Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

DI

OLEH: KELOMPOK 2

MIFTAHUL JANNAH
MAYA TURSINA
LAYLATUN
AFRIANI

AKADEMI KEBIDANAN DARUL HUSADA SIGLI


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan baik. Adapun judul Makalah ini yaitu adalah “Faktor Yang
Mempengaruhi Kehamilan” Adapun tujuan dari Makalah ini adalah sebagai salah
satu metode pembelajaran bagi mahasiswi Akademi Kebidanan Darul Husada Sigli.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah ini, kami menyadari
atas kekurangan kemampuan kami dalam pembuatan Makalah ini, sehingga akan
menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila mendapatkan kritikan dan saran
yang membangun agar Makalah ini selanjutnya akan lebih baik dan sempurna serta
komprehensif. Demikian akhir kata dari kami, semoga Makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.

Sigli, Mei 2022


Penulis

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Faktor Fisik yang Mempengaruhi Kehamilan...................................... 3
B. Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan............................. 9
C. Faktor Lingkungan, Sosial Budaya dan Ekonomi................................ 11
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 16
B. Saran..................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman serta keadaan emosi
yang memuaskan baik bagi ibu maupun janin merupakan tujuan yang
diharapkan darl asuhan kebidanan pada ibu hamil. Namun hingga hint, masih
ada ibu hamil yang belum mengetahui bagaimana cara agar kehamilannnya
dapat berjalan dengan baik dan faktor-faktor apa yang dapat memengaruhi
kehamilannya. Untuk itu, sebagai seorang bldan ptofesslonal yang memiliki
pengetahuan, dapat membantu ibu hnmil dalam mengenali hubungan antara
faktor-faktor tersebut dan memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan ibu
hamil. Memberikan berbagai informasi tentang faktor yang memengaruhi
kehamilan dan membangkitkan motivasi ibu dalam merawat kehamilannya dan
menjawab segala kekhawatiran ibu selama menjalani kehamilannya.

Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan


kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang
aktual. Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu
mengetahuinya.Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status
kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu t'idak merasa terpaksa
mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosial budaya dan
ekonomi). Dengan demikian, sangat perlu bagi tenaga kesehatanu ntuk
memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan
postnatal yang akan menunjang proses persalinan nanti.

Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita.


Adanya proses ini akan menyebabkan adanya perubahan pada wanita tersebut.
Perubahan-perubahan itu tentunya tidak terlepas dari faktor lain yang
memengaruhi, seperti faktor fisik, faktor psikologis, faktor lingkungan, sosial
budaya dan ekonomi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Faktor Fisik yang mempengaruhi kehamilan?
2. Bagaimana faktor psikologi yang mempengaruhi kehamilan
3. Bagaimana Faktor Lingkungan, Sosial Budaya Dan Ekonomi yang
mempengaruhi kehamilan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor fisik yang mempengaruhi kehamilan
2. Untuk mengetahui faktor psikologiyang mempengaruhi kehamilan
3. Untuk mengetahui faktor Lingkungan, Sosial Budaya Dan Ekonomi yang
mempengaruhi kehamilan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor Fisik yang mempengaruhi Kehamilan


1. Status Kesehatan
Kondisi kesehatan sangat penting dalam kehamilan, baik kondisi
kesehatan sebelum atau selama kehamilan. Ada dua klasifikasi dasar yang
berkaitan dengan status kesehatan yang dialami ibu hamil, yaitu:
a. Penyakit atau komplikasi langsung akibat kehamilan Sebagai contoh
penyakit atau komplikasi langsung akibat kehamilan antara lain
hyperemesis gravidarum, pre eklamsia/eklamsia, kelainan lamanya
kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan plasenta atau selaput janin,
gemme/i dan perdarahan antepartum.
b. Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan
kehamilan Sebagai contoh penyakit atau kelainan yang tidak langsung
ber- hubungan dengan kehamilan antara lain kelainan alat kandungan,
penyakit jantung, anemia, TBC, asma, hepatitis, ginjal, DM, PMS
(AlDS/IMS). Pengaruhnya terhadap kehamilan antata lain berupa
abortus, IUFD, anemia berat, asiiksia dan perdarahan.

2. Status Gizi

Status gizi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kehamilan.


Banyak wanita yang tidal: mengetahui manfaat gizi bagi ibu hamil.
Hubungan antara gizi ibu hamil dan kesejahteraan janin merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan. Nilai status gizi ibu dilihat daripeningkatan
berat badan ibu dan kecukupan istirahat ibu, serta dilihat dari Ungkar lengan
Atas (ULA), normal 2 23,5 cm. Kenaikan berat badan yang ideal selama
kehamilan yaitu 6,5 - 16,5 kg. lndeks Massa Tubuh (Body Mass Index,
BMI) mengidentifikasi jumlah jaringan adiposa berdasarkan hubungan
tinggi badan terhadap berat badan dan digunakan untuk menentukan

3
kesesuaian berat badan wanna. Berikut adalah persamaanyang dapat
digunakan untuk menghitung BMI:

BB
BMI= TB
2

BB = berat badan

TB = tinggi badan dalam m

Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut:

a. Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat pada
masa pre dan perikonsepsi menurunkan risiko kerusakan otak, kelainan
neural, anensepalus, baik pada ibu hamil normal maupun berisiko.
Asam folat juga berpetan untuk membantu memproduksi sel darah
merah, sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan plasenta.Minimal
pemberian suplemen asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi
dan berlanjut hingga tiga bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian
asam folat untuk preventif adalah 500 kg atau 0,5-0,8 mg sedangkan
untuk kelompok faktor risiko adalah 4 mg/hari.Kekurangan asam folat
dapat menyebabkan anemia pada ibu d3" cacat pada bayi yang
dilahirkan.
b. Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein
Saja tetapi pada susunan gizi seimbang. Hal ini efektif untu|t
menurunkan kelahiran BBLR kematian perinatal. Kebutuhan energy ibu
hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan
perubahan pada tubuh ibu.
c. Protein
Bagi ibu hamil protein berguna untuk menambah jaringan tubuh
ibu, seperti jaringan pada payudara dan rahim danjuga pembuatan cairan

4
ketuban. Protein diperoleh antara lain dari susu, telurdan keju sebagai
sumber protein terlengkap.
d. Zat besi (Fe)
Setiap hari ibu hamil membutuhkan tambahan 700-800 mg zat
besi.Jika kekurangan, bisa terjadi perdarahan pada saat
persalinan.Kebutuhan zat besi meningkat pada kehamilan trimester ll
dan III.
e. Kalsium
Janin yang tumbuh memerlukan banyak kalsium untuk
pembentukan tulang dan gigi bayi.Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah
500 mg/hari.
f. Vitamin D dan Vitamin A
Vitamin D berkaitan dengan zat kapur.Vitamin ini dapat
memasuki tubuh bayi. Jika ibu hamil kekurangan vitamin D maka
pertumbuhan gigi geliginya pada anak akan tidak normal, lapisan luar
gigi tampak buruk. Vitamin A dapat membantu tubuh melawan
infeksi.lbu hamil memerlukan banyak vitamin A selama kehamilan dan
menyusui.
g. Yodium
Kurangnya yodium pada ibu hamil dapat menyebabkan janin
menderita kretenisme, yaitu ketidakmampuan yang memengaruhi.

Gizi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang otak.Pertumbuhan otak


yang pesat terjadi dalam dua fase. Fase pertama pada usia kehamilan 15-20
minggu, dan fase kedua adalah 30 minggu sampai 18 bulan setelah bayi
Iahir (perinatal). Pada umur 0 1 tahun terjadi pertumbuhan otak gebesar
25% dari saat hamil, sedangkan pada usia 2 tahun pertumbuhan otak kurang
dari 10%. Dasar pengaturan gizi ibu hamil adalah adanya penyesuaian
selama kehamilan, yaitu sebagai berikut:

5
a. Metabolisme Umum
Terjadi peningkatan basal metabolisme dan kebutuhan kalori
meningkat.Metabolisme basal pada masa 4 bulan pertama mengalami
peningkatan dan kemudian menurun 20-25% pada 20 minggu
terakhir.Adanya peningkatan growth hormon sehingga penggunaan
protein meningkat dan terjadi peningkatan parathyroid hormon sehingga
metabolisme kalsium meningkat.
b. Fungsi Alat Pencernaan
Terjadi perubahan hormonal, peningkatan HCG, hormon estrogen
dan progesteron menimbulkan berbagai perubahan. Misal saja perubahan
pada pola makan yang diakibatkan keluhan mual muntah, adanya
morning sickness, keluhan anoreksia,juga muncul perubahan motilitas
lambung sehingga penyerapan Iebih lama. Selain itu, perubahan lainnya
seperti terjadinya peningkatan absorpsi nutrient, glukosa, dan zat besi
serta terjadi perubahan motilitas usus yang menimbulkan obstipasi.
c. Fungsi Ginjal
Terjadi peningkatan G/omurelo Filtration Rate (GFR) 50%, sehingga
banyak cairan dieksresi pada bulan-bulan terakhir kehamilan.
d. Volume Darah
Volume darah atau plasma darah rata-rata meningkat hingga 50%
clan jumlah eritrosit meningkat 20-30% sehingga terjadi hemodilusi dan
konsentrasi hemoglobin menurun.

3. Gaya Hidup

a. Kebiasaan minum jamu

Kebiasaan ini sangat berisiko bagi ibu hamil karena efeknya


dapat membahayakan tumbuh kembangjanin seperti kecacatan,
abortus, BBLR, partus prematur dan Iain-lain.Beberapa jenis obat-
obatan bisa menghambat terjadinya kehamilan atau membahayakan
bayi dalam kandungan..lika ibu minum obat secara teratur, misalnya

6
untuk mengatasi epilepsi atau DM, mintalah nasihat dokter saat
memutuskan untuk hamil.Aspirin dan sulfanilamide cukup aman pada
awal kehamilan, namun banyak yang belum diketahui mengenai efek
jangka panjang pada janin, hindari obat obatan yang diduga
membahayakan.

b. Perokok

Terdapat sejumlah risiko yang dikaitkan dengan merokok selama


kehamilan. Beberapa risiko tersebut di antaranya:

1) Asap rokok mengandung karbon monoksida dan nikotin.


Hemoglobin dalam sel darah merah sejatinya berkombinasi
dengan oksigen. Apabila yang tersedia hanya karbon monoksida,
maka karbon monoksida ini menggantikan oksigen di dalam sel.
2) Selama pertukaran gas di dalam plasenta, kadar oksigen berv
kurang saat rokok diisap dan lebih sedikit oksigen ditransfer ke
janin.
3) Setiap kali rokok diisap maka janin dapat mengalami hipoksia.
4) Nikotin bekerja pada pembuluh darah sehingga menyebabkan
penurunan aliran darah, mengurangi suplai oksigen dan nutrien di
dalam tubuh.
5) Pembuluh darah di plasenta akan terpengaruh pada saat vans sama
akan mengurangi suplai oksigen dan nutrien ke janin.

lbu juga dapat mengalami masalah selama kehamilan akibat


merokok:

a) Peningkatan risiko keguguran sejak dini.


b) Komplikasi plasenta seperti plasenta previa dan solusio
plasenta.
c) Persalinan prematur.
d) lnfeksi intrauteri.

7
Bayi yang dilahirkan dari wanita perokok dapat mengalami
masalah berikut:

a) Penurunan pertumbuhan fisik.


b) Penurunan perkembangan intelektual. Peningkatan risiko
sindrom kematian bayi mendadak.
c) Masalah pernapasan.
d) Perkembangan paru buruk.
c. Alkohol dan kafein
Alkohol yang dikonsumsi ibu hamil dapat membahayakan
jantung ibu hamil dan merusakjanin, termasuk menimbulkan
kecacatan pada janin. Tidak hanya pada peminum alkohol yang rutin
tetapi yang tidak rutin pun akan berdampak sama. Penggunaan
alkohol yang kronis selama kehamilan dapat menimbulkan
perkembangan janin abnormal yang disebut Sindrom AIkoho/lanin
(SAJ) yang ditandai dengan keterlambatan pertumbuhan sebelum dan
setelah lahir.Cacat pada anggota gerak, jantung dan wajah yang
merupakan ciri anak anak yang lahir dari ibu pecandu alkohol.
Konsumsi kafein yang berlebih juga akan menyebabkan janin mati,
abortus dan persalinan prematur.
d. Hamil di luar nikah dan kehamilan tidak diharapkan
Kehamilan yang tidak diinginkan biasanya dialami oleh para
remaja karena seks bebas.Meskipun tidak menutup kemungkinan,
kehamilan yang tidak diinginkan juga terjadi pada wanita yang sudah
menikah.Pada kehamilan di luar nikah atau kehamilan yang
tidakdiinginkan, dimungkinkan orang tuanya menjadi single parent
jika pasangan tidak mau menikahinya.Kalaupun terjadi pernikahan,
kemungkinan pernikahan yang bermasalah, sehingga terdapat beban
perasaan yang tidak nyaman, stres, dihantui rasa malu, rendah diri,
merasa bersalah, depresi, dan pesimis.

8
B. Faktor Psikologis yang mempengaruhi Kehamilan
1. Stressor Internal Dan Eksternal
Kehamilan merupakan krisis maternitas yang dapat menimbulkan
stres tetapi berharga karena menyiapkan wanita tersebut untuk memberi
perawatan dan mengemban tugas yang lebih berat.Apabila wanita pada
saat hamil berubah menjadi lebih cepat marah, cepat naik darah atau yang
tadinya rajin menjam malas, hal ini merupakan hal yang wajar karena
wanita tersebut mengalami perubahan emosi. Respon emosional selama
kehamilan tergantung pada beberapa faktor yaitu faktol internal dan
eksternal :
a. Stessor internal
Stressor interna/ meliputi faktor-faktor pemicu stres ibu hamil
yang berasal dari diri ibu sendiri.Terjadi pada wanita yang
mempunyai emosi yang labil dan personal relationship yang lemah.
Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat
menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan
terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang
dengan kepribadian yang tidak baik, bergantung pada kondisi stres
yang dialami oleh ibunya, seperti anak yang menjadi temperamental,
autis atau orang yang terlalu rendah diri (minder). lni tentu saja tidak
diharapkan.
b. Stressor eksternal
Stressor eksternal meliputi faktor pemicu stres yang berasal
dari luar, bentuknya sangat bervariasi.Sebut saja masalah-masalah
seperti permasalahan ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan
suami, tekanan dari lingkungan, kekecewaan yang tidak terselesaikan
dan masih banyak kasus yang Iain.
2. Support Keluarga
Peran keluarga bagi ibu hamil sangatlah penting.Kondisi psikis ibU
hamil yang cenderung lebih labil daripada wanita yang tidak hamil.Oleh
karena itu ibu hamil memerlukan banyak dukungan keluarga terutama

9
suami. Sebagai contoh, pada penentuan jenis kelamin di mana keluarga
menginginkan jenis kelamin tertentu, maka ibu hamil akan merasa cemas
jika anak yang Iahirjenis kelaminnya tidak sesuai dengan Yang
diharapkant Dalam menjalani proses itu, ibu hamil sangat membutuhkan
dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian
dan kasih sayang.
3. Substance Abuse
Substance abuse adalah perilaku yang merugikan atau membahayakan
bagi ibu hamil termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-
zat tertentu. Banyak wanita hamil yang merasa bersalah karena
menggunakan obat-obatan dan takut bayinya akan mengalami kecacatan,
keterlambatan mental atau bahkan kematian.
4. Partner Abuse
Partnerabuse, yaitu kekerasan selama kehamilan oleh pasangan.
Kekerasan yang terjadi dapat berupa kekerasan secara fisik, psikologis
maupun seksua! sehingga menyebabkan rasa nyeri dan trauma. Efek
bentuk kekerasandapat langsung maupun tidak Iangsung.Secara langsung
antara Iain seperti trauma dan kerusakan fisik pada ibu dan bayinya,
misalnya solusio plasenta, fraktur tu/ang, ruptur uteri dan
perdarahan.Sementara itu efek yang tidak Iangsung adalah reaksi
emosional, peningkatan kecemasan, depresi dan rentan terhadap
penyakit.Trauma pada kehamilan juga dapat menyebabkan napsu makan
menurun.
Bullock n Mc Failane (1989) menemukan peningkatan prevalensi
bayi dengan BBLR dengan ibu yang mengalami kekerasan selama
hamil.Kebanyakan wanita yang mengalami kekerasan adalah karena
pendidikannya yang rendah, usianya muda dan hamil di Iuar nikah.

10
C. Faktor Lingkungan, Sosial Budaya Dan Ekonomi
1. Faktor Lingkungan
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu
hamil. Tenaga kesehatan harus bisa menyikapi hal ini dengan bijaksana
jangan sampai menyinggung kearifan lokal yang sudah berlaku di daerah
tersebut. Penyampaian mengenai penga ruh adat dapat melalui berbagai
teknik, misalnya melalui media massa, pendekatan tokoh masyarakat
maupun dengan berbagai penyuluhan yang memanfaatkan pelbagai media
dengan efektif. Namun, tenaga kesehatan juga tidak boleh
mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya menguntungkan
bagi kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang sama sekali tidak
berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Tidak ada salahnya jika
memberikan respons yang positif dalam rangka menjalin hubungan yang
sinergis dengan masyarakat.
2. Faktor Sosial
a. Fasilitas kesehatan
Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat
menguntungkan kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini
terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat sehingga
langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini
sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan
Angka Kematian lbu (AKI).
Untuk mencapai kondisi yang sehat diperlukan adanya sarana dan
prasarana yang memadai. Bidan dapat memberikan informasi kepada
ibu dan keluarga tentang pemanfaatan sarana kesehatan seperti rumah
bersalin, polindes, puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya yang
sangat panting dan aman bagi kehamilan dan persalinannya
Permasalahan lebih lanjut dan yang paling sering terjadi ialah adanya
tiga kator keterlambatan, di antaranya:
1) Terlambat dalam mengambil keputusan. Hal ini dipengaruhi oleh
status ekonomi, status pendidikan dan karakteristik penyakit.

11
2) Terlambat mencapai fasilitas kesehatan. Hal ini dipengaruhi jarak,
transportasi dan biaya.
3) Terlambat dalam menerima penanganan yang tepat yang
dipengaruhi oleh kualitas tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan
yang tersedia.
b. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam
kualitas perawatan bayinya.lnformasi yang berhubungan dengan
perawatan kehamilan sangat dibutuhkan, sehingga akan meningkatkan
pengetahuannya. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi
pendidikan seseorang, maka semakin baik pula pengetahuannya. Ibu
hamil dengan tingkat pendidikan rendah ketika tidak mendapatkan
cukup informasi mengenai kesehatannya, maka ia tidaktahu mengenai
bagaimana cara melakukan perawatan kehamilan yang baik.
c. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktivitas dan
tingkat kesejahteraan ekonomi yang didapatkan. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat
pengetahuan yang Iebih baik daripada ibu yang tidak bekerja.
Pasalnya, ibu yang bekerja akan Iebih banyak memiliki kesempatan
untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga Iebih mempunyai
banyak peluang juga untuk mendapatkan informasi seputar
keadaannya.
3. Faktor Budaya Dan Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan wujud nyata dari akar budaya masyarakat.
Dalam masyarakat Indonesia terdapat kebiasaan adat istiadat yang
biasanya dilakukan selama berlangsungnya kehamilan dan masih berlaku
sampai saat ini. Banyak sekali kebiasaan adat istiadat yang masih
dapat dipertahankan untuk mencapai keturunan yang baik secara psikis
maupun jasmani. Faktor sosial budaya yang memengaruhi kehamilan
antara lain:

12
a. Membawa gunting kecil/pisau/benda tajam lainnya
Benda tersebut diletakan dikantung baju ibu agar janin
terhinda uari marabahaya. Faktanya, hal Ini justru akan lebih
membahayakan apabila benda tajam itu melukai ibu.
b. Tidak boleh keluar malam
lbu hamil tidak boleh keluar malam karena banyak roh jahat
yan akan mengganggujanin. Faktanya, secara psikis, ibu hamil
mentaan Sensitif dan mudah takut, sehingga pada malam hari tidak
dianjurkan bepergian. Secara medis-biologis, ibu hamil tidak
dianjurkan untuk keluar malam terlalu lama, apalagi larut malam.
Kondisi ibu dan janin bisa terancam karena uara malam tidak
bersahabat disebabkan banyak mengendapkan karbondioksida (C02).
c. Dilarang melilitkan handuk di leher
lbu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang
dikandungnya tidak terlilit tali pusat. Faktanya, tidak ada kaitannya
antara handuk di leher dengan bayi yang ada di rahim.Secara medis,
hiperaktivitas gerakan bayi diduga dapat menyebabkan lilitan tali
pusat karena terlalu aktif.
d. Dilarang membunuh binatang
lbu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang,
sebabjika dilakukan bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan
perbuatannya. Faktanya tentu saja tidak demikian.Cacat janin
disebabkan oleh kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau
pengaruh radiasi.Sementara itu, kematian janin paling banyak
disebabkan karena penyakit, gerakan ekstrim yang dilakukan ibu
(misalnya benturan) dan karena psikologis (misalnya shock, stres, dan
pingsan). Namun demikian, membunuh atau menganiaya binatang
merupakan perbuatan yang tidak bisa dibenarkan.
e. Jangan minum es
Jangan minum es agar bayi tidak besar. Minum es atau minum
dingin diyakini menyebabkan janin membesar atau membeku

13
sehingga dikhawatirkan bayi akan sulit keluar. Sebenamya yang
menyebabkanbayi besar adalah makanan yang berlebihan dan minum
manis yang Iebih. Minum es tidak dilarang, asal tidak berlebihan. Jika
terlalu banyak mengonsumsi es akan menyebabkan ulu hati akan
terasa sesak dan ini menyebabkan ibu hamil tidak nyaman. Lagi pula,
segala sesuatu yang berlebihan akan selalu berdampak kurang baik.
f. Upacara tujuh bulan
Serangkaian upaya dilaksanakan dengan tujuan kesempurnaan
kehidupan di dunia. Salah satu wujudnya ialah syukuran saat
kehamilan telah mencapai usia tujuh bulan, yang tidak lain dilakukan
sebagai ungkapan syukur karena telah melampaui masa kritis
pembentukan tubuh janin dan segera menyongsong kelahiran.
g. Tidak boleh makan nanas, pisang ambon dan durian
Mengkonsumsi buah-buahan jenis nanas, pisang ambon dan
durian sebenarnya tidak menimbulkan pengaruh buruk pada ibu hamil
dan janinnya. Tentunya, bila dikonsumsi dalam jumlah yang tidak
berlebihan. Konsumsi banyak pisang ambon menyebabkan
meningkatnya lendir di vagina yang mungkin akan mengganggu,
sedangkan konsumsi banyak durian akan menimbulkan panas
lambung dan meningkatkan kadar kolesterol. Pengonsumsian nanas
dalam jumlah yang berlebihan juga akan merangsang asam lambung
berproduksi Iebih tinggi yang dapat menggangu kesehatan lambung.
h. Minum air kelapa
Apabila ibu hamil meminum air kelapa, maka akan membuat
halus kulit bayi. Kebiasaan tersebut tidak benar, karena sebenarnya
kehalusan kulit Iebih ditentukan oleh faktor genetik orang tua.
i. Peringatan 4 bulanan
Pelaksanaan peringatan kehamilan yang telah berumur 4
bulan, Yaitu sebagai ungkapan rasa syukur karena menganggap bahwa
janin yang dikandung itu telah mempunyai ruh, biasanya dilaksanakan
dalam bentuk syukuran.

14
4. Ekonomi
Aspek tinansial ini dapat menjadi masalah jika ibu hamil memiliki
suami yang belum bekerja, berhenti bekerja, atau dengan penghasilan
kurang.Selain itu situasi seperti ibu hamil yang masih harus tinggal di
rumah kontrakan yang murah dan kumuh sehingga membuat seorang ibu
rentan terhadap penyakit.Untuk menghemat pengeluaran terkadang wanita
tersebut tidak mengonsumsi makanan yang bergizi dan banyak ibu yang
bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, sehingga waktu istirahat
berkurang, dan bahkan tidak ada waktu dan biaya untuk memeriksakan
kehamilannya.
Ekonomi rendah berperan panting dalam masalah transportasi dan
biaya lain yang memengaruhi kehamilan. Meskipun pelayanan kesehatan
tersebut gratis, akan tetapi mutu pelayanan yang didapatkan ibu hamil
tidak baik. Selain itu.masalah administrasi juga menjadi permasalahan ibu
hamil dalam mencari pelayanan kesehatan.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya dan Ekonomi Kebiasaan Adat


Istiadat Persepsi tentang kehamilan berbeda-beda menurut adat-istiadat daerah
masing-masing. Kebiasaan/mitos tersebut dapat mempengaruhi psikologi ibu
(cemas dan khawatir).
Fasilitas Kesehatan yang memadai akan sangat menentukan kualitas
pelayanan. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih
tepat. Langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Upaya penurunan angka
kematian ibu ( AKI ).
Ekonomi Tingkat sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi
fisik dan psikologis ibu hamil. Ibu hamil dengan kondisi ekonomi yang lemah
akan mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah pemenuhan kebutuhan
primer.

B. Saran
Untuk Masyarakat diharapkan dapat memahami betapa pentingnya
mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin
jadi masyarakat harus dapat berfikir realistis bahwa kebiasaan adat yang kurang
baik atau bahkan dapat merugihkan jangan ditiru.

16
DAFTAR PUSTAKA

Corneles Sandra Maria, N. Losu Fredrika.2015.” Hubungan Tingkat Pendidikan


Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi”.

Dartiwen,Yati Nurhayati.2019.Asuhan Kebidanan pada Kehamil.Yogyakarta: CV


ANDI

Fitria.2016.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan. 25 Maret.


https://id.scribd.com/doc/305898280/Faktor-Faktor-Yang-Mempengaruhi-
Kehamilan (Diakses 16 Mei 2022)

UNAIR.2019’’.Faktor REsiko Pekerja H.amil.’’


http://news.unair.ac.id/2019/11/25/faktor-risiko-pekerja-wanita-hamil/
(Diakses 16 Mei 2022)

Tyastuti, Siti. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta Selatan: Pusdik SDM
Kesehatan.

“Jurnal Ilmiah Bidan “Volume 3 Nomor 2. Juli –Desember 2015. Manado

17

Anda mungkin juga menyukai