Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Ilmu Gizi

“penyakit saluran pencernaan dan dietnya’’

Dosen pembimbing:Putu Candriasih.S.Sit.M.Kes

Disusun oleh:

MOH AKBAR DEDI K (PO7120319054)

D4 KEPERAWATAN TINGKAT II B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatu

Puji syukur panjatkankepada Allah swt. Atas segala taufik, hidayah sertainayahnya
yang senantiasa tercurah sehingg apenulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudu lin
itanpa adanya halangan dan hambatan yang berarti. Sholawat serta salam tidak lupa juga
penulis panjatkan kepada junjungan kitaNabi Muhammad saw.

Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan menjadi
gambaran bagi pembaca mengenai ilmu pendidikan. Dalam proses penyusunan makalah ini,
penulis banyak menemui hambatan dan juga kesulitan namun, berkatbimbingan, arahan, serta
bantuan dari banyak pihak, akhirnya makalah inidapat terselesaikan dengan lancar dan tanpa
melampaui batas waktu yang telah di tentukan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Olehkarena itu, penulis megharapkan kritik dan saran membangun demi lebih
sempurnanya hasil makalah ini. Akhir kata penulis, hanya dapat berharap agar hasil makalah
ini dapat berguna bagi semuapihak.

Wasalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatu
BAB I

PENDAHULUAN

1       Latar Belakang Masalah

Kebutuhan akan asupan nutrisi merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia
untuk bertahan hidup. Nutrisi tersebut juga harus memiliki persyaratan kelengkapan gizi
untuk pemenuhan secara sempurna bagi seseorang dalam melengkapi kebutuhan nutrisi.

Namun terkadang kebutuhan akan nutrisi tersebut terhambat manakala terjadi gangguan pada
sistem pencernaan. Gangguan tersebut utamanya adalah gangguan pada saluran cerna. Jika
seseorang mengalami gangguan saluran cerna, maka harus ada langkah rehabilitasi, salah satu
caranya yaitu dengan melakukan diet saluran cerna.

2       Rumusan Masalah

Berikut ini adalah rumusan masalah mengenai diet pada saluran pencernaan:

1) Apa definisi diet?


2) Apa saja faktor yang mempengaruhi masa tubuh seseorang?
3) Apa saja faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan diet?
4) Apa yang dimaksud dengan diet saluran cerna?
5) Bagaimana diet yang sehat itu?

3  . Ruang Lingkup Pembahasan

Ada pun ruang lingkup pembahasan yang akan dipaparkan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:

1) Definisi diet.
2) Faktor yang mempengaruhi masa tubuh seseorang.
3) Faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan diet.
4) Definisi diet saluran cerna.
5) Diet yang sehat.
6) Tujuan Penulisan Makalah
4. Tujuan dari pembahasan mengenai diet saluran cerna adalah sebagai berikut:

1) Menjelaskan tentang definisi diet.


2) Memaparkan faktor yang mempengaruhi masa tubuh seseorang.
3) Memaparkan faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan diet.
4) Menjelaskan definisi diet saluran cerna.
5) Menjelaskan diet yang sehat.

5       Manfaat Penulisan Makalah

1) Berikut adalah manfaat dari penulisan makalah mengenai diet saluran cerna:
2) Pembaca dapat mengerti definisi diet.
3) Pembaca mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada masa tubuh.
4) Pembaca mengetahui faktor yang mendorong seseorang melakukan diet.
5) Pembaca dapat mengerti definisi saluran cerna.
6) Pembaca dapat memahami tentang diet yang sehat.
BAB II

DIET SALURAN CERNA

 1 .    Definisi Diet

Dalam konteks bahasa, istilah diet memiliki arti sebagai jumlah makanan yang dikonsumsi
oleh seseorang.Di Indonesia, penggunaan istilah diet lebih menunjukkan pada usaha
menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi. Dalam pembahasan ini, diet yang
dimaksud adalah usaha menurunkan berat badan atau pengaturan asupan nutrisi.

Terdapat 3 klasifikasi dari diet:

1. Menurunkan Berat Badan


2. Meningkatkan Berat Badan
3. Pantang Terhadap Makanan Tertentu

2     Faktor yang Mempengaruhi Masa Tubuh

Masa tubuh seseorang dalam istilah umum disebut sebagai berat badan. Terdapat 2 faktor
yang mempengaruhi berat badan seseorang, yakni faktor internal dan faktor eksternal.

1    Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi berat badan merupakan faktor dari dalam tubuh
seseorang itu sendiri. Beberapa faktor internal yang mempengaruhi berat badan di antaranya:

a. Faktor Genetik

Faktor genetik Dipengaruhi oleh gen INSIG2 dan FTO. Gen FTO terdapat pada kromosom
ke-16 manusia. Gen INSIG2 bertanggung jawab dalam menginhibisi sintesis asam lemak dan
kolesterol. Kedua gen ini membuat seseorang mudah menumpuk lemak sehingga bisa
menimbulkan obesitas (masa tubuh lebih besar).
b. Regulasi Termis

Regulasi termis merupakan pengaturan suhu tubuh untuk menghasilkan energi. Semakin
tinggi pemakaian energi, orang akan semakin butuh nutrisi lebih banyak.

c. Metabolisme Tubuh

Seseorang dapat meningkatkan pembakaran lemak dengan meningkatkan massa otot di dalam
tubuh. Saat massa otot meningkat, metabolisme makanan juga akan meningkat.

3       Faktor Seseorang Melakukan Diet

Ada beberapa alasan seseorang melakukan diet, berikut ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang melakukan diet:

1.   Kadar Lemak Tinggi

Apabila kadar lemak seseorang tinggi, maka diperlukan suatu program diet untuk
menurunkan berat tubuh supaya tidak terjadi obesitas. Lemak merupakan zat gizi yang akan
disimpan di dalam kulit sebagai cadangan energi, jika lemak tertimbun banyak, bisa terjadi
peningkatan masa tubuh, proses metabolisme pun akan cenderung lebih berat dilakukan oleh
tubuh.

2. Hasrat Diri

Diet kadang memiliki tujuan dari pribadi untuk meningkatkan atau menurunkan masa tubuh
supaya sesuai dengan rentang normal IMT (Indeks Massa Tubuh). Hasrat diri untuk
melakukan diet ini biasanya dilakukan oleh model atau artis untuk menjaga bentuk tubuhnya.

3. Tekanan Darah

Jika tekanan darah terlalu tinggi (hipertensi), harus ada pantangan-pantangan untuk makanan
tertentu supaya tekanan kembali menjadi normal.
4.   Pola Makan

Diet juga dipengaruhi oleh pola makan, jika seseorang memiliki pola makan tidak teratur,
seseorang tersebut akan berusaha kembali mengatur pola makannya dengan cara melakukan
diet.

5. Gangguan Penyakit

Seseorang yang terkena gangguan seperti pada saluran cerna, diabetes dan lainnya akan
melakukan diet untuk menjaga asupan nutrisi agar tidak memperparah gangguan tersebut.

4       Diet Saluran Cerna

Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran pencernaan.
Ada pun gangguan saluran pencernaan itu meliputi flatulensi, diare, gastrities dan tipoid.

1. Flatulensi

Flatulensi (perut kembung) adalah meningkatnya jumlah gas dalam saluran


pencernaan.Flatulensi disebabkan adanya udara (gas) yang ikut masuk dalam saluran
pencernaan.

Flatulensi biasanya menyebabkan nyeri perut, kembung, sendawa dan banyak kentut. Tetapi
hubungan antara flatulensi dan beberapa gejala ini tidak diketahui. Beberapa orang
tampaknya peka terhadap pengaruh gas dalam saluran pencernaan, sedangkan yang lainnya
bisa mentolerir sejumlah besar gas tanpa menimbulkan gajala-gejala.

Seseorang yang seringbersendawaataumengeluarkan gas


secaraberlebihanharusmengubahpolamakannyadenganmenghindarimakanan yang
sulitdicerna. Hal inibisa dimulai dengan menghindari susu dan produk olahannya, kemudian
buah segar, sayuran tertentu dan makanan lainnya. Sendawa juga bisa disebabkan oleh
minuman bersoda atau antasid (misalnya baking soda) sehingga patut diminimalisir konsumsi
air bersoda jika terjadi flatulensi.
2. Diare

Diare merupakan feses terlalu cair yang dikeluarkan oleh tubuh akibat penyerapan zat-zat
makanan yang tidak sempurna dalam saluran pencernaan. Diare disebabkan oleh beberapa
faktor:

a.       Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit.

b.      Alergi terhadap makanan atau obat tertentu.

c.       Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: Campak, Infeksi
telinga, Infeksi tenggorokan, Malaria, dll.

d.      Pemanis buatan

Saat terjadi diare, diet yang dapat dilakkukan adalah pengaturan makanan secara umum yaitu
dengan pemenuhan cairan yang cukup. Suhu makanan yang hangat, bentuk makanan lunak,
bumbu tidak merangsang, sayuran dan buah tidak menimbulkan gas.

Dalam diet saat diae, hindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah
karena makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya
baik untuk penderita susah buang air besar.

3. Gastrities

Gastritiesadalah peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung yang berkembang
bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain
(Reeves,2002).

Diet pada penderita gastritis adalah diet lambung. Prinsip diet pada penyakit lambung
bersifat ad libitum, yang artinya adalah bahwa diet lambung dilaksanakan berdasarkan
kehendak pasien.

Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung serat makanan yang
halus (soluble dietary fiber).Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang,
menimbulkan gas, bersifat asam, mengandung minyak/ lemak secara berlebihan, dan yang
bersifat melekat. Selain itu, makanan tidak boleh terlalu panas atau dingin.
Beberapa makanan yang berpotensi menyebabkan gastritis antara lain garam, alkohol, rokok,
kafein yang dapat ditemukan dalam kopi, teh hitam, teh hijau, beberapa minuman ringan (soft
drinks), dan coklat.

4. Tipoid (Tipes)

Penyebab dari demam tifoid adalah kuman Salmonella paratyphi yang masuk ke tubuh


manusia melalui makanan. Sebagian kuman dimusnahkan di dalam lambung, sebagian lagi
lolos masuk ke dalam usus dan berkembang biak. Kuman kemudian akan menembus epitel
dan ke lamina propia. Di lamina propia, kuman akan dofagositosis dan berkembang biak
dalam makrofag. Perdarahan saluran cerna dapat terjadi akibat erosi pembuluh darah sekitar
plague peyeri  yang mengalami nekrosis.

Terjadi problem gizi bagi penderita tipus/gejala tipus karena otot kehilangan protein
sebanyak 250-500 gram dari jaringan otot setiap harinya. Cadangan glikogen secara cepat
menipis dan keseimbangan cairan terganggu.

Penyerapan nutrisi mengalami gangguan akibat traktus gastrointestinal mengalami


inflamasi/iritasi/diare dalam jangka waktu lama.Luka pada intestinum yang parah pada sakit
yang berkepanjangan dapat menyebabkan pendarahan bahkan perforasi usus.

Diet untuk penderita tipoid adalah dilakukan beberapa pantangan konsumsi makanan.
Makanan yang dianjurkan adalah:

a.       Jus, sup, makanan berkuah atau air mineral lebih dari 2,5 liter perhari.

b.      Susu atau produk-produk turunannya.

c.       Makanan dengan nilai protein tinggi, seperti: telur, daging yang sudah dihaluskan, ikan,
unggas, keju, dll.

d.      Makan halus dengan kadar gula tinggi, seperti: madu, selai, permen/gula, agar-agar,
cincau, kolang-kaling, nata de coco, rumput laut, dll.

e.       Makanan yang mengandung serat rendah, buah-buahan matang, kentang, dll agar
motilitas usus berkurang. Sayuran dengan serat halus/soluble dietary fibre, seperti: daun
bayam, labu siam, lobak, pare, terong, wortel, dll.

Sedangkan makanan yang tidak dianjurkan adalah sebagai berikut:


a.       Makanan yang memiliki rasa kuat, seperti: bawang putih, bawang merah, makanan
yang dibakar.

b.      Makanan yang mengandung senyawa yang mengiritasi, seperti: bumbu yang terlalu
tajam, cabai, sambal/saus pedas, cuka, dll.

c.       Makanan yang melekat: dodol, ketan, dll.

d.      Makanan yang menimbulkan gas: nangka, durian, nanas, kembang kol, dll.

e.       Makanan yang mengandung serat tinggi/non-soluble dietary fibre: kangkung, batang


bayam, daun pepaya, ketela, biji-bijian utuh (jagung, beras merah, meras tumbuk, dll).

f.       Pasien tipus/gejala tipus tidak harus makan bubur. Sebenarnya bubur tidak terlalu baik
untuk pasien mengingat kalori dalam bubur hanya 1/5 kalori nasi.

5. Diet yang Sehat

World Health Organization (WHO) menganjurkan tiap individu supaya memiliki berat badan
& energi yang sehat dan seimbang.Cara menurunkan berat badan adalah dengan melakukan
aktivitas (olahraga) dan menjaga asupan nutrisi.Supaya diet dapat dikategorikan sebagai diet
yang sehat, maka perlu diperhatikan tipe diet sesuai dengan kebutuhan.Hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara mengetahui gejala penyakit dan diet yang sesuai dengan penyakitnya.

Ada pun hal-hal yang harus ditunjang agar diet itu tetap sehat adalah sebagai berikut

1. Menetapkan Target

Dalam melakukan diet, Harus ada tetapan target waktu dan berat badan yang diinginkan saat
melakukan diet sehingga asupan nutrisi dapat terjaga.

2. Sesuai Gejala

Diet akibat gangguan penyakit harus disesuaikan dengan gejala penyakit tersebut. Jangan
sampai terjadi kesalahan jenis diet.

3. Olahraga Seimbang

Meski pun melakukan diet, seseorang harus mengimbanginya dengan olahraga supaya otot
dapat tetap bekerja dengan optimal
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Diet adalah usaha menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi. Terdapat 3
klasifikasi dari diet, yaitu diet untuk:

1.                   Menurunkan Berat Badan

2.                   Meningkatkan Berat Badan

3.                   Pantang Terhadap Makanan Tertentu

Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran pencernaan.
Ada pun gangguan saluran pencernaan itu meliputi flatulensi, diare, gastrities dan tipoid

2. Saran

Dalam melakukan diet, hendaknya ditetapkan target waktu dan hasil; penyesuaian gejala serta
diseimbangkan dengan aktivitas olahraga sehingga diet akan tetap sehat. Penyesuaian gejala
utamanya dilakukan saat terjadi gangguan (seperti gangguan saluran cerna) dan diharuskan
melakukan diet, sehingga nantinya diet akan lebih maksimal memberikan hasil.
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2008. “Diet” dalam http://id.m.wikipedia.org/wiki/ Diet?


wasRedirected=true diakses tanggal 7 Oktober 2010.

Anda mungkin juga menyukai