Anda di halaman 1dari 2

MASALAH PENELITIAN

Rima Siti hamidah (1118054)

1. Bidang ilmu topik yang akan dipilih : keperawatan medikal bedah (KMB)
Sistem pencernaan
2. Kasus yang dipilih
Kasus gastritis biasanya terjadi karena adanya frekuensi makan yang tidak
teratur sehingga lambung menjadi sensitive apabila asam lambung
meningkat. Pola makan yang tidak teratur akan mengakibatkan lambung sulit
beradaptasi, bila hal ini berlangsung secara terus menerus akan terjadi
kelebihan asam lambung sehingga dapat mengakibatkan mukosa lambung
teriritasi dan terjadilah gastritis. Pada umumnya setiap orang melakukan
makan makanan utama 3 kali sehari yaitu makan pagi,makan siang, dan
makan sore atau makan malam. Makan siang sangat diperlukan setiap orang
karena sejak pagi badan terasa lelah akibat melakukan aktivitas. Disamping
makanan utama yang dilakukan 3 kali biasanya dalam sehari juga makanan
ringan dilakukan sekali atau dua kali diantara waktu makan guna
menggulangi rasa lapar, sebab jarak waktu makan yang lama ( Dewi, 2013)

3. Harapan ( Das Solen)


a. Gastritis biasanya diawali oleh pola makan makan tidak teratur. Kebiasaan
makan yang tidak teratur. Kebiasaan makan yang buruk dan mengkonsumsi
makanan yang tidak hygine merupakan faktor terjadinya gatritis
( wahyu,2013)
b. Pola makan atau pola konsumsi pangan merupakan susunan jenis dan
jumlah makanan yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang pada
waktu tertentu. Pola makan marupakan variabel yang erat kaitannya dengan
kejadian gastritis ( Rahma, dkk, 2012)
c. Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi
keadaan gizi. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu
dan masyarakat (kemenkes RI, 2014)
d. Orang yang memiliki pola makan tidak teratur,mudah terserang penyakit ini.
Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong,atau ditunda pengisian,
asam lambung akan mencerna lapisan mukosa lambung,karena ketika
kondisi lambung kosong, akan terjadi peristaltik lambung bertambah intensif
yang akan merangsang peningkatan produksi asam lambung sehingga dapat
timbul rasa nyeri diulu hati (Ikawati,2010).
4. Uraikan fakta/ Data ( Das Sein )
a. Badan penelitian kesehatan dunia WHO (2012), mengadakan tinjauan
terhadap beberapa negara di dunia dan mendapatkan hasil persentase dari
angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya ingris 22%, china 31%, jepang
14,5%, kanada 35%, dan perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar
1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di
Asia tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya.
Gastritis biasanya dianggap sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis
merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat menyusahkan.
b. Departemen kesehatan RI (2012), di indonesia angka kejadian gastritis
merupakan salah satu penyakit dari 10 penyakit di indonesia yaitu dengan
jumlah 30.154 kasus. Diare 143. 696 kasus, Demam Berdarah Dengue (DBD)
121.334 kasus, demam tipoid dan paratipoid 80.850 kasus, Demam yang
penyebabnya tidak diketahui 49.200, Dyspepsia 47.304 kasus, Hipertensi
36.677 kasus, infeksi saluran napas 36.048 kasus, Pneumonia 35.647 kasus,
Apendiks 30.703 kasus.
c. Faktor etiologi gastritis adalah asupan alkohol belebihan (20%), merokok
(5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan (18%) dan terapi radiasi (2%).
Gastritis sering dianggap penyakit ringan, namun dapat menyebabkan
kekambuhan gastritis hingga kematian. Beberapa faktor predisposisi dalam
munculnya kekambuhan gastritis adalah karakteristik daerah di indonesia
cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa
penduduk. Gastritis biasanya dianggap sebagai suatu hal yang remeh namun
gastritis merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat menyusahkan kita.
( Lin et al, 2013)
d. Kasus kematian akibat penyakit Gastritis di indonesis hasil survey kesehatan
Nasional (SURKESNAS) tahun 2013 gastritis menjadi urutan ke 4 penyebab
kematian umum diindonesia setelah kanker. Dari survei yang dilakukan pada
masyarakat jakarta tahun 2014 yang melibatkan 1.645 responden
mendapatkan bahwa klien dengan masalah gastritis ini memang ada di
masyarakat dan tentunya harus menjadi perhatian kita semua ( wijoyo,2014).

5. Identifikasi Gap/kesenjangan /ketidaksesuaian antara seharusnya dengan


kenyataan
Seharusnya : pola makan adalah susunan jenis dan jumlah makanan yang
dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu terdiri dari
frekuensi makan, jenis makanan,dan porsi makan. Menu seimbang perlu dimulai
dan dikenal dengan baik sehingga akan terbentuk kebiasaan makan makanan
seimbang dikemudian hari. Kebiasaan makan adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan kebiasaan dan perilaku yang berhubungan yang
berhubungan dengan pengaturan pola makan. ( Sulastri, 2012)
Kenyataan: gaya hidup yang tidak sehat seperti mengknsumsi makanan yang
dapat merangsang peningkatan asam lambung, seperti : asinan, cuka, sambal,
serta kebiasaan merokok dan minum alkohol, dapat meningkatkan jumlah
penderita gastritis. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena pola hidup yang
bebas hingga berdampak pada kesehatan tubuh ( mustakim,2010)

6. Judul : Hubungan Pola Makan Tidak Teratur dengan kekambuhan Gastritis

Anda mungkin juga menyukai