1. Obat bebas Penandaan obat bebas diatur berdasarkan S.K MenKes RI Nomor 2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda khusus untuk obat bebas dan obat bebas terbatas. Tanda khusus untuk obat bebas yaitu bulatan berwarna hijau dengan garis tepi warna hitam.
Contoh : Paracetamol
Logo Obat Bebas
2. Obat bebas terbatas Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh : Klofeniramin Maleat, CTM
Logo Obat Bebas Terbatas
PENANDAAN PADA OBAT BEBAS TERBATAS 3. Obat KERAS Berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No. 02396/A/SK/VIII/1986 tentang tanda khusus obat keras Daftar “G” adalah “Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi”.
Contoh : glimepiride, amlodipine, amoxicilin
Logo Obat Keras
4. Obat psikotropik Sehingga untuk psikotropika penandaanya: lingkaran bulat berwarna merah, dengan huruf K berwarna hitam yang menyentuh garis tepi yang berwarna hitam. Menurut UU RI No. 5 tahun 1997, psikotropika dibagi menjadi 4 golongan: a. Golongan I : Adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Psikotropika terdiri dari 26 macam, antara lain Brolamfetamin, Etisiklidina, Psilobina, Tenosiklidina. b. Golongan II : Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Psikotropika golongan II terdiri dari 14 macam, antara lain, Amfetamin, Deksanfentamin, Levamfetamin, Metamfetamin. c. Golongan III : Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Psikotropika golongan III terdiri dari 9 macam, antara lain: Amobarbital, Pentobarbital, Siklobarbital, Butalbital. d. Golongan IV : Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantunagn. Psikotropika golongan IV terdiri dari 60 macam, antara lain: Allobarbital, Bromazepam, Diazepam, Nitrazepam. 5. Obat NARKOTIKA • Penandaan narkotika berdasarkan peraturan yang terdapat dalam Ordonansi Obat Bius yaitu “Palang Medali Merah”
• Logo Obat Narkotik
OBAT NARKOTIKA Berdasarkan UU RI No. 35 tahun 2009, narkotika dibagi atas 3 golongan: a. Golongan I : Adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contohnya yaitu Tanaman Papaver Somniferum L, Opium Mentah, Tanaman Ganja, Heroina. b. Golongan II : Adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contohnya yaitu Morfina, Opium, Petidina, Tebaina, Tebakon. c. Golongan III : Adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contohnya yaitu Kodeina, Nikodikodina, Nikokodina. 6. Obat TRADISIONAL (JAMU) Jenis obat tradisional adalah jamu. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, kini obat tradisional telah diolah dalam bentuk ekstrak jamu yang praktis dikonsumsi.
Ditandai dengan simbol lingkaran berwarna hijau dengan
gambar pohon di dalamnya.
Contoh : Galianparem, dll
Logo Obat tradisional
7. Obat HERBAL TERSTANDAR (OHT) Berbeda dari jamu, obat herbal terstandar (OHT) ditandai dengan simbol lingkaran warna kuning yang dikelilingi garis warna hijau. Di dalam lingkaran terdapat tiga bintang berwarna hijau
Meski sama-sama berbahan alami, namun OHT memiliki proses
pengolahan dan standar kehigienisan yang berbeda dari obat tradisional. OHT juga telah melalui penelitian pra-klinis untuk mengetahui manfaat kesehatannya.
Contoh : Mastin, Tolak angin, dll.
Logo obat herbal terstandar 8. Obat fitofarmaka Berasal dari bahan alami namun bisa disetarakan dengan obat- obatan modern karena proses pengolahannya yang lebih rumit. Meski dari bahan alami, namun fitofarmaka telah melalui uji klinis dan memenuhi syarat. Fitofarmaka memiliki simbol yang mirip dengan OHT. Perbedaannya pada gambar di dalam lingkaran yang berupa snowflakes berwarna hijau.