Anda di halaman 1dari 7

FARMAKOLOGI OBAT

SABTU, 05 MARET 2016

   FARMAKOLOGI DASAR
OBAT

Nama       : MAULIDA INDRIATI A


NIM         : M15030006

STIKES MADANI YOGYAKARTA


PRODI D-III FARMASI
         TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGERTIAN OBAT
Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral maupun zat
kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses
penyakit dan menyembuhkan penyakit. Obat harus sesuai dosis agar efek terapi atau
khasiatnya bisa kita dapatkan.
PENGERTIAN PENGGOLONGAN OBAT
Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan
dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat
bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000, obat digolongkan dalam
(5) golongan yaitu :
1.   Obat Bebas,
2.   Obat Bebas Terbatas,
3.   Wajib Apotek,
4.   Obat Keras,
5.   Obat Psikotropika dan Narkotika.
PENJELASAN TETANG PENGGOLONGAN OBAT
1). Obat bebas
Obat  bebas  adalah  obat  yang  dapat  dijual  bebas  kepada  umum tanpa resep  dokter,
tidak  termasuk  dalam  daftar  narkotika, psikotropika, obat  keras, ataupun obat bebas
terbatas dan sudah terdaftar di DepKes R.I Contoh: Minyak kayu putih,Obat batuk hitam,
Obat batuk putih,Tablet parsetamol,Tablet vitamin C,B Kompleks,vitamin E dan lain-lain.
Penandaan obat bebas diatur berdasarkan S.K Menkes RI Nomor 2380/A/SK/1983 tentang
tanda khusus untuk obat bebas dan obat bebas terbatas. Tanda khusus untuk obat bebas yaitu
lingkaran bulat warna  hijau dengan  garis  tepi  berwarna
hitam,seperti  terlihat  pada  gambar berikut:

1)      Obat Bebas Terbatas


Obat  bebas  terbatas  adalah  obat  keras  yang  dapat  diserahkan kepada
pemakainya  tanpa  resep  dokter. Obat keras  terbatas  adalah obat yang  masuk dalam  daftar
W  singkatan  dari “Waarschuwing “artinya peringatan. Maksudnya obat yang pada
penjualannya disertai dengan peringatan. Syarat-syarat penyerahan obat bebas terbatas adalah
sebagai berikut :
a)      Obat  tersebut  hanya  boleh  dijual  dalam  bungkusan  asli  dari pabriknya atau pembuatnya.
b)      Pada  penyerahannya  oleh  pembuat  atau  penjual  harus dicantumkan tanda.
c)      Tanda tersebut berwarna hitam, berukuran panjang 5 cm, lebar 2 cm dan memuat pemberian
berwarna putih.
d)     Tanda peringatan seperti contoh dibawah ini:

      Berdasarkan  Keputusan  Menteri  Kesehatan  RI  No. 2380/A/SK/VI/1983 tanda khusus


untuk obat bebas terbatas berupa lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam.
Seperti terliha pada gambar berikut ini :

2)      Obat keras daftar G


      Obat keras atau obat daftar G menurut bahasa Belanda “G” singkatan dari “Gevaarlijk”
artinya berbahaya, maksudnya obat dalam golongan ini berbahaya jika pemakaiannya tidak
berdasarkan resep dokter.
Menurut Keputusan  Menteri  Kesehatan  RI  yang  menetapkan  atau memasukkan obat-obat
keras ditetapkan sebagai berikut :
a)      Semua obat yang pada bungkus luarnya oleh si pembungkus disebutkan bahwa obat itu
hanya boleh diserahkan dengan resep dokter.
b)      Semua  obat  yang  dibungkus  sedemikian  rupa  yang  nyata untuk
dipergunakan  secara  parenteral,  baik  dengan  carasuntikan  maupun
dengan  cara  pemakaian  lain  dengan  jalan  merobek  rangkaian  asli dan jaringan.
c)      Semua obat yang tercantum dalam daftar obat keras: obat  itu
sendiri dalam  substansi  dan  semua  sediaan  yang  mengandung obat itu, terkecuali apabila
dibelakang nama obat disebutkan ketentuan lain, atau ada
pengecualian.Berdasarkan  Keputusan  Menteri  Kesehatan Republik  Indonesia
No.02396/A/SK/VII/1986  tentang  tanda  khusus Obat  keras  daftar  G  adalah lingkaran
bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh
garis tepi,seperti yang terlihat pada gambar berikut:

3)      Narkotika dan Psikotropika


      Narkotika dan psikotropika adalah obat yang biasa mempengaruhi keadaan
psikis  seseorang.  Untuk  mengelolanya  memerlukan  cara khusus.  Penandaan untuk
narkotika adalah sebagai berikut :

Sedangkan penandaan psikotropika yaitu:

      Pengertian  Narkotika  menurut  undang-undang  Nomor  35  tahun 2009 tentang
Narkotika adalah zat atau obat  yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa  nyeri  dan  dapat
menimbulkan ketergantungan  yang  dapat  dibedakan kedalam golongan I, II, III. Menurut
UU RI No. 35 Tahun 2009 narkotika dibagai 3 golongan yakni:
a)      Narkotika golongan 1
      Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan  dan tidak digunakan  dalam terapi serta mempunyai  potensi  yang
sangat  tinggi  menimbulkan ketergantungan.  Contoh:  ganja,  papaver
somniverum,  cocain (Erythroxylon coca),  opium  mentah, opium masak,  heroin, Etorfin
dan lain-lain.

b)      Narkotika golongan II
      Narkotika  yang  berkhasiat  untuk  pengobatan  digunakan  dalam pilihan
terakhir  dan  akan  digunakan  dalam  terapi  atau  buat pengembangan  ilmu pengetahuan
serta memiliki potensi tinggi menimbulkan ketergantungan. Contoh: fentanil, morfin, petidin,
tebaina, ekgonina dan lain-lain.
c)      Narkotika golongan III
Narkotika  yang  digunakan   dalam  terapi  atau  pengobatan  dan untukpengembangan  pen
getahuan  serta  menimbulkan  potensi ringan  serta
mengakibatkan  ketergantungan.  Contoh  :  etil morfin, codein,  propiran, nikokodina,
polkodina, norkodeina dan lain-lain.
Pengertian  psikotropika  menurut  Undang-undang  No.  5  Tahun 1997
tentang  psiktropika  adalah  zat  atau  obat  baik alamiah maupun  sintetis bukan
narkotika  yang  berkhasiat psikoaktif  melalui pengaruh  selektif  pada  susunan saraf  pusat
yang  menyebabkan perubahan  khas  pada  aktivitas  mental  dan perilaku. Psikotropika
dibagi menjadi 4 golongan, yakni :
(1)   Golongan I
Golongan  I  adalah  psikotropika  yang  hanya  dapat
digunakan untukTujuanilmu  pengetahuan  dan  tidak  digunakan  dalam  terapi, serta  memp
unyai potensi amat kuatmengakibatkan sindroma ketergantungan, contoh : Lisergida dan
Psilosibina.
(2)   Golongan II
Golongan  II  adalah  psikotropika  yang  berkhasiat  pengobatan dan  dapat
digunakan  dalam  terapi  atau  ilmu pengetahuan  serta mempunyai  potensi  kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan, contoh : Amfetamina dan Metakualon.
(3)   Golongan III
Golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam  terapi  atau  untuk  tujuan  ilmu pengetahuan serta  mempunyai potensi  sedang
mengakibatkan  sindroma ketergantungan,  contoh:Amobarbitaldan Phenobarbital.
(4)   Golongan IV
Golongan  IV  adalah  psikotropika  berkhasiat  pengobatan  dan sangat  luas
digunakan  dalam terapi  atau  untuk  tujuan ilmu pengetahuan  serta  mempunyai potensi
ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan, contoh : Diazepam dan Klordiazepoksida.
Contoh-Contoh Obat
1.            Obat Bebas
Tablet Vit. C 100 mg, 250 mg; tablet B complex, tablet Bi 100 mg, 50 mg, 25mg;
tablet multivitamin. Boorwater, 2-4 salap, salep boor. Julapium, buikdrank,
staaldrank. promag, bodrex, biogesic, panadol, puyer bintang toedjoe, diatabs, entrostop,
dan sebagainya.
2. Obat Bebas Terbatas
Tinctura Iodii (P3) = antiseptik, lequor burowi (P3) = obat kompres, gargarisma kan (P2) =
obat kumur, rokok asthma (P4) = obat asthma, tablet Ephedrinum 25 mg (P1) = obat asthma,
tablet santonin 30 mg (P1) = obat cacing, tablet Vit. K 1,5 mg = anti pendarahan, ovula
sulfanilamidun (P5) = anti inveksi di vagina, obat batuk, obat pilek, krim antiseptic, neo
rheumacyl neuro, visine, rohto, antimo
3. Obat Wajib Apotik
Clindamicin 1 tube, obat luar untuk acne; Diclofenac 1 tube, obat luar untuk anti
inflamasi (asam mefenamat); flumetason 1 tube, obat luar untuk inflamasi; Ibuprofen tab.
400mg, 10 tab. Tab. 600mg, 10 tab; obat alergi kulit (salep hidrokotison), infeksi kulit dan
mata (salep oksitetrasiklin), antialergi sistemik (CTM), obat KB hormonal
4. Obat Keras
Semua obat injeksi, obat antibiotik (chloramphenicol, penicillin, tetracyclin, ampicillin), obat
antibakteri (sulfadiazin, sulfasomidin), amphetaminum (O.K.T), hydantoinum = obat anti
epilepsi, reserpinum = obat anti hipertensi, Vit. K = anti perdarahan, Yohimbin =
aphrodisiaka, Isoniazidum = anti TBC, nitroglycerinum = obat jantung
5. Obat Psokotropika dan Narkotika
Psikotropika adalah Ecstasy dan Sabu-sabu. Narkotika adalah opium, sediaan opium
(tinctura, extractum,pulv. deveri), kikain kasar dan ecgonin, morfin, diasetil morfin, kokain
dan garamny, cannabis indicac = ganja dan sediaannya, kodein, thebain dan juga, obat bius
sintetis (dolantin, pethidin, demerol, amidon, methadon, symoron)

                        Berdasarkan Sumber Atau Asalnya


a. Tanaman
Obat dapat bersumber dari akar, batang, daun, dan biji tanaman tertentu atau dari
kandungan tanaman seperti alkaloid, glikosida, resin, karbohidrat atau protein.
b. Hewan
Dapat berupa hormon atau enzim, misalnya insulin.
c. Mineral
Dapat berupa elemen-elemen organik atau bentuk garamnya, misalnya alumunium
hidroksida, magnesium trisilat, natrium karbonat, dan garam inggris.
d. Sintesis
Kebanyakan obat yang digunakan sekarang bersumber dari semisintesis atau sintesis.
                       
                        Berdasarkan Bentuk Sediaan
a.       Padat, meliputi ekstrak, serbuk, pil, tablet, suppositoria, kapsul, dan ovula.
b. Cair, meliputi sirup, larutan, suspensi, linimen, lotion, dan infus.
c. Semi padat, meliputi salep, krim, gel, dan pasta.
d. Gas, yaitu aerososl, oksigen, dan inhaler.

Berdasarkan Penamaan
a. Obat Generik
b. Obat dengan nama dagang, obat diberi nama sesuai keinginan dari
     produsennya, seperti panadol, ponstan, amoksan, dan adalat.
b.      Obat dengan nama kimia. Penamaan ini jarang digunakan dalam  
praktek sehari-hari karena sulit dihafalkandan disebutkan, nama itu hanya untuk di buku-
buku untuk menjamin tidak keliru dengan zat lain. Contoh penamaan obat seperti asetosal
(generik), asam asetil salisilat (nama kimia), dan aspirin (nama dagang)
Penggolongan Obat Berdasarkan Kelas Terapi
Penggo longan berdasarkan kelas terapi umumnya digunakan dalam buku-buku
seperti DOEN, formularium (daftar obat yang digunakan Rumah Sakit), dan panduan terapi.
Contoh kelas terapi :
a.Analgetik, antipiretik, antiinflamasi non steroid
b.Anestetik
c.Ant ialergi
d.Antidotum dan obat lain untuk keracunan (Priyanto, 2008). Sebelum menggunakan obat,
termasuk Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
harus diketahui sifat dan cara memakainya agar penggunaannya tepat dan
aman. Informasi tersebut dapat diperoleh dari etiket atau brosur pada kemasan Obat Bebas
dan Obat Bebas Terbatas.

Berdasarkan Sumber Atau Asalnya


a. Tanaman
Obat dapat bersumber dari akar, batang, daun, dan biji tanaman tertentu atau dari
kandungan tanaman seperti alkaloid, glikosida, resin, karbohidrat atau protein.
b. Hewan
Dapat berupa hormon atau enzim, misalnya insulin.
c. Mineral
Dapat berupa elemen-elemen organik atau bentuk garamnya, misalnya alumunium
hidroksida, magnesium trisilat, natrium karbonat, dan garam inggris.
d. Sintesis
Kebanyakan obat yang digunakan sekarang bersumber dari semisintesis atau sintesis.
                       
                        Berdasarkan Bentuk Sediaan
a.    Padat, meliputi ekstrak, serbuk, pil, tablet, suppositoria, kapsul, dan ovula.
b. Cair, meliputi sirup, larutan, suspensi, linimen, lotion, dan infus.
c. Semi padat, meliputi salep, krim, gel, dan pasta.
d. Gas, yaitu aerososl, oksigen, dan inhaler.

Berdasarkan Penamaan
a.       Obat Generik
b.      Obat dengan nama dagang, obat diberi nama sesuai keinginan dari
 produsennya, seperti panadol, ponstan, amoksan, dan adalat.
c.       Obat dengan nama kimia. Penamaan ini jarang digunakan dalam  
praktek sehari-hari karena sulit dihafalkandan disebutkan, nama itu hanya untuk di buku-
buku untuk menjamin tidak keliru dengan zat lain. Contoh penamaan obat seperti asetosal
(generik), asam asetil salisilat (nama kimia), dan aspirin (nama dagang)
Penggolongan Obat Berdasarkan Kelas Terapi

Penggolongan berdasarkan kelas terapi umumnya digunakan dalam buku-buku seperti


DOEN, formularium (daftar obat yang digunakan Rumah Sakit), dan panduan terapi. Contoh
kelas terapi :
a.Analgetik, antipiretik, antiinflamasi non steroid
b.Anestetik
c.Ant ialergi
d.Antidotum dan obat lain untuk keracunan (Priyanto, 2008). Sebelum
             menggunakan obat, termasuk Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
harus diketahui sifat dan cara memakainya agar   penggunaannya tepat danaman. Informasi
tersebut dapat diperoleh dari etiket atau brosur pada kemasanObat Bebas dan Obat Bebas
Terbatas.

Anda mungkin juga menyukai