyebabkan tingginya asam
lemak, trigliserida kolesterol, asam dan Vit. A.
e. Pada kehamilan 34 minggu, terjadi pengenceran darah (hemodilusi),
akibat tingginya plasma (50%) lebih besar daripada tingginya eritrosit
(20%).
f. Keadaan ini berakibat turunnya kadar haemoglobin ibu hamil menjadi
10-11 gr%. Hal ini disebut anemia fisiologis.

4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI PADA IBU HAMIL

1. Umur
Lebih muda umur seorang wanita yang hamil, lebih banyak energi yang
diperlukan.
2. Berat Badan
Berat badan merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan
yang harus diberikan agar kehamilannya berjalan lancar.
3. Suhu Lingkungan
Suhu tubuh dipertahahnkan pada 36,5-37C untuk metabolisme yang
optimum. Perbedaan suhu tubuh dan lingkungan mengakibatkan tubuh
memerlukan masukan energi.
4. Aktfitas
Setiap aktifitas memerlukan energi, makin banyak aktifitas yang
dilakukan makin banyak energi yang diperlukan.
5. Status Kesehatan
Ibu hamil dianjurakan mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi
atau makanan yang mengandung zat besi. Seperti hati, bayam dan
sebagainya.
6. Status Ekonomi
Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seorang wanita
dalam memilih makanannya.

5. DAMPAK KEKURANGAN GIZI PADA BUMIL


1. Pengaruh bagi ibu hamil :
a) Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b) Perdarahan pada masa kehamilan
c) Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d) Anemia / kurang darah
2. Pengaruh waktu persalinan :
d) Persalinan sulit dan lama
e) Persalinan sebelum waktunya ( Prematur )
f) Perdarahan setelah persalinan
3. Pengaruh pada janin :
e) Keguguran
f) Bayi lahir mati / Meninggal
g) Cacat bawaan
h) Anemia pada bayi
i) Berat badan lahir rendah

6. POLA MAKANAN YANG BAIK BAGI BUMIL


a. Makanan yang terdiri dari nasi, lauk dan sayur serta buah-buahan
b. Makan lebih banyak dari biasanya
c. Hindari pantangan makanan, kecuali petunjuk dokter
d. Bila nafsu makan berkurang

7. JENIS MAKANAN YANG BERGIZI BAGI BUMIL


1. Zat Tenaga
Beras, mie, kentang, singkong, jagung, roti dan sagu

2. Zat Pembangun
Tempe, tahu, ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati kacang hijau dll.
3. Zat Pengatur
Kangkung, daun singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk,
pepaya, nanas, nangka, mangga dll.
Contoh makanan yang dapat meningkatkan jumlah ASI :
Ibu Hamil
Bahan Wanita Dewasa tak

Triwulan
Makanan hamil
Triwulan I Triwulan II
III

NASI 3 ½ piring 3 ½ piring 4 piring 3 piring

IKAN 1 ½ potong 1 1/2 potong 2 potong 3 potong

TEMPE 3 potong 3 potong 4 potong 5 potong

SAYURAN 1½ mangkok 1½ mangkok 3 mangkok 3 mangkok

BUAH 2 potong 2 potong 2 potong 2 potong

GULA 5 sdm 5 sdm 5 sdm 5 sdm

SUSU 1 gelas 1 gelas 1 gelas

AIR 4 gelas 6 gelas 6 gelas 6 gelas

Contoh menu :
Pagi : Nasi

Sambal goreng tempe + teri

Tumis kangkung

: Teh manis + ubi goreng


Siang : Nasi
Ikan bumbu bali

Tahu bacem

SayurBening bayam + jagung

Pepaya

Sore : Susu

(16.00) : Biskuit / roti mari

Malam : Nasi

Empal daging

Tempe goreng

Gulai daun singkong

Pisang
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ANEMIA PADA IBU HAMIL

Disusun Oleh:

Sela Apriyanti
NIM. P07224321089

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Topik : Anemia Pada Ibu Hamil


Hari / Tanggal : Rabu, 15 Desember 2021
Tempat : Puskesmas Lempake
Sasaran : Ibu R
Pelaksana : Sela Apriyanti

1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan Ibu hamil
dapat memahami tentang anemia pada kehamilan

2. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan selama 20 menit, diharapkan Ibu hamil :
a. Menjelaskan pengertian anemia pada kehamilan
b. Menguraikan ciri- ciri ibu hamil dengan anemia
c. Menguraikan macam- macam anemia pada ibu hamil
d. Menguraikan dampak yang akan terjadi akibat anemia pada ibu hamil
e. Menjelaskan penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
f. Menguraikan cara meminum tablet zat besi

3. Materi
Terlampir

4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi dan Tanya jawab

5. Media
Leaflet
6. Kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN RESPON KLIEN

1 5 menit Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan Kesehatan

Pembukaan Pembukaan

- Mengucapkan salam - Menjawab salam


- Memperkenalkan diri pada klien
- Menjelaskan maksud dan tujuan
2 15 menit Kegiatan Inti Kegiatan Inti

- Menjelaskan pengertian anemia - Mendengarkan dengan


pada kehamilan seksama melihat dan
- Menguraikan ciri- ciri ibu hamil memperhatikanpenjelasan
dengan anemia yang disampaikan

aikan macam- macam - Mengajukan pertanyaan yang


anemia pada ibu hamil tidak dipahami/dimengerti
- Menguraikan dampak yang - Mendengarkan dan
terjadi akibat anemia pada ibu memperhatikan dengan
hamil seksama
- Menjelaskan
penatalaksanaan dan
pencegahan anemia pada
ibu hamil
- Menguraikan cara
meminum tablet zat besi
5 menit Penutup Penutup

3 - Evaluasi penyuluhan dengan - Dapat mengulang


mengajukan pertanyaan kembali pesan-pesan
- Mengucapkan terima kasih yang disampaikan
kepada ibu atas kesediaan
mendengarkan penyuluhan
- Mengucapkan salam
7. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara lisan setelah belajar dan mengajar berlangsung,
meliputi beberapa pertanyaan, sebagai berikut:
a. Jelaskan pengertian anemia pada kehamilan?
b. Sebutkan cirir- ciri ibu hamil dengan anemia?
c. Sebutkan macam- macam anemia pada ibu hamil ?
d. Sebutkan apa saja dampak yang terjadi akibat anemia pada ibu hamil?
e. Bagaimana penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil ?
f. Bagaimana cara meminum tablet zat besi ?
MATERI

ANEMIA PADA IBU HAMIL

A. Pengertian
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin
dibawah nilai normal. Pada penderita anemia lebih sering disebut dengan
kurang darah, kadar sel darah merah dibawah nilai normal (Rukiyah, Ai
Yeyeh, dkk, 2010).
Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%.
Bahaya anemia pada ibu hamil tidak saja berpengaruh terhadap keselamatan
dirinya, tetapi juga padajanin yang dikandungnya (Wibisono, Hermawan, dkk,
2009).
Jadi anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin yang menurun
dibawah batas normal, ini karena penurunan kadar darah dalam membawa
oksigen akibat produksi sel darah merah. Dan ibu hamil didiagnosis anemia
jika kadar hemoglobinya kurang dari 11%.

B. Ciri-Ciri Ibu Hamil Dengan Anemia


Menurut Hermawan Wibisono (2009) ciri- ciri ibu hamil dengan anemia,
yaitu:
Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau
keseluruhan ciri-ciri dibawahini, dan untuk memastikannya harus dengan tes
kadar Hb dalam darah. Ciri-ciri tersebut antara lain :
1. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit
2. Lemah
3. Letih
4. Lesu
5. Nafas terengah- engah
6. Nyeri dada
7. Ikterus
C. Macam-Macam Anemia Pada Ibu Hamil
Menurut Arisman (2007) macam- macam anemia pada ibu hamil, yaitu:
1. Anemia Defisiensi Besi/ Karena Kekurangan Zat Besi
Penyebab tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah
defisiensi besi dankehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling
berkaitan erat, karena pengeluaran darahyang berlebihan disertai hilangnya
besi hemoglobin dan terkurasnya simpanan besi pada suatukehamilan
dapat menjadi penyebab penting anemia defisiensi besi pada kehamilan
berikutnya.
Padagestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi yang
dipicu oleh kehamilannya rata-ratamendekati 800 mg; sekitar 500 mg, bila
tersedia, untuk ekspansi massa hemoglobin ibu sekitar200 mg atau lebih
keluar melalui usus, urin dan kulit. Jumlah total ini 1000 mg jelas
melebihicadangan besi pada sebagian besar wanita. Kecuali apabila
perbedaan antara jumlah cadanganbesi ibu dan kebutuhan besi selama
kehamilan normal yang disebutkan diatas dikompensasi olehpenyerapan
besi dari saluran cerna, akan terjadi anemia defisiensi besi.
Dengan meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama trimester
kedua, makakekurangan besi sering bermanifestasi sebagai penurunan
tajam konsentrasi hemoglobin.Walaupun pada trimester ketiga laju
peningkatan volume darah tidak terlalu besar, kebutuhanakan besi tetap
meningkat karena peningkatan massa hemoglobin ibu berlanjut dan
banyak besiyang sekarang disalurkan kepada janin. Karena jumlah besi
tidak jauh berbeda dari jumlah yangsecara normal dialihkan, neonatus dari
ibu dengan anemia berat tidak menderita anemiadefisiensi besi ( Arisman,
2007 ).
2. Anemia Karena Perdarahan
Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa
dapat menjadisumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah
pelahiran. Pada awal kehamilan,anemia akibat perdarahan sering terjadi
pada kasus-kasus abortus, kehamilan ektopik, dan molahidatidosa.
Perdarahan masih membutuhkan terapi segera untuk memulihkan
danmempertahankan perfusi di organ-organ vital walaupun jumlah darah
yang diganti umumnyatidak mengatasi difisit hemoglobin akibat
perdarahan secara tuntas, secara umum apabilahipovolemia yang
berbahaya telah teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang
tersisaseyogyanya diterapi dengan besi. Untuk wanita dengan anemia
sedang yang hemoglobinnyalebih dari 7 g/dl, kondisinya stabil, tidak lagi
menghadapi kemungkinan perdarahan serius, dapatberobat jalan tanpa
memperlihatkan keluhan, dan tidak demam, terapi besi selama setidaknya
3bulan merupakan terapi terbaik dibandingkan dengan transfusi darah
( Sarwono, 2008 ).

3. Anemia Karena Radang/ Keganasan


Gejala-gejala tubuh lemah, penurunan berat badan, dan pucat sudah
sejak jaman duludikenal sebagai ciri penyakit kronik. Berbagai penyakit
terutama infeksi kronik dan neoplasmamenyebabkan anemia derajat
sedang dan kadang-kadang berat, biasanya dengan eritrosit yansedikit
hipokromik dan mikrositik. Dahulu, infeksi khususnya tuberculosis,
endokarditis, atauesteomielitis sering menjadi penyebab, tetapi terapi
antimikroba telah secara bermaknamenurunkan insiden penyakit-penyakit
tersebut. Saat ini, gagal ginjal kronik, kanker dankemoterapi, infeksi virus
imunodefisiensi manusia (HIV), dan peradangan kronik
merupakanpenyebab tersering anemia bentuk ini.
Berbagai penyakit kronik dapat menyebabkan anemia selama dalam
masa kehamilan. Beberapadiantaranya adalah penyakit ginjal kronik,
supurasi, penyakit peradangan usus (inflammatorybowel disease), lupus
eritematosus sistemetik, infeksi granulomatosa, keganasan, dan
arthritisremotoid. Anemia biasanya semakin berat seiring dengan
meningkatnya volume plasma melebihiekspansi massa sel darah merah.
Wanita dengan pielonfritis akut berat sering mengalami anemianyata. Hal
ini tampaknya terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit dengan
produksieritropoietin normal (D.S Soewito M, 2010).
4. Anemia Aplastik Karena Kerusakan Sumsum Tulang
Anemia aplastik adalah suatu penyulit yangparah. Diagnosis ditegakkan
apabila dijumpai anemia, biasanya disertai trombositopenia,leucopenia,
dan sumsum tulang yang sangat hiposeluler (). Pada sekitar sepertigakasus,
anemua dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasim, leukemia,
dan gangguanimunologis.
Penurunan mencolok sel induk yangterikat di sumsum tulang adalah
kelainan fungsional mendasar. Banyak bukti yang menyatakan bahwa
penyakit ini diperantarai olehproses imunologis (Wibisono Hermawan,
2009). Pada penyakit yang parah, yangdidefinisikan sebagai
hiposelularitas sumsum tulang yang kurang dari 25 persen,
angkakelangsungan hidup 1 tahun hanya 20 persen (Suhemi, 2007).

5. Anemia Hemolitik Karena Usia Sel Darah Merah Yang Pendek


Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah
merah yang lebih cepatdari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh :
a. Faktor intra kopuskuler dijumpai pada anemia hemolitik heriditer,
talasemia, anemia selsickle (sabit), hemoglobin, C, D, G, H, I dan
paraksismal nokturnal hemoglobinuria
b. Faktor ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat
logam, dan dapatbeserta obat-obatan, leukemia, penyakit hodgkin dan
lain-lain. Gejala utama adalah anemia dengan kelaina-kelainan
gambaran darah, kelelahan,kelemahan, serta gejala komplikasi bila
terjadi kelainan pada organ-organ vitalPengobatan bergantung pada
jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan olehinfeksi
maka infeksinya di berantas dan diberikan obat-obat penambah darah.
Namun, padabeberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberikan
hasil. Maka transfusi darah yang berulangdapat membantu penderita
ini.
6. Anemia Megaloblastik Karena Gangguan Pencernaan
Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12
selama kehamilansangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh
menyerap vitamin B12 karena tidak adanyafaktor intrinsik. Ini adalah
suatu penyakit autoimun yang sangat jarang pada wanita dengankelainan
ini. Defisiensi vitamin B12 pada wanita hamil lebih mungkin dijumapai
pada merekayang menjalani reseksi lambung parsial atau total. Kausa lain
adalah penyakit Crohn, reseksiileum, dan pertumbuhan bakteri berlebihan
di usus halus.
Kadar vitamin B12 serum diukur dengan radio immunoassay. Selama
kehamilan, kadarnonhamil karena berkurangnya konsentrasi protein
pengangkut B12 transkobalamin. Wanitayang telah menjalani gastrektomi
total harus diberi 1000 mg sianokobalamin (vitamin B12)intramuscular
setiap bulan. Mereka yang menjalani gastrektomi parsial biasanya
tidakmemerlukan terapi ini, tetapi selama kehamilan kadar vitamin B12
perlu dipantau. Tidak adaalasan untuk menunda pemberian asam folat
selama kehamilan hanya karena kekhawatiranbahwa akan terjadi gangguan
integritas saraf pada wanita yang mungkin hamil dan secarabersamaan
mengidap anemia pernisiosa Addisonian yang tidak terdeteksi (sehingga
tidakdiobati).

7. Anemia Karena Penyakit Keturunan Misalnya Anemia Sel Sabit


Penyakit sel sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan
yang ditandai dengansel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia
hemolitik kronik. Pada penyakit sel sabit, seldarah merah memiliki
hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yang bentuknya
abnormal,sehingga mengurangi jumlah oksigen di dalam sel dan
menyebabkan bentuk sel menjadi sepertisabit.
Sel yang berbentuk sabit menyumbat dan merusak pembuluh darah
terkecil dalam limpa, ginjal,otak, tulang dan organ lainnya; dan
menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke organtersebut. Sel sabit
ini rapuh dan akan pecah pada saat melewati pembuluh darah,
menyebabkananemia berat, penyumbatan aliran darah, kerusakan organ
dan mungkin kematian.
Anemia sel sabit adalah kondisi serius di mana sel-sel darah merah
menjadi berbentuk bulansabit, seperti huruf C. Sel darah merah normal
berbentuk donat tanpa lubang (lingkaran, pipih dibagian tengahnya),
sehingga memungkinkan mereka melewati pembuluh darah dengan
mudahdan memasok oksigen bagi seluruh bagian tubuh. Sulit bagi sel
darah merah berbentuk bulansabit untuk melewati pembuluh darah
terutama di bagian pembuluh darah yang menyempit,karena sel darah
merah ini akan tersangkut dan akan menimbulkan rasa sakit, infeksi serius,
dankerusakan organ tubuh.

D. Akibat Anemia Pada Ibu Hamil


Menurut Wibisono Hermawan (2009) akibat anemia pada ibu hamil, yaitu:
1. Abortus
2. Persalinan preterm/sebelum waktunya
3. Proses persalinan lama
4. Perdarahan setelah persalinan
5. Syok
6. Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
7. Payah jantung
8. Bayi lahir premature
9. Bayi cacat bawaan
10. Kekurangan cadangan besi
11. Kematian janin
12. Kematian ibu
E. Penatalaksanaan Dan Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil
Menurut Sodikin (2009) penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu
hamil, yaitu:
Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan adalah dengan
pemberian suplemenzat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut
selama masa kehamilan. Pemeriksaankadar Hb semua ibu hamil dilakukan
pada kunjungan ANC pertama dan pada minggu ke-28.
Apabila ditemukan ibu hamil dengan anemia berikan tablet Fe 2-3 kali 1
tablet perhari dandisarankan untuk tetap minum tablet zat besi sampai 4-6
bulan setelah persalinan. Pada ibu hamiltrimester 3 dengan anemia perlu
diberi zat besi dan asam folat secara IM dan disarankan untukbersalin di
rumah sakit.
Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan mengkonsumsi
makanan yangmengandung gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) dan
memperbanyak konsumsi makanan-makanan yang kaya akan zat besi seperti
hati ayam (disarankan hati ayam kampung) ataupunsapi, sayur bayam dan
juga buah-buahan (disarankan hati hewan, sayur dan buah organik).
Dengan mengkonsumsi semua makanan tersebut, zat besi yang sangat
diperlukan oleh sel-seldarah merah dapat terpenuhi secara maksimal dan
dapat terhindar dari. Periksakan sedinimungkin apabila terdapat tanda-tanda
anemia, agar langkah-langkah antisipasi bisa segeradilakukan.

F. Cara Meminum Tablet Zat Besi


Menurut Ai Yeyeh Rukiyah (2014) cara meminum tablet zat besi, yaitu:
1. Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk
mengurangi rasa mual
2. Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya
dengan jus jeruk atau air lemon untuk membantu proses penyerapan
3. Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu
karena dapa tmenghambat proses penyerapan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSIAPAN PERSALINAN

Disusun Oleh:

Sela Apriyanti
NIM P07224321089

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR PRODI SARJANA TERAPAN
KEBIDANAN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Topik : Persiapan Persalinan


Hari / Tanggal : Kamis, 16 Desember 2021
Tempat : Puskesmas Lempake
Sasaran : Ibu R
Pelaksana : Sela Apriyanti

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan selama
30 menit, ibu hamil mampu menjelaskan macam-macampersiapan persalinan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang persiapan
persalinan,ibu dapat:
1. Menjelaskan pengertian persalinan
2. Menjelaskan persiapan ibu menghadapi persalinan
3. Mempersiapkan ibu mengenali tanda-tanda persalinan
4. Mempersiapkan ibu apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan
menjelang persalinan

B. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Audience Media Waktu
1. Pembukaan Menyampaikan Menjawab salam, - 2 menit
dan salam salam mendengarkan
Menjelaskan
Brain storming
2. Penyampaian - Menjelaskan Mendengarkan Leaflet 25
materi pengertian dan menit
persalinan memperhatikan
- Menjelaskan
persiapan
menjelang
persalinan
- Menyebutkan
tanda-tanda
persalinan
- Menjelaskan
apa saja yang
dibawa saat
akan
persalinan
3 Penutup - Tanya jawab - Bertanya - 18
- Menyimpulkan - Menjawab menit
hasil - Mendengarkan
- Menutup dan - Menjawab
mengucapkan salam
salam

C. Materi
(Terlampir)

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya Jawab
E. Media
Leaflet

F. Evaluasi
Kriteria Evaluasi :
a. Evaluasi Terstruktur
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan
- Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP
- Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan
digunakan
- Kesiapan audience meliputi kesiapan menerima penyuluhan
b. Evaluasi Proses
- Audience antusias terhadap materi penyuluhan
- Audience tidak meninggalkan tempat penyuluhan saat penyuluhan
berlangsung
- Audience mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang
disampaikan penyuluh
- Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas dan
dengan suasana yang rileks
c. Evaluasi Akhir
- Audience mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
MATERI
PERSIAPAN PERSALINAN

A. Pengertian persalinan
Peristiwa lahirnya bayi dari dalam rahim ibu. Lahirnya anak tidak
akandatang begitu saja tetapi memerlukan usaha. Persalinan atau melahirkan
anakadalah peristiwa yang sangat besar artinya, sebab sangat mendalam
kesannya.Betapa tidak, karena melahirkan berarti mengadakan yang
sebelumnya belumada. Begitu pula dengan persalinan berarti melahiran anak
yang telah lama ditunggu kedatangannya.
Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan bimbingan atau bantuan
terhadap ibuuntuk mencapai penerimaan diri dalam menghadapi persalinan.
Sedangkanpersiapan yang dimaksud adalah segala usaha yang ditujukan
untuk kesiapan ibudalam menghadapi persalinan.

B. Persiapan ibu menghadapi persalinan


1. Persiapan persalinan secara bio/fisiologis
a. Semakin meningkat umur kehamilan, ibu semakin merasakan
pergerakanpergerakanbayi. Perut ibu semakin membesar, pergerakan
ibu semakin tidak bebas, ibu merasakan tidak nyaman.
b. Kadang-kadang ibu mengalami gangguan kencing, kaki bengkak
c. Kondisi otot panggul dan otot jalan lahir mengalami penekanan
d. Keluarnya bayi itu sebagian besar disebabkan oleh kekuatan dan
kontraksi otot-otot dan sebagian lagi oleh tekanan dari perut.
e. Kontraksi dari otot uterus dan pelontaran bayi keluar amat dipengaruhi
oleh sistem syaraf simpati, parasimpatis dan syaraf lokal pada otot
uterus
2. Persiapan Psikologis
a. Peristiwa kelahiran bukan hanya merupakan proses murni fisiologis
belaka, akan tetapi banyak diwarnai dengan komponen psikologis
b. Ada perbedaan yang dialami ibu yang satu dengan yang lain
c. Pada minggu-minggu terakhir menjelang persalinan bayinya, ibu
banyak dipengaruhi oleh perasaan/emosi dan ketegangan
d. Ibu merasa cemas dapat lahir dengan lancar, sehat atau cacat
e. Adanya dukungan moral daripara suami dan calon ayah
f. Kesiapan mental untuk menghadapi proses persalinan dan meyakinkan
diri sebelum proses persiapan persalinan normal adalah suatu proses
yang alami dan terbaik
g. Ibu juga amat bahagia menyonsong kelahiran bayinya yang diidam-
idamkannya.
h. Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut
terjadi gangguan waktu melahirkan, bahkan takut mati.
i. Kecemasan ayah juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah
hampirsama besarnya dengan kecemasan ibu yang melahirkan, hanya
berbedasang ayah tidak secara langsung merasakan efeknya kehamilan.
Bantuan yang diberikan kepada ibu dalam rangka bimbingan persiapan
mental adalah sebagai berikut :
a. Mengatasi perasaan takut yang dirasakan ibu dalam persalinandengan
cara :
1) Memberikan pengertian pada ibu tentang peristiwa persalinan
2) Menunjukkan kesediaan untuk menolong
3) Mengajak ibu berdoa untuk menyerahkan diri dan mohon
bantuankepada Tuhan sesui dengan agama.
b. Berusaha menentramkan perasaan yang mencemaskan
1) Dengan penjelasan yang bijaksana
2) Dengan menjawab perasaan ibu secara baik dan tidak
menyinggungperasaan
c. Memberi gambaran yang jelas dan sistematis tentang jalannya
persalinan. Misal :
1) His/kontraksi yang mengakibatkan rasa sakit itu penting
untukmembuka jalan kelahiran
2) Mengeluarkan anak dalam kandungan bukan saja dengan his
makinkuat tetapi juga dengan cara yang baik.Penjelasan ini banyak
sekali sesuai dengan perubahan fisiologis dalampersalinan. Perlu
diingat bahwa penjelasan harus sederhana agar mudahdimengerti
oleh ibu.
d. Ibu harus sering ditemani karena akan merasa mendapatkan bantuan
morilorang yang simpati dengan memberi bantuan setiap saat yang
diperlukandan mendengarkan segala keluhan penderita
e. Mengerti perasaan penderita
f. Menarik perhatian dan kepercayaan ibu dengan perhatian dan
tingkahlaku, bijaksana, halus dan ramah serta sopan
g. Berusaha membesarkan kepercayaan dan keselamatan ibu menghadapi
persalinan dengan memberi petunjuk dan mengikutinya.
3. Persiapan Sosial
Segi sosial merupakan akar untuk tumbuh, dalam hal ini harusdipersiapkan
mengenai unsur apa yang harus dikenal dari lingkungan sosial,kondisi
ekonomi, taraf penghidupan dan kebudayaan yang berhubungandengan
calon ibu yang akan melahirkan.
Misal :
a. Malnutrisi akan membawa akibat bagi kehamilan, ibu maupun janin
b. Perumahan yang tidak memenuhi syarat, ini akan menimbulkan higiene
yang kurang
4. Persiapan Kultural
Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi dan tingkat
hidupyang kurang baik terhadap kehamilan dan berusaha unutk mencegah
akibatitu.
C. Tanda- Tanda Persalinan
1. Lendir Campur Darah
Adanya sumbatan yang tebal pada mulut rahim terlepas sehingga
menyebabkan keluarnya lendir campur darah. Yang perlu dilakukan : Jika
terjadi perdarahan hebat segera periksa.
2. Air Ketuban Pecah
Kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sehingga air ketuban
keluar(normalnya cairan bersih, jernih dan tidak berbau). Yang perlu
dilakukan : segera hubugi bidan/dokter/rujuk ke puskesmaswalau belum
merasakan kontraksi karena ini bisda menjadi rersiko infeksi,Gunakan
pembalut selama diperjalanan untuk menyerap air ketuban.
3. Kontraksi yang Teratur
Kontraksi mula-mula timbul sebentar, bertambah lama dan kuat, simetrisdi
kedua sisi perut dari bagian seluruh rahim, nyeri tidak
hilang/kurangdengan istirahat.Yang harus dilakukan : Ketika kontraksi
nampak teratur,mulailahmenghitung waktunya. Catat lamanya 1 kontraksi
dengan kontraksiberikutnya dan lamanya berlangsung. Untuk persalinan
terjadi jikam kontraksi semakin dekat (jarak 1 ontraksi 40 detik). Bagi ibu
primi parapersalinan berlangsung (12-14 jam) sedang ibu multi para
persalinan lebihpendek (kurang lebih 10 jam). Jika kontraksi sudah ada
setiap 5 menitsekali atau sangat sakit segera bawa ke dokter/bidan
/puskesmas terdekat.

D. Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan Menjelang Persalinan


1. Persiapan TABULIN (Tabungan Ibu Bersalin)
Tabulin adalah tabungan yang dipersiapkan untuk persalinan yang
dilakukan pada pasangan suami istri sedang dasolin atau dana sosial
bersalin digunakan untuk merencanakan dalam kehamilannya.
Salah satu kegiatan ini adalah membuat tabungan ibu bersalin
(tabulin). Secara psikologis, ibu akan merasa tenang menghadapi saat
persalinan jika semua kebutuhan sudah terpenuhi. Tabulin ini biasanya
dilakukan oleh tokoh masyarakat atau petugas kesehatan, sehingga akan
menjamin akses ibu kepada petugas kesehatan. Adapun manfaat dari
diadakannya tabulin ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai tabungan/simpanan itu yang digunakan untuk biaya persalinan
atau sesudah persalinan.
b. Ibu dan keluarga tidak merasa terbebani terhadap biaya persalinan.
Tabungan yang bersifat sosial ini sangat membantu warga, terutama
bagi warga yang berekonomi lemah. Proram ini sangat tepat dan efektif
dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Warga tidak akan
merasa terbebani dalam upaya mendukung program tersebut karena
penggalangan dana tabungan dilakukan mellaui proses jimpitan.
Melalui tabulin bumil diharapakan dapat menabung sehingga saat
melahirkan, tidak mengalami kesulitan biaya persalinan karena sudah
ada dana tabungan. Kegiatan ini adalah upaya yang sangat baik untuk
menurunkan angka kematian ibu. Meskipun demikian, cara ini belum
menjamin 100% menjamin ibu hamil selamat dari maut. Tabungan ini
biasanya dibentuk berdasarkan RW atau posyandu. Sebagai tenaga
kesehatan yang akan membantu proses kelahiran biasanya akan
menetukan jumlah tabungan ibu hamil di setiap minggu nya dan
memberi penjelasan kepada ibu hamil betapa pentingnya manfaat
tabulin sehingga ibu hamil mempunyai kesadaran untuk membayar
tabulin.
2. Kendaraan
Ibu harus mempersiapkan kendaraan yang siap siaga untuk pergi ke
tempat bersalin, misalnya kendaarn yang akan digunakan saat perjalanan
pergi ke tempat bersalin dan transportasi gawat darurat ke fasilitas
kesehatan yang tepat apabila muncul tanda-tanda bahaya.

Ibu harus merencakan tempat persalinan di fasilitas kesehatan seperti


Praktik Bidan Mandiri, Klinik, Puskesmas atau Rumah Sakit.
4. Perlengkapan yang Harus
Dibawa
a. Untuk Ibu :
1) Baju tidur, bawa baju tidur yang nyaman dipakai dan tidak sempit
(punya kancing bagian depan sehingga mudah untuk menyusui.
Bawayang culup karena untuk persalinan normal butuh 2 hari
diRS/Bidan/Puskesmas dan operasi Caesar dibutuhkan 4 – 7
hari.Ditambah 1 set baju untuk pulang.
2) Pakaian dalam : BH dan celana secukupnya
3) Pembalut wanita khusus ibu bersalin
4) Korset atau gurita untuk ibu bersalin
5) Perlengkapan Ibu : bedak, sisir, lipstik, deodoran
6) Handuk, sabun, sikat gigi
7) Sandal (menjaga kaki tetap hangat) jika melakukan perjalanan
b. Untuk Bayi :
1) Popok, bawalah beberapa buah
2) Baju bayi, minimal 2 karena bayi sering gumoh/muntah susu sedikit
3) Selimut/bedong
4) Kaos kaki dan tangan
5) Gedongan
Persiapkan yang perlu dibawa untuk persalinan dalam tas dan letakkan di
tempat yang mudah dijangkau dan jangan lupa memberitahu suami atau
orang terdekat di rumah untuk tas itu.
c. Keperluan lain seperti mempersiapkan kartu Jaminan Kesehatan
Nasional, KTP, Kartu Keluarga dan lain-lain.
5. Pendonor Darah
Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki golongan darah yang sama
dan bersedia menjadi pendonor jika diperlukan.
6. Rencanakan untuk Ikut Keluarga Berencana (KB)
Merencanakan metode kontrasepsi yang akan digunakan setelah
persalinan guna menunda kehamilan atau menjarangkan kehamilan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KELUARGA BERENCANA

Disusun Oleh:

Sela Apriyanti
NIM. P07224321089

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR PRODI
SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2021
Satuan Acara Penyuluhan
(SAP)

Tema : Macam- Macam Metode KB (Keluarga Berencana)


Hari/ Tanggal : Jumat / 28 Januari 2021
Tempat : Puskesmas Lempake
Sasaran : Ibu R
Pelaksana : Sela Apriyanti

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, Ibu dapat
mengetahui tentang pengertian, jenis-jenis dan efek samping KB.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan Keluarga berencana klien mampu :
1. Menjelaskan pengertian KB
2. Menyebutkan jenis-jenis dari KB dan efek samping dari jenis-jenis KB

C. Materi

Terlampir

D. Metode

1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya Jawab

E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KLIEN

1. 2 Menit Pembukaan Pembukaan

• Mengucapkan salam • Menjawab salam

• Memperkenalkan diri pada klien • Mendengarkan dengan


seksama
• Menjelaskan tujuan penyuluhan

2. 15 Menit Kegiatan Inti Kegiatan Inti

• Menjelaskan tentang • Mendengarkan dan


memperhatikan
a) Pengertian KB
penyuluhan yang
b) Jenis – jenis KB dan diberikan

Efek samping KB

• Memberi kesempatan kepada ibu untuk • Mengajukan pertanyaan


bertanya yang tidak dipahami
• Menjawab pertanyaan Ibu • Mendengarkan dan
memperhatikan dengan
seksama
3. 3 Menit Penutup Penutup

• Mengevaluasi penyuluhan dengan • Dapat mengulang kembali


mengajukan pertanyaan pesan – pesan yang
disampaikan

• Mengucapkan terima kasih atas • Membalas ucapan terima
kesediaan ibu megikuti penyuluhan kasih

• Mengucapkan salam • Membalas salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Kelengkapan media ; tersedia dan siap digunakan
b) Pelaksana siap melakukan penkes
2. Evaluasi Proses
a) Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu
b) Sasaran aktif dalam penkes
c) Sasaran mampu menjawab pertanyaan
d) Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap
3. Evaluasi Hasil
Setelah diberikan penyuluhan tentang KB klien mampu :
a) Menjelaskan pengertian KB dengan bahasa sendiri
b) Menyebutkan jenis-jenis KB kembali dengan bahasanya sendiri
c) Menjelaskan kembali minimal 3 efek samping KB dari masing-
masing jenis KB
MATERI

MACAM-MACAM KELUARGA BERENCANA (KB)

A. PENGERTIAN KB
KB adalah suatu, usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan
penjarangan kehamilan serta tidak melawan hukum dan norma Pancasila

B. JENIS-JENIS KB
1. Pil KB Pengertian
Pil KB adalah kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara
menelan pil setiap hari secara teratur.
Efek samping
Efek samping yang paling umum terjadi adalah :
a) Mual (perut mual)
b) Bercak atau flek diantara masa haid
c) Sakit kepala ringan
d) Payudara nyeri
e) Berat badan sedikit naik atau turun

2. Suntik
Pengertian
Kontrasepsi Suntikan Kombinasi
Yaitu jenis suntikan kombinasi yang diberikan 1 bulan sekali dan 3
bulan sekali
Efek samping
a) Sangat Umum
1) Perubahan haid bulanan
2) Mual-mual
3) Flek atau bercak diantara masa haid
4) Sakit kepala Ringan
5) Nyeri payudara
b) Umum
Berat badan naik
c) Tidak Umum
1) Sakit kepala ringan
2) Nyeri Payudara
3) Suasana hati berubah
4) Mual-mual
5) Rambut rontok
6) Gairah seksual menurun
7) Jerawat

3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/ IUD/ Spiral


Pengertian : Alat kontrasepsi yang dipasang dalam Rahim
Efek samping
a) Setelah Pemasangan
1) Kram dapat terjadi beberapa hari
2) Terdapat flek dalam beberapa minggu
b) Umum
1) Haid lebih lama dan lebih banyak
2) Bercak atau flek diantara masa haid
3) Terjadi kram atau nyeri selama haid

4. Implan (Susuk)
Pengertian : Alat kontrasepsi yang diletakkan dibawah kulit lengan atas
Efek Samping
a) Sangat Umum : Bercak atau haid ringan
b) Umum
1) Haid tidak teratur
2) Tidak mendapat haid
c) Jarang
1) Sakit kepala
2) Ovarium membesar
3) Nyeri payudara
4) Gelisah
5) Mual-mual

5. Kondom
Pengertian
Kondom merupakan selubung atau sarung yang terbuat dari bahan
bisa lateks/karet atau plastik/vinil atau bahan alami (produksi hewani)
yang dipakai pada penis saat hubungan seksual.
Keterbatasan
a) Efektifitas tidak terlalu tinggi
b) Cara pengunaan sangat menpengaruhi keberhasilan kontrasepsi
c) Agak menganggu hubungan seksual
d) Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk
mempertahankan ereksi
e) Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
f) Beberapa klien malu membeli kondom di tempat umum
g) Pembuangan kndom bekas mungkin menimbulkan masalah limbah
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA PADA BAYI

Disusun Oleh :

Sela Apriyanti
NIM P07224321089

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik : Tanda Bahaya Pada Bayi


Tempat : PMB Siti Juminah
Hari/Tanggal : Selasa, 21 Desember 2021
Sasaran : Ibu R
Pelaksana : Sela Apriyanti

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 10 menit peserta dapat menambah
pengetahuan tentang Tanda Bahaya Pada Bayi.

B. Tujuan Intruksional khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 10 menit, diharapkan peserta
penyuluhan dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian tanda bahaya pada bayi
2. Tujuan mengetahui tanda bahaya pada bayi
3. Tanda bahaya pada bayi
4. Tindakan yang dilakukan jika terdapat salah satu tanda bahaya pada bayi

C. Analisa Situasi
1. Peserta Penyuluhan :
a. Peserta siap mengikuti penyuluhan kesehatan dari mahasiswa.
b. Peserta terlihat antusias dalam mengikuti penyuluhan
c. Penyuluhan dikatakan berhasil apabila saat dievaluasi peserta mampu
mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa yang
menyuluh.
2. Penyuluh yaitu mahasiswa Poltekkes Samarinda
d. Mahasiswa menguasai materi yang akan disampaikan.
b. Mahasiswa mampu membuat suasana menarik saat penyuluhan
berlangsung.

D. Materi
Terlampir

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Media
Leafleat

G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan Menjawab salam,
a. Mengucapkan salam dan mendengarkan dengan
terima kasih atas kedatangan seksama
para peserta.
b. Memperkenalkan diri
2 5 menit Pelaksanaan Kegiatan Mendengarkan dan
Penyuluhan memperhatikan
a.Menyampaikan materi tentang
tanda bahaya pada bayi
b. Menjelaskan tujuan mengetahui
tanda bahaya pada bayi
c. Menjelaskan apa saja tanda
bahaya pada bayi
d. Memberitahu tindakan yang
dilakukan jika terdapat salah
satu tanda bahaya pada bayi

3 3 menit Penutup Peserta memperhatikan


a. Memberikan kesempatan pada dan memberikan
peserta untuk bertanya jika pertanyaan jika ada yang
terdapat hal-hal yang belum belum jelas serta
jelas. menjawab pertanyaan
b. Menyimpulkan atau yang diberikan kepada
merangkum hasil penyuluhan peserta saat evaluasi
c. Mengevaluasi hasil kegiatan
dan meminta salah satu dari
peserta untuk sedikit
mengulangi materi yang telah
diberikan
d.Memberi salam dan meminta
maaf bila ada kesalahan Menjawab salam

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta berada di tempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di PMB Siti Juminah
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat memahami pengertian tanda bahaya pada bayi
b. Peserta dapat memahami tujuan mengetahui tanda bahaya pada bayi
c. Peserta dapat memahami apa saja tanda bahaya pada bayi
d. Peserta dapat mengetahui tindakan yang dilakukan jika terdapat salah
satu tanda bahaya pada bayi
e. Peserta dapat memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tanda
bahaya pada bayi
MATERI
TANDA BAHAYA PADA BAYI

A. Pengertian Tanda Bahaya Pada Bayi


Tanda bahaya pada bayi adalah suatu keadaan atau masalah pada bayi
yang dapat mengakibatkan kematian pada bayi.

B. Tujuan Mengetahui Tanda Bahaya Pada Bayi


1. Bayi baru lahir gampang sakit, kalau sakit cepat menjadi berat dan serius
bahkan bisa meninggal.
2. Gejala sakit pada bayi sulit dikenali
3. Dengan mengetahui tanda bahaya, bayi akan cepat mendapat pertolongan
sehingga dapat mencegah kematian.

1. Terlambat mengetahui tanda bahaya


2. Terlambat memutuskan untuk membawa bayi berobat ke
dokter/bidan/perawat
3. Terlambat sampai ketempat pengobatan

C. Tanda – Tanda Bahaya Pada Bayi


Berikut berapa tanda yang perlu anda perhatikan dalam mengenali
kegawatan pada bayi baru (neonatus) :
1. Bayi Tidak Mau Menyusu
Anda harus merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti
yang kita ketahui bersama, ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi
tidak mau menyusu maka asupan nutrisinya akan berkurang dan ini akan
berefek pada kondisi tubuhnya. Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika
sudah dalam kondisi lemah, dan mungkin justru dalam kondisi dehidrasi
berat.
2. Kejang
Kejang pada bayi memang terkadang terjadi. Yang perlu anda
perhatikan adalah bagaimana kondisi pemicu kejang. Apakah kejang
terjadi saat bayi demam. Jika ya kemungkinan kejang dipicu dari
demamnya, selalu sediakan obat penurun panas sesuai dengan dosis
anjuran dokter. Jika bayi anda kejang namun tidak dalam kondisi demam,
maka curigai ada masalah lain. Perhatikan freksuensi dan lamanya kejang,
konsultasikan pada dokter.
3. Lemah
Jika bayi anda terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah.
Jangan biarkan kondisi ini berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare,
muntah yang berlebihan ataupun infeksi berat.
4. Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia
dewasa yaitu sekitar 30-60 kali per menit. Jika bayi bernafas kurang dari
30 kali per menit atau lebih dari 60 kali per menit maka anda wajib
waspada. Lihat dinding dadanya, ada tarikan atau tidak.
5. Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika
bayi kita merintih terus menerus walau sudah diberi ASI atau sudah
dihapuk-hapuk, maka konsultasikan hal ini pada dokter. Bisa jadi ada
ketidaknyamanan lain yang bayi rasakan.
6. Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda
infeksi. Yang harus anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali
pusat bayi tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan air hangat dan
biarkan kering. Betadin dan alcohol boleh diberikan tapi tidak untuk
dikompreskan. Artinya hanya dioleskan saja saat sudah kering baru anda
tutup dengan kassa steril yang bisa anda beli di apotik.
7. Demam atau Tubuh Merasa Dingin
Suhu normal bayi berkisar antara 36,50C – 37,50C. Jika kurang atau
lebih perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat
bayi anda kehilangan panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau
pakaian yang basah.
8. Mata Bernanah Banyak
Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi
yang berasal dari proses persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan
air hangat lalu konsultasikan pada dokter atau bidan.
9. Kulit Terlihat Kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun
jika kuning pada bayi terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14
hari setelah lahir, kuning menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan
tinja bayi berwarna kuning maka anda harus mengkonsultasikan hal
tersebut pada dokter.

D. Tindakan yang Dilakukan Jika Terdapat Tanda Bahaya Pada Bayi


Tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu saja tanda bahaya.
Merujuk segera ke rumah sakit atau puskesmas.usahakan bayi tetap hangat
selama dalm perjalanan ke tempat pemeriksaan dengan cara :
1. Membungkus atau menyelimuti bayi dengan kain yang kering, hangat
dan tebal
2. Jangan letakkan bayi di tepi jendela atau pintu kendaraan
3. Bayi terus disusui selama dalam perjalanan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

IMUNISASI

DISUSUN OLEH :

Sela Apriyanti
NIM P07224321089

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM


PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Topik : Imunisasi
Hari / Tanggal : Selasa, 4 Januari 2022
Tempat : Puskesmas Lempake
Sasaran : Ibu R
Pelaksana : Sela Apriyanti

A. TIU (Tujuan Instruksional Umum) :


Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu mampu memahami
tentang Imunisasi terhadap bayi dan balita.

B. TIK (Tujan Instruksional Khusus) :


Setelah mendapatkan penyuluhan ibu mampu :
Menjelaskan pengertian Imunisasi
Menjelaskan manfaat Imunisasi
Menyebutkan macam-macam Imunisasi.
Mengetahui gejala-gejala setelah pemberian vaksin dan penanganannya

C. Analisa Situasi
1. Peserta penyuluhan adalah ibu postpartum
a. Peserta siap mengikuti penyuluhan kesehatan dari mahasiswa
b. Peserta sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan terbukti dengan
adanya beberapa pertanyaan yang disampaikan.
c. Penyuluhan dikatakan berhasil karena saat dievaluasi peserta
mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh
mahasiswa yang menyuluh.
2. Penyuluh Mahasiswa Politeknik Kesehatan Samarinda Jurusan Kebidanan
a. Mahasiswa menguasai materi yang disampaikan.
b. Mahasiswa mampu membuat suasana menarik saat penyuluhan
berlangsung.

D. Materi
Terlampir

E. Metode
1. Ceramah dan Diskusi

F. Media
1. Leaflet

G. Kegiatan Belajar Mengajar


No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1. Pembukaan 2 min ❑ Mengucapkan salam ❑ Menjawab salam

❑ Menyampaikan topik dan ❑ Mendegarkan/me


tujuan yang akan dicapai mperhatikan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

2. Pengemban 15 min ❑ Menanyakan pendapat ❑ Menjawab /


gan peserta tentang Imunisasi merespon
❑ Memberi reward pada ❑ Merespon
peserta (anggota Warga )
❑ Menjelaskan pengertian ❑ Mendengar/
Imunisasi memperhatikan
❑ Menjelaskan macam- ❑ Mendengar
macam imunisasi dan
fungsinya
❑ Memberi kesempatan ❑ Merespon/
kepada peserta untuk mengulang
penjelasan
❑ Memberikan reward positif ❑ Memperhatikan
❑ Menjelaskan jadwal ❑ Mendengar/
imunisasi memperhatikan
❑ Memberikan kesempatan ❑ Merespon/bertany
kepada peserta untuk ❑ Mendengar
bertanya /memperhatikan
❑ Menjawab
❑ Merespon
❑ Mendengar /
memperhatikan.
3. Penutup 5 min ❑ Merangkum materi yang ❑ Merangkum
dijelaskan bersama peserta materibersama
(Anggota Warga) penyuluh
❑ Memberikan kesempatan ❑ Bertanya
kembali kepada Warga
untuk bertanya
❑ Memberikan reward ❑ Merespon
❑ Menanyakan hal ❑ Menjawab
penting/tujuan immunisasi
❑ Memberikan reward
❑ Menutup dengan ❑ Merespon
mengucapkan terima kasih.
❑ Memberi salam. ❑ Membalas salam
MATERI
IMUNISASI

A. Pengertian
Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan suatu terhadap
suatu penyakit dengan cara memasukan kuman / virus yang telah dilemahkan/
dimatikan ke dalam tubuh.

B. Manfaat Imunisasi
- Untuk melindungi anak balita dari berbagai macam penyakit infeksi
berbahaya, seperti: TBC, polio, hepatitis, campak, difteri, pertusis, dan
tetanus dengan memberikan kekebalan di dalam tubuh anak yang di vaksin.
- BCG untuk pencegahan penyakit TBC
- DPT untuk pencegahan penyakit Dipteri, pertusis, dan tetanus
- Polio untuk pencegahan penyakit kelumpuhan
- Campak untuk pencegahan penyakit Campak
- Hepatitis untuk mencegah penyakit hepatitis

C. Bayi dan Balita yang Mendapat Imunisasi

- Keadaan balita / balita yang boleh mendapat vaksin, bila :


Anak dalam keadaan sehat atau penyakit ringan, misalnya : mencret 1 – 2
kali, batuk pilek tanpa demam, gizi kurang, alergi terhadap makanan atau
obat – obatan.
- Bayi / balita yang belum bisa mendapat vaksin, bila :
1. BCG : sakit kulit / luka di daerah penyuntikan
2. DPT I : Panas > 38 0 C, dan punya riwayat kejang demam
3. DPT II dan III :Reaksi berlebihan setelah imunisasi DPT I
( misalnya suhu tinggi dengan kejang, penurunan kesadaran, dll).
4. DT :Demam berat, usia > 7 tahun, sakit berat
5. TT : demam berat
6. Polio : diare berat, sakit parah, demam tinggi
7. Campak : Panas > 38 0 C, dan pernah menderita kejang demam
8. Hepatitis : sakit berat, demam > 38 0C

D. Gejala-gejala yang Timbul Setelah Pemberian Vaksin

- BCG
Akan timbul bengkak pada tempat penyuntikan, berwarna merah,
kemudan timbul nanah dan menjadi luka lalu kering yang kemudian
menyebabkan bekas parut ( bekas ini sebagai tanda anak telah mendapat
vaksin.
- DPT
Dapat timbul demam, nyeri, bengkak pada tempat penyuntikan
- Polio
Jarang / hampir tidak ada keluhan, terkadang hanya diare ringan dan
sangat jarang terjadi
- Campak
Demam, diare, kulit kemerahan, mata merah
- Hepatitis
Nyeri di tempat penyuntikan, demam ringan, lesu, perasaan tidak enak
diperut.

E. Cara Mengatasi Ffek Samping Vaksin

- Bila bengkak di daerah tempat penyuntikan, beri kompres hangat


- Memberikan obat penurun panas
- Berikan banyak minum

F. Tempat Anak Anda Mendapatkan Vaksin

Posyandu, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling,


Rumah Sakit,dll
LAMPIRAN 2
(LEAFLET)
LEAFLET GIZI BAGI IBU HAMIL

Disusun Oleh:
Sela Apriyanti
P07224321089

Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur


Sarjana Terapan Kebidanan
LEAFLET ANEMIA PADA IBU HAMIL
LEAFLET PERSIAPAN PERSALINAN
LEAFLET TANDA PERSALINAN
LEAFLET KELUARGA BERENCANA

Sela Apriyanti
P07224321089

Poltekkes Kemenkes
Kaltim
LEAFLET TANDA BAHAYA PADA BAYI

Sela Apriyanti
P07224321089
LEAFLET IMUNISASI DASAR

SELA APRIYANTI
P07224321089

SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLTEKKES KALTIM
2021
LAMPIRAN 3
(SKOR POEDJI ROCHJATI)
LEMBAR SKOR POEDJI ROCHJATI
LAMPIRAN 4
(PARTOGRAF)
LEMBAR PARTOGRAF
LAMPIRAN 5
(INFORMED CONSENT)
LEMBAR INFORMED CONSENT
LAMPIRAN 6
(KEGIATAN SUPERVISI)
LEMBAR KEGIATAN SUPERVISI
LAMPIRAN 7
(DOKUMENTASI)
DOKUMENTASI
KUNJUNGAN ANC
DOKUMENTASI
PERSALINAN
DOKUMENTASI
BAYI BARU LAHIR
DOKUMENTASI
KUNJUNGAN NIFAS & NEONATUS

Anda mungkin juga menyukai