INTEGRITAS EGO
DOSEN PEMBIMBING :
OLEH :
Kurnia Asih
NIM : 0433131420119037
Interaksi sosial
Gejala: kurang dukungan sistem keluarga, masalah tentang kemampuan berkomunikasi,
bergabung dalam interaksi sosial.
Tanda: bicara kacau, enggan untuk bicara.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. pengkajian fokus
2. Diagnosa
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi berlebihan
sekunder akibat proses inflamasi.
Nyeri berhubungan dengan iritasi jalan napas`atas sekunder akibat infeksi
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan iritasi jalan napas atas.
Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan
sekunder akibat diaforesis yang berkaitan dengan demam.
Kurang pengetahuan mengenai pencehgahan infeksi berhubungan dengan kurang
terpajan tentang peyakit dan pengobatan serta prosedur perawatan.
3. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa 1: Jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang berlebihan
Intervensi :
1. Awasi frekuensi/kedalaman pernapasan, catat kemudahan bernapas, auskultasi bunyi
napas, selidiki kegelisahan, dispnea, terjadinya sianosis.
Rasional: perubahan pada pernapasan, penggunaan otot aksesori pernapasan atau adanya
ronchi diduga karena retensi sekret.
Tinggikan kepala 30 – 40 derajat
Rasional: memudahkan drainase sekret, kerja pernapasan dan ekspansi paru.
2. Dorong menelan bila pasien mampu
Rasional: mencegah pengumpulan sekret untuk membersihkan oral, menurunkan resiko
aspirasi.
Dorong batuk efektif dan napas dalam
Rasional: memobilisasi sekret umtuk membersihkan jalan napas atas dan membantu
mencegah komplikasi pernapasan.
2. Diagnosa 2 : Nyeri berhubungan dengan iritasi jalan napas atas akibat infeksi
Intervensi :
1.Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, skala dan selidiki serta laporkan perubahan nyeri yang
tepat.
Rasional: berguna dalam pengawasan keefektifan obat, kemajuan
2.Pantau tanda vital
Rasional: perubahan frekuensi jantung atau TD menunjukkan bahwa pasien mengalami nyeri.
3.Berikan analgetik sesuai in dikasi
Rasional: menghilangkan nyeri, mempermudah kerjasama dengan intervensi terapi lain.
3. Diagnosa 3: Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan iritasi jalan nafas atas.
Intervensi :
1. Kaji kemampuan pasien untuk berkomunikasi
Rasional: alasan untuk dukungan ventilator jangka panjang bermacam macam, pasien apat
sadar dan beradaptasi pada penullisan.
2. Tentukan apakah pasien mempunyai gangguan komunikasi lain contoh pendengaran,
penglihatan.
Rasional: adanya masalah lain akan mempengaruhi rencana untuk pilihan komunikasi
3. Berikan cara yang tepat dan kontinyu untuk memanggil perawat, contoh bel pemanggil
atau lampu
Rasional: pasien memerlukan keyakinan bahwa perawat waspada dan akan bererspon
terhadap panggilan.
4. Berikan pilihan cara berkomunikasi yang tepat bagi kebutuhan pasien misalnya papan
dan pensil, bahasa isyarat.
Rasional: memungkinkan pasien untuk menyatakan kebutuhan/masalah
5. Berikan komunikasi nonverbal, contoh sentuhan dan gerak fisik.
Rasional: mengkomunikasikan masalah dan memenuhi kebutuhan kontak dengan orang
6. Ingatkan pasien untuk tidak bersuara sampai dokter memberi izin.
Rasional: meningkatkan penyembuhan pita suara dan membatasi potensial disfungsi pita
permanen.