Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP NUTRISI IBU HAMIL DAN MENYUSUI

NAMA: RISNAWATI R. NOHO

NIM: N21021102

KELAS: C

PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan saya karunia

nikmat dan kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP

NUTRISI IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI”

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Gizi dan Diet.

Adapun tujuan penulisan makalah ini dibuat untuk menambah wawasan dan pengetahuan

pada mata kuliah yang sedang dipelajari. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu

Badariati, S.ST, M.Kes, selaku Dosen Mata Kuliah Gizi dan Diet.

Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan pada makalah ini, saya

sangat berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat

kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya

sendiri umumnya dan bagi para pembaca makalah ini.

Palu, 30 Agustus 2022

Penulis, Risnawati R. Noho


DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
BAB 1 ........................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 5
C. Tujuan .............................................................................................................................................. 5
BAB II .......................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 6
A. Definisi Konsep Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui ....................................................................... 6
B. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil berdasarkan Trimester ............................................................... 7
C. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil ................................................................................. 7
D. Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan ............................................................................. 8
E. Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan ......................................................................................... 8
F. Makanan yang Harus Dihindari .................................................................................................. 12
G. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui .................................................................................................. 15
H. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui................................................................................... 15
BAB III....................................................................................................................................................... 16
KESIMPULAN ......................................................................................................................................... 16
Kesimpulan ............................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 17
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Makanan bergizi harus dipersiapkan sebelum seorang ibu berencana hamil.


Sehingga pada saat hamil, badan sudah terkondisikan dengan sangat baik untuk
pertumbuhan janin. Minggu-minggu pertama kehamilan adalah masa di mana organ
tubuh yang penting terbentuk. Kekurangan gizi pada saat ini dapat menimbulkan kelainan
pada bayi atau bahkan kelahiran prematur. Karena itu, gizi seimbang penting untuk
pertumbuhan janin.
Pertumbuhan sel yang cepat terjadi sejak dua minggu setelah konsepsi dan mulai
terbentuk plasenta. Minggu kedua hingga ke delapan terjadi pembentukan organ-organ
seperti jantung, paru-paru, ginjal, hati dan tulang. Volume darah pun meningkat drastis,
hingga sampai akhir kehamilan volume darah menjadi 4/3 kali volume darah normal. Ini
menyebabkan terjadinya pengenceran darah, sehingga kadar hemoglobin (Hb), albumin,
dan zat lain menurun.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi
dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh
ibu, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui
plasenta. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Beberapa nutrisi penting yang diperlukan ibu hamil diantaranya adalah Sumber
kalori (Karbohidrat & Lemak), protein, asam folat, Vit B12, zat besi, zat seng,
kalsium,vitamin C, vitamin A, Vitamin D, vitamin B6, vitamin E. Sedangkan nutrisi yang
dibutuhkan bagi jani dalam kandungan diantaranya DHA, gangliosida (GA), asam folat,
zat besi, EFA, FE dan kolin.
B. Rumusan Masalah
• Konsep Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui

C. Tujuan
• Memahami Konsep Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Konsep Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui

Masa kehamilan adalah masa pertumbuhan janin, oleh karena itu ibu yang sedang
hamil memerlukan tambahan gizi dalam makanannya. Kesehatan bayi tergantung dari
kesehatan ibunya, terutama pada masa hamil.
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan
meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara
proporsional.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu
sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan
menu selama hamil.Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi
dari pada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk
dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap
menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi
rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh
kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum
hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir
prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan
persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan
pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan
BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya
preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki
setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat
sepenuhnya diperbaiki.
a) Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:
1) faktor sosial
2) psikologis
3) ekonomi
4) pengetahuan
5) mitos
6) kebudayaan, dan
7) keyakinan serta usia.

B. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil berdasarkan Trimester


1) Trimester I (minggu 1 – 13) kebutuhan gizi masih tetap seperti biasa
2) Trimester II (minggu 13 - 26), dimana pertumbuhan janin cepat, ibu
memerlukan tambahan kalori sebesar ± 285 dan protein lebih tinggi dari
biasanya menjadi 1,5 gr / kg BB
3) Trimester III (27– lahir), kalori sama dengan trimester II tetapi protein naik
menjadi 2 gr / kg BB.

C. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil


1) Anemia gizi besi
Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil
dinajurkan agar mengkonsumsi tambahan zat besi atau makanan yang
mengandung zat besi. Seperti hati ayam dan lain-lain.
2) Kenaikan BB yang rendah selama hamil
Di negara maju rata-rata kenaikan BB selama hamil 12-14 kg. Bila ibu
hamil kurang gizi kenaikan BB hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi
BBLR. Tapi, berdasarkan perkembangan terkini juga disampaikan bahwa
ternyata penambahan BB selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi
BB janin, karena ada kalanya ibu yang penambahan BB nya cukup
ternyata BB janinnya masih kurang dan ada juga ibu yang penambahan
berat badannya kurang selama kehamilan tapi BB janinnya sesuai.
3) Ngidam (pica) dan mual muntah berlebihan selama kehamilan
(hiperemesis gravidarum) memerlukan penanganan khusus. Namun,
biasanya hiperemesis ini hanya terjadi pada awal-awal kehamilan saat
kebutuhan gizi janin belum terlalu besar.
Diet pada hiperemesis:
a. Tinggi karbohidrat dan rendah lemak
b. Makan sedikit kuah ( minum di pisahkan dari waktu makan )
c. Mudah dicerna dan bau tidak merangsang
d. Porsi kecil tapi sering
e. Makanan yang menyegarkan

D. Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan


Kenaikan berat badan rata – rata selama kehamilan adalah 9 – 13,5 kg. Kenaikan
bervariasi pada masing-masing wanita dan bergantung pada faktor besar bayi,
keadaan plasenta, cairan amnion, penambahan sirkulasi darah, penambahan jaringan
cadangan ibu baik dalam bentuk protein maupun lemak, untuk keperluan melahirkan
maupun menyusui. Penambahan berat badan per trimester lebih penting daripada
penambahan berat badan keseluruhan. Pada trimester pertama kenaikan hanya sedikit
antara 0,7 – 1,4 kg. Pada trimester selanjutnya akan terjadi kenaikan berat badan yang
dikatakan teratur yaitu 0,35 – 0,4 kg per minggu.

E. Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan


Asupan gizi yang buruk akan menimbulkan berbagai dampak bagi kesehatan ibu
juga bayi yang dikandungnya. Misalnya sang ibu bisa menderita anemia dan kurang
gizi, sedangkan pada bayi bisa berupa berat badan lahir rendah, prematur bahkan
keguguran.
Berikut nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu selama kehamilan:
1. Kalori/energi
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat,
Asupan kalori harus ditambahkan yaitu sebesar 2200 kkal. Energi ini digunakan
untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan
yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses
metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori
ini tidak lantas menjadikan anda terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan
sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti
setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup
sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk
jangka pendek, gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori.
Monitorlah berat badan anda untuk membantu menilai apakah anda
mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja anda
membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu anda dalam
mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.

2. Protein
Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan
waktu-waktu lain di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein
diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan
sekitar 75gram protein setiap harinya, lebih banyak 25gram dibandingkan
yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang
efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein.
Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan
sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan
seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.

3. Folat (Asam Folat)


Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam
perkembangan embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect,
Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur
(prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir
rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat
sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan.
Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat
disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam
folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis,
kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang
mengandung folat.

4. Zat besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel
darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama
kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh
ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi
bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu
hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak
cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi.
Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari
suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan,
unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan

5. Zat zenk
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar seng
rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi
dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak
didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam
jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup
bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Pada umumnya,
wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat
mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam
kondisi yang kurang sehat.

6. Kalsium
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari.
Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi
membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium
juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi.
Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan
sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan,
kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan
kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari
makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan
teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.

7. Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya.
Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan
dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di
otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C
per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan
seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya
vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

8. Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi
penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi
berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran
berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.

9. Cairan
Air adalah substansi utama dalam sel, darah, limf, dan cairah vital
tubuh,lain. Air juga membantu memepertahankan suhu tubuh, masukan cairan
yang cukup memperbaiki buang air besar yang kadang-kadang menjadi
masalah selama hamil. Cairan dibutuhkan untuk meningkatkan volume darah
dan air ketuban. Minumlah setidaknya 6 hingga 8 gelas (500-2000 ml) per
hari, baik itu berupa air mineral, jus, teh atau pun sup. Minuman yang
mengandung sakarin sebaiknya di hindari, minuman yang mengandung
aspartam, dapat di pakai dalam jumlah ringan.

10. Natrium (garam)


Natrium merupakan unsure utama cairan ekstra seluler, karena itu
kebutuhan cairan selama hamil meningkat. Efek estrogen yakni menahan air
dan efek progestron adalah melepaskan natrium menimbulkan suatu gambaran
yang membingungkan tentang keseimbangan cairan elektrolit selama hamil.
Konsumsi natrium tetap dalam batas normal.

F. Makanan yang Harus Dihindari


Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari, dan di kurangi konsumsinya
selama hamil. beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan oleh calon ibu maupun ibu
yang sedang hamil adalah:
1. Hindari makanan daging maupun telur hewan yang dimasak setengah matang atau
dalam kondisi mentah. Bakteri maupun parasit biasanya belum akan mati sebelum
berada dalam suhu mendidih atau di atas 90 derajat celcius, sehingga akan dapat
membahayakan janin maupun ibu.
2. Untuk makanan sayuran, sebaiknya dimasak hingga matang. Kalau ingin
mengkonsumsi lalapan mentah, sebaiknya sayuran dibersihkan terlebih dahulu
dengan baik dan benar, dengan menggunakan air yang mengalir. Sayuran mentah
biasanya masih menyisakan bahan pupuk kimia maupun kotoran hewan bila
menggunakan pupuk organik. Tentunya berbahaya untuk keselamatan janin.
3. Hindari makanan keju maupun produk susu yang berasal dari kambing
ataupunproduk susu lain yang tidak melalui proses pasteurisasi. Dikhawatirkan
membawa bakteri yang sangat berbahaya terhadap plasenta dan pertumbuhan janin.
4. Hindari mengkonsumsi makanan, seperti hati atau daging ayam maupun makanan
yang merupakan sumber salmonella.
5. Hindari makanan yang pedas selama masa kehamilan, terutama bagi Anda yang
senang dengan makanan pedas. Makanan atau masakan pedas dapat memberi efek
kurang baik bagi perkembangan janin.
6. Kurangi atau hindari makanan yang banyak mengandung gula atau terlalu banyak
garam. mengkonsumsi garam dapat menimbulkan pembengkakan kaki atau
memperberat pembengkakan kaki pada ibu hamil.
7. Hindari dan jangan makan buah-buahan yang panas, seperti durian atau nanas,
dapat mengganggu pertumbuhan janin, dan bahkan bisa menyebabkan keguguran.
8. Jangan minum minuman beralkohol maupun yang mengandung kafein, seperti kopi
karena akan mempengaruhi kesehatan maupun perkembangan janin. Begitu juga
dengan rokok, sebaiknya hindari atau jauhi asap rokok karena juga dapat
mengganggu kesehatan janin.
Bila terjadi gangguan masa kehamilan maka dapat diatur sebagai berikut :
Trimester I : Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi penurunan berat
badan. Hal ini disebabkan adanya gangguan pusing, mual bahkan muntah. Untuk itu
dianjurkan porsi makanan kecil tetapi sering. Bentuk makanan kering atau tidak
berkuah.
Trimester II: Nafsu makan ibu membaik, makan makanan yang diberikan: 3 x sehari
ditambah 1 x makanan selingan. Hidangan lauk pauk hewani seperti : telur, ikan,
daging, teri, hati sangat baik dan bermanfaat untuk menghindari kurang darah.
Trimester III : Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil
mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan
dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk
menghindari sembelit. Bila terjadi keracunan kehamilan/edema (bengkak-bengkak
pada kaki) maka tidak menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari.

a. Kebutuhan Nutrisi Selama Menyusui


1. Kalori
Salah satu faktor yang paling penting dalam diet wanita menyusui adalah
kalori. Pemasukkan kalori yang tidak cukup bisa mengurangi volume air
susu.Bagaimanapun juga kualitas sisa susu secara umum tidak terganggu. Ibu
menyusui harus menambah pemasukan kalorinya mencapai 200 kkal melabihi
kebutuhan kehamilan (itulah 500 kkal bertambah dari kebutuhan kehamilan).
Hasil ini jika ditotal menjadi sekitar 2500 sampai 2700 kkal/hari untuk
kebanyakan wanita.
Berdasarkan pada pilihan diet, ibu menyusui bisa menggunakan panduan piramid
makanan umum atau piramid makanan vegetarian untuk memperkirakan masukan
selama diet. Dia perlu bekerja keras untuk memasukkan variasi makanan-
makanan dari beberapa kelompok makanan. Pemasukkan kalorinya harus cukup
memenuhi energi untuk menopang masa menyusui masa menyusut setalah berat
badan harus tidak lebih dari 16 minggu untuk ibu menyusui
2. Protein
Pemasukan protein cukup penting selesai menyusui, karena protein adalah
komponen yang penting dari susu ibu. Pemasukkan 65 gr/hr selama 6 bulan
menyusui dan 62 gr/hr direkomendasikan selama 6 bulan kedua. Seperti dimasa
kehamilan, itu sangat penting bahwa cukup mengkonsumsi protein non kalori
untuk mencegah protein sebagai sumber energi.
3. Kalsium
Kalsium juga nutrisi penting dalam produksi susu, dan diharapkan
meningkatkan keperluan diluar kehamilan. Keperluan selama menyusui sama
dengan kebutuhan selama kehamilan : 1200 mg/hr. Pemasukkan kalsium yang
cukup dari sumber makanan mengharuskan penggunaan kalsium yang
melengkapi.
4. Zat besi
Zat besi dibutuhkan masa menyusui tindakan pada hakekatnya berbeda dari
wanita yang tidak hamil, karena zat besi bukan sesuatu yang penting dalam
komponen susu ibu bagaimanapun juga sebagaimana disebutkan sebelumnya
pemberian suplemen yang terus menerus untuk mengisi kehilangan simpanan
maternal yang dikarenakan kehamilan.
5. Cairan-cairan
Cairan yang sangat penting selama menyusui karena ketidakcukupan
pemasukan cairan bisa mengurangi volume susu. Direkomendasikan pemasukan
air sekitar 8-10 gelas tiap hari bisa kita temui dengan mengkonsumsi air, jus, susu
dan sup.
Dalam pendidikan gizi pada waktu menyusui hendaknya ditekankan pada ibu
mengenai hal-hal seperti berikut:
1. Bahwa wanita menyusui memerlukan jauh lebih banyak zat-zat gizi
untuk diri sendiri dan untuk keperluan bayi.
2. Bahwa dalam penyusunan hidangan terutama yang diperhatikan
adalah bukanbanyaknya, tetapi mutu dari makanan yang cukup
mengandung protein, vitamin, dan zat besi.
3. Bahwa sesungguhnya tidaklah benar makanan yang bermutu tinggi
selalu mahal harganya.
4. Mempelajari cara memasak bahan-bahan dan banyaknya makanan
yang dihidangkan.
5. Pada waktu pendidikan gizi hendaknya sebanyak mungkin bersifat
demontrasi.
6. Tidak berguna dan tidak bijaksana untuk menganjurkan seseorang
memakan sesuatu dimana keluarga tidak mungkin memperoleh karena
tidak mampu atau karena tidak ada bahannya di daerah itu.
7.
G. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan
memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah
makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

H. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui


Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah
nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan makanan 800
Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan
Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu. Saat ini
pun ibu pada umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga
kondisi tubuh demi untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam
kandungan. Jika sebelumnya ia makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus
mencukupi kebutuhan gizinya untuk janinnya pula. Normalnya, sang ibu mengalami
peningkatan berat badan selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang
optimal akan berdampak baik pada kehamilan maupun output persalinannya kelak.

Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak
sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan
mineral sebagai zat pengatur. Sebagai sumber tenaga yang menghasilkan kalori,
karbohidrat dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian. Sementara protein sebagai
sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan
sebagai sumber zat pengatur, vitamin dan mineral dapat diperoleh dari buah-buahan
dan sayur-sayuran.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Gibshon, Jhon. 2002. Fisiologi anatomi. Jakarta: EGC
gizikuseimbang.blogspot.com/2009/03/gizi-seimbang-bagi-wanita-hamil.html
3. lenteraimpian.wordpress.com/2010/03/17/gizi-seimbang-ibu-hamil/
Wiryo, H. 2002. Peningkatan gizi bayi, anak, ibu hamil dan menyusui dengan bahan makanan
lokal. Jakarta: Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai