Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH POLA MAKAN TIDAK TERATUR

REMAJA TERHADAP PENYAKIT MAAG


(GASTRITIS)

Disusun Oleh :
1. SARI KURNIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dankarunia-Nya, serta memberikan kemudahan dalam mengerjakan karya tulis ilmiah ini yang
berjudul “Pengaruh Pola Makan Tidak Teratur Remaja terhadap Penyakit Maag (Gastritis) ” dapat
diselesaikan dalam waktu yang tepat.

Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dala menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Semoga tuhan senantiasa memberikan limpahan rahmat dan karunianya kepada semua
pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini.

Penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak


kesalahan dalam penulisan makalah ini. Karna saya sadar bahwa makalah ini belum sempurna.
Maka dari itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk dijadikan
pembelajaran dalam menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga makalah yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi semua yang membacanya dan sebagai wahana menambah pengetahuan serta
pemikiaran.

Palembang, April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penelitian 1
1.4 Manfaat Penelitian 2
1.5 Hipotesis 2
BAB 2 LANDASAN TEORI 3
2.1 Pengertian 3
2.2 Jenis-jenis Gastritis 4
2.3 Penyebab Gastritis 4
2.4 Dampak Pola Makan yang Buruk bagi Tubuh 5
2.5 Hubungan Pola Makan Buruk dan Penyakit Gastritis 5
BAB 3 METODE PENELITIAN 6
3.1 Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian 6
3.2 Waktu dan Tempat 6
3.3 Metode Pengumpulan Data 6

BAB 4 PENUTUP 7
4.1 Kesimpulan. 7
4.2 Saran 7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era Globalisasi ini, semakin berkembang teknologi yang dapat dimanfaatkan
manusia. Dari teknologi untuk pembuatan barang pangan atau non pangan yang berguna
memenuhi kebutuhan manusia hingga teknologi untuk memuaskan manusia.
Sehingga hal tersebut merubah pola hidup manusia yang dari terartur hingga menjadi
tidak teratur. Bisa kita lihat di sekeliling kita atau mungkin kita sendiri. Terutama pola
makan.
Sekarang banyak orang-orang terutama remaja melupakan atau acuh-tak acuh terhadap
pola makan. Hal tersebut terjadi karna banyaknya remaja yang sibuk dengan belajar,
bermain, malas, rasa tidak ingin makan, dan sifat pemilih makanan. Sehingga melupakan
pola makan yang teratur.
Dan dari pola makan yang tidak teratur tersebut, sebagian remaja memiliki penyakit
pencernaan seperti maag (gastritis). Atau bahkan bisa penyakit lebih parah, namun akan
terlihat saat sudah berusia lanjut. Namun para remaja mengabaikan hal tersebut, dan terus
melakukan kesalahan yang kecil namun sebenarnya sangat fatal.
1.2 Rumusan Masalah
 Apakah pola makan tidak teratur dapat mempengaruhi kondisi tubuh?
 Bagaimana jadwal makan siswa/i ?
 Apakah siswa/i mempunyai pola makan teratur?
 Apa sebab siswa/i tidak memiliki pola makan teratur?
1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui Mengetahui pola makan yang teratur seperti apa
 Untuk mengetahui pengaruh pola makan tidak teratur terhadap tubuh/kondisi tubuh.
 Untuk mengatahui pola makan siswa/i
 Untuk mengetahui seberapa banyak penderita maag (gastritis) di lingkungan siswa/i
 Untuk mengetahui mengetahui sebab siswa/i tidak memiliki pola makan yang teratur
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat penulis peroleh:
 Mengetahui pola makan yang teratur seperti apa
 Mengetahui pengaruh pola makan yang tidak teratur terhadap tubuh
 Mengetahui seberapa banyak penderita maag (gastritis) di lingkungan siswa/i
Mengetahui sebab siswa/i tidak memiliki pola makan yang teratur
 Sebagai bahan acuan untuk menuju pola makan yang teratur
1.5 Hipotesis
Pengaruh pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur remaja terhadap penyakit maag
(gastritis).
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
2.1.1 Pola Makan
Menurut Harper (1986), pola makan (dietary pattern) adalah cara yang ditempuh
seseorang atau sekelompok untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai
reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial. Pola makan adalah
suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud
tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu
kesembuhan penyakit (Depkes RI, 2009).Pola makan adalah berbagai informasi yang
memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan
setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat
tertentu (Sulistyoningsih, 2011).
2.1.2 Maag (Gastritis)
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang
berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis bukan
merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya
itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut
merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat
mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori.
2.2 Jenis-jenis Gastritis
2.2.1 Gastritis Akut
Gastritis akut adalah inflamasi akut pada sebagian besar kasus merupakan penyakit
yang ringan dan sembuh sempurna (Hirlan,2001:127).
Gastritis akut adalah inflamasi mukosa lambung akibat diit sembrono (Brunner dan
Suddarth,2001: 1062).
2.2.2 Gastritis Kronik
Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang berarti
inflamasi/peradangan. Menurut Hirlan dalam Suyono (2001: 127), gastritis adalah
proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung, yang berkembang
bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain.
2.3 Penyebab Gastritis
1. Frekuensi Makan
2. Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari-hari baik kualitatif dan
kuantitatif. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat
pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam lambung
tergantung sifat dan jenis makanan. Jika rata-rata, umumnya lambung kosong antara
3-4 jam. Maka jadwal makan ini pun menyesuaikan dengan kosongnya lambung
(Okviani, 2011).
3. Jenis Makanan
Jenis makanan adalah variasi bahan makanan yang kalau dimakan, dicerna, dan
diserap akan menghasilkan paling sedikit susunan menu sehat dan seimbang.
Menyediakan variasi makanan bergantung pada orangnya, makanan tertentu dapat
menyebabkan gangguan pencernaan, seperti halnya makanan pedas Mengkonsumsi
makanan pedas secara berlebihan akan merangsang sistem pencernaan, terutama
lambung dan usus untuk berkontraksi. Hal ini akan mengakibatkan rasa panas dan
nyeri di ulu hati yang disertai dengan mual dan muntah.
4. Porsi Makan
Porsi atau jumlah merupakan suatu ukuran maupun takaran makanan yang
dikonsumsi pada tiap kali makan. Setiap orang harus makan makanan dalam jumlah
benar sebagai bahan bakar untuk semua kebutuhan tubuh. Jika konsumsi makanan
berlebihan, kelebihannya akan disimpan di dalam tubuh dan menyebabkan obesitas
(kegemukan).
5. Stres
a. Stress Psikis
Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stress,misalnya pada beban
kerja berat, panik dan tergesa-gesa. (Friscaan, 2010).
b. Stress Fisik
Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar, refluks empedu
atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga ulkus serta pendarahan
pada lambung. (Anonim, 2010).
2.4 Dampak Pola Makan yang Buruk bagi Tubuh
 Makan tidak teratur
Karena berbagai alasan, makan tidak teratur sering dilakukan. Padahal, pola
makan tidak teratur bisa mengacaukan metabolisme tubuh. Orang yang makan
tidak teratur cenderung mengalami kenaikan berat badan lebih cepat dan lebih
banyak dibanding orang yang makan teratur.
 Makan larut malam
Tidak ada larangan bagi Anda untuk makan pada jam malam. Namun, ada efek
samping berupa konsumsi kalori berlebihan. Hati-hati, ngemil dan konsumsi
makanan padat sebelum tidur bisa menaikkan berat badan Anda.
 Melewatkan jam makan
Melewati jam makan karena takut gemuk atau tidak sempat bisa menyebabkan
Anda mengalami penurunan gula darah. Banyak orang kemudian melakukan
kompensasi dengan makan lebih banyak pada jam berikutnya, yang justru akan
meningkatkan berat badan Anda.
2.5 Hubungan Pola Makan Buruk dengan Penyakit Gastritis
Gastritis biasanya diawali oleh pola makan yang tidak teratur sehingga lambung
menjadi sensitif bila asam lambung meningkat. Pola makan adalah berbagai informasi
yang memberikan gambaran macam dan model bahan makanan yang dikonsumsi
setiap hari(Margatan, 1995).
2.6 Pola Makan Remaja
Berdasarkan hasil penelitian Frank Gc yang dikutip oleh Moehyi (1992), mengatakan
bahwa ada hubungan antara kebiasaan makan anak dengan ukuran tubuhnya. Makan
siang dan makan malam remaja menyediakan 60% dari intake kalori, sementara
makanan jajanan menyediakan kalori 25%.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan angket (penelitian
yang berdasarkan dari pemberian pertanyaan-pertanyaan tentang penelitian kepada
objek yang di teliti) yang di berikan kepada beberapa siswa/i yang berisikan 10
pertanyaan.
3.2 Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 1 April 2019 s/d 28 6 April 2019

3.3 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
pengambilan angket.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis peroleh dari makalah ini adalah pola makan adalah suatu
cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu
seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan
penyakit. Sedangkan Maag (gastritis) adalah suatu peradangan atau perdarahan pada
mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan dalam
pola makan, misalnya telat makan, makan terlalu banyak, cepat, makan makanan yang
terlalu banyak bumbu dan pedas.
Dari angket yang di sebarkan diketahui bahwa :
1. Banyak pelajar yang makan 3 kali sehari ternyata di antara mereka tidak makan
secara teratur/terjadwal. Dan walau mereka makan secara teratur, mereka tidak
mengetahui jadwal makan yang sesuai untuk lambung.
2. Pelajar yang tidak makan secara teratur beralasan bahwa mereka mengabaikan jam
makan mereka karna asyik/terbuai dengan kegiatan yang menyenangkan mereka
seperti bermain, bertemu dengan teman-teman, dan lain-lain.
3. Dan beberapa dari mereka juga beralasan bahwa mereka tidak makan secara teratur
karna sibuk belajar/mengerjakan tugas.
4. Pelajar-pelajar yang sering mengabaikan jam makan mereka ternyata pernah
merasakan sakit di sekitar perut yang sebernarnya gejala dari sakit maag (gastritis).
Namun kebanyakkan dari mereka mengabaikan itu dan tidak memeriksa ke
dokter/meminum obat maag.
4.2. Saran
Penulis mengharapkan pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun
demi peneyelesaian makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta

Hartono, A. (2000). Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Penerbit Buku Kedokteran. Yogjakarta.

Anne Lies Ranti Santoso Soegeng. 2004 . Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT.Asdi Mahasatya

Khumaidi, M, 1994. Gizi Masyarakat. Penerbit BPK Gunung Mulia, Jakarta

Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Hirlan, 2001, Gastritis, in: Suyono S., ed., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV:127.

Brunner & Suddarth , 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah.Terjemahan Suzanne
C. Smeltzer. Edisi 8. Vol 8. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC

Lindseth, N.G (2005) Apendistis. In Gangguan Usus Halus, Price, S.A and Wilson, L.M (eds)
patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit edisi 6,jakarta:EGC.

Suyono, Slamet. (2001). Buku ajar penyakit dalam II FKUI. Jakarta : Balai Pustaka.

Arcole, Margatan, Kiat Menanggulangi Impotensi dan Ejakulasi Dini, Solo : Aneka, 1996.

Moehyi, S. 1992. Makanan Intitusi dan Jasa Boga. Bhratara, Jakarta.

Achmad Djaeni Sediaoetama.2004. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi.edisi kelima.
Jakarta:Dian Rakyat.

Baliwati, Y. F. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi, Cetakan I. Jakarta: Penerbit Swadaya.
http://vitaharvy.blogspot.com/2012/12/gastritis.html

http://www.eramuslim.com/konsultasi/thibbun-nabawi/kenali-penyakit-
maaggastritis.htm#.UwtSGeOSzKk
LAMPIRAN

Angket
Pengaruh Pola Makan Tidak Teratur Remaja terhadap Penyakit Maag (Gastritis)

Berikanlah tanda Ceklis pada setiap pertanyaan sesuai dengan hati nurani anda tanpa ada campur tangan
orang lain! Jika jawaban anda tidak tau/ragu-ragu/bingung yang mengarah ke jawaban tidak silahkan
beri tanda centang di kotak tidak, jika jawaban anda ragu-ragu/bingung yang mengarah ke jawaban iya
silahkan beri tanda centang di kotak iya.

1. Apakah makan 3 kali sehari?

Iya Tidak

2. Apakah anda makan pagi sekitar jam 06.00-07.00?

Iya Tidak

3. Apakah anda makan siang sekitar 13.00-14.00?

Iya Tidak

4. Apakah anda makan malam sekitar jam 20.00?

Iya Tidak

5. Apakah anda sering mengabaikan jam makan anda?

Iya Tidak

6. Jika anda sering mengabaikan jam makan anda, apakah alasan anda mengabaikan jam makan anda karna
sibuk belajar/mengerjakan tugas?

Iya Tidak

7. Jika anda sering mengabaikan jam makan anda, apakah alasan anda mengabaikan jam makan anda karna
anda asyik dengan kegiatan yang menyenangkan diri anda?

Iya Tidak

8. Apakah anda pernah merasakan sakit di sekitar bagian perut?


Iya Tidak

9. Apakah anda sering mengabaikan sakit tersebut?


Iya Tidak

10. Apakah anda mengira/memang anda seorang penderita maag?

Iya Tidak

Anda mungkin juga menyukai