DISUSUN OLEH
DI SUSUN OLEH:
AUVA HARFI
P2.31.38.1.17.012
DISUSUN OLEH
DI SUSUN OLEH:
AUVA HARFI
P2.31.38.1.17.012
I
LEMBAR PERNYATAAN
Menyatakan bahwa :
1. Telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama tujuh (7) minggu
terhitung mulai tanggal 02 November 2020 sd 19 Desember 2020 di RSUD M
Natsir.
2. Laporan yang disampaikan ini adalah murni pekerjaan saya yang dilaksanakan
selama Praktek Kerja Lapangan (PKL).
3. Sumber referensi/sumber informasi telah dicantumkan sebagaimana mestinya.
II
LEMBAR PENGESAHAN
Telah menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama tujuh (7) minggu
terhitung mulai tanggal 02 November 2020 sd 19 Desember 2020 di RSUD M.
Natsir.
Menyetujui
Instruktur dan Pembimbing Lapangan
Mengetahui
Kepala IPS RSUD M. Natsir
III
UNGKAPAN TERIMAKSIH
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis ini.
Laporan ini merupakan gambaran kegiatan yang dilakukan selama proses
PKL yang berlangsung selama 7 minggu terhitung dari tanggal 02 November – 19
Desember 2020 di RSUD M Natsir.
Penulis sadar tanpa adanya bantuan serta dorongan dari berbagai pihak,
sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan laporan ini. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terimakasih kepada :
1. Institusi pendidikan Orang tua dan keluarga atas segala doa dan dukungan
baik moral maupun materil demi lancarnya pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan ini.
2. Bapak drg. Basyir Busnia selaku Direktur RSUD M Natsir Solok.
3. Bapak Ketua Komkordik dr. Yulson, Sp.S beserta seluruh staf Komkordik
RSUD M. Natsir
4. Ibu Kurniati ZR, SST. MARS selaku Kepala IPS Medik dan selaku
Instruktur PKL RSUD M Natsir Solok.
5. Para pembimbing PKL di RSUD M Natsir Solok yaitu Bapak Endri
Salendra, Bapak Pangesti Aji Yasin, Bapak Azhari Dasril, Bapak M.
Aulia, Bapak Meri, Bapak Herry Berlian, dan Bapak Andry Bernard W.M,
serta seluruh pegawai dan staf Rumah Sakit yang tidak bisa disebutkan
satu persatu.
6. Bapak Ir.Andy Sambiono, M.Kes selaku Ketua Jurusan dan Pembimbing
Akademik Jurusan Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II.
7. Bapak Hendra Marwazi, ST, M.T dan Ibu Rinda Nur Hidayati, MT selaku
dosen pembimbing PKL.
8. Seluruh dosen dan staff Poltekkes Kemenkes Jakarta II.
9. Semua teman-teman DIV TEM 2017 yang selalu memberikan semangat.
10. Teman seperjuangan PKL yaitu Andina Bunga Tiara.
Penulis
IV
(Auva Harfi)
BIODATA
V
ABSTRAK
VI
DAFTAR ISI
Table of Contents
LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................II
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................III
UNGKAPAN TERIMAKSIH...............................................................................IV
BIODATA...............................................................................................................V
ABSTRAK.............................................................................................................VI
DAFTAR ISI........................................................................................................VII
DAFTAR TABEL................................................................................................XII
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................2
1.3. Manfaat......................................................................................................3
VII
2.4. Misi Rumah Sakit......................................................................................8
3.2.5. Spesifikasi........................................................................................26
3.2.10. Kalibrasi.......................................................................................36
VIII
3.2.20. Pemeliharaan Dan Perawatan Alat...............................................56
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................63
1.1. KESIMPULAN.......................................................................................64
1.2. SARAN...................................................................................................65
1.3. KESAN....................................................................................................66
1.4. PESAN....................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................67
IX
DAFTAR GAMBAR
X
Gambar 3. 27 label produk.....................................................................................54
Gambar 3. 28 Vital Sign Simulator Merk Fluke Pro Simuator 4...........................59
XI
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Tenaga Dokter RSUD M. NatsirTahun 2018........................................10
Tabel 2. 2 Tenaga Keperawatan RSUD M. NatsirTahun 2018.............................10
Tabel 2. 3 Data Tenaga Kesehatan Non Medis RSUD M. NatsirTahun 2018......11
Tabel 2. 4 Jenis Pelayanan RSUD M. Natsir 2018................................................14
XII
BAB 1
PENDAHULUAN
1
serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa dapat mempraktikan secara
nyata pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh pada setiap tahap
pendidikan (semester) yang disertai sikap profesional secara utuh dan
menyeluruh di masyarakat, diharapkan setelah lulus mahasiswa dapat
mengenal lebih jauh mengenai dunia kerja Elektromedik dan dapat terjun
langsung ke dunia kerja bidang Elektromedik serta mampu bersaing dalam
dunia kerja. Pelaksanaan kegiatan ini disesuaikan dengan kurikulum akademik
yang berlaku pada Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Jakarta II, yang diharapkan dapat mengenal lebih jauh
mengenai dunia kerja Elektromedik.
Program Sarjana Terapan diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai
kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan kompleks, dengan dasar
kemampuan professional tertentu, termasuk ketrampilan merencanakan,
melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah, dengan tanggung jawab
mandiri pada tingkat tertentu, Program Sarjana Terapan Teknik Elektromedik
merupakan pendidikan vokasi yang mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan keahlian trepan tertentu, maksimal setara dengan
program sarjana serta memiliki ketrampilan manajerial, serta mampu
mengikuti perkembangan, pengetahuan, dan teknologi di dalam bidang
keahlian Elektromedik.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat
dijabarkan menjadi tujuan umum dan khusus sebagai berikut:
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum Praktek Kerja Lapangan adalah merupakan
sebagian kompetensi utama, penunjang dan lainnya, yaitu :
1. Mampu melakukan penempatan dan penyimpanan alat
Elektromedik.
2. Mampu melakukan pemasangan/instalasi alat Elektromedik.
3. Mampu melakukan penggunaan alat Elektromedik pada Sarana
Pelayanan Kesehatan.
4. Mampu melakukan pemeliharaan alat Elektromedik.
2
5. Mampu melakukan perbaikan alat Elektromedik.
6. Mampu melakukan pemindahan dan pemasangan ulang alat
Elektromedik.
7. Mampu melakukan pencatatan alat Elektromedik.
8. Mampu melakukan perencanaan pemeliharaan alat
Elektromedik.
9. Mampu melakukan analisis teknis alat Elektromedik.
10. Mampu melakukan sales engineering alat Elektromedik.
3
1.
1.1.
1.2.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan Laporan PKL
ini antara lain sebagai berikut:
1.3.1. Bagi mahasiswa
1. Sebagai bahan masukan mengenai aplikasi dan penerapan alat
elektromedis di Rumah sakit
2. Sebagai bahan masukan kedepan dalam melaksanakan PKL
dan pekerjaan
3. Untuk memperkaya kepustakaan khususnya mengenai alat-alat
elektromedis
4
6. DAFTAR ISI
7. DAFTAR GAMBAR
8. DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan
pelaksanaan, manfaat pelaksanaan, batasan masalah yang akan
dibahas, dan sistematika penulisan.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari
pelaksanaan PKL ini dan juga berisi saran untuk kebaikan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
BAB 2
GAMBARAN UMUM RSUD M NATSIR
2.
2.1. Sejarah Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mohammad Natsir yang sebelumnya
memiliki nama RSUD Solok berdiri sekitar tahun 1940-an. Rumahsakit
pemerintah ini pada awalnya berlokasi di yang berdekatan dengan komplek
Pasar Raya Solok dan memiliki 40 tempat tidur. Pada saat itu, rumah sakit
banyak membantu masyarakat korban perang, disamping memberi pelayanan
kesehatan pada masyarakat Solok.
Sekitar tahun 1979, pelayanan yang diberikan meningkat dengan
tersedianya dokter spesialis anak dan kebidanan. Pelayanan rawat inap terdiri
dari pelayanan rawat inap Anak, rawat inap Penyakit Dalam, Kebidanan dan
Bedah.Rawat jalan terdiri dari Poli Umum, poli Gigi, poli Keluarga
Berencana, Poli Kesehatan Ibu dan Anak dan P3K.
Pada tahun 1984 lokasi rumah sakit pindah ke Jalan Simpang Rumbio dan
diresmikan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Ir. Azwar Anas, pada
tanggal 7 April 1984. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solok semakin
berkembang dari tahun ke tahun dengan bertambahnya sarana dan prasarana
sehingga pada tahun 1986 RSUD Solok diusulkan berubah status menjadi
RSUD Tipe C. Hal ini ditetapkan berdasarkan SK Gubernur Provinsi
Sumatera Barat Nomor: 36 Tahun 1986 dan SK Menkes RI No:
303/Men.Kes/SK/IV/1987. Pada tahun 2011 RSUD Solok berupaya
menaikkan kelas Rumah Sakit menjadi Tipe B dengan dikeluarkannya SK
Menkes RI No: HK 03.05/520/2011 dan ketetapan Gubernur Provinsi
Sumatera Barat No: 440-343/2011.
Padatanggal 1 Januari 2019 RSUD Solok resmi berganti nama menjadi
RSUD Mohammad Natsir. Perubahan ini ditetapkan dengan Peraturan
Gubernur (Pergub) Sumatera Barat Nomor 63 Tahun 2018 tentang Perubahan
Nama RSUD Solok menjadi RSUD Mohammad Natsir, yang ditandatangani
6
Gubernur Sumbar, Prof. Dr. Irwan Prayitno, Psi, M.Sc, pada tanggal 20
Desember 2018. Sekarang jumlah tempat tidur meningkat lebih kurang 297
tempat tidur. Saatini RSUD M. Natsirmenja di pusat rujukan wilayah
Sumatera Barat bagian selatan, yaitu Kabupaten Solok, Kota Solok, Solok
Selatan, Sawahlunto, Sijunjung, dan Dharmasraya.
1.
2.
2.1.
2.2.
2.2.1.
2.2.2. Data Umum
Kode Satker RS : 1372011
Nama RS : RSUD M. Natsir
Jenis : Rumah Sakit Umum Daerah
Kelas RS : B
Direktur RS : Drg. Basyir Busnia
Penyelenggara : Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Luas Lahan : 3,65 Ha
Tt : 227 Tt
RS Pendidikan : Januari 2014
7
2.2.3. Alamat/ Lokasi Rumah Sakit
Alamat : Simpang Rumbio
Kab/Kota : Kota Solok
Kode Pos : 27316
Website : www.rsudsolok.com
Fax : 0755-20003
Email : rsudsolok@yahoo.co.id /rsudsolok@gmail.com
Telepon Humas : 0755-20827
Telepon Kantor : 0755-20003
2.3. Visi rumah Sakit
Rumah Sakit Terbaik di Provinsi Sumatera Barat.
8
1. Direktur
2. Wakil Direktur Pelayanan;
a. Bidang Pelayanan Medis
1) Seksi Perencanaan dan Pengembangan Medis
2) Seksi Pengembangan Mutu
b. Bidang Pelayanan Keperawatan
1) Seksi Perencanaan dan Pengembangan Keperawatan
2) Seksi Pengembangan Mutu
c. Bidang Penunjang
1) Seksi Penunjang Medis
2) Seksi Penunjang Non Medis
3. Wakil Direktur Umum dan SDM;
a. Bagian Tata Usaha
1) Sub Bagian Umum, Humas dan Promkes
2) Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga
b. Bagian SDM
1) Sub Bagian Pembinaan Kepegawaian
2) Sub Bagian Diklat/Litbang dan Sertifikasi
4. Wakil Direktur Keuangan;
a. Bagian Anggaran,Kerjasama dan Investasi
1) Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran
2) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
3) Sub Bagian Kerjasama dan Investasi
b. Bagian Perbendaharaan
1) Sub Bagian Verifikasi dan Perbendaharaan
2) Sub Bagian Akuntansi dan Aset
3) Sub Bagian Mobilisasi Dana
5. Kelompok Jabatan Fungsional;
6. Komite-Komite;
9
7. Satuan Pengawas Internal (SPI)
10
5. D III Gizi 8
6. D III RekamMedis 13
7. DIV Radiologi 2
8. D III Radiologi 6
9. D III Anastesi 1
10. S1 Fisioterapi 2
11. D III Fisioterapi 4
12. D III Refraksi 1
13. D III Farmasi 11
14. Atem D IV 1
15. Atem D III 5
16. D III Perawat Gigi 2
17. SPRG 2
18. SAA/SMF 1
19. SMAK 2
20. AnalisKesehatan D III 7
21. FungsionalAdminkes S1/S2 3
22. FungsionalArsiparis S1 1
23. FungsionalUmum S1 11
24. FungsionalUmum D III 2
25. FungsionalUmum SMA 25
26. FungsionalUmum SMP 4
27. FungsionalUmum SD 1
28. PranataKomputer 1
Jumlah 156
Tabel 2. 3 Data Tenaga Kesehatan Non Medis RSUD M. NatsirTahun 2018
11
2. Gedung
Luas gedung dan bangunan RSUD M Natsir 2,88 Ha dengan
luas lahan 3,06 Ha. Sebagian besar gedung dan bangunan serta
tataruangnya telah direnovasi secara bertahap guna memenuhi
tuntutan perkembangan pelayanan.
Gedung Poliklinik II
Gedung Instalasi Gawat Darurat
Gedung Administrasi
Gedung Diagnostic Terpadu (Instalasi Radiologi , Instalasi
Laboratorium PK, Instalasi Laboratorium PA)
Gedung Rekam Medik
Gedung IPSRS
Gedung Kamar Operasi
Gedung Rina Kebidanan dan Gynekologi
Gedung Rina Kesehatan Anak dan Bayi
Gedung Rina Penyakit Bedah
Gedung Rina Penyakit Dalam
Gedung Rina Jantung
Gedung Rawat InapVIP /VVIP Serunai
Gedung Rawat Inap VIP Pusako
Gedung ICU/ CVCU
Gedung Instalasi Gizi
Gedung Instalasi Farmasi
Gedung Instalasi Fisioterapi dan Rehabilitasi Medik
Gedung Incenerator
Gedung Instalasi Forensik dan Medico Legal
Gedung Generator
3. Sarana Prasarana Lainnya
IPAL
Mesjid
Taman bermain Anak
Areal parkir
12
Jalan Lingkar
WC Umum
Water Treatment Processing.
Incenerator
Genset
Sumur Bor
Perpustakaan Mini Rumah Sakit
4. Alat Kesehatan
Sehubungan dengan adanya dokter spesialis jantung, dokter
spesialis radiologi dan dokter spesialis patologi klinik dan
spesialis patologi anatomi, maka rumah sakit mengadakan
peningkatan pelayanan melalui pengadaan alat kesehatan guna
menunjang pelayanan pada spesialistik tersebut ;
Echo Cardiogram untuk pemeriksaan jantung oleh
dokter spesialis jantung. Alat ini termasuk alat canggih.
USG 4 prob/ 4 dimensi yang digunakan oleh dokter
spesialis radiologi. Alat ini termasuk alat canggih dan
pertama di sumatera barat CT Scan
Bank Darah Rumah Sakit dibawah dokter spesialis
patalogi klinik. Sejak tahun 2015 RSUD M Natsir telah
bisa memenuhi kebutuhan darah untuk pasien dilingkup
rumah sakit sendiri.
Treadmil untuk pasien jantung, diadakan pada tahun
2016.
13
Poliklinik Paru Rawat inap Instalasi
Poliklinik THT perinatologi Rehabilitasi Medik
Poliklinik Mata Rawat inap paru Instalasi Perbaikan
Poliklinik Neurologi Rawat inap IPS Medik
Poliklinik Bedah THT/Mata IPS Non Medik
Poliklinik Orthopedi Rawat inap VIP Instalasi Kesling
Poliklinik Jiwa Rawat inap Instalasi Farmasi
Poliklinik Jantung Neurologi Instalasi Forensik dan
Poliklinik Gigi ICU Medikolegal
Poliklinik VCT CVCU Instalasi washray
Poliklinik Geriatri Rawat inap CSSD
Psikiatri Instalasi PKRS
Rawat Inap
Sarunai (Kelas I
dan VIP)
Tabel 2. 4 Jenis Pelayanan RSUD M. Natsir 2018
14
Berdasarkan PERGUB NO. 06 tahun 2012
Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah M. Natsir Solok
DIREKTUR
Drg. Basyir Busnia
Nip. 19660416199203 1005
KOMITE MEDIK WADIR PELAYANAN WADIR UMUM & SDM WADIR KEUANGAN Sp1
Dr. Yulson, Sp.S Drg. Basyir Busnia Dr. Elfahmi, Sp. THT Yopi Oktavia, S.E, AK Dr. Helwi Nofira. Sp. OG
Nip. 19620621 199103 1 002 Nip. 19660416 199203 1005 Nip. 19650831 199903 1004 Nip. 19671003 198803 1002 Nip. 19701107 200003 1002
BIDANG PELAYANAN MEDIS BIDANG PERAWATAN BIDANG PENUNJANG BAGIAN TATA USAHA BAGIAN SDM BAGIAN ANGGARAN BAGIAN
Dr. Soufni Marawati, Sp. PK Salmawati, S.Kep, MM Mirja Alfitra, SKM, MM Herman T, SH, MM Ns. Elvi Rosanti, S.Kep, M. Kes KERJASAMA & INVESTASI PERBENDAHARAAN
Nip. 19700129 200212 2004 Nip. 19671114 1989022002 Nip. 19621003 198401 1001 Nip. 19660804 198703 1006 Nip. 19690509 199203 2003 Aprizal malik, SE, MM Arnelly Azmi, SE. MM
Nip. 19731212 199403 1008 Nip. 19640809 1999003 2003
SEKSI PERENCANAAN & SEKSI PERENCANAAN & SEKSI PENUNJANG MEDIS SUB. BAGIAN UMUM,
Yuzarius Esdey, BE, S.E SUB. BAGIAN PEMBINAAN & SUB. BAGIAN PENYUSUNAN SUB. BAGIAN VERIFIKASI &
PENGEMBANGAN MEDIS PENGEMBANGAN HUMAS 7 PROMOSI KEPEGAWAIAN PROGRAM & ANGGARAN
Nip. 19620804 198111 1001 PERBENDAHARAAN
Elma Fauziah, SKM, MM KEPERAWATAN KESEHATAN Elysa Darwis, Amd.Keb Eva mairoza, SE, M. Kes Haflina Syifianti, MKM
Nip. 19730803 200012 2003 Ns. Armis Sepriati, S. Kep\ Dewi Novia Santi, SKM, MM Nip. 1970046 19901 2001 Nip. 19660523 199102 2002 Nip. 19720922 199202 2001
Nip. 19700908 199503 2001 Nip. 19741128 199803 2006
KJF INSTALASI
SUB. KERJASAMA & SUB. BAGIAN MOBILISASI
INVESTASI DANA
Hafizah, SKM Vivi Isweli, SKM
Nip. 19771029 200003 2002 Nip. 19770921 199703 2002
KJF INSTALASI
KJF INSTALASI
Gambar 2. 2 struktur organisasi rumah sakit 15
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI IPF MEDIS
16
BAB 3
PEMBAHASAN ALAT
17
Gambar 3. 1 Patient Monitor merk GE Type Carescape Monitor B650
18
3.2.4. Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja alat patient monitor ini terdiri dari beberapa blok
b. User Interface
- LCD Display
Berfungsi untuk menghasilkan gambar bagi tampilan
sinyal-sinyal hasil pengukuran yang telah diolah dan
didapatkan dari main prosessor board.
- Ambient light sensor
19
Merupakan tampilan bagi belakang layar dua tegangan
anoda (200 v dan 6 KV), heater current kontrol grid
voltage, arus katoda.
- Display I/F
- Video Recorder
20
pengukuran perubahan tekanan udara yang berada didalam
manset disebabkan oleh tekanan dari nadi.Unit melakukan
pengukuran MAP (nilai rata – rata tekanan darah) terlebih
dahulu baru kemudian melakukan penghitungan tekanan
Systolic dan Diastolic. Hasil pengukuran akan ditampilkan
pada layar monitor.
Cara kerja :
21
2) Pulse Oximetry (SPO2)
Pulse Oximetry digunakan untuk mengukur kadar oksigen
(atau kepekatan oksigen) dalam darah tanpa perlu memasukkan
alat apa pun ke dalam tubuh. Normalnya,
kadar oksigen di dalam darah (saturasi oksigen) ada pada
rentang 95–100%. Persentase kepekatan oksigen dapat diukur
menggunakan pulse oximeter (alat pengukur kadar oksigen
dalam darah), yaitu alat sensor berbentuk penjepit yang
diletakkan pada bagian tubuh yang tipis,biasanya pada jari
telunjuk.
22
Gambar 3. 4 Prinsip kerja SpO2
3) ECG
ECG merupakan alat untuk merekam sinyal kelistrikan
jantung yang disebabkan oleh aktivitas listrik otot jantung dan
terdeteksi pada permukaan tubuh. Aktivitas ini akan ditampilkan
dalam bentuk grafik (electrocardiogram) pada monitor yang
diperlukan untuk mendiagnosa kelainan pada jantung.
Electrocardiograph merekam informasi kondisi jantung
melalui pemasangan lead elektroda pada
23
badan.Electrocardiograph bekerja dengan prinsip mengukur
perbedaan potensial listrik. ECG menggunakan suatu penguat
(amplifier) yang berfungsi untuk memeperkuat potensi listrik
jantung dengan satuan milivolt sehingga dapat tergambar pada
monitor.
Tubuh manusia menghasilkan listrik walaupun dengan
jumlah yang sangat kecil. Apabila ada listrik, maka pasti ada
perbedaan potensial atau tegangan listrik. Tegangan listrik ini
dapat menggambarkan atau mengilustrasikan keadaan denyut
jantung manusia. Nilai denyut nadi yang normal untuk orang
dewasa adalah 60-100 BPM.
Potensial listrik yang berasal dari pulsa jantung dideteksi di
permukaan tubuh pasien melalui ECG electrodes dan pemilihan
lead diatur oleh lead selector. Potensial listrik ini kemudian
diperkuat oleh rangkaian preamp, dan dikuatkan kembali oleh
rangkaian power amplifier. Tegangan dari rangkaian power
amplifier diubah ke digital melalui rangkaian ADC yang kemudian
diproses di process and control circuit board untuk kemudian
ditampilkan di display.
Dalam pengambilan sinyal elektrokardiogram pada patient
monitor menggunakan 3 elektroda yang ditempelkan pada titik
tertentu yang digunakan untuk memantau kondisi kesehatan
jantung pasien dalam jangka waktu yang panjang.
24
Gambar 3. 6 Penempatan Elektroda EKG
4) Respiration Rate
Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu
menit. untuk mengukur Respiration Rate pada Patient Monitor
menggunakan elektroda ECG. Nilai normal irama nafas pasien
adalah 12-16 kali per menit.
Pengukuran respirasi berasal dari impedansi pada lead I dan
lead II dari elektroda yang terpasang. Sinyal tersebut kemudian
dikuatkan dan diubah menjadi bentuk digital oleh ADC, Data
digital tersebut kemudian diproses oleh CPU dan ditampilkan
pada monitor. Nilai pengukuran respiration rate pada pasien
monitor CARESCAPE B650 ini memiliki rentang 4 to 80
breaths/min.
5) Temperature
Pengukuran temperature dengan cara melektakkan sensor
temperature pada kulit atau rectal. Sensor temperatur akan
menerima sinyal dan dikuatkan oleh amplifier, kemudian
diubah menjadi data digital oleh ADC,diproses di CPU dan
ditampilkan pada monitor. Nilai pengukuran suhu pada pasien
monitor CARESCAPE B650 ini memiliki rentang 10° - 45°C.
25
f. System I/F control
g. Communication Or Telemetry,Terdiri dari Wireless dan Ethernet
3.2.5. Spesifikasi
- Merk : GE Healthcare
- Type : B650
- Model : CARESCAPE Monitor
- Made In : Finland
- Voltage : 100-240 V , 140 VA, 50/60 Hz
- Battery voltage : 11.1 V
- SN : SQC18300022HA
Keterangan :
26
1 Alarm
2 Tombol ON/standby
3 Lampu indicator power
4 Integrated keypad
5 Trim knob control
27
2. Bagian samping
Keterangan :
3. Bagian belakang
28
Keterangan :
Keterangan :
1 EKG
2 T1 – T2 (suhu)
3 P1 – P4
4 SpO2
5 NIBP
6 Indicator komunikasi
7 indicator power
8 Fungsi ganda tombol power ON
9 Defib
29
10 Tekan untuk melepas modul
5. Pasien kabel
Eletroda
EKG
Sensor
SpO2
Manset
NIBP
Sensor
suhu
30
3.2.7. Penempatan dan Instalasi Alat
Biasanya di Rumah Sakit patient monitor dengan 5 parameter ini
ditempatkan di ruang ICU, UGD dan ruang- ruang perawatan.
Sedangkan untuk patient monitor dengan 7 parameter biasanya
ditempatkan diruang operasi dikarenakan ada 2 parameter tambahan
yang digunakan yaitu IBP (Invansive Blood Pressure) pengukur
tekanan darah melalui pembuluh darah langsung, EtCo2 (End Tidal
Co2) yaitu pengukuran kadar karbondioksida dari sistem pernafasan
pasien.
b. Admit Patient
1. Untuk memasukan data pasien tekan <Data & Pages>
kemudian pilih <Admit/ Discharge>atau< Start/ End
Case>.
2. Kemudian pilih pasien tab, lakukan edit atau masukan data
pasien dengan cara: Tekan <Edit Name & Number>,
kemudian masukkan data pasien.
3. Selanjutnya pilih < Edit All Demographics>, data pasien
yang dapat dimasukkan diantaranya berupa tinggi, berat
dan umur.
31
Gambar 3. 11 menu informasi pasien
c. EKG
1. Pasangkan kabel ECG ke pasien.
32
d. SpO2
1. Pasangkan SpO2 sensor ke jari pasien
e. NIBP
1. Pasangkan aksesoris NIBP
33
4. Jika ingin melakukan pengkuran secara manual, tekan
<Start Manual NIBP>, untuk menghentikannya tekan
<cancel NIBP>.
f. Temperature
Pasangkan temperatur skin sensor pada bagian tubuh pasien.
34
6) Pemberitahuan kepada unit pelayanan pengguna alat
b. Pelaksanaan
1) Periode 1 bulan
a) Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
b) Cek kondisi fisik alat meliputi : chassis / selungkup
Kotak Kontak
Terminal Pembumian
Kabel Daya
Saklar On/Off
Sikring
Patient Cables
Fitting / Connector
Electrode & Streps
Control / Pengatur
Battery / Charger
Indikator / Display
User Calibration
Alarm
Audibla Signals
-Aksesori
-Kebersihan Alat
2) Periode 3 bulan
a) Cek dan bersihkan tombol/switch, perbaiki bila perlu
b) Cek baterai dan lampu indikator, ganti bila perlu
c) Cek semua fitting dan konektor dari semua hubungan listrik
d) Cek fungsi alarm, perbaiki bila perlu
e) Lakukan pelumasan pada roda gigi motor dan roll kertas
perekam.
f) Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat
3) Periode 1 tahun
35
a) Lakukan pengukuran arus bocor
b) Lakukan uji kinerja alat
c. Pencatatan
1) Isi kartu pemeliharaan alat
2) Isi keterangan surat perintah kerja dan Simpulkan hasil
pemeliharaan, alat baik/tidak baik
3) Pengguna menandatangani surat perintah kerja dan alat diserahkan
kembali kepada user
3.2.10. Kalibrasi
a. Parameter Pengukuran
ECG
NIBP
SpO2
Respirasi
Temperature
b. Peralatan yang digunakan
Thermohygrometer
Phantom dan ECG simulator
Vital Sign Simulator Merk : Fluke Pro Simulator 4
36
c. Tahap Kalibrasi
1) Persiapan
(a) Siapkan Lembar Kerja
(b) Siapkan peralatan kalibrasi yang akan digunakan.
(c) Lakukan pendataan administrasi meliputi no order, merk,
model/ tipe, no. seri , tanggal pengujian/ kalibrasi, tempat atau
lokasi pengujian/ kalibrasi, no. sertifikat dan ruangan alat.
(d) Lakukan pengukuran kondisi lingkungan meliputi : suhu dan
kelembaban dengan menggunakan thermohygrometer dan
tegangan jala-jala dengan menggunakan Electrical Safety
Analyzer pada pemilihan menu main voltage. Data diambil
pada ruang pengujian/ kalibrasi, pada awal dan akhir kegiatan.
(e) Pengamatan, Pengujian & Kalibrasi
(1) Periksa kondisi fisik dan fungsi dari UUT meliputi :
i. Badan dan permukaan : Periksa bagian luar dan
kondisi kebersihan fisik secara menyeluruh. Pastikan
selungkup utuh, terpasang ketat satu dan lainnya dan
tidak ada bekas tertimpa cairan ataupun gangguan
lainnya.
ii. Kotak kontak alat : Periksa apakah ada gangguan pada
kotak kontak (AC-Power). Gerak-gerakkan kotak
kontak untuk memastikan keamanannya.
iii. Kabel catu utama (Line cord) : Periksa kabel, apakah
terlihat ada kerusakan. Jika ada pindahkan atau tukar
kabel yang rusak. Jika kerusakan disekitar ujung kabel
singkirkan bagian yang rusak dan ganti dengan yang
baru. Pastikan kabel power yang baru ataupun kotak
kontak yang baru mempunyai polaritas yang sama
dengan yang lama. Periksa juga fungsi kabel chargernya
waktu dipergunakan untuk mengisi ulang.
37
iv. Kabel Elektroda : Periksa kabel dan fungsi masing-
masing kedua ujungnya (kotak kontaknya) dan
keregangannya secara menyeluruh. Kemudian periksa
dengan hati-hati apakah ada terdapat luka ataupun
sobek pada lapisan isolasinya, hal ini untuk
menghindari adanya gangguan tegangan dan mencegah
noise. Hubungkan Bed Side Monitor ke ECG simulator,
dan periksa bahwa sudah terhubung baik dengan kabel
pasien (periksa semua lead pada 3 lead) apakah
terhubung dengan baik atau tidak). Urutkan kabel
pasien dengan baik sesuai dengan urutannya masing
masing untuk memastikan tidak ada terjadi gangguan
koneksi.
v. Tombol, Saklar dan Kontrol : Sebelum
mempergunakan/ mengubah-ubah settingan UUT,
periksa posisinya, jika terlihat tidak berada pada
posisinya (periksa dengan menggunakan mode
pemeriksaan standar). Bandingkan dengan posisi
control. Ingat pengaturan tersebut dan jangan lupa
untuk mengembalikan pada setting awal jika sudah
selesai menggunakan.
vi. Tampilan dan indikator : Selama pengecekan fungsi,
pastikan lampu indikator dan tampilan layar berfungsi
seluruhnya, yakinkan bahwa bagian tampilan digital
berfungsi.
vii. Baterai/ Charger : Periksa kondisi fisik dan konektor
baterai apakah siap untuk dipergunakan. Periksa apakah
alarm baterai menunjukkan baterai lemah. Jika
demikian recharge baterai. Kemudian periksa kondisi
Charger apakah masih baik dan dapat bekerja dengan
baik, lalu charge baterai.
38
viii. Step response 1 mV : Tekan tombol kalibrasi pada 1
mV beri frequency dari ECG simulator ataupun
generator frequency lainya sebesar 1 mV selama 3
detik. Rekaman (hasil tampilan) akan menunjukkan
atau terlihat jelas, sudut tepinya tidak membentuk
lonjong tetapi tajam dan membentuk persegi. Kalibrasi
pulsa ataupun respon pada rekaman akan menunjukkan
sudut yang baik (normal) membentuk persegi.
ix. Trace Quality : Fungsikan UUT pada menu Standard
tanpa diberikan sinyal dari alat STANDARD. Garis
dasar harus jelas terlihat dan konstan. Terlihat jelas
mendatar dan tidak menyimpang pada posisi
vertikalnya. Dapat dirubah dari gerakan lambat menjadi
gerakan cepat dengan catatan hasil rekaman tetap dapat
terlihat dengan jelas dan terekam secara vertikal.
x. Pergerakan kertas rekam : Pastikan bahwa kertas
bergerak dengan baik dan halus tampa tersendat-sendat
pada semua setting kecepatan (25, 50). (bila dilengkapi
dengan printer)
xi. Pelabelan dan aksesori : Periksa bahwa semua
keberadaan plakat, label dan petunjuk masih sesuai dan
terbaca. Pastikan cadangan baterai, kertas dan sekring
ada.
(2) Catat kondisi tersebut (baik atau tidak baik) pada lembar
kerja.
39
b) Kebocoran arus pada elektrode
(1) Polaritas normal dengan pembumian dengan dan
tanpa pembumian
(2) Polaritas terbalik tanpa pembumian dengan dan
tanpa pembumian
3) Pra- kalibrasi
a) Hubungkan UUT dengan sumber listrik.
b) Hubungkan UUT sesuai dengan instalasi
(1) Kalibrasi ECG Monitor
(a) Pengamatan visual 3 lead
(b) Check 3 lead dengan memberikan input 60
BPM dari ECG simulator,setting ECG pada
kecepatan kertas 25 mm/sec, rekam seluruh lead
ECG : Lead I, II, III & avf, avr, avl.
(c) Lakukan Kalibrasi
i. Tentukan titik pengukuran untuk paper
speed/ kecepatan kertas: 25 mm/sec s.d
50 mm/sec atau sesuai fasilitas pada
UUT ( jika terdapat printer).
ii. Berikan input 60 BPM dari ECG
simulator pada UUT, seting UUT pada
kecepatan kertas 25 mm/sec, gain x1,
pilih lead II tunggu beberapa saat sampai
40
kondisi BPM tercapai, kemudian rekam
hasil pembacaan ECG, pengambilan data
dilakukan minimal 6 peak pada setiap
titik pengukuran.
iii. Ulangi langkah ii dengan memberikan
input 60 BPM dan kecepatan kertas 50
mm/sec pada Bed Side Monitor (bila
dilengkapi printer).
iv. Untuk pembacaan kecepatan kertas, ukur
dari puncak ke puncak dengan
menggunakan jangka sorong (bila
dilengkapi printer).
(d) Tentukan titik pengukuran untuk BPM: 30, 60,
120, 240
i. Berikan input 30 BPM dan gain x1 dari
ECG simulator pada UUT, seting UUT
dengan kecepatan kertas 25 mm/sec,
gain x1, lead II, tunggu beberapa saat
sampai kondisi BPM tercapai, kemudian
rekam hasil pembacaan ECG.
ii. Ulangi langkah i. dengan memberikan
input simulator 60 BPM sampai dengan
240 BPM. Pengambilan data dilakukan
minimal 6 peak pada setiap pengukuran.
iii. Untuk pembacaan ke dalam nilai BPM,
kecepatan kertas pada 25 mm/sec dibagi
nilai yang terbaca pada jangka sorong
antara puncak ke puncak dikalikan
dengan 60 sec.
41
(a) Sambungkan selang antara Standar dengan UUT
dalam posisi single hose atau double hose.
(b) Set Standar dengan kondisi systole, mean, diastole
pada rentang 25 – 260.
42
iv. Lakukan langkah iii untuk titik
pengukuran selanjutnya sampai dengan
240 BPM
v. Ulangi langkah iii dan iv agar diperoleh
6 set data pengujian.
4) Perhitungan Ketidakpastian
5) Kesimpulan hasil Kalibrasi
43
3.2. ELECTROCARDIOGRAPH GE MAC 2000
3.2.11. Definisi Alat
ECG (Electro Cardiograph) adalah suatu alat elektromedik
yang digunakan untuk mengukur tingkat kelistrikan jantung, ECG
berfungsi untuk merekam sinyal biolistik jantung yang ditampilkan
pada kertas, maupun ditampilkan kelayar monitor.
Jantung adalah organ yang mempunyai tugas mengirim darah
keseluruh tubuh. Jantung adalah organ berongga yang terdiri dari
empat ruangan, yaitu serambi kanan (atrium kanan), serambi kiri
(atrium kiri), bilik kiri (ventrikel kiri), dan bilik kanan (ventrikel
kanan). Darah dari jantung dipompakan keseluruh tubuh melalui
pembuluh darah (nadi), sedangkan darah yang kembali ke jantung
dari seluruh tubuh masuk ke atrium kanan.
Darah dari atrium kanan dipompakan ke ventrikel kanan
triscupid valve dan dari ventrikel kanan darah dipompakan lagi ke
paru-paru melalui pulmonary artery. Diparu-paru darah mengambil
O2 dan melepaskan CO2 kemudian kembali lagi ke jantung,
dengan demikaian kita harus mengetahui kerja jantung tersebut,
apakah jantung kita bekerja dengan normal atau tidak normal.
44
3.2.13. Pengukuran Pada Ecg
45
c. Unipolar Chess LeadYaitu untuk pengukuran V1 sampai V6
46
Gelombang U: Gelombang diastolik yang belum diketahui asal
mulanya.
3.2.14. Fungsi Alat
Pada umumnya alat ini adalah alat yang berfungsi untuk
merekam sinyal biolistrik pada jantung dengan menggunakan
media beberapa electrode (untuk mendiagnosa keadaan kesehatan
pada jantung) yang hasilnya adalah berupa grafik pulsa.
47
Gambar 3. 22 Blok Diagram ECG
c. Baterai
48
Baterai adalah sumber tegangan yang arusnya sudah
searah, baterai ini dapat di isi ulang tegangannya dari
power supply. Maka apabila tegangan listrik tidak ada
maka dengan baterai pesawat dapat dioperasikan.
d. Charging Circuit
Outputan dari timer masuk kerangkaian charging
circuit, rangkaian ini berfungsi untuk mengisi baterai,
baterai internal dengan kapasitas sebesar 700 mAh
dengan karekteristik pengisian selama waktu 5 jam.
e. DC to DC Converter
Rangkaian ini berfungsi untuk mengkonfersikan
tegangan. Masukan tegangan ke rangkaian converter ini
harus constan dan stabil, sehingga dapat menghasilkan
tegangan DC murni. Rangkaian ini bekerja dengan arus
serah yang diubah menjadi arus bolak-balik, dan diubah
kembali menjadi arus searah lagi. Rangkaian ini berguna
untuk mensupply rangkaian Main Amp, karena main
amplifier membutuhkan tegangan +8 V, -8V dan Nol.
Dengan rangkaian ini menghasilkan DC murni, dan dapat
menghilangkan noise.
f. Input
Input merupakan aktifitas listrik otot-otot jantung
pada saat melakukan kontraksi dan relaksi. Sinyal ini
berupa sinyal bioelektrik jantung yang akan diubah
menjadi sinyal listrik oleh elektroda yang dilewatkan
melalui kabel pasien. Elektroda disini antara lain elektroda
RA, LA, RL, LL dan V1-V6.
g. Lead Selector
49
Lead Selector adalah selector pemilihan yang
digunakan untuk memilih sinyal bioelektrik jantung yang
diubah menjadi sinyal masukan pada rangkain pre-
amplifier. Keluaran dari rangkaian ini adalah berupa lead
ECG terpilih yang akan dihubungkan kebagian penguat.
Rangkaian ini menjadi suatu konfigurasi lead I, Lead II,
lead III, lead aVR, lead aVL, lead aVF, dan lead V1 –
V6.
k. Motor DC
50
Motor DC adalah suatu magnet permanen yang
dililit dengan lilitan, dan mempunyai beda potensial,
motor DC ini memakai tegangan searah. Fungsi dari motor
DC pada ECG adalah untung mengerakan kertas grafik
agar hasil rekaman tidak tertumpuk hanya satu titik.
Kecepatan kertas dari motor ini adalah 25 mm/det atau 50
mm/det.
l. Display
Display adalah untuk menampilkan suatu gambar
yang dihasilkan dari lead serta untuk menetukan
pengaturan sesuai prosedur pengoperasian.
m. Printer
Printer atau tempat kertas grafik adalah kertas untuk
membaca suatu grafik yang dihasilkan dari lead selector
dan dibaca oleh pemanasan thermal sehingga motor dc
bekerja untuk menggerakan kertas grafik pada hasil
rekaman ECG.
51
Gambar 3. 23 bagian-bagian EKG MAC 2000
Keterangan :
No Nama Keterangan
Menampilkan data bentuk
1 Display
gelombang dan teks
2 Function keys Memilih opsi menu pada layer
3 Keypad Memilih opsi pada layer
4 Pembuka printer Membuka penutup printer
5 Printer Print hasil
2. Bagian Belakang
Keterangan :
No Nama Keterangan
1 Port KISS
Untuk menghubungkan kabel
2 Port kabel pasien
pasien
4. Keypad
53
Gambar 3. 26 bagian keypad EKG MAC 2000
Keterangan :
No Nama
1 Power ON/OFF
2 LED baterai
3 LED power
4 Opsi Leads
5 Opsi EKG
6 Opsi rhythm
7 Stop
8 Kursor control
5. Label Produk
54
Keterangan:
55
4. Tekan tombol Analyse untuk melihat hasil pengukuran
dan interpretasi perekaman
5. Jika memilih tombol Continue dan data ECG telah
selesai di print, lanjutkan dengan menekan tombol Save
untuk menyimpan data ECG pasien.
6. Perekaman ECG pasien telah selesai.
7. Tekan tombol Next Patient untuk perekaman data
pasien yang sama (Same patient) atau pasien berikutnya
(New Patient).
b. Manual Mode
1. Tekan tombol Rhythm untuk memulai perekaman ECG
secara manual
2. Tekan tombol Stop (merah) untuk menghentikan
perekaman. Penekanan dilakukan segera setelah muncul
angka heart rate di kanan atas.
3. Saat menggunakan manual mode kita tidak akan
mendapatkan analisa hasil (pengukuran dan
interpretasi) serta tidak dapat menyimpan data (save)
Catatan:
- Untuk menghidupkan / mematikan unit MAC 2000,
tekan Tombol ON/OFF selama 3 detik
- Untuk Mematikan unit, tekan tombol ON/OFF beberapa
sat hingga terdengar suara “Beeep”.
56
(kelembaban <65%)
2. Hindari terpapar langsung dengan sinar terang / sumber uv
(sinar matahari, lampu fluoresens, lampu mercuri) ataupun
sumber panas lainnya
3. Hindari kontak dengan cairan pembersih (alkohol, ester,
ether)
4. Jauhkan penyimpanan kertas bersamaan dengan:
- Kertas karbon
- Kerta non thermal yang mengandung dibutil/tributil
fosfat
5. Hindari penekanan pada kertas termal dan pemasangan
selotip atau kertas label
b. Pemeliharaan baterai
1. Charge baterai + 3 jam dari posisi kosong (untuk
pemakaian +3.5 jam merekam dan cetak ecg terus menerus)
2. Kondisi ruangan yang panas menyebabkan kapasitas energi
baterai cepat habis
3. Setiap 6 bulan lakukan prosedur: charge – discharge –
charge
c. Membersihkan unit/aksesoris
1. Lakukan perawatan pembersihan minimal setiap bulan
sekali
2. Gunakan deterjen yang lembut, kain halus bersih dan air,
atau Sodium hypochlorite (5.2% bleach) min. 1:500
dilution (min. 100 ppm free chlorine) & max. 1:10 dilution
(Rekomendasi APIC Guidelines for Selection and Use of
Disinfectants-1996)
3. Dilarang merendam kabel ataupun leadwire → korosif
4. Dilarang mensterilkan unit, kabel dan leadwire ke autoklaf /
steam ataupun menggunakan pembersih yang mengandung
57
Chloride atau wax
5. Bila terdapat cairan disekitar bulb, segera keringkan
6. Gunakan aksesoris saat sudah benar-benar kering (+30
menit)
7. Hindari penggunaan larutan:
- Dimethyl Benzyl Ammonium Chloride
- Aseton
- Keton
- Betadine
- Berbahan dasar amonia
- Perbahan dasar Alkohol
- Virex dan Sani-Master
- NaCl
58
Penyebab : Pada Pemanas Thermal kotor
Tindakan : Bersihkan Pemanas Thermal dan print kembali
Penyebab : Kertas Grafik sudah lama tidak digunakan
Tindakan : Ganti kertas grafik dengan yang baru
59
a) Periksa kondisi fisik dan fungsi dari UUT meliputi :
selungkup alat, kontrol, indikator, kabel dan
aksesoris, kabel pasien (elektroda).
b) Catat kondisi tersebut (baik atau tidak baik) pada
lembar kerja.
2. Pengukuran keselamatan listrik dengan menggunakan
Electrical Safety Analyzer (ESA). Meliputi pengukuran :
a)Kebocoran arus pada selungkup
i.Polaritas normal dengan pembumian dan tanpa
pembumian
ii.Polaritas terbalik dengan dan tanpa pembumian
b)Kebocoran arus pada elektrode
i. Polaritas normal dengan pembumian dengan
dan tanpa pembumian
ii. Polaritas terbalik tanpa pembumian dengan dan
tanpa pembumian
c) Kebocoran kabel pembumian
i. Polaritas normal dengan pembumian dan tanpa
pembumian
ii. Polaritas terbalik dengan dan tanpa pembumian
d)Nilai resistansi kawat pembumian
e)Nilai tahanan kabel isolasi catu daya
f)Nilai tahanan isolasi selungkup
f. Pengamatan visual 12 lead
Check 12 lead dengan memberikan input 60 BPM dari
ECG simulator, seting ECG pada kecepatan kertas 25 mm/sec,
rekam seluruh lead ECG : Lead I, II, III, Avl, Avf, AvR, V1
s.d. V6.
1. Lakukan pengukuran paper speed/ kecepatan kertas : 25
mm/sec dan 50mm/sec.
a) Berikan input 60 BPM dari ECG simulator pada
Electrocardiogarph, setting ECG pada kecepatan
60
kertas 25 mm/sec, pilih lead II tunggu beberapa saat
sampai kondisi BPM tercapai, kemudian rekam hasil
pembacaan ECG, pengambilan data dilakukan
minimal 5 peak pada setiap titik pengukuran.
b) Ulangi langkah a dengan memberikan seting 50
mm/sec pada ECG.
c) Untuk pembacaan kecepatan kertas, ukur dari
puncak ke puncak dengan menggunakan jangka
sorong.
2. Lakukan pengukuran BPM : 30, 60, 120, 240.
a) Berikan input 30 BPM dari ECG simulator pada
electrocardiograph, setting ECG kecepatan kertas
25 mm/sec, lead II, tunggu beberapa saat sampai
kondisi BPM tercapai, kemudian rekam hasil
pembacaan ECG.
b) Ulangi langkah a dengan memberikan input BPM
selanjutnya sampai 240 BPM Pengambilan data
dilakukan minimal 5 peak pada setiap pengukuran.
c) Untuk pembacaan ke dalam nilai BPM, kecepatan
kertas dibagi nilai yang terbaca pada jangka sorong
antara puncak ke puncak dikali kan dengan 60 BPM.
3. Lakukan pengukuran Gain Sensitivity : 5, 10, 20.
a) Setting gain ECG pada 5 mm, tekan rekam pada
ECG sambil menekan tombol ’cal 1 mv’.
b) Ulangi langkah 4.a dengan memberikan setting
sensitivitas pada 10 dan 20 mv pada ECG.
c) Untuk pengukuran sensitivitas ECG simulator dalam
keadaan ‘off’.
d) Untuk menghitung nilai gain dengan menggunakan
jangka sorong dihitung dari batas bawah sampai
batas atas pulsa squere.
g. Perhitungan ketidakpastian hasil kalibrasi.
61
h. Kesimpulan hasil kalibrasi.
62
BAB 4
PENUTUP
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Praktek Kerja Lapangan ini beserta dengan laporan Praktek Kerja Lapangan
yang berlangsung di RS M. Natsir selama 7 minggu, terhitung sejak tanggal 02
November 2020 sampai dengan tanggal 19 Desember 2020.
Laporan ini penulis susun berdasarkan pengalaman selama mengikuti
masa Praktek Kerja Lapangan di RS M. Natsir dan pengetahuan penulis,
penulis mendapatkan pengalaman kerja nyata yang berisi tentang tata laksana
kerja pada Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit, serta
pengalaman nyata dalam mengoperasikan, memperbaiki, memelihara, dan
mengadakan Alat Kesehatan di Rumah Sakit. Dalam pelaksanaan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan ini, sekiranya penulis mendapatkan banyak lagi
pengalaman dan pemahaman tentang kerja seorang Elektromedis dalam sebuah
Rumah Sakit. Sekiranya pengalaman ini akan selalu diingat dan akan selalu
dipahami betul oleh penulis, sehingga akan menjadi bekal menjajaki dunia
kerja Elektromedis yang sesungguhnya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini,
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pihak pendidikan dan rumah sakit untuk perbaikan dimasa yang datang
sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis berharap agar laporan
ini dapat berguna bagi rekan–rekan mahasiswa di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jakarta II dan juga khususnya rekan-rekan Jurusan Teknik
Elektromedik, serta pihak Rumah Sakit sebagai bahan referensi tertulis.
63
1.1. KESIMPULAN
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit ini adalah suatu
program kerjasama antara Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
Jurusan Teknik Elektromedik dengan RSUD M. Natsir yang manfaatnya
dapat dirasakan langsung oleh penulis selaku mahasiswa yang
melaksanakan PKL.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit ini memberikan
banyak sekali informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan peralatan
elektronika kedokteran, baik informasi yang berhubungan dengan
spesifikasi alat, cara pemakaian, cara perbaikan, dan juga cara pemeliharaan
dari alat tersebut. Informasi ini memberikan penulis banyak ilmu dan
pengetahuan yang selama mengikuti perkuliahan tidak memperoleh hal
tersebut.
Setelah penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di RS M. Natsir,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan diantaranya ialah sebagai
berikut:
1. Untuk menunjang pelayanan medik yang lebih baik, maka teknik
elektromedik merupakan bagian yang senantiasa mendapatkan
perhatian khusus dalam peningkatan sarana dan prasarana rumah
sakit.
2. Guna mempercepat dan memperlancar dalam perbaikan dan
pemeliharaan peralatan – peralatan medis, maka perlu dilengkapi
dengan adanya buku service manual dan buku operating manual
tentang alat - alat agar dapat mempermudah kerja teknisi dalam
menganalisa kerusakan alat.
3. Kelengkapan peralatan pendukung kerja teknisi sangat menunjang
kerja teknisi dalam menyelesaikan tugasnya.
4. Adakalanya kerusakan alat yang terdapat di RS M. Natsir tidak dapat
ditangani oleh teknisi rumah sakit, hal ini dikarenakan adanya
keterbatasan peralatan, kekurangan persediaan komponen dan spare
64
part/onderdill alat. Oleh sebab itu diperlukan bantuan pihak ketiga
(rekan kerja) atau teknisi dari perusahaan alat yang bersangkutan.
5. Perlunya perawatan (preventive maintenance) secara rutin agar alat
tidak cepat rusak, sehingga alat memiliki usia pakai (life time) yang
lebih lama/maksimal.
6. Perlunya komunikasi antara teknisi dengan operator agar proses
pemeliharaan ataupun perbaikan alat kesehatan lebih mudah.
7. Kegiatan PKL ini menjadi pengalaman bagi mahasiswa untuk
mengetahui dan mengenal bagaimana lingkungan kerja sebenarnya.
1.2. SARAN
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan setelah mengikuti Praktek
Kerja Lapangan dengan harapan kedepannya RS M. Natsir bisa lebih maju
lagi dan lebih maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan.Adapun
saran–saran ini ditujukan kepada pihak rumah sakit, pihak institusi
Pendidikan. Beberapa saran tersebut adalah sebagai berikut :
Untuk Pihak Mahasiswa
a. Sebelum pelaksanaan PKL, sebaiknya menyiapkan materi serta
penguasaan teori yang telah di dapatkan selama belajar di
kampus.
b. Didalam melaksanakan PKL sebaiknya kita aktif dalam
melakukan pekerjaan, karena disitulah kita akan memperoleh
banyak pengalaman dan ilmu yang bermanfaat untuk
kedepannya.
c. Jangan ragu dan takut terhadap apa yang akan kita kerjakan,
karena hal tersebut yang dapat menghambat kita untuk
mendapatkan pengalaman.
d. Jangan membuang kesempatan yang sangat berharga dalam
melaksanakan PKL kita sebagai mahasiswa mendapatkan
pengalaman yang baru.
65
a. Perlu adanya komunikasi yang baik antara pihak kampus dengan
rumah sakit, sehingga alur pelaksanaan PKL rumah sakit lebih
jelas dan terarah.
b. Perlu adanya ilmu tambahan dari kampus dari teori maupun
praktek mengenai alat – alat kesehatan yang baru, karena
perkembangan alat kesehatan sangat cepat.
c. Pihak kampus hendaknya menjelaskan lebih detail mengenai
alur pelaksanaan PKL dan tata cara penyusunan laporan PKL
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
1.3. KESAN
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak RS M.
Natsir yang mana telah memberi kesempatan kepada penulis untuk dapat
mengikuti Praktek Kerja Lapangan di RSUD M. Natsir ini selama 7 minggu.
Penulis pun mengucapkan banyak terima kasih kepada instruktur-instruktur
di layanan Penunjang baik di IPS Medik maupun ruangan pelayanan yang
ada di RS M. Natsir. Dimana pengajaran dan bimbingan kepada penulis,
menambah pengetahuan dan ilmu untuk penulis agar lebih mengenal dunia
kerja elektromedik.
1.4. PESAN
Penulis mohon maaf bila terdapat kekurangan dan kesalahan selama
penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan selama 7 minggu di RS M.
Natsir ini. Semoga tetap mempertahankan rasa kekeluargaan di RS M.
Natsir, khususnya di layanan teknik alat kesehatan dan IPS Medik. Semoga
RS M. Natsir terus maju dan berkembang dalam segala bidangnya.
66
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.idsmed.com/id-en/product/mac-2000_269.html
2. https://www.idsmed.com/id-en/product/b650_305.html
3. https://www.sehatq.com/artikel/ini-nilai-tanda-tanda-vital-ttv-yang-normal-
untuk-orang-indonesia
4. http://www.medkes.com/2015/09/pengertian-fungsi-prosedur-
elektrokardiogram-ekg.html
5. http://ardhye-violent.blogspot.co.id/2012/03/ekg-elektrokardiagram.html
6. https://bilikdokterfaiz.wordpress.com/ecg-jantung/
67
68