Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM


PRAKTIK KEBIDANAN

“NUTRISI DAN CAIRAN DALAM MASA


NIFAS DAN MENYUSUI”

Dosen Pembimbing : Ismiyanti H. Achmad, S.ST., M.Keb

Disusun oleh kelompok 1

Nama :

1. Andini Fitriyani Wayabula


2. Ace Pocerattu
3. Sutina Besan
4. Amelia Tomhisa

Kelas : Kebidanan tingkat 2A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI Dlll KEBIDANAN
AMBON
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Dalam makalah ini kami membahas tentang Nutrisi Dan Cairan Dalam Masa Nifas Dan
Menyusui. Penulisan makalah ini betujuan untuk membantu mahasiswa khususnya penulis
dalam memahami materi mata kuliah yang telah diberikan. Dalam penulisan makalah ini banyak
tantangan atau hambatan yang dihadapi oleh penulis tetapi karena bantuan semua pihak
utamanya orang tua kami yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu sehingga
masalah tersebut dapat terselesaiakan dengan baik. Oleh karena itu, penulis tak lupa
mengucapkan terimah kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang membantu kami
terutama orang tua penulis dan dosen pengajar mata kuliah yang telah memberikan bimbingan
dalam hal menulis makalah.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik dari pembaca sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah
selanjutnya.

Ambon, 26 Agustus 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Nutrisi ................................................................................................................................ 2
B. Cairan ................................................................................................................................ 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 9
B. Saran .................................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat melahirkan ibu telah banyak mengeluarkan tenaga untuk melahirkan


anaknya. Setelah melahirkan ibu biasanya akan kelelahan dan kurang tenaga. Maka dari
itu ibu sangatlah membutuhkan tenaga yang banyak untuk menyusui bayinya yang baru
lahir yang mana sangat membutuhkan makanan setelah dilahirkan.

Dalam proses laktasi ibu sangat membutuhkan makanan yang bergizi untuk
kesempurnaan produksi ASI. Jika ASI yang diproduksi ibu banyak maka bayi ibu akan
tumbuh dengan sehat dan berkembang seperti seharusnya atau normal.

Menyusui sangat banyak manfaatnya bagi ibu untuk proses pengembalian atau
pemulihan kembali kesehatan dan organ-organ ibu. Maka dari itu ibu membutuhkan
makanan yang bergizi.Belakangan ini ibu banyak yang tidak menyusui bayinya, banyak
alasan yang diajukan, padahal menyusui sangatlah banyak untungnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kebutuhan nutrisi ibu dalam masa nifas?
2. Bagaimanakah kebutuhan cairan ibu dalam masa nifas ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi ibu dalam masa nifas
2. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi ibu dalam masa nifas

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Nutrisi
Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi seimbang , terutama kebutuhan
protein dan karbohidrat. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi
air susu yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi , Bila pemberian ASI
berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot
serta kebiasaan makan yang memuaska. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam
mengatur nutrisinya , yang terpenting adalah makanan yang mnjamin pembentukn air
susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memnuhi kebutuhan bayinya.
(Vivian Nany Lia dkk, 2011 hal71)

Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
meningkat 25% karena beruna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan
untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Semua itu kan
meningkat tia kali dan kebutuhan biasa makanan yang dikonsumsi berguna untuk
melakukan aktivitas, metabolism, cadanan dalam tubuh, proses memproduksi ASI serta
sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan. (Wulandari dkk, 2011)

Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.Makanan dengan diet berimbang


untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup.Minum sedikitnya 3 liter air
setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui). Pil zat besi harus diminum
untuk meenambahkan zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin. Minum ka
kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui
ASInya. (Lia Yulianti, 2010, Hal:76)

Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur,
tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak menandung alkohol, alkotin serta bahan
pengawet atau perwarna. Disamping itu harus menandung :
a. Sumber Tenaga (energi)
Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jarinan baru, penghematan protein (jika
sumber tenaga kurang, protein dapat dunakan sebaai cadangan untuk memenuhi
kebutuhan energi).Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu,
jagung, tepung teriu dan ubi.Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari hewani

2
(lemak, mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa, dan
margarine).
b. Sumber Pembangun
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau
mati.Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap oleh
sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena portae. Sumber
protein dapat diperoleh dari protein hewani (ikan, udang, kerang, kepiting, daging
ayam, hati, telur, susu dan keju) dan protein nabati (kacang tanah,kacan merah,
kacang hijau, kedelai , tahu dan tempe ). Sumber protein terlengkap terdapat dalam
susu, telur, dan keju, ketiga makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi
dan vitamin B.
c. Sumber Pengatur dan Pelindung (Mineral, Vitamin dan Air).
d. Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan
pengatur kelancaran metabolism dalam tubuh. Ibu menyusui minum air sedikitnya 3
liter setiap hari (dianjurkan ibu untuk minum setiap kali habis menyusui). Sumber zat
pengatur dan pelindung biasa diperolh dari semua jenis sayuran dan buah-buahan
segar.

Jenis-jenis mineral penting :

1. Zat kapur
Untuk pembentukan tulang, sumbernya : susu, keju, kacang-kacangan dan sayuran
berwarna hijau
2. Fosfor
Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju
dan daging
3. Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk
kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah (HB) ehingga
daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain : kuning
telur, hati, dagin, kerng, ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau
4. Yodium

3
Sangat penting untuk menceah timbulnya kelemahan mineral dan kekerdlan fisik
yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan laut dan garam beryodium
5. Kalsium
Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya :
susu dan keju.

Selain itu juga, ibu membutuhkan :


1. Kalori
Kebutuhan kalori dalam masa menyusui sekitar 400-500 kalori.Wanita dewasa
memerlukan 1.800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi
kebutuhan kalori, karena akan mengganggu proses metabolisme tubuh dan
menyebabkan ASI rusak.
Kebutuhan kalori selama menyusui dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan
dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan
kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml dan kira-
kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu
menggunakan kira-kira 640kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari
selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu
harus mengonsumsi 2.300-2.700 kal ketika menyusui. Makanan yang dikonsumsi
ibu berguna untuk melakukan akivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh,
proses produks ASI , serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi
untuk ertumbuan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu
memenuhi syarat, seperti : susunannya harus seimbang , porsinya cukup dan
teratur , tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, serta tidak mengandung alkohol,
nikotin, bahan pengawet, dan pewarna.
(Vivian Nany Lia Dewi, dkk, 2011 hal71)

2. Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gr protein diatas kebutuhan normal ketika
menyusui.Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.Protein
di perlukan untuk pertumuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau
mati.Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati.
Protein hewani antara lain telur, daging, ikan, udang, kerang, susu, keju.

4
Sementara itu, protein nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-
kacangan , dan lain-lain.
(Vivian Nany Lia Dewi, dkk, 2011 hal 71)
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein setara
dengan 13 susu, 2 butir telur, 5 putih telur, 120 gr keju, 1 gelas yoghurt, 120-140
gr ikan/daging/unggas, 200-240 gr tahu atau 5-6 sendok selai kacang.
3. Kalsium dan vitamin D
Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi.
Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau
berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusui meningkat menjadi
5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-60 gr keju, satu cangkir susu krim, 160 gr
ikan salmon, 120 gr ikan sarden, atau 280 gr tahu kalsium.
4. Magnesium
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf
dan memperkuat tulang.Kebutuhan magnesium di dapat pada gandum dan
kacang-kacangan.
5. Sayuran hijau dan buah
Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya 3 porsi sehari. Satu porsi setara dengan
1/8 semangka, ¼ mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran
hijau yang telah dimasak, satu tomat.
6. Karbohidrat kompleks
Makanan yang dikonsumsi dianjurkan mengandung 50-60 % karbohidrat.
Laktosa (gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat yang ada dalam jumlah
lebih besar dibandingkan dalam susu sapi. Laktosa dapat membantu bayi
menyerap kalsium dan mudah di metabolisme menjadi dua gula sederhana
(galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak yang cepat
yang terjadi selama masa bayi.
Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan 6 porsi per
hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi
sereal atau oat, satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6

5
biskuit kering atau crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang
koro, atau 40 gr mie/pasta dari bijian utuh.
7. Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 4 ½ porsi lemak (14 gr per porsi)
perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gr keju, 3 sendok makan kacang
tanah atau kenari, 4 makan sendok krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, 2
sendok makan selai kacang, 120-140 gr daging tanpa lemak, 9 kentang goreng, 2
iris cake, 1 sendok makan mayonise atau mentega, atau 2 sendok makan saus
salad.
8. Garam
Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan.Hindari makanan
asin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.
9. Zinc
Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan
pertumbuhan.Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum.Enzim
dalam pencernaan dan metabolisme memerlukan Zinc.Kebutuhan Zinc setiap hari
sekitar 12 mg. Sumber seng terdapat pada seafood, hati dan daging.
10.DHA
DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi.Asupan DHA
berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI.Sumber DHA ada pada telur,
otak, hati dan ikan. (Reni Heryani.2012.Hal.57-60)

Jenis-jenis vitamin antara lain :

1. Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringa, gigi dan tulang, perkembangan syaraf
penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber kuning telur,
hati, mentega, sayuran berwarna hijau dn buah berwarna kuning (ortel, tomat dan
nangka). Selain itu, ibu menyusui juga mendapat tambahan berupa kapsul Vitamin A
(200.000 IU)
2. Vitamin B1(Thiamin)

6
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme
karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan baik, membantu proses pencernaan
makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap nfeksi dan mengurangi kelelahan.
Sumbernya : hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat, jeruk, nanas dan
kentang bakar.
3. Vitamin B2(Riboflavin)
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas , nafsu makan, pencernaan,
sistem urat syaraf, jarngan kulit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu, keju,
kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau.

4. Vitamin B3(Niacin)
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan
kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telut, daging, kaldu
daging, hati, daging ayam, kacang-kacangan beras merah, jamur dan tomat.
5. Vitamin B6(Pyridoksin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan
gusi.Sumber : gandum, jagung dan hati.
6. Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf.
Sumber: telur, daging, hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
7. Foic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan
produksi inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran hijau
8. Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahansemu jaringan ikat (untuk
penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, igi, dan gusi, daya tahan terhadap infeki,
serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah.Sumber : jeruk, tomat, melon,
brokoli, jambu biji, mangga, papaya dan sayuran)
9. Vitamin D

7
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan
kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu, margarine, dan
penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi (sebelum pukul 09.00)
10. Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal.
Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam.

Kebutuhan energi ibu nifas/menyusui pada enam bulan pertama kira-kira 700
kkal/hari dan enam bulan kedua 500 kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayi yang
berumur 2 tahun rata-rata sebesar 400 kkal/hari. (Wulandari dkk, 2011, hal : 125-131)

B. Cairan
Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh. Minumlah
cairan cukup untuk membuat tubuh ibu tidak dehidrasi. Asupan tablet tambah darah dan
zat besi diberikan selama 40 hari postpartum., minum kapsul Vitamin A (200.000 unit).
(Marmi, 2012.Halaman : 135-137)

Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari.Minum sedikitnya 3 liter tiap hari.
Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.

Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan , Ibu menyusui
dianjurkan minum 2-3 liter per hari dalam bentuk air putih, susu, dan jus buah. (anjurkan
ibu untuk minum setiap kali menyusui). Mineral, air, vitamin digunakan untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme di dalam
tubuh. Sumber zat mengatur tersebut bisa diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-
buahan segar. . (Vivian Nany Lia Dewi, dkk, 2011 hal71)

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena
berguna untuk proses kesembuhan karena setelah melahirkan dan untuk memproduksi air
susu yang cukup untuk menyehatkan bayi semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan
biasa.
Nutrisi yang dikonsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori. Kalori
bagus untuk proses metabolisme tubuh, kerja organ tubuh, proses pembentukan ASI. Wanita
dewasa memerlukan 2.200 kkal. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita
dewasa +700 kkal, pada 6 bulan pertama, kemudian +500 kkal bulan selanjutnya.
Selain itu ibu jga memerlukan cairan tubuh. Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi
dalam proses metabolisme tubuh. Minumlah cairan cukup untuk membuat tubuh ibu tidak
dehidrasi. Asupan tablet tambah darah dan zat besi diberikan selama 40 hari postpartum.
Minum kapsul Vit A (200.000 unit).

B. Saran
Untuk para ibu setelah melahirkan dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan
yang bergizi.Karena kebutuhan ibu yang menyusui itu lebih banyak dibandingkan dengan
ibu hamil maupun wanita biasa.Dengan menyusui diharapkan untuk mengurangi AKI dan
AKA karena dengan menyusui dapat mengurangi kemungkinan terjadinya
komplikasi.Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, begitu juga dengan
penulis.Bila dalam pembuatan Makalah ini ada kekurangan, penulis mengharapkan kritikan
dan saran dari pembaca guna penyempurnaan Makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Heryani, Reni. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan-Ibu Nifas dan Menyusui.Jakarta : CV.
Trans Info Media. Hal : 57-60

Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Puerperium Care”. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar

Nanny Lia Dewi Vivian, Sunarsih Tri, 2011, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas, Salemba
Medika : Jakarta

Wulandari, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Gosyen Publishing :
Yogyakarta. Hal.125-131

Yulianti, Lia. 2010. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta : CV.Trans Info Medika

10

Anda mungkin juga menyukai