Anda di halaman 1dari 31

PENGUMPULAN DATA

STATISTIK
1. Sumber Data
adalah subyek dari mana data dapat diperoleh.
3 macam sumber data :
 Person/responden  wawancara, angket
 Place  observasi thd keadaan :
- diam (ruangan, benda, warna dll)
- bergerak (aktifitas, kinerja, gerak tari dll)
 Paper  dokumentasi
2. Cara pengumpulan data
a. Sensus
adalah mencari data pada setiap orang yang
akan diamati atau diukur

2
b. Survey
adalah mencari data pada sebagian orang
yang akan diamati atau diukur dengan teknik
sampel.

- Lebih banyak digunakan survey karena :


1. Biaya lebih murah
2. Waktu dan tenaga sedikit
3. Data yang diperoleh lebih terpercaya

3
- Guna Survey
1. Untuk mengetahui masalah kesehatan
2. Untuk menggambarkan keadaan kesehatan
3. Untuk membuktikan kebenaran masalah kes
4. Untuk membuat perencanaan yankes dll
- Kerugian Survey
Data yang diperoleh bersifat sesaat sehingga tdk
dapat menggambarkan perubahan-perubahan
yang terjadi dengan berjalannya waktu.

4
ISTILAH2 DALAM SAMPLING SURVEY
1. POPULASI
Adalah seluruh obyek dalam batas tertentu yang
akan dilakukan penelitian terhadap ciri
masing2 individu.
Macam populasi :
a. Populasi tak terhingga  sukar diket. Jmlnya
b. Populasi terbatas  jml tdk besar & mudah
dihitung.
2. SAMPEL
Adalah pemilihan sekelompok obyek atau
penduduk dari populasinya.
Cara pengambilan sampel : SAMPLING.
5
MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
Syarat :
(1) Ukuran Populasi(N) diketahui
(2) Pilih taraf signifikansi α yang diinginkan
Ada tiga metode praktis, yaitu:
(1) Tabel Kretjie
(2) Nomogram Harry King (lihat Sugiyono, 2007)
(3) Rumus Slovin
Tabel Krecjie untuk Menentukan Ukuran Sampel Minimum
pada Taraf Signifikansi = 0,01 (1 %); 0,05 (5 %); dan 0,10
Taraf Signifikansi (10Taraf%)
Signifikansi Taraf Signifikansi

N 1% 5% 10% N 1% 5% 10% N 1% 5% 10%

10 10 10 10 320 216 167 147 3,000 543 312 248


15 15 14 14 340 225 172 151 3,500 558 317 251
20 19 19 19 360 234 177 155 4,000 569 320 254
25 24 23 23 380 242 182 158 4,500 578 323 225
30 19 28 27 400 250 186 162 5,000 586 326 257
35 33 32 31 420 257 191 165 6,000 598 329 259
40 38 36 35 440 265 195 168 7,000 606 332 261
45 42 40 39 460 272 198 171 8,000 613 334 263
50 47 44 42 480 279 202 173 9,000 618 335 263
55 51 48 46 500 285 205 176 10,000 622 336 263
60 55 51 49 550 301 213 182 15,000 635 340 266
65 59 55 53 600 315 221 187 20,000 642 342 267
70 63 58 56 650 329 227 191 30,000 649 344 268
75 67 62 59 700 341 233 195 40,000 653 345 269
80 71 65 62 750 352 238 199 50,000 655 346 269
85 75 68 65 800 363 243 202 75,000 658 346 270
90 79 72 68 850 373 247 205 100,000 659 347 270
95 83 75 71 900 382 251 208 150,000 661 347 270
100 87 78 73 950 391 255 211 200,000 661 347 270
RUMUS SLOVIN
Rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel minimal
(n) jika diketahui ukuran populasi (N) pada taraf signifikansi α
adalah:
N
n
1 N 2
Contoh:
Berapa ukuran sampel minimum yang harus diambil dari populasi
yang berukuran
A. 1000 dengan taraf signifikansi α = 0,05
B. 45.250 dengan taraf signifikansi α = 0,01
Jawab :
A. n = = = 285,7143 ≈ 286 (dibulatkan ke atas)

B. n = = = 8.190,045 ≈ 8.191 (dibulatkan ke atas)


Jika dari populasi berukuran N = 1000 diketahui bahwa 25 %
berpendidikan SLTA, 15 % berpendidikan Diploma. 40 %
berpendidikan S1, dan 20 % berpendidikan S2 dan S3 akan diambil
sampel menggunakan rumus Slovin pada taraf signifikansi α = 0,05
maka secara proporsional, ukuran sampel untuk masing-masing
tingkat pendidikan adalah sebagai berikut
Ukuran Sampel
Pendidikan Prosentase Slovin Pembulatan
SLTA 25 25 % x 286 = 71.50 72
Diploma 15 15 % x 286 = 42.90 43
S1 40 40 % x 286 = 114.40 114
S2 dan S3 20 20 % x 286 = 57.20 57
Jumlah 100 Jumlah 286
SAMPEL
1. Homogen (karakter hampir sama)
 sampel yang diambil jumlahnya sedikit
Cth : air laut, untuk mengetahui rasa laut cukup
diambil sampel air laut sedikit.

2. Heterogen (karakter berbeda-beda)


 sampel yang diambil lebih banyak
cth: untuk mengetahui berat badan
siswa. Ada rumus mengambil jumlah
sampel yang dapat
dipertanggungjawabkan
SAMPEL
Menurut Ridwan (2015) ada beberapa keuntungan dari
penelitian menggunakan data sampel, diantaranya : 
 Memudahkan peneliti karena jumlah sampel lebih sedikit
dibandingkan dengan menggunakan populasi, selain itu
bila populasinya terlalu besar dikhawatirkan akan
terlewati.
 Penelitian lebih efisien (dalam arti penghematan dana,
waktu, dan tenaga)
 Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data
 Penelitian lebih efektif. 
SAMPLING

MACAM SAMPLING
1. Pengambilan sampel acak
(Random sampling)
2. Pengambilan sampel tanpa acak
(Non Random sampling)

12
1. RANDOM SAMPLING
a. Simple random sampling
b. Systematic random sampling
c. Stratified random sampling
d. Cluster random sampling
e. Multistage random sampling

2. NON RANDOM SAMPLING


a. Accidental Sampling
b. Quota sampling
c. Purposive sampling

13
RANDOM SAMPLING

a. SIMPLE RANDOM SAMPLING


 Setiap unit dasar mempunyai kesempatan yg
sama utk dipilih sbg sampel.
 Rumus : n/N
n= besarnya sampel. N = besarnya populasi
 Teknik pelaksanaan :
 Bila populasi kecil, bisa dilakukan dg
menuliskan tiap unit pada sebuah kepingan,
semua kepingan masuk dlm kotak, diambil
sesuai dg jumlah unit yang diinginkan.
 Bila populasi cukup besar, menggunakan
“Random Sampling Number”
14
RANDOM SAMPLING

a. SIMPLE RANDOM SAMPLING


 teknik simple random sampling atau yang biasa disebut
dengan istilah teknik acak sederhana
 Menurut Sugiyono (2001:57) teknik simple random
sampling adalah teknik pengambilan sampel dari anggota
populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
 Menurut Kerlinger (2006:188), simple random sampling
adalah metode penarikan dari sebuah populasi atau
semesta dengan cara tertentu sehingga setiap anggota
populasi atau semesta tadi memiliki peluang yang sama
untuk terpilih atau terambil.

15
RANDOM SAMPLING

 Margono (2004: 126) menyatakan bahwa simple


random sampling adalah teknik untuk
mendapatkan sampel yang langsung dilakukan
pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit
sampling sebagai unsur populasi yang terpencil
memperoleh peluang yang sama untuk menjadi
sampel atau untuk mewakili populasi. Cara
demikian dilakukan bila anggota populasi
dianggap homogen.

16
 Contoh :
 Suatu penelitian dilakukan di FKM UI.jika
diketahui juml mhsw 600 mhsw sedangkan
besar sampel yang diinginkan 20 mahasiswa,
bagaimana mengambil 20 mahasiswa dari 600
mahasiswa UI?
 Langkah
  Memberi label (nomer) untuk setiap mhsw.
 Lakukan proses acak. Proses acak dapat
memanfaatkan bilangan random. Misal:
1630 8045 4525 4009 dst
3632 9089 7581 5116
7205 4053 3446 9681
9965 7230 3515 0075
17
b) SISTEMATIC RANDOM SAMPLING
 Pengambilan sampel ini lebih menekankan
pada sistem interval dari hasil proses random.
 Langkah-langkah :
- Memberi angka (nomer) untuk seluruh
populasi yang akan dilakukan sampel.
- penentuan angka dapat didasarkan pada
proporsi sub-klaster yang memiliki proporsi
subjek terbanyak kemudian sampai terkecil.
- Menentukan interval sampel. Interval sampel
dapat ditentukan dengan cara membagai
seluruh populasi dengan sampel yang
diingikan. i= populasi/besar sampel.

18
- Melakukan proses acak untuk interval
pertama.
Hasil acak pada interval pertama dianggap
sebagai sampel no 1 untuk sampel no 2 dan
dipilih pada interval ke dua, untuk sampel
no 3 dipilih pada interval ke tiga dan
sterusnya.

 Contoh kasus.
 Suatu penelitian dilakukan di RSU X. Populasi
adalah perawat = 300 perawat. Sampel yang
diingikan sebesar 30 perawat. Bagaimana
mengambil 30 perawat dari 300 perawat yang
ada di RSU X ?
19
 Langkah penyelesaian.
- Memberi label (nomer) urut setiap perawat.
- Pemberian nomer urut didasarkan pada
bangsal yg memiliki jumlah perawat terbanyak
kmdn diikuti bangsal yg memiliki perawat
terbanyak ke dua dst sampai 300 perawat.
- Menentukan interval dg cara 300:30 = 10.
interval yang ada adalah 10.
- Melakukan proses random untuk 10 subjek
pertama. Misal yang diperoleh angka 3. angka
3 dianggap sebagai sampel no 1.
- Untuk memilih sampel no 2 dst dicari angka
kelipatan 10 yaitu 13 adalah sampel ke 2, 23
adalah sampel ke 3, 33 adalah sampel ke 4 dst
20
c) STRATIFIKASI RANDOM SAMPLING
 Suatu proses pemilahan terhadap populasi ke
dalam beberapa strata yang saling pisah.
 Pengambilan sampel lebih menekankan dan
memperhatikan sub-klaster yang ada.
Pembagian sub-klaster dapat didasarkan pada
karakteristik atau tipe dari populasi.
 Bila pengambilan sampel pada setiap strata
dilakukan dg acak sederhana, dg proporsi
sama = Proporsional Stratified Simple
Random Sampling.
 Bila pengambilan tidak dg proporsi yang
sama = Unproporsional Stratified Random
Sampling
21
 Langkah-langkah
- Menentukan populasi sasaran.
- Menentukan sub-klaster yang dapat
didasarkan pada karakteristik populasi. Ini
lebih sering dikenal dengan alokasi sampling.
Cara alokasi yang paling sering adalah dengan
Alokasi Proposional.
- Melakukan proses random (acak) untuk
setiap sub yang didasarkan pada karakteristik
populasi.
- jumlah Sampel yang terambil untuk setiap
sub-klaster adalah sama.
- Melakukan pengambilan sampel stratifikasi

22
 Contoh kasus 1
 Suatu penelitian di Kota X ttg kepatuhan bidan
melaksakan pecegahan infeksi. Populasi : semua
bidan baik RS swasta dan pemerintah. Jika
seluruh bidan ada 200 sedangkan sampel yang
dibutuhkan 20 bagaimana cara memilihnya?
 Langkah penyelesaian.
–   Menentukan populasi
–   Melakukan alokasi sampel. Dalam kasus ini
dikategorikan menjadi rumah sakit tipe A, tipe
B, tipe C dan tipe D.
–   Menetapkan jml sampel setiap sub-klaster,
untuk setiap subklaster terambil 5 sampel.
–   Melakukan acak untuk setiap sub klaster.
  23
 Contoh kasus 2 : Dari 1000 pemilih dalam
Pemilu akan diambil 100 orang sbg sampel
berdasar usia secara proporsional

24
 Contoh kasus 3 : Pengaruh kurikulum thd
prestasi siswa, dapat dilakukan dg
mengelompokkan siswa dalam tingkatan
pandai, lumayan, sedang dan tidak pandai.

25
d) CLUSTER RANDOM SAMPLING
 Pengambilan sampel klaster: pengambilan
sampel yang mengunakan suatu rangka yang
terdiri dari klaster-klaster unit pencacahan.
Biasanya populasi dibagi menjadi beberapa
klaster yang saling pisah dan tuntas. Berbeda
dengan strata, klaster harus sehomogin
mungkin.
 Contoh kasus.
 Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui
cakupan imunisasi anak sekolah di provinsi X.
Sampel yg dibutuhkan 200 anak sedangkan
populasi 2.000 anak. Bagaimana mengambil
200 anak dari 2.000 anak?
26
 Langkah penyelesaian.
- Menentukan Kabupaten.
- Melakukan pemilihan Kecamatan untuk
masing-masing kabupaten (5 kabipaten/kota).
Pemilihan dapat dilakukan dengan acak
sederhana atau sistematic.
- Memilih Desa untuk masing-masing
kecamatan yang terpilih.
- Memilih sekolah untuk masing-masing Desa
yang terpilih.
- Memilih kelas untuk masing-masing desa
yang terpilih.
- Memilih anak untuk masing-masing kelas
yang terpilih.
27
e) MULTISTAGE RANDOM SAMPLING
 Teknik pemilihan sample yang dilakukan
secara bertingkat dan biasanya berdasarkan
pembagian wilayah kerja suatu pemerintahan
Misal: survey jamban di jawa timur → kita
tentukan dulu berapa kabupaten/kota yang
disampling →berapa kecamatan →berapa
desa → berapa dusun → berapa RW →
berapa RT

28
NON RANDOM SAMPLING
1. Accidental sampling (seadanya)
Pengambilan sampel dilakukan dg cara yg
tergantung pada peneliti ttg kemudahan,
jumlah sampel dan tempat pengambilan
sampel.
Contoh :
Penelitian ttg pendapat masyarakat mengenai
larangan merokok krn membahayakan
kesehatan. Peneliti berdiri dipinggir jalan lalu
menanyakan pada orang yg lewat ttg hal tsb.
Hasil data dikumpulkan, diolah dan ditarik
kesimpulan. Biasnya sangat besar.
29
NON RANDOM SAMPLING
2. Purposive Sampling (pertimbangan)
Pengambilan dilakukan sedemikian rupa shg
kewakilannya ditentukan oleh peneliti
berdasarkan pertimbangan orang2 yg telah
berpengalaman.
Contoh :
Penelitian perumahan penduduk suatu
kabupaten dengan sampel satu desa. Dengan
pertimbangan orang berpengalaman, peneliti
menentukan desa mana yg dianggap dapat
mewakili kabupaten tsb.

30
NON RANDOM SAMPLING
3. Quota Sampling (berjatah)
Pengambilan dilakukan dengan cara yang
tergantung dari peneliti namun jumlah dan
kriteria sampel telah ditentukan.
Contoh :
Penelitian ttg tingkat pendidikan masyarakat.
Jumlah sudah ditentukan mis. 100 orang dg
perincian 50 orang laki2 dan 50 orang wanita,
juga batas umur yg akan diteliti telah
ditentukan mis. Umur 15-35 tahun.

31

Anda mungkin juga menyukai