BAB 2
TEKNIK SAMPLING
2.1 Pengantar
Pada Bab 1 kita mengenal statistika induktif yaitu statistika
yang berkenaan dengan penarikan kesimpulan umum tentang
populasi berdasarkan data sampel. Agar hasil penelitian yang
dilakukan terhadap sampel bisa tetap dipercaya dan mewakili
karakteristik populasi, maka teknik pengambilan sampel harus
dilakukan secara benar. Teknik pengambilan sampel dikenal dengan
nama teknik sampling.
Pada Bab ini, akan dibahas tentang pengertian populasi dan
sampel, ukuran sampel, teknik sampling dan kesalahan sampling.
2.2 Pengertian Populasi dan Sampel
Populasi (universe) adalah keseluruhan objek pengamatan
yang menjadi perhatian kita. Objek yang dimaksud bukan hanya
manusia, tetapi bisa juga berupa hewan, tumbuhan, darah dan benda-
benda lainnya yang ada di alam. Setiap satuan objek dari populasi
disebut elemen atau unsur populasi.
Populasi berdasarkan ukurannya terbagi menjadi populasi
terbatas (finite) dan populasi tidak terbatas (infinite). Populasi
terbatas adalah populasi yang jumlah elemennya diketahui dengan
pasti, misalnya jumlah pasien rawat inap di rumah sakit X tahun
2012 sebanyak 1.200 orang, akseptor IUD di wilayah kerja
puskesmas X bulan Februari 2013 sebanyak 35 orang, dan lain
sebagainya.
Sedangkan populasi tak terbatas adalah populasi yang jumlah
elemennya berubah-ubah sehingga tidak dapat diketahui dengan pasti
jumlahnya, misalnya jumlah darah yang ada pada setiap orang,
14
Darnah Andi Nohe
15
Darnah Andi Nohe
16
Darnah Andi Nohe
N n N n N n
75 63 400 196 3000 341
80 66 420 201 3500 346
85 70 440 205 4000 351
90 73 460 210 4500 354
95 76 480 214 5000 357
100 80 500 217 6000 361
110 86 550 226 7000 364
120 92 600 234 8000 367
130 97 650 242 9000 368
140 103 700 248 10000 370
150 108 750 254 15000 375
160 113 800 260 20000 377
170 118 850 265 30000 379
180 123 900 269 40000 380
190 127 950 274 50000 381
200 132 1000 278 75000 382
210 136 1100 285 1000000 384
Sumber: Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran
(1984)
Jika kita menggunakan rumus Slovin akan memberikan jumlah
sampel yang hampir sama dengan Tabel 2.1 untuk nilai α = 5%.
Berikut adalah rumus Slovin:
N
n=
1 + Nα 2
Dimana:
n : banyaknya sampel
N : banyaknya populasi
18
Darnah Andi Nohe
α : tingkat signifikansi
Contoh 2.1
Misalnya akan dilakukan pengambilan sampel dari populasi yang
berjumlah 120 orang, jika α = 5% maka diperoleh jumlah sampel
menurut rumus Slovin berikut:
N 120
n= = = 92,3 orang.
1 + Nd 2
1 + 120(0,05) 2
N!
C(N, r) =
r!( N − r )!
Dimana:
C: kombinasi.
N : jumlah populasi.
r: ukuran sampel
Lambang “!” dibaca faktorial, didefinisikan bahwa 1! = 1,
0! = 1 dan n!= n x (n-1) x (n-2) x …x 3 x 2 x 1.
Contoh 2.1
Misalnya diketahui di dalam suatu kotak terdapat 8 jenis obat, jika
dilakukan pengambilan sampel berukuran 4 tanpa pengembalian,
maka banyaknya sampel yang diambil adalah:
8! 8x7x6x5x4!
C(8,4) = = = 70 sampel.
4!(8 − 4)! 4!4x3x2x1
Jika kita mengambil sampel yang berukuran 1 dari dalam kotak akan
diperoleh jumlah sampel berikut:
8! 8x7!
C(8,1) = = = 8 sampel.
1!(8 − 1)! 1x 7!
20
Darnah Andi Nohe
Contoh 2.2
Misalnya diketahui populasi 4 orang penderita penyakit malaria, jika
diambil sampel berukuran 2, maka banyaknya sampel yang diambil
adalah N r = 42 = 16 orang. Jika inisial 4 populasi tersebut adalah A,
B, C dan D maka kemungkinan yang sampel yang bisa terpilih
adalah AA, AB, AC, AD, BB, BC, BD, CC, CD, DD, DC, DB, DA,
CB, CA dan BA.
2.5 Teknik Sampling
Secara umum, teknik pengambilan sampel terdiri dua macam
yaitu teknik pengambilan sampel secara acak (random sampling /
probability sampling) dan teknik pengambilan sampel secara tidak
acak (nonrandom sampling/ nonprobability sampling). Pembagian
teknik sampling secara skema dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan (probabilitas) yang sama kepada setiap
elemen populasi untuk terpilih sebagai sampel. Misalnya akan
dilakukan pengambilan sampel sebanyak 45 dari 100 penderita gagal
jantung, maka setiap penderita tersebut mempunyai probabilitas
sebesar 45/100=0,45 untuk terpilih menjadi sampel.
Sedangkan nonprobability sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan yang sama
pada setiap elemen populasi untuk menjadi sampel. Misalnya
seorang peneliti mengambil 25 rumah tetangga sebagai sampel untuk
mengetahui adanya jentik di tempat penampungan air minum, berarti
21
Darnah Andi Nohe
22
Darnah Andi Nohe
Teknik Sampling
27
Darnah Andi Nohe
Contoh 2.6
Misalnya akan dilakukan penelitian untuk mengetahui prevalensi
pengguna alat kontrasepsi IUD pada wanita usia subur di Kabupaten
X yang terdiri dari 23 kecamatan, kemudian diambil sampel
sebanyak 5 kecamatan secara acak. Dari setiap kecamatan yang
terpilih, diambil sampel secara acak.
2.5.4 Systematic Sampling
Systematic sampling atau teknik pengambilan sampel secara
sistematis merupakan teknik pengambilan sampel dimana elemen
pertama diambil secara acak dari k elemen yang pertama dari
sampling frame dan elemen lainnya diambil berdasarkan jarak
sebesar k. Nilai k tergantung jumlah sampel dan jumlah populasi,
rumus yang digunakan untuk menentukan nilai k adalah:
N
k=
n
Dimana:
k: jarak antar sampel.
N: banyaknya populasi
n: banyaknya sampel
Prosedur yang dilakukan dalam sistematic sampling adalah:
1. Menyusun sampling frame.
2. Menetapkan jumlah sampel.
3. Menentukan jarak (k).
4. Menentukan sampel pertama secara acak.
5. Menentukan sampel kedua dan seterusnya berdasarkan jarak
yang diperoleh pada nomor 3.
28
Darnah Andi Nohe
Contoh 2.7
Misalnya dalam suatu populasi terdapat 10.000 rumah. Sampel yang
akan diambil adalah 500 rumah maka jarak antara sampel pertama,
kedua, dan seterusnya adalah 20. Diperoleh dari:
N 10.000
k= = = 20
n 500
Rumah pertama yang diambil sebagai sampel dipilih secara acak,
jika yang terpilih adalah rumah bernomor 5 maka nomor rumah
berikutnya adalah 25, 45, 65 dan seterusnya sampai jumlah sampel
terpenuhi.
2.6 Nonprobability Sampling
Seperti telah diuraikan sebelumnya, jenis sampel ini dipilih
secara tidak acak. Semua unsur atau elemen populasi tidak
mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena
kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah
direncanakan oleh peneliti. Non probability sampling yang akan
dibahas adalah accidental sampling, purposive sampling, quota
sampling, snow ball sampling dan total sampling.
2.6.1 Accidental Sampling
Accidental sampling dikenal juga dengan istilah convenience
sampling atau captive sample (man on the street) merupakan teknik
pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan
sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui dianggap cocok
sebagai sumber data. Misalnya peneliti mengambil sampel hanya
berdasarkan pada pengunjung puskesmas yang ditemuinya saat
29
Darnah Andi Nohe
Contoh 2.8
30
Darnah Andi Nohe
70
Kuota perawat adalah x 40 = 19,3 19 orang.
145
25
Kuota dokter adalah x 40 = 6,9 7 orang.
145
Setelah jumlah sampel dari masing-masing kuota diketahui,
kemudian dilakukan pengambilan sampel secara tidak acak.
2.6.4 Snowball Sampling
Snowball sampling merupakan teknik pengambilan sampel
yang dilakukan dengan system jaringan responden. Mulai dari
mewawancarai satu responden. Kemudian, responden tersebut akan
menunjukkan responden lain dan responden lain tersebut akan
menunjukkan responden berikutnya. Hal ini dilakukan secara terus-
menerus sampai dengan terpenuhinya jumlah anggota sampel yang
diingini oleh peneliti. Hal ini disebabkan peneliti tidak banyak tahu
tentang populasi penelitiannya. Teknik sampling ini biasanya
digunakan untuk meneliti kelompok masyarakat yang ekslusif seperti
kaum lesbian, gay, pecandu narkoba dan lain sebagainya.
Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang menjadi pengguna narkoba. Peneliti cukup
mencari satu pengguna narkoba kemudian melakukan wawancara.
Setelah selesai, peneliti tadi minta kepada pengguna tersebut untuk
menunjukkan teman pengguna lainnya, begitu seterusnya sampai
jumlah pengguna dianggap sudah cukup sebagai sampel.
31
Darnah Andi Nohe
32