Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) OBESITAS

KELEBIHAN GIZI)

UNIVERSITAS
TADULAKO
Fakultas
Kedokteran-D3
Keperawatan
Obesitas adalah kondisi yang menggambarkan seseorang memiliki badan
PENGERTIA berlebih, kegemukan dan mengandung banyak lemak pada tubuhnya.
N

TUJUAN Sebagai acuan untuk menangani pasien obesitas

https://www.halodoc.com/kesehatan/obesitas

https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/obesitas/etiolog
i
REFARENSI
https://poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/1.-
Aladhiana-Cahyaningrum-1364-1371-1.pdf

https://hellosehat.com/nutrisi/obesitas/apa-itu-obesitas/

https://www.scribd.com/doc/112760270/LP-Obesitas

Kebijakan -

Peralatan 1 Pengukuran Antropometri


2 Indeks Massa Tubuh (IMT)
3 Lingkar Pinggang (LiPi)
4 Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP)
5 Lingkar Leher
6 Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan (RLTB)
7 Sagital Abdominal Diameter (SAD)

1. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan


PROSEDUR anamnesa terhadap pasien. Adanya keluhan :
• Biasanya pasien datang bukan dengan keluhan kelebihan berat
badan namun dengan adanya gejala dari risiko kesehatan yang
timbul.
• Penyebab :
1. Ketidakseimbangnya asupan energi dengan tingkatan aktifitas
fisik.
2. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan antara lain kebiasaan
makan berlebih, genetik, kurang aktivitas fisik, faktor psikologis
dan stres, obat-obatan (beberapa obat seperti steroid, KB
hormonal, dan anti-depresan memiliki efek samping
penambahan berat badan dan retensi natrium), usia (misalnya
menopause), kejadian tertentu (misalnya berhenti merokok,
berhenti dari kegiatan olahraga, dsb).
2. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan
Pemeriksaan Fisik
1. Pengukuran Antropometri (BB, TB dan LP)
• Indeks Masa Tubuh (IMT/Body mass index/BMI)
menggunakan rumus Berat Badan (Kg)/Tinggi Badan
kuadrat (m2)
• Pemeriksaan fisik lain sesuai keluhan untuk menentukan
telah terjadi komplikasi atau risiko tinggi
2. Pengukuran lingkar pinggang (pada pertengahan antara iga
terbawah dengan krista iliaka, pengukuran dari lateral dengan
pita tanpa menekan jaringan lunak).
• Risiko meningkat bila laki-laki >85 cm dan perempuan
>80cm.
3. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter dapat melakukan
pemeriksaan penunjang bila perlu: untuk menetukan risiko dan
komplikasi yaitu pemeriksaan kadar gula darah, profil lipid, dan asam
urat.
4. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter dapat menjelaskan
komplikasi
• Diabetes Mellitus tipe 2, Hipertensi, penyakit kardiovakular,
Sleep apnoe, abnormalitas hormon reproduksi, Low back pain,
perlemakan hati
• Obesitas dikelompokkan menjadi obesitas risiko tinggi bila
disertai dengan 3 atau lebih keadaan di bawah ini:
1. Hipertensi
2. Perokok
3. Kadar gula darah puasa tidak stabil
4. Riwayat keluarga serangan jantung usia muda
5. Usia (laki-laki > 45 thn, atau perempuan > 55 thn).

5. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan terapi


Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Non –Medikamentosa
1. Penatalaksanaan dimulai dengan kesadaran pasien bahwa kondisi
sekarang adalah obesitas, dengan berbagai risikonya dan berniat untuk
menjalankan program penurunan berat badan
2. Diskusikan dan sepakati target pencapaian dan cara yang akan
dipilih (target rasional adalah penurunan 10% dari BB sekarang)
3. Usulkan cara yang sesuai dengan faktor risiko yang dimiliki pasien,
dan jadwalkan pengukuran berkala untuk menilai keberhasilan
program
4. Penatalaksanaan ini meliputi perubahan pola makan (makan dalam
porsi kecil namun sering) dengan mengurangi konsumsi lemak dan
kalori, meningkatkan latihan fisik dan bergabung dengan kelompok
yang bertujuan sama dalam mendukung satu sama lain dan diskusi
hal-hal yang dapat membantu dalam pencapaian target penurunan
berat badan ideal.
5. Pengaturan pola makan dimulai dengan mengurangi asupan kalori
sebesar 300-500 kkal/hari dengan tujuan untuk menurunkan berat
badan sebesar ½-1 kg per minggu.
6. Latihan fisik dimulai secara perlahan dan ditingkatkan secara
bertahap intensitasnya. Pasien dapat memulai dengan berjalan selama
30 menit dengan jangka waktu 5 kali seminggu dan dapat
ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan jangka waktu 5
kali seminggu.

6. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan


konseling
Pasien dan keluarga diberitahu mengenai:
a) Perlu adanya motivasi dan dukungan keluarga untuk
menurunkan berat badan hingga mencapai BB ideal.
b) Membatasi asupan energi dari lemak total dan gula
c) Meningkatkan konsumsi uah dan sayuran, serta
kacangkacangan, dan biji-bijian.
d) Terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur (60 menit sehari
untuk anak-anak, dan 150 menit/minggu untuk dewasa)
7. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan rujukan
bila:
a) Bila pasien merupakan risiko timnggi dan risiko absolut
b) Jika sudah melakukan modifikasi gaya hidup selama 3 bulan,
dan tidak memberikan respon, maka pasien di rujuk ke
spesialis dalam untuk mendapat obat-obatan penurun berat
badan.
8. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter mencatat di buku
rekam medis
Hal yang perlu
diperhatikan

• Perawat
Unit terkait • Pasien
• Rawat inap

Dokumen Rekam medis


terkait

Anda mungkin juga menyukai