Disusun Oleh :
Kelas D
7. Mellisa V4320039
PRODI D3 KEBIDANAN
SEKOLAH VOKASI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein,
lemak,mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu menyusui dalam jumlah
tertentu selama menyusui. Masa postpartum merupakan masa pemulihan karena
merupakan faktor penunjang yang utama produksi ASI sehingga apabila gizi tidak
terpenuhi akan menghambat produksi ASI dan dapat mempengaruhi komposisi serta
asupan nutrisi untuk bayi baru lahir. Ibu menyusui memiliki kebutuhan yang banyak
akan asupan gizi yang terkandung di dalam setiap makanan yang di konsumsinya
dengan memperhatikan kebutuhan yang di perlukan oleh tubuhya. Pendidikan
tentang gizi amat penting diberikan untuk memberikan pengetahuan yang
sebelumnya tidak diketahuinya, sehingga dengan demikian pola makannya akan
lebih diperhatikan melelui penyusunan menu seimbang yang di anjurkan dalam
pemenuhan kecukupan gizinya. Selain dengan pendidikan, advokasi bisa kita
lakukan pada ibu menyusui. Agar terciptanya suatu dorongan yang mendasar akan
pentingnya gizi pada Ibu ataupun untuk bayinya. Dengan melihat pemaparan diatas,
muncullah sebuah keinginan tentang pembuatan makalah mengenai “Gizi Pada Ibu
Menyusui” yang berisikan tentang pengetahuan mengenai gizi pada ibu menyusui
sehingga dapat mengedukasi pembaca dan memenuhi tugas Praktik Gizi Kebidanan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah yaitu diantara
lain :
4. Bagaimana cara memperolah zat gizi dan apa contoh bahan makanan yang
mengandung zat gizi ?
4. Mengetahui cara memperolah zat gizi dan contoh bahan makanan yang
mengandung zat gizi.
TINJAUAN TEORI
Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein,
lemak, mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu menyusui dalam jumlah
tertentu selama menyusui. Masa postpartum merupakan masa pemulihan karena
merupakan faktor penunjang yang utama produksi ASI sehingga apabila gizi tidak
terpenuhi akan menghambat produksi ASI dan dapat mempengaruhi komposisi serta
asupan nutrisi untuk bayi baru lahir. Ibu menyusui memiliki kebutuhan yang banyak
akan asupan gizi yang terkandung di dalam setiap makanan yang dikonsumsinya
dengan memperhatikan kebutuhan yang diperlukan oleh tubuhnya. Pendidikan
tentang gizi amat penting diberikan untuk memberikan pengetahuan yang
sebelumnya tidak diketahuinya, sehingga dengan demikian pola makannya akan
lebih diperhatikan melalui penyusunan menu seimbang yang di anjurkan dalam
pemenuhan kecukupan gizinya. Selain dengan pendidikan, advokasi bisa kita
lakukan pada ibu menyusui. Agar terciptanya suatu dorongan yang mendasar akan
pentingnya gizi pada Ibu ataupun untuk bayinya.
B. Kebutuhan Gizi Seimbang Masa Menyusui
Kebutuhan gizi ibu menyusui meningkat dibandingkan dengan tidak menyusui dan
masa kehamilan. Ibu dalam 6 bulan pertama menyusui membutuhkan tambahan
energi sebesar 500 kalori/hari untuk menghasilkan jumlah susu normal. Sehingga
total kebutuhan energi selama menyusui akan meningkat menjadi 2400 kkal per hari
yang akan digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri8
yang dalam pelaksanaannya dapat dibagi menjadi 6 kali makan (3x makan utama
dan 3x makan selingan) sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang yang dianjukan.
Untuk mengathui terpenuhinya energi dengan cara menimbang berat badan. Bila
terjadi penurunan >0,9 kg per minggu setelah 3 minggu pertama menyusui berarti
kebutuhan kalori tidak tercukupi sehingga akan mengganggu produksi ASI
Kebutuhan zat gizi lain juga akan meningkat selama menyusui, yaitu:
1. Karbohidrat
Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat sebesar 65 gr per hari
atau setara dengan 1 ½ porsi nasi.
2. Protein
Sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu menyusui membutuhkan
tambahan protein 17 gr atau setara dengan 1 porsi daging (35 gr) dan 1 porsi tempe
(50gr).
3. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam produksi ASI serta
pembawa vitamin larut lemak dalam ASI. Kebutuhan minyak dalam tumpeng gizi
seimbang sebanyak 4 porsi atau setara dengan 4 sendok the minyak (20 gr). Lemak
yang dipelukan untuk ibu menyusui yaitu lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 dan
omega-6
4. Vitamin dan mineral
Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin & mineral dari ibu hamil.8 Kadar
vitamin dalam ASI sangat dipengaruhi oleh vitamin yang dimakan ibu, jadi
suplementasi vitamin pada ibu akan menaikkan kadar vitamin ASI. Vitamin yang
penting dalam masa menyusui adalah vitamin B1, B6, B2, B12, vitamin A, yodium &
selenium. Jumlah kebutuhan vitamin & mineral adalah 3 porsi sehari dari sayuran dan
buah-buahan. ibu menyusui rentan terhadap kekurangan gizi. Untuk mencegahnya,
Anda memerlukan suplemen baik berupa makanan maupun vitamin dan mineral
khususnya vitamin A dan zat besi.
5. Cairan
Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air susu
dengan cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau lebih dari 8 gelas air sehari
(12-13 gelas sehari). Terutama saat udara panas, banyak berkeringat dan demam
sangat dianjurkan untuk minum >8 gelas sehari. Waktu minum yang paling baik
adalah pada saat bayi sedang menyusui atau sebelumnya, sehingga cairan yang
diminum bayi dapat diganti.10 Kebutuhan cairan dapat diperoleh dari air putih, susu,
jus buah-buahan dan air yang tersedia di dalam makanan.
C. Manfaat dan Fungsi Zat Gizi
Secara umum manfaat dan fungsi zat gizi adalah sebagai berikut,
• Sumber energi
• Perbaiki sel-sel yang rusak
• Pengatur dan pendukung dari proses metabolisme (stimulansia)
• Melindungi fungsi organ tubuh
• Sumber pertumbuhan dan perkembangan
• Membentuk atau memperbaiki organ-organ pada membran tubuh
• Menjaga keseimbangan metabolisme
• Sebagai pembentuk sel jaringan tubuh
Zat gizi yang termasuk untuk membentuk sel jaringan tubuh adalah air, mineral, dan
protein. Zat-zat tersebut akan diolah oleh organ tubuh secara bersamaan sampai
pada akhirnya akan terbentuk sel jaringan tubuh yang baru untuk menggantikan
jaringan yang sudah tidak berfungsi ataupun jaringan yang sudah rusak.
• Sebagai penghasil energi tubuh
Zat pembentuk energi dalam tubuh manusia adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat tersebut, sistem pencernaan
organ tubuh akan mengolahnya hingga menghasilkan energi. Energy inilah yang
kemudian membantu manusia untuk bisa melakukan berbagai aktifitasnya sehari-
hari.
• Sebagai pengatur fungsi dan reaksi biokimia tubuh (stimulansia)
Agar fungsi dan reaksi biokimia dalam tubuh dapat berjalan dengan cepat dan baik
maka tubuh membutuhkan zat-zat sebagai stimulansia (perangsang dan pengatur)
dalam proses tersebut. Zat vitamin lah yang membantu proses reaksi biokimia dalam
tubuh hingga dapat berjalan dengan baik
Fungsi Zat Gizi Pada Ibu Menyusui
1. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi menyediakan energi bagi tubuh. Namun, zat gizi ini juga
berperan dalam proses pembentukan energi dan cadangannya. Dengan menyimpan
cadangan, tubuh tidak perlu mengambil energi dari pembakaran lemak atau protein.
2. Lemak
Setelah karbohidrat habis, tubuh akan membakar lemak untuk memperoleh energi.
Lemak ini juga melindungi organ-organ vital, menjadi insulator (penghantar panas)
yang mempertahankan panas tubuh, serta melarutkan dan membawa vitamin larut
lemak.
3. Protein
Protein merupakan zat gizi makro yang menyusun berbagai jaringan tubuh. Anda
juga membutuhkan zat gizi ini untuk menjalankan metabolisme tubuh, menghasilkan
hormon dan enzim, serta menjaga keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh.
4. Vitamin
Vitamin yaitu zat organik yang tubuh butuhkan untuk tumbuh, berkembang, dan
menjalankan fungsinya dengan baik. Anda dapat memenuhi kebutuhan zat gizi mikro
ini dengan mengacu tabel Angka Kecukupan Gizi yang diterbitkan oleh Kemenkes RI.
Berikut berbagai jenis vitamin yang Anda perlukan serta kegunaannya secara umum.
• Vitamin A: menjaga kesehatan mata, tulang, gigi, jaringan lunak, dan kulit.
• Vitamin B kompleks: membantu pembentukan energi, mendukung
pertumbuhan, dan menjaga kesehatan jaringan.
• Vitamin C: antioksidan yang menjaga kesehatan jaringan, gigi, gusi, dan kulit.
• Vitamin D: memelihara kesehatan tulang dan gigi serta menjaga kadar
kalsium dan kalium normal dalam darah.
• Vitamin E: menjadi antioksidan dan membantu pembentukan sel darah
merah.
• Vitamin K: membantu proses pembekuan darah dan menjaga kesehatan
tulang.
5. Mineral
Ada berbagai fungsi mineral bagi tubuh, di antaranya menjaga kesehatan tulang, otot,
otak, dan jantung. Tubuh juga menggunakan mineral untuk membentuk enzim,
hormon, dan beberapa bahan penting lainnya.
Seperti halnya vitamin, Anda dapat memenuhi kebutuhan mineral sehari-hari dengan
mengacu tabel Angka Kecukupan Gizi. Secara umum, di bawah ini sebagian contoh
mineral yang penting dan fungsinya masing-masing.
• Kalsium: membantu membentuk serta menjaga kekuatan tulang dan gigi.
• Kalium: menjaga fungsi normal otot dan sistem saraf.
• Natrium: menjaga keseimbangan cairan dan fungsi saraf.
• Zat besi: membantu membentuk hemoglobin, protein pembawa oksigen pada
sel darah merah.
• Zinc: membantu fungsi sistem imun, saraf, dan reproduksi.
A. Kesimpulan
Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang lazim pada
wanita baik yang sudah bersuami maupun belum. Sedangkan menyusui adalah
proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari
payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan
menelan susu. Tidak ada makanan yang secara khusus disarankan bagi ibu
menyusui. Mereka harus makan seperti biasanya, dengan menu beragam sesuai
pola makan yang seimbang. Porsinya saja yang perlu ditambah, baik melalui makan
besar maupun ‘ngemil’. Dan yang pasti, makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu
harus mengandung gizi yang seimbang.
B Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada
umumnya serta menambah wawasan pembaca terutama dalam menentukan asupan
gizi seimbang pada ibu menyusui.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeny, O., & Ariestiningsih, A. D. (2017). Gizi Prakonsepsi, Kehamilan, dan Menyusui.
Universitas Brawijaya Press.
Fitri, M. (2017). ANALISIS KECUKUPAN GIZI IBU MENYUSUI DI DESA ANEUK PAYA
KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 2(3), 13-21.
Merryana Adriani, S. K. M. (2016). Peranan gizi dalam siklus kehidupan. Prenada Media.
Pujiastuti, N. (2010). Korelasi antara status gizi ibu menyusui dengan kecukupan asi di
posyandu desa karang kedawang kecamatan sooko kabupaten mojokerto. Jurnal
Keperawatan, 1(2).
Anggraeni, M. A. (2019). Pengaruh Pola Makan Tidak Seimbang dan Kurangnya Gizi Dapat
mempengaruhi Anemia Pada Ibu Hamil.
Aritonang, E. (2004). Kurang Energi Protein (Protein Energy Malnutrition). Sumatra Utara:
Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas kesehatan Masyarakat, Universitas
Sumatra Utara.
Azwar, A. (2004). Kecenderungan masalah gizi dan tantangan di masa datang. Disampaikan
Pada Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju Keluarga Sadar Gizi.
Jakarta: Hotel Sahid Jaya.
Can J Gastroenterol. 22(1), pp. 61-68. WHO Western Pacific Region. (2000). The Asia-
Pacific Perspective: Redefining Obesity and Its Treatment.
Hamzah, D. F. (2017). Analisis Faktor Yang Memengaruhi Kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Kota Kota Langsa
Provinsi Aceh Tahun 2016. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 2(2), 1-
11.
Hruby, A. Hu, F. (2015). The Epidemiology of Obesity: A Big Picture. Pharmacoeconomics.
33(7), pp. 673–689.
Hutasoit, S. V. (2016). Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Gangguan
Pemenuhan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh di RSUD dr. Pirngadi Medan.
Kaila, B. Raman, M. (2008). Obesity: A Review of Pathogenesis and Management
Strategies.
Merryana Adriani, S. K. M. (2016). Pengantar gizi masyarakat. Prenada Media.