Anda di halaman 1dari 8

RESUME GIZI DAN DIET

“Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet”

Dosen Pembimbing :

Ns. Agung Riyadi, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh :

Dhea Fitaloka (P05120221075)

Tingkat 2 Kelas B

Prodi : D3 Keperawatan

Mata Kuliah : Ilmu Gizi dan Diet

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

TAHUN AJARAN 2022/2023


A. Definisi Diet
Diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu
seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu menyembuhkan
penyakit (Hartono, 2000) setiap diet termasuk makanan, tetapi tidak semua makanan
masuk dalam kategori diet. Dalam diet jenis dan banyaknya makanan ditentukan dan
dikendalikan untuk mencapai tujuan tertentu. Diet adalah usaha menurunkan berat
badan atau mengatur asupan nutrisi. Terdapat 3 klasifikasi dari diet:
1. Menurunkan berat badan.
2. Meningkatkan berat badan.
3. Pantangan terhadap makanan tertentu. Diet saluran cerna berarti diet yang
dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran pencernaan. Adapun gangguan saluran
pencernaan itu meliputi falatulensi, diare, gastrities dan tipoid.
Jadi, diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau
organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu
atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu.
Pola diet berfungsi untuk memenuhi 6 nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh,
yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Pola diet diatur dengan
cara menyesuaikan porsimakan sesuai dengan kebutuhan jenis makanan yang boleh
atau tidak boleh dikonsumsi. Jumlah dan variasi makanan yang tepat akan
memberikan nutrisi yang tepat untuk pemeliharaan kesehatan tubuh dan mencapai
berat badan yang ideal.
Sekarang, menurut Food Guide Pyramid ada 6 group makanan utama yang
dapat dikonsumsi untuk mencapai nutrisi seimbang. Makanan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Roti, sereal, nasi, dan pasta sebagai sumber utama karbohidrat.
2. Daging, unggas, ikan , telur, biji-bijian kering, dan kacang-kacangan sebagai
sumber protein.
3. Lemak dan minyak sebagai sumber lemak.
4. Sayur-sayuran.
5. Buah-buahan.
6. Susu, yogurt dan keju.
Proporsi dari tiap kelompok makanan disesuaikan berdasarkan umur, jenis
kelamin, dan berat badan. Ada beberapa alasan seseorang melakukan diet, berikut ini
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan diet:
1. Kadar lemak tinggi Apabila kadar lemak seseorang tinggi, maka diperlukan suatu
program diet untuk menurunkan berat tubuh supaya tidak terjadi obesitas. Lemak
merupakan zat gizi yang akan disimpan didalam kulit sebagai cadangan energi, jika
lemak tertimbun banyak, bisa terjadi peningkatan massa tubuh, proses metabolisme
pun akan cenderung lebih berat dilakukan oleh tubuh.
2. Hasrat diri Diet kadang memiliki tujuan dari pribadi untuk meningkatkan atau
menurunkan massa tubuh supaya sesuai dengan rentang normal IMT (indeks massa
tubuh). Hasrat diri untuk melakukan diet ini biasanya dilakukan oleh model atau artis
untuk menjaga bentuk tubuhnya.
3. Tekanan darah Jika tekanan darah terlalu tinggi (hipertensi), harus ada pantangan-
pantangan untuk makanan tertentu supaya tekanan kembali menjadi normal.
4. Pola makan Diet juga dipengaruhi oleh pola makan, jika seseorang memiliki pola
makan tidak teratur, seseorang tersebut akan berusaha kembali mengatur pola
makannya dengan cara melakukan diet.
5. Gangguan penyakit Seseorang terkena gangguan seperti gangguan cerna, diabetes
dan lainnya akan melakukan diet untuk menjaga asupan nutrisi agar tidak
memperparah gangguan tersebut. Ada beberapa faktor yang umumnya menyebabkan
kegagalan diet yaitu:
1. Kurang motivasi Faktor motivasi sangat memegang peranan dalam berhasilnya
sebuah program diet. Seseorang yang sedang jatuh cinta dan ingin memiliki berat
badan ideal agar menarik perhatian orang yang dicintainya memiliki motivasi yang
lebih kuat dibandingkan orang yang ingin memiliki berat badan ideal karena ingin
menggunakan sebuah gaun dengan model tertentu.
2. Tidak disiplin atau tidak konsisten Banyak orang yang menjalankan program diet
dengan tidak disiplin. Ketika diet menjauhi makanan habis-habisan, begitu angka
timbangan turun segera merayakannya dengan makan secara berlebihan akibatnya
beratnya selalu bertambah setelah dietnya berhasil, bahkan lebih gemuk dibandigkan
sebelum diet.
3. Tidak dibarengi dengan berolahraga Diet harus selalu dibarengi dengan berolahraga
karena olahraga membantu membakar kalori dan mengencangkan kulit anda ketika
anda sudah mendapatkan berat badan ideal. Setelah berolahraga anda akan merasa
sangat lapar hal ini disebabkan karena tubuh anda sudah banyak membakar kalori dan
sedang mencari sumber kalori pengganti. Bila sehabis olahraga anda makan maka
tubuh akan menyerap seluruh kalori dari makan tersebut karena itu makanlah dua jam
setelah berolahraga. Pada saat itu tubuh sudah membakar cadangan karbohidrat dan
tidak menyerap habis karbohidrat dari makanan yang sedang anda makan.

B. Tujuan Diet
1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengjurangi kerusakan jaringan tubuh
2. Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal

C. Identifikasi Kebutuhan Diet


Metode untuk mengidentifikasi kebutuhan gizi adalah
 Antropometri measurements
Pengakjian nutrisi yang meliputi: Sistem pengukuran dari susunan tubuh dan
proporsi tubuh manusia mengavaluasi pertumbuhan, mengakaji status nutrisi,
ketersediaan energi tubuh identifikasi masalah nutrisi:
- Tinggi badan
- Berat badan
- Body mass index
- Lipatan trisep, LLA, dan LOLA
 Biochemical data
Pengkajian nutrisi menggunakan nilai biokimia seperti: total limfosit, serum
albumin, zat besi, creatinin, Hb, Ht, keseimbangan nitrogen, kadar kolesterol dll.
 Clinical signs
Pemeriksaan fisik pada pasien yang berhubungan dengan adanya mal nutrisi,
prinsip: head to feet/ cephalo caudal.
 Dietry history
Mengkaji riawayat diet meliputi: fead recall 24 jam: pola, jenis dan frekuensi
makanan yang dikonsumsi 24 jam.

D. Pemenuhan Diet Sesuai Program Terapi


A. Pemberian Makan Per Oral
Pemberian makanan secara oral adalah pemberian makanan dan minuman
pada klien secara langsung melalui mulut. Tindakan ini merupakan tindakan
keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
nutrisi per oral secara mandiri. Tujuan dilakukan pemberian makan per oral adalah
untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi klien dan juga membantu klien yang
mengalami terbatasnya aktivitas. Tindakan pemberian makan per oral ini
diberikan pada klien dengan kondisi pasien yang bisa makan sendiri, pasien yang
mengalami gangguan mobilitas dan juga pasien yang bed rest.
 Makanan yang diberikan hiasanya tergantung dari kebutuhan pasien. Bagi pasien
yang memiliki kebiasaan makan berlebih maka :
a. Memilih makanan rendah lemak, rendah lemak penuh dan rendah kolesterol
seperti daging ayam tanpa kulitikan, dan kacang kacangan utakk mengurangi
resiko penyakit jantung dan disidemia
b. Memilih makanan yg banyak mengandung serat (buah, sayuran dan sereal
utuh) untuk mencukup kebutuhan vitamin, mineral serta utk memshantu
mengendalikan asupan lemak dan kalon berlebih
c. Menggunakan gula dengan jumlah tidak berlebihan dan hanya jika diperlukan
d. Menggunakan garam dan natrium dengan jumlah tidak berlebihan utk
mengurangi resiko tekanan darah tinggi
Bagi pasien yang memiliki kebiasaan makan kurang maka harus
Meningkatkan asupan kalori dan lemak (terutama lemak tidak mah) sesuai
kebutuhan Lebih khusus untuk kelompok rentan gini (anak, hu hamil, menyusu)
Memperbankan asupan protein. Memperhatikan asupan vitamin dan mineral alami
terutama sayuran dan buah.

B. Makan melalui SONDE/NGT (Nasogastric Tube).


NGT atau Nasogastric Tube adalah tabung makanan yang berfungsi untuk
mengalirkan makanan langsung ke lambung pada orang-orang yang memiliki
kondisi tertentu. seperti mengalami penurunan kesadaran, sesak berat, atau pasien
dengan reko tersedak Pemasangan selang nasogastrik atau nasogastric tube (NGT)
sering dilakukan untuk memberikan obat kepada klien atau untuk mengosongkan
lambung.
Selang nasogastrik (nasogastric tube/NGT) yang dikenal juga dengan nama
selang makanan atau sonde. adalah selang plastik lunak yang dipasang melalui
hidung (nasal) menuju lambung (gaster) Agar tidak berpindah posisi, selang akan
direkatkan ke kulit di dekat hidung dengan pita perekat
Pemasangan Selang NGT diberikan pada pasien yang dalam kondisi:
 Pasien yang dalam kondisi koma
 Ketidakmampuan untuk memasukkan makanan melalui rute oral contoh kanker
lidah, anoreksia nervosa, trauma dan luka bakar pada wajah • Pasien yang
mengalami gangguan, penyempitan atau sumbatan saluran pencernaan
 Pasien yang menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator)
 Bayi yang lahir prematur atau menderita kelainan bawaan lahir
 Pasien yang tidak mampu mengunyah atau menelan, misalnya penderita stroke
atau disfagia /kesulitan dalam menelan
 Selain itu, pemasangan selang nasogastrik juga dapat dilakukan untuk
pengambilan sampel isi lambung dan pengosongan lambung, misalnya untuk
mengeluarkan zat beracun.
Makanan yang diberikan yakni Makanan cair yang dapat diberikan berupa air,
susu, kuah sayur. Makanan yang dapat diblender adalah makanan yang
mengandung energi/ protein tinggi, misal daging tempe, sayur hijau yang
dicampur dengan air. Perlu diingat, ada beberapa kondisi tertentu/ penyakt yang
memberikan perhatian khusus untuk makanan tertentu Dan biasanya akan
diberikan sekitar 50cc.
KESIMPULAN

Pemberian makanan secara oral adalah pemberian makanan dan minuman pada klien
secara langsung melalui mulut. Tindakan ini merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral secara mandiri.
Tindakan pemberian makan per oral ini diberikan pada klien dengan kondisi pasien yang bisa
makan sendiri, pasien yang mengalami gangguan mobilitas dan juga pasien yang bed rest dan
makanan yang biasa dibenkan adalah makanan yang sesuai dibutuhkan klien.

NGT atau Nasogastric Tube adalah tabung makanan yang berfungsi untuk mengalirkan
makanan langsung ke lambung pada orang-orang yang memiliki kondisi tertentu, seperti
mengalami penurunan kesadaran, sesak berat, atau pasien dengan resiko tersedak.
Pemasangan selang nasogastrik atau nasogastric tube (NGT) sering dilakukan untuk
memberikan obat kepada klien atau untuk mengosongkan lambung.

Makanan yang diberikan yakni Makanan cair yang dapat diberikan berupa air, susu, kuah
sayur. Makanan yang dapat diblender adalah makanan yang mengandung energ/ protein
tinggi, misal daging tempe, sayur hijau yang dicampur dengan air.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, 2007, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.

https://www.scribd.com/document/370311265/Peran-Perawat-Dalam-Pelaksanaan-Diet

Anda mungkin juga menyukai