Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Gizi Pada Ibu Hamil


Sasaran : Ibu hamil
Hari/tanggal : Senin, 09 September 2013
Waktu : 30 menit
Tempat : Posyandu

A. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang cara mempersiapkan dan
mengkonsumsi makanan yang aman dan sehat, gizi dan kesehatan ibu hamil.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, ibu hamil diharapkan :
1. Dapat mengetahui pentingnya gizi pada ibu hamil
2. Dapat mengetahui bahaya kekurangan gizi saat masa kehamilan
3. Dapat mengetahui pola makan ibu hamil pertrimesternya

C. Materi (Terlampir)
1. Pengertian
2. Manfaat
3. Persiapan alat

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

E. Alat Bantu
1. Alat :
2. Media : Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan
Waktu Penyuluh Peserta

Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam


- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
5 menit
- Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Pelaksanaan Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan - Mendengarkan
15 menit dan teratur.
Materi : - Mendengarkan dan
- Pengertian makanan bergizI memperhatikan

- Mengapa makanan bergizi diperlukan


wanita hamil
- Apa yang terjadi bila kekurangan gizi
- Bagaimana makanan ibu hamil dan
menyusuii
- Kebutuhan makan dalam sehari untuk
ibu hamil

Evaluasi - Meminta peserta untuk menyebutkan kembali - Peserta menjawab


5 menit pengertian dan manfaat gizi pada ibu hamil
- Memberikan reinforcement positif kepada
peserta atas kemampuan dalam menjawab - Menerima reinforcement
pertanyaan positif yang diberikan
fasilitator

Penutup - Menyimpulkan hasil penyuluhan yang sudah - Mendengarkan


5 menit dilakukan.
- Menegaskan kembali kepada peserta tentang - Mendengarkan
pentingnya gizi pada ibu hamil
- Menutup acara penyuluhan dengan - Menjawab salam penutup.
mengucapkan terima kasih dan salam penutup

G. Materi penyuluhan
Terlampir

H. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
 Kehadiran ibu hamil lebih dari 10 orang
 Sarana tersedia
 Pelaksanaan tepat waktu
b. Evaluasi proses
Peserta penyuluhan tampak memperhatikan dan antusias dalam mengikuti
penyuluhan.
c. Evaluasi hasil
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian gizi pada ibu hamil
2. Peserta dapat mengetahui bahaya kekurangan gizi pada masa kehamilan
3. Peserta dapat mengetahui pola makan ibu hamil pertrimesternya

Lampiran Materi
GIZI PADA IBU HAMIL

A. Pengertian Gizi Pada Ibu Hamil


Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga,
zat pembangun dan zat pengatur dalam susunan yang seimbang daan jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil
Seorang wanita dewasa yang tidak hamil, keperluan gizinya dipergunakan
untuk kegiatan rutin dalam proses metabolism tubuh, aktivitas fisik, serta
menjaga keseimbangan segala proses dalam tubuh. Sedangkan pada wanita
dewasa yang sedang hamil maka di samping untuk proses yang rutin juga
diperlukan energi dan gizi tambahan untuk pembentukan jaringan baru, yaitu
janin, plasenta, uterus serta kelenjar mamae.
Ibu hamil dianjurkan makan secukupnya saja, bervariasi sehingga
kebutuhan akan aneka macam zat gizi bisa terpenuhi. Kebutuhan yang meningkat
ini untuk mendukung persiapan kelak bayi dilahirkan. Cara makan yang
berlebihan harus dihindari, karena dapat merugikan sendiri. Bagaimanapun juga
penambahan jumlah gizi harus disesuaikan dengan keperluannya. Kebutuhan
lemak pada ibu hamil tidak perlu dikurangi, apalagi sayur-sayuran serta buah
segar. Bila berat badan si ibu tetap saja atau mungkin menurun, mka dianjurkan
mengkonsumsi semua jenis makanan. Sebagai pedoman dalam pengawasan akan
kecukupan gizi ibu hamil adalah bagaimana kenaikan pertambahan berat badan si
ibu. Sebagai standard kebiasaan kenaikan berat badan pada ibu hamil menurut
Committee on Nutritional (1990) adalah sekitar 7 kg sampai 18 kg. Untuk ibu
gemuk (BMI > 26-29 pertambahan berat badan sekitar 7kg -11,5 kg Untuk ibu
normal (BMI 19,8-26) maka pertambahan 11,5 kg – 16 kg. Untuk ibu kurus
(BMI < 19,8 pertambahan berkisar 12,5 kg – 18 kg. Dengan berpegangan pada
nilai ini maka jika terjadi kelebihan berat badan maka dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi karbohidrat serta gula-gula. Pada ibu hamil yang
kekurangan gizi maka perlu pemberian kalori tambahan agar tubuh segera
mengalami kondisi yang ideal, meskipun berbagai literatur menyebutkan bahwa
ibu hamil kurang gizi, bisa melahirkan anak tanpa ada kelainan apapun. Akan
tetapi risiko kehamilan serta saat melahirkan tentunya lebih tinggi dibandingkan
ibu hamil dengan kondisi gizi yang sempurna.
Pada ibu hamil terutama pada pertengahan usia kandungannya, sering
mengalami pembengkakan pada kakinya. Hal ini bisa di atasi dengan mengurangi
konsumsi makanan yang mengandung ion Natrium dan Klorida (Garrow and
James, 1993). Kebutuhan tambahan gizi pada ibu hamil harus benar-benar
diperhitungkan, sehingga tidak mengakibatkan kelebihan yang bisa berakibat
merugikan. Adapun makanan yang sangat dianjurkan pada masa kehamilan
adalah susu, telur, sayur, buah, mentega, margarin, serta vitamin, utamanya
vitamin A, D dan C.
Jaminan terbaik dari konsumsi kalori yang cukup selama hamil adalah
peningkatan berat badan sesuai dengan pertambahan usia kehamilan, peningkatan
berat badan optimal tergantung pada tinggi badan ibu hamil, struktur tulang dan
status gizi sebelum hamil. Pola peningkatan berat badan juga penting, pola ideal
dari peningkatan berat badan selama hamil adalah adanya peningkatan 1 – 2 kg
selama trimester pertama, diikuti dengan peningkatan rata 0,4 kg per minggu
selama akhir dua semester. Selama trimester kedua umumnya peningkatan berat
badan menandakan peningkatan volume darah, pembesaran payudara, uterus
(rahim) dan berhubungan dengan jaringan dan cairan serta simpanan lemak ibu
hamil (Committee on Nutritional, 1990).
Peningkatan berat badan yang tidak sesuai (< 1 kg per bulan) selama
trimester dua dan tiga atau peningkatan berat badan yang berlebihan (> 3 kg per
bulan) harus dievaluasi dan perlu mendapatkan konseling nutrisi. Kekurangan
atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak diinginkan pada
ibu hamil. Kekurangan makanan dapat menyebabkan anemia,
abortus, partus prematour, insersia uteri, hemorgia postpartum, sepsis
puerperalis, dan sebagainya. Sedangkan makan secara berlebihan karena ibu
hamil sering salah mengerti dengan arti makan untuk “dua orang” dapat
menyebabkan bayi terlalu besar. Sebaiknya ibu hamil makan secukupnya sesuai
dengan kebutuhan selama kehamilannya. Makanan tidak perlu mahal akan tetapi
mengandung protein baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui kebutuhan
nutrisi selama kehamilan adalah meningkat. Adapun kebutuhan tersebut
digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta (ari-ari), pertambahan volume
darah, pertumbuhan kelenjar susu sebagai persiapan untuk menyusui dan
metabolisme tubuh yang meningkat.(Committee on Nutritional, 1995;
Soetjiningsih, 1995)
Makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan adalah makanan yang
mengandung zat pertumbuhan atau pembangun yaitu protein, selama itu juga
perlu tambahan vitamin dan mineral untuk membantu proses pertumbuhan itu.
Sesuai dengan usia pertumbuhan kehamilan mulai dari trimester pertama hingga
ketiga banyak keluhan ibu hamil yang mempengaruhi keinginan untuk makan.
Pada kehamilan trimester pertama umur kehamilan 0-3 bulan umumnya timbul
keluhan-keluhan seperti rasa mual, ingin muntah, pusing-pusing, selera makan
berkurang sehingga timbul kelemahan dan malas beraktivitas. Pada saat ini
belum diperlukan tambahan kalori, protein, mineral serta vitamin yang berarti
karena janin belum tumbuh dengan pesat dan kebutuhan gizi dapat disamakan
dengan keadaan sebelum hamil, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa ibu
hamil harus tetap makan agar tidak terjadi gangguan pencernaan, bentuk
makanan biasa, dan untuk menghindari rasa mual dan muntah porsi makanan
kecil akan tetapi frekuensi makan sering. Energi serta gizi pada saat seperti ini
hanya diperlukan untuk memelihara kesehatan serta vitalisnya, disampng
tentunya mensuplai kebutuhan janin yang sedang diproses.

B. Manfaat
Manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil sagat penting untuk:
1. Menjaga kesehatan ibu hamil
2. Menjaga kesehatan janin yang ada dalam kandungan
3. Persiapan untuk menghadapi persalinan

C. Akibat Bila Ibu Hamil Kekurangan Gizi


1. pengaruh bagi ibu hamil:
a. Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b. Perdarahan dalam masa kehamilan
c. Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d. Anemia/kurang darah
2. Pengaruh waktu persalinan:
a. Persalinan sulit dan lama
b. Persalinan sebelum waktunya (prematur)
c. Perdarahan setelah persalinan
3. Pengaruh pada janin:
a. Keguguran
b. Bayi lahir mati
c. Cacat bawaan
d. Anemia pada bayi
e. Berat badan lahir rendah

D. Makanan Yang Baik bagi Ibu Hamil


1. Makanan terdiri dari nasi, lauk dan sayur serta buah – buahan.
2. Makan lebih banyak dari biasanya oleh karena diperlukan agi bayi yang
dikandungnya.
3. Hindari pantangan makanan, kecuali atas petunjuk dokter.
4. Bila nafsu makan berkurang:
a. Makan dengan porsi kecil tapi sering.
b. Makanan dibuat berganti – ganti.
c. Memilih makanan yang paling disukai.
E. Jenis Makanan Yang Bergizi
1. Zat tenaga
Makanan yang mengandung zat tenaga antara lain: beras, mie, kentang,
singkong, jagung, roti dan sagu.
2. Zat pembangun
Makanan yang mengandung zat pembangun atara lain: tempe, tahu, ikan
asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau dll.
3. Zat pengatur
Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain: kangkung, daun
singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nanas, nangka,
mangga dan lain-lain.

F. Pola makan bumil per trimesternya


1. Kehamilan Triwulan I (minggu 1 – 13)
Pada kehamilan Triwulan I biasanya nafsu makan ibu kurang dan
sering timbul rasa mual dan ingin muntah. Namun makanan BUMIL tetap
diberikan seperti biasa.
Berikan makanan dengan porsi kecil tetapi sering dan yg segar-segar,
misalnya telur, susu, buah-buahan (jeruk, jambu, apel,dll), sari buah, asinan,
atau makanan ringan lainnya seperti biskuit, crackers, dsb.

2. Kehamilan Triwulan II (minggu 13 – 27)


Pada kehamilan Triwulan II nafsu makan ibu biasanya sudah
meningkat. Kebutuhan akan zat gizi sumber tenaga seperti: nasi, roti,
singkong, gula, minyak santan, dll, lebih banyak dibandingkan kebutuhan
saat tidak hamil, juga kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur, seperti:
lauk pauk, sayuran dan buah-buahan berwarna.
Untuk memenuhi tambahan kebutuhan zat tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur, diperlukan tambahan konsumsi makanan sehari-hari, berupa:
Nasi     ½ porsi            sayuran            1 ½ mangkok
Ikan     ½ potong         susu     1 gelas
Tempe 1 potong          Air       2 gelas
3. Kehamilan Akhir Triwulan III (minggu 27 – lahir)
Pada saat ini janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat. Nafsu makan ibu sangat baik, dan ibu sering merasa lapar.
Jangan makan berlebihan agar berat badan tidak terlalu banyak. Bahan
makanan sumber lemak dan hidrat arang, seperti makanan yang manis-manis
dan gorengan dikurangi. Bahan makanan sumber zat pembangun dan
pengatur perlu diberikan lebih banyak dibandingkan dengan kehamilan pada
Triwulan II. Hal ini diperlukan untuk pertumbuhan janin yang sangat pesat
serta persiapan persalinan. Pada masa ini lambung menjadi sedikit terdesak,
dan ibu merasa kepenuhan. Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering,
agar zat gizi yang diperlukan ibu dapat terpenuhi.
G. Zat-zat gizi terpenuhi dapat diperhatikan hal-hal seperti berikut:
1. Makanan hendaknya dipilih yang mudah dicerna. Buah-buahan segar dan
sayuran hijau biasanya dapat mengurangi rasa mual.
2. Porsi makanan sedikit, tetapi dengan frekuensi sering. Bila kurang
seleramakan nasi, dapat diganti dengankentang, macaroni, mie atau jajanan
lainyang bergizi. Pada trimester kedua mulai dibutuhkan tambahan kalori
untuk pertumbuhan serta perkembangan janin serta untuk mempertahankan
kesehatan si ibu. Pada saat ini muntah sudah berkurang atau tidak ada, nafsu
makan bertambah, perkembangan janin sangat pesat bukan saja tubuhnya
tetapi juga susunan saraf otak (kurang lebih 90%). Yang perlu diperhatikan
pada trimester kedua ini adalah:
a. Hendaknya lebih banyak memakan bahan makanan sumber protein (zat
pembangun), agar janin mengalami pertumbuhan yang baik. Bahan
makanan sumber protein adalah ikan, daging, telur, kacang-kacangan
dan hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan lainlain.
b. Selain zat pembangun, zat-zat pengatur juga diperlukan. Vitamin dan
mineral merupakan zat pengatur yang banyak terdapat pada buah dan
sayuran.
c. Perlu diperhatikan, bila ibu mengalami bengkak-bengkak pada kaki,
hendaknya konsumsi garam dan makanan perlu dikurangi. Bahan
makanan yang banyak mengandung garam antara lain Instansi Noodle,
Margarine, mentega, kecap, dan lain-lain. Untuk itu bahan makanan
tersebut hendaknya dibatasinya. Trimester ketiga, pada saat ini nafsu
makan sudah baik sekali cenderung untuk merasa lapar terus menerus
sehingga perlu diperhatikan agar tidak terjadi kegemukan. Pada masa ini
diperlukan makanan dengan nilai biologis yang tinggi serta memadai
untuk mencukupi segala yang dibutuhkan. Secara garis besar makanan
pada trimester ketiga sama dengan makanan pada trimester  kedua,
tetapi hendaknya jangan terlalu banyak, agar ibu terhindar dari
kegemukan.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2000. Diet Rendah Garam, Pozi Pusat Depke RI, Jakarta.

Djarwoto B. Pengobatan Hipertensi, Bag IPD FK UGM, Jogyakarta

Soeparman dkk, 1987, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I edisi 2. UI Press, Jakarta
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI PADA IBU HAMIL

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2013

Anda mungkin juga menyukai