1. Teknik sampling
POPULASI
SAMPEL
3. generalisasi
KARAKTERISTIK SAMPEL
INKLUSI EKSKLUSI
Tidak mungkin kita melakukan penelitian terhadap semua anak desa Potorono
karena akan menghabiskan waktu, tenaga, biaya. Oleh karena itu perlu diambil
sampel penelitian yaitu sebagian anak dari desa Potorono yang dianggap mewakili
seluruh anak dari desa tersebut.
Agar sampel yang diambil representatif maka diperlukan teknik khusus dalam
pengambilan sampel.
Cara Cara
1. Sampel Random 1. Sampel Dengan Maksud
Sederhana (Simple (Purposive Samping).
Random Sampling) 2. Sampel Tanpa Sengaja
2. Sampel Random (Insidental Sampling).
Berstrata (Stratified 3. Sampel Berjatah (Quota
Random Sampling) Sampling).
a.Proporsi 4. Sampel Random
b.Disproporsi Sistematik (Systematic
1. Sampel Random Random Sampling)
Berkelompok (Cluster 5. Sampel Bola salju
Sampling) (Snowball sampling)
6. Sampling Jenuh
Random Sederhana
(Simple Random Sampling)
Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan
yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota
sampel. Cara ini dilakukan bila anggota populasinya
homogen.pengambilan sampel dapat dilakukan dengan undian.
Sampel Random Berstrata (Proportionate
Stratified Random Sampling)
Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian pengambilan
sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara simple random sampling,
maupun secara systematic random sampling. Misalnya kita meneliti keadaan gizi
anak sekolah Taman Kanak-kanak di Bantul (≥4-6 tahun).
100 TK
populasi
5 TK 12-13 TK 7-8 TK
Sampel Random Berstrata (Disproportionate)
DESA POTORONO
Dusun A
Dusun E
40 KK
3 KK
Dusun B Dusun D
Dusun C 45 KK
35 K
2 KK
(Indonesia)
Kabupaten Bantul
Kecamatan Banguntapan
Krejcie dan Morgan (1970) Uma Sekaran ( 1992: 252 ) memberikan pedoman
penentuan jumlah sampel sebagai berikut:
a. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 Jika sampel dipecah lagi ke
dalam subsampel (laki/perempuan, SD/SLTP/SMU, dsb),jumlah minimum
subsampel harus 30.
b. Penelitian multivariate (Penelitian lebih dari 2 variabel) ukuran sampel
harus beberapa kali lebih besar (10 kali) dari jumlah variable yang akan
dianalisis.
c. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, ukuran sampel bisa antara
10 s/d 20 ( Research Methods for Busines, Uma Sekaran, 1992 )
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)
10 10 220 140 1200 291
Krejcie dan Morgan (1970) 15 14 230 144 1300 297
Rumus Slovin
n=N
1+N.e2
n = Number of samples (jumlah sampel)
N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi)
e = Error tolerance (contoh :Taraf signifikan 0,05(5%),0,01(1%) …)
CONTOH PENERAPAN RUMUS SLOVIN
Populasi responden RS X berjumlah 200 pegawai, maka sampel yang kita ambil
sebagai penelitian jika menggunakan rumus Slovin dengan tingkat
kepercayaan 95%, dan tingkat error/ kesalahan 5% adalah:
N = 200 orang (jumlah populasi/pegawai)
e2 = (5%)/100 =0.05
e2 = 0,05 dikuadratkan (0,05 x 0,05 = 0,0025)
n = 200
1+(200 x 0.0025)
n = 1+ 200 x 0.0025 = 1.5
n = 200
1.5
n = 133,3 dibulatkan menjadi 133 orang
Populasi Taraf Signifikan
±1% ±2% ±3% ±4% ±5% ±10%
500 * * * * 222 83
1500 * * 638 441 316 94
2500 * 1.250 769 500 345 96
3000 * 1.364 811 517 353 97
4000 * 1.538 870 541 364 98
5000 * 1.667 909 556 370 98
6000 * 1.765 938 566 375 98
8000 * 1.905 976 580 381 99
9000 * 1.957 989 584 383 99
10.000 5000 2.000 1.000 588 385 99
50.000 8.333 2.381 1.087 617 387 100
Tanda (*) pada tabelmenunjukkan bahwa asumsi adalah kecil sehingga ketentuan /rumus di
atas tidak dapat digunaan
Dari uraian diatas untuk menentukan ukuran besarnya sampel,
memang terdapat perbedaan tentang besar sampel penelitian,
yang telah dipublikasikan oleh para pakar penelitian.