Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ)


& MASALAH PSIKOSOSIAL

Mata Pelajaran : Keperawatan Jiwa I


Dosen :
Ahmad Mumtaz Tauba, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Rizky Gumilang Pahlawan, S.Kep.,Ners
Kompetensi :
1. Komunikasi terapeutik pada pasien dengan masalah psikososial:
Ansietas
2. Komunikasi terapeutik pada pasien dengan masalah gangguan
jiwa: Harga Diri Rendah (HDR)
3. Komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan jiwa:
Halusinasi Penglihatan (Sensorik)
4. Komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan jiwa:
Halusinasi Pendengaran (Auditorik)
Pengertian :
Suatu teknik komunikasi pada klien yang bertujuan untuk proses
kesembuhan klien.
Persiapan Alat :
1. Lembar dokumentasi (catatan keperawatan) dan bolpoin
2. Disesuaikan dengan kebutuhan klien

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ORANG


DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) & MASALAH PSIKOSOSIAL

No Prosedur Keterangan
1 2 3

I PRA-INTERAKSI
A. Mengenal diri sendiri
1. Praktikan menyatakan: ideal diri, norma, nilai yang dianut, kekuatan
dan kelemahannya
2. Menyatakan antisipasi rencana tindakan dalam menghadapi klien
dalam situasi tidak terduga
3. Menyatakan dengan jelas dan sistematis
B. Mengenal perasaan sendiri
1. Praktikan menyatakan secara verbal perasaannya
2. Menyebutkan penyebab timbulnya perasaan tersebut
3. Menyebutkan usaha untuk mengatasi perasaan yang negative
tersebut
4. Menyatakan dengan jelas dan sistematis
C. Mengetahui tujuan interaksi P-K
1. Praktikan mengutarakan apa yang ingin dicapai dalam interaksi P-K
2. Tujuan yang akan dicapai relevan dengan tujuan asuhan
keperawatan
3. Tujuan yang akan dicapai realistis sesuai dengan batas kemampuan
praktikan
4. Menyatakan dengan jelas dan sistematis

II INTERAKSI
A. Fase Orientasi
1. Menciptakan hubungan saling percaya antara

a. Memberikan salam kepada klien dan memanggil dengan


sebutan yang lazim; tersenyum; menyapa dari hadapan klien;
praktikan relaks dengan lengan disisi tubuh; bicara lancar dan nada
tenang
b. Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama dan status
praktikan; menyebutkan nama dan status pembimbing; dengan
ramah dan sopan; tersenyum; pandangan tertuju pada klien; kalimat
sederhana dan jelas.
c. Mempersilakan klien duduk dengan cara menawarkan klien
untuk memilih posisi
d. Praktikan menyebutkan/ mengingatkan kembali tujuan dan
lamanya interaksi
e. Klien merasa aman dan menerima kehadiran praktikan
dengan tidak meninggalkan praktikan; tidak membelakangi
praktikan; klien tenang dan rileks; mau berkomunikasi secara verbal
dengan praktikan
f. Praktikan merasa aman dengan bersikap tenang dan
bersahabat; menatap klien; tidak banyak menggerakkan anggota
tubuh; bicara lancar dan intonasi rendah

2. Mengatur tatanan setting ruangan


a. Memilih tempat interaksi tidak dekat pintu/ jendela/tidak
banyak stimulus bagi klien
b. Mengatur jarak duduk 45.5 cm – 120 cm antara P-K
c. Tidak ada penghalang yang menutupi tatapan klien
d. Sikap tenang dan bersahabat

3. Membuka pembicaraan dengan topic netral


a. Praktikan menanyakan perasaan klien hari ini
b. Menanyakan topic yang ingin dibicarakan oleh klien
c. Menanyakan aktivitas yang telah dan akan dilakukan oleh
klien
d. Menggunakan berbagai teknik komunikasi yang sesuai
(pertanyaan terbuka dan tertutup)
e. Tempo bicara tidak cepat

4. Mengidentifikasi respon klien terhadap kehadiran praktikan


a. Memperhatikan ekspresi wajah, sikap tubuh, tekanan suara,
serta pergerakan tubuh klien
b. Mengklarifikasi perilaku non verbal atau verbal pada klien

5. Memberi dorongan pada klien untuk mengungkapkan


dirinya secara verbal
a. Klien mengungkapkan dirinya mengenai apa yang dirasakan;
apa yang dipikirkan; apa pendapatnya; siapa dirinya
b. Praktikan menggunakan teknik silence dengan memberikan
kesempatan pada klien untuk bicara; menatap wajah klien; tidak
mendesak klien untuk segera bicara; sikap tenang dan bersahabat.

B. Fase Kerja
1. Membuka pembicaraan tentang permasalahan yang
dihadapi klien/ memberikan tindakan sesuai kebutuhan
terhadap klien
a. Praktikan mengajukan pertanyaan dengan teknik broad
opening sesuai tujuan yang telah disepakati bersama klien
b. Tubuh praktikan sedikit mendekat ke arah klien dengan tetap
memperhatikan jarak personal

2. Menanggapi pembicaraan klien secara positif


a. Menyimak pembicaraan klien dengan teknik aktif listening
dan pandangan tertuju pada klien
b. Ekspresi wajah praktikan rileks

3. Klien lebih terbuka kepada praktikan


a. Mengekspresikan/mengungkapkan dirinya secara verbal
tentang perasaan, pikiran, pendapat, dan identitasnya
b. Komunikasi verbal klien lancar
c. Klien menatap wajah praktikan

4. Menganalisa isi pembicaraan klien


a. Praktikan melakukan validasi verbal/non verbal dari respon
klien dengan menggunakan teknik komunikasi
1) Mengungkapkan hasil pengamatan
2) Mengungkapkan pemahamannya ttg
pembicaraan klien
3) Mencocokan hasil pengamatan dan
pemahaman dengan klien
4) Menggunakan kalimat yang sederhana dan
jelas
b. Praktikan menyimpulkan permasalahan yang dihadapi klien
1) Mengatakan kesimpulan tentang
permasalahan klien
2) Mencocokan kesimpulan dengan klien
3) Memperbaiki kesimpulan jika tidak sesuai
dengan klien
4) Menggunakan kalimat sederhana dan jelas

C. Fase Terminasi
1. Mengakhiri interaksi
a. Praktikan mengulas isi pembicaraan selama proses interaksi
1) Praktikan menyimpulkan apa yang telah dibahas P-K
selama interaksi
2) Praktikan menyatakan kesepakatan yang telah
dicapai P-K
3) Praktikan mencocokan kesepakatan yang telah
dicapai dengan klien
4) Menggunakan kalimat sederhana dan jelas
b. Praktikan mengevaluasi reaksi klien terhadap proses interaksi
1) Praktikan menanyakan pendapat klien tentang
interaksi yang telah berlangsung
2) Menanyakan perasaan klien tentang berakhirnya
interaksi
3) Mengamati dan menganalisa reaksi non verbal klien
atas berakhirnya interaksi
4) Memberikan umpan balik terhadap respon verbal
dan non verbal klien

2. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya


a. Praktikan bersama-sama dengan klien membuat kontrak
waktu untuk pertemuan berikutnya
b. Praktikan bersama-sama dengan klien membuat kontrak
tempat untuk pertemuan berikutnya
c. Praktikan bersama-sama dengan klien membuat kontrak
tentang topic yang akan dibicarakan pada untuk pertemuan
berikutnya

3. Mengakhiri pertemuan
a. Praktikan mengucapkan salam kepada klien dengan kalimat
jelas dan sederhana; ramah, sopan dan tersenyum
b. Mengamati respon verbal dan non verbal klien

III POST INTERAKSI


A. Praktikan mengenal perasaanya selama interaksi
1. Praktikan menyatakan perasaannya
2. Menyebutkan timbulnya perasaan tersebut
3. Menyebutkan usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi perasaan
negative
4. Menyebutkan hasil usahanya
5. Mengatakan dengan kalimat yang jelas dan sistematis

B. Menganalisa interaksi P-K yang telah berlangsung


1. Praktikan menyatakan ungkapan verbal dan non verbal klien
2. Mengatakan tindakan/responnya terhadap klien
3. Mengatakan reaksi klien atas tindakan/respon tersebut
4. Perawat mengatakan apakah tindakan/responnya bersifat terapeutik
atau tidak
5. Mengatakan dengan jelas dan sistematis

Anda mungkin juga menyukai