Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Maternitas

Dosen Pembimbing:
Dwi Susilawati, M. Kep., Sp. Mat

Disusun Oleh :
Vania Luthfiyani Savitri
22020121210036
Kelompok 7

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS 38

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2022
Kasus 9

Ny. H (41 tahun) G4P2A1 usia kehamilan 16 minggu. Klien mengatakan mual terkait
kehamilannya saat ini. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan LILA 21 cm, BB 49 kg, TB 152
cm, TD 110/80 mmHg, HR 78 kali/menit, RR 20 kali/menit, dan suhu 36,40C. Klien
mengatakan nafsu makan hanya sedikit.
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL PADA NY. H
DENGAN USIA KEHAMILAN 16 MINGGU (G4P2A1)

PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian : 23 Maret 2022

A. DATA DIRI

1. Identitas klien

a. Nama Klien : Ny. H

b. Alamat : Jalan Banjarsari no 58 Tembalang Semarang

c. Umur : 41 th

d. Diagnosa Medik : Hiperemesis (G4P2A1)

e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

f. HPHT : 2 Desember 2022

g. Agama : Islam

h. Suku Bangsa : Jawa

2. Persepsi dan Harapan Klien Sehubungan dengan Kehamilan

a. Mengapa ibu datang ke klinik?

Ny. H mengatakan alasannya datang ke klinik adalah untuk memeriksakan


kehamilannya dan bertanya tentang kondisi kehamilannya karena Ny. H
mengeluh mual dan tidak nafsu makan.
b. Apakah kehamilan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari?
Ny. H mengatakan bahwa kehamilannya yang ke-4 tidak terlau banyak merubah
kehidupan sehari-harinya. Semua kegiatan dari pekerjaan rumah masih dapat
dikerjakan sendiri oleh Ny. H. Namun Ny. H merasa mual yang dirasakan pada
kehamilan saat ini intensitasnya lebih banyak dari kehamilan yang sebelumnya.
c. Harapan apa yang ibu inginkan selama masa kehamilan?

Ny. H mengatakan ingin perkembangan bayinya sehat dan begitupula kondisi


ibunya sehat. Ny. H juga mengharapkan agar kehamilan ke-4 ini dapat melahirkan
secara normal dan bayi lahir sehat.
d. Ibu tinggal dengan siapa?

Ny. H tinggal di rumah bersama suami, dan kedua anaknya yang telah berusia 8
dan 5 tahun.

e. Siapa orang yang terpenting bagi ibu?

Ny. H mengatakan bahwa semua orang di keluarganya sangat penting baginya,


terutama suaminya.

f. Dengan kunjungan ibu ke klinik, dampak apa yang terjadi dalam keluarga?
Ny. H mengatakan bahwa dengan melakukan kunjungan ke klinik Ny. H
mendapatkan afirmasi positif terkait kondisinya saat ini yang sedang tidak nafsu
makan dan juga mampu mengetahui kondisi janin yang sedang dikandungnya.

g. Apakah suami (orang dekat) mau menemani untuk datang ke klinik?


Ny. H mengatakan jika suaminya selalu mengantar ke klinik setiap konsultasi
kandungan.
h. Rencana melahirkan dimana?
Ny. H mengatakan jika diriniya berencana untuk melahirkan di Rumah Sakit
i. Apakah ibu merencanakan untuk menyusui bayinya?
Ny. H mengatakan bahwa dirinya ingin memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya. Anak-anak Ny. H sebelumnya juga mendapatkan ASI eksklusif dan
selama memiliki anak pengeluaran ASI Ny. H tidak ada masalah.
j. Apakah ibu sudah di imunisasi? Kapan, apa jenisnya?
Ny. H mengatakan sudah mendapat vaksin TT (tetanus toksoid) sebanyak 1 kali
sebelum menikah.
k. Apakah ibu memelihara kucing? Siapa yang membersihkan kotoran kuncingnya?
Ny. h mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan kucing.

B. KEBUTUHAN DASAR KHUSUS

1. Kenyamanan Istirahat Tidur

a. Ketidaknyamanan
Ny. H mengatakan bahwa selama kehamilan yang keempat ini mual-mual terus,
jika mau makan atau minum susu. Selalu mual ketika mencium aromanya.
Setelah makan sedikit langsung muntah, sehari bisa > 8 kali muntah.
b. Istirahat-tidur
Ny. H mengatakan bahwa dirinya terkadang mengalami kesulitan tidur karena
merasakan lapar saat malam hari, namun ketika makanan sudah dihidangkan rasa
mual selalu muncul. Ny. H normalnya mulai tidur pada pukul 21.00 WIB dan
bangun pada pukul 04.00 WIB. Ny. H menyatakan bahwa selalu tidur siang.
c. Hygiene Prenatal
Ny. H mengatakan mandi sehari 2 kali dan gosok gigi 2 kali sehari yaitu ketika
mandi pagi hari dan saat sebelum tidur.
2. Keselamatan

a. Pergerakan

Ny. H mengatakan masih bisa melakukan aktivitas sehati-hari seperti biasa.

b. Penglihatan

Ny. H tidak memiliki gangguan penglihatan selama kehamilan maupun


sebelum kehamilan.

c. Pendengaran

Ny. H mengatakan tidak memiliki gangguan pendengaran selama kehamilan


maupun sebelum kehamilan.
3. Cairan

a. Apakah ada perbedaan jumlah cairan yang diminum, selama kehamilan?

Ny. H mengatakan selama mengandung tidak ada perbedaan jumlah cairan yang
diminum, selama kehamilan Ny. H mengkonsumsi air putih 6 – 8 gelas per hari.
b. Minum apa yang disukai?

Ny. H mengatakan minuman yang disukai yaitu almond milk.

c. Minuman apa yang tidak disukai?

Ny. H mengatakan tidak menyukai minuman yang mengandung kopi.


4. Nutrisi

a. Gigi dan mulut


Kondisi gigi dan mulut dari Ny. H rapi, bersih, tidak ada yang berlubang, dan
tidak ada sakit pada gigi ataupun gusi
b. Pengetahuan berat badan

Ny. H mengatakan bahwa berat badan menurun selama usia kehamilan 16


minggu yaitu sebanyak 3 kg. Terakhir kali Ny. H menimbang yaitu pada usia
kehamilan 12 minggu yaitu 52 kg, saat ini berat badan Ny. H 49 kg. Sebelum
hamil Ny. H mengaku dirinya memiliki berat badan 44 kg sehingga dirinya
disarankan untuk menaikkan berat badan saat hamil sebanyak 12,5-18 kg.
c. Diet
Ny. H mengatakan tidak nafsu makan selama kehamilan trimester kedua hamil.
Ny. H mengetahui bahwa asupan nutrisi yang di makan oleh ibu akan
berpengaruh dengan tumbuh kembang janin yang ada pada rahimnya. Sehingga
Ny. H selalu berusaha untuk makan dan melawan rasa mual, namun hal itu belum
terlaksana dengan maksimal karena saat makan 2 – 3 sendok Ny. H mulai muntah.
Ny. H berharap dapat memenuhi kebutuhan asupan nutrisi setiap harinya seperti
memperhatikan protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan serat, yang dapat
menjadikan kondisi bayi dan dirinya selalu dalam kondisi baik.

DAFTAR MENU MAKAN 24 JAM

Waktu Jenis Makanan Jumlah


Pagi - Nasi putih 3 sendok makan
- Tumis wortel buncis 1 sendok teh
- Telur goreng ¼ buah
- Susu almond ¼ gelas belimbing
- Roti dengan selai coklat 1 buah
Siang - Nasi putih 3 sendok makan
- Ayam goreng ½ potong
- Tumis jamur 1 sendok teh
- Jus melon ½ gelas belimbing
- Brownies 1 iris
Malam - Nasi putih 3 sendok makan
- Sup kakap 1 centong
- Jus manga ¼ gelas belimbing
- Susu prenagen ¼ gelas belimbing

BB = 49 kg

TB = 152 cm = 1,52 m
BB 49 49
𝐼𝑀𝑇 = 2
= 2
= = 21.2
TB 1,52 2,3104

Perhitungan kebutuhan kalori untuk Ny. H dengan basal metabolic rate (BMR)

𝐵𝑀𝑅 = 655 + (9.56 𝑥 𝐵𝐵) + (1.85 𝑥 𝑇𝐵) − (4.676 𝑥 𝑢𝑠𝑖𝑎) 𝑥 1.2

𝐵𝑀𝑅 = 655 + (9.56 𝑥 49) + (1.85 𝑥 152) − (4.676 𝑥 41) 𝑥 1.2

𝐵𝑀𝑅 = 655 + 468,4 + 281,2 − 230,05

𝐵𝑀𝑅 = 1174,5 𝑘𝑘𝑎𝑙

Jumlah yang dibutuhkan Jumlah kalori yang dimakan Total Selisih


Total kebutuhan kalori Pagi = 197 kkal 768 406,5
1174,5 kkal/hari Siang = 318 kkal kkal/hari
Malam = 253 kkal
Kebutuhan kalori yang dikonsumsi Ny. H per harinya masih kurang. Hal ini
terjadi karena Ny. H mengalami penurunan nafsu makan dan mual muntah yang
terjadi selama trimester kedua kehamilan.

5. Eliminasi

a. BAB

Ny. H mengatakan BAB 2 hari sekali, konsistensi feses lunak.


b. BAK
Ny. H mengatakan mengatakan sehari BAK sebanyak 6-8 kali, warnanya kuning
bening dan baunya tidak menyengat.
6. Oksigen

Ny. H mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam pernafasan selama kehamilan


sehingga tidak membutuhkan bantuan oksigen. Saturasi oksigen Ny. H (SpO2)
terpantau baik yaitu 99 %.

7. Seksual

Ny. H mengatakan selama hamil trimester kedua melakukan hubungan seksual satu
minggu sekali. Namun jika kondisi Ny. H kurang baik maka tidak melakukan
hubungan seksual.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum

Keadaan umum lemas.

2. Kesadaran

Kesadaran Composmentis, E = 4, M = 6, V = 5. Total GCS 15.

3. Vital Sign

a. Tekanan darah : 110/80 mmHg

b. Suhu : 36,4 ° C

c. Nadi : 78 x/menit

d. RR : 20 x/menit

4. Kepala

Kepala Keterangan
Inspeksi Kulit kepala bersih, kepala simetris, rambut berwarna
hitam.

Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan atau lesi.
5. Mata

Mata Keterangan
Inspeksi Mata simetris, konjungtiva berwarna merah muda, sklera
berwarna putih, pasien tidak menggunakan alat bantu
penglihatan
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan atau lesi.
6. Hidung

Hidung Keterangan
Inspeksi Bentuk hidung simetris, lubang hidung kanan kiri
tidak terdapat sumbatan.
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan atau lesi, tidak
ditemukan sinusitis
7. Mulut

Mulut Keterangan
Inspeksi Lidah dan gigi bersih, tidak ada pembengkakan tonsil,
mukosa bibir kering, tidak ada caries gigi, gigi tidak ada
yang berlubang, gusi tidak berdarah
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan atau lesi

8. Telinga

Telinga Keterangan

Inspeksi Telinga simetris dan bersih, tidak ditemukan luka, tidak ada
gangguan pendengaran dan tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.

Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan atau lesi

9. Leher

Leher Keterangan

Inspeksi Tidak ditemukan pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada


pembesaran kelenjar limfe

Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan atau lesi, tidak ada
kaku kuduk

10. Dada

Dada Keterangan

Inspeksi Payudara simetris, areola membesar, puting menonjol

Palpasi Tidak teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan

Paru – Paru Keterangan


Inspeksi Tidak ada benjolan, pengembangan paru kanan- kiri
simetris

Palpasi Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama

Perkusi Terdengar sonor diseluruh lapang paru

Auskultasi Terdengar bunyi vesikuler pada lapang paru kanan kiri.

Jantung Keterangan

Inspeksi Tidak nampak ictus cordis.

Palpasi Terasa denyut jantung di linea mid klavikula sinistra


intercosta ke-5.

Perkusi Terdengar pekak, tidak terdapat perbesaran jantung

Auskultasi Suara jantung S1 – S2 tunggal reguler, tidak terdapat suara


jantung tambahan.

11. Abdomen

Abdomen Keterangan

Inspeksi Tampak linea nigra, nampak striae gravidarum, tidak ada


lesi, integritas kulit baik.

Auskultasi Bising usus 12x/mnt

Palpasi L1: Bagian fundus uteri teraba bundar, lunak dan melenting
yaitu bokong bayi dengan TFU: 30 cm

L2: Kiri teraba keras memanjang (puki) dan kanan teraba


bagian kecil-kecil yaitu ekstermitas

L3: Kepala berada dibagian bawah

L4: Kepala sudah masuk pintu atas panggul

Tidak ada nyeri tekan.


Perkusi Terdengar timpani

12. Genitalia

Genitalia Keterangan

Inspeksi Tida terdeteksi adanya keputihan, tidak berbau, kebersihan


terjaga

Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

13. Ekstremitas atas

Ekstremitas Keterangan
Atas

Inspeksi Tidak ada tanda-tanda sianosis, ekstremitas atas simetris,


tidak ada kelainan

Palpasi CRT<2 detik, tidak terdapat edema, dan tidak terdapat


nyeri tekan

Kekuatan otot Kekuatan otot ekstremitas atas normal (skor 5/5)

14. Ekstremitas bawah

Ekstremitas Keterangan
Bawah

Inspeksi Tidak ada tanda-tanda sianosis, ekstremitas bawah


simetris, tidak ada kelainan, tidak terdapat varises

Palpasi CRT<2 dtk, tidak terdapat edema, dan tidak terdapat nyeri
tekan

Kekuatan otot Kekuatan otot ekstremitas bawah normal (skor 5/5)

D. RIWAYAT KEHAMILAN LALU (G4P2A1)


Ny. H mengatakan sudah pernah hamil 4 kali, anak pertama dan kedua lahir normal dan
saat ini sudah berusia 8 dan 5 tahun. Pada kehamilan yang ketiga Ny. H mengalami
keguguran pada usia kandungan 5 minggu di tahun 2019.

Keluarga Berencana:
a. Jenis kontrasepsi apa yang pernah digunakan
Ny. H mengatakan menggunakan kontrasepsi kondom dan system KB kalender.
b. Jenis kontrasepsi yang direncakan setelah persalinan sekarang
Ny. H mengatakan setelah berdiskusi dengan suami memiliki rencana untuk
menggunakan kontrasepsi jangka panjang yaitu IUD.
c. Jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga
Ny. H mengatakan saat awal pernikahan merencanakan ingin memiliki 3 orang
anak.

E. HASIL PEMERIKSAAN
1. BB sebelum hamil : 44 kg

2. BB sekarang : 49 kg

3. TB : 152 cm

4. LILA : 21 cm

5. Tekanan darah : 110/80 mmHg

6. Nadi : 78 x/menit

7. Edema : Tidak ada

8. Lab. Urin :-

9. Pemeriksaan abdomen :

a. Leopod 1: TFU 1 2 cm, bagian fundus uteri Teraba bentuk bulat dan keras
yaitu bagian kepala.
b. Leopod 2: PUKI (Punggung berada di sisi kiri)

c. Leopod 3: Teraba bundar, lunak dan melenting yaitu bagian bokong bayi

d. Leopod 4: Bayi belum masuk pintu atas panggul

10. Tinggi fundus : 12 cm

11. Taksiran kelahiran : 9 September 2023


12. Auskultasi : DJJ++

13. Ikhtisar pemeriksaan :-

14. Hasil Lab :

a. Hemoglobin : 12

b. HBsAg Rapid Test: Negatif

c. Syphilis Rapid Test: Negatif

d. Anti HIV : Non Reaktif

Kesimpulan yang didapat sebagai dasar dalam asuhan keperawatan:


Ny. H mengalami mual dan muntah berlebih selama kehamilan trimester kedua. Nafsu
makan Ny. H juga menurun, kebutuhan kalori per hari belum terpenuhi 100%. Ny. H
berharap ingin bisa makan dengan nyaman agar bayinya mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan.
F. ANALISA DATA
Nama pasien : Ny. H
Tanggal pengkajian : 23 Maret 2022
No Diagnosis
Data Fokus Problem Etiologi Gejala
. Keperawatan
DS:
1.
- Pasien
mengatak
an sering
merasa
mual
- Pasien
mengatak
an tidak
nafsu
makan
- Pasien
mengatak
an sering
muntah
ketika
setelah
makan,
sehari > 8
Mual,
kali Nausea (D.0076)
muntah
muntah berhubungan
Nausea Kehamilan , tidak
- Pasien dengan
nafsu
mengatak kehamilan
makan
an merasa
mual
ketika
mencium
aroma
makanan
DO:
- Kebutuha
n kalori
per hari
pasien
tidak
terpenuhi
100%.
Dari
1174,5
kkal
hanya
terpenuhi
768 kkal
saja
- Mukosa
mulut
kering
DS:
2.
- Pasien
mengatak
an tidak
nafsu
Defisit nutrisi
makan Tidak
(D.0019)
DO: nafsu
berhubungan
- Berat Ketidakmampu makan,
dengan
badan Defisit nutrisi an menelan berat
ketidakmampuan
pasien makanan badan
menelan
menurun menuru
makanan d.d
3 kg yaitu n
mual
menjadi
49 kg
- Pasien
tampak
lemas
DS:
3.
- Ny. H
mengatak
an
Risiko
muntah Munta
Ketidakseimban
dalam Risiko h >8
gan cairan
satu hari Ketidakseimban Muntah kali
(D.0035)
bisa > 8 gan cairan dalam
berhubungan
kali sehari
dengan muntah
DO:
- Membran
e mukosa
kering

G. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. H
Tanggal pengkajian : 23 Maret 2022
Hari/ Diagnosis Tujuan dan Kriteria Intervensi
Tanggal Keperawatan Hasil Keperawatan
Nausea (D.0076) Setelah dilakukan Manajemen Mual
Rabu, 23
berhubungan intervensi keperawatan (I.03117)
Maret
dengan kehamilan selama 3 x 7 hari Observasi
2022
diharapkan mual yang - Monitor mual
dirasakan pasien (frekuensi, durasi,
berkurang dengan kriteria dan tingkat
hasil: keparahan)
Tingkat Nausea - Identifikasi factor
(L.08065) penyebab mual
- Nafsu makan Terapeutik
meningkat - Kendalikan factor
- Keluhan mual lingkungan
berkurang penyebab mual
- Pasien tidak terlihat (bau tak sedap,
lemas suara, rangsangan
visual)
Kontrol mual/muntah
- Berikan makanan
(L.10099)
dalam jumlah kecil
- Menghindari factor dan menarik
pemicu mual - Berikan makanan
- Penggunaan obat dingin, cairan
antiemetic bening, tidak
berbau, dan tidak
berwarna
Edukasi
- Anjurkan sering
membersihkan
mulut kecuali jika
merangsang mual
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian obat
antiemetic
Terapi Akupressure
(I.06209)
Observasi
- Periksa tempat
yang sensitive
untuk dilakukan
penekanan dengan
jari
Terapeutik
- Tentukan titik
akupresur sesuai
hasil yang ingin
dicapai
- Rangsang titik
akupresur dengan
jari atau ibu jari
dengan kekuatan
tekanan yang
memadai
Edukasi
- Ajarkan pasien
atau keluarga untuk
melakukan
akupresur
Defisit nutrisi Manajemen Nutrisi
Rabu, 23 Setelah dilakukan
(D.0019) (I.03119)
Maret intervensi keperawatan
berhubungan Observasi
2022 selama 3 x 7 hari
dengan - Identifikasi
ketidakmampuan diharapkan status nutrisi makanan yang
menelan makanan pasien membaik dengan disukai
d.d mual kriteria hasil: - Monitor asupan
Status Nutrsi (L.03030) makanan
- Monitor berat bada
- Porsi makanan yang Terapeutik
dihabiskan - Sajikan makanan
meningkat dengan menarik
- Berat badan dan suhu normal
meningkat - Berikan makanan
- Frekuensi makan tinggi kalori dan
meningkat tinggi protein
- Nafsu makan - Berikan suplemen
meningkat makanan
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian obat
antiemetic sebelum
makan

Konseling Nutrisi
(I.03094)
Observasi
- Monitor intake dan
output cairan
- Monitor kenaikan
berat badan
Terapeutik
- Bina hubungan
terapeutik
- Sepakati lama
waktu pemberian
konseling
- Tetapkan tujuan
jangka pendek dan
jangka Panjang
yang realistis
- Pertimbangkan
factor-faktor yang
mempengaruhi
pemenuhan
kebutuhan gizi
Edukasi
- Informasikan
perlunya
modifikasi diet
untuk
meningkatkan
berat badan
Risiko Manajemen Cairan
Rabu, 23 Setelah dilakukan
Ketidakseimbangan (I.03098)
Maret
cairan (D.0035) intervensi keperawatan Observasi
2022 selama 3 x 7 hari
berhubungan - Monitor status
dengan muntah diharapkan hidrasi
ketidakseimbangan - Monitor hasil
cairan tidak terjadi pada pemeriksaan
pasien dengan kriteria laboratorium
hasil: Terapeutik
Keseimbangan cairan - Catat intake-
(L.03020) output dan hitung
balance cairan
- Asupan cairan selama 24 jam
meningkat - Berikan asupan
- Kelembaban cairan sesuai
membrane mukosa kebutuhan
meningkat - Berikan cairan
intravena jika
perlu
(Sumber: (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017); (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2017); (Tim
Pokja SLKI DPP PPNI, 2019))
H. RENCANA EVALUASI
Hari/ Diagnosisi
Rencana Evaluasi
Tanggal Keperawatan
Nausea (D.0076) Tingkat Nausea (L.08065)
Selasa,
berhubungan - Nafsu makan meningkat
29 Maret
dengan kehamilan - Keluhan mual berkurang
2022
- Pasien tidak terlihat lemas
Kontrol mual/muntah (L.10099)
- Menghindari factor pemicu mual
- Penggunaan obat antiemetic
Defisit nutrisi
Selasa, Status Nutrsi (L.03030)
(D.0019)
29 Maret
berhubungan - Porsi makanan yang dihabiskan meningkat
2022
dengan - Berat badan meningkat
ketidakmampuan - Frekuensi makan meningkat
menelan makanan - Nafsu makan meningkat
d.d mual
Risiko
Selasa, Keseimbangan cairan (L.03020)
Ketidakseimbangan
29 Maret
cairan (D.0035) - Asupan cairan meningkat
2022
berhubungan - Kelembaban membrane mukosa meningkat
dengan muntah
I. PEMBAHASAN
Pengkajian pada Ny. H didapatkan hasil bahwa Ny. H mengalami hyperemesis
gravidarum dengan gejala mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Mual yang dirasakan
Ny. H muncul ketika mencium aroma makanan. Kemudian muntah yang dialami oleh Ny.
H terjadi saat setelah makan. Ny. H hanya dapat makan dengan porsi sedikit karena rasa
mual yang dialami. Makanan yang dikonsumsi Ny. H dalam satu hari belum mencukupi
kebutuhan kalori yang dibutuhkan tubuh Ny. H yaitu sebanyak 1174,5 kkal. Berdasarkan
hasil pengkajian didapatkan diagnosis keperawatan nausea, deficit nutrisi, dan risiko
ketidakseimbangan cairan.
Sebagai upaya memberikan penanganan kesehatan kepada Ny. H maka disusun
rencana intervensi keperawatan sebagai berikut yaitu manajemen mual dan terapi
acupressure untuk menangani masalah keperawatan nausea berhubungan dengan
kehamilan. Intervensi keperawatan manajemen nutrisi dan konseling nutrisi dilakukan
untuk menangani masalah keperawatan deficit nutrisi pada Ny. H. kemudian untuk
mengatasi risiko ketidakseimbangan cairan dilakukan intervensi manajemen cairan.
Berdasarkan penelitian Widyastuti dkk pemberian akupresur untuk mengurangi
emesis gravidarum menunjukkan hasil yang efektif (Widyastuti et al., 2019). Maka dari
itu penulis memilih intervensi terapi akupresur untuk mengurangi rasa mual pada Ny. H.
Emesis gravidarum merupakan hal yang fisiologis akan tetapi apabila tidak segera diatasi
akan menjadi hal yang patologis. Sebagian besar emesis gravidarum dapat diatasi dengan
berobat jalan serta pemberian obat penenang dan anti muntah, tetapi sebagian kecil wanita
hamil tidak dapat mengatasi mual muntah berkelanjutan sehingga mengganggu aktifitas
sehari-hari, dan jatuh dalam keadaan yang disebut hiperemesis gravidarum (Nugroho,
2012). Tidak semua ibu hamil dapat menjalani terapi dengan menggunakan obat-obatan
ada beberapa ibu yang tidak terlalu suka apabila harus mengkonsumsi obat-obatan maka
pemberian terapi non farmakologi diperlukan disini. Salah satu terapi non farmakologi
yang dapat dilakukan untuk menangani emesis gravidarum adalah pemijatan titik P6
dengan akupresur (Widyastuti et al., 2019).
Mual muntah atau emesis gravidarum dialami oleh 50%-90% wanita hamil
pada trimester pertama. Sekitar 70% mengalami rasa mual yang mengganggu
kenyamanan di mana rasa mual biasanya dimulai pada minggu-minggu pertama
kehamilan dan berakhir pada bulan keempat. Namun 12% ibu hamil masih merasakan
sampai pada bulan ke-9 kehamilannya. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum)
sebenarnya merupakan gejala wajar yang sering dialami wanita di awal kehamilannya
atau trimester pertama, kurang lebih selama 10 minggu. Namun mual-muntah menjadi
tidak wajar apabila terus dialami sepanjang kehamilan, bahkan sesudah melewati
trimester pertama. Jika mual dan muntah ini dialami sepanjang hari dan sering, maka
kondisi ini akan menjadi lebih serius (Sukesi et al., 2016); (Widyastuti et al., 2019).
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, T. (2012). OBSGYN : Obstetri dan Ginekologi (untuk Kebidanan dan


Keperawatan). Nuha Medika.

Sukesi, A., Setiyani, A., & Esyuananik. (2016). Praktikum Asuhan Kebidanan Neonatus,
Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. In kementerian Kesehatan RI. Kemenkes RI.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Widyastuti, D. E., Rumiyati, E., & Widyastutik, D. (2019). Terapi Komplementer Akupresur
Untuk Mengatasi Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Tahun 2018. Jurnal
Kebidanan Indonesia, 10(1), 96. https://doi.org/10.36419/jkebin.v10i1.248

Anda mungkin juga menyukai