Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

IBU HAMIL DENGAN KURANG GIZI


Dosen pengampu: Eka Wulansari,SKM.,M,Kes
Mata kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 1 : 1. NUR ALIFA RADIATUL JANNAH ( 230401011)

2. ANDI DEBI PUTRI HERANI ( 230401002)

3. NURFADILLAH AZIS ( 2304011013 )

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG SENGKANG

Tahun ajaran 2024/2025


DAFTAR ISI

Daftar isi ........................................................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................................ ii

Bab 1 Pendahuluan ......................................................................................................... iii

1. Latar belakang .................................................................................................... iv


2. Rumusan masalah ............................................................................................... vi
3. Tujuan ................................................................................................................ vii
4. Manfaat ............................................................................................................. viii

Bab II Pembahasan .......................................................................................................... 1

1. Definisi kurang gizi pada ibu hamil .................................................................... 1


2. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin ........................................... 3
3. Faktor resiko kekurangan gizi pada ibu hamil ................................................... 6
4. Intervensi gizi untuk ibu hamil dengan kurang gizi .......................................... 7
5. Dampak jangka panjang kekurangan gizi pada anak .......................................... 8
6. Manfaat gizi pada ibu hamil dan janin ................................................................ 9

Bab III Penutup ................................................................................................................ 9

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 10
B. Saran ................................................................................................................. 11

Daftar pustaka ................................................................................................................ 12


Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengn judul “IBU HAMIL
DENGAN KURANG GIZI “ makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Gizi dalam kesehatan reproduksi Penulis mengucapkan terimaksih kepada : Dosen
Pengampu mata kuliah, serta pihak yang telah mwmbantu dalam menyelesaikan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan
makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Terutama bagi ibu nifas yang baru saja
melahirkan

Sengkang, 29 Maret 2024

Kelompok 1
BAB 1

Pendahuluan

1. Latar belakang.
Kehamilan merupkan priode penting dalam kehidupan seorang wanita. Di masa
ini, kebutuhan gizi ibu hamil meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan janin yang optimal. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat
menimbulkan berbagai dampak negtif, baik bagi ibu maupun janin. Oleh karena itu
agar terhindar dari hal – hal yang tidak diinginkan maka seorng ibu wajib memenuhi
kebutuhan gizinya.

2. Rumusan masalah
a. Mampu mengetahui apa itu kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin .
b. Mampu mengetahui resiko kekurangan gizi pada ibu hamil
c. Menetahui intervensi gizi untuk ibu hamil dengan kurang gizi
d. Mengetahui dampak jangka panjang jejurangan gizi pada anak
e. Mengetahui manfaat gizi bagi ibu hamil dan janin
3. Tujuan
a. Mendeteksi risiko komplikasi kurang gizi.
b. Memberikan intervensi gizi yang tepat.
c. Meningkatkan kesehatan ibu dan janin
4. Manfaat
a. Ibu hamil mendapatkan informasi yang jelas tentang dampak dari kekurngan
gizi pada ibu hamil dan janin.
b. Ibu hamil dapat mengetahui manfaat dari gizi seimbang.
c. Ibu hamil dapat mengetahui faktor dari kekurangan gizi
d. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca terutama ibu hamil yang baru
saja melahirkan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. DEFINISI KURANG GIZI PADA IBU HAMIL


Kurang gizi pada ibu hamil adalah kondisi dimana kebutuhan zat gizi ibu hamil
tidak terpenuhi dengan baik, sehingga berakibat pada kesehatan ibu dan janin.
Secara umum, kurang gizi pada ibu hamil dapat diartikan sebagai:
a. Kurang Energi Kronis (KEK): Ibu hamil dengan KEK memiliki Indeks
Massa Tubuh (IMT) kurang dari 18,5 sebelum hamil atau tidak mengalami
kenaikan berat badan selama hamil sesuai dengan standar yang berlaku.

b. Kurang Mikronutrien: Kekurangan zat gizi mikro seperti zat besi, asam
folat, vitamin A, kalsium, dan zinc.

Dampak Kurang Gizi pada Ibu Hamil:

1. Pada Ibu: Anemia, perdarahan, preeklampsia, persalinan lama, infeksi,


dan depresi
2. Pada Janin: BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), kelainan kongenital,
cacat fisik dan mental, dan kematian janin.

Penyebab Kurang Gizi pada Ibu Hamil:


1. Pola makan yang tidak sehat: Konsumsi makanan yang tidak bergizi
seimbang, seperti kurangnya sayur, buah, dan protein.
2. Mual dan muntah berlebihan (morning sickness): Menyebabkan ibu
hamil sulit makan dan minum.
3. Kehamilan dengan jarak yang dekat: Tubuh ibu belum pulih dari
kehamilan sebelumnya.
4. Penyakit tertentu: Anemia, diabetes, dan infeksi.
Pencegahan Kurang Gizi pada Ibu Hamil:

1. Konsumsi makanan bergizi seimbang: Mengikuti pedoman gizi


seimbang untuk ibu hamil.
2. Minum tablet tambah darah (TTD): Membantu memenuhi kebutuhan
zat besi.
3. Periksakan kehamilan secara rutin: Memonitor kesehatan ibu dan
janin.
4. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi: Mendapatkan saran dan
panduan gizi yang tepat.

2. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menimbulkan berbagai dampak negatif,
baik bagi kesehatan ibu maupun janin. Berikut beberapa dampaknya:

Dampak pada Ibu:

a. Anemia: Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang ditandai


dengan kelelahan, pusing, dan sesak napas.
b. Perdarahan: Kekurangan vitamin C dan K dapat meningkatkan risiko
perdarahan saat melahirkan.
c. Preeklampsia: Kekurangan kalsium dan magnesium dapat meningkatkan
risiko preeklampsia, yaitu kondisi tekanan darah tinggi yang disertai dengan
proteinuria (protein dalam urin) pada ibu hamil.
d. Persalinan lama: Kekurangan energi dapat menyebabkan persalinan lama
dan komplikasi saat melahirkan.
e. Infeksi: Kekurangan vitamin A dan zinc dapat melemahkan sistem kekebalan
tubuh ibu, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
f. Depresi: Kekurangan vitamin B12 dan folat dapat meningkatkan risiko
depresi pada ibu hamil.
Dampak pada Janin:
a. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah): Kekurangan gizi dapat menyebabkan
janin lahir dengan berat badan rendah, yang meningkatkan risiko kematian
bayi dan komplikasi kesehatan lainnya.
b. Kelainan kongenital: Kekurangan asam folat dapat meningkatkan risiko
kelainan kongenital pada janin, seperti spina bifida.
c. Cacat fisik dan mental: Kekurangan gizi dapat menyebabkan cacat fisik dan
mental pada janin, seperti stunting (pendek) dan perkembangan kognitif yang
terhambat.
d. Kematian janin: Kekurangan gizi yang parah dapat menyebabkan kematian
janin.

3. Faktor resiko kekurangan gizi pada ibu hamil

Berikut beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan ibu hamil
mengalami kekurangan gizi:

Faktor Ekonomi:

a. Kemiskinan: Kurangnya akses terhadap makanan bergizi karena keterbatasan


finansial.
b. Kurangnya pendidikan: Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya gizi
selama kehamilan.
Faktor Sosial:
a. Kehamilan dengan jarak yang dekat: Tubuh ibu belum pulih dari kehamilan
sebelumnya.
b. Kurangnya dukungan sosial: Kurangnya dukungan dari keluarga dan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil.
Faktor Kesehatan:
a. Penyakit kronis: Anemia, diabetes, dan infeksi dapat meningkatkan kebutuhan
gizi ibu hamil.
b. Mual dan muntah berlebihan (morning sickness): Menyebabkan ibu hamil
sulit makan dan minum.
c. Kehamilan kembar: Ibu hamil dengan janin kembar membutuhkan lebih
banyak zat gizi.
Faktor Lainnya:
a. Usia ibu hamil: Ibu hamil yang berusia di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun
lebih berisiko mengalami kekurangan gizi.
b. Kebiasaan makan yang tidak sehat: Mengkonsumsi makanan yang tidak
bergizi seimbang, seperti kurangnya sayur, buah, dan protein.

4. Intervensi gizi untuk ibu hamil dengan kurang gizi


Intervensi gizi adalah upaya untuk mengatasi kekurangan gizi pada ibu hamil.
Intervensi ini sangat penting untuk mencegah dampak negatif kekurangan gizi
pada ibu dan janin.
Berikut beberapa jenis intervensi gizi yang dapat dilakukan pada ibu
hamil dengan kurang gizi:
a. Intervensi Gizi Spesifik:
1). Pemberian makanan tambahan (PMT): Memberikan makanan
tambahan yang kaya energi dan zat gizi mikro kepada ibu hamil.
2). Suplementasi zat gizi: Memberikan suplemen zat gizi seperti zat
besi, asam folat, vitamin A, dan kalsium.

b. Intervensi Gizi Sensitif:

1). Pendidikan gizi: Memberikan edukasi tentang pentingnya gizi


selama kehamilan dan cara memilih makanan yang bergizi seimbang.
2). Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan: Memastikan ibu
hamil mendapatkan akses yang mudah terhadap layanan kesehatan,
termasuk pemeriksaan kehamilan dan konseling gizi.

3). Peningkatan ketahanan pangan keluarga: Meningkatkan akses


terhadap makanan bergizi melalui program-program seperti kebun gizi
keluarga.

c. Pendekatan intervensi gizi yang tepat untuk ibu hamil dengan kurang
gizi akan tergantung pada beberapa faktor, seperti:

1). Tingkat keparahan kekurangan gizi: Ibu hamil dengan kekurangan


gizi yang parah mungkin memerlukan intervensi yang lebih intensif.

2). Kondisi kesehatan ibu: Ibu hamil dengan penyakit kronis mungkin
memerlukan intervensi gizi yang khusus.

3). Akses terhadap layanan kesehatan dan sumber daya: Intervensi gizi
harus disesuaikan dengan akses yang dimiliki ibu hamil.

Berikut beberapa contoh program intervensi gizi yang telah dilakukan di


Indonesia:

a. Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil: Program ini


memberikan PMT kepada ibu hamil dengan KEK (Kurang Energi Kronis).
b. Program Fortifikasi Pangan: Program ini menambahkan zat gizi mikro ke
dalam makanan pokok, seperti beras dan tepung terigu.
c. Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK): Program ini fokus pada
intervensi gizi pada ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun.

Penting untuk diingat bahwa intervensi gizi harus dilakukan secara


komprehensif dan berkelanjutan. Intervensi gizi yang tepat dapat
membantu mencegah dampak negatif kekurangan gizi pada ibu dan janin,
serta meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak.

5. Dampak jangka panjang kekurangan gizi pada anak.


Kekurangan gizi pada anak dapat mengakibatkan berbagai dampak jangka
panjang yang serius, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Berikut beberapa
contohnya:
a. Dampak Fisik:
1). Stunting (pendek): Kekurangan gizi kronis pada anak usia 0-2 tahun
dapat menyebabkan stunting, yaitu kondisi di mana tinggi badan anak
lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Stunting dapat
meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan
obesitas di kemudian hari.
2). Wasting (kurus): Kekurangan gizi akut dapat menyebabkan wasting,
yaitu kondisi di mana berat badan anak turun drastis atau tidak naik sesuai
dengan standar yang berlaku. Wasting dapat meningkatkan risiko
kematian pada anak.
3). Gangguan perkembangan otak: Kekurangan gizi dapat mengganggu
perkembangan otak anak, yang dapat menyebabkan penurunan
kemampuan belajar, memori, dan konsentrasi.
4). Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Kekurangan gizi dapat
melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, sehingga anak lebih mudah
terserang penyakit.

b. Dampak Mental:

1). Depresi dan kecemasan: Kekurangan gizi dapat meningkatkan risiko


depresi dan kecemasan pada anak.
2). Perkembangan sosial yang terhambat: Kekurangan gizi dapat
menghambat perkembangan sosial anak, seperti kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.

c. Dampak Sosial:

1). Prestasi belajar yang rendah: Kekurangan gizi dapat menurunkan


prestasi belajar anak di sekolah.

2). Produktivitas yang rendah: Kekurangan gizi dapat menyebabkan anak


tidak dapat mencapai potensi maksimalnya di masa depan.

Pencegahan Dampak Jangka Panjang Kekurangan Gizi:

a. Memastikan anak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama


kehidupan.
b. Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi dan
seimbang setelah usia 6 bulan.
c. Membiasakan anak dengan pola makan yang sehat.
d. Memperiksakan kesehatan anak secara rutin ke dokter atau
puskesmas.

Faktor Ibu:

a. Usia: Usia yang lebih muda umumnya memiliki proses penyembuhan yang
lebih cepat.
b. Status gizi: Ibu dengan status gizi yang baik akan memiliki proses
penyembuhan yang lebih cepat.
c. Kebersihan: Kebersihan area perineum yang baik sangat penting untuk
mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.
d. Riwayat kesehatan: Ibu dengan riwayat diabetes, penyakit autoimun, atau
kondisi lain yang dapat mengganggu penyembuhan luka mungkin akan
mengalami penyembuhan luka perineum yang lebih lambat.

Faktor Luka:

a. Tingkat keparahan luka: Luka perineum yang lebih parah membutuhkan


waktu penyembuhan yang lebih lama.
b. Lokasi luka: Luka perineum di area yang lebih banyak bergerak mungkin
akan membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama.Adanya
infeksi: Infeksi dapat memperlambat proses penyembuhan luka.

Faktor Lainnya:

a. Teknik persalinan: Persalinan dengan episiotomi atau penggunaan


forsep/vakum dapat menyebabkan luka perineum yang lebih parah dan
membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama.
b. Penggunaan obat-obatan: Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti steroid,
dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
c. Stres: Stres dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan memperlambat
proses penyembuhan luka.

6. Manfaat gizi pada ibu hamil.


Manfaat Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil
Gizi seimbang sangat penting bagi ibu hamil. Berikut beberapa manfaatnya:
Manfaat Bagi Ibu:
a. Menjaga kesehatan ibu: Gizi seimbang membantu menjaga kesehatan ibu
hamil, sehingga terhindar dari anemia, preeklampsia, dan komplikasi kehamilan
lainnya.
b. Menjaga berat badan ideal: Gizi seimbang membantu ibu hamil menjaga berat
badan ideal, sehingga mencegah komplikasi kehamilan seperti diabetes
gestasional.
c. Meningkatkan energi: Gizi seimbang membantu meningkatkan energi ibu
hamil, sehingga ibu hamil tidak mudah lelah.
d. Memperkuat sistem kekebalan tubuh: Gizi seimbang membantu memperkuat
sistem kekebalan tubuh ibu hamil, sehingga ibu hamil tidak mudah terserang
penyakit.
Manfaat Bagi Janin:
a. Membantu pertumbuhan dan perkembangan janin: Gizi seimbang
membantu pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal, sehingga janin
lahir dengan berat badan normal dan sehat.
b. Mencegah cacat bawaan lahir: Gizi seimbang membantu mencegah cacat
bawaan lahir pada janin.
c. Meningkatkan kecerdasan janin: Gizi seimbang membantu meningkatkan
kecerdasan janin.

Berikut beberapa tips untuk ibu hamil agar dapat mencapai gizi seimbang:

a. Konsumsi makanan dari berbagai kelompok makanan: Konsumsi makanan


dari berbagai kelompok makanan, seperti karbohidrat, protein, lemak, sayur, dan
buah.
b. Pilih makanan yang kaya akan zat gizi: Pilih makanan yang kaya akan zat
gizi penting untuk ibu hamil, seperti zat besi, asam folat, kalsium, dan vitamin
D.
c. Hindari makanan yang tidak sehat: Hindari makanan yang tidak sehat, seperti
makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak.
d. Minum air putih yang cukup: Minum air putih yang cukup, yaitu sekitar 8
gelas per hari.
e. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi: Konsultasikan dengan dokter
atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan gizi yang tepat selama kehamilan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kurang gizi pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan yang serius dengan
berbagai dampak negatif bagi ibu dan janin. Dampak ini dapat berupa anemia,
preeklampsia, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), stunting, dan kecerdasan janin yang
terhambat.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kurang gizi pada ibu hamil antara lain:

a. Kemiskinan
b. Kurangnya pengetahuan tentang gizi
c. Kehamilan dengan jarak yang dekat
d. Mual dan muntah berlebihan (morning sickness)
e. Penyakit kronis

Intervensi gizi yang tepat dapat membantu mencegah dan mengatasi kurang gizi
pada ibu hamil. Intervensi ini dapat berupa pemberian makanan tambahan,
suplementasi zat gizi, edukasi gizi, dan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan.

Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi


seimbang bagi ibu hamil. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai program edukasi
dan promosi kesehatan.

Dengan memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang optimal, kita dapat
membantu mereka melahirkan bayi yang sehat dan cerdas, serta meningkatkan
kualitas kesehatan ibu dan anak di masa depan.

Beberapa poin penting dari makalah:


 Kurang gizi pada ibu hamil adalah masalah kesehatan yang serius.
 Dampak kurang gizi pada ibu hamil dapat berupa anemia, preeklampsia, BBLR,
stunting, dan kecerdasan janin yang terhambat.
 Intervensi gizi yang tepat dapat membantu mencegah dan mengatasi kurang gizi
pada ibu hamil.
 Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi
seimbang bagi ibu hamil.

B. SARAN
Berikut beberapa saran untuk ibu hamil dengan kurang gizi:
Nutrisi:
a. Konsumsi makanan bergizi seimbang: Pastikan untuk mengonsumsi
makanan dari semua kelompok makanan, seperti karbohidrat, protein,
lemak, sayur, dan buah. Pilihlah makanan yang kaya akan zat besi, asam
folat, kalsium, dan vitamin D.
b. Minum air putih yang cukup: Minumlah air putih minimal 8 gelas per
hari.
c. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi: Dokter atau ahli gizi dapat
membantu Anda membuat rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan
Anda.
d. Pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen: Dokter Anda mungkin
akan merekomendasikan suplemen zat besi, asam folat, atau vitamin D.

Kesehatan:

a. Periksakan kehamilan secara rutin: Pemeriksaan kehamilan dapat membantu


memantau kesehatan Anda dan janin Anda.
b. Istirahat yang cukup: Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup setiap
hari.
c. Olahraga yang teratur: Lakukan olahraga yang ringan dan teratur, seperti
berjalan kaki atau berenang.
d. Hindari stres: Stres dapat memperburuk kondisi kurang gizi.

Dukungan:

a. Mintalah dukungan dari keluarga dan teman: Keluarga dan teman dapat
membantu Anda dalam memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan Anda.
b. Bergabung dengan kelompok ibu hamil: Bergabung dengan kelompok ibu
hamil dapat membantu Anda mendapatkan informasi dan dukungan dari ibu
hamil lainnya.

Berikut beberapa tips tambahan:

a. Makan dengan porsi kecil tapi sering: Hal ini dapat membantu Anda
mengatasi mual dan muntah.
b. Pilihlah makanan yang mudah dicerna: Pilihlah makanan yang mudah
dicerna, seperti buah-buahan, sayuran, dan yogurt.
c. Hindari makanan yang pedas dan asam: Makanan yang pedas dan asam dapat
memperburuk mual dan muntah.
d. Makan makanan yang tinggi kalori dan protein: Makanan yang tinggi kalori
dan protein dapat membantu Anda mendapatkan energi yang Anda butuhkan.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan gizi yang berbeda-
beda. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan informasi
dan saran yang tepat untuk Anda.
DAFTAR PUSTAKA

 Almatsier, S. (2014). Gizi dan Kesehatan Ibu Hamil, Menyusui, dan Bayi. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
 Arisman, D. (2016). Gizi Ibu Hamil dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru.
 Rustam, M. (2018). Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil. Jakarta: Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai