Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PADA NIFAS

“Menyusun Dan Mengelola Menu Ibu Nifas”


Dosen Pengampu : Nur Laila Faizah, STr.Keb.,M.Kes

Disusun Oleh

Siti Zumrotun (200105009)

Sevita Febiola (200105010)

Dwi Wahyu Septiyani (200105012)

PRODI SARJANA KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan Makalah mengenai “Menyusun Dan Mengelola Menu Ibu Nifas”. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini baik beruapa pemikiran maupun materinya. Dalam penyusunan tugas
atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan
dosen, sehingga kendala kendala yang penulis hadapi bisa teratasi dengan baik.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca
khususnya mahasiswa. Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing penulis meminta
masukan ataupun sarannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang.
Penulis juga meminta kritik ataupun saran dari pembaca mengenai isi makalah ini untuk
perbaikan kami kedepannya.

Jombang, 31 Oktober 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti keadaan semula sebelum hamil. Masa nifas berangsur
kurang lebih 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya
kembali alat kandungan pada keadaan yang normal (Ambarwati, 2010).

Setelah melahirkan, kebutuhan gizi ibu nifas lebih banyak karena selain untuk
pembentukan Air Susu Ibu (ASI) dalamproses menyusui juga berguna dalam proses
pemulihan kondisi setelah melahirkan. Bila nutrisi ibu nifas tidak terpenuhi maka
proses pemulihan kondisi ibu seperti sebelum hamil akan lebih lama dan produksi ASI
akan berkurang, karena di dalam tubuh makanan akan diuraikan menjadi suatu zat yang
nantinya akan digunakan tubuh dalam menjalankan fungsinya (Anonim, 2011).

Upaya pemulihan kesehatan ibu nifas adalah dengan penyediaan makanan yang
memadai, yakni ibu nifas harus banyak mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
seimbang, cukup protein, mineral, vitamin, serta makanan tambahan sebanyak 500
kalori perhari, karena selain berguna untuk produksi air susu ibu (ASI) juga berfungsi
sebagai proses perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak selama proses persalinan,
mengingat pentingnya pemulihan kesehatan dan pembentukan ASI, maka perlu adanya
pengawasan apakah ibu memperoleh makanan dengan kualitas dan kwantitas yang
dibutuhkan bagi pemulihan tubuhnya, juga pengetahuan tersendiri bagi ibu nifas
tentang pentingnya makanan bergizi seimbang (Prawiroharjo, 2003).

Sebagian besar ibu nifas masih belummengetahui tentang kebutuhan nutrisi


selama masa nifas, serta manfaat dan kerugian jika kebutuhan nutrisinya belum
terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang
kebutuhan nutrisi selama masa nifas yang disebabkan oleh faktor umur, tingkat
pendidikan, pengalaman, pekerjaan, paritas, sosioekonomi, dukungan keluarga dan
kebiasaan (Bahiyatun, 2009).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Nutrisi Ibu Nifas


1) Nutrisi
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan nutrisi pada masa postpartum dan menyusui meningkat
25%, karena berguna untuk proses penyembuhan setelah melahirkan dan untuk
produksi ASI untuk pemenuhan kebutuhan bayi. Kebutuhan nutrisi akan meningkat tiga
kali dari kebutuhan biasa (pada perempuan dewasa tidak hamil kebutuhan kalori 2.000-
2.500 kal, perempuan hamil 2.500-3.000 kal, perempuan nifas dan menyusui 3.000-
3.800 kal). Nutrisi yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktifitas, metabolisme,
cadangan dalam tubuh, proses memproduksi ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan bayi.
Pada 6 bulan pertama postpartum, peningkatan kebutuhan kalori ibu 700 kalori,
dan menurun pada 6 bulan ke dua postpartum yaitu menjadi 500 kalori. Ibu nifas dan
menyusui memerlukan makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-buahan. Menu makanan
seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin,
pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet atau
pewarna.
Menu makanan yang seimbang harus dikonsumsi oleh ibu nifas yaitu dengan
porsi yang cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung
alkohol, nikotin serta bahan pengawet ataupun pewarna. Kekurangan gizi pada ibu nifas
dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu maupun bayinya. Gangguan pada
bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit, dan mudah terkena
infeksi. Kekurangan zat-zat essensial juga dapat menyebabkan gangguan pada mata
ataupun tulang.
Makanan bergizi yang dikonsumsi ibu nifas sesuai dengan porsi akan membuat
ibu dalam keadaan sehat dan tubuh terasa segar. Makanan yang mengandung protein
sangat penting dikonsumsi oleh ibu nifas karena sangat berpengaruh terhadap proses
penyembuhan maupun pengeringan luka terutama pada ibu nifas yang terdapat luka
jahitan pada perineum. Didalam suatu daerah kebudayaan juga berperan penting dalam
berhasilnya pemenuhan kebutuhan gizi seperti halnya jika ibu nifas memiliki budaya
pantang makan-makanan yang tinggi protein seperti telur, ayam, ikan , maupun daging
maka akan mempengaruhi terhadap proses penyembuhan terutama pada luka jahitan
perineum. Selain protein, makanan yang mengandung serat juga dibutuhkan oleh ibu
nifas untuk membantu proses pencernaan, kadar vitamin dan air dalam buah juga sangat
baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan melawan infeksi
Disamping itu, makanan yang dikonsumsi ibu postpartum juga harus
mengandung:
a) Sumber Tenaga (Energi)
Sumber energi terdiri dari karbohidrat dan lemak. Sumber energi ini berguna
untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan protein
(jika sumber tenaga kurang). Zat gizi sebagai sumber dari karbohidrat terdiri
dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat gizi sumber
Lemak adalah mentega, keju, lemak (hewani) kelapa sawit, minyak sayur,
minyak kelapa, dan margarine (nabati).

b) Sumber Pembangun (Protein)


Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau
mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap
oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena. Sumber
zat gizi protein adalah ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur,
susu, keju (hewani) kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan
tempe (nabati). Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur, dan keju
yang juga mengandung zat kapur, zat besi, dan vitamin B.

c) Sumber Pengatur dan Pelindung (Air, Mineral dan Vitamin)


Zat pengatur dan pelindung digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan
penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh.
1) Air
Ibu menyusui sedikitnya minum 3-4 liter setiap hari (anjurkan ibu minum
setiap kali selesai menyusui). Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada
6 bulan pertama minimal adalah 14 gelas (setara 3-4 liter) perhari, dan pada
6 bulan kedua adalah minimal 12 gelas (setara 3 liter). Sumber zat pengatur
dan pelindung bisa diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah-buahan
segar.
2) Mineral
Jenis–jenis mineral penting dan dibutuhkan pada ibu nifas dan menyusui
adalah :
a) Zat kapur atau calcium berfungsi untuk pembentukan tulang dan gigi
anak, dengan sumber makanannya adalah susu, keju, kacang-kacangan,
dan sayuran berwarna hijau.
b) Fosfor diperlukan untuk pembentukan kerangka tubuh, sumber
makananya adalah susu, keju dan daging.
c) Zat besi, tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena
dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta penambahan sel
darah merah sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan.
Sumber zat besi adalah kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-
kacangan dan sayuran hijau.
d) Yodium, sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mental
dan kekerdilan fisik, sumber makanannya adalah minyak ikan, ikan laut,
dan garam beryodium.
3) Vitamin
Jenis–jenis vitamin yang dibutuhkan oleh ibu nifas dan menyusui adalah:
a) vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang,
perkembangan saraf penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap infeksi. Sumber vitamin A adalah kuning telur, hati, mentega,
sayuran berwarna hijau, dan kuning. Selain sumber-sumber tersebut ibu
menyusui juga mendapat tambahan kapsul vitamin A (200.000 IU).
Pemberian Vitamin A pada ibu nifas, yang diberikan segera
setelah bayi dilahirkan sampai usia bayi 60 bulan. Terbukti dapat
menaikan status vitamin A bayi pada usia 2 bulan sampai bayi berusia
enam bulan. Sehingga dengan pemberian suplementasi vitamin A pada
ibu nifas dapat menurunkan resiko terjadinya gangguan kesehatan akibat
kekurangan vitamin A, seperti buta senja.
Selain berfungsi untuk kesehatan mata, Vitamin A juga berfungsi
untuk kekebalan tubuh, sehingga dengan terpenuhinya Vitamin A pada
ibu nifas dapat berdampak positif pada bayi yang dilahirkan, karena
kemungkinan bayi akan mempunyai kekebalan tubuh yang berasal dari
Vitamin A.
b) Vitamin B1 (Thiamin)
Diperlukan untuk kerja syaraf dan jantung, membantu
metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang
baik, membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan
tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumber vitamin B1
adalah hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat, jeruk, nanas,
dan kentang bakar.
c) Vitamin B2 (Riboflavin)
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan,
pencernaan, sistem urat syaraf, jaringan kulit, dan mata. Sumber vitamin
B2 adalah hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan, dan sayuran
berwarna hijau.
d) Vitamin B3 ( Niacin )
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses
pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber :
susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang-
kacangan beras merah, jamur dan tomat.
e) Vitamin B6 ( Pyridoksin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan
gigi dan gusi. Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.
f) Vitamin B12 ( Cyanocobalamin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan
jaringan saraf. Sumber : telur, daging hati, keju, ikan laut dan kerang
laut.
g) Folic Acid
Untuk pertumbuhan pembentukkan sel darah merah dan produksi
inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran hijau.
h) Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat
( untuk penyembuhan luka ), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya
tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh
darah. Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga,
papaya dan sayuran.
i) Vitamin D
Untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dan gigi serta penyerapan
kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu,
margarine dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi ( sebelum
pukul 09.00 )
j) Vitamin K
Untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah
normal. Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus
dan bayam.
B. (GIZI)
Gizi  atau nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolisme,
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25% karena
berguna untuk Proses kesembuhan karena setelah melahirkan  dan untuk memproduksi
air susu yang cukup untuk Menyehatkan bayi. Semua itu akan meningkat tiga kali dari
kebutuhan biasa,  Makanan yang di konSumsi berguna melakukan aktivitas,
metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi ASI Serta sebagai ASI itu
sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan, Masa nifas
adalah masa menyusui oleh karena itu juga ibu menyusui harus makan makanan yang
cukup agar mampu menghasilkan ASI yang cukup baik mutu maupun jumlahnya bagi
bayinya, ibu menyusui memerlukan zat gizi lebih banyak daripada ibu hamil,banyaknya
makanan ibu menyusui disesuaikan dengan umur bayi dan kebutuhan gizi , keadaan
gizi baik pada ibu menyusui terletak pada penganekaragaman menu tiap hari, Menu
makanan yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin,
pedas atau Berlemak, tidak menganding alkohol, nikotin, serta bahan pengawet atau
pewarna.
B. Zat Gizi yang Dibutuhkan Ibu Nifas
1) Kalori
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang
dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata
kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml
dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk setiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-
rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari
selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus
mengkonsumsi 2.300-2.700 kal ketika menyusui. Makanan yang dikonsumsi ibu
berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses
produksi ASI, serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu
memenuhi syarat, seperti : susunya harus seimbang, porsinya cukup dan teratur,
tidak terlalu asin, pedas dan berlemak, serta tidak mengandung alkohol, nikotin dan
bahan pengawet dan pewarna.
2) Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gr protein diatas kebutuhan normal ketika menyusui.
Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang dianjurkan . Protein diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein
dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain
telur, daging, ikan, udang, kerang, susu, dan keju. Sementara itu, protein nabati
banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan dan lain-lain.
3) Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Ibu menyusui
dianjurkan minum 2-3 liter per hari dalam bentuk air putih, susu dan jus buah
(anjurkan ibu minum tiap kali menyusui). Mineral, air dan vitamin digunakan untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme
didalam tubuh. Sumber zat pengatur tubuh tersebut bisa diperoleh dari semua jenis
sayur dan buah-buahan segar.
4) Vitamin dan Mineral
Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan metabolisme tubuh.
Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat perhatian
khusus karena jumlahnya kurang mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan
bayi sewaktu bayi bertumbuh dan berkembang.
a. Zat Besi
Zat besi dapat mencegah anemia dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sumber zat
besi antara lain hati, telur, sumsum tulang dan sayuran hijau. Kebutuhan zat besi
sebanyak 28 mg per hari. Pil zat besi (Fe) harus diminum, untuk menambah zat
gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
b. Iodium
Iodium dapat meningkatkan pertumbuhan fisik dan mental. Sumber iodium yaitu
garam beriodium. Kebutuhan iodium sebanyak 200 mg per hari.
c. Vitamin C dan A
Vitamin C digunakan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, produksi
ASI. Sumber vitamin C antara lain buah-buahan atau sayuran berwarna hijau
kuning. Kebutuhan vitamin C sebanyak 85 mg per hari. Vitamin A sebanyak 850
mg per hari Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) sebanyak 2 kali yaitu pada 1
jam setelah melahirkan dan 24 jam setelahnya agar dapat memberikan vitamin A
kepada bayinya melalui ASI.
Berikut perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita dewasa dan
tambahannya untuk ibu hamil dan menyusui :

Wanita Ibu Ibu Menyusui


Dewasa Hamil
No. Zat Gizi 0-6 bulan 7-12 bulan

1. Energi (kkl) 2200 285 700 500


2. Protein (g) 48 12 16 12
3. Vitamin A (RE) 500 200 350 300
4. Vitamin D (mg) 5 5 5 5
5. Vitamin E (mg) 8 2 4 2
6. Vitamin K (mg) 6,5 6,5 6,5 6,5
7. Tiamin (mg) 1,0 0,2 0,3 0,3
8. Riboflavin (mg) 1,2 0,2 0,4 0,3
9. Niasin (mg) 9 0,1 3 3
10. Asam Folat (mg) 150 150 50 40
11. Piidoksin (mg) 1,6 0,6 0,5 0,5
12. Vitamin B12 (mg) 1,0 0,3 0,3 0,3
13. Vitamin C (mg) 60 10 2525 10
14. Kalsium (mg) 500 400 400 400
15. Fosfor (mg) 450 200 300 200
16. Besi (mg) 26 20 2 2
17. Seng (mg) 15 5 10 10
18. Yodisium (mg) 150 25 50 50
19. Selenium (mg) 55 15 25 20

C. Menu Makanan Tetbaik untuk Dikonsusmsi Selama Masa Nifas


1) Asam Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3 yang terkandung dalam banyak ikan berminyak (contohnya
salmon, sarden, halibut) telah terbukti membantu ibu mengatasi depresi pasca
melahirkan dan meningkatkan kerja otak. Tidak hanya itu, kandungan asam lemak
omega-3 juga mampu meningkatkan perkembangan sensorik, kognitif, dan motorik
bayi. Asam lemak omega-3 ini banyak terdapat pada makanan-makanan seperti ikan
salmon, ikan tuna, biji ami, dan biji kenari.

2) Susu Rendah Lemak


Untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh ibu pasca melahirkan, dibutuhkan
nutrisi yang terkandung dalam susu dan produk turunannya. Selain mengandung
protein, vitamin B dan vitamin D, susu dan produk turunannya merupakan sumber
kalsium terbaik. Jika menyusui, ibu akan sangat membutuhkan lebih banyak
kalsium. Karena selain untuk memenuhi kebutuhan kalsium ibu sendiri, juga untuk
menyuplai kalsium bagi pertumbuhan tulang si kecil.
3) Sayuran Hijau
Beragam sayuran, terutama yang berwarna hijau seperti bayam, brokoli, kangkung,
buncis, dan sayuran hijau lainnya, banyak mengandung vitamin A, vitamin C,
antioksidan, dan zat besi. Selain itu sayuran hijau juga merupakan salah satu sumber
kalsium yang bukan dari susu. Tidak hanya baik untuk ibu, nutrisi yang terkandung
dalam sayuran hijau juga sangat dibutuhkan oleh bayi yang Anda susui serta untuk
mencegah bayi terhindar dari Anemia defisiensi besi (ADB).
4) Karbohidrat Tinggi Serat
Selama masa nifas, ibu membutuhkan energi yang cukup untuk menjalani perannya
sebagai ibu baru dan mengurus bayi yang baru lahir. Karbohidrat adalah sumber
energi terbaik bagi tubuh, tapi tak semua jenis karbo boleh dimakan sembarangan.
Pilihlah jenis karbohidrat yang sehat, yaitu karbohidrat kompleks dengan kandungan
serat tinggi. Karbohidrat kompleks dapat meningkatkan energi tubuh tanpa harus
menaikkan kadar gula darah.
Anda bisa mendapatkan asupan karbohidrat tinggi serat dari beras merah, beras
coklat, dan gandum. Beras merah dan beras coklat banyak mengandung asam folat
yang dibutuhkan bagi perkembangan otak bayi. Selain kandungannya yang sangat
bermanfaat, karbohidrat tinggi serat juga sangat baik dalam mendukung program diet
ibu pasca melahirkan.

5) Asupan Protein
Makanan yang kaya protein juga sangat dibutuhkan untuk mendukung
perkembangan otak bayi dan memberikan efek tenang bagi ibu. Sumber protein ini
dapat Anda dapat peroleh dari kacang-kacangan. Terutama kacang-kacangan
berwarna gelap seperti kacang hitam dan kacang merah), telur, daging merah, ikan,
kedelai, dan telur.
6) Buah Kaya Vitamin C
Vitamin C dapat meningkatkan daya tahan tubuh ibu selama masa nifas. Kelelahan
akibat mengurus si kecil yang baru lahir akan membuat daya tahan tubuh Anda
sedikit menurun. Nah, itu sebabnya Anda membutuhkan asupan makanan yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh ibu. Anda bisa mengonsumsi buah yang kaya
vitamin C. Buah-buahan dengan kandungan vitamin C tinggi sangat mudah ditemui,
antara lain: jeruk, nanas, anggur dan jambu biji.
D. Manfaat Gizi Pada Ibu Nifas
1. Untuk mempercepat kesembuhan ibu terutama kesembuhan alat reproduksi

2. Untuk memenuhi nutrisi ibu, agar dapat mencukupi kebutuhan ASI bayinya
E. Contoh Menyusun Menu Ibu NIfas
 Makan pagi : Nasi 1 piring + ikan goreng 1 potong ukuran kotak korek api + sayur 1
mangkuk kecil + susu 1 gelas
 Makan siang : nasi 1 piring + ikan panggang 1 potong ukuran kotak korek api +
tempe 1 potong ukuran kotak korek api + sayur 1 mangkuk kecil + jeruk 1 buah
 Makan malam : nasi 1 piring + ayam goreng 1 potong ukuran sedang + tahu goreng
1 potong ukuran kotak korek api + sayur 1 mangkuk kecil + pepaya 1 potong.
F. Menyusun Menu Ibu Nifas dengan 4 Sehat 5 Sempurna
Pola menu ibu menyusui sebaiknya mengikuti pola menu seimbang  yaitu 4 SEHAT 5
SEMPURNA yang didalamnya  terdiri dari :
1) Makanan Sumber  Zat Tenaga : Nasi, roti, mie, bihun, kentang, singkong,talas,
tepung-tepungan, ubi, gula pasir, gula merah Sirop dll
2) Makanan Sumber  Zat  Pembangun : Daging ayam, daging sapi, hati sapi, ikan
segar, ikan asin, kacang hijau, kacang merah, Kacang tolo, kacang kedelai, oncom,
tempe, tahu, susu dll.
3) Makanan Sumber  Zat Pengatur :
 Sayuran  :  Bayam, buncis, daun singkong, kangkung, daun katuk, kacang
panjang, ladu, sawi, Tauge, tomat, wortel dll. 
 Buah       :  Pisang ambon, pepaya, jeruk, apel, anggur, belimbing, mangga,
salak, sawo, Jambu dll.
4) Minyak, margarin, mentega, kelapa, santan, merupakan zat yang berasal dari lemak
Untuk mendapatkan GIZI SEIMBANG (4 SEHAT 5 SEMPURNA ) pilihlah
makanan dari tiap golongan Dalam penyusunan menu tiap hari.  enu ibu nifas dan
menyusui  , banyaknya makanan disesuai kan dengan umur bayi pembagian
makanan sehari :
Waktu Makan Bahan Makanan Bayi 0-6 bulan Bayi 7-12 bulan Bayi 13 – 24 bulan

Pagi Nasi 150 gram 100 gram 100 gram


Telur 30 gram 30 gram 30 gram
Tempe 50 gram 50 gram 50 gram
Sayur Kacang 100 gram 100 gram 100 gram
Jeruk 100 gram - -
Pukul 10.00 Susu menyusui 25 gram 25 gram 25 gram
Biskuit 250 gram 25 gram 25 gram
Siang Nasi 250 gram 250 gram 250 gram
Ikan 50 gram 50 gram 50 gram
Tempe 50 gram 50 gram 50 gram
Sayur buncis 100 gram 100 gram 100 gram
Pepaya 100 gram 100 gram 100 gram
Pukul 16.00 Biskuit 25 gram 25 gram 25 gram
Susu menyusui 25 gram 25 gram 25 gram
Malam Nasi 250 gram 200 gram 200 gram
Daging 50 gram 25 gram 25 gram
Tahu 100 gram 100 gram 100 gram
Ca wortel & Kol 100 gram 100 gram 100 gram
Pisang 50 gram 50 gram 50 gram
Pukul 21.00 Roti tawar 40 gram 40 gram 40 gram
Susu menyusui 25 gram -
G. Dampak Jika Gizi Ibu Nifas Tidak Terpenuhi
1. Menghambat pemulihan tubuh pasca persalinan
2. Kelelahan dan gangguan kesehatan
3. Berkurangnya produksi ASI.
4. Luka dalam persalinan tidak cepat sembuh
5. Proses pengembalian rahim dapat terganggu
6. Anemia (kurang darah)
7. Dapat terjadi infeksi

H. Makanan yang Harud Dihindari Ibu NIfas


1. Makanan yang mengandung bahan pengawet
2. Minum Kopi
3. Minum softdrink
4. Merokok
5. Minum alkohol
I. Akibat Kelebihan Gizi Pada Ibu NIfas
1. Kegemukan
2. Penyakit jantung
3. Penyakit Hati
4. Tekanan darah tinggi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari yang terdiri dari berbagairagam
bahan makanan yang berkualitas dalam jumlah dan prorposi yangsesuai sehingga dapat
memenuhi kebutuhan gizi sese guna pemeliharaan dan perbaikan sel tubuh dan proses
kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Menu adalah susunan
makanan atau hidanganyang dimakan oleh seseorang untuk sekali atau untuk sehari
menurut waktumakan.
Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragammakanan dalam
jumlah dan proporsi yang sesuai.Prinsip Penyusunan Menu B2SA adalah Beragam,
Bergizi, Seimbang, danAman.Daftar komposisi bahan makanan (DKBM) adalah daftar
yang memuat kadar gizi pelbagai bahan makanan yang digunakan di Indonesia. Berisi
kandungan bebagai macam zat gizi dalam 100 gram berat bersih /berat yang dapat
dimakan.
DAFTAR PUSTAKA

Kuliah Bidanku.(2022).”Menyusun Menu Ibu Nifas”,


http://akubaiq.blogspot.com/2012/08/menyusun-menu-ibu-hamil.html?m=1
Nugraini, Septi. 2013. Ilmu Gizi 2. Jakarta: Kementrerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Almatsier, Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Ambarwati, Retna 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Mitra Cendikia Offset. Jakarta

Saleha, siti. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Makasar : Salemba medika

Pritasari, dkk.(2017).”Gizi Dalam Daur Kehidupan”, Kemenkes RI : Pusat Pendidikan

Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Heni Puji W.(2018).”Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui”, Kemenkes RI : Bahan Ajar

Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai