Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. W DENGAN DIAGNOSA


MEDIS HYPEREMESIS GRAVIDARIUM DIRUANG PONEK
RSUD BINTAN

Oleh

Rinuke Fospawati, S.Kep

NIM. 202214903040

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Ns. UTARI CHRISTYA WARDHANI, M.Kep) ((Ns. FITRIA SARI, S.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AWAL BROS BATAM
2023

0
LAPORAN KASUS

Nama Mahasiswa : Rinuke Fospawati, S.Kep

Tempat Praktik : Ruang Ponek


Tanggal Praktik : 13 Februari 2023

Inisial / Umur Pasien : Ny. W / 26 Tahun G1 P0 A0 H21-22 minggu


Pekerjaan : IRT
Agama : Islam

I. Persepsi Dan Harapan Pasien Sehubungan Dengan Kehamilan


a. Apa alasan Ibu datang ke Poli Klinik
prenatal? Kontrol rutin kehamilan.

b. Kapan kehamilan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan


sehari-hari ? Jika ya, jelaskan!
Ya. aktivitas sehari-hari terganggu, terutama pada pagi hari. Mual dan muntah terus
menerus.

c. Harapan yang Ibu inginkan selama masa kehamilan adalah :


Tidak mengalami mual dan muntah secara berlebihan. Kehamilan lancar dan sehat-
sehat saja.

d. Ibu tinggal di rumah dengan siapa


? Dengan suami saja.

e. Orang yang terpenting bagi Ibu adalah


: Suami dan ibu kandung.

f. Dengan kunjungan Ibu di Klinik dampak yang terjadi dalam keluarga adalah
: Keluarga menjadi lega karena sudah ditangani dengan baik.

g. Kapan suami (orang terdekat) mau menemani untuk datang ke Poli Klinik ?
Tidak bisa sering mendampingi, karena suami bekerja.

h. Rencana Ibu melahirkan


dimana? Di bidan dekat rumah.

i. Kapan Ibu berencana untuk memberikan ASI sendiri untuk bayi yang
dilahirkan nanti? Jika tidak, jelaskan makanan apa yang akan diberikan!
Ya, mau memberikan ASI secara eksklusif.
1
j. Kapan Ibu sudah mendapatkan imunisasi untuk kehamilan ini? Apa
namanya? Kapan dan dimana?
Sudah TT, kehamilan 1 sebulan

k. Kapan Ibu memelihara kucing ? Adakah binatang peliharaan lain?


Tidak, tidak ada memelihara hewan peliharaan.

II. Kebutuhan Dasar Khusus Pada Kehamilan Sekarang


1. Kenyamanan
a. Kappa terjadi gangguan kenyamanan sejak terjadi kehamilan ?
Ya , merasa tidak nyaman dengan kondisi yang karena makan tidak bisa, mual
sering meludah.

b. Cara apa yang digunakan untuk mengatasinya dan bagaimana efektivitasnya?


Makan sedikit-sedikit dan apa saja yang bisa masuk. Biasanya setelah makan
muntah lagi. Hanya sedikit membantu.

c. Bantuan apa yang diharapkan dari perawat?


Memberikan penjelasan dan saran bagaimana cara mengurangi mual dan
muntahnya.

2. Istirahat-Tidur
a. Adakah gangguan untuk istirahat-tidur selama kehamilan
? Untuk istirahat tidur tidak ada gangguan.

b. Cara apa yang digunakan untuk mengatasinya dan bagaimana


efektivitasnya? Tidak ada gangguan, masih bisa ditolerir.

c. Bantuan apa yang diharapkan dari


perawat? Tidak ada.

2
III. Kebutuhan Dasar Khusus Pada Kehamilan Sekarang
3. Kenyamanan
a. Kappa terjadi gangguan kenyamanan sejak terjadi kehamilan ?
Ya , merasa tidak nyaman dengan kondisi yang karena makan tidak bisa, mual
sering meludah.

b. Cara apa yang digunakan untuk mengatasinya dan bagaimana efektivitasnya?


Makan sedikit-sedikit dan apa saja yang bisa masuk. Biasanya setelah makan
muntah lagi. Hanya sedikit membantu.

c. Bantuan apa yang diharapkan dari perawat?


Memberikan penjelasan dan saran bagaimana cara mengurangi mual dan
muntahnya.

4. Istirahat-Tidur
a. Adakah gangguan untuk istirahat-tidur selama kehamilan
? Untuk istirahat tidur tidak ada gangguan.

b. Cara apa yang digunakan untuk mengatasinya dan bagaimana


efektivitasnya? Tidak ada gangguan, masih bisa ditolerir.

c. Bantuan apa yang diharapkan dari


perawat? Tidak ada.

5. Higiene Pranatal
a. Jelaskan cara ibu memelihara kebersihan diri!
Aktivitas kebersihan diri berupa mandi seperti yang dilakukan pada saat sebelum
hamil, ibu mandi di kamar mandi dengan menggunakan air dan sabun, dengan
frekuensi 2 kali sehari. Kulit ibu kelihatan kering walaupun sudah menggunakan
hand body atau lotion.sedangkan untuk oral hygiene ibu menyikat gigi 2 kali
perhari yaitu pada pagi hari dan sebelum tidur malam.

b. Masalah-masalah kebersihan diri yang dirasakan selama


kehamilan Tidak ada.

c. Bantuan apa yang diharapkan dari


perawat? Tidak ada.

6. Cairan
a. Bagaimana kebutuhan minum ibu selama kehamilan? Jelaskan!
Minum ± 4 gelas perhari selama hamil ini, tapi sering muntah. Minum sedikit-

3
sedikit, karena mual. Pasien mengatakan sering haus.

b. Jenis minuman apa yang ibu sukai dan tidak sukai?


Suka minum air dingin, teh es dan minuman dingin yang lainnya. Minuman yang
tidak disukai adalah minuman yang hangat.

7. Nutrisi
a. Bagaimana keadaan kesehatan gigi dan mulut ibu selama kehamilan? Jelaskan!
Tidak ada masalah. Kebersihan gigi terawat, walaupun sering mual saat gosok
gigi.

b. Kappa keadaan kesehatan gigi dan mulut ibu mempengaruhi asupan makanan
sehari-hari ibu selama hamil? Jika ya, Jelaskan!
Ya, karena kalo mulut dan gigi kotor dan bau akan menambah rasa mual.

c. Kappa ibu mengalami perubahan pola makan selama hamil? Jika ya, jelaskan! Ya.
karena sebelum hamil pasien makan 3x sehari, setelah hamil pasien tidak
selera makan, tapi perut terasa lapar. Setiap makan muntah, ± 15x/hari. Makan
tidak bisa sesuai jadwal seperti biasa. Makan hanya habis ¼ porsi.

d. Jenis makanan apa yang biasa ibu makan? Jelaskan!


Sebelum hamil, nasi, lauk pauk dan sayur-sayuran. Setelah hamil tidak bisa
makan ikan dan semua yang baunya amis dan senang makan yang asam-asam.

e. Adakah makanan yang tidak ibu sukai atau pantang ibu makan selama hamil? Jika
ya, Jelaskan!
Tidak menyukai makanan yang bersantan dan lemak-lemak. Pantangan makan
selama hamil tidak ada.

f. Kappa ibu sedang menjalani diet khusus? Jika ya, Jelaskan!


Tidak ada.

g. Penilaian Ibu tentang dietnya : sangat baik ( ), sedang ( ), jelek ( )

4
DAFTAR MENU 24 JAM

WAKTU JENIS MAKANAN JUMLAH


PAGI Sarapan roti gandum 2 keping
Teh hangat tanpa gula 1 cangkir
Air putih 1 250 ml
SIANG Nasi 1 piring
Sayur secukupnya
Ikan/daging 1 potong
Tempe/Tahu 1 potong
Jeruk/pisang/langsat 1 potong
Air putih 1 gelas
MALAM Nasi 1 piring
Sayur secukupnya
Ikan/telur 1 potong/1 buah
Air putih 1 gelas

PERHITUNGAN KALORI YANG DIKONSUMSI IBU DALAM 24 JAM

Jumlah Jumlah kalori Jumlah kalori


Kategori
yang yang dimakan Selisih yang dianjurkan
makanan
dibutuhkan
2(4)2 Protein hewani

2(4)2 Protein nabati

4 Dairy product
(kaya kalsium)

6 75 gr 525 gr 600 gr Nasi, Roti,


sagu, dll
2
Makanan yang
mengandung
1-2 25 gr 150 gr 200 gr vitamin C

3 50 gr 100 gr 150 gr Daun-daunan

Buah-buahan
3 sendok 5 gr 10 gr 15 gr dan sayur-
teh sayuran

Lemak dan
minyak lainnya

5
8. Eliminasi Bowel
a. Bagaimana pola BAB ibu sebelum
kehamilan? Tidak ada masalah dalam BAB.

b. Apakah kehamilan ini mempengaruhi pola BAB ibu? Jika ya, jelaskan
frekuensi, waktu dan konsistensinya!
Ibu mengatakan BAB konsistensi lembek dan hanya sedikit, frekuensi BAB 1 kali
perhari, ibu mengatakan tidak perrnah menggunakan pencahar (masalah bab tidak
ada).

9. Eliminasi Urine
c. Bagaimana pola BAK ibu sebelum kehamilan?
Tidak ada masalah, BAK ± 5-6 x/hari.

d. Apakah kehamilan ini mempengaruhi pola BAK ibu? Jika ya, jelaskan!
Tidak. BAK seperti biasa, 5-6x/hari ± 1000 cc/hr.

e. Apakah ibu mempunyai kesulitan dalam melepaskan BAK? Jika ya,


jelaskan! Bagaimana cara ibu mengatasinya!
Tidak.

10.Oksigen
f. Apakah selama kehamilan ibu merasakan ada gangguan bernafas? Jika
ya, jelaskan!
Tidak ada.

g. Bagaimana cara ibu


mengatasinya? Tidak ada.

11.Seksual
h. Apakah selama hamil ini ibu merasakan ada perubahan peran diri sebagai
istri? Jelaskan!
Tidak ada.

i. Apakah selama hamil ini ibu merasakan ada perubahan kehidupan seksual?
Jika ya, jelaskan! Tidak ada.

12.Informasi Lain
Tidak ada.

6
IV. Riwayat Obstetrik Yang Lalu : G1 P0 AO H 21-22 minggu
Tidak ada. Belum pernah hamil sebelumnya.

I. KELUARGA BERENCANA
1. Jenis kontrasepsi apa yang pernah digunakan
? Belum pernah menggunakan KB.

2. Apakah ada masalah dengan cara tersebut


? Tidak ada.

3. Jenis kontrasepsi apa yang direncanakan setelah persalinan sekarang


? Pil KB.

4. Berapa anak yang direncanakan oleh keluarga


? 2 orang.

II. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan Umum : Lemah dan tampak lemas.
b. Tingkat Kesadaran : CM
c. Tanda-tanda Vital :
TD : 108/60 mmHg, Nadi : 100x/mnt, Sh : 37,7 ºC, RR : 20 x/mnt.
d. Kepala :
Inspeksi : Hitam, nampak simetris, rambut nampak bersih, tidak rontok, tidak ada
ketombe, distribusi merata. Palpasi : Tidak ada benjolan.
e. Mata :
Inspeksi :konjungtiva tampak anemis (HB : 9,6 gr/dl), sklera putih keruh, terdapat
gambaran halus pembuluh darah.
f. Telinga :
Inspeksi : Bentuk kedua telinga simetris, kebersihan telinga, tidak terdapat
serumen, tidak ada perdarahan telinga. Palpasi : Tekstur pina, helix kenyal.
g. Hidung :
Inspeksi : Hidung klien nampak normal, pernafasan spontan, tidak ada polip
maupun secret, tidak ada perdarahan/mimisan (epsitaksis)
h. Mulut :
Inspeksi : Mukosa pada mulut dan lidah tampak kering, tidak ada perdarahan gusi,
mulut tidak bau, bibir tampak kering dan pecah-pecah.
i. Leher :
Inspeksi : Leher terlihat simetris, tidak terlihat adanya kaku kudu, tenggorokan
simetris. Palpasi : Tidak ada pembesaran JVP, tidak ada pembesaran tiroid, tidak
ada pemebesaran limfe, tidak ada nyeri menelan
j. Thorax :
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak terlihat adanya barelchest, funnal
atau pidgeon. Tidak ada tarikan intercostanalis

7
Palpasi : Terdapat nyeri pada punggung
Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada dada bagian kanan, terdengar pekak pada
dada bagian kiri
Auskultasi : Frekuensi pernafasan 20 kali/menit, tidak terdengar bunyi nafas
tambahan seperti whezing, bronki dan crakless, tidak terdengar bunyi jantung
tambahan seperti gallop, murmur.
k. Payudara :
Ukuran simetris, warna kuning langsat, areola coklat tua. Tidak ada kelainan
pada payudara dan aksila. Belum ada produksi ASI.
l. Abdomen :
Inspeksi : tidak ada distensi abdomen, tidak terdapat kelainan kulit.
Auskultasi : adanya penurunan bising usus.
Palpasi : TFU disekitaran pusar atau umbilikus . Tidak terdapat pembesaran
hepar dan ada nyeri tekan di ulu hati.
Perkusi : Saat diperkusi terdengar suara tympani di bagian perut kiri atas.
m. Ekstremitas :
Ekstremitas atas
Bersih, tidak ada edema. Terpasang infus di punggung tangan kiri pasien,
Dextrose 5% (500cc) 20 tts/mnt. Kuku pada jari-jari tangan bersih dan pendek.
Tidak ada masalah pada kekuatan otot di ekstremitas atas. Capillary refill time ˂ 2
detik.
Ekstremitas bawah
Bersih, tidak ada edema. Capillary refill time ˂ 2 detik, kuku bersih dan tidak
panjang. Tidak ada masalah pada kekuatan otot di ekstremitas bawah
n. Kulit :
Turgor kulit menurun
o. Genitalia :
Bersih, tidak tampak ada oedema dan hematoma. Tidak terpasang dower catheter
urine.

8
III. Hasil Pemeriksaan Laboratorium dan tes diagnostic
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Hematologi
Haemoglobin 9,6 g/dl 12-16
Leukosit 9.000 /ul 5000-11000
Hematokrit 26% Vol % 40-48
Trombosit 199.000 /ul 150.000-500.000
Eritrosit 2.45 Juta/ul 4.5-5.5
Nilai eritrosit
MCV 83 ff 82-92
MCH 25.2 pg 27-31
MCHC 30.4 g/dl 32-36

Urinalisa

Warna urine Kuning keruh Kuning


Kejernihan Jernih Jernih
Protein urine Positif (+) 4 Negatif
Keton urine Positif (+) 5 Negatif

Rapid Test Antigen Negatif Negatif

Terapi yang diberikan :


OBAT GOLONGAN INDIKASI DOSIS
IVFD D5 : glukosa - Untuk terapi 20 gtt/mnt
RL : kebutuhan kalori 24 gtt/mnt
Elektrolit dan terapi
hipoglikemia
- Untuk
mengurangi
dehidrasi yang
dialami pasien
untuk injeksi IV
Ranitidin - Anti tukak lambung 2x50 mg iv bolus
- Untuk
menurunkan asam
lambung
Ondansentron Untuk mengurangi 2x4 mg iv bolus
mual dan muntah

9
Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 DS : Peningkatan esterogen Nausea
 Pasien mengatakan mual
dan muntah kurang lebih
10x dalam sehari, terutama Peningkatan asam
saat makan dan minum. lambung
 Pasien mengatakan sering
haus, sering terasa pahit
jika makan Refluks Hcl meningkat

DO :
 Pasien tampak lemas As.laktat, As. Lambung
 TTV : TD : 102/68 mmHg. meningkat
Nadi 100x/mnt, RR :
20X/mnt. Suhu : 37.7°C.
 Turgor kulit menurun Timbul perasaan mual
yang berlebihan
 Mukosa mulut dan lidah
kering
 Bibir tampak pecah-pecah
dan kering.
 BAK : 1000cc/hr
 Hasil lab : Protein urine :
positif (+), keton urine :
positif (+) 4.

2 DS : Kehamilan Defisit Nutrisi


 Pasien mengatakan tidak
ada selera makan, tapi
perut terasa lapar. Anoreksia, mual, muntah
 Pasien mengatakan jadi
malas mau makan, karena
akan muntah lagi. Nafsu makan menurun

DO:
 Keadaan umum tampak Tubuh tidak dapat asupan
lemas nutrisi
 Makan habis ¼ porsi.
 Muntah ± 10x/hari.
Asupan / intake
Turgor kulit
tidak adekuat
menurun.
 Mukosa mulut dan lidah
kering.
10
 Bibir tampak pecah-
pecah dan kering.
 Berat badan menurun
Sebelum sakit : 54 kg
Saat dirawat : 51 kg
 Hasil lab : HB : 9.6 gr/dl.

3. DS : Peningkatan produksi Hcl Gangguan Rasa


 Klien mengatakan tidak Nyaman
nyaman didaerah perut
 Klien mengatakan perut Iritasi seluran cerna
perasa perih saat muntah
 Klien mengatakan mual
setiap mencium bau Mual disertai muntah
makanan dan minuman yang berlebihan
tertentu (bau amis ikan, dan
ayam)
DO: Perasaan tidak nyaman
 Klien tampak tidak rileks diperut
 Klien tampak mual saat
makan
 Klien tampak lelah dan
lemah
 Hasil pengkajian nyeri:
P : Proses peningkatan Hcl
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : area abdomen regio 2
epigastrik
S : skala 5 nyeri sedang
T : hilang timbul
 Hasil TTV :
TTV : TD : 102/68 mmHg.
Nadi 100x/mnt, RR :
20X/mnt. Suhu : 37.7°C.

4. DS : Anoreksia, mual, muntah Risiko


 Pasien mengatakan mual berlebihan Hipovolemia
dan muntah 10x dalam
sehari Kehilangan cairan dan
 Klien mengatakan tidak elektrolit tubuh
nafsu makan
 Klien mengatakan mual Dehidrasi
dan muntah setiap makan

11
dan minum
DO :
 Klien tampak mual dan Kehilangan vol.cairan
muntah setiap kali makan ekstraseluler dan plasma
dan minum
 Klien tampak lemah
 Turgor kulit menurun
 Mukosa bibir kering
 Kulit tampak kering
 Bibir klien tampak pecah-
pecah
 Hasil pemeriksaan lab :
Protein urine : positif (+),
keton urine : positif (+) 4.
 Hasil TTV :
TTV : TD : 102/68 mmHg.
Nadi 100x/mnt, RR :
20X/mnt. Suhu : 37.7°C.
HB : 9.6 mg/dl

Diagnosa Keperawatan
a. Nausea berhubungan dengan Kehamilan ditandai dengan mengeluh mual, merasa
ingin muntah, tidak berminat makan, merasa asam dimulut
b. Defisit Nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolismo ditandai
dengan cepat kenyang setelah makan, nafsu makan menurun, Nyeri abdomen, berat
badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal
c. Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan Gangguan adaptasi kehamilan ditandai
dengan merasa mual, merasa lelah
d. Risiko Hipovolemia ditandai dengan Kekurangan intake cairan

12
13
RENCANA KEPERAWATAN

Diganosa
No Kreteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan

1 Gangguan Rasa Setelah dilakukan tindakan  Menejemen Nyeri


Nyaman keperawatan selama 3 x 24 jam  Identifikasi lokasi, karakteristik,
berhubungan dengan diharapkan masalah nyeri akut durasi, frekuensi, kualitas,  Mengetahui karakteristik nyeri
Gangguan adaptasi dapat teratasi atau berkurang intensitas nyeri yang dialami Klien
kehamilan ditandai dengan kreteria hasil :  Identifikasi skala nyeri  Menentukan intervensi
dengan :  Identifikasi respon nyeri non  Mengkaji nyeri dengan face
1. Keluhan Nyeri menurun verbal untuk mengetahui
verbal
 Mengeluh mual 2. Meringis menurun skala nyeri
 Berikan teknik nonfarmakologis
 Mengeluh lelah 3. Sikap protektif menurun  Mengurangi skala nyeri
untuk mengurangi rasa nyeri
 Mengeluh tidak 4. Berfokus pada diri dan memberikan rasa aman
nyaman sendiri menurun
 Tidak mampu 5. Frekuensi Nadi membaik  Fasilitasi istirahat dan tidur  Memberikan waktu relaksasi
rileks 6. Proses berfikir membaik  Jelaskan penyebab, periode, dan  Memberikan pemahaman
 Gelisah 7. Fokus membaik pemicu nyeri mengenai nyeri yang dialami
8. Perilaku membaik  Jelaskan strategi meredakan  Agar Klien dapat
nyeri melakukan Teknik control
 Berikan terapi analgetic nyeri
 Meredakan nyeri
2 Nausea berhubungan Setelah dilakukan Tindakan  Manajemen Mual
dengan Kehamilan keperawatan selama 3x24 jam  Identifikasi pengalaman mual  Mengetahui penyebab mual
ditandai dengan : diharapkan Tingkat Nausea dan menentukan intervensi
menurun dengan kriteria hasil : selanjutnya
 Mengeluh mual 1. Nafsu makan meningkat
 Merasa ingin  Identifikasi dampak mual  Mencegah terjadinya mual dan
2. Keluhan mual menurun terhadap kualitas hidup (mis: muntah yang berlebihan

0
Diganosa
No Kreteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan

muntah 3. Perasaan ingin muntah nafsu makan. aktivitas, kinerja,


 Tidak berminat menurun tanggung jawab peran, dan
makan 4. Perasaan asam dimulut tidur)
 Merasa asam menurun  Identifikasi factor penyebab mual  Upaya menurunkan frekuensi
dimulut (mis: pengobatan dan prosedur) mual dan muntah
 Identifikasi antiemetic untuk  Mengurangi keluhan mual
mencegah mual (kecuali mual dan muntah
pada kehamilan)
 Monitor mual (mis:frekuensi,  Mencegah dehidrasi
durasi, dan tingkat keparahan)
 Monitor asupan nutrisi dan kalori  Mencegah terhadinya
kekurangan deficit
 Ajarkan pengggunaan Teknik nutrisi
nonfarmakologis untuk  Mengurangi keluhan mual
mengatasi mual (mis:
biofeedback, akupuntur,
hypnoterapi, terapi music)
 Kolaborasi pemberian
antiemetic, jika perlu  Upaya untuk mengurangi
keluhan mual dan muntah
3 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Tindakan  Manajemen Nutrisi
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam  Identifikasi status nutrisi  Mengetahui penyebab
Peningkatan diharapkan Status Nutrisi membaik deficit nutrisi
kebutuhan dengan Kriteria hasil :  Identifikasi makanan yang  Merangsang selera makan
metabolise ditandai 1. Porsi makanan yang disukai yang disukai
dihabiskan meningkat  Identifikasi kebutuhan kalori  Mencegah terjadi deficit
1
Diganosa
No Kreteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan

dengan: 2. Berat badan membaik dan jenis nutrient nutrisi


3. Indeks Massa Tubuh  Monitor berat badan  Mencegah kehilangan
 Cepat kenyang membaik BB yang berlebihan
setelah makan 4. Perasaan cepat kenyang  Monitor hasil pemeriksaan  Mencegah terjadi pemecahan
 Nafsu makan menurun laboratorium lemah yang berbahaya
menurun 5. Nafsu makan membaik  Berikan makanan tinggi kalori  Mencegah kehilangan
 Berat badan 6. Nyeri abdomen menurun dan tinggi protein nutrisi yang dibutuhkan
menurun 7. Frekuensi makam membaik klien
 Berikanan makanan tinggi serat
minimal 10%  Mencegah konstipasi pada
dibawah rentang ibu hamil
 Berikan suplemen makanan, jika
ideal
perlu  Meningkatkan selera makan
 Nyeri abdomen
 Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis: Pereda  Mengurangi rasa mual
nyeri, antiemetik) yang berlebihan

4. Risiko Hipovolemia Setelah dilakukan Tindakan  Manajemen Cairan


ditandai dengan keperawatan selama 3x24 jam  Periksa dan gejala hypovolemia  Mengetahui tingkat keparahan
faktor risiko diharapkan Status Cairan membaik dehidrasi
kekurangan intake dengan kriteria hasil :  Monitor intake dan output cairan  Mengatahui jumlah cairan
cairan 1. Frekuensi nadi membaik dan elektrolit yang keluar
2. Tekanan darah membaik
3. Tekanan nadi membaik  Hitung kebutuhan cairan  Mengetahui rencana untuk
4. Membran mukosa membaik mengganti jumlah cairan
5. Intake cairan membaik yang keluar

2
Diganosa
No Kreteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan

6. Suhu tubuh membaik  Berikan posisi modified  Membantu proses hidrasi


7. Turgor kulit meningkat Trendelenburg
8. Perasaan lemah menurun  Beriakan asupan cairan oral  Membantu pemenuhan
 Anjurkan memperbanyak asupan cairan yang hilang
cairan oral  Mencegah terjadinya perasaan
 Anjurkan menghindari pusing dan tidak nyaman
perubahan posisi mendadak  Memberikan asupan
 Kolaborasi pemebrian cairan IV cairan yang hilang akibat
isotonis muntah yang berlebihan

3
CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN ( IMPLEMENTASI DAN EVALUASI)

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI PERTAMA

Hari
No Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal

1 Senin Gangguan Rasa  Mengidentifikasi lokasi, S : Klien mengatakan perut masih terasa Rinuke F
Nyaman berhubungan karakteristik, durasi, frekuensi, perih, terutama saat makan
13/2/23
dengan Gangguan kualitas, intensitas nyeri
O : Tampak pasien tirah baring, k/u lemah,
15.00 adaptasi kehamilan  Mengidentifikasi skala nyeri
kes. CM. klien tampak meringis, tampak
ditandai dengan :  Mengidentifikasi respon nyeri non
menahan nyeri, klien melindungi area nyeri
verbal
 Mengeluh mual daerah perut, Hasil TTV: TD : 112/77 Hr:
 Memberikan teknik nonfarmakologis
 Mengeluh lelah 100x/i, Rr: 22x/i, S: 37oC, SPO2: 99%.
untuk mengurangi rasa nyeri
 Tidak mampu
 Memfasilitasi istirahat dan tidur Hasil pengkajian nyeri :
rileks
 Menjelaskan strategi meredakan
 Mengeluh tidak P : proses peningkatan Hcl dalam mukosa
nyeri
nyaman lambuung
 Memberikan terapi obat
 Gelisah
Ranitidine 2x50 mg iv Q: seperti ditusuk
bolus
R: area abdomen regio 2 epigastrium

S: 4 nyeri sedang

0
Hari
No Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal

T: hilang timbul

A : masalah nyeri akut belum tertasi

P : intervensi dilanjutkan

2 Senin Nausea berhubungan  Mengidentifikasi pengalaman mual S : Klien mengatakan masih mual dan muntah Rinuke F
dengan Kehamilan  Mengidentifikasi dampak mual
13/2/23 O : Pasien tirah baring, tampak lemas, kes.
ditandai dengan : terhadap kualitas hidup (mis: nafsu
CM. keadaan umum lemah, akral hangat.
15.15 makan. aktivitas, kinerja, tanggung
 Mengeluh mual Bibir tampak kering, tampak klien menahan
jawab peran, dan tidur)
 Merasa ingin mual saat makan dan minum, klien tampak
 Mengidentifikasi factor penyebab
muntah muntah > 8x dalam sehari
mual (mis: pengobatan dan
 Tidak berminat prosedur) Hasil TTV:
makan
 Mengidentifikasi antiemetic untuk
 Merasa asam mencegah mual (kecuali mual pada TD : 112/77 Hr: 100x/i, Rr: 22x/i, S: 37oC,
dimulut kehamilan) SPO2: 99%.
 Memonitor mual (mis:frekuensi, A : masalah Nausea belum tertasi
durasi, dan tingkat keparahan)
 Memonitor asupan nutrisi dan kalori P : intervensi dilanjutkan
 Mengjarkan pengggunaan Teknik
nonfarmakologis untuk mengatasi
mual (mis: biofeedback, akupuntur,
hypnoterapi, terapi music)
 Berkolaborasi pemberian antiemetic

1
Hari
No Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal

Ondancentron 3x4 mg iv bolus

3 Senin Defisit Nutrisi  Mengidentifikasi status nutrisi S : Klien mengatakan masih mual dan Rinuke F
berhubungan dengan  Mengidentifikasi makanan yang tidak selera makan
13/2/23 Peningkatan disukai
O : Klien tampak lemah, tampak sedang tirah
16.00 kebutuhan metabolise  Mengidentifikasi kebutuhan kalori
baring, pasien tampak tidak selera makan,
ditandai dengan: dan jenis nutrient
porsi makan hanya dihabiskan ¼ porsi,
 Memonitor berat badan
 Cepat kenyang pasien masih tampak mual dan muntah
 Memonitor hasil pemeriksaan
setelah makan
laboratorium Hasil TTV:
 Nafsu makan
 Memberikan makanan tinggi kalori
menurun TD : 112/77 Hr: 100x/i, Rr: 22x/i, S: 37oC,
dan tinggi protein
 Berat badan SPO2: 99%
 Memberikanan makanan tinggi
menurun minimal
serat A : masalah status nutrisi belum teratasi
10% dibawah
 Memberikan suplemen makanan,
rentang ideal
jika perlu P : intervensi dilanjutkan
 Nyeri abdomen
 Berkolaborasi pemberian obat anti
mual
Ondancentron 3x4 mg iv bolus

4. Senin Risiko Hipovolemia  Memeriksa dan gejala hypovolemia S : Klien mengatakan masih mual dan muntah Rinuke F
ditandai dengan  Memonitor intake dan output cairan saat makan dan minum
13/2/2023 faktor risiko  Menghitung kebutuhan cairan
O : Klien tampak lemah, tampak sedang tirah
16.30 kekurangan intake  Memberikan posisi modified

2
Hari
No Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal

cairan Trendelenburg baring, pasien tampak tidak selera makan,


 Memberikan asupan cairan oral porsi makan hanya dihabiskan ¼ porsi,
 Menganjurkan memperbanyak pasien masih tampak mual dan muntah hari
asupan cairan oral ini pasien muntah 8X, bibi tampak kering,
 Menganjurkan menghindari mukosa kering, turgor kulit menurun
perubahan posisi mendadak
Hasil TTV:
 Berkolaborasi pemebrian cairan
IV RL 500 cc 20 tpm makro TD : 112/77 Hr: 100x/i, Rr: 22x/i, S: 37oC,
Dex 5% 500 cc 20 tpm makro SPO2: 99%

A : masalah status nutrisi belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan

3
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI KEDUA

Hari
No Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal

1 Selasa Gangguan Rasa  Mengidentifikasi lokasi, S : Klien mengatakan perut masih terasa perih, Rinuke F
Nyaman karakteristik, durasi, terutama saat makan berkurang
14/2/23 berhubungan frekuensi, kualitas, intensitas
O : Tampak pasien tirah baring, k/u lemah, kes.
dengan Gangguan nyeri
CM. klien tampak meringis, tampak menahan
adaptasi kehamilan  Mengidentifikasi skala nyeri
nyeri, klien melindungi area nyeri daerah perut,
ditandai dengan :  Mengidentifikasi respon nyeri
Hasil TTV: TD : 110/77 Hr: 88x/i, Rr: 20x/i, S:
non verbal
 Mengeluh 37oC, SPO2: 99%.
 Memberikan teknik
mual
nonfarmakologis untuk mengurangi Hasil pengkajian nyeri :
 Mengeluh rasa nyeri
lelah P : proses peningkatan Hcl dalam mukosa
 Memfasilitasi istirahat dan tidur
 Tidak mampu lambuung
 Menjelaskan strategi
rileks
meredakan nyeri Q: seperti ditusuk
 Mengeluh
 Memberikan terapi obat
tidak nyaman
Ranitidine 2x50 mg iv R: area abdomen regio 2 epigastrium
 Gelisah
bolus
S: 3 nyeri sedang

T: hilang timbul

4
Hari
No Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal

A : masalah nyeri akut teatasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

2 Selasa Nausea  Mengidentifikasi pengalaman mual S : Klien mengatakan masih mual dan muntah Rinuke F
berhubungan  Mengidentifikasi dampak mual tetapi frekuensi sudah berkutrang
14/2/23 dengan Kehamilan terhadap kualitas hidup (mis: nafsu
O : Pasien tirah baring, tampak lemas, kes. CM.
ditandai dengan : makan. aktivitas, kinerja, tanggung
keadaan umum lemah, akral hangat. Bibir tampak
jawab peran, dan tidur)
 Mengeluh mulai lembab, klien tampak rileks, klien tampak
 Mengidentifikasi factor penyebab
mual muntah 3x dalam sehari
mual (mis: pengobatan dan prosedur)
 Merasa ingin
 Mengidentifikasi antiemetic untuk Hasil TTV:
muntah
mencegah mual (kecuali mual pada
 Tidak berminat kehamilan) TD : 110/77 Hr: 88x/i, Rr: 22x/i, S: 37oC, SPO2:
makan 99%.
 Memonitor mual (mis:frekuensi,
 Merasa asam durasi, dan tingkat keparahan)
dimulut A : masalah Nausea teratasi sebagian
 Memonitor asupan nutrisi dan kalori
 Mengjarkan pengggunaan Teknik P : intervensi dilanjutkan
nonfarmakologis untuk mengatasi
mual (mis: biofeedback, akupuntur,
hypnoterapi, terapi music)
 Berkolaborasi pemberian
antiemetic Ondancentron 3x4 mg iv
bolus

5
Hari
No Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal

3 Selasa Defisit Nutrisi  Mengidentifikasi status nutrisi S : Klien mengatakan masih mual dan muntah Rinuke F
berhubungan  Mengidentifikasi makanan yang berkurang, selera makam juga sudah
14/2/23 dengan membaik
disukai
Peningkatan  Mengidentifikasi kebutuhan kalori
O : Klien tampak sedang, pasien tampak tidak
kebutuhan dan jenis nutrient
makan, selera makan, selera makan membaik,
metabolise ditandai  Memonitor berat badan
porsi makan dihabiskan ½ porsi pasien
dengan:  Memonitor hasil pemeriksaan
tampak sesekali mual tapi sudah tidak muntah
laboratorium
 Cepat
 Memberikan makanan tinggi kalori Hasil TTV:
kenyang
dan tinggi protein
setelah makan TD : 110/72 Hr: 88x/i, Rr: 22x/i, S: 37oC, SPO2:
 Memberikanan makanan tinggi
 Nafsu makan 99%
serat
menurun
 Memberikan suplemen makanan, A : masalah status nutrisi teratasi sebagian
 Berat badan
jika perlu
menurun
 Berkolaborasi pemberian obat anti P : intervensi dilanjutkan
minimal 10%
mual
dibawah
Ondancentron 3x4 mg iv bolus
rentang ideal
 Nyeri abdomen
4. Selasa Risiko  Memeriksa dan gejala hypovolemia S : Klien mengatakan masih mual dan muntah
Hipovolemia  Memonitor intake dan output cairan berkurang
14/2/2023 ditandai dengan  Menghitung kebutuhan cairan
O : Klien tampak sedang, pasien tampak sesekali
faktor risiko  Memberikan posisi modified
mual, tampak muntah 3x sehari, nafsu makan
kekurangan intake Trendelenburg
membaik, porsi makan dihabiskan ½ porsi.turgor
cairan  Memberikan asupan cairan oral kulit membaik, bibir sudah tampak lembab, turgot

6
Hari
No Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal

 Menganjurkan memperbanyak kulit mambaik


asupan cairan oral
Hasil TTV:
 Menganjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak TD : 11077 Hr: 88x/i, Rr: 20x/i, S: 37oC, SPO2:
 Berkolaborasi pemebrian cairan 99%
IV RL 500 cc 20 tpm makro
Dex 5% 500 cc 20 tpm makro A : masalah status nutrisi teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI KETIGA

Hari
No Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal

1 Rabu Gangguan Rasa  Mengidentifikasi lokasi, S : Klien mengatakan nyeri perut sudah Rinuke F
Nyaman karakteristik, durasi, frekuensi, tidak dirasakan lagi
15/2/23 berhubungan kualitas, intensitas nyeri
O : Pasien tampak rileks. Ekspresi wajah
dengan Gangguan  Mengidentifikasi skala nyeri
tenang,
adaptasi kehamilan  Mengidentifikasi respon nyeri
ditandai dengan : non verbal Hasil TTV: TD : 109/66 Hr: 84x/i, Rr: 20x/i,
 Memberikan teknik nonfarmakologis
 Mengeluh mual

7
Hari
No Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal

 Mengeluh lelah untuk mengurangi rasa nyeri S: 36.8oC, SPO2: 99%.


 Tidak mampu  Memfasilitasi istirahat dan tidur
Hasil pengkajian nyeri :
rileks  Menjelaskan strategi meredakan nyeri
 Mengeluh tidak  Memberikan terapi obat P : proses peningkatan Hcl dalam mukosa
nyaman Ranitidine 2x50 mg iv lambuung
 Gelisah bolus
Q: -

R: area abdomen regio 2 epigastrium

S: -

T: nyeri tidak dirasakan

A : Masalah gangguan rasa nyaman teratasi

P : Intervensi dihentikan

2 Rabu Nausea  Mengidentifikasi pengalaman mual S : Klien mengatakan mual dan muntah Rinuke F
berhubungan  Mengidentifikasi dampak mual tidak ada lagi
15/2/23 dengan Kehamilan terhadap kualitas hidup (mis: nafsu
O : k/u sedang kes CM, pasien tampak tenang,
ditandai dengan : makan. aktivitas, kinerja, tanggung
mual dan muntah tidak ada lagi, nafsu makan
jawab peran, dan tidur)
 Mengeluh mual meningkat.
 Mengidentifikasi factor penyebab
 Merasa ingin mual (mis: pengobatan dan prosedur) Pemeriksaan TTV :
muntah
 Mengidentifikasi antiemetic untuk
 Tidak berminat mencegah mual (kecuali mual pada Hasil TTV: TD : 109/66 Hr: 84x/i, Rr: 20x/i,

8
Hari
No Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal

makan kehamilan) S: 36.8oC, SPO2: 99%.


 Merasa asam  Memonitor mual (mis:frekuensi,
A : masalah Nausea teratasi
dimulut durasi, dan tingkat keparahan)
 Memonitor asupan nutrisi dan kalori P : intervensi dihentikan
 Mengjarkan pengggunaan Teknik
nonfarmakologis untuk mengatasi
mual (mis: biofeedback, akupuntur,
hypnoterapi, terapi music)
 Berkolaborasi pemberian
antiemetic Ondancentron 3x4 mg iv
bolus
3 Rabu Defisit Nutrisi  Mengidentifikasi status nutrisi S : Klien mengatakan mual dan muntah Rinuke F
berhubungan  Mengidentifikasi makanan yang berkurang, nafsu makan membaik
15/2/23 dengan disukai
O : k/u sedang kes CM, pasien tampak rileks,
Peningkatan  Mengidentifikasi kebutuhan kalori
porsi makan membaik, menu makanan habis
kebutuhan dan jenis nutrient
1 porsi
metabolise ditandai  Memonitor berat badan
dengan:  Memonitor hasil pemeriksaan
laboratorium
 Cepat Hasil TTV:
 Memberikan makanan tinggi kalori
kenyang
dan tinggi protein TD : 110/72 Hr: 88x/i, Rr: 22x/i, S: 37oC,
setelah makan
 Memberikanan makanan tinggi serat SPO2: 99%
 Nafsu makan
menurun  Memberikan suplemen makanan, jika
perlu A : masalah status nutrisi teratasi
 Berat badan
menurun
9
Hari
No Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal

minimal 10%  Berkolaborasi pemberian obat anti P : intervensi dihentikan


dibawah mual
rentang ideal Ondancentron 3x4 mg iv bolus
 Nyeri perut

4. Rabu Risiko  Memeriksa dan gejala hypovolemia S : Klien megatakan muntah dan mual tidak
Hipovolemia  Memonitor intake dan output cairan dirasakan
15/2/23 ditandai dengan  Menghitung kebutuhan cairan
O : Pasien tampak tenang, mual dan muntah
faktor risiko  Memberikan posisi modified
tidak ada.
kekurangan intake Trendelenburg
cairan  Memberikan asupan cairan oral Hasil TTV:
 Menganjurkan memperbanyak
TD : 110/77 Hr: 88x/i, Rr: 22x/i, S: 37oC,
asupan cairan oral
SPO2: 99%.
 Menganjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak A : masalah manajemen cairan teratasi
 Berkolaborasi pemebrian cairan
IV RL 500 cc 20 tpm makro P : intervensi dihentikan
Dex 5% 500 cc 20 tpm makro

10

Anda mungkin juga menyukai