Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI IBU HAMIL

Pokok Bahasan : Gizi Ibu Hamil

Sasaran : Ibu Hamil

Hari / tanggal : Kamis / 14 Februari 2022

Waktu : 20 menit

Tempat : Puskesmas Paninggaran

Penyaji : Umi Hani, A.Md.Keb

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan ibu hamil dapat mengetahui dan memahami tentang
gizi seimbang ibu hamil, serta dapat menerapkannya dalam mempertahankangizi ibu hamil.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Ibu dapat menjelaskan tentang pengertian gizi ibu hamil.
b. Ibu dapat menjelaskan dan menyebutkan zat gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil.
c. Ibu dapat menyebutkan tentang manfaat makanan bergizi.

B. Media
1. Buku Kia

C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
D. Pelaksanaan

No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi


1 Pembukaan 3 menit o mengucapkan salam dan terima kasih Menjawab salam dan
atas waktu yang diberikan mendengarkan
o memperkenalkan diri dan apersepsi dengan seksama
2 Inti 10 menit o menjelaskan pengertian gizi ibu hamil Mendengarkan dan
o menjelaskan zat gizi yang harus di memperhatikan
penuhi ibu hamil
o menjelaskan tentang manfaat makanan
bergizi
Ibu Bertanya
o Tanya Jawab
3 Penutup 2 menit o menyimpulkan hasil penyuluhan Mendengarkan dan
o mengevaluasi hasil kegiatan menjawab salam
o memberi salam dan meminta maaf bila
ada kesalahan
o mengucapkan terima kasih atas
perhatian dan mengucapkan salam
penutup

E. Evaluasi
Setelah penyampaian materi penyuluhan berlangsung dengan baik, ibu juga mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan secara lisan.
Bentuk pertanyannya adalah :
1. Apa saja kebutuhan gizi yang dibutuhkan selama kehamilan
2. Manfaat gizi seimbang selama kehamilan
F. Sumber
• Pusat penyuluhan kesehatan masyarakat Depkes RI. 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.
• SPAG Surabaya. Gizi Untuk Calon Ibu.Wyeth Ayerst Internasional.
• Hannah dan Rosemary, 2001. Makanan Yang Aman Untuk Kehamilan. Arcan : Jakarta
• Muchtadi, Deddy. 2008.  Ilmu Gizi. Alfabeta : Bandung
• Nurachman, Elly. 2001. Nutrisi Dalam Ke!erawatan. CV. Sagung Seto : Jakarta
• Sediaoetama, Achmad. 1999. Ilmu Gizi Jilid II. Dian Rakyat : Jakarta
• Lailiyana, Nurmailis, dan Surytni. 2010. Buku Ajar Gizi Kesehatan  Reproduksi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
MATERI

GIZI IBU HAMIL


1. Pengertian Gizi Ibu Hamil
Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh seorang ibu yang sedang
hamil baik pada trimester I, trimester II, dan trimester III dan harus cukup jumlah dan mutunya dan
harus dipenuhi dari kebutuhan makan sehari-hari sehingga janin yang dikandungnya dapat tumbuh
dengan baik serta tidak mengalami gangguan dan masalah. Ibu hamil memerlukan makanan yang
bermutu, tidak berlebihan dan kekurangan. Keinginan atau selera dari ibu hamil belum tentu sesuai
dengan kebutuhan tubuh ibu dan si anak sehingga dibutuhkan menu makanan yang seimbang. Menu
seimbang adalah menu yang semua zat gizinya dibutuhkan tubuh setiap hari. Zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh jumlahnya tidaklah sama, apa yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit
dan apa pula yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Dalam menu seimbang, perrbandingan
antara karbohidrat, protein, dan lemak dalam menu harian harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan
tubuh

2. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil


Ibu hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap berada  pada kondisi ideal dan
tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan seimbang. Peningkatan berat badan di trimeserr
pertama memang relatif  sedikit, tidak naik atau bahkan berkurang karena muntah-muntah.
Peningkatan berat badan yang cukup pesat terjadi di trimester 2 dan 3,  pada periode inilah perlu
dilakukan pemantauan ekstra terhadap berat  badan. Kenaikan total berat badan selama kehamilan,
normalnya berkisar  antara12-15 kg, sedangkan memasuki trimester 2 janin tumbuh pesat dengan
pertumbuhan kurang lebih 10 gr per hari (1 minggu ke 16 sekitar 90 gr, minggu ke 20 sekitar 256
gr, minggu ke 24 sekitar 680 gr, minggu ke 27 sekitar 900 gr.
Berat badan ideal calon ibu saat mulai kehamilan berkisar antara 45-65 kg. Berat badan calon
ibu yang kurang (underweightp atau berlebih (overweight) akan berisiko baik kepada ibu maupun
bayi yang dikandungnya. Overweight memang berdampak negatif pada ibu dan janin yang
dikandungnya baik saat hamil, persalinan, maupun suesai persalinan. Ibu berisiko mengalami
hipertensi dan terkena diabetes. Mitos yang mengatakan bahwa ibu hamil makan untuk dua orang
menjadikan para ibu hamil makan dengan porsi berlebih, sehingga terjadilah penumpukan kalori dan
sisa asupan energi. Sedangkan sebenarnya kebutuhan makan ibu hamil hanya naik rata-rata 10-15
persen. Seusai persalinan, ragam komplikasi masih menanti. Infeksi seusai bersalin akibat
banyaknya  pembuluh darah si ibu hamil yang tersumbat seringkali terjadi. Selain itu, lemak yang
berlipat-lipat pada lapisan kulit merupakan media yang kondusif untuk tumbuhnya kuman sehingga
infeksi pun sangat mungkin terjadi.
Risiko lainnya, plasenta yang berfungsi mensuplai oksigen akan menyempit karena lemak, hal
ini dapat menghambat pertumbuhan bayi. Terhambatnya suplai oksigen dapat merusak sel-sel otak
janin sehingga mengakibatkan kecerdasan si kecil pun menjadi berkurang. kemungkinan  buruk
lainnya, janin dapat mengalami gangguan paru-paru maupun terlahir  obesitas. Untuk ibu hamil
yang mengalami overweight  dianjurkan untuk   jalan kaki di pagi hari atau berenang, dimana selain
membuat ibu sehat  juga dapat membakar kolesterol dan lemak dalam tubuh. Perlu diingat  jangan
melakukan olahraga berat seperti jogging maupun olahraga keras lainnya karena akan
membahayakan janin, selain itu mengakibatkan  penghancuran lemak terlalu drastis dan
mengakibatkan keton lemak  meracuni janin.
Sebaliknya kondisi underweight  juga berisiko dimana pertumbuhan  bayi akan terhambat,
ancaman kelahiran prematur serta risiko cacat pada  bayi. Perlu diperhatikan oleh para ibu hamil
agar makan makanan bergizi yang memenuhi syarat dengan gizi seimbang, hentikan kebiasaan
merokok, minum alkohol, minum obat-obatan yang tidak perlu dan istirahat yang cukup. Hal lain
yang perlu diingat adalah kecukupan dari asam folat, apabila kekurangan akan berisiko terjadinya
spina bifida yaitu kondisi dimana terganggunya penutupan medula spinalis. Pada ibu yang
underweight,  kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 0,5 kg setiap minggu. Para ibu hamil
perlu mengkonsumsi karbohidrat, protein/asam amino; vitamin dan mineral, serta enzim yang cukup
yang diperlukan untuk memaksimalkan proses penyerapan nutrisi oleh tubuh sehingga asupan
nutrisi ibu saat hamil dapat terpenuhi. Pada ibu yang normal dan obese kenaikan yang dianjurkan
adalah lebih kecil, masing-masing 0,4 kg dan 0,3 kg setiap minggu Pada kondisi overweight yang
bisa dilakukan adalah tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan seimbang, selain itu hindari
makanan pemicu gula darah tinggi seperti makanan yang manis-manis, berlemak, goreng-gorengan,
dan makanan tinggi kolesterol. Makanan berserat dan buah-buahan segar  sangat dianjurkan karena
bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama, di samping mengurangi kadar kolesterol dalam
darah. Pembatasan kalori masih menjadi kontraversi karena, di sisi lain, janin membutuhkan nutrisi
lebih dimana pengurangan kalori ditakutkan akan mengganggu  perkembangan janin

3. Zat Gizi yang Harus Dipenuhi Ibu Hamil


a. Air
Jaga agar ibu hamil tidak kekurangan air. Sebaiknya Ibu hamil minum minimal 10 gelas air
putih setiap harinya. Air putih bisa divariasi dgn  jus atau yogurt. Air merupakan bagian tubuh
yang terbesar. Hampir ¾ dari berat tubuh adalah air. Tubuh menggunakan air untuk beberapa
fungsi. Air adalah pelarut semua hasil pencernaan, pembawa zat – zat kotoran dari sel-sel ke
ginjal. Air juga menolong mengatur suhu tubuh. Seseorang memerlukan sekitar 6-8 gelas air
dalam sehari. Sumber air bagi tubuh ada 7 macam yaitu:
o Melalui cairan yang diminum seperti air bersih, susu, sari – sari buah dan lain sebagainya.
o Melalui makanan seperti sayur mentah, buah – buahan yang kaya air, sop dan makanan
lainnya yang mengandung banyak air.
o Melalui metabolisme dalam tubuh.
b. Asam Folat dan Seng
Makanan : sayur C buah seperti jeruk, pisang, brokoli, wortel, kembang kol, bayam. kekurangan
zat ini dapat menyebabkan cacat  bawaan.
c. Karbohidrat
karbohidrat berfungsi sebagai sumber energy, pemberi rasa manis,  penghemat protein, pengatur
metabolisme, dan membantu perngeluaran feses. Makanan yang mengandung karbohidrat
diantaranya adalah nasi,  jagung, singkong, ubi, roti, dan sayur-sayuran, gandum, dan hasilnya
seperti soun, bihun, mie, makroni, tepung terigu, dll. Jangan makan makanan yang mengandung
karbohidrat terlalu banyak karena kelebihannya akan diolah menjadi lemak, sehingga
mengakibatkan  berat badan yang berlebih dari yang diinginkan.
d. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan,  pembentukan esensial dalam tubuh,
pengatur keseimbangan cairan, memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibody, pengangkut
zat-zat makanan, dan sebagai sumber energy. Pada ibu hamil jika kekurangan  protein akan
sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan  janin dalam kandungan. Makanan :
daging, keju, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe. Berguna sebagai zat pembangun 75-100
gram/hari
e. Kalsium
Apabila kalsium kurang, janin akan mengambil kalsium dari ibu, itu dapat menyebabkan os-
teoporosis pada ibu. Susu minimal 1x/hari
f. Zat Besi
Makanan: sayuran hijau (bayam, kangkung, daun singkong), daging, ikan, unggas, kacang-
kacangan. kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat 30%. kekurangan zat besi dapat mengganggu
persalinan dan ibu menderita anemia.
g. Serat
kekurangan serat menyebabkan sembelit. Perbanyak sayur-sayuran dan  pisang.
h. Vitamin lainnya berfungsi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
1) Vitamin A : tidak berlebih krn berbahaya bagi pertumbuhan janin. Mangga, tomat, wortel
2) Vitamin B1 dan B2 serta niasin : untuk proses metabolism tubuh
3) Vitamin B6 dan B12 : untuk mengatur penggunaan protein
4) Vitamin C : Membantu penyerapan zat besi dan mencegah anemia. Stroberi, lemon, mangga,
tomat
5) VFitamin D: Pembentukan tulang dan gigi. Susu, kacang-kacangan.
6) Vitamin E : Pembentukan sel darah merah.

4. Manfaat Makana Bergizi


Manfaat makanan bergizi untuk Ibu hamil sangat penting untuk :
a. Menjaga kesehatan Ibu hamil  
b. Menjaga kesehatan janin yang ada dalam kandungan
c. Persiapan untuk menghadapi persalinan

5. Anemia pada Ibu Hamil


Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi darah atau
massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh
jaringan Pencegahan Anemia selama kehamilan dengan cara mengkonsumsi makanan gizi
seimbang. Zat Besi dibutuhkan lebih tinggi pada trimester III, apabila kekurangan dapat
meyebabkan meningkatnya kemungkinan kematia ibu hamil, bayi lahir premature, bayi lahir dgn
berat badan rendah, dan gangguan proses  persalinan dan nifas.

6. Hal-hal yang harus Dilakukan Ibu Hamil di Puskesmas


a. Timbang berat badan dan tanyakan kepada petugas “apakah penambahan berat badab ibu hamil
normal?”
b.  Pengukuran LILA (lingkar lengan atas). LILA digunakan untuk menentukan perkiraan bayi
lahir berat badan normal atau rendah. Apabiala LILA <23,5 cm maka ibu hamil beresiko untuk
memiliki bayi dengan beret badan rendah.
c. Pengukuran tinggi fundud uteri (TFU) Pengukuran TFU dugunakan untuk memperkirakan tafsir
berat janin. Tanyakan pada perugas “apa perkiraan berat janin ibu hamil sesuai dengan umur
kehamilan?” apabila tidak sesuai tanyakan “apa yang mesti dilakukan?”
d. Cek HB, cek HB berguna untuk memantau kebutuhan zat besi si dalam tubuh sebagai
pencegahan anemia.

Paninggaran, 11 Februari 2021


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Paninggaran Pegawai yang dinilai

dr. Novita Margie Hastuty Umi Hani, A.Md.Keb


NIP : 19861108 201502 2 002 NIP 19850418 201704 2 003

Anda mungkin juga menyukai