Anda di halaman 1dari 10

Tugas kelompok

Humas

“organisasi profesi humas”

Di susun
O
L
E
H
Kelompok 5
Adellya maharani
Rahmayani
Lastri
Nori yulita
Ellena milanda

Kelas : XI.AP5

Smkn 1 kota solok Jurusan administrasi perkantoran


Tp 2017/2018

ORGANISASI PROFESI HUMAS


Organisasi profesi merupakan suatu wadah para professional di dalam
mengembangkan dan mengadakan suatu studi profesi. Terbentuknya organisasi profesi
menunjukkan adanya komitmen dari para profesionalnya untuk semakin mengukuhkan jati
diri. Organisasi profesi yang sudah mantab biasanya sangat berperan di dalam menentukan
kurikulum studi profesi, mereka (organisasi ini) juga aktif melakukan riset, pertemuan,
serangkaian pertemuan, dan kontes program-program humas.
Berdasarkan organisasi yang sudah ada, organisasi humas bisa dibedakan menjadi tiga yaitu
sebagai berikut:
·      organisasi yang menghimpun para praktisi humas secara umum
·      organisasi yang menghimpun perusahaan humas (consultan humas)
·      organisasi yang menghimpun para praktisi humas yang dibedakan berdasarkan jenis
perusahaannya (misal khusus p erhotelan, khusus preusan rokok, dan sebagainya).
Sementara ini harus diakui bahwa Amerika merupakan negara yang pertama
membentuk organisasi profesi bagi para praktisi humas. Tahun 1948 di Amerika telah
terbentuk suatu wadah yang din amakan Public Relations Society of Amerika (PRSA).
Langkah ini kemudian diikuti oleh Inggris, Jerman, belanda/Netherland, Spanyol, Swiss
(diolah dari data dalam Black, 1993). Sedangkan terbentuknya organisasi profesi humas di
Indonesia sendiri pada tahun 1972 yaitu Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia
(PERHUMAS).

Ø  Perhimpunan Hubungan Masy arakat Indonesia(PERHUMAS).


Para praktisi humas di Indonesia mendirikan perhimpunan hubungan masyarakat
Indonesia (PERHUMAS) di Jakarta pada tanggal 15 desember 1972. Tujuan perhumas adalah
sebagai berikut :
1.        Meningkatkan perkembangan dan keterampilan professional hubungan masyarakat di
Indonesia.
2.        Memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai hubungan masyarakat.
3.        Meningkatkan kontak dan pertukaran pengalaman di antara para anggotanya.
4.        Menyelenggarakan hubungan dengan organisasi organisasi serumpun dengan bidang
hubungan masyarakat, di dalam maupun di luar negeri.

Ø Beberapa kegiatan perhumas antara lain :


1.        Menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi untuk bersama sama
mengembangkan pendidikan humas.
2.        Menjalin kerja sama dengan perusahaan perusahaan dan lembaga lembaga.
3.        Menerbitkan jurnal perhumas yang berisi tentang aktivitas organisasi dan tulisan para
pakar tentang humas dan komunikasi.
4.        Setiap tahun perhumas menyelenggarakan konvensi nasional.
5.        Menyelenggarakan serangkaian seminar dan lokakarya.
6.        Menyelenggarakan lomba penerbitan majalah.
7.        Menyelenggarakan musyawarah nasional.

Ø  Asosiasi Perusahaan Publik Relation Indonesia(APRI)


Asosiasi perusahaan public relations (APPRI). Berdiri pada tanggal 10 april 1987 di
Jakarta dan bersifat independent. Tujua n APPRI adalah sebagai berikut :
1.        Menghimpun, membina dan mengarahkan potensi per usahaan public relations nasional
2.        Mewujudkan fungsi public relations yang sehat, jujur dan bertanggung jawab sesuai kode
praktik dank ode etik yang lazim berlaku secara nasional dan internasional
3.        Mengembangkan dan memajukan kepentingan asosiasi dengan memberikan kesempatan
kepada para anggota untuk konsultasi dan kerjasama
4.        Member informasi kepada klian bahwa anggota APPRI memenuhi syarat untuk
memberikan nasihat dalam bidang public relations dan akan bertindak untuk klien menurut
kemampuan profesionalnya
5.        Merupakan sarana untuk para anggotanya dalam soal soal kepentingan usahan dan profesi
6.        Merupakan medium bagi masyarakat umum untuk mengetahui mengenai pengalaman dan
kualifikasi para anggotanya
7.        Membantu mengembangkan kepercayaan umum atas jasa public relations.
8.        APRI telah menerbitkan kode etik profesi dan memberlakukan pada anggotanya.

Ø  Organisasi Profesi Humas Di Luar Negeri


Organisasi organisasi humas di Negara eropa berkumpul dalam satu wadah organisasi di
tingkat eropa, yakni federation associated public relations organization (FAPRO). Berikut
beberapa organisasi profesi humas di amerika dan inggris (Black, 1992) :
1.        Public relations society of amerika (PRSA). PRSA berkantor pusat di new York, berdiri
pada tahun 1047. Tujuan didirikan PRSA adalah :
a.       Untuk menyatukan mereka yang melakukan kegiatan di bidang humas.
b.       Untuk mempertimbangkan segala masalah yang dihadapi bidang kehumasan.
c.       Untuk merumuskan, memajukan, mejelaskan kepada kelompok kelompok
usaha,professional, dan lain lain.
d.       Untuk memperbaiki hubungan pelaksana humas dengan para majikan dan klien.
e.       Untuk memajukan dan berusaha mempertahankan standar yang tinggi mengenai pelayanan
umum dan tingkah langku PRSA memiliki program tahunan, yakni pemberian penghargaan
gold anvil award (GAW).

2.        Institute public relations of british (IPR). IPR berada di inggris dan didirikan pada tahun
1948 oleh sekelompok pegawai humas dari pemerintah pusat, local, kalangan industry dan
sector perdagangan. Tujuan IPR adalah sebagai berikut :
a.       Untuk memajukan perkembangan humas demi kepentingan praktik tersebut di bidang
perdagangan, industry, pemerintah local dan pusat, perusahaan perusahaan nasional
professional
b.       Untuk mendorong dan memupuk ketaatan pada standar professional yang tinggi bagi para
anggotanya dan untuk menetapkan serta merumuskan standar standar semacam itu.
c.       Untuk mengatur pertemuan, diskusi, konferensi dan lain lain mengenai masalah yang
menjadi kepentingan bersama dan secara umum untuk bertindak sebagai wadah bagi
pertukaran gagasan mengenai praktik kehumasan
3.        International public relations association (IPRA). IPRA merupakan organisasi humas di
tingkat internasional, terbentuk pada bulan mei tahun 1955 dalam suatu pertemuan di
Stratford upon avon dengan tujuan sebagai berikut :
a.       Menyediakan jalur bagi pertukaran gagasan dan pengalaman professional antara mereka
yang berurusan dalam kegiatan humas mengenai kepentingan internasional
b.       Mengadakan suatu rotasi / perputara apabila anggotanya setiap saat memerlukan
pemberitahuan dan bimbingan
c.       Membantu mencapai kualitas tertinggi tentang praktik kehumasan
d.       Meningkatkan praktik kehumasan di semua bidang kegiatan di dunia dan memajukan nilai
nilai dan pengaruhnya melalui promosi ilmu pengetahuan
e.       Meninjau dan mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang mempengaruhi  praktik
kehumasan yang biasa terjadi di berbagai Negara.
JENIS –JENIS HUMAS
A.     Humas Pemerintahan
Didalam Negara demokrasi seperti Indonesia, pemerintah selalu mengusahakan
adanya hubungan yang harmonis antara pemerintah dan rakyat. Melalui Humas, pemerintah
menjelaskan tindakan-tindakan dan kebijaksanaan-kebijaksanaannya dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Menurut John. D. Millet dalam bukunya “Management in the Public Service
The Quest for Effective Performance”. Public relations dalam dinas pemerintah meliputi
empat hal pokok. Dapatlah di jelaskan bahwa Humas dalam dinas pemerintah meliputi:
1.      Kegiatan mempelajari hasrat kehendak dan aspirasi publik;
2.      Memberi nasihat tentang apa yang sebaiknya dikehendaki oleh publik;
3.      Mengusahakan hubungan yang memuaskan di antara publik dan petugas-petugas
pemerintah;
4.      Memberikan penerangan atau penjelasan, apa yang dikerjakan suatu dinas pemerintahan.1
[1]
Berdasarkan pedoman “two way traffic of communication” maka program Humas,
dinas pemerintahan dapat kita perinci sebagai berikut:
1.      Memberikan informasi kepada masyarakat umum (general public) dan masyarakat tertentu
(spesial public) tentang aktivitas-aktivitas pemerintah, dan agar masyarakat bersedia ikut
serta secara aktif dan menggunakan jasa-jasa yang disediakan oleh pemerintah tersebut.
2.      Meyakinkan masyarakat tentang maksud tujuan peraturan-peraturan pemerintah,
kegunaannya bagi masyarakat dan sebagainya.
3.      Memberikan informasi tentang keinginan-keinginan, aspirasi-aspirasi, masyarakat kepada
yang berwenang, agar pemerintah dapat mengambil keputusan-keputusan yang tepat dan
berguna.
4.      Menyampaikan pendapat umum agar peraturan yang dibuat senantiasa berdasarkan
kenyataan-kenyataan dan dapat diterima oleh masyarakat.
5.      Mengajak masyarakat, agar mau menyampaikan pendapat, perasaanp-perasaan yang
terkandung dalam hatinya tanpa rasa takut kepada pemerintah.2[2]
Hubungan masyarakat pemerintah pusat dalam pelaksanaanya menghadapi hambatan-
hambatan yang tidak terdapat dalam dunia komersial. Misalnya, dalam hubungan dengan
pengajuan usul undang-undang baru dan pengeluaran suatu rancangan undang-undang, tak

2
satu pun badan pemerintah yang dapat mengeluarkan siaran pers tentang hal itu sebelum
diperdebatkan dalam Parlemen. Pelanggaran terhadap hal ini dapat dianggap sebagai
pelanggaran terhadap hak Parlemen. Kegiatan hubungan masyarakat yang berhubungan
dengan suatu perundang-undangan baru dapat dimulai bila suatu rancangan undang-undang
telah menjadi Undang-undang.
Seorang pejabat hubungan masyarakat pemerintah bias saja telah melakaukan
persiapan yang memakan waktu lama untuk suatu peristiwa yang tidak jadi berlangsung.
Rencana-rencana yang telah dipersiapkan ketika Rancangan Undang-undang sedang
diperdebatkan dalam Parlemen bias saja kemudian dibatalkan karena RUU tersebut ditarik
kembali disebabkan Parlemen tidak mempunyai waktu.3[3]
Tingkat pengendalian biaya biasanya lebih besar dilakukan di bagian public relation
pemerintah. Sebab, setiap kegiatan dibiayai dan ditentukan berdasarkan pertimbangan
efektivitas-biaya. Perkiraan penggunaan Anggaran Negara dilakukan secara hati-hati, bahkan
setelah uang dibelanjakan dapat diperiksa oleh Komisi Parlemen. Atau, menjadi masalah
khusus di Parlemen.
Umumnya para petugas public relation pemerintah merasa bahwa tenggung jawabnya
lebih besar, dibandingkan rekan sekerjanya di dunia komersial. Dan, ini bukan berarti petugas
public relation perusahaan kurang bertanggung jawab. Hanya saja mereka memiliki
eksekutif-eksekutif puncak di perusahaan, yang memegang tenggung jawab tertinggi. Di
pemerintahan pusat ada departemen-departemen lain dan lembaga-lembaga ekstern yang
dating berkonsultasi, seorang menteri mungkin perlu “dihadapi”. Di samping itu, mereka
akan menghadapi pula masalah-masalah di Parlemen.
Setiap anggota masyarakat, secara teoritis, bebas menentang setiap kegiatan public
relation pemerintah. Agar dapat mengambil bagian dalam kegiatan suatu departemen, guna
memperhitungkan penggunaan dana-dana masyarakat. Misalnya, pers, yang selalu waspada
terhadap pemborosan dana masyarakat.
Suatu birokrasi pemerintah mmeperketat prosedur kendali mutu. Laporan-laporan
harus disusun secara seksama, relevan, dengan struktur dan bahasa yang rapi. Persentasi
adalah penting, di mana memungkinkan sesuatu dibahas lebih dulu, sebelum dihadapkan ke
Parlemen atau seorang menteri. Standar-standar dalam dunia komersial perlu juga tinggi,
tetapi bila waktu sangat sempit barangkali yang diperlukan hanya jawaban lisan. Di dunia
pemerintahan, biasanya pendapat atau penyanggahan harus ditulis.4[4]
Hubungan Masyarakat Pemerintah Setempat
3
Para anggota dewan yang terpilih dan para pejabat tetap bias mempunyai pendapat
yang sangat berbeda dalam memandang suatu situasi. Batas yang jelas harus ditentukan
antara komunikasi politik partai dengan komunikasi resmi antara suatu pemerintahan dengan
masyarakat. Walaupun dalam praktek perbedaan antara kedua bentuk komunikasi tidak jelas,
seorang pejabat tetap harus menjelaskan bahwa para pejabat pemerintahan setempat tidak
dapat memberi bantuan apa pun di bidang komunikasi politik. Hal ini menjadi tanggung
jawab organisasi partai setempat.
Para pejabat hubungan masyarakat pemerintahan pusat dan daerah berwenang
mengeluarkan siaran pers yang berhubungan dengan keputusan-keputusan yang telah
diambil. Dalam pemerintahan daerah, seorang pejabat bertanggung jawab kepada pemerintah
sebagai ketua komite dan badan hukum, yang bertindak atas prakarsanya sendiri, tidak
berwenang membuat siaran pers dan memerintah kan pejabat lain untuk mengumumkannya.
Seorang pejabat dapat menolak suatu siaran pers yang bersifat “politik”. Di sini terdapat
pembagian tanggung jawab yang jelas. Seorang politikus bertanggung jawab dalam
memutuskan apa yang harus dilakukan dan seorang pejabat hubungan masyarakat
bertanggung jawab untuk mengumumkan hasil keputusan tersebut.5[5]
Pemerintahan Terbuka
Peranan petugas public relation pemerintah pusat dan daerah, atau yang lazim disebut
“pegawai informasi”, sedang mengalami perubahan. Dewasa ini tekanan diberikan kearah
“pemerintah terbuka”. Sebagai ganti menyusun pidato-pidato dan menyebarkan berita-berita,
petugas public relation dapat memainkan peranan lebih kreatif, terutama dalam mencari
sarana-sarana untuk menggugah partisipasi masyarakat dalam pemerintahan seperti dengan
cara menyebarkan kuesioner. Ini merupakan saran untuk mengundang masyarakat yang
memiliki hak bersuara untuk berpartisipasi dalam urusan pemerintahan.
B.     Humas Perusahaan
Dalam suatu perusahaan, humas (Hubugan Masyarakat) adalah profesi yang
memegang kendali agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Humas dianggap
menjadikan perusahaan menjadi lebih baik karena dalam kinerjanya, ia harus bisa
membangun citra perusahaan tersebut agar penilaian orang terhadap perusahaan tersebut
positif.

5
Pekerjaan humas perusahaan bukan saja mengumpulkan artikel, dan terkesan ‘omong
doang’, namun dalam pekerjaannya kita harus melakukan hal-hal penting seperti survey
tempat, dan melakukan evaluasi tentang apa yang kita lakukan. Jika memang terdapat suatu
kesalahapahaman masyarakat tentang perusahaan tempat dimana humas bekerja maka ia
harus bisa mengakali dengan cara apapun untuk mengembalikan citra perusahaan tersebut. 6
[6]
Tugas-tugas pokok dari public relation perusahan adalah:
1)      Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, baik perusahaan sendiri maupun
perusahaan saingan, juga ancaman dan peluangnya; mendiagnosis masalah-masalah yang
dapat dipecahkan melalui sarana-sarana public relation; mengidentifikasi masyarakat yang
dituju dan saluran-saluran yang paling efektif digunakan untuk menjangkau mereka;
2)      Memberi nasihat kepada pihak manajemen disemua tingkatan, terutama mengenai
perkembangan intern dan ekstern, yang mungkin dapat mempengaruhi reputasi perusahaan
dalam hubungannya dengan kelompok-kelompok lain yang menjadi sasaran komunikasi
perusahaan tersebar;
3)      Merupakan tempat tersimpannya semua keahlian tentang komunikasi perusahaan keluar
dan kedalam dalam bentuk teknik-teknik yang relevan dan fasilitas serta kontak
penggunaannya;
4)      Mengadakan hubungan dengan para pembuat keputusan, pembentuk pendapat dan sumber
informasi dari luar yang penting;
5)      Menjaga kelancaran arus informasi kepada kelompok-kelompok masyarakat tertentu
melalui saluran-saluran komunikasi yang dapat terdiri dari penerbitan-penerbitan majalah,
pers, radio, televisi, perwakilan-perwakilan, peristiwa serta wawancara;
6)      Melaksanakan atau meminta orang lain melaksanakan proyek-proyek penelitian untuk
mengidentifikasi dan menilai situasi dan masalah atau untuk mengukur efektivitas program-
program hubungan masyarakat;
7)      Mengevaluasi masalah dan kegiatan hubungan masyarakat untuk bisa memberikan laporan
yang teratur kepada direksi-direksi yang berkepentingan;
8)      Merencanakan dan melaksanakan kegiatan perusahaan tertentu seperti penerbitan,
peristiwa, kunjungan, dan rapat;
9)      Membantu bagian-bagian lain dengan cara menganalisis masalah komunikasi, menulis dan
menerbitkan, menyediakan bahan-bahan audio-visual dan bahan-bahan pendukung lainnya
dan bekerjasama dalam menangani dalam masalah-masalah tertentu;
6
10)  Menjaga supaya diseluruh perusahaan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak citra
perusahaan.
Spesialisasi dalam hubungan masyarakat perusahaan membutuhkan keterampilan
manajemen yang luas. Tugas memberikan saran kepada berbagai tingkat manajemen
membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang struktur organisasi, tata kerja, dan
pelaporan. Teknologi perusahaan, orang-orangnya, tujuan serta jenis usahanya harus
dipahami. Bagian hubungan masyarakat harus memantau dan melaporkan perkembangan
yang terjadi di dalam dan diluar perusahaan. Direksi suatu bagian sendiripun harus memliki
keterampilan mengawasi pegawai dan keuangan.
Seorang manajer public relation harus menetapkan suatu kombinasi dari bantuan
ekstern dan intern. Jasa-jasa ekstern yang tersedia mencakup; penulis freelance, mengedit,
membuat riset pasar dan memberi pendapat. Sebagai contoh, mengkliping surat kabar,
mendesain dan mencetak, memonitor dan membuat siaran radio, memonitor parlemen dan
petugas penghubung, mengirim surat, memonitor periklanan dan keuangan. Pada proyek-
proyek khusus, staf dan sumber daya dari departemen-departemen lain mungkin perlu
dipersiapkan.
Spesialisasi Public Relation Keuangan
Public relation keuangan dan finansial yang efektif dapat meningkatkan nisbah
penghasilan dari harga yang disediakan perusahaan. Hubungan itu dapat memastikan, bahwa
harga merupakan bagian yang mencerminkan kekuatan perusahaan dan prospek masa
depannya, serta dapat melindungi perusahaan dari kemelut.
Lembaga-lembaga penanaman modal dan perusahaan yang mau diambil alih akan
menuntut informasi yang akurat dan up-to-date. Reputasi yang baik dapat memudahkan
peningkatan modal. Para pemegang saham yang puas mungkin akan lebih menarik untung
dari haknya ketimbang para penanam modal yang tidak merasa dipuaskan. Dalam persaingan
tender, public relation keuangan yang efektif, akan memberi perbedaan yang berarti natara
keterkaitan dan kegagalan.
Dalam banyak perusahaan, public relation keuangan adalah tanggungjawab sekretaris
perusahaan. Namun, dalam kasus tertentu, diakuinya keahlian spesialis telah mendorong
terjadinya pemisahan tugas tersebut.
Seorang manajer public relation yang mengambil spesialisasi dalam pekerjaan
keuangan membutuhkan keahlian tambahan, yakni:
a)      Hukum perusahaan, perbankan dan keuangan, syarat-syarat masuk Pasar Modal dan Bursa
Sediaan, prosedur merjer dan penawaran, akuntansi dan kegiatan-kegiatan lembaga seperti
City panel dan Monopolies commission;
b)      Praktek kamar-dagang dan tanggungjawab direktur, agar dapat bertindak secara efektif
sebagai penasihat yang terpercaya;
c)      Cara atau adat istiadat kota, baik yang formal maupun yang non-formal;
d)      Kebijakan-kebijakan personalia lembaga-lembaga keuangan dan mass media;
e)      Minat dan kebutuhan sebagai kelompok menuntut informasi keuangan, yang meliputi baik
para ahli maupun para generalis.
Spesialisasi Masalah-masalah Umum
Wilayah spesialisasi public relation yang terus berkembang ini melibatkan diri dalam
berbagai perkembangan ekstern. Seperti di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, dan
kekuatan politik, yang mungkin mempengaruhi pasar, permintaan untuk barang dan jasa
perusahaan.
C.  Humas Lembaga Swadaya Masyarakat
Seiring dengan meningkatnya dinamika perubahan masyarakat, kebutuhan akan peran
Humas kian meningkat bahkan menyentuh organisasi yang non profit atau organisasi yang
berorientasi profit atau mencari keuntungan secara ekonomi. Lembaga Swadaya Masyarakat
termasuk ke dalam salah satu organisasi non profit bukan pemerintah yang kegiatan
operasionalnya tidak bergantung pada bantuan pemerintah.
Organisasi non profit bukan Pemerintah menggantungkan kegiatan dari sumbangan
para donatur. Para donatur bagi organisasi non profit bukan Pemerintah terdiri atas donatur
perorangan, organisasi, perusahaan atau bisa juga lembaga Pemerintah yang bersimpati
dengan gerakan atau tujuan organisasi bersangkutan. Organisasi non Pemerintah semacam ini
sangat bergantung pada kegiatan pengumpulan dana (fund raising) yang kerap diadakan
untuk menunjang operasionalnya. Dengan demikian tujuan Humas yang penting pada
organisasi ini adalah, menarik khalayak untuk kegiatan pengumpulan dana dan memberikan
informasi kepada donatur mengenai sejauh mana pengumpulan dana yang terkumpul. Tujuan
lainnya adalah, menarik minat orang untuk menjadi sukarelawan. Organisasi kemanusiaan
seperti Palang Merah, misalnya, sangat berkepentingan untuk mendapatkan sukarelawan
donor darah.7[7]
Ada banyak organisasi sukarela, puluhan, ratusan, bahkan mungkin ribuan, dan
kebanyakan mereka membutuhkan dana terus menerus. Sehingga dapat dikatakan pencarian
7
dana merupakan tujuan pokok dari organisasi ini, dana ini nantinya untuk membiayai kerja
sosial, kesejahteraan masyarakat, dan hal-hal lainnya. Menerbitkan majalah internal, surat
edaran, selebaran-selebaran, publikasi, kop surat, dan sebagainya. Citra organisasi sosial
sangat penting bagi kesuksesan baik dalam menarik dana bantuan ataupun menjamin
kerjasama dari para pekerja sukarela. Disitulah perlunya organisasi sukarela memerlukan
nasehat ahli humas dan menggunakan pendekatan kehumasan.8[8]

SIMPULAN
Public relations dalam dinas pemerintah meliputi empat hal pokok. Dapatlah di
jelaskan bahwa Humas dalam dinas pemerintah meliputi:
1.      Kegiatan mempelajari hasrat kehendak dan aspirasi publik;
2.      Memberi nasihat tentang apa yang sebaiknya dikehendaki oleh publik;
3.      Mengusahakan hubungan yang memuaskan di antara publik dan petugas-petugas
pemerintah;
4.      Memberikan penerangan atau penjelasan, apa yang dikerjakan suatu dinas pemerintahan
Dalam suatu perusahaan, humas (Hubugan Masyarakat) adalah profesi yang
memegang kendali agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Humas dianggap
menjadikan perusahaan menjadi lebih baik karena dalam kinerjanya, ia harus bisa
membangun citra perusahaan tersebut agar penilaian orang terhadap perusahaan tersebut
positif.
Lembaga Swadaya Masyarakat termasuk ke dalam salah satu organisasi non profit
bukan pemerintah yang kegiatan operasionalnya tidak bergantung pada bantuan pemerintah.
Dengan demikian tujuan Humas yang penting pada organisasi ini adalah, menarik khalayak
untuk kegiatan pengumpulan dana dan memberikan informasi kepada donatur mengenai
sejauh mana pengumpulan dana yang terkumpul.

Anda mungkin juga menyukai