Anda di halaman 1dari 14

ROLEPLAY

PERAWATAN DIRI ISTIRAHAT NUTRISI DAN ASUHAN BBL PADA IBU NIFAS
(Roleplay ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan
Menyusui)

Dosen Pengampu : Ayu Aminatussyadiah., M.Keb.

Oleh:
kelompok 1
Afrilia Sunia Futri (203310001)
Ananda Adelia Putri (203310002)
Elita Oktavianti (203310004)
Inez Septi Uberlin (203310005)
Wulan Ayuk Lestari (203310013)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BORNEO CENDEKIA MEDIKA PANGKALAN BUN
2021
MATERI

A. Gizi
Gizi merupakan serangkaian proses penggunaan makanan yang dikonsumsi oleh
organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu pencernaan, penyerapan,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran. Gizi mengandung zat gizi. Zat
gizi merupakan ikatan kimia sangat diperlukan oleh organ tubuh untuk melaksanakan fungsi
tiap organ tersebut. Fungsi dari zat gizi antara lain menghasilkan energi, membangun dan
memelihara serta mengatur proses-proses kehidupan (Boris, 2011).
Gizi sangat diperlukan oleh ibu nifas Karena gizi dapat mempengaruhi produksi ASI,
pemulihan masa nifas, serta pengaruh lainya terhadap keberlangsungan ibu nifas tersebut.
Jika ibu nifas mengalami malnutrisi maka ibu nifas tersebut dapat menderita penyakit seperti
anemia. Kejadian tersebut berdampak pada bayinya mengalami gangguan tumbuh kembang,
bayi mudah sakit dan terkena infeksi. Defisiensi gizi dapat dicegah dengan menyusun menu
seimbang bagi ibu nifas. (Istiyani A, 2013:h.5)
Pemenuhan gizi ibu nifas dapat mempercepat pemulihan masa nifas meliputi nutrisi yang
baik, gizi seimbang, dan meningkatkan produksi ASI. Jika gangguan gizi seperti malnutrisi,
defisiensi zat besi dan anemia.
Zat Gizi yang Dibutuhkan Ibu Nifas yaitu:
1. Kalori
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang
dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata
kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml dan
kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk setiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu
menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari selama 6
bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus
mengkonsumsi 2.300-2.700 kal ketika menyusui. Makanan yang dikonsumsi ibu
berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses
produksi ASI, serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu memenuhi
syarat, seperti: susunya harus seimbang, porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin,
pedas dan berlemak, serta tidak mengandung alkohol, nikotin dan bahan pengawet dan
pewarna.
2. Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gr protein diatas kebutuhan normal ketika menyusui.
Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang dianjurkan. Protein diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat
diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain telur,
daging, ikan, udang, kerang, susu, dan keju. Sementara itu, protein nabati banyak
terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan dan lain-lain.
3. Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Ibu menyusui
dianjurkan minum 2-3 liter per hari dalam bentuk air putih, susu dan jus buah (anjurkan
ibu minum tiap kali menyusui). Mineral, air dan vitamin digunakan untuk melindungi
tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme didalam tubuh.
Sumber zat pengatur tubuh tersebut bisa diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-
buahan segar.
4. Vitamin dan mineral
Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan metabolisme tubuh. Beberapa
vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat perhatian khusus karena
jumlahnya kurang mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi sewaktu bayi
bertumbuh dan berkembang.
a. Zatbesi
Zat besi dapat mencegah anemia dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sumber zat
besi antara lain hati, telur, sumsum tulang dan sayuran hijau. Kebutuhan zat besi
sebanyak 28 mg per hari. Pil zat besi (Fe) harus diminum, untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
b. Iodium
Iodium dapat meningkatkan pertumbuhan fisik dan mental. Sumber iodium yaitu
garam beriodium. Kebutuhan iodium sebanyak 200 mg per hari.
c. Vitamin C dan A
Vitamin C digunakan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, produksi
ASI. Sumber vitamin C antara lain buah-buahan atau sayuran berwarna hijau
kuning. Kebutuhan vitamin C sebanyak 85 mg per hari. Vitamin A sebanyak 850 mg
per hari Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) sebanyak 2 kali yaitu pada 1 jam
setelah melahirkan dan 24 jam setelahnya agar dapat memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASI.

B. Suplemen Zat Besi dan Vitamin A


Fe adalah suatu mikroprotein penting dalam tubuh yang berfungsi membentuk sel
sel darah. Kebutuhan Fe yang dibutuhkan / hari adalah bayi 3-5 mg, balita 8-9 mg, anak
sekolah 10 mg, remaja perempuan 14-25 mg, dewasa laki-laki 13 mg, dewasa perempuan
14-26 mg sedangkan pada ibu hamil dan ibu menyusui kebutuhan Fe adalah diatas 20 mg
(Gizi dan Kesehatan masyarakat,2014).
Fungsi Fe adalah
1. Untuk pembentukkan hemoglobin baru.
2. Untuk mengembalikan hemoglobin pada nilai normalnya setelah terjadi pendarahan.
3. Untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi yang secara spontan dikeluarkan oleh
tubuh, terutama lewat urin, feses dan keringat.
4. Untuk menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubuh (Proverawati,2010).
Sumber Fe dalam kelompok lauk pauk adalah daging sapi, daging ayam, hati sapi,
ikan bawal, dan udang segar. Kelompok zat tepung adalah tepung, gandum, roti, jagung
dll, dari kelompok sayuran adalah bayam, kacang-kacangan, tahu dan dari kelompok
buah-buahan adalah apel, jambu, papaya, belimbing dll (Misaroh, S, 2010).
vit. A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan
dalam hati, tidak dapat di buat oleh tubuh, sehingga harus di penuhi dari luar ( esensial ),
berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit.
Manfaat Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas
1. Meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI
2. Bayi lebih kebal dan jarang terserang penyakit infeksi
3. Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan
Dosis kapsul vit.A untuk ibu nifas adalah 200.000 IU.Pemberian kapsul pertama
segera setelah melahirkan dan kapsul kedua dengan selang waktu minimal 24jam tidak
lebih dari 6 minggu setelah melahirkan.
Pemberian 1 kapsul vitamin A (200.000 SI) warna merah pada ibu nifas hanya cukup
untuk meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI selama 60 hari
Pemberian 2 kapsul vitamin A (200.000) warna merah diharapkan dapat menambah
kandungan vitamin Adalam ASI sampai bayi usia 6 bulan. ASI eksklusif 6 bulan
C. Kebersihan Ibu dan Bayi
a. Ibu
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan nyaman ibu (Hamilton, 1992). Kebersihan diri meliputi kebersihan tubuh,
pakaian, tempat tidur maupun lingkngan. Mandi di tempat tidur dilakukan sampai ibu
dapat mandi sendiri di kamar mandi yang terutama dibersihkan adalah putting susu
dan mamae dilanjutkan perawatan payudara (Wulandari, 2009).
Beberapa hal yang dapat dilakukan ibu post partum dalam menjaga kebersihan diri
adalah sebagai berikut:

1. Mandi teratur minimal 2 kali sehari


2. Mengganti pakaian dan alas tempat tidur
3. Menjaga lingkungan sekitar tempat tidur
4. Melakukan perawatan perineum.
5. Nasehatkan kepada ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai berkemih
dan defekasi.
6. Mencuci tangan dengan air dan sabun setiap sebelum dan sesudah
membersihkan daerah genetalia.
7. Jika ada luka episiotomy atau laserasi, sarankan ibu agar jangan menyentuh
daerah luka (Damai Yanti, 2011).
Pada masa nifas terjadi perdarahan sampai 40 hari. Di sinilah pentingnya menjaga
kebersihan di daerah sekitar vagina dengan seksama. Kebersihan vagina harus
dilakukan karena beberapa alasan, seperti:
1. Banyak darah dan kotoran yang keluar dari vagina.
2. Vagina merupakan daerah yang dekat dengan tempat buang air kecil dan
tempat buang air besar.
3. Vagina merupakan organ terbuka sehingga memudahkan kuman yang ada di
daerah tersebut menjalar ke rahim (Marmi, 2011)
Kemudian cara agar vagina bersih adalah:
1. Siram vagina dan anus dengan air setiap kali BAK dan BAB. Air yang
digunakan tidak perlu masak asal bersih. Basuh hingga tidak ada sisa-sisa
kotoran yang menempel disekitar vagina, baik kotoran dari air seni, darah
nifas,
maupun feses, karena bisa menimbulkan infeksi pada luka robekan atau
jahitan.
2. Cara membilas yang benar adalah dari depan ke beakang. Bukan sebaliknya.
Proses membersihkan dari belakang ke depan dapat mengakibatkan bakteri dan
kuman yang ada di anus masuk ke vagina sehingga memungkinkan infeksi bisa
menjadi lebih besar.
3. Keringkan bibir vagina dengan handuk lembut, lalu gantilah pembalut. Yang
perlu dicermati, pembalut mesti diganti setiap habis BAK atau BAB minimal
3 jam sekali atau bila ibu merasa tidak nyaman. Bila tidak sering diganti,
daerah seputar vagina akan lembab serta penuh kuman yang menyebabkan
rawan infeksi (Marmi, 2011).
Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene :
1. Ibu Mudah Sakit
2. Ibu terlihat kotor/ kurang bersih
3. Bayi ibu sakit
4. Ibu kurang percaya diri
5. Ibu mengalami infeksi
b. Bayi
a) Perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat adalah suatu aktivitas pemeliharaan tali pusat sampai
tali pusat mengering dan lepas dengan spontan untuk menjaga kebersihan tali
pusat dan mencegah terjadinya infeksi pada potongan tali pusat yang tersisa
pada bayi (Farrer, 2001).
Tujuan dari perawatan tali pusat menurut Sodikin (2009) ada empat, yaitu:
1. Mencegah terjadinya infeksi.
Bila tali pusat basah, berbau dan menunjukkan tanda-tanda infeksi,
harus waspada terhadap infeksi tali pusat. Infeksi ini harus segera
diobati untuk menghindari infeksi yang lebih berat. Di mana infeksi tali
pusat pada bayi dapat menyebabkan sepsis, meningitis dan tetanus. Infeksi
tali pusat pada dasarnya dapat dicegah dengan melakukan perawatan tali
pusat yang baik dan benar, yaitu dengan prinsip perawatan kering dan bersih.
2. Mempercepat proses pengeringan tali pusat.
3. Mempercepat terlepasnya tali pusat.
4. Mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir.
Penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus ke dalam
tubuh melalui tali pusat, baik dari alat steril, pemakaian obat-obatan,
bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat
mengakibatkan infeksi.
Waktu untuk melakukan perawatan tali pusat menurut Sodikin (2009), yaitu :
1. Sehabis mandi pagi atau sore.
2. Sewaktu-waktu bila balutan tali pusat basah oleh air kencing atau kotoran
bayi.
3. Lakukan sampai tali pusat puput atau kering.
Tanda-tanda Infeksi Tali Pusat
1. Pangkal tali pusat atau sekitarnya berwarna merah atau bengkak.
2. Keluar cairan yang berbau dan bernanah.
3. Ada darah yang keluar terus menerus.
4. Kejang.
5. Bayi mengalami demam.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat menurut Sodikin
(2009):
1. Jangan menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi karena dapat
menyebabkan iritasi sekitar daerah tali pusat.
2. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan kering dan
bersih
3. Jangan mengoleskan alkohol atau betadine pada tali pusat karena akan
menyebabkan tali pusat menjadi lembab.
4. Lipatlah popok di bawah puntung tali pusat.
5. Bila terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusat, seperti kemerahan atau
mengeluarkan nanah atau darah dan berbau segera hubungi petugas
kesehatan.
6. Jangan membungkus pusat atau mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke
puntung tali pusat.

b) Cara Memandikan Bayi


Memandikan bayi adalah salah satu tindakan perawatan bayi sehari-hari yang
dilakukan oleh seorang bidan. Memandikan bayi baru lahir dilakukan pada
saat suhu tubuh bayi stabil yaitu 36,5 0C - 37,5 0C atau menunggu 6 jam
setelah bayi lahir. Memandikan bayi adalah kegiatan penting yang harus
dilakukan secara benar.
Saat lahir, bayi belum perlu dimandikan. Bayi masih memiliki lapisan
pelindung yang terlihat seperti lemak berwarna keputihan yang berfungsi untuk
menjaga suhu bayi. Setelah 6 jam bayi dapat dilap dengan air hangat saja.
Sebelum tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan dengan kain lap atau spon.
Setelah tali pusat lepas bayi dapat dimandikan dengan dimasukkan ke dalam air,
hati-hati kepala terendam dalam air. Gunakan air hangat-hangat kuku, sabun dan
sampo khusus bayi. Sebaiknya tidak memandikan bayi terlalu pagi maupun terlalu
sore. Saat melakukan perawatan kulit bayi, prinsipnya menggunakan seminimal
mungkin zat-zat yang berkontak dengan kulit, karena kulit bayi masih sangat
sensitif.
Tujuan memandikan bayi:
1. Membersihkan badan bayi.
2. Memberi rasa nyaman pada bayi.
3. Membuat bayi tetap wangi dan bersih.
4. Mengurangi risiko terjadinya infeksi.
5. Mandi sebelum tidur akan membantu relaksasi.
6. Merupakan bentuk perhatian ibu untuk menunjukan rasa sayangnya.
7. Merangsang saraf sensorik dan motorik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memandikan bayi
1. Hindari mandi tepat sesudah atau sebelum makan.
2. Jangan meninggalkan bayi sendirian ketika sedang mandi.
3. Suhu air 370-380C.
4. Hindari bayi dari kedinginan.
Cara menjaga bayi tetap hangat
1. Mandikan bayi dengan air hangat 6 jam setelah lahir dengan syarat kondisi
stabil.
2. Beri pakaian dan selimuti setiap saat.
3. Segera ganti baju dan popok jika basah.
4. Pakaikan topi, kaos kaki, kaos tangan jika dirasa cuaca dingin.
5. Lakukan perawatan metode kanguru jika berat <2500 gram
6. Usahakan bayi berada dalam lingkungan udara sejuk
- Jika gunakan kipas angin, usahakan agar arah angin tidak langsung
mengenai bayi
- Suhu AC sekitar 25 – 26 o

ROLE PLAY

Afrilia Sunia Futri : Asisten Bidan


Ananda Adelia Putri : kakak Pasien
Ellita Oktavianti : Bidan
Inez Septi Uberlin : Suami Pasien
Wulan Ayuk Lestari : Pasien

Bidan Ellita melakukan kunjungan masa nifas bersama asistennya ke rumah ibu wulan
untuk memeriksa keadaan ibu wulan dalam masa nifasnya dan untuk memberikan penyuluhan
gizi, suplemen zat besi/ vitamin A, serta kebersihan diri bayi. Ibu Wulan baru melahirkan
bayinya 3 hari yang lalu secara normal dengan jahitan perineum. Ibu wulan tinggal bersama
suaminya dan kakaknya untuk membantu merawat bayinya. Bidan Ellita pun melakukan
kunjungan kerumah ibu wulan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu wulan, suami dan juga
kakaknya.

Tok tok tok


Bidan & asisten : Assalamualaikum.
Suami : Waalaikumussalam. Eh bu bidan , silahkan masuk ibu.
Bidan : baik bapak terimakasih, boleh saya bertemu ibu wulan dan bayinya? Saya ingin
memeriksa keadaan ibu wulan dan juga bayinya.
Suami : oh tentu saja boleh ibu , istri saya sedang ada di kamar, mari saya antar.
Pasien : eh ibu bidan.
Bidan : ibu wulan bagaimana keadaannya ibu ?
Pasien : alhamdulilah sudah lebih baik ibu, tapi masih agak terasa sakit kalo saya jalan bu.
Bidan : oh begitu ya bu, apa ada keluhan lain ibu ? apakah untuk Buang air kecil dan buang air
besarnya lancar?
Pasien : kalo buang air besar sih lancar bu Alhamdulillah , tapi klo buang air kecil masih agak
sakit bu bidan.
Bidan : oh begitu ya bu , boleh saya periksa keadaan fisik ibu terlebih dahulu bu ?
Pasien : oh iya silahkan bu bidan.
Bidan : baik disini saya akan melakukan pemeriksaan dari bagian kepala sampai kaki ibu ya bu,
kemudian nanti saya juga akan memeriksa kemaluan ibu untuk melihan kondisi jahitan pada
vagina ibu.
Pasien : baik bu bidan.
( bidan ellita pun memeriksa keadaan fisik ibu wulan dari bagian kepala hingga kaki / secara
head toe to kemudia asisten bidan pun mendokumentasikan hasil pemeriksaan fisik yang
dilakukan bidan ellita).
Bidan : baik ibu, jadi dari hasil pemeriksaan fisik disini keadaan ibu normal dan luka jahitan
perineum ibu juga sudah mulai mongering ya bu. Disini saa anjurkan agar ibu tetap menjaga
kebersihan diri ibu terutama di bagian vagina ibu.
Pasien : baik bu bidan.
Bidan : oh iya untuk makanan biasanya ibu bagaimana makannya ya ?
Suami : istri saya makannya lumayan lahap bu bidan , saya juga selalu mengingatkan istri saya
agar makan secara teratur.
Kakak pasien : iya bu bidan , saya selalu masak sayur sayuran untuk wulan ini , terus kemarin
juga saya sering masakin ikan gabus katanya biar lukanya cepet sembuh ya bu bidan?
Bidan : iya bapak ibu , jadi ikan gabus memang sangat membantu proses penyembukan luka
perineum yaitu dapat mempercepat pengeringan jahitan. Untuk makanan sudah bagus ya bu
karna sudah makan sayur. Jadi ibu wulan memang harus mengkonsumsi makanan yang bergisi
karna sangat baik bagi kesehatan ibu dan juga sangat baik untuk proses produksi ASI ibu wulan
ini.
Kakak pasien : oh begitu ya bu.
Bidan : iya bu , selain itu ibu wulan juga harus mengkonsumsi makanan yang mengandung
protein dan vitamin.
Suami : makanan yang mengandung protein itu seperti apa ya contohnya bu ?
Bidan : makanan yang mengandung protein contohnnya yaitu seperti ikan, telur, daging, udang
dan susu. Oh ya disini saya juga akan memberikan suplemen zat besi dan vitamin A untuk ibu
ya.
Suami : suplemen zat besi sama vitamin A itu untuk apa ya bu bidan ?
Bidan : manfaatnya yaitu dapat meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI, bayi lebih kebal
dan jarang terserang penyakit infeki kesehatan, dan ibu cepat pulih setelah melahirkan pak. Lalu
untuk suplemen zat besi dapat menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubuh, untuk
pembentukkan hemoglobin dan mengembalikan hemoglobin pada nilai normalnya setelah terjadi
pendarahan.
Kakak pasien : Kalau kekurangan zat besi dan vitamin A dapat meyebabkan apa ibu?
Bidan : Kalau kekurangan zat besi dan vitamin itu dapat menyebabkan anemia pada masa nifas
ibu. Manfaat vitamin A selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh dapat juga meningkatakan
kelangsungan hidup anak serta membantu pemulihan kesehatan ibu nifas yang erat kaitanya
dengan anemia dan mengurangi resiko buta senja pada ibu menyusui ini sering terjadi karena
kurang vitamin A.
Pasien : Oh.. seperti itu ya bu bidan, kalau gitu nanti saya akan makan-makanan yg bergizi deh
bu bidan.
Bidan : Baik ibu, bagus sekali. Ibu sudah tau bagaimana cara merawat tali pusat si kecil?
Pasien : Belum ibu, tapi kata orang-orang itu tali pusatnya diberi ramuan ya bu biar cepat busuk
dan lepas?
Bidan : Nahh, itu justru pemberian ramuan pada puntung tali pusat itu tidak boleh ibu. Perawatan
tali pusat ini bertujuan untuk menjaga kebersihan tali pusat dan mencegah terjadinya infeksi
pada potongan tali pusat yang tersisa pada bayi. Cara merawatnya yang pertama yaitu jangan
menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi karena dapat menyebabkan iritasi sekitar
daerah tali pusat. Kedua, Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan kering dan
bersih, jangan mengoleskan alkohol atau betadine pada tali pusat karena akan menyebabkan tali
pusat menjadi lembab. Ketiga, jangan membungkus pusat atau mengoleskan bahan atau ramuan
apapun ke puntung tali pusat. Dan yang terakhir bila terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusat,
seperti kemerahan atau mengeluarkan nanah atau darah dan berbau segera hubungi petugas
kesehatan.
Pasien : Mengapa tidak boleh di berikan bahan apapun yang puntung pusat ibu, lalu bagaimana
dong cara memandikannya?
Bidan : Tidak boleh diberikan ramuan apapun karena tali pusat ibu seharusnya kering dan bersih
ibu, jadi jika nanti diberi bahan atau ramuan lain bisa lembab dan menjadi tempat pertumbuhan
kuman sehingga dapat menyebabkan infeksi pada puntung tali pusatnya ibu. Untuk memandikan
bayinya, inikan sudah sore waktunya anak ibu mandi, bagaimana jika sekalian di mandikan dan
diajarkan oleh asisten saya?
Pasien : wahh boleh banget bu bidan, saya malah senang.
Assisten bidan : baik ibu, cara untuk memandikan bayinya sebelum tali pusat lepas, bayi dapat
dimandikan dengan kain lap atau spon. Setelah tali pusat lepas bayi dapat dimandikan dengan
dimasukkan ke dalam air, hati-hati kepala terendam dalam air. Gunakan air hangat-hangat kuku,
sabun dan sampo khusus bayi. Sebaiknya tidak memandikan bayi terlalu pagi maupun terlalu
sore. Saat melakukan perawatan kulit bayi, prinsipnya menggunakan seminimal mungkin zat-zat
yang berkontak dengan kulit, karena kulit bayi masih sangat sensitif.
Kakak pasien : baik bu, saya siapkan dulu yaa alat-alatnya.
(setelah alat-alat disiapkan asisten bidan pun mengajari keluarga pasien dan pasien cara untuk
memandikan bayinya)
Pasien : terimakasih ya bu, sudah mengajari cara memandikannya.
Asisten bidan : sama-sama ibu.
Bidan : Lalu kita juga perlu menjaga kehangan tubuh bayi ibu.
Kakak pasien : Mengapa kita perlu menjaga kehangatan tubuh bayi apa bu?
Bidan : Karena bayi masih berada dalam tahapan adaptasi dengan dunia di luar rahim sang ibu,
bayi baru lahir perlu dijaga kehangatan tubuhnya. Nah, caranya dengan memandikan bayi
dengan air hangat dengan syarat kondisi stabil, tidak memandikan bayi terlalu pagi maupun
terlalu sore, beri pakaian dan selimuti setiap saat, lalu kita pakaikan topi, kaos kaki, kaos tangan
jika cuaca terasa dingin, segera ganti baju dan popok jika basah, dan jika ingin menggunakan
kipas angin jangan arahkan langsung mengenai bayi ya bu. Dapat dipahami ya bu?
Pasien : Bisa bu, tadi caranya dengan tidak memandikan bayi terlalu pagi maupun terlalu sore,
beri pakaian dan selimuti setiap saat, lalu kita pakaikan topi, kaos kaki, kaos tangan jika cuaca
terasa dingin, segera ganti baju dan popok jika basah, dan jika ingin menggunakan kipas angin
jangan arahkan langsung mengenai bayi ya bu.
Bidan : iya ibu betul sekali. Selain bayi ibu, ibu juga perlu menjaga kebersihan diri ibu.
Suami pasien : ohh, kamu juga harus perlu jaga kebersihan dek.
Pasien : iya mas, caranya bagaimana bu bidan?
Bidan : Nah, perawatan diri yang bisa ibu lakukan yaitu dengan mandi teratur minimal 2 kali
sehari, mengganti pakaian yang sudah kotor lembab atau basah. Lalu setelah ibu BAB atau BAK
jangan lupa dibersihkan, cara membilas yang benar dari depan kebelakang ya bu bukan
sebaliknya, dan keringkan dengan handuk atau tisu, karena proses membersihkan dari belakang
kedepan dapat mengakibatkan bakteri dan kuman yang ada di anus masuk ke vagina sehingga
memungkinkan terjadi infeksi. Lalu yang terakhir pasti diganti setiap habis BAK dan BAB
minimal 3 jam sekali atau ketika ibu merasa tidak nyaman. Seperti itu ibu, apakah ibu paham?
Pasien : Paham ibu bidan, tapi kenapa pembalut harus sering diganti ibu bidan?
Bidan : Pembalut harus sering diganti karena jika daerah seputar vagina lembab serta penuh
kuman itu dapat menyebabkan rawan infeksi ibu.
Pasien : ohh, begitu bu bidan.
Bidan : iya ibu, semoga yang saya sampaikan tadi dapat ibu terapkan dirumah ya bu. Saya dan
asisten saya pamit mau pulang dulu ya bu.
Suami : terimakasih ibu, sudah mengajarkan dan memeriksa istri saya ya bu
Kakak pasien : iya ibu terimakasih ya, jadi kami tau mana yang benar dan mana yang salah.
Bidan : sama sama ibu kami pamit dulu ya.
Pasien : iya bu, sekali lagi terimakasih ya bu.
Bidan & asisten : iya ibu, assalamualaikum.
Pasien & keluarga : waalaikum salam.

Anda mungkin juga menyukai