TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1 Apotek
jabatan apoteker.
farmasi, antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan kosmetika.
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat,
sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan telah mengucapkan
bidang farmasi.
1. Obat Bebas
tentang izin Pedagang Eceran Obat memuat pengertian obat bebas adalah obat
yang dapat dijual bebas kepada umum tanpa resep dokter, tidak termasuk dalam
daftar narkotika, psikotropika, obat keras, obat bebas terbatas dan sudah terdaftar
di Depkes RI. Contoh : Minyak Kayu Putih, Tablet Parasetamol, tablet Vitamin C,
2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda khusus untuk untuk obat bebas dan untuk obat
bebas terbatas.
Tanda khusus untuk obat bebas yaitu bulatan berwarna hijau dengan garis
keras yang dapat diserahkan tanpa dengan resep dokter, bila penyerahannya
Contoh: Albothyl®, Betadine gargle
3. P.No.3: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar badan
Contoh : Rokok dan serbuk untuk penyakit asma untuk dibakar yang
mengandung Scopolaminum
Contoh : Ambeven®
bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.
3. Obat Keras
obat-obatan kedalam daftar obat keras, memberikan pengertian obat keras adalah
1. Semua obat yang pada bungkus luarnya oleh si pembuat disebutkan bahwa
2. Semua obat yang dibungkus sedemikian rupa yang nyata-nyata untuk
dinyatakan secara tertulis bahwa obat baru itu tidak membahayakan kesehatan
manusia.
Contoh :
Andrenalinum
Antibiotika
“Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan hurup
K yang menyentuh garis tepi”, seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di
1. Pertimbangan utama untuk obat wajib apotek ini sama dengan pertimbangan
rasional.
kepada masyarakat.
untuk pengobatan sendiri. Obat yang termasuk kedalam obat wajib apotek
lain-lain.
wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan pada pasien tanpa resep
dokter.
Contoh obat wajib apotek No. 1 (artinya yang pertama kali ditetapkan) :
1. Bacitracin 1 tube
2. Clindamicin 1 tube
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
yang dapat mengakibatkan ketergantungan, yakni psikotropika golongan I, II, III dan
IV (7).
untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta
dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
ketergantungan. Yang termasuk golongan ini antara lain yang dikenal dengan nama
Sekobarbital.
Fenobarbital, Barbital
yang berasal dari tanaman baik sintetik maupun semi-sintetik yang dapat
dalam 3 Golongan:
2. Opium mentah, yakni getah yang membeku sendiri, diperoleh dari tanaman
a) Candu (hasil yang diperoleh dari opium mentah melalui suatu rentetan
5. Daun koka (daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam bentuk
perubahan kimia).
6. Kokain mentah (semua hasil yang diperoleh dari daun koka yang dapat
8. Tanaman ganja (semua tanaman genus cannabis dan semua bagian dari
tanaman termasuk biji, buah, jerami hasil olahan tanaman ganja termasuk
damar ganja)
9. Heroin
banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan pengembangan ilmu
“Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat
pasien.”
dalam proses pelayanan. Oleh sebab itu apoteker dalam menjalankan praktik harus
sesuai standar yang ada untuk menghindari terjadinya hal tersebut. Apoteker harus
Skrining Resep
a. Persyaratan Administratif :
- Informasi lainnya
durasi, jumlah obat dan lain lain). Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya
pemberitahuan.
a. Peracikan
dibuat suatu prosedur tetap dengan memperhatikan dosis, jenis dan jumlah obat
b. Etiket.
Obat hendaknya dikemas dengan rapi dalam kemasan yang cocok sehingga
terjaga kualitasnya.
d. Penyerahan Obat.
terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh
e. Informasi Obat.
dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada
pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan
obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang
f. Konseling.
penyakit ringan dengan memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus
berpartisipasi secara aktif dalam promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu
dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Untuk aktivitas ini
1. Komunikasi
informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga
orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh menyampai pikiran-
Fungsi
Proses komunikasi antara farmasis dengan pasien menjalankan dua fungsi utama
yaitu :
kesehatan pasien.
II.4.2 Informasi dan edukasi (9,11)
pasien untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam regimen terapinya. Apoteker
memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pasien mengerti maksud dari terapi
dari metode ceramah, dialog, dan diskusi, informasi cetak sampai metode
Informasi obat adalah setiap data yang diuraikan secara ilmiah dan
1. Nama obat
2. Indikasi
3. Aturan pakai : dosis, rute (oral, topical), frekuensi penggunaan, waktu minum
4. Cara menggunakan :
5. Cara penyimpanan
7. Kemungkinan terjadinya efek samping yang akan dialami dan bagaimana cara